You are on page 1of 2

Nama : Muchamad Agil Ramdhan

Kelas : AA
Perbedaan Perbankan Syari'ah dan Perbankan Konvensional

Perbedaan keduanya beragam. Misalnya, dalam hal suku bunga bank.

Di samping itu, pelayanan kedua bank tersebut juga berbeda. Agar membuka pemahaman

serta wawasan Anda mengenai perbedaan karakter Bank Syariah dan Bank Konvensional,

aturduit akan menjelaskan perbedaannya.

Bank Syariah Bank Konvensional


Perolehan Keuntungan Bank Syariah dan Konvensional
Keuntungan berasal dari pendekatan Keuntungan berasal dari bunga serta
bagi hasil. Dimana yang dimaksud dari kegiatan inti operasional bank,
dengan bagi hasil di sini adalah berupa pengelolaan uang nasabah.
keuntungan bank dari berbagai jasa yang Sebagaimana bank syariah, bank
disediakan, seperti bagi hasil usaha dan konvensional juga menetapkan biaya
biaya administrasi dari pinjaman. administrasi untuk kegiatan pemberian
pinjaman
Bentuk Usaha
Karena bunga tidak dibenarkan dalam Pengelolaan dana pada bank
agama Islam, maka nasabah yang konvensional yang menggunakan sistem
menyimpan uangnya pada bank syariah bunga, presentasenya tetap. Artinya,
tidak mendapatkan bunga, melainkan walaupun bank mendapat keuntungan
bagi hasil. Sehingga tidak ada besaran berlipat, presentase bunga tidak berubah
pasti, berapa persen yang akan diterima Faktor ini juga yang menjadikan estimasi
oleh nasabah. Jika pihak bank mendapat keuntungan tabungan atau deposito pada
keuntungan lebih pada bulan ini, maka bank konvensional mudah dihitung
nasabah pun akan menerima jumlah yang
lebih besar pada bulan yang sama.

Proses Transaksi Perbankan


Transaksi berdasarkan Al-Qur’an dan Transaksi berdasarkan pada hukum
Hadist dan telah difatwakan oleh Majelis yang berlaku di negara Indonesia.
Ulama Indonesia (MUI). Jenis
transaksinya antara lain akad al-
mudharabah (bagi hasil), al-musyarakah
(perkongsian), al-musaqat (kerja sama
tani), al-ba’i (bagi hasil), al-ijarah (sewa-
menyewa), dan al-wakalah (keagenan).
Perkreditan dan Pinjaman
Program pinjaman diterapkan dengan Tentunya berbeda dengan bank syariah,
jumlah tetap berdasarkan keuntungan pada bank konvensional ada yang
yang sudah disetujui antara pihak bank dinamakan penalti atau biaya tambahan
dan nasabah saat akad kredit. Misalnya jika debitur tidak bisa membayar cicilan
seorang debitur meminjam uang untuk tepat waktu. Hal ini karena presentase
usaha. Kemudian, pada bulan ketiga dia bunga yang diberikan pada investor dan
tidak mampu membayar cicilannya. penyimpan dana di bank tidak berubah.
Maka kerugian ini juga ditanggung oleh Baik di saat kredit macet maupun tidak
pihak bank sebagai kreditur. Yang
artinya, jika pendapatan bank menurun
karena adanya kredit macet, maka bagi
hasil yang diterima oleh investor dan
penyimpan dana lainnya juga menurun.
Hal ini terjadi karena sistem perkreditan
didasarkan pada sistem kemitraan. Perlu
diketahui bahwa bank syariah juga
menyediakan kredit tanpa agunan atau
KTA
Sistem Bunga
Eksistensi bunga tidak diakui Besaran bunga sudah ditentukan oleh
kehalalannya oleh agama Islam. Maka pihak bank sesuai dengan besaran
itu, Bank Syariah tidak menganut sistem pinjaman. Kemudian untuk nasabah
ini. Intinya, jika bank mendapat laba yang menyimpan uangnya pada bank
yang besar, maka jumlah bagi hasil yang konvensional, presentase bunganya tidak
diterima investor dan nasabah juga ikut akan bertambah walaupun bank
bertambah. Sebaliknya, jika laba atau mendapatkan laba yang besar. Begitu
keuntungan bank berkurang, maka bagi juga saat bank merugi, maka presentase
hasil yang diterima investor dan nasabah bunganya tidak akan berkurang, atau
pun ikut berkurang. tetap.

You might also like