Professional Documents
Culture Documents
KD 3.1 Pertemuan 1
KD 3.1 Pertemuan 1
B. TUJUAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan discovery learning yang dipadukan dengan pendekatan
saintifik peserta didik dapat menyimpulkan tentang faktor – faktor internal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dengan menunjukkan perilaku jujur, disiplin, rasa
ingin tahu, kerja keras, tanggung jawab, kerja sama (gotong royong), bersikap bersahabat/ komunikatif
selama proses pembelajaran.
D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Orientasi Peserta didik memberi salam, berdoa, menyanyikan lagu nasional
Guru mengecek kehadiran dan kerapian berpakaian peserta didik
sebagai bentuk sikap disiplin (Integritas).
Apersepsi Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan
PENDAHULUAN
E. PENILAIAN
Penilaian Sikap : Observasi/ lembaran pengamatam (jurnal penilaian sikap)
Penilaian Pengetahuan : LK Peserta Didik (Tes tertulis (uraian))
Penilaian Keterampilan : Kinerja (Unjuk Kerja/Produk )
A. Materi Pembelajaran
KOMPETENSI DASAR
3.1. Menjelaskan pengaruh faktor 4.1. Menyusun laporan hasil percobaan
internal dan faktor eksternal terhadap tentang pengaruh faktor eksternal
pertumbuhan dan perkembangan terhadap proses pertumbuhan dan
makhluk hidup perkembangan tanaman
TUJUAN :
1. Menyimpulkan pengaruh faktor - faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan
2. Menyimpulkan pengaruh faktor - faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai sejak biji berkecambah hingga
tumbuhan tersebut mati. Biji yang berada pada kondisi yang tepat akan membentuk
perkecambahan membentuk individu baru. Perkecambahan adalah munculnya tanaman baru
dari dalam biji
Pada akhir perkecambahan akan terbentuk akar, batang dan daun, selanjutnya tumbuhan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Proses pertumbuhan dan perkembangan selalu berjalan beriringan. Pertumbuhan adalah
proses bertambahnya ukuran (diantaranya volume, massa, dan tinggi) contohnya
pertambahan tinggi batang dan jumlah daun. Pertumbuhan ini bersifat irreversibel (tidak
dapat balik). Pertumbuhan terjadi karena pertambahan jumlah sel dan perbesaran sel yang
terjadi akibat pembelahan secara mitosis pada jaringan yang bersifat meristematis, contoh
pada ujung batang. Pertumbuhan juga merupakan proses kuantitatif, artinya dapat diukur dan
dapat dinyatakan dengan angka.
Perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan menuju ketingkat
pematangan atau kedewasaan hidup. Pada proses perkembangan akan terbentuk struktur dan
fungsi organ yang makin kompleks dan sempurna. Perkembangan merupakan proses
kualitatif sehingga tidak dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Contohnya:
a. munculnya bunga sebagai alat perkembangbiakan
b. perkembangan organ reproduksi tanaman yang ditandai dengan munculnya bunga dan
buah
c. bertambahnya jumlah sel yang menyebabkan berkembangnya biji menjadi kecambah dan
bakal tanaman
d. Tumbuhnya akar tanaman pada biji tanaman
e. Pertumbuhan buah yang ditandai dengan perubahan volume buah dan beratnya
Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
dari dalam tubuh tumbuhan. Faktor internal terdiri atas faktor intrasel dan intersel.
Faktor intrasel adalah faktor yang berasal dari dalam sel itu sendiri, yang merupakan
faktor genetis yang diwariskan dari induknya yang disebut dengan gen. Semua sifat
tumbuhan dipengaruhi oleh faktor gen. Adapun faktor intersel berasal dari luar sel itu
sendiri namun masih dalam tubuh. Faktor intersel berupa hormon.
Gen mengatur ciri tumbuhan seperti bentuk daun, warna bunga dan juga jenis buah.
Hormon merupakan zat yang berfungsi sebagai pengatur tubuh yang dapat
mempengaruhi jaringan – jaringan berbagai organ maupun sistem organ. Hormon
tumbuhan mengatur respon tumbuhan terhadap beberapa perubahan lingkungan.
Hormon pada tumbuhan disebut dengan fitohormon. Fitohormon diantaranya
auksin, giberelin,sitokinin,asam absisat, etilen,dan beberapa hormon lainnya.
a. Hormon Auksin /IAA (Indole Acetic Acid/ asam indol asetat)
Auksin adalah hormon yang memacu perpanjangan sel yang berpengaruh
langsung terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Auksin diproduksi dalam jaringan merismatik yang aktif, yaitu koleoptil batang,
tunas, daun muda, dan buah, kemudian, auksin menyebar luas dalam seluruh tubuh
tanaman
Aktivitas hormon Auksin dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi dan cahaya
matahari
Tumbuhan pada gambar diatas tampak berbeda karena pengaruh dari keadaan
lingkungan tempat tumbuhnya.
Tumbuhan kacang hijau pada gambar A ditumbuhkan ditempat yang gelap
sedangkan pada gambar B ditumbuhkan di tempat yang terkena sinar matahari/
cahaya. Tumbuhan yang hidup di tempat gelap akan mempunyai batang yang
lebih panjang, lembek, kurus serta daunnya akan terlihat kuning pucat. Keaadaan
ini disebut dengan etiolasi. Selain itu, akibat tidak terjadinya fotosintesis maka sel
akan kekurangan makanan sehingga batang menjadi kurus dan lembek. Sedangkan
tumbuhan yang terkena/ terpapar cahaya akan tumbuh dengan normal, daunnya
hijau dan batangnya menjadi kuat dan kokoh.
Mengapa tumbuhan
cenderung tumbuh
menuju cahaya ?
Aktivitas auksin akan terhambat jika terkena cahaya matahari. Jika salah satu sisi
batang terkena cahaya, persebaran auksin menjadi tidak merata. Akibatnya bagian
yang tidak terkena cahaya matahari dapat tumbuh lebih panjang. Hal ini
dikarenakan kandungan auksin pada sisi yang terkena cahaya matahari lebih
rendah daripada bagian yang tidak terkena cahaya matahari. Oleh karena itu,
batang tumbuh membengkok menuju arah datangnya cahaya matahari.
Aktivitas auksin dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi dan cahaya matahari.
Tanaman yang semula tumbuh tegak jika direbahkan maka auksin akan
terakumulasi pada sisi bawah, hal ini mengakibatkan batang tumbuh membengkok
ke atas karena tidak terjadi keseimbangan pada bagian atas dan bawah.
Fungsi auksin yang lain adalah sebagai berikut :
(1) Merangsang aktivitas kambium
(2) Mencegah rontoknya daun, bunga , dan buah
(3) Merangsang pembentukan buah dan bunga
(4) Memacu pembentangan dan pembelahan sel
(5) Merangsang pemanjangan tunas ujung tanaman
(6) Membantu pembentukan buah tanpa biji
(7) Merangsang pembentukan akar lateral dan serabut akar
(8) Merangsang dominansi apikal yaitu terhalangnya pertumbuhan tunas lateral
oleh adanya tunas ujung tanaman. Jika tunas ujung tersebut dipotong, tunas –
tunas lateral akan tumbuh
b. Giberelin
Giberelin bekerja secara sinergis dengan auksin saat terjadi perkecambahan.
Giberelin diproduksi di semua bagian tumbuhan. Giberelin mempunyai fungsi
sebagai berikut:
(1) Memacu aktivitas kambium
(2) Memperbesar ukuran buah
(3) Merangsang pertumbuhan tunas
(4) Mengakibatkan tanaman tumbuh tinggi
(5) Merangsang pertumbuhan daun dan batang
(6) Menghasilkan buah tanpa biji ( stenomocarpy)
(7) Mengakibatkan tanaman berbunga sebelum waktunya
(8) Merangsang pembentukan enzim amilase yang berperan mengubah makanan
cadangan berupa amilum menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa dioksidasi
sehingga menghasilkan energi yang akan digunakan untuk perkecambahan biji
c. Sitokinin
Sitokinin adalah hormon pertumbuhan yang dapat berinteraksi dengan auksin
untuk memacu pembelahan sel (sitokinensis). Sitokinin diproduksi di jaringan
yang aktif membelah, misalnya akar. Fungsi hormon auksin bagi tumbuhan
sebagai berkut:
(1) Menghambat penuaan
(2) Membantu perkecambahan biji
(3) Merangsang pembelahan sel (sitokinensis)
(4) Merangsang pertumbuhan daun dan pucuk
(5) Menghambat efek dominansi apikal oleh auksin
(6) Merangsang pertumbuhan memanjang pada akar
Penuaan (senescence) terjadi pada
daun sebelah kiri yang tidak di beri
hormon sitokinin. Daun di sebelah
kanan di beri hormon sitokinin
dapat menunda penuaan.
d. Hormon etilen
Hormon etilen diproduksi pada jaringan buah yang sudah tua, diruas batang, dan
jaringan daun tua. Senyawa etilen pada tumbuhan ditemukan dalam bentuk gas.
Fungsi hormon etilen sebagai berikut:
(1) Mempertebal pertumbuhan batang
(2) Memacu proses pematangan buah
(3) Merangsang pengguguran daun dan bunga
Selain bekerja sendiri hormon etilen dapat berinteraksi dengan hormon lain
sehingga memiliki fungsi khusus, contohnya sebagai berikut:
(1) Hormon etilen berinteraksi dengan giberelin dapat mengatur perbandingan
antara bunga jantan dan bunga betina yang terbentuk pada tumbuhan monosius
(berumah satu)
(2) Hormon etilen berinteraksi dengan auksin dapat memacu pembungaan
misalnya pada tanaman nenas dan mangga
Keuntungan :
- Mempercepat pematangan buah
- Meningkatkan respirasi sehingga buah yang keras menjadi empuk dan
manis
- Jika buah yang masih hijau diletakkan pada wadah tertutup maka buah
akan matang dengan sendirinya sehingga banyak dimanfaatkan manusia
untuk mengurangi kerugian saat pengiriman buah - buahan
Kerugian :
- Buah yang dimatangkan menggunakan gas etilen biasanya mempunyai
tingkat kematangan buah yang tidak serentak, buah ada yang matang-
kenyal, setengah matang, dan juga matang karena terpaksa.
- Rasa buah yang diberi gas etilen akan menjadi kurang enak maupun kurang
manis.
- Kulit buah yang diberi gas etilen biasanya cenderung pucat dan terlihat
kurang segar.
f. Kalin
Kalin adalah hormon yang berfungsi pada pembentukan organ pada tumbuhan.
Berdasarkan organ yang dibentuk, kalin dapat dibedakan menjadi :
(1) Rizokalin : merangsang pembentukan akar
(2) Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
(3) Filokalin: mrangsang pembentukan daun
(4) Antokalin : merangsang pembentukan bunga
INSTRUMEN PENILAIAN
A. PENILAIAN SIKAP
Sikap Religi/Spiritual
Sikap Sosial
Keterangan :
SB : Sangat Baik
PB : Perlu Bimbingan
Keterangan /
No Hari/tanggal Kejadian
Tindak Lanjut
1
….
Nilai jurnal menggunakan skala Sangat Baik (SB)= 100, Baik (B) = 75, Cukup (C) = 50, dan
Kurang (K) = 25
B. PENILAIAN PENGETAHUAN
- Tertulis Uraian (lihat lampiran)
- Penugasan (lihat lampiran)
Tugas Rumah
a) Peserta didik menjawab pertanyaan yang disediakan.
b) Peserta didik memInta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan
tugas rumah dengan baik
c) Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian
C. PENILAIAN KETERAMPILAN
Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan
berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Bai Kurang Tidak
No Aspek yang Dinilai Baik k Baik Baik
(100) (75) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)
Jumlah Skor Yang diperoleh X 100
Jumlah skor maksimal
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
1. Simpan setiap tugas yang diberikan ke dalam map individu peserta didik (warna map sesuai dengan
kelas masing-masing/tiap kelas beda warna map)
2. Batas waktu pengumpulan tugas adalah di pertemuan terakhir.
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
KRITERIA YANG DINILAI
MAKSIMAL
Peserta didik menyimpan semua tugas yang telah dikerjakan dengan lengkap, 100
dan tugas dikerjakan dengan benar, serta dikumpulkan tepat waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, dan sebagian 75
besar benar tapi kurang lengkap, serta dikumpulkan tepat waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun sebagian 50
besar salah, kurang lengkap, dan tidak dikumpulkan tepat waktu
Peserta didik menyimpan tugas-tugas yang telah dikerjakan, namun tugas yang 25
dikerjakan salah, dan kurang lengkap, serta tidak dikumpulkan tepat waktu
Peserta didik tidak menyimpan satu pun tugas-tugas yang diberikan karena 0
tidak pernah mengumpulkan tugas
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran