You are on page 1of 5

Tugas Personal ke-1

Week 2
Soal.

1. (LO 1; 25%)

Gunakan hukum-hukum kesetaraan (ekuivalen) logis untuk membuktikan

∼ (𝑝 ∨∼ 𝑞) ∨ (∼ 𝑝 ∧∼ 𝑞) ≡∼ 𝑝

membuktikan kedua sisi persamaan ini secara terpisah.

Menyederhanakan sisi kiri:

~(p V ~q) V (~p ^ ~q)

Menggunakan hukum De Morgan pada ~p^ ~q:

~(p V ~q) V (p V q)

Menggunakan hukum De Morgan lagi pada ~(p V q):

(p V ~q) V ~p^ ~q

Menggunakan hukum double negation (~~p = p):

~(p V ~q) V p^ q

Menyederhanakan sisi kanan:

~p

membuktikan bahwa jika sisi kiri benar, maka sisi kanan juga benar.

(p V ~q) V p q → ~p

Menggunakan hukum De Morgan pada ~(p V ~q):

~(p V~q) V p^ q→~p

Menggunakan hukum De Morgan pada ~(p V~q):

~p^~~q V p^ q→~p

Menggunakan hukum double negation (~~ q = q)

~p^ q V p^ q→~ p

Mathematic
Menggunakan hukum distribusi (p^ q V r = (p V r) ^ (q V r)):

(p^ q) V (q ^ q) → ~p

Menggunakan hukum idempoten (p V p=p):

p V (q^ q) →~p

Menggunakan hukum identitas (p V q^p=p):

p V q ~p

Menggunakan hukum penalaran modus ponens (jika p→q dan p, maka q):

~P

membuktikan bahwa jika sisi kanan benar, maka sisi kiri juga benar.

~p → ~(p V ~q) V p^ q

Menggunakan hukum De Morgan pada ~(p V ~q):

~p →~p^ ~~q V p^ q

Menggunakan hukum double negation

~p → p^ q V p ^ q

Menggunakan hukum distribusi (p^qVr= (p V r) ^ (q V r)):

~p (p V p) ^ (q V q)

Menggunakan hukum idempoten (p V p=p):

~p → p ^ q

Menggunakan hukum penalaran modus ponens (jika p→q dan p, maka q):

~p → p

Menggunakan hukum negasi (jika p→ ~q dan ~q, maka ~p):

~P

Karena kedua sisi persamaan ini saling implikasi, kita dapat menyimpulkan bahwa ~(p V ~q) V (~p^ ~q)
= ~p menggunakan hukum kesetaraan logis.

Mathematic
2. (LO 1; 25%)

Selidiki pernyataan argument valid berikut dan berikan alasan pada setiap langkah pembuktian :

a. 𝑝 → 𝑞
𝑏. 𝑟 ∨ 𝑠
𝑐. ∼ 𝑠 →∼ 𝑡
𝑑. ∼ 𝑞 ∨ 𝑠
𝑒. ∼ 𝑠
𝑓. ∼ 𝑝 ∧ 𝑟 → 𝑢
𝑔. 𝑤 ∨ 𝑡
∴𝑢∧𝑤
Konklusi:
U^w
Pembuktian:
a) Dari premis (d), ~q v s, dan premis (e), ~s, kita dapat menerapkan hukum
penalaran disjungtif (simplifikasi) dan mendapatkan s.

b) Dari premis (b), r v s, dan hasil langkah 1, s, kita dapat menerapkan hukum
penalaran disjungtif (simplifikasi) dan mendapatkan r.

c) Dari premis (f), ~p ^ r u, dan hasil langkah 2, r, kita dapat menerapkan hukum
penalaran modus ponens dan mendapatkan ~p^ r→u.

d) Dari premis (a), p→ q, dan hasil langkah 3, ~p ^ r→u, kita dapat menerapkan
hukum penalaran modus ponens dan mendapatkan q.

e) Dari premis (g), w v t, kita tidak dapat mengambil kesimpulan langsung tentang u
atau w.

f) Namun, karena kita telah mendapatkan q pada langkah 4 dan tidak ada asumsi
tambahan yang diberikan dalam argumen, kita tidak dapat membuktikan secara
langsung konklusi u ^ w. Argumen ini tidak valid.
Oleh karena itu, argumen ini tidak valid karena tidak ada langkah-langkah yang dapat membuktikan
konklusi u^w berdasarkan premis yang diberikan.

3. (LO 1; 25%) Gunakan metode pembuktian langsung untuk membuktikan kebenaran


pernyataan berikut:

a. Untuk setiap bilangan bulat 𝑛 dan 𝑚, jika 𝑛 − 𝑚 merupakan bilangan genap maka 𝑛3 − 𝑚3
merupakan bilangan genap

b. Untuk setiap bilangan bulat 𝑎, 𝑏, 𝑐 dan 𝑑, jika 𝑎|𝑐 dan 𝑏|𝑑 maka 𝑎𝑏|𝑐𝑑

Mathematic
a) Jika n-m adalah bilangan genap, maka n^3 - m^3 adalah bilangan genap.
n- m = 2k.

menghitung n^3 - m^3:

n^3-m^3=(n- m)(n^2 + nm + m^2)

Substitusikan n-m dengan 2k:

(n-m)(n^2+nm+m^2) = 2k(n^2 + nm + m^2)

membuktikan bahwa 2k(n^2 + nm + m^2) adalah bilangan genap.

setiap suku dalam tanda kurung (n^2 + nm + m^2) adalah bilangan genap. Ini dikarenakan:

• Jika n dan m adalah bilangan genap, maka n^2, nm, dan m^2 semuanya genap.
• Jika n dan m adalah bilangan ganjil, maka n^2 dan m^2 tetap genap, dan nm adalah
genap karena perkalian dua bilangan ganjil menghasilkan bilangan genap.

Jadi, dengan setiap suku dalam tanda kurung adalah bilangan genap, perkalian 2k dengan
tanda kurung akan menghasilkan bilangan genap. Oleh karena itu, kita telah membuktikan
bahwa jika n - m adalah bilangan genap, maka n^3 - m^3 juga merupakan bilangan genap.

b) jika a 1 c dan bld, maka ab membagi cd.

asumsikan bahwa a 1 c dan b 1 d. Ini berarti ada bilangan bulat kl dan k2 sehingga c = akl
dan d = bk2.

mengalikan persamaan tersebut:

cd (ak1)(bk2) = (ab)(k1k2)

membuktikan bahwa ab membagi cd, artinya klk2 adalah bilangan bulat.

Karena kl dan k2 adalah bilangan bulat, perkalian klk2 juga akan menghasilkan bilangan
bulat.

Oleh karena itu, kita telah membuktikan bahwa jika a lc dan bld, maka ab membagi cd.

Mathematic
4. (LO 1; 25%)

Dengan menggunakan induksi matematika, untuk 𝑛 ≥ 1 buktikan bahwa:


𝑛(5𝑛 − 3)
1 + 6 + 11 + 16 + ⋯ + (5𝑛 − 4) =
2

Basis Induksi:
Untuk n = 1, maka:
1=1(5(1)-3)/2
1=1(2)/2
1=1
Langkah Induksi:
Misalkan untuk n = k, persamaan berikut benar:
1+6+11+16+ ... + (5k-4)= k(5k-3)/2
Untuk n = k+1, maka:
1+6+11+16+ ... + (5(k+1)-4) = (k+1)(5(k+1)-3)/2
Dari persamaan yang diberikan, dapat dituliskan sebagai berikut:
1+6+11+16+ ... + (5k-4)+(5(k+1)-4)= k(5k-3)/2+ (5(k+1)-4)
Dengan melakukan manipulasi aljabar pada sisi kanan persamaan, didapatkan:
k(5k-3)/2+(5(k+1)-4) =(5k^2-3k+ 10k+5-8)/2
=(5k^2+7k-3)/2
=((k+1)(5(k+1)-3))/2
Sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan tersebut benar untuk n = k + 1.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan tersebut benar untuk n ≥ 1.

Mathematic

You might also like