You are on page 1of 11

Nama : Asep Riky Kridayanto

NIM : 232410029
Tugas : Ilmu Negara (Resume)

A. 1. Susunan Negara

Negara adalah institusi yang dibentuk oleh kumpulan orang-orang yang hidup
dalam wilayah tertentu dengan tujuan sama yang terikat dan taat terhadap perundang-
undangan serta memiliki pemerintahan sendiri. Negara dibentuk atas dasar
kesepakatan bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan anggotanya dalam
memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan mereka.
Susunan negara ini ialah membicarakan bentuk-bentuk negara dari segi
susunannya. Negara apabila ditinjau dari segi susunannya akan menghasilkan dua
susunan negara, yaitu , Negara yang bersusun tunggal yang disebut Negara Kesatuan
dan Negara yang bersusun jamak, yang disebut Negara Federasi.

a. Negara Kesatuan

Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan
satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam
pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi kedalam 2 macam sistem pemerintahan
yaitu: Sentral dan Otonomi. Negara kesatuan dengan sisitem sentralisasi adalah
pemerintahan yang langsung dipimpin oleh pemerintahan pusat, sementara
pemerintahan daerah di bawahnya melaksanakan kebijakan pemerintahan pusat.
Model pemerintahan Orde Baru di bawah pemerintahan presiden Soeharto adalah
salah satu contoh sistem pemerintahan model ini.
Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah kepala daerah diberikan
kesempatan dan kewenangan untuk mengurus urusan pemerintahan diwilayah sendiri.
Sisitem ini dikenal dengan istilah otonomi daerah atau swatantra. Sistem
pemerintahan negara Malaysia dan pemerintahan pasca Orde Baru di Indonesia
dengan sistem otonomi khusus dapat dimasukan kedalam model ini.
Negara kesatuan lebih dikenal dengan uni (Inggris) atau eenheidstaats (Jerman).
Bentuk Negara Kesatuan adalah bentuk negara yang terdiri dari satu negara saja
maupun besar dan kecilnya, dan ke dalam maupun keluar merupakan
kesatuan.Negara kesatuan memiliki ciri–ciri yaitu hanya ada satu UUD, satu kepala
negara, satu kabinet, dan satu parlemen.
Sedangkan menurut CF. Strong, Negara kesatuan adalah bentuk negara dimana
wewenang legislatif tertinggi dipusatkan dalam suatu badan legislatif nasional.
Kekuasaan negara dipegang oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat dapat
menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada daerah berdasarkan hak otonomi, tetapi
pada tahap terakhir kekuasaan tetap berada di tangan pemerintah pusat. Sehingga
hakikat negara kesatuan adalah kedaulatannya yang tidak terbagi.
Adapun bentuk-bentuk negar kesatuan sebagai berikut :
1. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi,yaitu dimana segala urusan
pemerintahan semuanya diatur oleh pemerintah pusat,sedangkan pemerintah
daerah tidak mempunyai kewenangan untuk mengatur,jadi tinggal melaksanakan
apa yang telah dilaksanakan oleh pemerintah pusat saja.
2. Negara kesatuan dengan sistem Desentralisasi,yaitu bahwa kepada pemerintah
daerah itu diberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri (otonom).

b. Negara Serikat
Negara serikat atau Federasi merupakan bentuk negara gabungan yang terdiri dari
beberapa negara bagian dari sebuah negara serikat. Pada mulanya negara-negara
bagian tersebut merupakan negara yang merdeka, berdaulat dan berdiri sendiri.
Setelah menggabungkan dengan negara serikat, dengan sendirinya negara tersebut
melepaskan sebagian dari kekuasaannya dan menyerahkannya kepada Negara Serikat.
Penyerahan kekuasaan dari negara-negara bagian kepada nagara serikat tersebut
dikenal dengan istilah limitatif (satu demi satu) dimana hanya kekuasaan yang
diberikan oleh negara-negara bagian saja (delagated powers) yang menjadi kekuasaan
Negara Serikat. Namun pada perkembangan selanjutnya, negara serikat mengatur hal
yang bersifat strategis seperti kebijakan politik luar negeri, keamanan dan pertahanan
negara.
Sedangkan CF. Strong memberikan maksud tentang negara federal adalah suatu
negara di dalam ruang lingkup yang sama mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang
sama. Dicey mengatakan bahwa negara federal adalah: “A federal state is political
contrivance intended to reconsile national unity and power with the maintenance of
state rights”.
Dilihat dari sisi pelaksana dan mekanisme pemilihannya, bentuk Negara dapat
digolongkan ketiga kelompok yaitu: Monarki, Oligarki, dan Demokrasi.
1. Monarki
Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh raja
atau ratu. Dalam prakteknya, monarki ada dua jenis yaitu: Monarki absolut
dan monarki konstutional.
a) Monarki absolut adalah model pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di
tangan satu orang raja atu ratu. Termasuk dalam kategori ini adalah negara
Arab saudi, Brunae, Swazilan, dll.
b) Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan kepala
negaranya (perdana mentri) dibatasi oleh ketentuan-ketentuan kostitusi
nagara. Praktek monarki konstitusional ini adalah yang paling banyak
dipraktekan di beberapa negara, seperti Thailand, Jepang, Inggris, jordania
dan lan-lain.
c) Monarki parlamenter adalah bentuk pemerintahan yang bertanggung jawab
atas kebijaksanaan pemerintahannya adalah mentri, Termasuk dalam
kategori ini adalah negara Inggris, Belanda, dan Malaysia.
Dengan demikian pengertian negara yang berbentuk monarki adalah negaradimana
cara penunjukan kepala negaranya berdasarkan keturunan dari raja yang sebelumya.

2. Oligarki.
Model pemerintahan oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan oleh
beberapa orang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu. Contoh politik
oligarki dapat dilihat di negara-negara yang menganut sistem komunis.
Contoh negara komunis yang menganut politik oligarki adalah China, Rusia,
dan Korea Utara. Di negara-negara tersebut politik dikuasai oleh partai
komunis saja

3. Demokrasi.
Pemerintahan model demikrasi adalah pemerintahan yang bersandarkan pada
kedaulatan rakyat atau bendasarkan kekuasaannya pada pilihan atau kehendak
rakyat malalui mekanisme pemulihan Umum (pemilu) yang berlangsung
secara jujur, bebas, aan, dan adil.
Dalam teori Ilmu Negara pengertian tentang teori bentuk Negara sejak dahulu
kala dibagi menjadi dua yaitu: monarchie dan republik. Untuk menentukan
suatu Negara itu berbentuk monarchie dan republik, dalam Ilmu Negara
banyak macam ukuran yang dipakai. Antara lain Jellinek dalam bukunya yang
berjudul Allgemene Staatslehre memakai sebagai kriteria bagaimana caranya
kehendak negara itu dinayatakan. Jika kehendak Negara itu ditentukan oleh
satu orang saja, maka bentuk Negara itu monarchie dan jika kehendak Negara
itu ditentukan oleh orang banyak yang merupakan suatu majelis, maka bentuk
negaranya adalah republik. PendapatJellinek ini tidak banyak penganutnya
karena banyak mengandung kelemahan. Faham Duguit lebih lazim dipakai,
yang menggunakan sebagai kriteria bagaimana caranya kepala Negara itu
diangkat. Dalam bukunya yang berjudul Traite de Droit Contitutionel jilid 2,
diutarakan jika seorang kepala negara diangkat berdasarkan hak waris atau
keturunan maka bentuk negaranya disebut monarchie dan Kepala Negaranya
disebut raja atau ratu. Jika kepala negara dipilih melalui suatu pemilihan
umum untuk masa jabatan yang ditentukan, maka bentuk negaranya disebut
republik dan Kepala Negaranya adalah seorang Presiden.Sama hal nya
monarki republik itu dapat dibagi menjadi:
- Republik mutlak (absolute)
- Republik konstitusi
- Repulik parlemen
Menurut ketentuan yang telah dijelaskan di atas maka negara Indonesia
mempunyai bentuk negara sebagai republik. Hal ini didasarkan atas cara
pemilihan presiden, bahkan bukan hanya oleh majelis melainkan langsung
dipilih oleh Rakyat.Dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa negara
Indonesia ialah negara kesatuan, yang bebentuk Republik.

c. Perserikatan Negara
Perserikatan Negara atau konfederasi merupakan gabungan dari sejumlah Negara
melalui sejumlah perjanjian Internasional yang memberikan wewenang tertentu.
Dalam bentuk gabungan ini, negara-negara anggota konfederasi tetap merupakan
negara-negara yang berdaulat dan berada pada subjek hukum. Karena pada
hakekatnya konfederasi bukanlah merupakan Negara itu sendiri, melainkan suatu
gabungan dari negara-negara yang sudah merdeka. Konfederasi sendiri mempunyai
tujuan tertentu, misalnya untuk membentuk pertahanan bersama, atau untuk urusan
politik luar negeri.
Meskipun terbentuk dari gabungan beberapa Negara, Negara konfederasi tidak
sama dengan Negara federal. Negara-negara yang bergabung konfederasi memiliki
kedaulatan penuh, sedangkan negara-negara yang tergabung dalam Negara federal
tidak berdaulat.
Untuk diketahui Negara dengan bentuk konfederasi hanya bertahan 19 tahun.
Negara yang dulunya berbentuk konfederasi lama kelamaan beralih ke bentuk federal,
misal Negara Swiss. Negara tersebut dulunya berbentuk konfederasi, tetapi sejak
tahun 1848 Swiss cenderung menggunakan system federal dimana hubungan
internasional diselenggarakan oleh pemerintahan pusat.

d. Perbedaan Negara Serikat dan Perserikatan Negara


Negara serikat adalah negara yang tersusun dari beberapa negara yang semula
berdiri sendiri-sendiri,kemudian negara-negara tersebut mengadakan ikatan kerja
sama yang efektif tetapi negara-negara tersebut masih menginginkan adanya
wewenang yang dapat diurusnya sendiri. Sebagai contoh negara Amerika Serikat dan
Rusia
Perserikatan Negara padahakikatnya bukanlah negara, melainkan
suatuperserikatan yang beranggotakan negara-negara yang masing-masing berdaulat.
Dalam menjalankan kerjasama di antara para anggotanya, dibentuklah alat
perlengkapan atau badan yang di dalamnya duduk para wakil dari negara
anggota.Contoh perserikatan negara :
1. Perserikatan Amerika Utara (1776-1787)
2. Negara Belanda (1579-1798), Jerman (1815-1866)

Menurut Jellinek, perbedaan antara Serikat Negara- Negara (Negara Konfederasi)


dengan Negara Serikat (Negara Federal) adalah dalam masalah kedaulatan
(souverenitet), yaitu :
a) Pada Serikat Negara-Negara (Negara Konfederasi) terletak pada negara-
negara yang berserikat.
b) Pada Negara Serikat (Negara Federal) terletak pada negara secara
keseluruhan.
Sedangkan menurut Kranenburg, perbedaan antara Serikat Negara-Negara
(Negara Konfederasi) dengan Negara Serikat (Negara Federal) adalah dapat dilihat
dalam ukuran terikat atau tidaknya rakyat negara-negara yang berserikat secara
langsung dengan peraturan-peraturan dari Negara Konfederasi tersebut, dalam arti :
a) Pada Serikat Negara-Negara (Negara Konfederasi), alat-alat
perlengkapannya mempunyai kekuasaan-kekuasaan dan kewajiban-
kewajiban terhadap negara-negara yang berserikat yang telah teratur
tersebut, tidak terhadap rakyatnya.
b) Pada Negara Serikat (Negara Federal), alat-alat pusat mempunyai
kekuasaan dan kewajiban langsung mengenai rakyatnya.
Oleh karenanya sistem Serikat Negara-Negara (Negara Konfederasi) lebih lemah
dari sistem Negara Serikat (Negara Federal).

2. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)


PBB adalah organisasi internasional antar pemerintah yang bertujuan untuk
menjaga perdamaian dan keamanan internasional, membina hubungan persahabatan
antar bangsa, dan membangun kerjasama internasional.

a. Organisasi-organisasi PBB
Dalam upaya mencapai tujuannya menjaga perdamaian dunia sekaligus
mensejahterakan negara anggota, PBB memiliki berbagai badan khusus yang
memiliki peran dan tugas di bidang masing-masing. Beberapa badan khusus
tersebut antara lain sebagai berikut:
a) International Labor Organization (ILO)
b) International Telecommunication Union (ITU)
c) World Health Organization (WHO)
d) International Monetary Fund (IMF)
e) United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization
(UNESCO)
f) United Nations World Tourism Organization (UNWTO)
g) United Nations Industrial Development Organization (UNIDO)
h) World Meteorological Organization (WMO)
i) Universal Postal Union (UPU)
j) World Intellectual Property Organization (WIPO)
k) Food and Agriculture Organization (FAO)
l) International Civil Aviation Organization (ICAO)
m) International Maritime Organization (IMO)
n) International Fund for Agricultural Development (IFAD)
o) World Bank

b. Piagam PBB
Piagam PBB adalah perjanjian dasar dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
yang ditandatangani di San Francisco pada 26 Juni 1945 oleh kelima puluh anggota
asli PBB. Piagam ini mulai berlaku pada 24 Oktober 1945 setelah diratifikasi oleh
lima anggota pendirinyaRepublik Tiongkok, Prancis, Uni Soviet, Britania Raya,
Amerika Serikatdan mayoritas penanda tangan lainnya.
Sebagai sebuah Piagam ia adalah sebuah perjanjian konstituen, dan seluruh
penanda tangan terikat dengan isinya. Selain itu, Piagam tersebut juga secara
eksplisit menyatakan bahwa Piagam PBB mempunyai kuasa melebihi seluruh
perjanjian lainnya. Ia diratifikasi oleh Amerika Serikat pada 8 Agustus 1945, yang
membuatnya menjadi negara pertama yang bergabung dengan PBB.

B. 1. Negara Demokrasi Modern


a. Pengertian Negara Demokrasi Modern
Istilah demokrasi berasal dari kata Yunani “demos-cratein”, yang berarti
“rakyat memerintah”. Demokrasi berarti : pemerintahan oleh rakyat, yaitu dengan
perantara wakil-wakilnya yang mereka pilih secara bebas. Demokrasi menjadi
istilah yang umumdigunakan menamakan suatu bentuk negara dimana
pemerintahan dipegang oleh rakyat(demos).
Demokrasi modern yang saat ini kita kenal adalah sebuah bentuk dari adaptasi
nilai-nilai demokrasi yang dahulu ada di zaman Yunani kuno, namun dalam dunia
modern, demokrasi secara langsung ala Yunani kuno dianggap tidak relevan lagi,
karena selain jumlah penduduk yang semakin banyak, ideologi dan sistem
pemerintahan modern juga telah banyak memberikan pengaruh terhadap
perkembangan demokrasi. Jadi dalam dunia modern, demokrasi langsung seperti di
Yunani kuno menjadi tidak mungkin dan sangat sulit untuk diterapkan kembali.

b. Demokrasi Modern dengan Sistem Presindensiil


Sistem pemerintahan presidensial adalah suatu pemerintahan dimana
kedudukan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada badan perwakilan rakyat,
dengan kata lain kekuasaan eksekutif berada di luar pengawasan langsung
parlemen. Problematika sistem presidensial pada umumnya terjadi ketika ia
dikombinasikan dengan sistem multipartai, apalagi dengan tingkat fragmentasi dan
polarisasi yang relatif tinggi.Presidensialisme dan sistem multipartai bukan hanya
merupakan “kombinasi yang sulit”, melainkan juga membuka peluang terjadinya
deadlock dalam relasi eksekutif dan legislatif yang kemudian berdampak pada
instabilitas demokrasi presidensial.
Sistem multipartai dewasa ini, ternyata gagal memberikan sumbangan kepada
negara karena tidak mengkondisikan pembentukan kekuatan oposisi yang
diperlukan untuk menopang rezim dan pemerintahan yang kuat, stabil, dan efektif
secara demokratik. Bersamaan dengan itu, sistem multipartai tidak pula berfungsi
untuk melandasi praktik politik check and balances, baik diantara lembaga negara
maupun fraksi pemerintah dengan fraksi lainnya di lembaga perwakilan rakyat.

c. Demokrasi Modern dengan system Parlementer


Demokrasi modern dengan sistem parlementer memiliki ciri khas, yaitu terdapat
hubungan erat antara badan eksekutif dan badan legislatif (parlemen atau badan
perwakilan rakyat). Kekuasaan eksekutif diserahkan kepada suatu badan yang
disebut kabinet atau dewan menteri. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen.
Jika pertanggungjawaban kabinet tidak dapat diterima oleh parlemen, parlemen
dapat menyatakan tidak percaya (mosi tidak percaya) terhadap kebijaksanaan
kabinet. Oleh karena itu, kabinet harus mengundurkan diri.
Apabila penilaian parlemen terhadap kebijaksanaan kabinet berbeda atau
bertolak belakang dengan penilaian rakyat, berarti parlemen tidak menyuarakan
kehendak rakyat dengan baik (tidak representatif). Dalam rangka menghindari hal
tersebut, kepala negara memiliki wewenang ntuk membubarkan parlemen.
Dalam sistem demokrasi parlementer, kekuasaan legislatif terletak di atas
kekuasaan eksekutif (pemerintah). Menteri-menteri (kabinet) harus
mempertanggungjawabkan semua tindakannya kepada parlemen (DPR). Hal ini
berarti kabinet harus mendapat kepercayaan dari DPR. Untuk mendapat
kepercayaan dari DPR, kebijakan kabinet harus disesuaikan dengan tujuan politik
dari sebagian besar anggota DPR. Dalam sistem parlementer raja dan ratu
berkedudukan sebagai kepala negara yang simbol yang tidak dapat diganggu gugat,
sedangkan tanggung jawab dalam pemerintahan berada pada kabinet.
d. Demokrasi Modern dengan system Referendum
Referendum adalah sebuah cara keputusan melalui jajak pendapat atau
pemungutan suara dari masyarakat umum secara langsung. Referendum adalah
salah satu jeni dari bermacam-macam demokrasi yang ada. Referendum dilakukan
untuk memutuskan masalah legislasi atau kebijakan penting langsung. Dalam
negara demokrasi dengan sistem referendum di pengawasan langsung seluruh
rakyat sistem referendum dapat dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut :
a) Referendum Obligator :Dalam referendum obligator, pembuatan undang-
undang memerlukan persetujuan dari rakyat dengan suara terbanyak.
Setelah badan legislatif membuat rencana undang-undang, rencana itu
ditawarkan kepada rakyat dengan jalan pemungutan suara rakyat
(referendum). Setelah sebagian rakyat menyetujui, rencana undang-
undang itu disahkan sebagai undang-undang.
b) Referendum Fakultatif :Dalam referendum fakultatif, badan legislatif
membuat undang-undang, kemudian dijalankan waktu tertentu. Jika tidak
ada sejumlah warga negara yang menyatakan tidak setuju, undang itu
menjadi tetap sebagai undang-undang. Sebaliknya, dalam waktu sejumlah
warga negara menyatakan tidak setuju, badan legislatif meminta
persetujuan kepada rakyat dengan jalan pemungutan suara, seperti halnya
referendum obligator.
Negara yang menerapkan sistem ini adalah negara Swiss. Di Swiss pada
hakikatnya, rakyat yang menentukan sikap terhadap suatu undang-undang. Di Swiss
dapat dijumpai juga unsur demokrasi perwakilan dengan adanya lembaga
perwakilan rakyat yang bernama Bundesversammlung.

2. Negara Autokrasi Modern


a. Pengertian Negara Autokrasi Modern
Negara autokrasi modern sering disebut dengan sistem satu partai atau berpartai
tunggal. Negara autokrasi dalam pengertiannya yang asli atau kuno praktis dewasa
ini dapat dikatakan sudah tidak ada, sedangkan pada beberapa abad yang lampau,
yang mungkin sisanya masih kita ketemukan dewasa ini, adalah yang disebut
autokrasi, ini pun sifatnya agak samar-samar karena Negara autokrasi modern ini
dalam perkembangannya pada zaman modern mengkamuflir dirinya sedemikian
rupa, sehingga sepintas lalu dari segi luarnya kita melihat Negara tersebut seakan-
akan demokrasi modern.

b. Perbedaan Autokrasi Modern Dan Demokrasi Modern


Negara demokrasi modern dengan autokrasi modern tidaklah sama. Keduanya
memiliki perbedaan dalam pandangan tentang hakekat serta tujuan negara. Pada
negara autokrasi modern tujuan terakhirnya adalah menghimpun kekuasaan sebesar
mungkin pada tangan negara. Autokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang
kekuasaan politiknya dipegang oleh satu orang. Istilah ini diturunkan dari bahasa
Yunani autokrator yang secara literal berarti “berkuasa sendiri atau “penguasa
tunggal”. Auto berarti sendiri, sedangkan kratos atau cratein berarti kekuasaan. Jadi,
negara autokrasi modern dalam artian yang murni adalah negara dimana
pemerintahan negara itu betul-betul hanya dipegang atau dilaksankan oleh satu
orang saja. Zaman sekarang, negara autokrasi yang sifatnya masih murni sudah
tidak ada seperti pada zaman kuno. Karena pada zaman modern, pada negara
autokrasi tersebut disamping seorang tunggal yang memegang pemerintahan negara
itu didapati adanya sebuah badan perwakilan yang mendampingi kekuasaan kepala
negara tersebut. Jadi sepintas Negara autokrasi pada zaman modern, sama dengan
Negara demokrasi modern, dalam arti bahwa pada kedua Negara tersebut terdapat
adanya badan perwakilan.
Tetapi meskipun demikian kita tidaklah dapat menyamakan badan perwakilan
yang ada pada Negara autokrasi modern itu dengan badan perwakilan dari Negara
demokrasi modern. Tidak dapat menyamakannya itu oleh karena antara kedua
badan perwakilan tersebut terdapat perbedaan-perbedaan yang sifatnya pinsipiil,
pokok. Dan inilah antara lain yang memberikan perbedaan antara Negara autokrasi
modern dengan Negarademokrasi modern, disamping perbedaan-perbedaan lainnya.

Soal
1. Apa yang dimaksud dengan Negara ?
2. Apa yang dimaksud dengan Negara Kesatuan ?
3. Jelaskan system yang ada didalam Negara Kesatuan ?
4. Apa yang dimaksud dengan Negara Serikat ?
5. Jelaskan yang dimaksud dengan Monarki ?
6. Jelaskan perbedaan Negara Serikat dan Perserikatan Negara ?
7. Jelaskan maksud dan tujuan dibentuknya organisasi PBB ?
8. Apa yang dimaksud dengan Demokrasi Modern ?
9. Apa yang dimaksud dengan referendum ?
10. Jelaskan mkasud dari Autokrasi Modern ?

Jawaban
1. Negara merupakan suatu institusi yang dibentuk oleh kumpulan orang-orang yang hidup
dalam wilayah tertentu dengan tujuan sama yang terikat dan taat terhadap perundang-
undangan serta memiliki pemerintahan sendiri. Dan dibentuk atas dasar kesepakatan
bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan anggotanya dalam memperoleh hidup
dan memenuhi kebutuhan mereka.
2. Negara kesatuan merupakan bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan
satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam
pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi kedalam 2 macam sistem pemerintahan
yaitu: Sentral dan Otonomi.
3. Terdapat 2 sistem yaitu sentralisasi dan desentralisasi (otonomi ).
Negara kesatuan dengan sisitem sentralisasi adalah pemerintahan yang langsung
dipimpin oleh pemerintahan pusat, sementara pemerintahan daerah di bawahnya
melaksanakan kebijakan pemerintahan pusat. Model pemerintahan Orde Baru di bawah
pemerintahan presiden Soeharto adalah salah satu contoh sistem pemerintahan model ini.
Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah kepala daerah diberikan
kesempatan dan kewenangan untuk mengurus urusan pemerintahan diwilayah sendiri.
Sisitem ini dikenal dengan istilah otonomi daerah atau swatantra. Sistem pemerintahan
negara Malaysia dan pemerintahan pasca Orde Baru di Indonesia dengan sistem otonomi
khusus dapat dimasukan kedalam model ini.
4. Negara serikat atau Federasi merupakan bentuk negara gabungan yang terdiri dari
beberapa negara bagian dari sebuah negara serikat. Pada mulanya negara-negara bagian
tersebut merupakan negara yang merdeka, berdaulat dan berdiri sendiri. Setelah
menggabungkan dengan negara serikat, dengan sendirinya negara tersebut melepaskan
sebagian dari kekuasaannya dan menyerahkannya kepada Negara Serikat.
5. Monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau ratu.
6. Negara serikat adalah negara yang tersusun dari beberapa negara yang semula berdiri
sendiri-sendiri,kemudian negara-negara tersebut mengadakan ikatan kerja sama yang
efektif tetapi negara-negara tersebut masih menginginkan adanya wewenang yang dapat
diurusnya sendiri. Sedangnkan Perserikatan Negara pada hakikatnya bukanlah negara,
melainkan suatu perserikatan yang beranggotakan negara-negara yang masing-masing
berdaulat. Dalam menjalankan kerjasama di antara para anggotanya, dibentuklah alat
perlengkapan atau badan yang di dalamnya duduk para wakil dari negara anggota.
7. Menjaga perdamaian dan keamanan internasional, membina hubungan persahabatan antar
bangsa, dan membangun kerjasama internasional
8. Demokrasi modern adalah sebuah bentuk dari adaptasi nilai-nilai demokrasi yang dahulu
ada di zaman Yunani kuno, namun dalam dunia modern, demokrasi secara langsung ala
Yunani kuno dianggap tidak relevan lagi, karena selain jumlah penduduk yang semakin
banyak, ideologi dan sistem pemerintahan modern juga telah banyak memberikan
pengaruh terhadap perkembangan demokrasi.
9. Referendum adalah sebuah cara keputusan melalui jajak pendapat atau pemungutan suara
dari masyarakat umum secara langsung. Referendum adalah salah satu jenis dari
bermacam-macam demokrasi yang ada. Referendum dilakukan untuk memutuskan
masalah legislasi atau kebijakan penting langsung.
10. Negara autokrasi modern sering disebut dengan sistem satu partai atau berpartai tunggal
yang bertujuan menghimpun kekuasaan sebesar mungkin pada tangan Negara.

You might also like