You are on page 1of 11

MAKALAH

BIOGRAFI SASTRAWAN AJIP ROSIDI


MATA KULIAH: SEJARAH SASTRA

DISUSUN OLEH :

EKA PERTIWI PERTAMA

DOSEN PENGAMPU: LENI MARLINA, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP YAPIS DOMPU

TAHUN AKADEMIK 2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga Kami dapat menyesaikan makalah yang berjudul “BIOGRAFI
SASTRAWAN AJIP ROSIDI
Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang “BIOGRAFI SASTRAWAN
AJIP ROSIDI”. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu penulis sangat mengharap kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama
proses penyusunan makalah.

Dompu, 4 Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3

2.1 Biografi Sastrawan Ajip Rosidi...............................................................................3

BAB III PENUTUP................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada 31 Januari 1938, di Sare, Cianjur, Jawa Barat, lahir seorang tokoh sastra
besar yang akan memberikan kontribusi penting dalam perkembangan sastra Indonesia,
yaitu Ajip Rosidi. Saat itu, Indonesia tengah mengalami transisi menuju kemerdekaan
setelah masa penjajahan Belanda, dan Ajip Rosidi tumbuh dalam konteks sejarah yang
memengaruhi perjalanan hidupnya. Dibesarkan dalam keluarga yang mencintai dan
melestarikan budaya lokal, Ayahnya, Raden Rosidi, yang memiliki minat besar terhadap
kesenian dan sastra Sunda, memberikan pengaruh yang kuat pada Ajip Rosidi untuk
mencintai dan memahami keberagaman budaya Indonesia. Bakat sastranya yang muncul
sejak dini terus diasah melalui pendidikan formalnya, mulai dari SD hingga perguruan
tinggi.
Ajip Rosidi bukan hanya seorang sastrawan, tetapi juga seorang budayawan dan
intelektual. Kiprahnya dalam melestarikan dan mengembangkan sastra Indonesia,
terutama sastra Sunda, telah menjadikannya sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia
sastra Indonesia. Penghargaan yang diterimanya mencakup tingkat nasional maupun
internasional, menjadi bukti nyata dari dedikasinya dalam melestarikan dan memajukan
sastra Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang kehidupan,
karya, dan kontribusi Ajip Rosidi, dengan harapan dapat memberikan wawasan yang
lebih mendalam tentang peran beliau dalam menjaga keberagaman dan kekayaan sastra
Indonesia. Dengan memahami latar belakang Ajip Rosidi, diharapkan pembaca dapat
lebih memahami konteks kehidupan dan karya sastrawan ini serta bagaimana ia berperan
dalam membentuk dan memajukan sastra Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Biografi Sastrawan Ajip Rosidi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Biografi Sastrawan Ajip Rosidi.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi Sastrawan Ajip Rosidi

Ajip Rosidi Sunda: 31 Januari 1938 – 29 Juli 2020) adalah sastrawan Indonesia,
penulis, budayawan, dosen, pendiri, dan redaktur beberapa penerbit, pendiri serta
ketua Yayasan Kebudayaan Rancage.

Pendidikan

Ajip Rosidi mulai menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Jatiwangi (1950),


lalu melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Jakarta (1953) dan terakhir,
Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956). Meski tidak tamat sekolah menengah,
namun dia dipercaya mengajar sebagai dosen di perguruan tinggi Indonesia, dan sejak
1967, juga mengajar di Jepang. Pada 31 Januari 2011, ia menerima gelar Doktor honoris
causa bidang Ilmu Budaya dari Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran.

Proses kreatif

Ajip mula-mula menulis karya kreatif dalam bahasa Indonesia, kemudian telaah
dan komentar tentang sastra, bahasa dan budaya, baik berupa artikel, buku atau makalah

v
dalam berbagai pertemuan di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Ia banyak
melacak jejak dan tonggak alur sejarah sastra Indonesia dan Sunda, menyampaikan
pandangan tentang masalah sosial politik, baik berupa artikel dalam majalah, berupa
ceramah atau makalah. Dia juga menulis biografi seniman dan tokoh politik.

Ia mulai mengumumkan karya sastra tahun 1952, dimuat dalam majalah-majalah


terkemuka pada waktu itu seperti Mimbar Indonesia, Gelanggang/Siasat, Indonesia,
Zenith, Kisah, dll. Menurut penelitian Dr. Ulrich Kratz (1988), sampai dengan tahun
1983, Ajip adalah pengarang sajak dan cerita pendek yang paling produktif (326 judul
karya dimuat dalam 22 majalah).

Bukunya yang pertama, Tahun-tahun Kematian terbit ketika usianya 17 tahun


(1955), diikuti oleh kumpulan sajak, kumpulan cerita pendek, roman, drama, kumpulan
esai dan kritik, hasil penelitian, dll., baik dalam bahasa Indonesia maupun Sunda, yang
jumlahnya sekitar seratus judul.

Karyanya banyak yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, dimuat dalam
bunga rampai atau terbit sebagai buku, a.l. dalam bahasa Belanda, Cina, Inggris, Jepang,
Perands, Kroatia, Rusia, dll.

Aktivitas

Ajip, ca. 1967

vi
Pada umur 12 tahun, saat masih duduk di bangku kelas VI Sekolah Rakyat, tulisan
Ajip telah dimuat dalam ruang anak-anak pada harian Indonesia Raya.

Sejak SMP Ajip sudah menekuni dunia penulisan dan penerbitan. Ia menerbitkan
dan menjadi editor serta pemimpin majalah Suluh Pelajar (1953–1955). Pada tahun
1965–1967 ia menjadi Pemimpin redaksi Mingguan Sunda; Pemimpin redaksi majalah
kebudayaan Budaya Jaya (1968–1979); Pendiri penerbit Pustaka Jaya (1971). Mendirikan
dan memimpin Proyek Penelitian Pantun dan Folklor Sunda (PPP-FS) yang banyak
merekam Carita Pantun dan mempublikasikannya (1970–1973). Menjabat sebagai Ketua
Dewan Kesenian Jakarta (1972–1981).

Bersama kawan-kawannya, Ajip mendirikan penerbit Kiwari di Bandung (1962),


penerbit Cupumanik (Tjupumanik) di Jatiwangi (1964), Duta Rakyat (1965) di Bandung,
Pustaka Jaya (kemudian Dunia Pustaka Jaya) di Jakarta (1971), Girimukti Pasaka di
Jakarta (1980), dan Kiblat Buku Utama di Bandung (2000). Terpilih menjadi Ketua
IKAPI dalam dua kali kongres (1973–1976 dan 1976–1979). Menjadi anggota DKJ sejak
awal (1968), kemudian menjadi Ketua DKJ beberapa masa jabatan (1972–1981). Menjadi
anggota BMKN 1954, dan menjadi anggota pengurus pleno (terpilih dalam Kongres
1960). Menjadi anggota LBSS dan menjadi anggota pengurus pleno (1956–1958) dan
anggota Dewan Pembina (terpilih dalam Kongres 1993), tetapi mengundurkan diri
(1996). Salah seorang pendiri dan salah seorang Ketua PP-SS yang pertama (1968–1975),
kemudian menjadi salah seorang pendiri dan Ketua Dewan Pendiri Yayasan PP-SS
(1996). Salah seorang pendiri Yayasan PDS H.B. Jassin (1977).

Sejak 1981 diangkat menjadi guru besar tamu di Osaka Gaikokugo


Daigaku (Universitas Bahasa Asing Osaka), sambil mengajar di Kyoto Sangyo Daigaku
(1982–1996) dan Tenri Daigaku (1982–1994), tetapi terus aktif memperhatikan
kehidupan sastra-budaya dan sosial-politik di tanah air dan terus menulis.
Tahun 1989 secara pribadi memberikan Hadiah Sastera Rancagé setiap yang kemudian
dilanjutkan oleh Yayasan Kebudayaan Rancage yang didirikannya.

Setelah pensiun ia menetap di desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Magelang.


Meskipun begitu, ia masih aktif mengelola beberapa lembaga nonprofit seperti Yayasan

vii
Kebudayaan Rancagé dan Pusat Studi Sunda. Pada tahun 2008, beberapa sastrawan
mengapresiasi karyanya yang dituangkan dalam buku berjudul Jejak Langkah Urang
Sunda 70 Tahun Ajip Rosidi.

Karya tulis

Ada ratusan karya Ajip. Beberapa di antaranya:

 Tahun-tahun Kematian (kumpulan cerpen, 1955)


 Ketemu di Jalan (kumpulan sajak bersama SM Ardan dan Sobron Aidit, 1956)
 Pesta (kumpulan sajak, 1956)
 Di Tengah Keluarga (kumpulan cerpen, 1956)
 Sebuah Rumah buat Haritua (kumpulan cerpen, 1957)
 Perjalanan Penganten (roman, 1958, sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis
oleh H. Chambert-Loir, 1976; Kroatia, 1978, dan Jepang oleh T. Kasuya, 1991)
 Cari Muatan (kumpulan sajak, 1959)
 Membicarakan Cerita Pendek Indonesia (1959)
 Surat Cinta Enday Rasidin (kumpulan sajak, 1960);
 Pertemuan Kembali (kumpulan cerpen, 1961)
 Kapankah Kesusasteraan Indonesia lahir? (1964; cetak ulang yang direvisi, 1985)
 Jante Arkidam jeung salikur sajak lianna (kumpulan sajak, bahasa Sunda, 1967);
 Jeram (kumpulan sajak, 1970);
 Jante Arkidam jeung salikur sajak lianna (kumpulan sajak, bahasa Sunda, 1967)
 Ikhtisar Sejarah Sastera Indonesia (1969)
 Ular dan Kabut (kumpulan sajak, 1973);
 Sajak-sajak Anak Matahari (kumpulan sajak, 1979, seluruhnya sudah diterjemahkan
ke dalam bahasa Jepang oleh T. Indoh, dan dimuat dalam majalah Fune dan Shin
Nihon Bungaku (1981)
 Manusia Sunda (1984)
 Anak Tanahair (novel, 1985, terjemahkan ke dalam bahasa Jepang oleh Funachi
Megumi, 1989.

viii
 Nama dan Makna (kumpulan sajak, 1988)
 Sunda Shigishi hi no yume (terjemahan bahasa Jepang dari pilihan keempat kumpulan
cerita pendek oleh T. Kasuya 1988)
 Sejarah Sastra Indonesia (kritik, edisi ke-2, 1988)
 Puisi Indonesia Modern, Sebuah Pengantar (kritik, 1988)
 Terkenang Topeng Cirebon (kumpulan sajak, 1993)
 Sastera dan Budaya: Kedaerahan dalam Keindonesiaan (1995)
 Mimpi Masasilam (kumpulan cerpen, 2000, sudah diterjemahkan ke dalam bahasa
Jepang)
 Masa Depan Budaya Daerah (2004)
 Pantun Anak Ayam Diarsipkan 2014-03-23 di Wayback Machine. (kumpulan
sajak, 2006)
 Korupsi dan Kebudayaan (2006)
 Hidup Tanpa Ijazah, Yang Terekam dalam Kenangan (otobiografi, 2008)
 Ensiklopédi Sunda. Jakarta: Pustaka Jaya. 2000

ix
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Melalui penelusuran yang mendalam terhadap kehidupan dan kiprah Ajip Rosidi,
dapat diambil beberapa kesimpulan penting. Sastrawan ini, lahir pada 31 Januari 1938 di
Sare, Cianjur, Jawa Barat, tumbuh dalam suasana perubahan sejarah Indonesia yang
gejolak. Dalam lingkungan keluarga yang mencintai dan melestarikan budaya lokal, Ajip
Rosidi mengembangkan bakat sastranya sejak dini, dibimbing oleh ayahnya, Raden
Rosidi, yang memiliki minat besar terhadap kesenian dan sastra Sunda.

Pendidikan formalnya tidak hanya mengasah kemampuan sastranya, tetapi juga


membentuknya menjadi seorang intelektual yang peduli terhadap warisan budaya. Karya-
karya Ajip Rosidi melibatkan berbagai genre sastra, dari puisi hingga esai, dan
memperkaya sastra Indonesia dengan keberagaman dan kedalaman makna. Penghargaan
yang diterimanya, baik di tingkat nasional maupun internasional, merupakan pengakuan
atas dedikasinya dalam melestarikan dan memajukan sastra Indonesia.

Kesimpulan ini menggarisbawahi bahwa Ajip Rosidi bukan hanya seorang


sastrawan ulung, melainkan juga seorang budayawan yang mampu mengangkat dan
menyuarakan kekayaan tradisi lokal Indonesia. Kontribusinya yang signifikan telah
membentuk arah perkembangan sastra Indonesia, dan warisannya akan terus
memancarkan inspirasi bagi generasi sastrawan dan budayawan masa depan. Dengan
demikian, melalui penelitian ini, kita dapat lebih menghargai dan memahami peran
penting Ajip Rosidi dalam membentuk wajah sastra Indonesia yang beragam dan kaya.

x
DAFTAR PUSTAKA

Abd al-Salâm, Ja`far, Shûrat al-Mar`ah fi al-I`lâm, Kairo: Râbithat al Jâmi`at al-Islâmiyah, 1428
H/ 2006 M
Atmazaki, Ilmu Sastra Teori dan Terapan, Padang: Angkasa Raya, 1990
Bhasin, Kamla, Memahami Gender (terjemah), Jakarta: Teplok Press, 2001
Djayanegara, Soenarjati, Kritik Sastra Feminis; Sebuah Pengantar, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2003, cet. 2
Djoko Damono, Sapardi, Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas, Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984
Dlaif, Syauqi, Târikh al-Adab al-Arabi; al-‘Ashr al-Jâhili, (tp: Dâr al-Ma’ârif, 1965
Suhita,S.(2010).Kajian Puisi.Jakarta
Rosa,H.T. (2012). Mata Ketiga Cinta. Jakarta: Asmanadia Publishing House
Esten, Mursal. 1995. Memahami Puisi. Bandung: Angkasa.
https://pusatbahasaalazhar.wordpress.com/pesona-puisi/kritik-sastra-feminisme/

xi

You might also like