Professional Documents
Culture Documents
2 Duemb«' 2010
RESPONTANAMANTERHADAPALUMINRJM
M. Anang Firmansyah
Staf Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah
Jl. G. Obos Km 5 Palanfka Raya 7311 !
ABSfRACf ABSTRAK
In general, the composition of Lahan kering tropis umumnya
tropical uplands such as Ultisol, Oxisol, tersusun dari tanah-tanah masam dengan
and Spodosol consists of acid soils with toksisitas Al (Aluminium) tinggi, yaitu
high Aluminum (Al) toxicity content. Ultisol, Oxisol, maupun Spodosol.
The occurrence ofhighAl content could TingginyaAlpada tanah-tanahmasamtidak
be overcome by proper improvement. dapat dihindarkan, sehingga perlu
Any improvement can then be intended diupayakan perbaikan. Perbaikan dapat
not only for plant aspects but also for dilakukan pada aspek tanaman maupun
soil aspects. For plant, improvement tanah. Perbaikanmelaluitanaman dimulai
can be conducted by understanding dengan memahami mekanisme respon
response mechanism of sensitive plant tanaman peka maupun toleran Al.
as well as tolerant plant to the Al. The MekanismetoleraTlsitanaman terhadap Al
mechanism of tolerant plant to AI is terbagiduamacam:1)mekanismeeksternal
divided into 2 parts: 1) external melalui pengusiran Al, 2) mekanisme
mechanism throught forcing out AI, 2) internal yaitu kemampuan tanaman
internal mechanism, through the menetralkanAl. Keduamekanismetersebut
capability of plant to neutralize plant as terkait erat dengan senyawa organik
well as secreted organic compounds. didalam tanaman maupun yang
Some organic compounds such as disekresikan. Asam oxalat, asam sitrat,
oxalate acid, citrate acid, nalIat acid, asam malat,beberapa jenis protein.,gugus
fenolic group, and some protein types fenolik merupakan beberapa contoh
could be produced by plant in order to senyawa organik yang dikembangkan
overcome AI toxicity. In management tanamanuntukmengatasitoksisitasAl Pada
improvement of acid soils, the addition perbaikanpengelolaantanahmasam,maka
of organic matter is the most proper penambahan bahan organik adalah cara
method. In addition, it can be applied yangmudahdandapat diaplikasika'1secara
to larger area. The input of organic luas. Pemberian bahan organik dengan
matter approximately 8.5 - 10 tonI jumlah antara 8,5-10 ton/ha mampu
hectares able to decrease Al toxicity menurunkan toksisitas Al melalui
throught chelated Al by humic pengkhelatanAloleh senyawahumik.
substance. Kata kunci: alumini'.llll,toksisitas, tanah
Key words: aluminum, toxicity, acid soil masam
807
~~- ------------- ~~~~~-------------
M. Anang Firmansyah: Respon Tanaman Terhadap Aluminium :807 -818
808
t4flrlpun:l/ VOL.'NO.2 DeStmW 2010
yaitu Oxisol (525 juta ha), Ultisol (413 kepekaan tanaman terhadap A1~dan 3)
juta ha) dan Spodosol (19 juta ha). Ordo perpanjangan akar yang diukur secara
Ultisol merupakan tanah dengan toksisitas langsung pengaruhnya terhadap Al pada
Al tertinggi dibandingkan Oxisol dengan pembentukan akar. Meskipun parameter
perbandingan 7-10 : 1 (Abruna, sensitifitas Al terhadap tanaman telah
dkk., 1975 dalam Van Wambeke, 1992). diketahui, namun penelitian tentang
Tanah tersebut memiliki kesubUFalltanah mekanisme penyebab toksisitas Al
rendah, sehingga dampak degradasi kimia terhadap tanaman yang sensitif maupun
menjadi sangat drastis menurunkan toleran AIterus dilakukan,berikut ini akan
kapabilitas tanah, selain itu juga terjadi diuraikan mekanisme tersebut.
defisiensi N, P, Ca dan Zn. Tanaman yang peka dan sedang
Toksisitas AI cukup jelas toleransinya terhadap Alartinya tanaman
mempengaruhi dalam perlambatan yang pertumbuhannya menurun akibat
pertumbuhan akar dan menghambat adanya kandungan AI rendah dan tinggi
pertumbuhan tanaman, tanpa didahului (Osaki, dkk., 1997), Toksisitas AI
perkembangan gejala sebelumnya (Gupta, terhadap tanaman terutama
1997). mempengaruhi perakaran, yaitu teIjadi
penghambatan perpanjangan akar.
Mekanisme Toksisitas Aluminium Beberapa hasil penelitian berikut ini akan
Umumnya tiga parameter untuk menjelaskan mekanisme toksisitas AI
melihat toksisitas AI atau resistensi terhadap. penghambatan pertumbuhan
tanaman terhadap AI, yaitu: 1) akar.
mengetahui konsentrasi AI di ujung (tip) Berdasarkan karakteristik
akar, dapat menunjukkan hubungan keberadaan AIdi lapang, Bushamuka dan
positif terhadap toksisitas AI; 2) induksi Zoel (1998) melakukan percobaan pada
pembentukan cal/ase di apikal akar topsoil non toksik AI, subsoil toksik AI
sebagai suatu indikator sensitif terhadap dan subsoil dikapur. Hasilnya sangat
Tabell. Hasil Panjang Akar Lateral dalam Lapisan Topsoil 100 mm Kultivar
Jagung dan Kedelai yang Toleran dan Sensitif AI
Panjang Akar (cm)
Spesies Kultivar Lapisan Subsoil Lapisan Subsoil Taraf Nyata
Tanpa Kapur Dikapur
Jagung SA-3 127,3 107,1 NS
SA-6 164,3 140,7 *
CMS-36 129,7 128,7 NS
Tuxpeno 43,0 161,0 ***
Kedelai Perry 146,5 103,0 **
PI 416937 228,2 204,2 NS
Davis 69,0 152,3 "***
Essex 60,7 169,3 ***
Keter3ngall ., ••.••• = taraf nyata pada peluang 0,05, 0,01, 0,001, NS = Not Significant.
Smllber: Bushamuka dan 2001 (1998)
809
M. Anang Firmansyah: Respon Tanaman Terhadap Aluminium :807-818
810
Aflripeuw VOL o' No.1 Deumber 20111
(1993) dan Hayes dan Swift (1990) komposisi eksudat ini dikuatirkan dapat
bahwa senyawa organik mampu menurunkan bahkan menghilangkan
melakukan kompleks atau bahkan khelat sama sekali kemampuan senyawa organik
(menjepit) ion logam sehingga dapat eksudat akar dalam mengkompleks dan
mengurangi kelarutan unsur meracun detoksifikasi Al.
tersebut. Pertanyaan yang perlu dijawab
adalah mengapa senyawa organik Mekanisme Tanaman Toleran
tanaman yang peka Al tidak efektif dan Aluminium
pada tanaman toleran Al berlaku Menurut Fitter dan Hay (1991)
sebaliknya? Jawaban yang diajukan dan terdapat empat mekanisme utama
memerlukan penelitian lebih mendalam, ketahanan tanaman terhadap ion-ion
antara lain: 1)jenis, komposisi dar.jumlah toksik, yaitu: I) penghindaran (escape)
kandungan senyawa organik pada fenologis, apabila cekaman yang terjadi
tanaman peka .dan toleran Al, 2) pada tanaman bersifat musiman, tanaman
ketahanan senyawa organik dari dapat menyesuaikan siklus hidupnya,
kerusakan pada kondisi media tanah sehingga tumbuh dalam musim yang
masam, 3) ada atau tidak adanya interaksi sesuai saja; 2) eksklusi, tanaman dapat
senyawa organik dengan mengenal ion toksik dan mencegah agar
mikroorganisme di rhizosfir yang tidak terambil sehingga tidak mengaiami
menggunakan senyawa organik sebagai toksisitas; 3) ameliorasi atau
media berkembang biak sehingga terjadi penanggulangan, tanaman barangkali
penurunan jumlah dan komposisinya. mengabsorbsi ion toksik tersebut, tetapi
Salah satujawaban telah diperoleh, bahwa bertindak sedemikian rupa untuk
ketidak efektifan senyawa organik salah meminimumkan pengaruhnya, jenisnya
satunya disebabkan karena jumlah yang meliputi pembentukan khelat,
dihasilkan tidak mampu untuk pengenccran, lokalisasi dan ekskresi; 4)
menetralkan atau mengusir Al (Sopandie tolerans~tanaman dapat mengembangkan
dkk, 2003; Kasim, dkk., 2001). sistem metabolisme yang dapat berfungsi
Seperti diketahui akar tanaman pada konsentrasi toksik yang potensial,
menghasilkan senyawa atau material mungkin dengan molekul enzim. Namun
organik seperti eksudat, sekresi, secara khusus untuk mekanisme
musilage, mucigel, dan lysate, dengan ketahanan tanaman terhadap cekamanAl
komposisi organiknya terdiri dari gula, menurut Taylor (1991 dalam kasim el al.
asam amino, asam organik, asa;n lemak, 2001) terbagi dua kelompok, yaitu: I)
sterol, agen pertumbuhan hingga enzim. mekanisme ekstemal (pengusiran AI),
Selain itu rhizosfir juga mendukung dapat berupa immobilisasi AI di dinding
perkembangan mikroorganisme yang sel, selektivitas membran plasma
juga mengeluarkan karbon organik. terhadapA], induksipH didaerah rhizozfer
Menurut Bolton dkk., (1993) suhu, atau apoplas akar, sekresi senyawa-
irradiasi, kadar kelembaban tanah, status senyawa pengkhelat Al; 2) mekanisme
unsur hara dan tanah, serta cekaman dan internal (penetralan AI) mencakup
lukanya akar dapat mengubah jumlah dan pengkhelatanAl di sitosol,mengunmgAI
komposisi eksudat akar. Perubahan dalam vakuola, sintesis protein pengikat
811
-u------------------ ....
--------------
M. Anang Firmansyah: Respon Tanaman Terhadap Aluminium : BOl - 818
tI
/"
./
Gambar I. Regenerasi ujung akar barley setelah empat hari terpapar Al. Meristem
proksima (pm) membentuk sel-sel ujung akar baru setelah ujung akar tua
mengalamI kerusakan.
812
Azplp~ VOL
oI No.1 Desember 2010
813
M.Anang Firmansyah: Respon Tanaman Terhadap Aluminium :807-818
Tahel2. Hasil Panjang Akar Lateral dalam Lapisan Topsoil 100 mm Kultiv8C
Jagung dan Kedelai yang Toleran dan Sensitif Al
Kandungan Asam Sitrat Asam Malat
Asam Organik Toleran Peka Toleran Peka
Jaringan (J.Ullollg)
0,0 mlv[ Al 2,441:0,05 1,31X0,05 4,861:0,06 2,91X0,18
0,7 mM Al 2,851:0,07 1,40XO,05 6,161:0,07 3,641:0,20
1,4 mM Al 3,341:0,10 1,431:0,06 7,441:0,10 4,281:0,10
Sekresi (J.Ullollg)
0,0 mM Al 0 o o o
0,7 mM Al 0,421:0,05 0,25XO,06 0,03:1::0,01 o
1,4 mM Al 0,651:0,04 0,231:0,02 0,02:1::0,01 o
Stunber: Kasim el al.. (2001)
814
juga karena adanya pengkhelatan Al oleh upaya memperoleh varietas yang tahan
senyawa hwnik. terhadap lingkungan ekstrim seperti
Pengelolaan tanaman yang cekaman Al tinggi merupakan upaya
toleran Al pada tanah masam di lahan selanjutnya setelah mekanisme fisiologi
kering tropis dapat dilakukan lebih tepat tanaman terhadap cekaman lingkungan
apabila mekanisme toksisitas Al dan ekstrim diketahui.
toleran.l\l diketahui secarajelas Menurut
Barcelo dkk., (1994) pengetahuan KESIMPULAN DAN SARAN
tentang mekanisme toksisitas dan toleran I. Tanaman yang sensitif Al
Al dapat digunakan untuk memperbaiki menunjukkan penghambat an
penampilan tanaman pada tanah masam, pertumbuhan akar, sedangkan
agar didapat genotipe toleran Al. Selain tanaman toleran Al tidak
itu dapat digunakan dengan berbagai menampakkan hal demikian.
metode percobaan. Makmur (2003) 2. Tanaman sensitif Al ternyata
menguji tanaman toleran Al dengan menghasilkan senyawa organik yang
beberapa tahapan, antara lain: percobaan tidak efektif mengatasi toksisitas Al,
pada kebun percobaan, percobaan kultur sedangkan pada tanaman toleran Al
hara, dan rercobaan rumah kaca. berlaku sebaliknya.
Metode uji yang cukup sederhana, cepat, 3. Tanaman toleran Al umumnya
non destruktif ditemukan oleh Voight memiliki mekenisme eksternal yaitu
dkk.,., (1997) dengan teknik pen&:,01.JIJ.aan pengusiran Al maupun mekanisme
lapisan tipis tanah masam yang internal yaitu penetralanAl.
ditempatkan diatas agar cair padat. T~knik 4. Penyerapan hara atau basa-basa
ini mampu mengumpulkan data tanaman toleran Al lebih tinggi
pertumbuhan akar dengan mudah, dan dibanding tanaman sensitif Al,
dapat digunakan untuk ukuran populaSI sehingga pertumbuhan tanaman
besar pada tanaman berbiji kecil. Temyata toleran Al lebih baik dibandingkan
tallaman yang t0leran Al perkembangan tanaman sensitifAl.
akar lebih cepat di lapisan tanah masam 5. Pengelolaan lahan masam yang toksik
daripada tanawan sensitif Al. Al dapat diperbaiki dengan cara yang
Toleransi tanaman terhadap Al mudah dan luas adalah melalui
terkait erat dengan senyawa organik yang penambahan bahan organik.
dilepaskan baik dalam mekanisme
eksklusi maupun inklusi. Mengingat DAFTAR PUSTAKA
pentingnya senyawa organik yang Arsjad, S. 1989. Konservasi tanah dan
dihasilkan tanaman, maka perlu air. IPB Press. 290 h.
mekanisme yang mengatur perihal
tersebut berasal dari sifat gen tanaman Barcelo, 1., Ch. Poschenenrieder, M.D.
bersangkutan. Menurut Poespodarsono Vazques, and R. Gunse. 1996.
(1998) bahwa manipulasi gen serta Aluminium Phytotoxicity: a
genotipa merupakan proses dalam Challenge for Plant Scientists.
memperoleh varietas tanaman yar.g (C.R. Barruececo -editor).
diharapkan. Pemuliaan tanaman dalam Fertilizer and Environment.
815
M. Anang Finnansyah : Respon Tanaman Terhadap Aluminium :807-818
816
_._ .. _- - ._---
t'lf1n7Jun;t/ VOL.f NO.2 Dts",,"" 2010
817
Andy Bhermana dan Ronny YG. : Pemetaan Wilayah untuk Mendukung Pelestarian... : 818 - 831
Resistance in White Clover. Crop Zheng, S.1., lF. Ma, and H. Matsumoto.
Sci. 37:1.493-1.496. 1998. HighAluminum Resistance
in Buchwheat:'1. Al-induced
Winarso, S. 1996. Pengaruh Penambahan specific secretion of oxalic acid
Bahan Organik terhadap from root tips. Plant Physiol.
Pengkhelatan Aluminium oleh 1l7:745-751.
Senyawa-senyawa Humik pada
Typic Haplohumult. Tesis IPB.
130 hal.
Diterima I Disetujui
818