You are on page 1of 26

MODUL AJAR 5

ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL (IPAS)

A. INFORMASI UMUM
Nama Penyusun : Sri Sudewi, ST
Desi Yuniarti, S.Si
Meida Lisnawati M, S.Pd
Nama sekolah : SMK BANDUNG BARAT
Jenjang Sekolah : X (Sepuluh) SMK
Fase : E
Aspek : Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu
Alokasi waktu : 12 JP (16 x 45 menit)
Target peserta didik : Peserta didik reguler
Jumlah peserta didik : 36 orang (dibagi dalam 6 kelompok)
Model pembelajaran : Discovery
Moda pembelajaran : Tatap Muka (TM)

Kompetensi awal

 Menganalisis keruangan dan waktu


 Menyajikan hasil pengamatan terhadap interaksi keruangan dan waktu

Profil Pelajar Pancasila


Kebhinnekaan global, ditunjukkan dengan mengenal dan menghargai budaya, kemampuan
komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab
terhadap pengalaman kebinekaan. Bernalar kritis, ditunjukkan dengan memproses, mengolah,
menganalisis, merefleksi pemikirannya sendiri Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan berpikir
dalam mencari alternatif solusi permasalahan. Bergotong royong ditunjukkan dengan
kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang
dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.

Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain:
 Ruang Kelas, Outdoor
 Komputer/Laptop/ Gawai
 Jaringan Internet
 Alat Tulis dan Buku
 Proyektor dan LCD
 Alat dan bahan percobaan disesuaikan di LKPD tiap pertemuan

Target Peserta Didik


Target peserta didik untuk mempelajari konten ini adalah
 Peserta didik Kelas X Rumpun Teknologi Farmasi.
 Peserta didik reguler/tipikal, mengekplorasi materi keruangan dan konektivitas antar
ruang dan waktu.
 Peserta didik dengan kesulitan belajar, menyajikan materi dengan metode dan
media yang cocok.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi, mengeksplorasi materi dari berbagai
sumber
B. KOMPONEN INTI
Capaian pembelajaran :
Pada akhir fase E (Kelas X SMK) peserta didik diharapkan dapat memahami kondisi sosial dan
lingkungan alam dalam konteks lokal dan regional, nasional, hingga global. Selain itu, aspek ini
juga terkait dengan pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia dan pengaruhnya
terhadap aktivitas sosial, ekonomi, dan politik serta mempelajari konektivitas dan interaksi,
mengasah kemampuan berpikir kritis, memahami efek sebab dan akibat.

Tujuan pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini peserta didik diharapkan mampu :
 Peserta didik mampu menjelaskan konsep keruangan dan waktu
 Peserta didik mampu menjelaskan interaksi keruangan dan waktu
 Peserta didik mampu menjelaskan pengaruh interaksi keruangan dan waktu.
 Peserta didik mampu menghubungkan keterkaitan antara interaksi ruang dan waktu
 Peserta didik mampu mengklasifikasikan bentuk interaksi keruangan
 Peserta didik mampu menjelaskan luas, batas, dan letak wilayah Indonesia
 Peserta didik mampu mendeskripsikan bentang alam Indonesia
 Peserta didik mampu menjelaskan karakteristik wilayah Indonesia
 Peserta didik mampu menjelaskan kondisi sosial budaya, ekonomi, dan politik masyarakat
Indonesia
 Peserta didik mampu menjelaskan kerjasama bilateral dan multilateral

Pemahaman bermakna
Selama ini yang kita tahu ruang itu ya ruang tamu, ruang kelas, kamar tidur, ruang aula,
ruang kantor. Tidak salah, itu semua juga disebut ruang. Tetapi sebenarnya ada ruang yang jauh
lebih luas dari itu. Amati daerah muka bumi tempat Ananda tinggal, dimana reliefnya ada yang
berupa pegunungan, dataran rendah atau dataran tinggi. Pengertian ruang ialah sebuah tempat
pada permukaan bumi, baik itu secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan
makhluk hidup untuk tinggal.

Pertanyaan pemantik
1. Amatilah ciri khas daerah tempat Ananda tinggal!
2. Tulislah pada tabel berikut hasil pengamatanmu!
3. Lengkapilah tabel berikut!

Persiapan pembelajaran

1. Menyiapkan materi/konsep atau link materi/konsep konektivitas ruang dan waktu


2. Menyiapkan lembar kerja atau job sheet yang diperlukan
3. Menyiapkan lembar instrumen asesmen yang diperlukan
4. Menyiapkan kriteria penilaian, baik penilaian presentasi maupun penilaian laporan

Kegiatan pembelajaran
Pertemuan kesatu

Alokasi
□ Kegiatan Pendahuluan
waktu

 Salah satu peserta didik (ketua kelas) memimpin berdoa untuk 30 menit
menumbuhkan perilaku religius
 Salah satu peserta didik (ketua kelas) melaporkan kehadiran peserta didik
lain sebagai pembiasaan perilaku jujur dan disiplin
 Peserta didik mengali informasi tentang keruangan
 Peserta didik diingatkan tentang keruangan
 Peserta didik mencermati informasi tentang keruangan yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang keruangan
o Membentuk kelompok diskusi @ 6 orang
o Mendiskusikan materi keruangan
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan peserta
didik lain menanggapi
o Menyimpulkan keruangan
□ Kegiatan inti

 Peserta didik mengamati permasalahan 110 menit


Stimulation (Memberi
Stimulus) keruangan

 Peserta didik dibagi ke dalam kelompok


dimana setiap kelompok terdiri atas 4
Problem Statement peserta didik
(mengidentifikasi masalah)  Peserta didik melakukan studi literatur dan
mengidentifikasi informasi mengenai
keruangan

 Peserta didik mengumpulkan informasi


Data Collecting
keruangan
(mengumpulkan data)

 Peserta didik mengolah informasi


Data Processing (mengolah mengenai keruangan
data)

 Peserta didik membandingkan hasil diskusi


Verification antar kelompok untuk memverifikasi
(memverifikasi) penyelesaian masalah.
 Perwakilan peserta didik
mempresentasikan hasil diskusi, peserta
didik lain dengan aktif dan kritis
menanggapi presentasi tersebut
Generalization  Peserta didik menyimpulkan keruangan
(menyimpulkan)

□ Kegiatan Penutup

 Guru bersama peserta didik melakukan refleksi untuk mengidentifikasi 40 menit


kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara
langsung maupun tidak langsung

 Peserta didik mendengarkan arahan guru pertemuan berikutnya yaitu asesmen


formatif
Pertemuan kedua

Alokasi
□ Kegiatan Pendahuluan waktu

 Salah satu peserta didik (ketua kelas) memimpin berdoa untuk 20 menit
menumbuhkan perilaku religius
 Salah satu peserta didik (ketua kelas) melaporkan kehadiran peserta didik lain
sebagai pembiasaan perilaku jujur dan disiplin
 Peserta didik mencari informasi tentang materi konektivitas ruang
 Peserta didik membaca dan mencermati materi konektivitas ruang
 Peserta didik mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang konektivitas
keruangan
o Membentuk kelompok diskusi @ 6 orang
o Mendiskusikan masalah mengenai konsep konektivitas ruang
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan peserta
didik lain menanggapi
o Menyimpulkan pengertian lingkungan dan menyebutkan komponen
dalam konektivitas ruang
□ Kegiatan inti

Stimulation (Memberi  Peserta didik mengamati permasalahan 110 menit


Stimulus) konektivitas ruang

 Peserta didik dibagi ke dalam kelompok


dimana setiap kelompok terdiri atas 4
Problem Statement peserta didik
(mengidentifikasi masalah)  Peserta didik melakukan studi literatur dan
mengidentifikasi informasi dari literatur
mengenai konektivitas ruang

Data Collecting  Peserta didik mengumpulkan informasi


(mengumpulkan data) mengenai konektivitas ruang

Data Processing (mengolah  Peserta didik mengolah informasi mengenai


data) konektivitas ruang
Verification
(memverifikasi)  Peserta didik membandingkan hasil diskusi
antar kelompok untuk memverifikasi
penyelesaian masalah.
 Perwakilan peserta didik
mempresentasikan hasil diskusi, peserta
didik lain dengan aktif dan kritis
menanggapi presentasi tersebut

Generalization  Peserta didik menyimpulkan pengertian


(menyimpulkan) konektivitas ruang
□ Kegiatan Penutup

 Guru bersama peserta didik melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan


dan kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung 50 menit
maupun tidak langsung
 Peserta didik mengerjakan soal formatif 1
 Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan
berikutnya yaitu faktor yang menyebabkan terganggunya konektivitas waktu

Pertemuan ketiga

□ Kegiatan Pendahuluan
 Salah satu peserta didik (ketua kelas) memimpin berdoa untuk 20 menit
menumbuhkan perilaku religius
 Salah satu peserta didik (ketua kelas) melaporkan kehadiran peserta didik lain
sebagai pembiasaan perilaku jujur dan disiplin
 Peserta didik mencari informasi mengenai materi konektivitas aspek waktu
 Peserta didik diingatkan tentang konektivitas aspek waktu
 Peserta didik mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang konektivitas aspek
waktu
o Membentuk kelompok diskusi @ 6 orang
o Mendiskusikan materi satuan ekosistem dan masalah faktor penyebab
terganggunya konektivitas aspek waktu
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan peserta
didik lain menanggapi
o Menyimpulkan satuan dalam konektivitas aspek waktu
□ Kegiatan inti

Stimulation  Peserta didik mengamati permasalahan 110 menit


(Memberi Stimulus)
 Peserta didik dibagi ke dalam kelompok
dimana setiap kelompok terdiri atas 4
Problem Statement peserta didik
(mengidentifikasi  Peserta didik melakukan studi literatur dan
masalah) mengidentifikasi informasi

 Peserta didik mengumpulkan informasi


Data Collecting
mengenai konektivitas aspek waktu
(mengumpulkan
data)
Data Processing  Peserta didik mengolah informasi
(mengolah data)

 Peserta didik membandingkan hasil diskusi


Verification antar kelompok untuk memverifikasi
(memverifika penyelesaian masalah.
si)  Perwakilan peserta didik mempresentasikan
hasil diskusi, peserta didik lain dengan aktif
dan kritis menanggapi presentasi tersebut
Generalization  Peserta didik menyimpulkan satuan dalam
(menyimpulkan) ekosistem dan faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan terganggunya konektivitas aspek
waktu
□ Kegiatan Penutup

 Guru bersama peserta didik melakukan refleksi untuk mengidentifikasi 50 menit


kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara
langsung maupun tidak langsung

 Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk mengikuti tes formatif

Asesmen
ASESMEN FORMATIF ( tes tertulis )
1. Setelah kalian mendiskusikan materi mengenai keruangan dan konektivitas ruang dan waktu,
jelaskan secara singkat 10 hal yang telah kalian pelajari!

NO Hal yang dipelajari SKOR YANG


DIPEROLEH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
JUMLAH SKOR

2. Mengerjakan soal-soal tes formatif yang tercantum pada lampiran


Penilaian Presentasi :

No Nama Aspek penilaian Total


Kelancaran Kelengkapan Kebenaran nilai
Informasi Isi
1
2
3
4

Pedoman Penskoran

Aspek Kriteria Rentang Skor


Penilaian Skor Maks
Kelancaran Sangat lancar 85-100 100
menyampaikan informasi
Cukup lancar 70-84
menyampaikan informasi
Kurang lancar 55-69
menyampaikan
informasi
Tidak lancar 54-40
menyampaikan informasi
Kelengkapan Informasi yang disampaikan sangat lengkap 85-100 100
informasi
Informasi yang disampaikan 70-84
sedikit kurang lengkap
Hanya separuh Informasi 55-69
yang disampaikan
Informasi yang disampaikan sangat 54-40
Kurang
Kebenaran isi Informasi yang 85-100 100
disampaikan benar semua
Informasi yang disampaikan hampir benar 70-84
Semua
Informasi yang disampaikan separuh yang 55-69
benar
Informasi yang disampaikan sebagian besar 54-40
salah
Penilaian pembuatan laporan

NO POINT YANG DINILAI SKOR MAX SKOR YANG


DIPEROLEH
1 Sistematika laporan 10
2 Kelengkapan laporan 20
3 Kejelasan dan keruntunan penulisan 10
4 Kebenaran isi 20
5 Ketepatan pemilihan kosakata 10
6 Kemampuan menjelaskan isi laporan 20
7 Usaha dalam menyusun laporan 10
JUMLAH SKOR

Refleksi peserta didik

a. Apakah kalian merasa senang melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran
diskusi?
b. Apakah kalian memahami materi yang di diskusikan?
c. Apakah kalian puas dengan hasil laporan yang dibuat?
d. Di bagian mana yang paling sulit saat mengerjakan laporan?
e. Apa yang kalian lakukan saat merasa kesulitan saat mengerjakan laporan tersebut?

Refleksi guru

a. apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan ?
b. Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
c. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
d. Guru melakukan penilaian presentasi dan laporan
Dengan melakukan penilaian, guru akan tahu apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau
belum. Pembelajaran tersebut bisa dikatakan berhasil apabila skor perolehan peserta didik selama
pembelajaran tersebut sudah diatas capaian rata-rata peserta didik dikelas. Berapa persen peserta
didik yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?
e. Apa kesulitan yang dialami oleh peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran tersebut?
Bacaan Peserta Didik

KERUANGAN DAN KONEKTIVITAS RUANG DAN WAKTU


Perhatikan wilayah tempat Ananda tinggal (bentuk muka bumi, jenis tanaman, jenis hewan, tanahnya,
keadaan perairan, dan juga masyarakatnya) pasti berbeda dengan daerah lain. Dapat disimpulkan bahwa
setiap ruang di permukaan bumi memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan lainnya.
Setiap ruang memiliki karakteristik yang berbeda dengan lainnya, tidak ada satu ruang atau satu
tempatpun yang sama persis dengan tempat lainnya. Perhatikanlah sekeliling kamu dan bandingkan
dengan tempat lainnya dilihat dari keadaan fisiknya (dari tanah, air, bebatuan, tumbuhan dan hewan)
maupun keadaan masyarakatnya, masing- masing memiliki perbedaan.
Supaya lebih mudah dalam mempelajari konsep ruang, maka dapat disimpulkan:
1) ruang tidak hanya terbatas udara bersentuhan dengan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang
mempengaruhi permukaan bumi;
2) setiap ruang di permukaan bumi memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya, diikuti
dengan sumber daya yang dihasilkannya;
3) ruang tidak berdiri sendiri, kejadian di suatu ruang mempengaruhi ruang lainnya;
4) ruang merupakan tempat manusia berinteraksi. Sebagai makhluk sosial senantiasa berinteraksi dengan
manusia lain;
5) ruang merupakan tempat segala peristiwa terjadi.

b.Interaksi Keruangan
Kita sering menyaksikan di televisi peristiwa banjir yang melanda Kota Jakarta. Tahukan
Ananda mengapa Jakarta sering mengalami banjir? Jakarta sering dilanda banjir karena kerusakan hutan
di daerah Bogor. Sehingga banjir di Jakarta sering disebut banjir kiriman. Inilah salah satu contoh
interaksi antar ruang. Kondisi hutan yang rusak di Bogor menyebabkan banjir di Jakarta.

Sumber: https://reaktor.co.id/daftar-lokasi-rawan-banjir-di-jakarta/
Banjir di Kota Jakarta sebagai salah satu contoh interaksi keruangan Jakarta Bogor.

Antar ruang atau antar wilayah dapat saling bergantung bila dalam kondisi:
1) Saling Melengkapi (complementarity)
Daerah A kelebihan ikan tapi kekurangan sayuran, daerah B kelebihan sayuran tetapi kekurangan ikan
terjadilah interaksi antara daerah A dan B.

Sumber: https://slideplayer.info dan https://www.mikirbae.com/

2) Kesempatan Antara (intervening opportunity)

Sumber: https://slideplayer.info dan https://www.mikirbae.com/


Interaksi Daerah A ke B melemah karena ada daerah C yang lebih dekat dengan daerah
Daerah A biasa membeli sayuran ke daerah B, tetapi ada daerah C yang juga penghasil sayuran
dan lebih dekat jaraknya dari daerah A sehingga ongkos transportasi lebih murah. Maka para pembeli
dari daerah A akan beralih membeli sayuran ke daerah C. Akibatnya, interaksi antara daerah A dengan
daerah B melemah
3) Kemudahan transfer (transferability)
Bila dua daerah punya kesempatan untuk saling melengkapi, harus ditunjang dengan sarana dan
prasarana untuk kemudahan transportasi. Sarana dan prasarana yang kurang baik akan menghambat
transportasi dan menyebabkan biaya tinggi.
Sumber https://pontianak.tribunnews.com/2019/03/24/masyarkat-desa- gapura-sambas-impikan-jalan-
aspal
Prasarana jalan yang tidak baik menyebabkan biaya tinggi.
Contoh, seseorang akan menjual sayuran dari wilayah A ke wilayah B, namun jalan menuju
wilayah B mengalami kerusakan sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut batal menjual
sayuran ke wilayah B.

Sumber: https://www.arsitur.com/2017/09/pengertian-jalan-dan-jenis-jenis-jalan.html

Prasarana yang baik memudahkan angkutan barang dan manusia.

C. Tugas

Setelah mengetahui konsep Ruang dan interaksi keruangan, coba amati lingkungan sekitar tempat
tinggal Ananda dan analisis karakteristik wilayahmu!

1. Jelaskan yang dimaksud dengan perbedaan karakteristik pada setiap ruang!


2. Mengapa terjadi keterkaitan antara ruang?
3. Mengapa setiap orang memerlukan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya? Apa kaitannya
dengan konsep ruang?
4. Beri contoh kondisi antar daerah/wilayah dapat saling melengkapi!
5. Apakah yang bisa dilakukan pemerintah supaya bisa memudahkan transfer barang kebutuhan pokok dari
wilayah satu ke wilayah lainnya?
Bentuk-Bentuk Interaksi Antar ruang
Pada materi sebelumnya kita telah memahami bahwa antar wilayah saling mempengaruhi, bahkan sudah
terjadi ketergantungan. Hal ini menyebabkan interaksi antarwilayah atau antar ruang pasti terjadi. Kita
telah menyaksikan berbagai macam bentuk interaksi antar ruang dalam kehidupan kita sehari-hari.
Interaksi antar ruang bisa kita saksikan dalam berbagai bentuk mulai dari pergerakan orang, barang,
bahkan dalam bentuk informasi dari pemberi informasi ke penerima.
Dalam aktivitas kita sehari-hari, kita dapat menemukan interaksi yang terbentuk karena adanya mobilitas
penduduk, komunikasi, dan transportasi.
a. Mobilitas penduduk
Mobilitas penduduk adalah bentuk interaksi antar ruang dalam bentuk pergerakan dan perpindahan
manusia dari satu ruang ke ruang lainnya. Contoh: urbanisasi, imigrasi, transmigrasi, perjalanan ke
tempat kerja, perjalanan ke tempat wisata, dan lainnya.
Dampak Interaksi Antar Ruang
Urbanisasi adalah salah satu bentuk dari interaksi antar ruang. Dari tahun ke tahun urbanisasi terus
meningkat. Akibatnya kota semakin padat. Ananda tahu kan, akibat selanjutnya jika kota makin padat?
Saat ini penduduk kota makin sulit mendapatkan lahan untuk tempat tinggal, akhirnya muncul daerah-
daerah pemukiman kumuh, dan efek dari munculnya pemukiman kumuh adalah kriminalitas,
kemiskinan, dan seterusnya. Sekarang mari kita cermati dampak interaksi antar ruang selanjutnya.
b. Berkembangnya Pusat-Pusat Pertumbuhan
Pergerakan orang, barang, dan jasa pada suatu lokasi tertentu akan menimbulkan pemusatan aktivitas
manusia pada lokasi tujuan. Pemusatan aktivitas penduduk akan membentuk daerah perkotaan. Daerah
perkotaan merupakan pusat pertumbuhan suatu wilayah karena sebagian besar aktivitas terkonsentrasi di
wilayah perkotaan.
Saat ini pemerintah telah menetapkan persebaran pusat-pusat pengembangan ekonomi sesuai potensi yang
dimiliki setiap daerah.
Perhatikan peta berikut!

Sumber: http://kimberlysumut.blogspot.co.id/2013/01/pengembangan-koridor-ekonomiindonesia.html
Gambar 5.10. Peta pusat-pusat pengembangan ekonomi sumberdaya alam di Indonesia.
c. Perubahan Penggunaan Lahan
Alih fungsi lahan dapat diartikan sebagai bergantinya fungsi sebuah lahan untuk
menampung aktivitas kegiatan manusia. Semakin banyak penduduk yang datang dari
suatu kota akan disertai dengan kebutuhan tempat tinggal dan kebutuhan bidang lain.
Akibatnya terjadi alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi permukiman,
perdagangan, jasa, industri, dan lainya.

Sumber:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190222140141-92-
371815/pemerintah- didesak-atasi-alih-fungsi-lahan-demi-jaga-
pangan
Gambar 5.11. Alih fungsi lahan pertanian.

d. Perubahan Orientasi Mata Pencaharian


Daerah yang menjadi tujuan pergerakan penduduk akan dihuni oleh mereka yang
memiliki pekerjaan beragam. Jenis pekerjaan juga berkembang karena adanya kebutuhan
akan barang dan jasa yang semakin beragam. Orientasi pekerjaan berubah dari yang
tadinya berorientasi pada sumber daya alam, khususnya petani, menjadi pekerjaan
lainnya seperti sektor industri.
`

Sumber: https://tirto.id/menperin-industri-manufaktur-ri-serap-1825-juta-pekerja-pada-
2018-dg8e Gambar 5.12. Perubahan mata pencaharian dari sektor agraris ke sektor
industri.
e. Berkembangnya Sarana dan Prasarana
Pembangunan sarana dan prasarana semakin meningkat seiring dengan peningkatan
pergerakan antar ruang itu sendiri. Transportasi, fasilitas umum, pusat perdagangan, dan
sebagainya akan semakin berkembang dan bertambah dengan sendirinya mengikuti arus
perubahan tersebut.

Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/284790-awal-2020-
pembangunan-tol- pekanbaru-padang-dipercepat
Gambar 5.13. Pembangunan prasarana jalan tol

f. Perubahan Komposisi Penduduk


Interaksi keruangan dalam bentuk pergerakan orang akan menimbulkan konsentrasi
penduduk dalam suatu wilayah. Penduduk tersebut memiliki latar belakang yang
berbeda, misalnya agama, status sosial, usia, dan jenis kelamin. Akibatnya komposisi
penduduk berubah dari yang awalnya relatif seragam kemudian menjadi beragam.
Pada grafik berikut Ananda bisa lihat Etnis Betawi yang merupakan penduduk asli
Jakarta makin berkurang jumlahnya dibanding penduduk pendatang.

Sumber: https://alvara-strategic.com/pilkada-jakarta-dalam-pusaran-etnis-dan-agama/
Komposisi penduduk Jakarta berdasarkan etnis dan agama
g. Perubahan Sosial Budaya
Terjadinya interaksi sosial antar anggota masyarakat akan disertai dengan pengaruh, terkait norma dan
nilai yang dianut oleh masing-masing individu. Kelompok masyarakat pendatang dan penduduk asli
saja memiliki nilai dan norma yang berbeda-beda. Perubahan sosial juga menyangkut status sosial dan
aspek budaya karena penduduk pendatang dan penduduk asli dapat memiliki budaya yang berbeda.

Sumber: https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-
files/kontenkm/km2016/KM201637/materi1.html
Penemuan alat–alat kedokteran menggantikan budaya berobat ke dukun

Sumber : http://jagogeografi.blogspot.com/2015/12/pengertian-dan-ruang-lingkup-mobilitas.html
Suasana saat mudik lebaran

h. Komunikasi
Komunikasi adalah bentuk interaksi antar ruang melalui perpindahan ide, gagasan, informasi, visi-misi,
cita-cita dan sejenisnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh: melihat tayangan berita,
melihat tayangan televisi, membaca buku, berselancar di internet, dan lainnya.
Sumber:https://topcareer.id/read/2020/01/02/19034/tren-media-sosial-yang-perlu-diketahui-di-
Media Sosial merupakan media interaksi antar ruang.
i. Transportasi
Transportasi adalah bentuk interaksi antar ruang melalui perpindahan barang dari suatu tempat ke
tempat lain. Contoh: pengangkutan barang, perdagangan, dan lainnya.

Sumber: https://www.suara.com/yoursay/2020/06/08/120151/menurunnya-moda-transportasi- pada-


masa-pandemi-covid-19?page=all

Dampak Interaksi Antar Ruang


Urbanisasi adalah salah satu bentuk dari interaksi antar ruang. Dari tahun ke tahun urbanisasi terus
meningkat. Akibatnya kota semakin padat. Ananda tahu kan, akibat selanjutnya jika kota makin padat?
Saat ini penduduk kota makin sulit mendapatkan lahan untuk tempat tinggal, akhirnya muncul daerah-
daerah pemukiman kumuh, dan efek dari munculnya pemukiman kumuh adalah kriminalitas,
kemiskinan, dan seterusnya. Sekarang mari kita cermati dampak interaksi antar ruang selanjutnya.
Berkembangnya Pusat-Pusat Pertumbuhan
Pergerakan orang, barang, dan jasa pada suatu lokasi tertentu akan menimbulkan pemusatan aktivitas
manusia pada lokasi tujuan. Pemusatan aktivitas penduduk akan membentuk daerah perkotaan. Daerah
perkotaan merupakan pusat pertumbuhan suatu wilayah karena sebagian besar aktivitas terkonsentrasi
di wilayah perkotaan.
Saat ini pemerintah telah menetapkan persebaran pusat-pusat pengembangan ekonomi sesuai potensi
yang dimiliki setiap daerah.

Perhatikan peta berikut!

Sumber: http://kimberlysumut.blogspot.co.id/2013/01/pengembangan-koridor-
ekonomiindonesia.html Gambar 5.10. Peta pusat-pusat pengembangan ekonomi
sumberdaya alam di Indonesia.

Perubahan Penggunaan Lahan


Alih fungsi lahan dapat diartikan sebagai bergantinya fungsi sebuah lahan untuk
menampung aktivitas kegiatan manusia. Semakin banyak penduduk yang datang dari
suatu kota akan disertai dengan kebutuhan tempat tinggal dan kebutuhan bidang lain.
Akibatnya terjadi alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi permukiman,
perdagangan, jasa, industri, dan lainya.
Sumber:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190222140141-92-371815/pemerinta
h- didesak-atasi-alih-fungsi-lahan-demi-jaga-pangan
Gambar 5.11. Alih fungsi lahan pertanian.

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian

Daerah yang menjadi tujuan pergerakan penduduk akan dihuni oleh mereka yang
memiliki pekerjaan beragam. Jenis pekerjaan juga berkembang karena adanya kebutuhan
akan barang dan jasa yang semakin beragam. Orientasi pekerjaan berubah dari yang
tadinya berorientasi pada sumber daya alam, khususnya petani, menjadi pekerjaan
lainnya seperti sektor industri.
`

Sumber: https://tirto.id/menperin-industri-manufaktur-ri-serap-1825-juta-pekerja-pada-
2018-dg8e Gambar 5.12. Perubahan mata pencaharian dari sektor agraris ke sektor
industri.
Berkembangnya Sarana dan Prasarana
Pembangunan sarana dan prasarana semakin meningkat seiring dengan peningkatan
pergerakan antar ruang itu sendiri. Transportasi, fasilitas umum, pusat perdagangan, dan
sebagainya akan semakin berkembang dan bertambah dengan sendirinya mengikuti arus
perubahan tersebut.
Sumber : https://mediaindonesia.com/read/detail/284790-awal-2020-
pembangunan-tol- pekanbaru-padang-dipercepat
Gambar 5.13. Pembangunan prasarana jalan tol

Perubahan Komposisi Penduduk


Interaksi keruangan dalam bentuk pergerakan orang akan menimbulkan konsentrasi
penduduk dalam suatu wilayah. Penduduk tersebut memiliki latar belakang yang
berbeda, misalnya agama, status sosial, usia, dan jenis kelamin. Akibatnya komposisi
penduduk berubah dari yang awalnya relatif seragam kemudian menjadi beragam.
Pada grafik berikut Ananda bisa lihat Etnis Betawi yang merupakan penduduk asli
Jakarta makin berkurang jumlahnya dibanding penduduk pendatang.

Sumber: https://alvara-strategic.com/pilkada-jakarta-dalam-pusaran-etnis-dan-agama/
Komposisi penduduk Jakarta berdasarkan etnis dan agama

Perubahan Sosial Budaya


Terjadinya interaksi sosial antar anggota masyarakat akan disertai dengan pengaruh, terkait
norma dan nilai yang dianut oleh masing-masing individu. Kelompok masyarakat
pendatang dan penduduk asli saja memiliki nilai dan norma yang berbeda-beda. Perubahan
sosial juga menyangkut status sosial dan aspek budaya karena penduduk pendatang dan
penduduk asli dapat memiliki budaya yang berbeda.
SOAL FORMATIF
1. Perhatikan Gambar berikut!

Aktivitas penduduk di dataran tinggi yang menyebabkan hal tersebut, adalah


A. menebang pohon di hutan yang menyebabkan hutan gundul
B. curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya tanah longsor
C. membuang sampah sembarangan dapat tanah tersumbat dan terjadi longsor
D. cuaca buruk disertai badai dan masyarakat yang enggan membersihkan lingkungan sekitar

2. Yang merupakan bentuk interaksi keruangan berikut ini, adalah ...


A. areal pertanian di pedesaan semakin berkurang disebabkan pembangunan rumah baru
B. hasil produksi kendaraan lokal mampu bersaing dengan kendaraan dari Jepang
C. sistem upah buruh di desa mengikuti hasil kesepakatan bersama
D. Budiman tinggal di Kota Depok pagi-pagi sudah berangkat kerja ke Jakarta

3. Salah satu bentuk interaksi antar ruang adalah perpindahan penduduk, faktor yang
mendorong perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan adalah
A. di daerah perkotaan terdapat kenampakan alam
B. di daerah perkotaan terdapat tanah yang relatif subur
C. daerah perkotaan menyediakan banyak lapangan pekerjaan
D. penduduk didaerah perkotaan lebih heterogen
4. Berdasarkan gambar berikut, penyebab Bandung mengalami Banjir, kecuali ....

A. daerah resapan air di daerah hulu mengalami kerusakan


B. pemukiman di daerah Punclut
C. rusaknya aliran daerah aliran air di daerah pemukiman penduduk
D. pengerukan Pasir dan lumpur di wilayah aliran air pada sungai
5. Berikut ini peristiwa yang menggambarkan hubungan antar ruang , yakni ....
A. air hujan akan lebih meresap di daerah yang hijau dibandingkan daerah yang gundul
B. air mengalir dari pegunungan ke daerah dataran rendah
C. sumur rakyat di suatu kampung mengalami bau yang tidak sedap sementara di
kampung lain di sekitarnya terdapat limbah pabrik pengolahan karet
D. reboisasi hutan akan meningkatkan daya serap air hujan
6. Interaksi dalam bentuk pergerakan atau perpindahan manusia, contohnya imigrasi,
transmigrasi, urbanisasi disebut ….
A. komunikasi
B. mobilisasi
C. transportasi
D. sosialisasi
7. Interaksi melalui perpindahan ide atau gagasan dan informasi baik secara langsung
maupun tidak langsung disebut ….
A. komunikasi
B. mobilisasi
C. transportasi
D. sosialisasi

IPS - Modul 5. Interaksi Antar Ruang dan Dampaknya 25


8. Dengan adanya karakteristik suatu ruang di permukaan bumi dalam pemenuhan kebutuhan
manusia, maka timbulah hubungan ....
A. politik
B. agama
C. budaya
D. perdaganggan

9. Interaksi melalui perpindahan ide atau gagasan dan informasi baik secara langsung maupun
tidak langsung disebut ….
A. komunikasi
B. mobilisasi
C. transportasi
D. sosialisasi

10. Dengan adanya karakteristik suatu ruang di permukaan bumi dalam pemenuhan kebutuhan
manusia, maka timbulah hubungan ....
A. politik
B. agama
C. budaya
D. perdaganggan

2. Letak Geografis Indonesia dan Peranannya di Berbagai Bidang


Letak geografis Indonesia berada di antara dua benua dan dua samudera. Kondisi tersebut ternyata
memberikan pengaruh di berbagai bidang seperti sosial budaya, perairan, dan pertanian.

Indonesia dikenal sebagai negara maritim dan agraris dengan berbagai keragaman yang dimiliki. Sebutan
tersebut ternyata dipengaruhi oleh letak geografis Indonesia. Posisi geografis membuat negara kita unik
dari segi seni dan budayanya. Di lain sisi letak geografis tersebut juga cukup menguntungkan, sebab
ternyata Indonesia berada di posisi yang strategis. Sebenarnya masih banyak lagi pengaruh yang
diberikan akibat letak geografis Indonesia. Apa saja pengaruhnya? Yuk, simak penjelasan berikut.

Mengenal Letak Geografis Indonesia Letak geografis Indonesia adalah letak negara yang dilihat dari
posisi nyata di bumi dibandingkan dengan posisi daerah lain. Menurut penjelasan di buku “Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Paket B Tingkatan III Modul Tema 1”, letak geografis Indonesia berada di dua
benua dan dua samudra. Benua tersebut yaitu Benua Asia dan Australia. Sedangkan samudera yang
dimaksud yaitu Samudera Hinda dan Pasifik. Indonesia diketahui berada di posisi silang jalur
persimpangan lalu lintas dunia. Maka dari itu, negara kita memiliki letak yang strategis yang berperan
penting dalam bidang perekonomian.
IPS - Modul 5. Interaksi Antar Ruang dan Dampaknya 26
Adapun batas wilayah Indonesia berdasarkan letak geografis sebagai berikut: Utara: Selat Malaka,
Malaysia Timur, Laut Cina Selatan. Selatan: Benua Australia, Timor Leste, dan Samudera Hindia. Timur:
Papua Nugini dan Samudera Pasifik. Barat: Samudera Hindia. Dari letak geografis tersebut kita bisa
mengetahui bahwa Indonesia berbatasan langsung dengan beberapa negara seperti Malaysia, Singapura,
Filipina, Vietnam, Papua Nugini, dan Australia.

Wilayah Indonesia terbentang dari Sabang di bagian barat hingga Merauke di sebelah timr. Indonesia
memiliki beberapa pulau besar dan pulau kecil. Dari pulau-pulau yang dimilikinya, sebagian besar bahkan
belum berpenghuni. Pulau besar di Indonesia abtara lain, Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi
dan Papua. Sementara itu beberapa pulau kecil berpenghuni yang ada di Indonesia antara lain; Pulau Nias,
Siberut, Bangka, Belitung, Madura, Bali, Lombok, Flores, Ambon, dan Halmahera.
Pengaruh Letak Geografis Indonesia Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Letak geografis
Indonesia turut mempengaruhi kehidupan sosial budaya masyarakatnya. Indonesia berbatasan langsung
dengan beberapa negara lain. Menurut penjelasan di buku “Ekosistem: Buku Peserta didik SD/MI Kelas
V” kondisi wilayah tersebut membuat masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang terbuka. Bangsa
Indonesia terbuka dalam hal interaksi dan kerja sama dengan negara lain. Sebab Indonesia menyadari
pentingnya kerja sama, saling membantu, dan peduli satu sama lain. Adanya interaksi dan kerja sama
tersebut juga bisa mendukung perkembangan dan pertumbuhan bangsa.

Dari dalam negeri, kerja sama dan rasa persatuan juga dipengaruhi oleh letak geografis negara ini.
Indonesia memiliki ribuan yang pulau yang dipisahkan oleh selat dan laut sebagai sebuah kesatuan yang
solid. Kondisi tersebut ternyata membuat negara kita memiliki keanekaragaman bahasa, suku, agama, dan
budaya daerah yang berbeda antar daerah.

Kebudayaan daerah menjadi ciri khas dari masing-masing daerah sekaligus menjadi akar bagi
kebudayaan nasional. Kebudayaan yang beragam juga menjadi daya tarik tersendiri bagi negara kita.
Budaya yang lahir bisa dilihat dari kesenian daerah, pakaian adat, rumah tradisonal, hingga makanan khas
daerah yang beragam. Dampak Positif Letak Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim dan Agraris
Letak Indonesia yang berada di tengah jalur perdangan membuat negara kita tak pernah sepi. Banyak
kapal pedangan dari berbagai negara yang berlalu lalang di lautan Indonesia. Sebagai negara maritim, laut
Indonesia tidak hanya digunakan sebagai jalur transportasi saja. Di dalam lautan Indonesia juga memiliki
keanekaragaman hayati yang sangat kaya. Berdasarkan data dari Food and Agriculture Organization
(FAO) tahun 2015, Indonesia merupakan negara penghasil rumput laut dan tuna terbesar di dunia.
Indonesia juga menjadi penghasil kepiting dan udang terbesar nomor dua setelah Tiongkok. Tak hanya
komoditas laut, perairan Indonesia juga menyimpan potensi minyak hingga 70%.

Selain dikenal sebagai negara maritim, keuntungan letak geografis Indonesia juga menjadikan negara kita
sebagai negara agraris. Sudah sejak dahulu negara kita terkenal sebagai penghasil rempah dan komoditas
pertanian lain.

Mengutip dari databoks, diketahui bahwa nilai ekspor besar Indonesia mencapai UU$ 957 ribu per
Agustus 2021. Angka tersebut mengalami kenaikan sekitar 21% dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu dalam laman milik Directorate General for National Export Development, Kementerian
IPS - Modul 5. Interaksi Antar Ruang dan Dampaknya 27
Perdagangan RI menyebutkan ada beberapa komoditas unggulan ekspor Indonesia. Berikut daftarnya:

 Udang Kopi

 Minyak kepala sawit

 Kakao Karet dan produk karet


 Produk perikanan

 Obat-obatan herbal

 Minyak nabati

 Rempah-rempah

KERJASAMA ANTAR NEGARA

Kerja sama internasional adalah hubungan yang dilakukan suatu negara dengan negara lain. Kerja sama
internasional dilakukan untuk mempererat hubungan antarnegara. Selain itu, kerja sama internasional juga
bertujuan saling mencukupi kebutuhan dan saling membantu ketika ada yang membutuhkan bantuan.
Berikut deksripsi berbagai bentuk kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan negara lain:

Kerja Sama Bilateral


Kerja sama bilateral adalah kerja sama antara dua negara dalam bentuk hubungan diplomatik,
perdagangan, pendidikan, dan kebudayaan. Dalam menjalin hubungan bilateral, Indonesia mengutamakan
nilai nilai saling menghormati, tidak ikut campur urusan dalam negeri negara lain, menolak menggunakan
kekerasan, dan mengutamakan konsensus.
Contoh Kerja sama bilateral Indonesia dengan negara lain: Kemitraan strategis khusus atau
special strategic partnership Indonesia-Korea dengan fokus terhadap pertahanan dan perdagangan.
Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (Indonesia-Korea Comprehensive Economic
Partnership atau IK-CEPA) Kerja sama Indonesia-Amerika Serikat dalam penanggulangan Covid-19 dan
Peningkatan Neraca Perdagangan Kerja sama Indonesia-Brazil dalam peningkatan mutu genetik protein
hewani dan pengembangan peternakan nasional. Ekspor kopi, teh, tembakau, dan minyak sawit Indonesia
ke Jerman. Jerman mengekspor barang elektronik yang tidak bisa dibuat di Indonesia. Kerja sama
Indonesia-Jerman dalam penanaman modal usaha seperti Krakatau Steel dan Industri Pesawat Terbang
Nusantara (IPTN). Kerja sama Indonesia-Jepang melalui pertukaran pelajar dan mahapeserta didik dalam
bidang teknologi. Kerja sama Indonesia-Asia Pasifik berupa perjanjian ekonomi dan perdagangan di Asia
Pasifik. Kerja sama Indonesia-Arab Saudi dalam penanganan ibadah haji.

KERJASAMA REGIONAL

Kerja Sama Regional Kerja sama regional adalah kerja sama beberapa negara dalam satu kawasan.
Biasanya dilatarbelakangi adanya kepentingan bersama antarnegara. Contoh Kerja Sama Regional
Indonesia: Asosiasi negara-negara Asia Tenggara (Association of Southeast Asia Nations atau ASEAN).
Kerja sama ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation atau APEC). Forum Regional
ASEAN (ASEAN Regional Forum atau ARF) Konfederasi nonpolitik Malaysia, Philipina, dan Indonesia
(MAPIHILINDO) Kerja Sama Multilateral Kerja sama Multilateral adalah kerja sama antara beberapa

IPS negara.
- ModulKerja sama multilateral tidak dibatasi dengan
5. Interaksi Antar Ruang dan Dampaknya kawasan maupun wilayah.
28
Kerja sama multilateral memiliki dua jenis anggota yaitu anggota utama dan anggota aktif. Peran anggota
utama lebih besar, sedangkan peran anggota aktif lebih terbatas.
Contoh Kerja Sama Multilateral Indonesia:
 Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB.
 Dana moneter internasional (Internasional Monetery Fund atau IMF).
 Organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization atau WTO).
 Organisasi buruh internasional (Internasional Labour Organization atau ILO).
 Organisasi pangan dan pertanian (Food and Agricultural Organization atau FAO).
 Perdagangan bebas kawasan ASEAN (ASEAN Free Trade Area atau AFTA).
 Dewan Ekonomi dan Soaial (Economic and Social Council atau ECOSOC) Bank Dunia atau
World Bank
 Organisasi Kerja sama Islam atau OKI Gerakan Nonblok atau GNB

Test Formatif

1. Jelaskan pengertian kerja sama ekonomi internasional!


2. Sebutkan faktor-faktor yang mendorong terjadinya kerja sama ekonomi internasiona!
3. Sebutkan dampak positif kerja sama ekonomi internasional terhadap perekonomian Indonesia!
4. Sebutkan tujuan kerja sama ekonomi internasional!
5. Sebutkan dampak negatif dari kerja sama ekonomi internasional terhadap perekonomian negara!

Glosarium
Atmosfer : lapisan udara yang menyelimuti bumi
Browsing : browsing adalah mencari infromasi di dalam jaringan internet.
Etnis : penggolongan manusia berdasarkan kepercayaan, nilai, kebiasaan, adat
istiadat, norma bahasa, sejarah, geografis dan hubungan kekerabatan.
Karakteristik : ciri khas yang membedakan dengan yang lain.
Minus : kurang dari yang diperlukan (untuk mencukupi keperluan hidup)
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan.
Surplus : jumlah yang melebihi hasil biasanya; berkelebihan; sisa.
Vegetasi : beragam tanaman atau tumbuhan yang menempati suatu ekosistem.

Daftar Pustaka
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/13723-1628768182.pdf diakses tanggal 19 Juli 2022
https://eprints.uny.ac.id/23891/8/8.%20LAMPIRAN.pdf diakses tanggal 19 Juli 2022
http://anyflip.com/zomtk/sdtb/basic diakses tanggal 19 Juli 2022

Mengetahui: Bandung Barat, Juli 2022


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
IPS - Modul 5. Interaksi Antar Ruang dan Dampaknya 29

Apt.Inne F Lhaksmiwati,S.Si.MM Tim Guru IPAS


NUPTK. 6544750651130170
IPS - Modul 5. Interaksi Antar Ruang dan Dampaknya 30

You might also like