Professional Documents
Culture Documents
BAB 6 Fix Cooookkkkssss
BAB 6 Fix Cooookkkkssss
Jl. Kawi, Simpang 4 Jl. Ijen - Jl. Kawi dan Simpang 3 APILL Jl.Bromo- Jl. Kawi
merupakan Jalan akses menuju Mall Olmpic Garden, volume kendaraan dan arus lalu lintas
yang padat pada Jl. Kawi – Jl. Bromo,. Hal tersebut dikarenakan pergerakan tarikan Pada
Mall Olympic Garden daerah sekitarnya yang sangat besar sehingga Ruas Jalan Kawi dan
sekitar pintu masuk dan keluar Mall Olympic Garden ini merupakan salah satu titik
kemacetan di Kota Malang. Berdasarkan PERMENHUB Nomor 96 Tahun 2015 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas, bahwa perekayasaan
meliputi pengadaan, pemasangan, perbaikan dan pemeliharaan perlengkapan jalan yang
berkaitan langsung dengan pengguna jalan.
Analisis yang digunakan adalah analisis kinerja jalan dan persimpangan serta analisis do
nothing – do something yaitu dengan melakukan skenario – skenario dengan dilakukan
alternatif - alternatif pemecahan masalah. Dari analisis do nothing - do something ini akan
ditemukan suatu kondisi yang paling baik dan kondisi paling buruk yang dapat terlihat
dengan adanya perubahan tingkat pelayanan. Dengan adanya perlakuan pada skenario ini,
maka output yang akan dihasilkan berupa alternatif-alternatif arahan manajemen lalu lintas
dengan masing-masing kekurangan dan kelebihan. Adapun teknik manajemen lalu lintas
yang digunakan adalah manajemen kapasitas berupa kontrol “on street parking”, pelebaran
geometrik, optimalisasi lampu lalu lintas dan jalan satu arah.
Keterangan gambar:
Ruang gerak per penumpang di tempat henti 90 cm x 60 cm.
Jarak bebas antara penumpang dalam kota 30 cm dan antar kota 60 cm.
Ukuran tempat henti per kendaraan, panjang 12 m dan lebar 2,5 m.
Ukuran lindungan minimum 4 m x 2 m.
Catatan:
Bahan bangunan disesuaikan dengan kondisi setempat.
Ukuran minimum dengan luas efektif halte adalah panjang = ≥ 4 m dan lebar
≥ 2 m.
Gambar 6.2 Jenis Halte
Sumber : Hasil Perencanaan
Table 6.1 kondisi akses masuk dan keluar Kawasan MOG (eksisting)
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa selain di Jalan Kawi,pintu masuk
kawasan MOG terdapat pula di Jalan Tenes. Untuk pintu keluar lebihbanyak alternatif, yaitu
terdapat di Jalan Tenes dan Jalan Tangkuban Perahu. UntukGerbang E, berdasarkan survei
yang telah dilakukan ada beberapa sepeda motor yang bisa masuk tanpa ditarik karcis. Dalam
hal ini mungkin sepeda motor tersebutmerupakan kendaraan internal pegawai MOG.
Sedangkan Gerbang F merupakan pintumasuk dan keluar bagi kendaraan internal mall untuk
melakukan loading barang.
Kondisi parkir Mall Olympic Garden saat ini mampu menampung 1058.8 SRP kendaraan
roda empat (mobil) dan 414.85 SRP kendaraan roda dua (sepeda motor) yang terbagi dalam
dua tempat parkir yaitu melalui pintu utama Jalan Kawi dan Jalan Tenes. Analisis kebutuhan
parkir diperlukan sebagai dasar perencanaan lahan parkir yang harus ada dalam setiap
Pembangunan sebuah pusat kegiatan. Kebutuhan parkir dihitung berdasarakan dari
banyaknya kendaraan yang keluar-masuk dan parkir di Mall Olympic Garden pada saat ini
dengan luas lahan yang tersedia pada area lokasi Pembangunan Mall Olympic Garden.
1. Volume Kendaraan dan Akumulasi Parkir
Akumulasi parkir yaitu jumlah kendaraan yang diparkir pada waktu tertentu. Rumus dari
akumulasi parkir adalah :
Akumulasi = kendaraan tinggal + kendaraan masuk – kendaraan keluar Akumulasi dan
volume kendaraan di Mall Olympic Garden Kota Malang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Berdasarkan data tersebut diatas pihak yang berwenang dalam masa Pembangunan
berkewajiban menyediakan ruang parkir mobil dan sepeda motor minimal sejumlah
kebutuhan diatas. Hal ini sebagai langkah untuk mencegah adanya parkir ditepi jalan yang
dapat mengganggu kelancaran lalu lintas.
1. Membuat akses keluar masuk yang memadai, dimana akses masuk dan keluar untuk
roda 4 dan Roda 2
Tabel 6.7 Cara Penanganan Geometrik Jalan
Penyediaan fasilitas pejalan kaki dan penyebrangan di sekitar Mall Olympic Garden
memiliki peran krusial dalam meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para pejalan kaki.
Melalui pendekatan yang berfokus pada kebutuhan pengguna jalan kaki, perencanaan
perkotaan dapat menciptakan lingkungan yang ramah dan mendukung mobilitas di sekitar
fasilitas Kesehatan.
Fasilitas pejalan kaki dan penyebrangan pada kawasan sekitar Mall Olympic Garden
Kota Malang perlu ditambahi beberapa fasilitas dan rambu-rambu pengingat seperti:
Lebar dan alinyemen jalur pejalan kaki harus leluasa, minimal dua orang pejalan
kaki berpapasan, salah satu diantaranya tidak harus turun ke jalur lalu lintas
kendaraan.
Lebar minimum jalur pejalan kaki adalah 1,50 meter.
Maksimum arus pejalan kaki adalah 50 pejalan kaki/menit
Lebar lajur pejalan kaki harus ditambah, bila patok rambu lalu lintas, kotak
surat, pohon peneduh, atau fasilitas umum lainnya ditempatkan pada jalur
tersebut.
Untuk jenis rambu-rambu lalu lintas yang akan dipasang dapat mengacu pada Lampiran
Keputusan Menteri Perhubungan No. 13 tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas di Jalan.
Standar pemasangan marka jalan dapat mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan No.
67 Tahun 2018.
Gambar 6.12 Standar Pemasangan Marka