You are on page 1of 13

MAKALAH

“JENIS – JENIS PAJAK DI INDONESIA”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

ANDRA SAPMARDIERTA
REG 1 B2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU


PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah


memberikan hidayah dan inayahnya bagi kami sehingga kami bisa menulis
setetes lautan ilmunya ke dalam makalah sederhana ini. Shalawat serta salam
kami tujuakan kepada suri tauladan kami, yakni Nabi Muhammad SAW. Beserta
seluruh pengikutnya hingga akhir zaman. Makalah ini kami selesaikan atas
dasar tugas yang diberikan kepada kami. Terimakasih atas kepercayaan Ibu
untuk memberikan tugas ini kepada kami. Makalah ini berjudul “ JENIS –
JENIS PAJAK DI INDONESIA ”. Saya selaku penulis dan kami penyusun
makalah ini memiliki banyak kekurangan dalam hal penulisan maupun
penyusunan mohon maaf karena ada pepatah yang mengatakan “tak ada gading
yang tak retak”. Kami juga berharap Makalah ini tidak hanya sebagai bacaan
semata, namun dapat memperluas pengetahuan serta menambah wawasan kita.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, 1 November 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................6
2.1 Pengertian Pajak..........................................................................................6
2.2 Manfaat Pajak..............................................................................................7
2.3 Peranan Pajak..............................................................................................8
2.4 Jenis-jenis Pajak..........................................................................................9
BAB III...............................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia, saat ini, sebagai salah satu negara berkembang sedang berusaha
melaksanakan pembangunan di segala bidang, utamanya adalah bidang
ekonomi. Karena perekonomian suatu negara yang baik akan menunjang
kehidupan masyarakat, maka pemerintah mengerahkan segala upaya dan
kemampuan dari negara untuk mendapatkan dana untuk pembiayaan
pembangunan tersebut. Dan salah satu caranya adalah melalui sektor pajak.

Pajak merupakan iuran yang dipungut oleh Negara baik oleh pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah berdasarkan atas undang-undang serta aturan
pelaksanaan pemungutan pajak yang mengisyaratkan adanya alih dana dari
sektor swasta (wajib pajak yang membayar pajak) ke sektor negara (pemungut
pajak pemerintah) dan diperuntukan bagi keperluan pembiyaan umum
pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun
pembangunan.

Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling utama dan yang
paling besar pada APBN. Pajak merupakan sumber yang sangat penting dalam
memenuhi dan menunjang kebutuhan negara. Oleh karena itu, dalam
mensukseskan penerimaan pajak perlu adanya kesadaran dari berbagai pihak ,
terutama para wajib pajak untuk membayar pajak. Perkembangan dunia
perpajakan dapat dilihat dari reformasi perpajakan dan meningkatnya
penerimaan dari sektor perpajakan yang dapat dilihat dalam APBN dan APBD.
Negara semakin memiliki tuntutan untuk meningkatkan penerimaan negara
demi kemandirian negara dalam membiayai seluruh pengeluarannya. Apabila
Indonesia ingin merealisasikan tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945, maka negara harus melaksanakan pembangunan dari berbagai
bidang yang membutuhkan dana yang besar jumlahnya, yang berarti bahwa
pajak yang diterima juga harus semakin besar pula. Dan untuk itu penerimaan
dari pajak harus terus ditingkatkan.

1.2 Rumusan Masalah


1 Apa itu pajak?
2 Apa manfaat dari pajak?
3 Apa peran dari pajak?
4 Apa saja jenis-jenis pajak?

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu supaya masyarakat atau pembaca bisa
mengetahui teng pajak,dan paham apa itu pajak sehingga warga Indonesia bisa
membayar pajak dengan baik.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pajak


Pajak didefinisikan dengan iuran kepada Negara terutang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi
kembali, langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara untuk menyelanggarakan
pemerintahan.
Pajak merupakan iuran yang dipungut oleh Negara baik oleh pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah berdasarkan atas undang-undang serta aturan
pelaksanaan pemungutan pajak yang mengisyaratkan adanya alih dana dari
sektor swasta (wajib pajak yang membayar pajak) ke sektor negara (pemungut
pajak pemerintah) dan diperuntukan bagi keperluan pembiyaan umum
pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun
pembangunan.
Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling utama dan yang
paling besar pada APBN. Pajak merupakan sumber yang sangat penting dalam
memenuhi dan menunjang kebutuhan negara. Oleh karena itu, dalam
mensukseskan penerimaan pajak perlu adanya kesadaran dari berbagai pihak ,
terutama para wajib pajak untuk membayar pajak. Perkembangan dunia
perpajakan dapat dilihat dari reformasi perpajakan dan meningkatnya
penerimaan dari sektor perpajakan yang dapat dilihat dalam APBN dan APBD.
Negara semakin memiliki tuntutan untuk meningkatkan penerimaan negara
demi kemandirian negara dalam membiayai seluruh pengeluarannya. Apabila
Indonesia ingin merealisasikan tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945, maka negara harus melaksanakan pembangunan dari berbagai
bidang yang membutuhkan dana yang besar jumlahnya, yang berarti bahwa
pajak yang diterima juga harus semakin besar pula. Dan untuk itu penerimaan
dari pajak harus terus ditingkatkan.

2.2 Manfaat Pajak


Sebagaimana halnya perekonomian dalam suatu rumah tangga atau
keluarga, perekonomian negara juga mengenal sumber-sumber penerimaan dan
pos-pos pengeluaran. Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara.
Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dapat dilaksanakan.
Penggunaan uang pajak meliputi mulai dari belanja pegawai sampai dengan
pembiayaan berbagai proyek pembangunan. Pembangunan sarana umum seperti
jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas, kantor polisi dibiayai
dengan menggunakan uang yang berasal dari pajak. Uang pajak juga digunakan
untuk pembiayaan dalam rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan
masyarakat. Setiap warga negara mulai saat dilahirkan sampai dengan
meninggal dunia, menikmati fasilitas atau pelayanan dari pemerintah yang
semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari pajak. Dengan demikian jelas
bahwa peranan penerimaan pajak bagi suatu negara menjadi sangat dominan
dalam menunjang jalannya roda pemerintahan dan pembiayaan pembangunan.
Disamping fungsi budgeter (fungsi penerimaan) di atas, pajak juga
melaksanakan fungsi redistribusi pendapatan dari masyarakat yang mempunyai
kemampuan ekonomi yang lebih tinggi kepada masyarakat yang
kemampuannya lebih rendah. Oleh karena itu tingkat kepatuhan Wajib Pajak
dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya secara baik dan benar
merupakan syarat mutlak untuk tercapainya fungsi redistribusi pendapatan.
Sehingga pada akhirnya kesenjangan ekonomi dan sosial yang ada dalam
masyarakat dapat dikurangi secara maksimal.

2.3 Peranan Pajak


Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan. Karena pajak
merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran
termasuk pengeluaran pembangunan. Berdasarkan hal diatas maka pajak
mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
2.4.1 fungsi anggaran (budgetair)
Pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja
barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan,
uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri
dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus
ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin
meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.
2.4.2 fungsi mengatur (regureled)
Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan
pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk
mencapai tujuan.
2.4.3 fungsi stabilisasi
Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan
kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat
dikendalikan. Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur
peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang
efektif dan efesien.
2.4.4 fungsi redistribusi pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai
semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan
sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.

2.4 Jenis-jenis Pajak


Secara umum, pajak yang berlaku di Indonesia dapat dibedakan menjadi
Pajak Pusat dan Pajak Daerah. Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang dikelola
oleh Pemerintah Pusat yang dalam hal ini sebagian dikelola oleh Direktorat
Jenderal Pajak - Departemen Keuangan. Sedangkan Pajak Daerah adalah pajak-
pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di tingkat Propinsi maupun
Kabupaten/Kota.
Pajak-pajak Pusat yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak meliputi :
1.Pajak Penghasilan (PPh)
PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun Pajak. Yang
dimaksud dengan penghasilan adlah setiap tambahan kemampuan ekonomis
yang berasal baik dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat
digunakan untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan dengan nama dan
dalam bentuk apapun. Dengan demikian maka penghasilan itu dapat berupa
keuntungan usaha, gaji, honorarium, hadiah, dan lain sebagainya.
2.Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau
Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean. Orang Pribadi, perusahaan, maupun
pemerintah yang mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak
dikenakan PPN. Pada dasarnya, setiap barang dan jasa adalah Barang Kena
Pajak atau Jasa Kena Pajak, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang PPN.
Tarif PPN adalah tunggal yaitu sebesar 10%. Dalam hal ekspor, tarif PPN
adalah 0%. Yang dimaksud Dengan Pabean adalah wilayah Republik Indonesia
yang meliputi wilayah darat, peraian, dan ruang udara diatasnya.
3.Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM)
Selain dikenakan PPN, atas barang-barang kena pajak tertentu yang
tergolong mewah, juga dikenakan PPn BM. Yang dimaksud dengan Barang
Kena Pajak yang tergolong mewah adalah :
a. Barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok
b. Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu
c. Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan
tinggi
d .Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status
e. Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta
mengganggu ketertiban masyarakat
4.Bea Meterai
Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas dokumen, seperti surat
perjanjian, akta notaris, serta kwitansi pembayaran, surat berharga, dan efek,
yang memuat jumlah uang atau nominal diatas jumlah tertentu sesuai dengan
ketentuan.
5.Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan
tanah dan atau bangunan. PBB merupakan Pajak Pusat namun demikian hampir
seluruh realisasi penerimaan PBB diserahkan kepada Pemerintah Daerah baik
Propinsi maupun Kabupaten/Kota.
6.Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
BPHTB adalah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan
atau bangunan. Seperti halnya PBB, walaupun BPHTB dikelola oleh
Pemerintah Pusat namun realisasi penerimaan BPHTB seluruhnya diserahkan
kepada Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota sesuai
dengan ketentuan.
Pajak-pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun
Kabupaten/Kota antara lain meliputi :
1.Pajak Propinsi
a. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor
d. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan
2.Pajak Kabupaten/Kota
a. Pajak Hotel
b. Pajak Restoran
c. Pajak Hiburan
d. Pajak Reklame
e. Pajak Penerangan Jalan
f. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C
g. Pajak Parkir 2.6 Syarat Pemungutan Pajak

Agar tidak menimbulkan berbagai masalah, maka pemungutan pajak


harus memenuhi persyaratan yaitu:
1. pemungutan pajak harus adil
Pajak mempunyai tujuan untuk menciptakan keadilan dalam hal
pemungutan pajak. Adil dalam perundang-undangan maupun adil dalam
pelaksanaannya. Contohnya :
1. Dengan mengatur hak dan kewajiban wajib pajak
2. Pajak diberlakukan bagi setiap warga negara yang memenuhi syarat sebagai
wajib pajak
3. Sanksi atas pelanggaran pajak diberlakukan secara umum sesuai dengan berat
ringannya pelanggaran

2. pengaturan pajak harus berdasarkan UU


Sesuai dengan Pasal 23 UUD 1945 yang berbunyi: "Pajak dan pungutan yang
bersifat untuk keperluan negara diatur dengan Undang-Undang", ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan UU tentang pajak, yaitu:
1. Pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara yang berdasarkan UU tersebut
harus dijamin kelancarannya
2. Jaminan hukum bagi para wajib pajak untuk tidak diperlakukan secara umum
3. Jaminan hukum akan terjaganya kerasahiaan bagi para wajib pajak
4. Pungutan tidak mengganggu perekonomian
Pemungutan pajak harus diusahakan sedemikian rupa agar tidak
mengganggu kondisi perekonomian, baik kegiatan produksi, perdagangan,
maupun jasa. Pemungutan pajak jangan sampai merugikan kepentingan
masyarakat dan menghambat lajunya usaha masyarakat pemasok pajak,
terutama masyarakat kecil dan menengah.

3. system pemungutan pajak harus sederhana


Bagaimana pajak dipungut akan sangat menentukan keberhasilan dalam
pungutan pajak. Sistem yang sederhana akan memudahkan wajib pajak dalam
menghitung beban pajak yang harus dibiayai sehingga akan memberikan dapat
positif bagi para wajib pajak untuk meningkatkan kesadaran dalam pembayaran
pajak. Sebaliknya, jika sistem pemungutan pajak rumit, orang akan semakin
enggan membayar pajak.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sudah dijelaskan bahwa fungsi pajak adalah untuk membiayai
pengeluaran umum Negara. Namun realita terbesarnya, kegunaan pajak di
Indonesia adalah untuk membayar cicilan hutang. Hampir setiap tahun persen
penggunaan uang pajak sebagai cicilan hutang cukup besar. Jadi, kemauan
masyarakat untuk membayar pajak akan membantu Negara ini terbebas dari
hutang Meski ada kasus penyelewengan yang terjadi, tentunya tidak semua para
petugas pajak melakukan perbuatan haram tersebut. Hanya orang yang tidak
sayang dengan Negara ini yang mau memakan harta yang digunakan untu
membayar utang. Dari pengertian pajak dan kegunaannya, dapat dipahami
bahwa pajak memiliki potensi yang kuat untuk bisa membayar hutang. Jika
Anda orang bijak tentu Anda siap membayar pajak.

3.2 Saran
 Sebaiknya masyarakat tahu dan sadar tentang arti pentingnya pajak.
 Sebaiknya masyarakat tepat waktu dalam membayar pajak.
 Sebaiknya pemerintah menggunakan uang pajak dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com
www.wikipedia.com
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://
tutor2u.net/economics/revision-notes/as
http://www.ekonomirakyat.org/edisi_16/artikel_1.htm

You might also like