You are on page 1of 32

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK Negeri Karangjaya


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Budaya Politik di Indonesia
Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning dengan pendekatan
saintifik, peserta didik dapat menganalisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif
pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan rasa peduli terhadap hak asasi
manusia berdasarkan perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan serta mampu mengembangkan dan menyajikan hasil
analisis tentang pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara dengan baik.

B. Kompetensi Inti

No. Kompetensi Inti (K I)


K.I . 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K.I. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

K.I . 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

K.I. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Menghargai hak asasi manusia 1.1.1 Membangun nilai-nilai disiplin atas
berdasarkan perspektif pancasila hak asasi manusia berdasarkan
sebagai anugerah Tuhan yang Maha perspektif pancasila sebagai anugerah
Esa Tuhan yang Maha Esa

1.1.2 Membangun nilai-nilai tanggung


jawab atas hak asasi manusia
berdasarkan perspektif pancasila
1
sebagai anugerah Tuhan yang Maha
Esa
2.1.1 Membangun nilai-nilai disiplin
tentang hak asasi manusia berdasarkan
perspektif pancasila dalam kehidupan
Bersikap peduli terhadap hak asasi berbangsa dan bernegara
2.1 manusia berdasarkan perspektif
pancasila dalam kehidupan Membangun nilai-nilai tanggung
berbangsa dan bernegara 2.1.2 jawab tentang hak asasi
manusia berdasarkan perspektif
pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
3.1.1 Menunjukan kasus pelanggaran hak
asasi manusia
3.1.2 Memahami Konsep Hak dan
Kewajiban Asasi Manusia
Menganalisis pelanggaran hak asasi
3.1.3 Menjelaskan Substansi Hak dan
manusia dalam perspektif pancasila
3.1 Kewajiban Asasi Manusia dalam
dalam kehidupan berbangsa dan
Pancasila
bernegara
3.1.4 Menunjukan contoh pelanggaran Hak
Asasi Manusia
3.1.5 Menganalis upaya penegakkan hak
asasi manusia
Menyaji hasil analisis pelanggaran 4.1.1 Menyaji hasil analisis kasus pelanggaran
hak asasi manusia dalam perspektif hak asasi manusia
4.1
pancasila dalam kehidupan 4.1.2 Mengkomunikasikan hasil analisis upaya
berbangsa dan bernegara penegakkan hak asasi manusia

D. Materi Pembelajaran
Pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
1. Menunjukan kasus pelanggaran hak asasi manusia
2. Memahami Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
3. Menjelaskan Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila
4. Menunjukan contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia
5. Menganalis upaya penegakkan hak asasi manusia

E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Diskusi, Tanya Jawab & Penugasan

F. MEDIA PEMBELAJARAN
a. Laptop
b. LCD Projector
c. Video dan Gambar

2
G. SUMBER BELAJAR
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan, Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. UUD NRI Tahun 1945

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 1
No Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
 Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar
.1. mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran,
agenda kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta buku 15 Menit
yang diperlukan). (Pendidikan Karakter)
 Guru memberikan motivasi dan sikap spiritual yaitu bersyukur karena
bisa naik kelas dan melanjutkan belajar di kelas XI. (Pendidikan
Karakter)
 Guru menyampaikan topik yang akan di pelajari dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai
 Setelah itu peserta didik diminta untuk membaca materi Bab 1 Sub bab A
yaitu Kasus pelanggaran hak asasi manusia. (Kegiatan Literasi &
berfikir kritis (Critical thinking)
Kegiatan Inti
 Mengamati
 Peserta didik diminta untuk mengamati gambar 1.1 kegiatan pembelajaran
.2. di sekolah atau boleh juga guru menanyangkan gambar-gambar atau 60 Menit
bercerita tentang jenis hak asasi manusia lainnya yang harus dihormati
dan dijamin pemenuhannya baik oleh Negara atau setiap warga Negara.
(Kegiatan Literasi & berfikir kritis (Critical thinking)

 Menanya
 Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan
gambar yang telah ditanyangkan secara bergantian dengan pertanyaan
yang berbeda.
 Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik atau bisa
juga peserta didik di minta untuk menjawab pertanyaan dari temannya
sehingga terjadi komunikasi yang lebih aktif antara guru dan peserta
didik.

 Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik Mengumpulkan Informasi tentang kasus pelanggaran hak
asasi manusia dilihat dari bentuk-bentuknya dengan menggunakan
berbagai sumber dari buku, atau internet; web, media sosial lainnya.
Creativity and Innovation)
3
 Mengasosiasikan
 Peserta didik dengan bimbingan guru mengerjakan tugas mandiri 1.1
yaitu mengkaji dan menyimpulkan jenis-jenis hak asasi manusia yang
terdapat dalam pasal 28 A – 28 J UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 agar peserta didik menjauhkan diri dari perilaku yang menimbulkan
pelanggaran HAM. Komunikasi (Communication skill)

 Mengomunikasikan
 Peserta didik secara bergantian melaporkan hasil kajiannya dan peserta
didik lainnya menanggapi hasil pekerjaan temannya. (Komunikasi
(Communication skill)
 Peserta didik menyerahkan hasil kajiannya secara tertulis.
 Guru memberikan klarifikasi dan penguatan hasil
15 Menit
Penutup
.3.  Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi pelajaran
tersebut.
 Peserta didik menyimpulkan materi yang telah di bahas pada pertemuan
ini sebagai refleksi.
 Peserta didik diminta untuk mengerjakan Tugas kelompok 1.1 untuk
melakukan wawancara dengan Petugas Kepolisian berkaitan dengan
bentuk pelanggaran HAM yang pernah terjadi dan ditangani oleh
Kepolisian setempat.
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada
Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung
dengan baik dan lancar (Pendidikan Karakter)

Pertemuan ke 2
No Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
 Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar
.1. mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran,
agenda kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta buku 15 Menit
yang diperlukan). (Pendidikan Karakter)
 Guru memberikan motivasi dan sikap spiritual yaitu bersyukur karena
bisa naik kelas dan melanjutkan belajar di kelas XI. (Pendidikan
Karakter)
 Guru menyampaikan topik yang akan di pelajari dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai
 Setelah itu peserta didik diminta untuk membaca materi Konsep Hak dan
Kewajiban Asasi Manusia. (Kegiatan Literasi & berfikir kritis
(Critical thinking)
Kegiatan Inti
 Mengamati
4
 Peserta didik diminta untuk mengamati gambar 1.1 kegiatan pembelajaran
.2. di sekolah atau boleh juga guru menanyangkan gambar-gambar atau 60 Menit
bercerita tentang Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia yang harus
dihormati dan dijamin pemenuhannya baik oleh Negara atau setiap warga
Negara. (Kegiatan Literasi & berfikir kritis (Critical thinking)

 Menanya
 Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan
gambar yang telah ditanyangkan secara bergantian dengan pertanyaan
yang berbeda.
 Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik atau bisa
juga peserta didik di minta untuk menjawab pertanyaan dari temannya
sehingga terjadi komunikasi yang lebih aktif antara guru dan peserta
didik.

 Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik Mengumpulkan Informasi tentang Konsep Hak dan
Kewajiban Asasi Manusia dilihat dari bentuk-bentuknya dengan
menggunakan berbagai sumber dari buku, atau internet; web, media sosial
lainnya. Creativity and Innovation)

 Mengasosiasikan
 Peserta didik dengan bimbingan guru mengerjakan tugas mandiri 1.1
yaitu mengkaji dan menyimpulkan Konsep Hak dan Kewajiban Asasi
Manusia agar peserta didik menjauhkan diri dari perilaku yang
menimbulkan pelanggaran HAM. Komunikasi (Communication skill)

 Mengomunikasikan
 Peserta didik secara bergantian melaporkan hasil kajiannya dan peserta
didik lainnya menanggapi hasil pekerjaan temannya. (Komunikasi
(Communication skill)
 Peserta didik menyerahkan hasil kajiannya secara tertulis.
 Guru memberikan klarifikasi dan penguatan hasil
15 Menit
Penutup
.3.  Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi pelajaran
tersebut.
 Peserta didik menyimpulkan materi yang telah di bahas pada pertemuan
ini sebagai refleksi.
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada
Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung
dengan baik dan lancar (Pendidikan Karakter)

Pertemuan ke 3
5
No Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
 Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar
.1. mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran,
agenda kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta buku 15 Menit
yang diperlukan). (Pendidikan Karakter)
 Guru memberikan motivasi dan sikap spiritual yaitu bersyukur karena
bisa naik kelas dan melanjutkan belajar di kelas XI. (Pendidikan
Karakter)
 Guru menyampaikan topik yang akan di pelajari dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai
 Setelah itu peserta didik diminta untuk membaca materi Substansi Hak
dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila. (Kegiatan Literasi &
berfikir kritis (Critical thinking)
Kegiatan Inti
 Mengamati
 Peserta didik diminta untuk mengamati kegiatan pembelajaran di sekolah
.2. atau boleh juga guru menanyangkan gambar-gambar atau bercerita 60 Menit
tentang Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila
yang harus dihormati dan dijamin pemenuhannya baik oleh Negara atau
setiap warga Negara. (Kegiatan Literasi & berfikir kritis (Critical
thinking)

 Menanya
 Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan
gambar yang telah ditanyangkan secara bergantian dengan pertanyaan
yang berbeda.
 Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik atau bisa
juga peserta didik di minta untuk menjawab pertanyaan dari temannya
sehingga terjadi komunikasi yang lebih aktif antara guru dan peserta
didik.

 Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik Mengumpulkan Informasi tentang Substansi Hak dan
Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila dilihat dari bentuk-
bentuknya dengan menggunakan berbagai sumber dari buku, atau
internet; web, media sosial lainnya. Creativity and Innovation)

 Mengasosiasikan
 Peserta didik dengan bimbingan guru mengerjakan tugas yaitu mengkaji
dan menyimpulkan Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
dalam Pancasila agar peserta didik menjauhkan diri dari perilaku yang
menimbulkan pelanggaran HAM. Komunikasi (Communication skill)

 Mengomunikasikan

6
 Peserta didik secara bergantian melaporkan hasil kajiannya dan peserta
didik lainnya menanggapi hasil pekerjaan temannya. (Komunikasi
(Communication skill)
 Peserta didik menyerahkan hasil kajiannya secara tertulis.
 Guru memberikan klarifikasi dan penguatan hasil
15 Menit
Penutup
.3.  Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi pelajaran
tersebut.
 Peserta didik menyimpulkan materi yang telah di bahas pada pertemuan
ini sebagai refleksi.
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada
Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung
dengan baik dan lancar (Pendidikan Karakter)

Pertemuan ke 4
No Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
 Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar
.1. mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi (kehadiran,
agenda kegiatan, kebersihan kelas, menyiapkan media dan alat serta buku 15 Menit
yang diperlukan). (Pendidikan Karakter)
 Guru memberikan motivasi dan sikap spiritual yaitu bersyukur karena
bisa naik kelas dan melanjutkan belajar di kelas XI. (Pendidikan
Karakter)
 Guru menyampaikan topik yang akan di pelajari dan menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai
 Setelah itu peserta didik diminta untuk membaca materi contoh
pelanggaran Hak Asasi Manusia dan upaya penegakkan hak asasi
manusia . (Kegiatan Literasi & berfikir kritis (Critical thinking)
Kegiatan Inti
 Mengamati
 Peserta didik diminta untuk mengamati kegiatan pembelajaran di sekolah
.2. atau boleh juga guru menanyangkan gambar-gambar atau bercerita 60 Menit
tentang contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia. (Kegiatan Literasi &
berfikir kritis (Critical thinking)

 Menanya
 Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan
gambar yang telah ditanyangkan secara bergantian dengan pertanyaan
yang berbeda.
 Guru menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik atau bisa
juga peserta didik di minta untuk menjawab pertanyaan dari temannya
sehingga terjadi komunikasi yang lebih aktif antara guru dan peserta
didik.

7
 Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik Mengumpulkan Informasi tentang contoh pelanggaran Hak
Asasi Manusia dengan menggunakan berbagai sumber dari buku, atau
internet; web, media sosial lainnya. Creativity and Innovation)

 Mengasosiasikan
 Peserta didik dengan bimbingan guru mengerjakan tugas yaitu mengkaji
dan menyimpulkan contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia agar peserta
didik menjauhkan diri dari perilaku yang menimbulkan pelanggaran
HAM. Komunikasi (Communication skill)

 Mengomunikasikan
 Peserta didik secara bergantian melaporkan hasil kajiannya dan peserta
didik lainnya menanggapi hasil pekerjaan temannya. (Komunikasi
(Communication skill)
 Peserta didik menyerahkan hasil kajiannya secara tertulis.
 Guru memberikan klarifikasi dan penguatan hasil
15 Menit
Penutup
.3.  Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi pelajaran
tersebut.
 Peserta didik menyimpulkan materi yang telah di bahas pada pertemuan
ini sebagai refleksi.
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada
Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung
dengan baik dan lancar (Pendidikan Karakter)

I. Penilaian, Pembelajaran Remidial dan Pengayaan


1. Teknikpenilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/Pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis dan Lisan
c. Penilaian Ketrampilan: Unjuk kerja; Presentasi; Laporan penugasan
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi ; Jurnal guru
b. Tes Tertulis : Uraian ; Laporan ; Paparan
c. Unjuk Kerja : Laporan ; Paparan
3. Instrumen penilaian Sikap, pengetahuan dan ketrampilan (terlampir)
4. Remedial
 (Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus:
- Tugas membuat rangkuman dengan indikator yang tidak mampu dicapai
- Tugas berupa tugas mandiri untuk mempelajari materi dengan Indikator yang
belum dicapai
 Pemanfaatan tutor sebaya:
- Tugas belajar bersama tutor sebaya menganai indikator yang belum dicapai)
 Pemberian pembelajaran ulangdengan metode dan media yang berbeda
 Bimbingan secara Individu
 Bimbingan secara kelompok
8
5. Pengayaan
 Belajar kelompok
- Membaca di perpustakaan terkait dengan KD di luar jam pelajaran sekolah dan
menyelesaikan masalah yang diminta guru
 Belajar mandiri
- Menjadi Tutor sebaya kepada teman yang belum mampu mencapai KKM pada
indikatornya
 Pembelajaran berbasis tema
Memberi tugas dengan tema besar yang mengkaitkan beberapa mata pelajaran.

LAMPIRAN
Lampiran 1:
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi

LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI


DAN KINERJA PRESENTASI

Mata Pelajaran : PPKn


Kelas/Program : XI/ATPH, Mekatronik, Perbankan
Kompetensi : KD 3.1 dan 4.1
Observasi Kinerja Presentasi
Jml
No Nama Peserta didik Akt Disl Kerjsm Prnsrt Visual Isi Nilai
Skor
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Aji Setiawan 4 4 3 4 3 3 21
2. Andrean Fatra H
3. Anggun Triana
4. Anisa Siti Mariamah
5.
6.

Rubrik Penilaian Pengamatan/Observasi


No Aspek yang dinilai Rubrik Skor
1. Aktivitas Menunjukkan aktivitas yang sangat tinggi 4
dan memberikan makna bagi diri
sendiri/kelompok
Menunjukkan aktivitas yang tinggi dan 3
memberikan makna bagi diri
sendiri/kelompok
Menunjukkan aktivitas yang cukup tetapi 2
kurang memberikan makna bagi diri
sendiri/kelompok
Tidak menunjukkan aktivitas yang 1
memberikan makna bagi diri
sendiri/kelompok

9
2. Kerjasama Dapat bekerjasama dalam kelompok, dan 4
memberikan warna dalam kelompok
tersebut
Dapat bekerja sama dalam kelompok, dan 3
cukup memberikan warna dalam kelompok
Dapat bekerja sama dalam kelompok, tetapi 2
kurang memberikan warna dalam kelompok
Tidak menunjukkan aktivitas kerjasama 1
dalam kelompok.
3. Disiplin Mengikuti seluruh kegiatan dari awal 4
sampai akhir dengan baik dan memberikan
warna dalam kegiatan
Mengikuti seluruh kegiatan dari awal 3
sampai akhir dengan baik membeirkan
waran dalam kegiatan
Mengikuti seluruh kegiatan dari awal 2
sampai akhir dengan baik dan membeirkan
waran dalam kegiatan
Mengikuti seluruh kegiatan dari awal 1
sampai akhir dengan baik dan membeirkan
waran dalam kegiatan

Rubrik Penilaian Kinerja Presentasi


No Aspek yang dinilai Rubrik Skor
1. Peran serta dalam presentasi Terlibat aktif dalam presentasi dan 3
memberikan makna dalam presentasi
Terlibat aktif dalam presentasi tetapi kurang 2
memberikan makna dalam presentasi
Tidak terlibat aktif dalam presentasi 1
2. Visualisasi dalam presentasi Bersuara jelas dan keras saat melakukan 3
presentasi
Bersuara jelas tetapi kurang keras saat 2
melakukan presentasi
Bersuara kurang jelas dan kurang keras saat 1
melakukan presentasi
3. Isi Presentasi Isi presentasi yang disampaikan lengkap 3
sesuai dengan materi ajar

Isi presentasi yang disampaikan sesuai 2


dengan materi ajar, tetapi kurang lengkap

Isi presentasi yang disampaikan kurang 1


sesuai materi ajar dan kurang lengkap.

Keterangan :
3. Sangat tinggi

10
2. Tinggi
1. Kurang

Lampiran 2:
b. Lembar penilaian pesentasi

PENILAIAN PRESENTASI
(hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll)
Tanggal /bulan/tahun : ................................................................
Nama/kelompok : ................................................................
Kelas/Smt : .................................................................
Mata Pelajaran : .................................................................
Judul Presentasi : ……………………………………………..
No Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai
1 KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN GAGASAN 15%
a. Ide pokok laporan
b. Keruntutan berpikir dari latar belakang, masalah,
tujuan, hasil, dan kesimpulan.
c. Penggunaan Bahasa Indonesia.
2 KEMAMPUAN MENJELASKAN ISI PRESENTASI 15%
a. Kelancaran penyampaian gagasan
b. Kejelasan metode dan prosedur kerja
3 KEMAMPUAN MENUNJUKKAN ORISINALITAS 15%
a. Bukti empirik atas argumen
b. Konsistensi argumentasi
4 KEMAMPUAN MENJELASKAN INOVASI DAN 15%
MANFAAT
a. Sifat kebaruan hasil karya
b. Kesesuaian antara materi penulisan dengan
penugasan dari guru
5 KEMAMPUAN MEMPERTAHANKAN KONSEP 20%
DALAM MENJAWAB PERTANYAAN
a. Kemampuan berargumentasi, ketangguhan dan
konsistensi, berkomunikasi lisan
b. Keruntutan dalam penalaran
c. Ketepatan dalam menjawab pertanyaan
d. Akurasi uraian materi dengan kesimpulan
6 KEMAMPUAN MENJELASKAN HASIL 15%
a. Originalitas atas keaslian karya
b. Keefektifan atau pencapaian tujuan/prestasi
c. Dampak atau manfaatnya
7 SIKAP DALAM PRESENTASI 5%
a. Kerapihan
b. Kesopanan
Catatan : Skor 1-5 (1. Sangat Kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat Baik)
Nilai = bobot x skor
11
Lampiran 3:
c. Lembar penilaian portofolio

PENILAIAN PORTOFOLIO
(hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll)

Tanggal /bulan/tahun : ..............................................................................


Nama peserta didik : ...............................................................................
Kelas/Smt : ...............................................................................
Mata Pelajaran : ...............................................................................
Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar : …………………………………………………...

No Komponen Portofolio Bobot Skor Nilai


1 KERUNTUTAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO 25%
a. Runtut dari tugas awal sampai akhir (lengkap)
b. Runtut berdasarkan hari, tanggal, bulan dan tahun

2 KELENGKAPAN PORTOFOLIO 25%


c. a. Lengkap setiap Kompetensi Inti dan Kompentensi
Dasar
d. b. …………………………..

3 KERAPIAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO 25%


c. Rapi dan tidak kotor
d. ………………………

4 KEBERMANFAATAN PORTOFOLIO 25%


c. Bermanfaat untuk perbaikan dimasa depan
d. ………………………..

Catatan : Skor 1-5 (1. Sangat Kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat Baik)
Nilai = bobot x skor

Lampiran 4

PENILAIAN PENGETAHUAN

1. Pada dasarnya pelanggran Ham merupakan bentuk ……..


12
a.penyimpangan terhadap hak manusia.
b.penyimpangan terhadap kewajiban asasi manusia.
c.penyimpangan terhadap hak asasi manusia.
d.penyimpangan terhadap kewajiban manusia.
e.penyimpangan terhadap oranglain.

2. Di bawah ini beberapa tokoh dari Francis dalam memerdekakan hak


hak asasi manusia adalah,kecuali……..
a.Montesque d. J.J Rosseau
b.Mirabeam e. Moses
c. Dante

3. Yang merupakan wewenang Komnas Ham ialah…….


a.melakukan perdamaian
b.memberi opini kepada anggota
c.menyampaikan pendapat kepada PBB
d.menjual sengketa permasalahan
e.mengubah undang undang perlindungan HAM.

4. Setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk


menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, dan
kelompok agama disebut………..
a. Kejahatan kemanusiaan
b. Kejahatan perang
c. Kejahatan genosida
d. Kejahatan sexual
e. Kejahatan luar biasa

5. Factor eksternal yang mendorong seseorang atau sekelompok orang melakukan pelang
garan HAM adalah, kecuali………..
a.penyalahgunaan kekuasaan
b.ketidaktegasan aparat penegak hukum
c.rendahnya kesadaran Ham
d.penyalahgunaan teknologi
e.kesenjangan social dan ekonomi yang tinggi

6. Dorongan untuk melakukan pelanggaran Ham yang berasal dari diri pelaku pelanggar
HAM disebut juga dengan……
a. Factor eksternal
b. Factor campuran
c. Mixed factor
d. Factor internal
e. A,b,c,d benar.

7. Yang bukan upaya dalam pencegahan pelanggaran Ham adalah…..


a.penegakan demokrasi
b.meningkatkan kerjasama antar masyarakat maupun kelompok
c.meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan Negara
d.meningkatkan kualitas pelayanan public
e.mengadakan penyuluhan ke daerah terpencil

8. Tanggal berapakah pemerintah Indonesia mengelurkan deklarasi Juanda?.....


a.13 Desember 1957
b.31 Desember 1957
13
c.13 Desember 1975
d.31 Desember 1975
e. 13 Desember 1973

9. ‘’Negara Kesatuan Republik


Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah ya
ng batas-batas dan hak-haknya ditetepkan oleh undang-undang’’ tertera pada……
a. UU No 20 tahun 1999
b. Pasal 25 A, UUD 1945
c. Pasal 25 B, UUD 1945
d. Pasal 25 C, UUD 1945
e. UU No 36 tahun 1999

10. Konsepsi yang menyatakan bahwa laut itu adalah dapat diambil dan dimiliki oleh mas
ing-masing Negara adalah……….
a.Konsepsi Laut Bebas
b.Konsepsi Laut Terbuka
c.Konsepsi Teritorial Laut
d.Res Nulius
e.Res Communis

KUNCI JAWABAN
1 B 6 D
2 E 7 E
3 A 8 A
4 C 9 B
5 C 10 D

NILAI = Skor yang diproleh X 100

Jumlah Soal

Penilaian KI 4

Penilaian Kinerja

Nama : ............................................
Kelas : ............................................
No. Absen : ............................................

Lakukan kegiatan berikut ini! Bekerjasamalah dengan kelompokmu!


Bentuklah kelompok beranggotakan 5 orang! Dalam berdiskusi hargailah pendapat anggota
kelompok Anda
dalam menyampaikan suatu pendapat dan saling menghormati dengan pendapat yang berbeda.
1. Buatlah sebuah karya ilmiah yang membahas tentang hal-hal berikut ini!
14
1. kasus pelanggaran hak asasi manusia
2. Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
3. Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila
4. contoh pelanggaran Hak Asasi Manusia
5. upaya penegakkan hak asasi manusia
.2. Gunakan kaidah-kaidah dan tata tulis penulisan karya ilmiah!
3. Kerjakan di buku tugas Anda dan kumpulkan hasil pekerjaan Anda kepada guru untuk dinilai!

Mengetahui Karangjaya, Juli 2017


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PPKn

Junjun Nugraha S,S.Pd, M.M Inaiyah, S.Pd


NIP: 197501152005011007

15
LAMPIRAN MATERI PPKn KD 3.1

Pengertian HAM (Hak Asasi Manusia) dan Kewajiban Asasi Manusia

Pengertian Ham ( Hak Asasi Manusia ) adalah Hak-hak yang dimiliki Oleh seseorang sejak ia
dalam kandungan.
Dalam Penerapannya HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar Hukum HAM tertuang dalam
deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence of USA) dan Juga Telah
tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti tertuang pada pasal 27 ayat 1, pasal 28,
pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1.
Sementara itu, pengertian HAM juga Telah Banyak Di Kemukakan Oleh Para Pakar Ilmu HAM,
mereka telah memberikan Defenisis HAM ( Hak Asasi Manusia ) dengan Model atau Gaya Bahasa
yang Mudah di Pahami, Diantara Pengertian HAM atau

Defenisi HAM menurut Para Ahli adalah Sebagai Berikut :

Pengertian HAM Pertama : Kita Merujuk Pada Isi UUD 1945 sebagai Pegangan dan Rujukan
Hukum HAM negara Indonesia Yang Utama.

UU No 39 Tahun 1999, Menerangkan bahwa HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada
diri manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. dimana hak tersebut merupakan anugerah yang
wajib di hargai dan dilindungi oleh setiap orang untuk melindungi harkat dan martabat setiap
manusia.

Definisi HAM, Kedua Merujuk Pada Perkataan : Prof. Koentjoro Poerbopranoto, Menurutnya
HAM ialah suatu hak yang sifatnya mendasar atau asasi. Hak-hak yang dimiliki setiap manusia
berdasarkan kodratnya yang pada dasarnya tidak akan bisa dipisahkan sehingga bersifat suci.

Pengertian Hak Asasi Manusia, Ketiga di kemukakan Oleh Mahfudz M.D. Beliau Menjelaskan
bahwa HAM merupakan hak yang melekat pada martabat stiap manusia yang mana hak tersebut
dibawa sejak lahir ke dunia sehingga pada hakikatnya hak tersebut bersifat kodrati.

Pengertian HAM ke – 4 Merujuk Perkataan : Haar Tilar, HAM ialah hak-hak yang melekat pada
diri setiap insan dan tanpa memiliki hak-hak itu maka setiap insan tidak bisa hidup selayaknya
manusia. Hak tersebut didapatkan sejak lahir ke dunia.
Definisi HAM menurut : Muladi, Menurutnya HAM ialah segala hak pokok atau dasar yang telah
melekat pada diri manusia dalam kehidupannya.

Pengertian HAM Menurut Ahli : Peter R. Baehr, Menurutnya HAM merupakan hak dasar yang
mutlak dan harus dimiliki setiap insan untuk perkembangan dirinya.

Definisi HAM menrut Pakar : Karel Vasak, Menjelaskan bahwa HAM merupakan tiga generasi
yang didapat dari revolusi Prancis. Ia mengistilahkan generasi karena yang dimaksud merujuk pada
inti dan ruang lingkup dari hak yang mana hak menjadi prioritas utama dalam kurun waktu
tertentu.

Pengertian HAM menurut Ahli : John Locke, Menjelaskan bahwa HAM ialah hak-hak yang
langsung diberikan Tuhan yang esa kepada manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh karenanya,
tidak ada kekuatan apapun di dunia yang bisa mencabutnya. HAM ini sifatnya fundamental atau
mendasar bagi kehidupan manusia dan pada hakikatnya sangat suci.

16
Definisi HAM menurut : Miriam Budiarjo, HAM merupakan hak yang dimiliki setiap orang yang
dibawa sejak lahir ke dunia dan menurutnya hak itu sifatnya universal karena dimiliki tanpa adanya
perbedaan ras, kelamin, suku, budaya, agama dan lain sebagainya.

Itulah Diantara Pengertian HAM ( Hak Asasi Manusia ) Menurut Para Ahli dan pakar di Bidang
Hukum HAM, selain Mengetahui Pengertian dan Defini HAM diatas tentunya akan lebih baik
apabila Kita Juga Mengetahui lebih rinci, apa saja yang termasuk Hak Asasi Manusia sebagai
mahkluk Hidup, khususnya di negara Kita Indonesia, diantara Hak Asasi Manusia sebagai Rakyat
Indonesia adalah sebagai Berikut :

Hak Asasi Manusia Secara Individual bersifat Mutlak :


1. Hak untuk hidup.
2. Hak berkeluarga.
3. Hak memperoleh keadilan.
4. Hak atas kebebasan pribadi.
5. Hak atas rasa aman.
6. Hak atas kesejahteraan.
7. Hak turut serta dalam pemerintahan.
8. Hak wanita.
9. Hak anak.

Hak Asasi Manusia Berdasarkan Kategori menurut peraturan UUD :

1. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)


Adalah Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia.
Contoh :
 Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah tempat.
 Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.

 Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau perkumpulan.


 Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, menjalankan agama dan kepercayaan yang
diyakini masing-masing.

2. Hak Asasi Politik (Political Rights)


Adalah Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan politik.
Contoh :
 Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.
 Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.

 Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik lainnya.
 Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.

3. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights)


adalah Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu hak yang berkaitan
dengan kehidupan hukum dan pemerintahan.
Contoh :
 Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
 Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

 Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.

17
4. Hak Asasi Ekonomi (Property Rigths)
Adalah Hak yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian.
Contoh :
 Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.
 Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.

 Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa dan utang piutang.


 Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.
 Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

5. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)


Adalah Hak untuk diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan.
Contoh :
 Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.
 Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan, dan penyelidikan
di muka hukum.

6. Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Rights )


Adalah Hak yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat.
Contoh :
 Hak menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.
 Hak mendapatkan pengajaran.

 Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.

Selain Mengetahui Hak – Hak Asasi Manusia ( HAM ) kita juga perlu mengetahui apa saja yang
termasuk dalam Kategori Pelanggaran HAM agar kita bisa terhindarkan dari melakukan Hal – Hal
yang bisa merusak Hak Asasi Manusia Lainnya,

Diantara Pelanggaran HAM yang Harus di Hindari adalah :

 Penindasan dan merampas hak rakyat dan oposisi dengan sewenang-wenang.


 Menghambat dan membatasi kebebasan pers, pendapat dan berkumpul bagi hak rakyat dan
oposisi.
 Hukum (aturan dan/atau UU) diperlakukan tidak adil dan tidak manusiawi.
Manipulatif dan membuat aturan pemilu sesuai dengan keinginan penguasa dan partai
tiran/otoriter tanpa diikut/dihadir rakyat dan oposisi.
 Penegak hukum dan/atau petugas keamanan melakukan kekerasan/anarkis terhadap rakyat
dan oposisi di manapun.

Bentuk Pelnggaran HAM berdasarkan Kategori pembagian Menjadi 2 macam Pelanggran,


Diantaranya :

1. Pembunuhan masal (genosida) : Genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
etnis, dan agama dengan cara melakukan tindakan kekerasan (UUD No.26/2000 Tentang
Pengadilan HAM).
2.Kejahatan Kemanusiaan : Kejahatan kemanusiaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan
berupa serangan yang ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil seperti pengusiran
penduduk secara paksa, pembunuhan,penyiksaan, perbudakkan dan lain sebagainya.

18
Kasus pelanggaran HAM yang biasa terjadi saat ini, Diantaranya:

1. Pemukulan
2. Penganiayaan
3. Pencemaran nama baik
4. Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
5. Menghilangkan nyawa orang lain

Kewajiban Asasi Manusia

Kewajiban asasi manusia adalah kewajiban yang mesti dilakukan setelah mendapat hak asasi
manusia.
Contohnya : kita harus bertanggung jawab dalam menyempaikan pendapat setelah mendapat hak
kebebasan berpendapat

Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusian. Pancasila sangat


menghormati hak asasi setiap warga negara maupun bukan warga negara Indonesia. Pancasila
menjamin hak asasi manusia melalui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai Pancasila
dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu nilai ideal, nilai instrumental dan nilai praksis. Ketiga
kategori nilai Pancasila tersebut mengandung jaminan atas hak asasi manusia. Salah satu
karakteristik hak asasi manusia adalah bersifat universal. Artinya, hak asasi merupakan hak yang
dimiliki oleh setiap manusia di dunia tanpa membeda-bedakan suku bangsa, agama, ras maupun
golongan. Oleh karena itu, setiap negara wajib menegakkan hak asasi manusia.

Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia”

Karakteristik penegakan hak asasi manusia berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara
lainnya. Ideologi, kebudayaan dan nilai-nilai khas yang dimiliki suatu negara akan mempengaruhi
pola penegakan hak asasi manusia di suatu negara. Contohnya, di Indonesia, dalam proses
penegakan hak asasi manusia dilakukan dengan berlandaskan kepada ideologi negara yaitu
Pancasila. Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus, yaitu sebagai berikut.
1. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah ada
sejak lahir.
2. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status,
suku bangsa, gender atau perbedaan lainnya.
3. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau diserahkan kepada
pihak lain.
4. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil
dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya.

A. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Ideal Sila-Sila Pancasila


Nilai dasar atau nilai ideal pancasila adalah nilai nilai nilai dasar yang relatif tetap (tidak berubah)
yang berada dalam pembukaan UUD 1945. Nilai ideal berkaitan dengan hakikat kelima sila
Pancasila. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal sehingga di dalamnya terkandung cita-cita,
tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar ini bersifat tetap dan terlekat pada

19
kelangsungan hidup negara. Hubungan antara hak asasi manusia dengan Pancasila dapat dijabarkan
secara singkat sebagai berikut.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa Menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama,
melaksanakan ibadah, dan menghormati perbedaan agama.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Menempatkan setiap warga negara pada kedudukan
yang sama dalam hukum serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama untuk
mendapatkan jaminan dan perlindungan hukum.
3. Persatuan Indonesia Mengamanatkan adanya unsur pemersatu di antara warga negara
dengan semangat rela bekorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /
Perwakilan Dicerminkan dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan bermasyarakat
yang demokratis.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Mengakui hak milik dan jaminan sosial
secara perorangan yang dilindungi oleh negara serta berhak mendapatkan pekerjaan dan
perlindungan.

Beberapa jenis hak asasi sesuai dengan Pancasila antara lain sebagai berikut.
No
Sila Pancasila Jenis Hak Asasi yang Terkait
.
1. Ketuhanan Yang 1. Hak asasi melakukan ibadah menurut keyakinannya masing-
Maha Esa masing.
2. Hak kemerdekaan beragama bagi setiap orang untuk memilih serta
menjalankan agamanya masing-masing.

3. Hak bebas dari pembedaan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa,
agama.
2. Kemanusian yang 1. Hak pengakuan terhadap martabat manusia (dignity of man)
Adil dan Beradab
2. Hak asasi manusia (human rights)
3. Hak kebebasan manusia (human freedom).
4. Hak sama di depan hukum dan berhak atas perlindungan hukum
yang sama.

5. Hadanya persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan


kewajiban antara sesama manusia
3. Persatuan 1. Hak menikmati hak-hak asasinya tanpa pembatasan dan belenggu.
Indonesia
2. Hak manusia bergaul satu sama lainnya dalam semangat
persaudaraan

3. Hak dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak


yang sama.
4. Kerakyatan yang 1. Hak mengeluarkan pendapat .
Dipimpin oleh
Hikmat 2. Hak berkumpul dan mengadakan rapat.
Kebijaksanaan
20
dalam 3. Hak ikut serta dalam pemerintahan.
Permusyawaratan
/ Perwakilan 4. Hak menduduki jabatan politik yang dikembangkan di Indonesia
berintikan nilai-nilai agama, kesamaan budaya, pola pikir bangsa
serta sumbangan nilai-nilai kontemporer, dengan mengedepankan
pengambilan keputusan secara musyawarah, bukan pada suara
mayoritas.
5. Keadilan Sosial 1. Hak setiap warga negara memiliki kebebasan hak milik
bagi Seluruh
Rakyat Indonesia 2. Hak jaminan sosial

3. Hak mendapatkan pekerjaan dan perlindungan kesehatan

2. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Instrumental Sila-Sila Pancasila


Nilai Instrumental Merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar yang sifatnya lebih khusus. Nilai
Instrumental merupakan pedoman pelaksanaan kelima sila pancasila. Pada umumnya berbentuk
ketentuan- ketentuan konstitusional mulai dari UUD sampai dengan peraturan daerah. Peraturan
perundang-undangan yang menjamin HAM, ialah diantaranya :
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terutama Pasal 28 A – 28 J
 Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia. Di dalam Tap MPR
tersebut terdapat Piagam HAM Indonesia.
 Ketentuan dalam undang-undang organik berikut : 1) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 1998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau
Penghukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia. 2)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. 3)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi
Manusia. 4) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang Kovenan
Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik 5) Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2005 tentang Kovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan
Budaya.
 Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1
Tahun 1999 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia
 eKetentuan dalam Peraturan Pemerintah berikut : 1) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun
2002 tentang Tata cara Perlindungan terhadap Korban dan Saksi dalam Pelanggaran Hak
Asasi Manusia yang Berat. 2) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Kompensasi, Restitusi, Rehabilitasi terhadap Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat
 Ketentuan dalam Keputusan Presiden (Keppes) : 1) Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun
1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. 2) Keputusan Presiden Nomor 83
Tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi Nomor 87 tentang Kebebasan Berserikat dan
Perlindungan untuk Berorganisasi. 3) Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Pengadilan HAM pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri
Surabaya, Pengadilan Negeri Medan dan Pengadilan Negeri Makasar.

Beberapa konstitusi yang pernahberlaku di Negara Republik Indonesia, yaitu UUD 1945, Konstitusi RIS
1949, UUDS 1950 dan UUD NRI Tahun 1945 setelah diamandemen. Keempat konstitusi yang pernah
berlaku di negara kita tersebut juga memuat pasal-pasal tentang hak-hak asasi manusia seperti pada tabel
di bawah ini.
No. UUD 1945 (AMANDEMEN) KONSTITUSI RIS UUDS 1950
21
1. Pasal 28 : kemerdekaan berserikat Pasal 19 : setiap orang berhak Pasal 19 : setiap orang
dan berkumpul, mengeluarkan atas kebebasan mempunyai dan berhak atas kebebasan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan mengeluarkan pendapat. Pasal 20 mempunyai dan
sebagainya ditetapkan dengan : hak penduduk atas kebebasan mengeluarkan
undang-undang. Pasal 28 E(3) : berkumpul dan berapat secara pendapat. Pasal 20 :
setiap orang berhak atas kebebasan damai diakui dan sekadar perlu hak penduduk atas
berserikat, berkumpul dan dijamin dalam peraturan kebebasan berkumpul
mengeluarkan pendapat. perundang-undangan. dan berapat diakui dan
diatur dengan undang-
undang.
2. Pasal 28E : setiap orang bebas Pasal 18 : setiap orang berhak Pasal 18 : setiap orang
memeluk agama dan beribadat atas kebebasan pikiran berhak atas kebebasan
menurut agamanya, memilih keinsyafan batin dan agama; hak agama, keinsyafan
pendidikan dan pengajaran, memilih ini meliputi pula kebebasan batin dan pikiran.
pekerjaan. Memilih bertukar agama atau keyakinan, Pasal 9 (1) : setiap
kewarganegaraan, memilih tempat begitu pula kebebasan menganut orang berhak dengan
tinggal di wilayah Negara, dan agamanya atau keyakinannya bebas bergerak dan
meninggalkannya, serta berhak baik sendiri atau bersama-sama tinggal dalam
kembali. Pasal 29(2) : Negara dengan orang lain, baik di muka perbatasan Negara. (2)
menjamin kemerdekaan tiap-tiap umum maupun dalam : setiap orang berhak
penduduk untuk memeluk agamanya lingkungannya sendiri dengan meninggalkan negeri
masing-masing dan untuk beribadat jalan mengajarkan,mengamalkan, dan jika ia warga
menurut agama dan kepercayaannya beribadat,menaati perintah dan Negara atau penduduk
itu. aturan-aturan agama, serta kembali ke situ.
dengan jalan mendidik anak-anak
dalam iman dan keyakinan orang
tua mereka. Pasal 9 (1) : setiap
orang berhak dengan bebas
bergerak dan tinggal dalam
perbatasan Negara. (2) : setiap
orang berhak meninggalkan
negeri dan jika ia warga Negara
atau penduduk kembali ke situ
3. Pasal 28B (1) : Setiap orang berhak - -
membentuk keluarga dan
melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.
4. Pasal 28B(2) : setiap anak berhak - -
atas kelangsungan hidup, tumbuh
dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
5. Pasal 28C : setiap orang berhak - -
mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan
memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan

22
umat manusia.
6. Pasal 28D(1) : setiap orang berhak Pasal 13(1) : setiap orang berhak Pasal 13(1) : setiap
atas pengakuan, jaminan, dalam persamaan yang orang berhak dalam
perlindungan dan kepastian hukum sepenuhnya, mendapat perlakuan persamaan yang
yang adil serta perlakuan yang sama jujur dalam perkaranya oleh sepenuhnya, mendapat
di depan hukum. hakim yang tidak memihak, perlakuan jujur dalam
dalam hal menetapkan hak-hak perkaranya oleh hakim
dan kewajiban-kewajibannya dan yang tidak memihak,
dalam hal menetapkan apakah dalam hal menetapkan
suatu tuntutan hukuman yang hak-hak dan
dimajukan terhadapnya beralasan kewajiban-
atau tidak. Pasal 7(2), Pasal 14, kewajibannya dan
Pasal 15, Pasal 12 dalam hal menetapkan
apakah suatu tuntutan
hukuman yang
dimajukan
terhadapnya beralasan
atau tidak. Pasal 7(2),
Pasal 12, Pasal 14,
Pasal 15.
7. Pasal 28D(2) : setiap orang berhak Pasal 27(2) : setiap orang yang Pasal 28(1) : setiap
untuk bekerja serta mendapatkan melakukan pekerjaan dalam hal- warga negara, sesuai
imbalan dan perlakuan yang adil dan hal yang sama, berhak atas dengan kecakapannya
layak dalam hubungan kerja. pengupahan adil yang menjamin berhak atas pekerjaan
kehidupannya bersama dengan yang layak bagi
keluarganya, sepadan dengan kemanusiaan. Pasal
martabat manusia. Pasal 28 : 28(2) : setiap orang
setiap orang berhak mendirikan berhak dengan bebas
serikat sekerja dan masuk ke memilih pekerjaan dan
dalamnya untuk memperlindungi berhak pula atas
kepentingannya. syarat-syarat
perburuhan yang adil.
Pasal 29 : setiap orang
berhak mendirikan
serikat pekerja dan
masuk kedalamnya
untuk memperlindungi
dan memperjuangkan
kepentinannya.
8. Pasal 28D(3) : setiap warga negara Pasal 22(1) : setiap warga negara Pasal 23(1) : setiap
berhak memperoleh kesempatan berhak turut serta dalam warga negara berhak
yang sama dalam pemerintahan. pemerintahan dengan langsung turut serta dalam
atau dengan perantaraan wakil- pemerintahan dengan
wakil yang dipilih dengan bebas langsung atau dengan
menurut cara yang ditentukan perantaraan wakil-
oleh undang-undang. Pasal wakil yang dipilih
22(2) : setiap warga negara dapat dengan bebas menurut
diangkat dalam tiap-tiap jabatan cara yang ditentukan
pemerintah. oleh undang-undang.
Pasal 23(2a) : setiap
warga negara dapat
23
diangkat dalam tiap-
tiap jabatan
pemerintah.
9. Pasal 28D(4) : setiap orang berhak - -
atas status kewarganegaraan.
10. Pasal 28F : setiap orang berhak Pasal 17 : kemerdekaan dan Pasal 17 :
untuk berkomunikasi dan rahasia dalam perhubungan surat- kemerdekaan dan
memperoleh informasi untuk menyurat tidak boleh diganggu rahasia dalam
mengembangkan pribadi dan gugat, selain daripada atas perhubungan surat-
lingkungan sosialnya, serta berhak perintah hakim atau kekuasaan menyurat tidak boleh
untuk mencari memperoleh, lain yang telah disahkan untuk itu diganggu gugat, selain
memiliki,menyimpan,mengolah , dan menurut peraturan-peraturan dari atas perintah
menyampaikan informasi dengan undang-undang dalam hal-hal hakim atau kekuasaan
menggunakan segala jenis saluran yang diterangkan dalam lain yang telah
yang tersedia. peraturan itu. disahkan untuk itu
menurut peraturan-
peraturan undang-
undang dalam hal-hal
yang diterangkan
dalam peraturan itu.
11. Pasal 28G(1) : setiap orang berhak - -
atas perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan, martabat,dan
harta benda yang dibawah
kekuasaannya, serta berhak atas rasa
aman dan perlindungan dari ancaman
ketakutan untuk berbuat dan tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasi.
12. Pasal 28G(2) : setiap orang berhak Pasal 11 : tiada seorang juga pun Pasal 11 : Tiada
untuk bebas dari penyiksaan atau akan disiksa ataupun seorang jua pun akan
perlakuan yg merendahkan derajat diperlakukan atau di hukum disiksa ataupun
martabat manusia dan berhak secara ganas, tidak mengenal diperlakukan atau
memperoleh suaka politik dari perikemanusiaan atau menghina. dihukum secara ganas,
negara lain. tidak mengenal
perikemanusiaan atau
menghina.
13. Pasal 28H(1) : Setiap orang berhak Pasal 16(1) : Tempat kediaman Pasal 16(1) : Tempat
hidup sejahtera lahir dan batin, siapapun tidak boleh diganggu kediaman siapapun
bertempat tinggal dan mendapatkan gugat. tidak boleh diganggu
lingkungan hidup yang baik dan gugat.
sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
14. Pasal 28H(2) : setiap orang berhak - -
mendapat kemudahan dan perlakuan
khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama
guna mencapai persamaan dan
keadilan.

24
15. Pasal 28H (3) : setiap orang berhak Pasal 30 : kebebasan melakukan Pasal 31 : kebebasan
atas jaminan sosial yang pekerjaan social dan amal, melakukan pekerjaan
memungkinkan pengembangan mendirikan organisasi-organisasi social dan amal,
dirinya secara utuh sebagai manusia untuk itu, dan juga untuk mendirikan organisasi-
yang bermartabat. pengajaran partikelir, dan organisasi untuk itu,
mencari dan mempunyai harta dan juga untuk
untukmaksud-maksud itu diakui. pengajaran partikelir,
dan mencari dan
mempunyai harta
untukmaksud-maksud
itu diakui, dengan
tidak mengurangi
pengawasan penguasa
yang dilakukan
terhadap itu menurut
peraturan undang-
undang.
16. Pasal 28H(4) : setiap orang berhak Pasal 25 : setiap orang berhak Pasal 26(1) : setiap
mempunyai hak milik pribadi dan mempunyai milik, baik sendiri orang berhakj
hak milik tersebut tidak boleh maupun bersama-sama dengan mempunyai milik, baik
diambil alih secara sewenang- orang lain. Pasal 25(2) : seorang sendiri maupun
wenang oleh siapapun. pun tidak boleh dirampas bersama-sama dengan
miliknya dengan semena-mena. orang lain. Pasal
Pasal 8 : sekalian orang yang 26(2) :Seorangpun
berada di daerah nrgara sama tidak boleh dirampas
berhak menuntut perlindungan miliknya dengan
untuk diri dan harta bendanya. semena-mena. Pasal
8 : sekalian orang yang
berada di daerah
nrgara sama berhak
menuntut perlindungan
untuk diri dan harta
bendanya.
17. Pasal 28I(1) : hak untuk hidup, hak Pasal 7 (1): Setiap orang diakui Pasal 7 (1): Setiap
untuk tidak disiksa, hak sebagai manusis pribadi terhadap orang diakui sebagai
kemerdekaan pikiran, dan hati undang-undang. Pasal 10 : Tiada manusis pribadi
nurani, hak beragama, hak untuk seorangpun boleh diperbudak, terhadap undang-
tidak diperbudak, hak untuk diakui diperulur, atau diperhamba. undang. Pasal 10 :
sebagai pribadi dihadapan Perbudakan, perdagangan budak, Tiada seorangpun
hukum,dan hak untuk tidak dituntut dan perhambaan dan segala boleh diperbudak,
atas dasar hokum yang berlaku surut perbuatan berupa apapun diperulur, atau
adalah hak asasi manusia yang tidak tujuannya kepada itu , dilarang. diperhamba.
dapat dikurangi dalam keadaan Perbudakan,
apapun. perdagangan budak,
dan perhambaan dan
segala perbuatan
berupa apapun
tujuannya kepada itu ,
dilarang.
18. Pasal 28I(2) : Setiap orang berhak - -
bebas dari perlakuan yang bersifat
25
diskriminatif atas dasar apapun dan
berhak mendapatkan perlindungan
terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu.
19. Pasal 28I(3) : Identitas budaya dan - -
hak masyarakat tradisional dihormati
selaras dengan perkembangan zaman
dan peradaban.
20. Pasal 31 (1) : Setiap Warga Negara Pasal 29 (1) : Mengajar adalah Pasal 30 (1) : Tiap-tiap
berhak mendapatkan pendidikan. bebas, dengan tidak menguragi, warga Negara berhak
pengawasan penguasa yang mendapat pengajaran.
dilakukan terhadap itu menurut (2): Memilih
peraturan-peraturan undang- pengajaran yang akan
undang. Pasal 29(2) : Memilih diikuti dalah bebas. (3)
pengajaran yang akan diikuti : Mengajar adalah
adalah bebas. bebas, dengan tidak
mengurangi
pengawasan penguasa
yang dilakukan
terhadap itu menurut
peraturan undang-
undang.
21. Pasal 30(1) : tiap-tiap warga Negara Pasal 23: setiap warga Negara Pasal 24 : setiap warga
berhak dn wajib ikut serta dalam berhak dan berkewajiban turut Negara berhak dan
usaha pertahanan dan keamanan serta dengan sungguh-sungguh berkewajiban turut
Negara. dalam pertahanan kebangsaan. serta dengan sungguh-
sungguh dalam
pertahanan Negara.

Dari uraian pasal-pasaldalam tabel di atas telah jelas disebutkan pasal-pasal yang mengatur tentang hak
asasi manusia dalam 3 konstitusi yang saat ini berlaku dan pernah berlaku di Indonesia. Dalam pasal-pasal
di atas jelas telah diatur mengenai hak pribadi, hak sosial budaya, hak asasi peradilan, hak asasi ekonomi,
hak asasi sipil dan politik, hak asasi hukum.
No Pasal UUD 1945 Pasal KONSTITUSI
Kategori HAM Pasal UUD S 1950
. (Amandemen) RIS
1. Hak asasi Pribadi Pasal 28 E, Pasal 29 Pasal 18, Pasal 19, Pasal 18, Pasal 19, Pasal
Pasal 20, Pasal 21, 20, Pasal 21, pasal 8
pasal 8
2. Hak asasi Sosial Pasal 28H ayat (3), Pasal 29, pasal 30, Pasal 16,pasal 30,pasal 31
Budaya Pasal 28 H ayat (1), pasal 16
Pasal 31 (1), Pasal 28C
ayat (1), Pasal 28I ayat
(3)
3. Hak asasi pasal 28D Pasal 7(4), pasal 13 Pasal 7(4), pasal 13
peradilan
4. Hak asasi Pasal 27 ayat (2), Pasal Pasal 25 Pasal 26
Ekonomi 28D ayat (2)
5. Hak Asasi sipil Pasal 30 (1) Pasal 23, Pasal 22 Pasal 24, Pasal 23

26
dan politik
6. Hak Asasi Pasal 28 I(1),(2) Pasal 14, pasal Pasal 7(1),(2),(3); pasal 14,
Hukum 15,pasal 7(1,2,3) pasal 15

Selain dijamin dalam konstitusi, hak asasi manusia juga dijamin di dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Jaminan HAM dalam UU
No. 39 Tahun 1999, secara garis besar meliputi :
 Pasal 9: Hak untuk hidup, seperti hak mempertahankan hidup, memperoleh kesejahteraan
lahir dan batin, memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat.
 Pasal 10: Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, seperti hak memiliki keturunan
melalui perkawinan yang sah.
 Pasal 11-16: Hak mengembangkan diri, seperti hak pemenuhan kebutuhan dasar,
meningkatkan kualitas hidup, memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi,
memperoleh informasi dan melakukan pekerjaan sosial.
 Pasal 17-19: Hak memperoleh keadilan, seperti hak memperoleh kepastian hukum dan hak
persamaan di depan hukum.
 Pasal 20-27: Hak atas kebebasan pribadi, seperti hak memeluk agama, keyakinan politik,
memilih status kewarganegaraan, berpendapat, mendirikan parpol, dan bebas bergerak dan
bertempat tinggal.
 Pasal 28-35: Hak atas rasa aman, seperti hak memperoleh suaka politik, perlindungan
terhadap ancaman ketakutan, perlindungan terhadap penyiksaan, penghilangan dengan
paksaan dan penghilangan nyawa.
 Pasal 36-42: Hak atas kesejahteraan, seperti hak milik pribadi, memperoleh pekerjaan yang
layak, kehidupan yang layak, dan jaminan sosial.
 Pasal 43-44: Hak turut serta dalam pemerintahan, seperti hak memilih dan dipilih dalam
pemilu, partisipasi langsung dan tidak langsung, diangkat dalam jabatan pemerintah dan
mengajukan usul kepada pemerintah.
 Pasal 45-51: Hak wanita, yaitu tidak ada diskriminasi/hak yang sama antara pria dan wanita
dalam bidang politik, pekerjaan, status kewarganegaraan, keluarga/ perkawinan.
 Pasal 52-60: Hak anak, yaitu seperti hak anak untuk mendapatkan perlindungan orang tua,
keluarga, masyarakat dan negara. Hak beribadah menurut agamanya, berekspresi,
perlakuan khusus bagi anak cacat, perlindungan dari eksploitasi ekonomi, pekerjaan,
pelecehan s*ksual, perdagangan anak dan penyalahgunaan n*rk*tika.

Untuk menegakkan HAM, Pasal 69 ayat (2) UU No. 39 Tahun 1999 menyatakan “Setiap hak asasi
manusia seseorang menimbulkan kewajiban asasi dan tanggung jawab untuk menghormati hak
asasi orang lain secara timbal balik serta menjadi tugas pemerintah untuk menghormati,
melindungi, menegakkan dan memajukkannya”. Oleh karenanya seluruh warga negara tidak
terkecuali pemerintah wajib menghormati hak asasi orang lain, dengan menjungjung hukum,
moral, etika dan tata tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berikut ini adalah
beberapa hak dan kewajiban negara terhadap hak-hak dasar warga negara yang telah diatur di
dalam UUD 1945:

Hak Negara:
1. Hak untuk ditaati hukum dan pemerintahan. (pasal 27 ayat(1))
27
2. Hak untuk dibela (pasal 27 ayat (3))
3. Hak untuk dipertahankan (pasal 30 ayat (1))
4. Hak untuk menguasai bumi, air dan kekayaan alam untuk kepentingan rakyat ( pasal 33
ayat (2) dan ayat (3))

Kewajiban Negara:
1. Menjamin persaman kedudukan warga negara dihadapan hukum dan pemerintahan (pasal
27 ayat (1))
2. Menjamin kehidupan dan pekerjaan yang layak (pasal 27 ayat (2))
3. Menjamin kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat baik lisan
maupun tulisan (pasal 28)
4. Menjamin hak hidup serta hak mempertahankan hidup (pasal 28A)
5. Menjamin hak mengembangkan diri dan pendidikan (pasal 28C ayat (1))
6. Menjamin sisten hukum yang adil (pasal 28D ayat (1))
7. Menjamin hak asasi warga negara (pasal 28I ayat (4))
8. Menjamin kemerdekaan untuk memeluk agama dan menjalankan agama masing-masing
(pasal 29 ayat (2))
9. Menjamin pembiayaan pendidikan dasar (pasal 31 ayat (2))
10. Menjamin pemberian jaminan sosial (pasal 34)

3. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Praksis Sila-Sila Pancasila


Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental suatu pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai praksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai
dengan perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan
ideologi yang terbuka.

Hak asasi manusia dalam nilai praksis Pancasila dapat terwujud apabila nilai-nilai dasar dan instrumental
Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga negara. Hal
tersebut dapat diwujudkan apabila setiap warga negara menunjukkan sikap positif dalam kehidupan
sehari-hari. Beberapa contoh sikap positif yang dapat ditunjukan warga negara anatara lain sebagai
berikut.
No
Sila Pancasila Sikap yang Ditunjukkan
.
1. Ketuhanan Yang 1. Hormat-menghormati dan bekerja sama antarumat beragama
Maha Esa sehingga terbina kerukunan hidup
2. Saling menghormati kebebasan beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya

3. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain


2. Kemanusian yang 1. Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban antara sesama
Adil dan Beradab manusia

28
2. Saling mencintai sesama manusia
3. Tenggang rasa kepada orang lain
4. Tidak semena-mena kepada orang lain
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai ke manusian
6. Berani membela kebenaran dan keadilan

7. Hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain


3. Persatuan 1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan
Indonesia bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
3. Cinta tanah air dan bangsa
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia

5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang


ber-Bhinneka Tunggal Ika
4. Kerakyatan yang 1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat
Dipimpin oleh
Hikmat 2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
Kebijaksanaan
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
dalam
kepentingan bersama
Permusyawaratan
/ Perwakilan 4. Menerima dan melaksanakan setiap keputusan musyawarah

5. Mempertanggungjawabkan setiap keputusan musyawarah secara


moral kepada Tuhan Yang Maha Esa
5. Keadilan Sosial 1. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
bagi Seluruh
Rakyat Indonesia 2. Menghormati hak-hak orang lain
3. Suka memberi pertolongan kepada orang lain
4. Menjauhi sikap pemerasan kepada orang lain
5. Menjauhi sifat boros dan gaya hidup mewah

6. Rela bekerja keras Menghargai hasil karya orang lain

Di tengah-tengah keinginan yang kuat dari setiap orang akan pemenuhan kewajibannya tidak
jarang selalu di paksakan,tanpa menghargai semua hak-hak orang yang ada di sekitarnya. Padahal
hak-hak asasi manusia merupakan hak kodrati. Hak yang dimiliki setiap orang dan tidak dapat
dicabut. Semua negara dan umat manusia seharusnya dapat menerima konsep-konsep HAM,
karena rumusannya telah disempurnakan dengan mengadopsi berbagai budaya bangsa dan agama
yang beragam.

Pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Silakan disimak selengkapnya.

29
1. Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998)

Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998. Peristiwa ini berkaitan dengan gerakan di era reformasi
yang gencar disuarakan di tahun 1998. Gerakan tersebut dipicu oleh krisis moneter dan tindakan
KKN presiden Soeharto, sehingga para mahasiswa kemudian melakukan demo besar-besaran di
berbagai wilayah yang kemudian berujung dengan bentrok antara mahasiswa dengan aparat
kepolisian.

Tragedi ini mengakibatkan (4 mahasiswa meninggal dan puluhan lainnya luka-luka). Tragedi
Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998 (17 orang warga sipil meninggal) dan tragedi
Semanggi II pada 24 September 1999 (1 orang mahasiswa meninggal dan 217 orang luka-luka).

2. Kasus Marsinah (1993)

Kasus Marsinah terjadi pada 3-4 Mei 1993. Seorang pekerja dan aktivitas wanita PT Catur Putera
Surya Porong, Jatim.

Peristiwa ini berawal dari aksi mogok yang dilakukan oleh Marsinah dan buruh PT CPS. Mereka
menuntun kepastian pada perusahaan yang telah melakukan PHK mereka tanpa alasan. Setelah aksi
demo tersebut, Marsinah malah ditemukan tewas 5 hari kemudian. Ia tewas di kawasan hutan
Wilangan, Nganjuk dalam kondisi mengenaskan dan diduga menjadi korban pelanggaran HAM
berupa penculikan, penganiayaan dan pembunuhan. Penyelidikan masih belum menemukan titik
terang hingga sekarang.

3. Aksi Bom Bali 2002

Peristiwa ini terjadi pada tahun 2002. Sebuah bom diledakkan di kawasan Legian Kuta, Bali oleh
sekelompok jaringan teroris.

Kepanikan sempat melanda di penjuru Nusantara akibat peristiwa ini. Aksi bom bali ini juga
banyak memicu tindakan terorisme di kemudian hari.

Peristiwa bom bali menjadi salah satu aksi terorisme terbesar di Indonesia. Akibat peristiwa ini,
sebanyak ratusan orang meninggal dunia, mulai dari turis asing hingga warga lokal yang ada di
sekitar lokasi.

4. Peristiwa Tanjung Priok (1984)

Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar yang berawal dari
masalah SARA dan unsur politis.

Peristiwa ini dipicu oleh warga sekitar yang melakukan demonstrasi pada pemerintah dan aparat
yang hendak melakukan pemindahan makam keramat Mbah Priok. Para warga yang menolak dan
marah kemudian melakukan unjuk rasa, hingga memicu bentrok antara warga dengan anggota
polisi dan TNI.

Dalam peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran HAM dimana terdapat ratusan korban meninggal
dunia akibat kekerasan dan penembakan.

5. Kasus Penganiayaan Wartawan Udin (1996)

30
Kasus penganiayaan dan terbunuhnya Wartawan Udin (Fuad Muhammad Syafruddin)terjadi di
yogyakarta 16 Agustus 1996. Sebelum kejadian ini, Udin kerap menulis artikel kritis tentang
kebijakan pemerintah Orde Baru dan militer. Ia menjadi wartawan di Bernas sejak 1986. Udin
adalah seorang wartawan dari harian Bernas yang diduga diculik, dianiaya oleh orang tak dikenal
dan akhirnya ditemukan sudah tewas.

6. Kasus Pembunuhan Munir (2004)


Munir Said Thalib adalah aktifis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran HAM.
Munir lahir di Malang, tanggal 8 Desember 1965. Munir meninggal pada tanggal 7 September
2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia ketika ia sedang melakukan perjalanan menuju
Amsterdam, Belanda. Spekulasi mulai bermunculan, banyak berita yang mengabarkan bahwa
Munir meninggal di pesawat karena dibunuh, serangan jantung bahkan diracuni. Namun, sebagian
orang percaya bahwa Munir meninggal karena diracuni dengan Arsenikum di makanan atau
minumannya saat di dalam pesawat.

Kasus ini sampai sekarang masih belum ada titik jelas, bahkan kasus ini telah diajukan ke Amnesty
Internasional dan tengah diproses. Pada tahun 2005, Pollycarpus Budihari Priyanto selaku Pilot
Garuda Indonesia dijatuhi hukuman 14 tahun penjara karena terbukti bahwa ia merupakan
tersangka dari kasus pembunuhan Munir, karena dengan sengaja ia menaruh Arsenik di makanan
Munir dan meninggal di pesawat.

7. Pembantaian Santa Cruz (1991)

Kasus ini masuk dalam catatan kasus pelanggaran HAM di Indonesia, yaitu pembantaian yang
dilakukan oleh militer atau anggota TNI dengan menembak warga sipil di Pemakaman Santa Cruz,
Dili, Timor-Timur pada tanggal 12 November 1991. Kebanyakan warga sipil yang sedang
menghadiri pemakaman rekannya di Pemakaman Santa Cruz ditembak oleh anggota militer
Indonesia. Puluhan demonstran yang kebanyakkan mahasiswa dan warga sipil mengalami luka-
luka dan bahkan ada yang meninggal. Banyak orang menilai bahwa kasus ini murni pembunuhan
yang dilakukan oleh anggota TNI dengan melakukan agresi ke Dili, dan merupakan aksi untuk
menyatakan Timor-Timur ingin keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan
membentuk negara sendiri.

8. Peristiwa 27 Juli (1996)

Peristiwa ini disebabkan oleh para pendukung Megawati Soekarno Putri yang menyerbu dan
mengambil alih kantor DPP PDI di Jakarta Pusat pada tanggal 27 Juli 1996. Massa mulai
melempari dengan batu dan bentrok, ditambah lagi kepolisian dan anggota TNI dan ABRI datang
berserta Pansernya.

Kerusuhan meluas sampai ke jalan-jalan, massa mulai merusak bangunan dan rambu-rambu lalu-
lintas. Dikabarkan lima orang meninggal dunia, puluhan orang (sipil maupun aparat) mengalami
luka-luka dan sebagian ditahan. Menurut Komnas Hak Asasi Manusia, dalam peristiwa ini telah
terbukti terjadinya pelanggaran HAM.

9. Kasus Dukun Santet di Banyuwangi (1998)

Peristiwa beserta pembunuhan ini terjadi pada tahun 1998. Pada saat itu di Banyuwangi lagi
31
hangat-hangatnya terjadi praktek dukun santet di desa-desa mereka. Warga sekitar yang berjumlah
banyak mulai melakukan kerusuhan berupa penangkapan dan pembunuhan terhadap orang yang
dituduh sebagai dukun santet. Sejumlah orang yang dituduh dukun santet dibunuh, ada yang
dipancung, dibacok bahkan dibakar hidup-hidup. Tentu saja polisi bersama anggota TNI dan ABRI
tidak tinggal diam, mereka menyelamatkan orang yang dituduh dukun santet yang masih selamat
dari amukan warga.

10. Pelanggaran HAM di Daerah Operasi Militer (DOM), Aceh

Peristiwa ini telah menimbulkan bentuk bentuk pelanggaran HAM terhadap penduduk sipil yang
berupa penyiksaan, penganiayaan, dan pemerkosaan yang berulang-ulang dengan pola yang sama.
Kasus-kasus dari berbagai bentuk tindakan kekerasan yang dialami perempuan yang terjadi dari
ratusan kekerasan seputar diberlakukannya Daerah Operasi Militer selama ini tidak pernah
terungkap.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan informasi ini tidak diketahui oleh masyarakat luas dan
dunia
internasional seperti :
 Korban pemerkosaan terutama di Aceh, sering dianggap aib dan memalukan. Akibatnya
korban atau keluarga selalu berusaha untuk menutupi kejadian tersebut.
 Adanya ancaman dari pelaku untuk tidak "mengungkap" kejadian tersebut kepada orang
lain, karena pelakunya aparat yang sedang bertugas di daerah tersebut, membuat
korban/keluarga selalu berada dalam kondisi diintimidasi.
 Penderitaan dan trauma yang dialami oleh korban sangat mendalam, sehingga sangat sulit
bagi korban untuk menceritakan pengalaman buruknya, apalagi kepada orang yang tidak
terlalu dikenalnya.
 Adanya ancaman dari pihak-pihak tertentu terhadap orang ataupun LSM yang
mendampingi korban.

11. Pembantaian Rawagede

Pembantaian Rawagede merupakan pelanggaran HAM yang terjadi penembakan dan pembunuhan
penduduk kampung Rawagede (sekarang Desa Balongsari, Rawamerta, Karawang, Jawa Barat)
oleh tentara Belanda tanggal 9 Desember 1945 bersamaan dengan Agresi Militer Belanda I.
Akibatnya puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang kebanyakan dibunuh tanpa
alasan yang jelas. Tanggal 14 September 2011, Pengadilan Den Haaq menyatakan pemerintah
Belanda bersalah dan harus bertanggung jawab dengan membayar ganti rugi kepada para keluarga
korban pembantaian Rawagede.

32

You might also like