You are on page 1of 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri I Pantai Baru


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/1
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Alokasi Waktu : 2x45 menit
Materi Pokok : Pertumbuhan dan Perkembangan pada Makhluk Hidup
Pertemuan ke- : 1

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


Kompetensi Dasar Pengetahuan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Pengetahuan
3.1 Menjelaskan pengaruh faktor 3.1.1 Menyimpulkan pengaruh faktor - faktor
internal dan faktor eksternal internal yang mempengaruhi
terhadap pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan
perkembangan makhluk hidup tumbuhan

B. TUJUAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan discovery learning yang dipadukan dengan pendekatan
saintifik peserta didik dapat menyimpulkan tentang faktor – faktor internal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dengan menunjukkan perilaku jujur, disiplin, rasa
ingin tahu, kerja keras, tanggung jawab, kerja sama (gotong royong), bersikap bersahabat/ komunikatif
selama proses pembelajaran.

C. Media/Sumber Belajar dan Alat/Bahan/


Media/Sumber
 Worksheet atau lembar kerja (siswa),lembar penilaian
 Buku Guru Biologi SMA/MA/SMK/MAK kelas XII.
 Buku Siswa Biologi SMA/MA/SMK/MAK kelas XII.
 Internet
Alat/Bahan
 Alat :, Papan Tulis/White Board, Spidol, Laptop, LCD
 Bahan : Lembar Kerja ( LK )

D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Orientasi  Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu nasional
 Guru mengecek kehadiran dan kerapian berpakaian peserta didik
sebagai bentuk sikap disiplin (Integritas).
Apersepsi  Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan
PENDAHULUAN

pembelajaran sebelumnya yaitu materi pada pertemuan sebelumnya.


 Guru Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman siswa pada materi pembelajaran sebelumnya dengan
cara mengajukan pertanyan untuk menggali pengetahuan siswa
tentang materi pembelajaran.
Motivasi  Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik
yang akan diajarkan.
Pemberian Acuan  Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan
berlangsung dan langkah atau mekanisme pembelajaran.
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
membaca materi pelajaran pada pertemuan pertama.
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak
(Berpikir kritis) mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus
KEGIATAN INTI

tetap berkaitan dengan materi yang akan dipelajari


Collaboration Peserta didik secara mandiri mengumpulkan faktor – faktor internal
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Communication Salah satu peserta didik ditunjuk untuk menyampaikan hasil kerja
(komuniktif) mandirinya kemudian ditanggapi oleh peserta didik yang lainnya, atau
dapat mepresntasikan hasil diskusi kelompoknya.
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
(kreativitas) dipelajari terkait faktor – faktor internal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Peserta didik
kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang
belum dipahami.
PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar.
 Guru memberikan penilaian secara acak dan singkat.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dan berdoa.

E. PENILAIAN
Penilaian Sikap : Observasi/ lembaran pengamatam (jurnal penilaian sikap)
Penilaian Pengetahuan : LK Peserta Didik (Tes tertulis (uraian))
Penilaian Keterampilan : Kinerja (Unjuk Kerja/Produk )

Pantai Baru, Juli 2023


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Mikhael Kega, S.Pd Linda R.Tododjahi S.Pd


NIP: 19680224 199702 1 001 NIP: 198506182022212043
LAMPIRAN 1

A. Materi Pembelajaran

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TANAMAN

KOMPETENSI DASAR
3.1. Menjelaskan pengaruh faktor 4.1. Menyusun laporan hasil percobaan
internal dan faktor eksternal terhadap tentang pengaruh faktor eksternal
pertumbuhan dan perkembangan terhadap proses pertumbuhan dan
makhluk hidup perkembangan tanaman

TUJUAN :
1. Menyimpulkan pengaruh faktor - faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan
2. Menyimpulkan pengaruh faktor - faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan

MATERI POKOK : Pertumbuhan dan Perkembangan


MATERI AJAR :
A. Pertumbuhan dan Perkembangan pada tanaman

Pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan dimulai sejak biji
berkecambah. Bagaimana
pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan? Perhatikan gambar
pertumbuhan dan perkembangan pada
gambar disamping

Sebelum tumbuhan mengalami pertumbuhan, tumbuhan mengalami perkecambahan


Lakukan kegiatan berikut ini untuk mengetahui proses perkecambahan pada tumbuhan
Ambilah segenggam kacang hijau dan rendam di dalam air selama kurang lebih 1 jam.
Buang airnya dan biarkan selama semalam. Setelah dibiarkan selama satu malam, adakah
perubahan pada kacang hijau tersebut? Adakah kacang hijau tersebut yang kulit luarnya
pecah atau sobek? Adakah yang membentuk akar?
Perubahan bentuk pada kacang hijau itu disebut dengan perkecambahan. Jika kacang
hijau tersebut dibiarkan selama beberapa hari lagi, pertumbuhannya akan semakin besar
hingga membentuk tauge yang biasa kita konsumsi. Tauge adalah bentuk perkecambahan
dari kacang hijau

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai sejak biji berkecambah hingga
tumbuhan tersebut mati. Biji yang berada pada kondisi yang tepat akan membentuk
perkecambahan membentuk individu baru. Perkecambahan adalah munculnya tanaman baru
dari dalam biji

Perkecambahan terjadi jika biji melakukan penyerapan air


melalui imbibisi sampai biji menjadi lunak. Air yang masuk
ke dalam biji akan merangsang hormon giberelin sehingga
enzim – enzim akan teraktifkan. Enzim ini bekerja
mempercepat pengubahan cadangan makanan yang terdapat
didalam biji menjadi energi yang diperlukan dalam
perkecambahan.
Apabila kita menanam biji kacang merah dan biji jagung dan mengamati pertumbuhan
keduanya akan ada pertanyaan apakah kotiledon dari kacang merah dan jagung terangkat ke
atas tanah? Apakah kecepatan pertumbuhan epikotil dan hipokotil dari kedua kecambah
sama? Apa nama tipe perkecambahan untuk kecambah kacang merah dan jagung ?
Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, ada dua tipe perkecambahan yaitu
perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal

Perkecambahan epigeal terjadi akibat


petumbuhan ruas batang di bawah kotiledon
(hipokotil) yang lebih cepat yang dibandingkan
dengan ruas batang diatas kotiledon (epikotil).
Akibatnya kotiledon akan terangkat keatas
permukaan tanah. Tipe perkecambahan ini biasa
terjadi pada tanaman berkeping dua atau dikotil
misalnya kacang merah, kacang hijau

Perkecambahan hipogeal terjadi akibat


petumbuhan ruas batang di atas kotiledon (epikotil)
yang lebih cepat yang dibandingkan dengan ruas
batang bagian bawahnya (hipokotil). Akibat dari
pertumbuhan seperti ini maka kotiledon tidak
terangkat keatas tetapi tetap berada di bawah
tanah . Tipe perkecambahan ini biasa terjadi pada
tanaman berkeping satu atau monokotil misalnya
jagung dan rumput – rumputan.

Pada akhir perkecambahan akan terbentuk akar, batang dan daun, selanjutnya tumbuhan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Proses pertumbuhan dan perkembangan selalu berjalan beriringan. Pertumbuhan adalah
proses bertambahnya ukuran (diantaranya volume, massa, dan tinggi) contohnya
pertambahan tinggi batang dan jumlah daun. Pertumbuhan ini bersifat irreversibel (tidak
dapat balik). Pertumbuhan terjadi karena pertambahan jumlah sel dan perbesaran sel yang
terjadi akibat pembelahan secara mitosis pada jaringan yang bersifat meristematis, contoh
pada ujung batang. Pertumbuhan juga merupakan proses kuantitatif, artinya dapat diukur dan
dapat dinyatakan dengan angka.
Perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan menuju ketingkat
pematangan atau kedewasaan hidup. Pada proses perkembangan akan terbentuk struktur dan
fungsi organ yang makin kompleks dan sempurna. Perkembangan merupakan proses
kualitatif sehingga tidak dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Contohnya:
a. munculnya bunga sebagai alat perkembangbiakan
b. perkembangan organ reproduksi tanaman yang ditandai dengan munculnya bunga dan
buah
c. bertambahnya jumlah sel yang menyebabkan berkembangnya biji menjadi kecambah dan
bakal tanaman
d. Tumbuhnya akar tanaman pada biji tanaman
e. Pertumbuhan buah yang ditandai dengan perubahan volume buah dan beratnya

B. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman


Pertumbuhan dan Perkembangan merupakan suatu proses hasil interaksi antara faktor dalam
(internal) dan faktor luar (eksternal). Faktor internal yang berpenagaruh terhadap tumbuhan
yaitu faktor genetik (keturunan) dan faktor hormin (zat tumbuh)

 Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
dari dalam tubuh tumbuhan. Faktor internal terdiri atas faktor intrasel dan intersel.
Faktor intrasel adalah faktor yang berasal dari dalam sel itu sendiri, yang merupakan
faktor genetis yang diwariskan dari induknya yang disebut dengan gen. Semua sifat
tumbuhan dipengaruhi oleh faktor gen. Adapun faktor intersel berasal dari luar sel itu
sendiri namun masih dalam tubuh. Faktor intersel berupa hormon.
Gen mengatur ciri tumbuhan seperti bentuk daun, warna bunga dan juga jenis buah.
Hormon merupakan zat yang berfungsi sebagai pengatur tubuh yang dapat
mempengaruhi jaringan – jaringan berbagai organ maupun sistem organ. Hormon
tumbuhan mengatur respon tumbuhan terhadap beberapa perubahan lingkungan.
Hormon pada tumbuhan disebut dengan fitohormon. Fitohormon diantaranya
auksin, giberelin,sitokinin,asam absisat, etilen,dan beberapa hormon lainnya.
a. Hormon Auksin /IAA (Indole Acetic Acid/ asam indol asetat)
Auksin adalah hormon yang memacu perpanjangan sel yang berpengaruh
langsung terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Auksin diproduksi dalam jaringan merismatik yang aktif, yaitu koleoptil batang,
tunas, daun muda, dan buah, kemudian, auksin menyebar luas dalam seluruh tubuh
tanaman
Aktivitas hormon Auksin dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi dan cahaya
matahari

Mengapa kedua tumbuhan kacang


hijau (Phaseolus radiatus) tersebut
tampak berbeda? Bagaimana
pengaruhnya terhadap cahaya ?

Tumbuhan pada gambar diatas tampak berbeda karena pengaruh dari keadaan
lingkungan tempat tumbuhnya.
Tumbuhan kacang hijau pada gambar A ditumbuhkan ditempat yang gelap
sedangkan pada gambar B ditumbuhkan di tempat yang terkena sinar matahari/
cahaya. Tumbuhan yang hidup di tempat gelap akan mempunyai batang yang
lebih panjang, lembek, kurus serta daunnya akan terlihat kuning pucat. Keaadaan
ini disebut dengan etiolasi. Selain itu, akibat tidak terjadinya fotosintesis maka sel
akan kekurangan makanan sehingga batang menjadi kurus dan lembek. Sedangkan
tumbuhan yang terkena/ terpapar cahaya akan tumbuh dengan normal, daunnya
hijau dan batangnya menjadi kuat dan kokoh.

Mengapa tumbuhan
cenderung tumbuh
menuju cahaya ?

Aktivitas auksin akan terhambat jika terkena cahaya matahari. Jika salah satu sisi
batang terkena cahaya, persebaran auksin menjadi tidak merata. Akibatnya bagian
yang tidak terkena cahaya matahari dapat tumbuh lebih panjang. Hal ini
dikarenakan kandungan auksin pada sisi yang terkena cahaya matahari lebih
rendah daripada bagian yang tidak terkena cahaya matahari. Oleh karena itu,
batang tumbuh membengkok menuju arah datangnya cahaya matahari.

Apa yang terjadi pada


tanaman disamping ?

Aktivitas auksin dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi dan cahaya matahari.
Tanaman yang semula tumbuh tegak jika direbahkan maka auksin akan
terakumulasi pada sisi bawah, hal ini mengakibatkan batang tumbuh membengkok
ke atas karena tidak terjadi keseimbangan pada bagian atas dan bawah.
Fungsi auksin yang lain adalah sebagai berikut :
(1) Merangsang aktivitas kambium
(2) Mencegah rontoknya daun, bunga , dan buah
(3) Merangsang pembentukan buah dan bunga
(4) Memacu pembentangan dan pembelahan sel
(5) Merangsang pemanjangan tunas ujung tanaman
(6) Membantu pembentukan buah tanpa biji
(7) Merangsang pembentukan akar lateral dan serabut akar
(8) Merangsang dominansi apikal yaitu terhalangnya pertumbuhan tunas lateral
oleh adanya tunas ujung tanaman. Jika tunas ujung tersebut dipotong, tunas –
tunas lateral akan tumbuh

b. Giberelin
Giberelin bekerja secara sinergis dengan auksin saat terjadi perkecambahan.
Giberelin diproduksi di semua bagian tumbuhan. Giberelin mempunyai fungsi
sebagai berikut:
(1) Memacu aktivitas kambium
(2) Memperbesar ukuran buah
(3) Merangsang pertumbuhan tunas
(4) Mengakibatkan tanaman tumbuh tinggi
(5) Merangsang pertumbuhan daun dan batang
(6) Menghasilkan buah tanpa biji ( stenomocarpy)
(7) Mengakibatkan tanaman berbunga sebelum waktunya
(8) Merangsang pembentukan enzim amilase yang berperan mengubah makanan
cadangan berupa amilum menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa dioksidasi
sehingga menghasilkan energi yang akan digunakan untuk perkecambahan biji

Gambar disamping merupakan salah satu


kegunaan dari hormon giberelin. Pada
tumbuhan yang diberi hormon ,tumbuh lebih
tinggi dan rimbun , buah lebih banyak
dibandingkan dengan tidak diberi hormon

c. Sitokinin
Sitokinin adalah hormon pertumbuhan yang dapat berinteraksi dengan auksin
untuk memacu pembelahan sel (sitokinensis). Sitokinin diproduksi di jaringan
yang aktif membelah, misalnya akar. Fungsi hormon auksin bagi tumbuhan
sebagai berkut:
(1) Menghambat penuaan
(2) Membantu perkecambahan biji
(3) Merangsang pembelahan sel (sitokinensis)
(4) Merangsang pertumbuhan daun dan pucuk
(5) Menghambat efek dominansi apikal oleh auksin
(6) Merangsang pertumbuhan memanjang pada akar
Penuaan (senescence) terjadi pada
daun sebelah kiri yang tidak di beri
hormon sitokinin. Daun di sebelah
kanan di beri hormon sitokinin
dapat menunda penuaan.

d. Hormon etilen
Hormon etilen diproduksi pada jaringan buah yang sudah tua, diruas batang, dan
jaringan daun tua. Senyawa etilen pada tumbuhan ditemukan dalam bentuk gas.
Fungsi hormon etilen sebagai berikut:
(1) Mempertebal pertumbuhan batang
(2) Memacu proses pematangan buah
(3) Merangsang pengguguran daun dan bunga
Selain bekerja sendiri hormon etilen dapat berinteraksi dengan hormon lain
sehingga memiliki fungsi khusus, contohnya sebagai berikut:
(1) Hormon etilen berinteraksi dengan giberelin dapat mengatur perbandingan
antara bunga jantan dan bunga betina yang terbentuk pada tumbuhan monosius
(berumah satu)
(2) Hormon etilen berinteraksi dengan auksin dapat memacu pembungaan
misalnya pada tanaman nenas dan mangga

Keuntungan :
- Mempercepat pematangan buah
- Meningkatkan respirasi sehingga buah yang keras menjadi empuk dan
manis
- Jika buah yang masih hijau diletakkan pada wadah tertutup maka buah
akan matang dengan sendirinya sehingga banyak dimanfaatkan manusia
untuk mengurangi kerugian saat pengiriman buah - buahan

Kerugian :
- Buah yang dimatangkan menggunakan gas etilen biasanya mempunyai
tingkat kematangan buah yang tidak serentak, buah ada yang matang-
kenyal, setengah matang, dan juga matang karena terpaksa.
- Rasa buah yang diberi gas etilen akan menjadi kurang enak maupun kurang
manis.
- Kulit buah yang diberi gas etilen biasanya cenderung pucat dan terlihat
kurang segar.

e. Asam Traumalin ( Hormon Luka)


Tanaman mampu memperbaiki kerusakan atau luka yang terjadi pada tubuhnya
(regenerasi). Kemampuan ini dipengaruhi oleh hormon luka (asam traumalin).
Hormon ini berfungsi merangsang pembelahan sel pada bagian jaringan tumbuhan
yang terluka sehingga jaringan tumbuhan yang terluka atau rusak dapat digantikan
dengan jaringan baru.
Asam traumalin banyak terdapat pada tumbuhan dikotil, walaupun tumbuhan
diatas dilukai akan tetapi sepuluh tahun mendatang luka akan sembuh dengan
sendirinya tetapi sangat berbeda dengan tumbuhan monokotil yang memiliki
sedikit bahkan hampir tidak ada asam traumalin, tanaman yang terluka sulit sekali
untuk sembuh
Coba perhatikan pada pohon kelapa yang pada bagian batangnya dibuatkan tiang
panjat, maka bekasnya tidak sembuh

f. Kalin
Kalin adalah hormon yang berfungsi pada pembentukan organ pada tumbuhan.
Berdasarkan organ yang dibentuk, kalin dapat dibedakan menjadi :
(1) Rizokalin : merangsang pembentukan akar
(2) Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
(3) Filokalin: mrangsang pembentukan daun
(4) Antokalin : merangsang pembentukan bunga

g. Asam Absisat ( Menghambat pertumbuhan)


Asam absisat diproduksi pada daun,batang dan buah yang masih muda. Kerja
hormon auksin berlawanan dengan auksin dan giberelin. Fungsi asam absisat bagi
tumbuhan sebagai berikut:
(1) Menunda pertumbuhan (dormansi)
(2) Memacu pengguguran bunga dan buah
(3) Mengambat pembelahan dan pembentangan sel
(4) Merangsang penutupan stomata selama tumbuhan kekurangan air
(5) Memacu pengguguran daun pada musim kemarau sehingga mengurangi
penguapan
LAMPIRAN 2

INSTRUMEN PENILAIAN

A. PENILAIAN SIKAP
 Sikap Religi/Spiritual

No Nama Siswa Butir Sikap Predikat Deskripsi dalam


Berdoa Berrsyukur Toleransi rapor
SB PB SB PB SB PB

 Sikap Sosial

No Nama Butir Sikap Tindak Deskripsi


Siswa Lanjut dalam
rapor
Jujur Disiplin Tanggung Toleransi Gotong Sopan/ Percaya
Jawab royong santun Diri

Keterangan :
SB : Sangat Baik
PB : Perlu Bimbingan

Penilaian Sikap - Jurnal

Nama Peserta Didik : …………...........................................……..


Kelas : …………...........................................……..
Aspek yang diamati : …………...........................................……..

Keterangan /
No Hari/tanggal Kejadian
Tindak Lanjut
1
….
Nilai jurnal menggunakan skala Sangat Baik (SB)= 100, Baik (B) = 75, Cukup (C) = 50, dan
Kurang (K) = 25

B. PENILAIAN PENGETAHUAN
- Tertulis Uraian (lihat lampiran)
- Penugasan (lihat lampiran)
Tugas Rumah
a) Peserta didik menjawab pertanyaan yang disediakan.
b) Peserta didik memInta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan
tugas rumah dengan baik
c) Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian

C. PENILAIAN KETERAMPILAN

Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan
berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Bai Kurang Tidak
No Aspek yang Dinilai Baik k Baik Baik
(100) (75) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)
Jumlah Skor Yang diperoleh X 100
Jumlah skor maksimal

- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain

No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25


1
2
3
4

Pantai Baru, Juli 2023


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Mikhael Kega, S.Pd Linda R.Tododjahi S.Pd


NIP: 19680224 199702 1 001 NIP: 198506182022212043
INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO

SATUAN PENDIDIKAN : SMA NEGERI 1 PANTAI BARU


MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS : XII
MATERI : PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA
TANAMAN

1. Simpan setiap tugas yang diberikan ke dalam map individu peserta didik (warna map sesuai dengan
kelas masing-masing/tiap kelas beda warna map)
2. Batas waktu pengumpulan tugas adalah di pertemuan terakhir.

PEDOMAN PENSKORAN:

SKOR
KRITERIA YANG DINILAI
MAKSIMAL
Peserta didik menyimpan semua tugas yang telah dikerjakan dengan lengkap, 100
dan tugas dikerjakan dengan benar, serta dikumpulkan tepat waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, dan sebagian 75
besar benar tapi kurang lengkap, serta dikumpulkan tepat waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun sebagian 50
besar salah, kurang lengkap, dan tidak dikumpulkan tepat waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun tugas yang 25
dikerjakan salah, dan kurang lengkap, serta tidak dikumpulkan tepat waktu
Peserta didik tidak menyimpan satu pun tugas-tugas yang diberikan karena 0
tidak pernah mengumpulkan tugas

Pantai Baru, Juli 2023

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Mikhael Kega, S.Pd Linda R.Tododjahi S.Pd


NIP: 19680224 199702 1 001 NIP: 198506182022212043

You might also like