Professional Documents
Culture Documents
Apresiasi Film
Apresiasi Film
PENDAHULUAN
gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan
matanya sendiri. Namun agaknya pengertian realitas sudah di depan mata itu
tidak pernah menjadi tuntas. Meskipun gambar sudah bergerak, tapi gambar
apa yang masuk ke dalam bingkai adalah suatu pilihan: gambar bergerak yang
Dengan begitu sebuah film tentu mewakili pula pandangan pembuatnya, dan
1
Susilana, Rudi dan Cepi. MEDIA PEMBELAJARAN: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan,
Dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima. 2009. hal 22.
2
Cheah, Philip & Tony Rayns. Membaca Film Garin. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2002. Hlm
102.
1
Film merupakan salah satu bentuk media massa yang umumnya bersifat
menghibur. Film menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian
yang khas dari negara tersebut, baik dari kebudayaan simbol dan lambang
agama seperti patung dewa maupun tentang tradisinya seperti cara berpakaian
dan nyanyian. Jika ditelusuri lebih lanjut dalam sejarah mengenai agama-
agama yang ada di dunia, pluralistik dalam beragama dan pemahaman yang
dikenal sekarang bukan merupakan hal yang baru. Pluralitas telah muncul di
India sejak abad ke-15 dalam gagasan-gagasan Kabir (1440-1518) dan guru
Nana (1469 – 1538) sebagai pendiri agama Sikhisme. Namun gagasan tentang
pluralitas ini belum dapat diterima oleh negara lain, sehingga hanya populer di
ini bukan hanya pemikiran dari Barat, namun pemikiran agama di Timur juga
3
Dennis Mc Quail, TEORI KOMUNIKASI MASSA suatu pengantar, Jakarta: Erlangga, 1996, hlm 13.
4
Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, Bandung,:Remaja Rosdakarya, 2002, hlm 56.
2
memiliki pengaruh yang sangat kuat, khususnya dari India. Hal ini dibuktikan
ini. Beberapa peneliti dari Barat seperti Parrinder dan Sharpe, justru
kebudayaan dan agama adalah potensi konflik antar kelompok yang dapat
berakibat perpecahan didalam negara. Potensi konflik ini antara lain dapat
lain sebagainya. Seperti yang terjadi pada tahun 1947 yaitu insiden perang dan
wilayah Kashmir menjadi konflik terlama yang dihadapi oleh kedua negara.
dan Pakistan didominasi oleh orang beragama Islam. Kemudian konflik antar
negara ini semakin kuat dengan munculnya kelompok militan Kashmir yang
5
Anis Malik Toha , TREN PLURALISMEE AGAMA Tinjauan Kritis, Jakarta: Perspektif, 2005, hal 19.
6
Muqarrab Akbar, 2015. Pakistan: An Islamic State or a State for Muslims? A Critical Appraisal of
Islam’s Role in Pakistan, Pakistan Journal of Islamic Research Vol 15,.
http://www.bzu.edu.pk/PJIR/vol15/eng2.pdf
3
pada rakyat Kashmir. Insiden ini memberikan cerminan bahwa kerukunan
antar umat beragama dan kebebasan untuk memeluk agama dan keyakinan
media apapun, salah satunya melalui film. Industri film India sering kali
mana bahasa ini merupakan bahasa nasional India. Pada dasarnya India
merupakan negara pertama yang “melek sinema”. Hal ini dibuktikan pada
tahun 1896, setelah kamera film di temukan di Perancis, gambar hidup itu
dulunya bernama Bombay, dan dari kata inilah terbentuk kata Bollywood.8
masuknya salah satu yaitu “3 idiot” yang menjadi film box office setelah film
Hollywood berjudul avengers: age of ultron.9 Film yang berdurasi 164 menit
tersebut disutradarai oleh Rajkumar Hirani dan rilis pada tahun 2009.
7
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_dan_konflik_India-Pakistan diakses pada tanggal 28
oktober 2015, pukul 13.55 WIB.
8
Irwan Suhanda. 2007. Kumpulan Artikel Kompas. India: Bangkitnya Raksasa Baru Asia: Calon
Pemain Utama Dunia Di Era Globalisasi. Jakarta: Buku Kompas. Hlm 80.
9
Henry Hens. 2015. Film Aamir Khan”PK” Pecahkan Rekor Box Office Di China. Bintang.com.
http://www.bintang.com/film/read/2239068/film-aamir-khan-pk-pecahkan-rekor-box-
office-di-china diakses pada tanggal 28 oktober 2015 pukul 14.00 WIB.
4
Indonesia karena kurangnya promosi kepada khalayaknya. Film ini hanya
mengeluarkan film yang berjudul “PK”. Film yang berdurasi selama 153
menit ini mulai ditayangkan di bioskop pada tanggal 19 Desember 2014. Sama
halnya dengan film sebelumnya, film ini juga tidak tayang di seluruh bioskop
Indonesia, karena terdapat unsur yang menyinggung agama dalam pesan yang
disampaikan melalui Film ini. Film yang dibintangi oleh Aamir Khan dan
Anushka Sharma ini merupakan film komedi yang mengisahkan tentang orang
yang berasal dari planet lain atau alien yang diturunkan ke bumi untuk sebuah
Film ini mendapat total keuntungan Rp 8,2 miliar dalam 2 hari penayangan.
Hal ini merupakan keuntungan paling besar untuk ukuran film Bollywood. PK
menjadi salah satu dari empat film tersukses di Amerika Utara setelah The
Hobbit: The Battle of Five Armies, Gone with the Bullets, Might at the
Museum: Secret of the Tomb. Suatu prestasi tersendiri bagi film produksi
10
Nunuy Nurhayati. 2010. Gebrakan Boolywood. Seleb Tempo. http://seleb.tempo .co/read/news
/2010/05/01/111244763/gebrakan-bollywood diakses pada tanggal 29 oktober 2015,
pukul 19.00 WIB.
11
Endro Priherdityo. 2015. Ya Fenomena, Ya Controversial. CNN Indonesia.
http://www.cnnindonesia.com/hiburan/20150120202049-220-26069 /film-pk-ya-
fenomenal-ya-kontroversial/ diakses pada tanggal 29 oktober 2015, pukul 22.15 WIB.
12
Vega Probo. 2014. Jadi Elien Pencari Tuhan, Aamir Khan Di Gugat. CNN Indonesia. http://
www.cnnindonesia.com/hiburan/20141230140027-220-21334/jadi-alien-pencari-
tuhan-aamir-khan-digugat/ diakses pada tanggal 29 oktober 2015, pukul 22.15 WIB.
5
Peneliti tertarik untuk meneliti salah satu film India ini karena film-
film India merupakan produksi film yang memiliki sebuah alur cerita yang
khas tarian dan lagu-lagunya. Namun, peneliti menemukan hal yang menarik
film ini memiliki genre komedi, film PK ini sebenarnya merupakan kritikan
terhadap suatu kelompok agama yang mayoritas dianut oleh bangsa India,
yaitu agama Hindu.13 Saat ini banyak film yang bergenre religious, mulai
Name Is Khan ini dapat terlihat gambaran bagaimana kehidupan kaum muslim
tersebut. Akan tetapi film ini hanya mengangkat dan mengfokuskan pada satu
komedi dimasukan pada tiap scene-nya sama seperti film yang telah dibuat
6
juga diangkat dalam film ini, meskipun tidak menjadi faktor utama, namun
kepercayaan dan budayanya. Dalam setiap film yang diproduksi oleh negara
ini, tidak lepas dari gambaran kepercayaan yang bercampur dengan budaya
bagaimana pluralitas yang ada di India. Dalam film ini banyak mengandung
dari luar angkasa untuk melakukan penelitian dibumi. Dalam film ini, tokoh
menemukan batu yang telah dicuri oleh manusia di bumi. Dan dalam mencari
14
Ibid.,
15
Ibid.,
7
Film ini mengenai keyakinan yang dimiliki oleh setiap kelompok
pemerhati film, film ini berhasil mengkritik tentang cara pandang seseorang
yang berbeda agama. Namun mendapat pertentangan oleh tokoh agama yang
diyakininya. Tak lama kemudian wanita tersebut bertemu dengan PK, seorang
mulai mengerti tentang Tuhan yang selama ini masyarakat yakini. Banyak
Film ini menarik untuk diteliti karena mengangkat hal yang sederhana
seperti agama yang dimiliki oleh setiap individu dan merupakan film pertama
8
Sebagai bentuk pesan, film ini terdiri dari berbagai tanda dan simbol
yang membentuk sebuah makna. Yang paling penting dalam film ini lambang
dan simbol yang dengan jelas diperlihatkan sebagai bentuk makna yang ingin
disampaikan oleh sutradara. Dalam sebuah film tidak semua maksud dari
makna disampaikan melalui dialog. Dengan kata lain, dalam film juga kita
dalam sebuah film dapat berupa ekspresi wajah pemain (facial expressions),
Oleh karena itu dalam hal ini analisis semiotik sangat berperan.
bahwa kebudayaan merupakan sebuah kumpulan dari tanda atau sign. Dalam
sebuah film. Peneliti menggunakan kajian ilmu komunikasi dalam hal pesan,
16
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003, Hal 128.
9
pluralitas dalam elemen agama dapat menempel dalam benak penonton dan
dapat menjadi dasar sikap penonton dalam mempersepsi agama lain.17 Oleh
karena itu penulis ingin melakukan kajian semiotik tentang makna pluralitas
dalam elemen agama pada film “PK” melalui pesan-pesan yang tersirat
B. Rumusan masalah
makna dan simbol keagamaan yang terkandung dalam film PK yang ditinjau
melalui lambang dan simbol dalam film PK melalui studi analisis semiotik?
C. Tujuan penelitian
dalam elemen agama yang diinterpretasikan melalui lambang dan simbol yang
D. Manfaat penelitian
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain:
1. Manfaat akademis
2. Manfaat praktis
17
John Fiske, Cultural And Communication Studies, Sebuah Pengantar Paling Komperehensif,
Yogyakarta:Jalasutra, 2004 Hal 8.
10
a. Penelitian ini diharapkan akan memberikan wacana kepada
E. Telaah Pustaka
1. Komunikasi
berasal dari kata latin communication, dan berseumber dari kata communis
yang berarti sama.18 Sama disini maksudnya adalah sama dalam makna.
proses penciptaan makna antara dua orang atau lebih. Lebih lanjut lagi,
menurut Pace dan Faules, terdapat dua bentuk umum tindakan yang
pesa dan penafsiran pesan. Pesan yang dimaksud tidak harus berupa kata-
11
Lasswell tersebut menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur
yaitu:20
a. Komunikator
b. Pesan
c. Media
d. Komunikan
e. Efek
mahzab ini studi komunikasi adalah studi tentang teks dan kebudayaan.
12
pentingnya. Penekanan bergeser pada teks dan bagaimana teks tersebut
dan menggunakan metode studi utama dalam mahzab ini yaitu semiotika,
dalam elemen agama melalui simbol dan lambang yang terdapat dalam
film PK. dan dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai penerima
pesan, oleh karena itu pemaknaan pluralitas dalam elemen agama pada
22
John Fiske, Op.Cit. hal 7.
23
Ibid., hal 8.
13
ditandai olehnya. Sedangkan kode merupakan system tanda yang
terintergrasi.
24
Elvirano Ardianto Dan Lukiati Komala Erdiyana, Komunikasi Massa Suatu Pengantar,
Bandung, Remaja Rosdakarya. 2007. Hal 2
25
Pawito Ph.D., Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara, 2007. Hal
155.
26
Onong Uchjana, Op. cit. hal 9.
14
yang dimaksud disini bukan semata-mata komunikasi dengan bantuan
Contoh pada film India “PK” yang disiarkan pada stasiun televisi adalah
oleh manusia didapatkan dari indra penglihatan. Oleh sebab itu, film-film
pandangan tersebu.28
komunikasi antara pembuat dan penonton. Oleh karena itu dapat dikatakan
27
Charles R Wright. Sosiologi Komunikasi Massa. Bandung :Remadja Karya, 1985. Hal 3.
28
Cheah, Philip. Op. cit, hlm 44
15
Pembuat film ingin menyampaikan sesuatu kepada penonton. Sesuatu
dalam film:
matang dalam konteks relative lebih utuh dan lebih lengkap. Pesan-
sangat dekat.
16
mudah mempercayai keadaan yang digambarkan walaupun
tangkap dan dipahami oleh khalayak sebagai penikmat film. Melalui film,
dibuat. Film selalu merekam relitas yang yang tumbuh dan berkembang
29
Marselli Sumarno, Dasar-Dasar Apresiasi Film, Jakarata: PT Gramedia Pustaka Jaya, 1996, Hal
27.
30
Tanti Widiarini, Potret Perempuan Dalam Film Pasir Berbisik, Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2004
17
terpengaruh oleh lingkup sosial dan ideology, dimana film tersebut dibuat
bahwa perspektif yang dominan dalam sebuah studi tentang hubungan film
Dalam hal ini, “PK” merupakan sebuah film fiksi yang memiliki
genre komedi, drama dan musikal yang didalamnya mengusung isu sosial
yang berskala besar, yaitu mengenai sebuah cara individu dalam Bergama
31
Budi Irawan, Film, Ideology, Dan Militer, Yogyakarta: Media Pressindo,, 1999, Hal 15
18
4. Semiotik Dalam Film
suatu paket lambing-lambang pesan atau teks. Teks yang dimaksud dalam
hubungan ini adalah segala bentuk serta system lambang baik yang
karikatur media cetak, film, sandiwara, radio, dan berbagai bentuk iklan)
maupun yang terdapat di luar media massa (seperti karya lukis, patung,
candi , monumen, fashion show, dan menu makanan pada suatu food
analisis semiotik.32
dikatakan relatif baru, namun analisis ini memiliki sejarah yang panjang.
32
Pawito, Op. cit, hal 155.
33
Ibid., hal 157-164
19
a. Charles Sanders Pierce (1839-1914)
20
b. Ferdinand de Saussure
c. Roland Barthes
21
oleh Ferdinand. Jika Ferdinand memperkenalkan istilah signifier
(disamping budaya).34
34
Ibid., hal 164.
22
semiotika sebagai suatu hubungan antara tanda, objek dan makna.35
tanda, yaitu penanda dan petanda. Jika salah satu aspek disebut atau
ditunjuk, maka aspek yang lain akan turut hadir dalam penunjukan
tersebut.36
menyebutnya sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda.37 Dan
interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi
film PK, di mana film ini banyak memperlihatkan tanda atau komunikasi
35
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, hlm 17.
36
Riyadi Santoso, SEMIOTIKA SOSIAL; Pandangan Terhadap Bahasa, Surabaya: Pustaka Eureke,
2003, hal 2.
37
Alex Sobur, Analisis teks Media, Bandung: Remaja Rosdarkarya, 2001, hal 127.
38
Ibid., hal 128
23
non-verbal, tanpa menggunakan komunikasi verbal. Bagi Pierce, tanda
5. Pluralitas
dan menerima ke-"lain"-an yang lain beserta haknya untuk berbeda dalam
dan falsafah hidup memang dikehendaki oleh Allah SWT, dan sampai
39
Benny H. Hoed, Semiotika dan Dinamika Sosial Budaya, Jakarta: Komunitas Bambu, 2011, hal
19.
40
Anis Malik, Op. Cit, hal 1.
41
A. Sudiardja, Agama (Dizaman) Yang Berubah, Yogyakarta: Kanusius, 2006, Hal 18.
24
bahwa Pluralitas merupakan sebuah kebijakan Tuhan agar manusia saling
mengenal dan membuka diri untuk bekerja sama adalah sesuatu yang asasi
kebebasan, namun disisi lain jika tidak dikelola dengan baik, pluralitas
6. Makna Agama
berasal dari bahasa Sanskerta yang tersusun dari kata a yang berarti
“tidak” dan gam berarti “pergi”. Dalam bentuk harfiah yang terpadu, kata
lainnya.45
42
Budhy Munawar Ranchman, Argument Islam Untuk Pluralisme, Jakarta: Grasindo, 2010, Hal 1.
43
Anis Malik Toha,.Op.Cit.
44
Budhy munawar., Op.Cit. Hal 121
45
Koko Abdul Kodir, Metodologi Studi Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2014, hal 38.
25
Secara terminologi, agama merupakan sebuah fenomena yang sulit
komunitas moral.
yang tertekan hati dari dunia yang tak berhati, tertekan dari jiwa dari
masyarakat.
yang Mahamutlak.
e. Sebagian pemikir mengatakan bahwa apa saja yang memiliki tiga khas
1) Keyakinan bahwa dibalik alam materi ini ada alam yang lain.
46
Ibid.
26
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa agama merupakan
untuk umat manusia demi kebahagiannya di dunia dan akhirat. Dari sini,
dapat disimpulkan bahwa agama memiliki tiga bagian yang tidak dapat
Setiap manusia dipengaruhi akal budi dan kesadaran serta harus bertindak
bentuk kewajiban setiap orang kepada orang lain dan semua kepada
maka sebagian agama tergolong dalam struktur sosial. Oleh karena itu,
47
Ibid., hal 47.
27
hanya berfokus pada persoalan-persoalan keagamaan namun juga tidak
didalam kehidupannya.
28
Dalam hal ini, agama berkedudukan sejajar dengan unsur-unsur budaya
7. Elemen Agama
institusi-institusi yang sama dengan yang ada pada beberapa abad yang
pribadi atau falsafah hidup individu tak dapat disamakan dengan agama
50
Purwanto, Op. Cit., hal 74
51
Ibid., hal 83 – 86.
29
a. Kepercayaan atau keyakinan
seperti alam semesta, asal mula dunia dan penghuninya, tujuan hidup,
oleh orang suci. Cerita itu juga menerangkan asal mula dunia dan
52
Ibid.
30
mengenai kekuatan-kekuatan baik dan jahat yang impersonal yang
meyakini adanya roh jahat dan roh baik serta hantu yang aktif di dunia
dan memiliki sifat manusia, tetapi tidak disembah sebagai Tuhan atau
yang abstrak, suatu cara berpikir dan berperilaku yang suci, dan
harus disembah.53
53
Ibid.
31
pemeluknya. Meskipun fungsi sosial ritual keagamaan selalu tetap
b. Simbol-simbol
budaya yang sama. Makna dari suatu simbol itu berkembang dari
perilaku antar pribadi, atau melalui interaksi sosial. Joint of action atau
54
Ibid.
55
Ibid.
32
memiliki satu makna bagi umat Kristiani, dan memiliki makna
makna bagi umat Hindu, tetapi memiliki makna lain bagi umat
33
bukan hanya karena menanggapinya. Orang harus mencatat dan
56
Ibid.
34
Kitab suci adalah simbol sakral bagi umat beragama, tetapi
perlakuan umat kepada kitab suci itu berbeda. Pada kelompok umat
membela agama.57
c. Ritual-ritual
57
Ibid.
35
mengatasi ketegangan dan ketidakpastian, dan digunakan untuk
merupakan salah satu ritual yang sering kali dilakukan secara sendiri.
orang dan dapat pula menjadi sumber utama dalam sebuah konflik.
58
Ibid.
59
Ibid.
60
Ibid.,hal 87.
36
F. Definisi Konseptual
1. Film
oleh manusia didapatkan dari indra penglihatan. Oleh sebab itu, film-film
2. Pluralitas
bahwa setiap agama akan bertemu dengan agama lain. Pluralitas dalam
61
Budi Irawanto, Op.Cit., Hal 1.
62
Marselli Sumarno, Op. cit., hal 27.
37
agama ditunjukan oleh adanya perbedan-perbedaan dalam hal ajaran,
upacara, struktur hierarkhis, praksis moral, dan kitab suci.63 Dalam alquran
saling mengenal dan membuka diri untuk bekerja sama merupakan suatu
asasi bagi kehidupan manusia.64 Hal ini terdapat dalam Al-Quran :” Hai
supaya kamu dapat mengenali satu sama lain”. Ini berarti bahwa
pembagian manusia ke dalam bangsa, ras, kelompok dan suku adalah demi
perbedaan, sehingga orang dari satu rasa atau suku dapat bertemu dan
berkenalan dengan orang-orang ras lain dan untuk bekerja sama satu
3. Elemen agama
institusi-institusi yang sama dengan yang ada pada beberapa abad yang
63
A. Sudiardja.Op.Cit, Hal 18.
64
Budhy Munawar Ranchman,. Op.Cit, Hal 1.
65
Rizvi, Afroz Haider. 2015. Universal versus Islamic Human Rights: A Philosophical Study,
Journal of Philosophy, Culture and Religion, Journal Vol.14. hal 55-67
38
total pengikutnya antar waktu. Agama sangat menekankan sharing atas
pribadi atau falsafah hidup individu tak dapat disamakan dengan agama
66
Purwanto.,Op.Cit hal 83 – 86.
39
Dalam setiap masyarakat, upacara-upacara ritual merupakan ikatan riil
e. Simbol-simbol
budaya yang sama. Salah satu jenis simbol yang disakralkan adalah
f. Ritual-ritual
disakralkan agar tidak murka atau sebagai perwujudan rasa syukur atas
67
Ibid.
68
Ibid.
40
melibatkan umat secara individual, sedangkan ritual yang lain
orang dan dapat pula menjadi sumber utama dalam sebuah konflik. Selain
4. Semiotika
yang terdapat suatu paket lambang-lambang pesan atau teks. Teks yang
dimaksud dalam hubungan ini adalah segala bentuk serta system lambang
(signs) baik yang terdapat pada media massa (seperti berbagai paket yang
untuk menganalisis teks media dengan asumsi bahwa media itu sendiri
69
Ibid.
70
Ibid.,hal 87.
41
dikomunikasikan melalui seperangkat tanda, di mana teks media yang
antara tanda, objek dan makna yang dikembangkan oleh Charles Sanders
Pierce.
G. Kerangka Pemikiran
berjalannya dari penelitian ini. Hal ini berarti menempatkan masalah yang
sebagai berikut:
Film PK
Hasil Pemaknaan
Pluralita Dalam
Elemen Agama
71
Pawito, Op.Cit. hlm 155.
72
Arief Subyantoro & FX. Suwarto, Metode & Teknik Penelitian Sosial, Yogyakarta: ANDI, 2006,
hal 120.
42
Film PK merupakan sebuah film yang menjadi objek dalam penelitian
ini. Peneliti akan menganalisis mengenai pluralitas dalam elemen agama yang
tesirat dalam film tersebut. Pluralitas dalam elemen agama tersebut merupakan
elemen agama dengan menggunakan salah satu teori semiotika yaitu teori
dengan ikon, indeks dan simbol sehingga dapat menghasilkan makna dari film
tersebut.
H. Penelitian Terdahulu
yang terdiri dari beberapa shot yang dominan yang mengarah pada tujuan
peneliti serta adegan-adegan yang lain yang dianggap relevan dengan hal yang
43
menggunakan pendekatan Analisis Semiotika Roland Barthes, di mana data-
data yang telah diperoleh oleh peneliti dari proses pengumpulan data
kemudian dianalisis dari aspek sosial melalui tahapan denotasi, konotasi dan
antara seseorang dengan Tuhannya sesuai dengan ajaran agama orang tersebut
mengangkat topik utama mengenai percintaan dua insan yang tidak bisa
topik utama dari film ini, maka penulis membagi beberapa kategori yang dapat
Pluralitas Agama
ditulis oleh Cecilia Ratna Intanni. Penelitian ini merupakan studi analisis
44
mengetahui bagaimana makna pluralitas yang direpresentasikan melalui
mengkonsumsi teks itu, nantinya akan berkaitan erat dengan keutuhan makna.
dari makna denotasi dan konotasi tersebut akan diarahkan pada mitos yang
45
1) Toleransi beragama
2) Humanism
mana aspek ini saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk unsur
lebih bersikap toleran daripada penganut agama lain yaitu Kristiani dan Kong
Hucu. Hal ini terlihat dari adanya scene-scene dalam film, di mana apa yang
agama lain tidak sebanding dengan apa yang dilakukan seorang muslim.
46
I. Metodologi Penelitian
1. Jenis penelitian
mengapa suatu gejala atau realitas tersebut terjadi. Kualitatif merujuk pada
teori Pierce terfokus kepada indeks, ikon, dan simbol. Meskipun dalam
sebuah film terdapat banyak simbol dan bahasa yang saling berhubungan,
akan tetapi pada film “PK” ini sutradara menyajikannya hanya dengan
ingin disampaikan dapat terlihat dari setiap gerakan para tokoh dalam film
73
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, Hal 4.
74
Pawito., Op. Cit, hal 35.
47
tanpa menggunakan bahasa. Maka teori Pierce yang paling tepat untuk
2. Metode Penelitian
Metode ini memfokuskan dirinya pada tanda dan teks sebagai objek
dibalik tanda dan objek yang diteliti. Metode analisis pendekatan semiotik
terdapat pada film India “PK”, dianalisis dan dimaksud dalam frame
disertai data-data film tersebut yang dapat kita ambil dari berbagai buku,
3. Objek penelitian
48
pada tahun 2014. Film ini menggambarkan tentang pluralitas dalam
elemen agama di India. Film ini dibuat di dua tempat yang berbeda, yaitu
di negara India dan Belgia sebagai pembuka film. Film ini memiliki 2
tokoh utama yaitu PK sebagai alien yang mencari Tuhan dan Jaggu
membawa alur cerita. Film ini berdurasi cukup lama yaitu sekitar 153
menit.
4. Sumber Data
Sumber data merupakan subyek dari mana data tersebut dapat kita
peroleh atau tempat didapatkannya data yang kita inginkan. Sumber data
merupakan hal yang penting untuk diketahui agar tidak terjadi kesalahan
dalam hal memilih sumber data yang sesuai dengan tujuan penelitian.77
a. Data primer
b. Data sekunder
77
Afriani Anita. 2013. sumber data, metode dan teknik pengumpulan data, pengumpulan data
kualitatif dan skala ukuran. Academia. http://www.academia.edu/4726733/SUMBER_
DATA_METODE_DAN_TEKNIK_PENGUMPULAN_DATA_PENGUMPULAN_DATA_KUALIT
ATIF_DAN_SKALA_UKURAN diakses pada tanggal 22 oktober 2015 pukul 10.00 WIB.
49
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber
yang sudah tersedia, yaitu melalui orang lain maupun melalui lewat
a. Penulis membuat daftar scene yang terdapat di dalam film tersebut dan
penulis memilih scene mana yang akan diteliti sesuai dengan tujuan
penelitian ini.
semiotika Pierce.
6. Analisis |Data
menjadi lebih sederhana sehingga data tersebut lebih mudah dibaca dan di
50
interpretasikan.78 Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data dari
dan ritual. Kedua, penulis menganalisis setiap scene yang telah dipilih dan
agama.
7. Validitas Data
51
jika beragam dari teroi menghasilkan analisis yang sama, maka validitas
ditegakan. Peneliti menguji data yang diperoleh dari satu sumber dengan
data dari sumber lain, yaitu dengan mengkaitkan antara scene yang
tentang film PK. Dengan cara ini peneliti dapat memberikan gambaran
diteliti.80
80
Pawito., Op. cit. hal 99.
52