You are on page 1of 14

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN

Dosen Pengampu: Dr. Ermanu Azizul Hakim, MT

Makalah Muhammadiyah Sebagai Gerakan Pemberdayaan Ekonomi

Oleh:
Evan Bastian
202310440211004

PASCASARJANA MAGISTER PSIKOLOGI SAINS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya. Penulis makalah

yang berjudul “Muhammadiyah Sebagai Gerakan Pemberdayaan Ekonomi” ini, bertujuan

untuk mengetahui gerak Muhammadiyah dalam bidang ekonomi.

Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu

dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat dorongan dan bimbingan dari

berbagai pihak, akhirnya pembuatan makalah ini tepat pada waktunya.

Penulis berharap dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri

dan bagi pembaca pada umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk

mengembangkan atau meningkatkan prestasi dimasa yang akan datang.

Malang, 25 December 2023

Evan Bastian, S. Psi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................ii

BAB I .....................................................................................................................................1

PENDAHULUAN .................................................................................................................1

A. Latar Belakang .................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................2

C. Tujuan ..............................................................................................................................2

BAB II....................................................................................................................................3

PEMBAHASAN ....................................................................................................................3

A. Sumber Kekuatan Ekonomi Muhammadiyah ..................................................................3

B. Muhammadiyah dan Kelas Menengah.............................................................................5

C. Pasang-Surut Gerakan Ekonomi Muhammadiyah ...........................................................6

D. Model atau Contoh Gerakan Ekonomi Muhammadiyah .................................................7

BAB III ..................................................................................................................................10

PENUTUP..............................................................................................................................10

A. Kesimpulan ......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia terus menerus

merumuskan dan merivitalisasi perannya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang

berperadaban, berkeadilan, serta berdaya secara ekonomi. Tekad tersebut tercermin dalam

berbagai amal usaha Muhammadiyah yang telah dikembangkan, walau dalam perjalanan

berikutnya mengalami kendala dalam pelaksanaannya dan belum sepenuhnya terealisasikan

dengan baik.

Banyaknya masyarakat kita yang sekarang tidak mampu, membuat Muhammadiyah

untuk terus mengembangkan dan memperbaiki ekonomi anggota dan umat. Kita tahu, pada era

globalisasi sekarang ini ekonomi liberalisme dan kapitalis yang telah berkembang membuat

masyarakat kita merasa tertekan. Sehingga, pada saat ini bagi masyarakat kita yang

kehidupannya menengah kebawah hidupnya merasa susah.

Pada saat inilah peran Muhammadiyah sangat diperlukan sebagai organisasi besar di

Indonesia untuk ikut serta dalam perekonomian yang memberatkan umatnya. Dengan fasilitas

dan media yang dimiliki Oleh Muhammadiyah, maka dapat digunakan untuk bergerak dalam

bidang ekonomi demi mewujudkan masyarakat yang sebenar-benamya.

1|Page
B. Rumusan Masalah

1. Darimana sumber kekuatan ekonomi Muhammadiyah?

2. Bagaimana Muhammadiyah dan kelas menengah?

3. Bagaimana pasang surut gerakan ekonomi Muhammadiyah?

4. Apa saja model atau contoh gerakan ekonomi Muhammadiyah?

C. Tujuan

1. Mengetahui sumber kekuatan ekoomi Muhammadiyah.

2. Muhammadiyah dan kelas menengah.

3. Mengetahui pasang surut gerakan ekonomi Muhammadiyah.

4. Mengetahui model atau contoh gerakan ekonomi Muhammadiyah.

2|Page
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sumber Kekuatan Ekonomi Muhammadiyah

Muhammadiyah dalam menjalankan gerakan dakwah amar ma'ruf nahi munkarnya

selalu berdasarkan kepada ajaran tauhid dan tawakkal kepada Allah, sehingga setiap orang

Muhammadiyah dapat menjadi contoh dalam kancah pembangunan dan pengembangan

masyarakat. Dalam menjalankan gerakan tersebut Muhammadiyah memiliki beberapa amal

usaha. Diantara amal usaha Muhammadiyah meliputi Bidang Kemasyarakatan yang salah satu

tujuannya adalah menciptakan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin sebagaimana yang

telah menjadi runusan cita-cita perjuangan Muhammadiyah mengenai "masyarakat utama".

Berdasarkan Dasar Muhammadiyah:

1. Ayat satu menyebutkan “untuk mencapai masud dan tujuannya, Muhammadiyah

melaksanakan Dakwah Amar Ma’Ruf Nahi Mungkar dan Tajdid yang diwujudkan

dalam usaha disegala bidang kehidupan”.

2. Ayat dua menyebutkan “usaha Muhammadiyah diwujudkan dalam bentuk alam usaha,

program dan kegiatan yang macam dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran

Rumah Tangga”.

Kegiatan ekonomi untuk memperkuat finansial bagi sebuah organisasi, seperti

Muhammadiyah, pada hakikatnya merupakan bagian terpenting untuk memperlancar gerakan

3|Page
Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya. Disamping itu, gerakan ekonomi persyarikatan

Muhammadiyah juga akan berdampak pada pemberdayaan ekonomi warganya, dengan upaya

menciptakan lapangan kerja dan mengatasi problem pengangguran yang semakin besar dan

angka kemiskinan yang makin membengkak yang dapat mengancam eksitensi iman.

Progam pembinaan ekonomi umat merupakan kepedulian sejak lama, karena memang

konsisten Muhammadiyah sejak dahulu wirausahawan reformis malah sejak lama merupakan

perintis perdagangan dan industri dikalangan pribumi. Hal ini dilakukan dengan penyusunan

sebuah progam yang didasarkan pada konsep misi dan visi tertentu. Pada dasarnya, Majlis

Pembina Ekonomi membina ekonomi umat melalui tiga jalur, yaitu:

1. Mengembangkan badan usaha milik Muhammadiyah yang mempresentasikan kekuatan

ekonomi organisasi Muhammadiyah.

2. Mengembangkan wadah koperasi bagi anggota Muhammadiyah.

3. Memberdayakan anggota Muhammadiyah dibidang ekonomi dengan mengembangkan

usaha-usaha milik anggota Muhammadiyah.

Dengan mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telak memiliki aset atau sumber daya

yang bisa dijadikan modal. Aset pertama adalah sumber daya manusia, yaitu anggota

Muhammadiyah sendiri atau sebagai produsen. Kedua, kelembagaan amal usaha yang telah

didirikan, yaitu berupa sekolah, universitas, lembaga latihan, poli-klinik, rumahsakit dan panti

asuhan yatim-piatu. Ketiga, organisasi Muhammadiyah itu sendiri sejak dari pusat, wilayah,

daerah, cabang dan ranting.

4|Page
B. Muhammadiyah dan Kelas Menengah

Kegiatan bisnis bagi Muhammadiyah merupakan bagian yang amat penting untuk

memperlancar gerakan Muhammadiyah mencapai tujuannya. Disamping itu, gerakan ekonomi

Muhammadiyah akan berdampak pada pemberdayaan ekonomi warganya, dengan upaya

menciptakan lapangan kerja dan mengatasi problem pengangguran yang semakin besar.

Kegiatan amal usaha Muhammadiyah yang paling menonjol adalah dibidang pendidikan dan

kesehatan yang pada dasarnya telah berkembang menjadi pusat bisnis karena dalam

pengembangan badan amal usaha itu terjadi transaksi jual beli barang dan jasa yang diperlukan

oleh badan amal usaha tersebut. Oleh sebab itu, Muhammadiyah perlu memikirkan secara

profesional gerakan ekonominya sehingga menjadi pusat gerakan pemberdayaan ekonomi

masyarakat. Setidaknya ada tiga pendekatan yang dapat ditempuh oleh Muhammadiyah dalam

upaya memberdayakan ekonomi masyarakat. Pertama, pendekatan struktural yang bertujuan

mempengaruhi kebijaksanaan publik agar terbuka akses rakyat terhadap sumber-sumber

ekonomi. Kedua, pendekatan fungsional dengan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk

mengelola dan mengalokasikan secara efisien dan produktif sumber daya yang dapat dihimpun.

Ketiga, pendekatan kultural dengan mengembangkan nilai yang memperkuat etos kerja dan

etika bisnis.

5|Page
C. Pasang-Surut Gerakan Ekonomi Muhammadiyah

Sejajar dengan perkembangan Muhammadiyah yang berkembang pesat, dibalik itu

semua juga menghadapi tantangan dalam diri Muhammadiyah itu sendiri sehingga diperlukan

introspeksi bagi seluruh jajaran Muhammadiyah. Kelemahan tersebut berkisar antara Iain:

1. Terlambat atau tidak meningkatkan kualitas dan intensitas pengelolaan masjid dan amal

usaha secara optimal dan secara lebih baik.

2. Abai atau lalai dalam menjaga milik sendiri.

3. Tidak selektif dalam menerima anggota atau mereka yang bekerja di amal usaha dan

kurang pembinaan.

4. Kurang atau tidak memiliki militansi yang tinggi, berkiprah apa adanya dan berbuat

sendiri-sendiri atau sibuk sendiri tanpa terkait dengan kepentingan Muhammadiyah.

5. Lebih tertarik pada urusan politik dan hal-hal yang bersifat mobilitas diri serta tidak

peduli pada kepentingan dakwah dan menggerakkan Muhammadiyah.

6. Kurang solid dan konsolidasi gerakan.

7. Kurang/lemah komitmen, pemahaman dan pengkhidmatan terhadap misi serta

kepentingan Persyarikatan.

6|Page
D. Model atau Contoh Gerakan Ekonomi Muhammadiyah

Beberapa bidang kegiatan usaha yang perlu menjadi fokus perhatian gerakan ekonomi

Muhammadiyah untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, antara lain:

1. Lembaga Lembaga keuangan yang dapat berputar diantara badan amal usaha

Muhammadiyah ini tentulah sudah amat besar. Sebagai indikatornya, antara lain adalah

pengadaan obat untuk Rumahsakit milik Muhammadiyah di Jakarta, demikian pula

pemasukan uang SPP salah satu Universitas Muhammadiyah. Dimana lembaga

keuangan ini diharapkan bisa mengambil bentuk perbankan pada umumnya atau

lembaga keuangan lebih khusus untuk keperluan internal dan pembiayaan serta

pengembangan usaha.

2. Sektor industri yang perlu segera dikembangkan adalah industri yang menunjang

pengadaan barang atau perlengkapan yang diperlukan secara rutin oleh badan amal

usaha Muhammadiyah, seperti industri obat-obatan, industri kertas dan lain-Iain.

3. Trading usaha ini dapat dilakukan dalam skala yang besar, dimana basis penunjangnya

sudah ada pada unit-unit usaha kecil, kemudian dikelola secara modern menggunakan

teknologi canggih. Trading ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai

pihak.

Model pemberdayaan ekonomi Muhammadiyah dalam permberdayaan ekonominya, memiliki

sejumlah paket program aksi pemberdayaan diantaranya sebagai berikut:

7|Page
1. Membangun sentra kemandirian ekonomi umat ditingkat Ranting dan cabang, yaitu

dengan cara memberdayakan jama'ah yang ada pada tingkat ranting Muhammadiyah

menjadi kelompok swadaya masyarakat yang disebut sebagai Jama'ah Swadaya

Muhammadiyah (JSM) yang terdiri dari 10-25 anggota yang merupakan kerjasama

warga Muhammadiyah dalam menetapkan konsep tolong-menolong (ta'awun) dibidang

ekonomi dengan membentuk kelompok usaha bersama, kelompok koperasi atau

kelompok konsumen. Pada tingkat cabang, Jama'ah Swadaya Muhammadiyah yang

telah ditumbuhkan, diorganisasikan untuk membentuk Lembaga Keuangan Mikro

(LKM) sebagai wadah kerjasama Muhammadiyah dalam memecahkan masalah

permodalan dan pembiayaan pada potensi swadaya yang mereka miliki. LKM yang

dimaksud dapat membentuk Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi Simpan

Pinjam. Selain membentuk LKM ditingkat cabang, JSM secara bersama juga didorong

untuk mendirikan suatu Usaha Unggulan Jama'ah (UUJ) sebagai kegiatan usaha

bersama pada sektor riil dalam bidang produksi atau distribusi dengan mengutamakan

peningkatan pengelolaan sumber daya lokal untuk memanfaatkan peluang yang

terbuka. Wujud dari UUJ dapat berupa Perseroan Terbatas, CV dan lainnya.

2. Mengembangkan organisasi sekunder dan badan-badan usaha pendukung tingkat

daerah dan wilayah. Untuk memperkuat amal usaha dibidang ekonomi pada tingkat

ranting dan cabang, maka pada tingkat daerah dan wilayah ditumbuhkan dan

dikembangkan badan-badan usaha sekunder yang dapat berwujud organisasi sekunder

8|Page
koperasi, Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) dan Lembaga Pengembangan

Swadaya Masyarakat (LPSM).

3. Mengembangkan infrastruktur ekonomi, lembaga dan instrumen pendukung ditingkat

pusat. Majelis ekonomi ditingkat pusat bertugas menumbuhkan infrastruktur ekonomi

Muhammadiyah dalam rangka mendukung berbagai kegiatan usaha ekonomi yang

dilancarkan sejak dari tingkat ranting sampai tingkat wilayah.

9|Page
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Muhammadiyah adalah suatu organisasi yang tidak hanya bergerak dalam satu bidang

saja,hal ini dapat terlihat dengan adanya lembaga-lembaga yang berada dibawah Bidang

Ekonomi yang berguna untuk membantu kesejahteraan kehidupan anggota Muhammadiyah

dan umat. Dengan mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telah memiliki aset atau

sumber daya yang bisa dijadikan modal dan pendanaan dalam menjalankan amal usaha yang

lainnya. Untuk mencapai semua itu diperlukan usaha dan partisipasi dari warga

Muhammadiyah dan bantuan dari pihak luar untuk mencapai visi dan misi dari Muhammadiyah

tersebut.

10 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Muhammad L., In’am, Akhsanul., Hasbi, Mukhammad., & Tanjung, Alpan. (2023).

Pergerakan Muhammadiyah sebagai gerakan agam, ideologis, sosial dan ekonomi.

Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI), 9(2), 1143-1149.

https://doi.org/10.29210/0202312121

Handayani, Puspita., & Faizah, Ima. (2017). Buku Ajar Al-Islam Kemuhammadiyahan-3

(A1K-3). Sidoarjo: Umsida Press.

Muhammadiyah, Pimpinan Pusat. (2023). Buku Risalah Islam Berkemajuan (Keputusan

Muktamar ke-48). Yogyakarta: PT Gramasurya

11 | P a g e

You might also like