Professional Documents
Culture Documents
Praktik Baik Kepemimpinan Pembelajaran K
Praktik Baik Kepemimpinan Pembelajaran K
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN
KEPALA SEKOLAH
Penulis:
13 Jurnalis Nasional
Editor:
Prof. Dr. Muchlas Samani
Zita Meirina
ISBN:
978-602-17302-6-3
Diterbitkan oleh:
"“ Pendidikan
Terus
mempercepat
berkualitas
belajar, bekerja
kesetaraan
pantang menyerah
keras,
peluang
"“
Sukanto Tanoto
Pendiri Tanoto Foundation
Sukanto Tanoto
Pendiri Tanoto Foundation
KATA PENGANTAR
Kepala sekolah, selain juga guru, menjadi kunci penting dalam
memajukan sekolah. Pengalaman para kepala sekolah yang ditulis oleh
para Jurnalis Nasional ini memperlihatkan pentingnya kepemimpinan
kepala sekolah dalam mewujudnyatakan perubahan pembelajaran di
sekolah.
Beberapa contoh termuat dalam buku ini seperti guru-guru menerapkan
pembelajaran aktif dan mendorong budaya baca siswa. Siswa difasilitasi
untuk lebih banyak melakukan kegiatan percobaan, memecahkan
masalah, mempresentasikan hasil kerja, dan melakukan refleksi untuk
perbaikan belajar selanjutnya. Dukungan dari masyarakat terhadap
sekolah tampak nyata baik dalam perbaikan sarana prasarana maupun
pembelajaran. Pengelolaan sekolah yang transparan dan akuntabel
berhasil meyakinkan masyarakat untuk ikut membantu menyukseskan
program sekolah.
Saya mengapresiasi dukungan Tanoto Foundation, yang melalui
Program PINTAR, telah melatih dan mendampingi para kepala sekolah,
guru, dan komite sekolah untuk bersinergi meningkatkan kualitas
lingkungan belajar. Dukungan ini sangat membantu pemerintah dalam
mempercepat peningkatan kualitas pendidikan di tanah air.
Saya merekomendasikan buku Praktik Baik Kepemimpinan
Pembelajaran Kepala Sekolah ini menjadi referensi bagi para kepala
sekolah dalam mendorong terciptanya lebih banyak guru-guru
penggerak, lebih besarnya partisipasi masyarakat dan akhirnya lebih
memampukan sekolah untuk siswa belajar lebih baik.
Setelah membaca buku bacaan. siswa menuliskan resume buku yang dibaca dengan kata-katanya
sendiri pada Jurnal Membaca Buku.
SDN 2 Kalilumpang
SANG LENTERA
LITERASI DARI PELOSOK
PERKEBUNAN KARET
Oleh Neneng Zubaidah, Jurnalis Koran Sindo
Kendal, Jawa Tengah - Ilmu itu Diperlukan waktu kurang lebih satu
ibarat cahaya yang menerangi jam dari pusat kota Kendal untuk
seseorang meraih cita-citanya dan mencapai sekolah tersebut. Sekolah
literasi adalah salah satu gerakan ini berada di perbukitan maka
memperluas terang cahaya bagi tidak heran pemandangan yang
anak-anak. Maka dari itu sudah disuguhkan sangat indah namun juga
seharusnya kemampuan literasi mendebarkan hati sebab jalan untuk
diajarkan kepada setiap anak. mobil hanya mampu dilalui oleh satu
kendaraan saja, sementara satu sisi
bersebelahan dengan jurang.
Dalam hal ini SDN 2 Kalilumpang
patut menjadi contoh bagaimana
kemampuan literasi anak ditingkatkan Perjalanan pun semakin jauh ke dalam
melalui cara yang unik dan menarik. menuju perkebunan karet. Jalan
1
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Kepala SDN 2 Kalilumpang, Robingah (tengah) ikut mendampingi siswa membaca di gazebo
sekolah yang berada di bawah pohon mangga.
2
SDN 2 Kalilumpang
3
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Buku pentigraf yang ditulis siswa dengan kata-katanya sendiri, isinya menceritakan sekolah mereka.
‘’Mereka bisa menulis tokoh yang Misalnya saja apa yang ditulis oleh
dia suka atau bagaimana kesannya. siswa kelas V Aqila Elsa Salsabila
Saya mulai mengajak anak untuk tentang bagaimana dia sangat
membiasakan menulis sederhana isi bergairah sekali untuk berangkat ke
buku yang mereka baca,’’ jelasnya. sekolah. Di saat anak-anak seusianya
4
SDN 2 Kalilumpang
(kiri) Para siswa menunjukkan buku-buku yang mereka ambil di perpustakaan mini sekolah.
Walaupun tidak memiliki perpustakaan program, budaya baca di sekolah ini dapat berjalan baik.
(Kanan) Para siswa Kelas V menunjukkan buku pentigraf hasil karya mereka.
5
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
6
SDN 2 Kalilumpang
Pada hari literasi sekolah, semua membaca di halaman sekolah. Perwakilan kelas secara bergantian
menceritakan isi buku yang dibacanya.
buku bersama,’’ ujarnya. Bagi tamu beragam varian rasa es. Anak-anak
yang tidak membawa bukupun, mengambil buku sesuai seleranya
tetap bisa membaca. Sebab ada satu dan langsung menikmatinya di
kotak kayu di halaman berisi buku gazebo yang dibangun di bawah
yang dinamakan perpustakaan mini gagahnya pohon asam jawa.
yang bisa dipinjam bukunya oleh
para tamu tersebut.
Gazebo ini dibangun secara swadaya
oleh para wali murid dan guru.
Sekolah juga bekerja sama dengan Mereka membangun atap dengan
perpustakaan daerah untuk genteng berkelir hijau mengelilingi
mendapatkan kunjungan rutin mobil dahan pohon. Ada bangku yang
perpustakaan keliling. Begitu mobil dibuat melingkari. Genteng
itu parkir dan membuka jendela para yang tidak terpakai disusun pula
siswa langsung menyerbu mobil mengelilingi tanah di bawah pohon.
tersebut seakan itu adalah mobil Melihat bocah-bocah berseragam
tukang es krim yang menawarkan merah putih membaca buku di
7
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
bawah pohon sengon itu sungguh mendampingi adik kelas yang kurang
meneduhkan mata. lancar membaca tersebut. Agar siswa
senang belajar membaca, kegiatan
di Klinik Baca ini tidak hanya belajar
Rindangnya pohon tidak hanya
membaca melalui buku. Sekolah
berfungsi sebagai pembersih udara,
juga menyediakan beragam media
mengendalikan suhu atau menjaga
pembelajaran seperti kartu huruf,
kelembaban udara namun juga
kartu bergambar, media pijak kata,
tempat mereka membuka jendela
dan pijak angka.
ilmu pengetahuan, tempat mereka
berfantasi dan melanglang buana
dari tulisan yang dibacanya. Mereka Media pijak kata dan pijak angka
menundukkan kepala bukan karena dibuat dengan mengecat aspal
bermain gawai namun membaca halaman sekolah dengan abjad-
buku-buku yang mereka pilih sendiri. abjad. Ini persis seperti permainan
tradisional engklek, yakni ketika guru
menyebut kalimat atau meminta
Robingah menuturkan, tujuan
mereka menyebutkan namanya
satu hari literasi itu karena dia
mereka bisa menginjak huruf atau
ingin menumbuhkembangkan
angka yang diukir indah di halaman
kebiasaan membaca pada anak
sekolah sebagai ganti pelafalan
didiknya. Robingah pun ingin agar
tugas yang dimaksud lewat mulut.
anak-anaknya tidak hanya bisa
membaca namun juga memahami
yang dibaca. Setelah sesi membaca, Adanya Klinik Baca ini, menurut
perwakilan siswa ada yang maju Dennisa Ragar Denia, guru
untuk mempresentasikan yang telah kelas II, siswa yang masih belum
dibacanya kepada teman-temannya. lancar membaca menjadi lebih
cepat meningkat kemampuan
membacanya. Siswa juga
Menyediakan Klinik Baca
merasa lebih nyaman mendapat
pendampingan membaca. Setelah
Sekolah juga membuka Klinik Baca siswa lancar membaca, mereka
yang digunakan untuk melayani difasilitasi untuk membaca buku-
anak-anak yang masih lambat buku bacaan.
membaca. Mentor pada kegiatan
itu tidak hanya guru atau kepala
Untuk memudahkan siswa
sekolah namun juga ada kakak
mendapatkan buku-buku bacaan
kelas yang sudah lancar membaca
8
SDN 2 Kalilumpang
9
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
10
SDN 2 Kalilumpang
seperti itu mereka nampak seperti yang membantu pagi, siang, bahkan
berlomba-lomba tanpa terencana. ada dari malam sampai pagi ketika
Saya tidak menentukan besaran biaya libur semester,’’ ungkapnya.
dan jenis tenaga. Saya memberikan
kebebasan. Yang penting saya punya
Ia menyatakan, partisipasi yang
program, kita tata kelas menjadi
diwujudkan dalam kerja paguyuban
kelas yang bagus, menyenangkan,
kelas membuat sarana prasarana;
dan menarik,’’ katanya.
seperti meja, bangku ataupun papan
tulis diperbaiki secara swadaya.
Saat ini, semua ruang-ruang kelas Para bapak ada yang bertugas
telah berubah. Anak-anak menjadi menggergaji, memaku, dan para ibu
betah belajar di kelas karena bertugas mengecat.
tembok-temboknya dilukis dengan
bermacam-macam tema. Ada tema
Robingah sebagai kepala sekolah
hijaunya hutan, kebun binatang,
pun ikut memantau, bahkan sampai
kehidupan dunia laut, dan keindahan
malam hari tetap terjaga, meski jarak
lingkungan lainnya.
sekolah dan rumahnya terbilang
cukup jauh. “Sinergi antara orangtua,
Robingah menuturkan, lukisan dan wali murid, guru, dan kepala sekolah
hiasan ataupun penataan lingkungan ini mesti dilakukan,” katanya. Dia
di sekolahnya tidak terlepas dari hasil tidak ingin hanya menjadi pemimpin
kerja keras paguyuban kelas. ‘’Setiap yang hanya bisa memerintah saja
kelas ditata dengan kreasi masing- melainkan bisa mengedepankan
masing dengan gotong royong, ikhlas contoh baik untuk mewujudkan
memberikan tenaga, dan waktu. Ada sekolah yang maju.
11
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Dalam setiap pembelajaran, siswa SDN 01 Benteng Hulu dilatih mempresentasikan hasil karyanya.
12
SDN 01 Benteng Hulu
Siak, Riau - “Beberapa bulan yang lalu Filqis Az-Zahra. Di saat kegiatan
hingga sekarang, musim di daerah sekolah ditiadakan karena kabut
kita adalah musim kemarau. Maka asap yang semakin pekat, Filqis
terjadilah kebakaran di permukiman meluangkan waktu di rumah untuk
masyarakat dan di hutan. Kebakaran menciptakan karya tulisan singkat
juga disebabkan oleh kegiatan berjudul “Bencana Alam”.
manusia yang tidak bertanggung
jawab. Karena kebakaran yang “Saat itu sekolah libur beberapa hari
sangat dahsyat, terjadilah bencana karena kabut asap sampai masuk
alam, yaitu kabut asap.” kawasan sekolah. Siswa-siswi kelas VI
diminta membuat prakarya apapun
Sepenggal paragraf itu muncul dari terkait kabut asap,” ujar Kepala SDN
buah pemikiran siswi kelas VI SDN 01 01 Benteng Hulu, Sri Safni, sambil
Benteng Hulu, Kabupaten Siak, Riau, menunjukkan hasil karya siswa-
13
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Sri Safni, Kepala SDN 01 Benteng Hulu, Siak, membuat sekolahnya di pedesaan menjadi sekolah
yang pembelajarannya berkualitas.
14
SDN 01 Benteng Hulu
Pembelajaran aktif di kelas dapat berjalan efektif karena dukungan dari kepala sekolah dalam
menyediakan alat dan bahan kebutuhan pembelajaran. Tampak siswa Kelas IV sedang melakukan
percobaan menemukan kandungan listrik pada buah-buahan.
Dari cerita itu, siswa diminta “Cara belajar seperti ini merangsang
memvisualisasikannya dalam bentuk kreativitas anak sesuai imajinasi
gambar di selembar kertas HVS mereka sendiri. Tak berhenti pada
dan menceritakan hasil karyanya di proses menggambar dan storytelling,
depan kelas. Kreativitas mereka pun saya juga selalu meminta mereka
diuji. untuk menyimpulkan sendiri, pesan
moral apa yang didapat dari cerita
Setelah lewat hampir 20 menit, itu,” tutur Haswinda, Wali Kelas III.
sejumlah siswa terlihat telah
menyelesaikan karyanya. Hasilnya Yunita, Wali Kelas VI, pun sependapat
ternyata sangat menarik, di antaranya dengan cara itu. Menurut dia,
ada siswa yang menggambar keledai penerapan ‘MIKIR’ telah mengubah
dan kuda dengan latar persawahan pola pembelajaran yang selama ini
15
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
masih terkesan satu arah sehingga “Saya lebih suka praktik. Jadi, lebih
menutup ruang kreativitas siswa. memahami pelajarannya daripada
hanya sekadar mendengarkan atau
“Selama ini, kami menjelaskan menulis yang diajarkan ibu bapak
(materi) saja, banyak ngomong guru,” kata Salsabila.
di depan (kelas), anak-anak
mendengarkan. Tak jarang para Jembatan Ilmu
siswa memandang ke depan,
mereka melamun atau tidur. Dengan Upaya memacu kreativitas siswa
pendekatan ‘MIKIR’, mereka lebih SDN 01 Benteng Hulu ternyata tak
paham dan lebih ceria,” ucap Yunita, berhenti di jam mata pelajaran,
yang menjadi guru sejak tahun 1989. tetapi juga di luar jam itu. Pihak
sekolah menyediakan rak buku di
Tak hanya diakui oleh guru; Salsabila, setiap sudut kelas agar menggugah
siswa kelas III, juga mengaku minat baca anak.
lebih menyukai diajarkan dengan
pendekatan ‘MIKIR’ karena ikut aktif Hasilnya, saat waktu istirahat, siswa-
dalam proses pembelajaran. Dengan siswa selalu mengerubungi sudut
begitu, kegiatan belajar-mengajar kelas, yang terdapat rak buku lengkap
tidak membosankan. dengan berbagai buku pengetahuan
bak perpustakaan kecil. Mereka
Para siswa tampak menikmati membaca buku bacaan di sudut baca kelas.
16
SDN 01 Benteng Hulu
Kegiatan pameran buku yang bekerja sama dengan perpustakaan daerah membuat siswa memiliki
banyak pilihan bahan bacaan.
17
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Kegiatan kelompok kerja guru (KKG) sekolah yang rutin dilakukan di sekolah, membuat guru bisa
saling belajar dan mendukung dalam menerapkan pembelajaran aktif di kelas.
dari satu buku. Bahkan, alumni pun “Sekolah ini menjadi kaya karena
ikut menyumbang buku. sinergisitas antara pihak sekolah
dan orangtua. Kalau tujuannya baik,
Hal lain adalah pemenuhan kebutuhan orangtua pasti sangat mendukung,
sarana-prasarana kelas. Setiap bulan, apalagi menyangkut peningkatan
orangtua siswa berkumpul untuk mutu belajar anak,” ucap Ketua
membicarakan kebutuhan tersebut. Komite SDN 01 Benteng Hulu,
Secara sukarela, mereka dilibatkan Mahyudi Al Rasyidi.
dalam penataan lingkungan kelas.
Dari situ, muncullah beragam ide Menariknya, di setiap tahun,
unik, seperti penyediaan dispenser, SDN 01 Benteng Hulu mulai rutin
pemasangan gorden, hingga menyelenggarakan lomba menghias
pengecatan ruang kelas agar terlihat kelas. Namun, siapa sangka, alih-
lebih indah. alih lomba ditujukan kepada siswa,
justru para wali murid yang sibuk
Tak hanya di lingkup ruang kelas, berembuk agar kelas anaknya tidak
orangtua siswa juga memikirkan kalah dengan kelas lain.
penataan lingkungan sekolah, seperti
pembangunan gazebo di lapangan “Jadi, yang tak mau kalah itu
sekolah untuk ruang baca anak, serta sebenarnya orangtuanya. Tetapi,
penyediaan pot-pot bunga yang itulah yang membuat kami semangat
menjadi hiasan di depan kelas. memberikan yang terbaik untuk
sekolah juga,” kelakar Mahyudi.
18
SDN 01 Benteng Hulu
19
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
20
SDN 01 Benteng Hulu
mendapatkan hasil yang optimal. Tak menjadi hal krusial dalam setiap
heran, dia selalu memikirkan hal kecil, perubahan di sekolah. “Orangtua
mulai dari pintu gerbang sekolah membawa anak mengikuti.”
hingga sudut kelas. Lebih dari itu, Sri Demikian makna sebuah peribahasa.
tak melupakan peningkatan kualitas Nilai hidup ini mengajarkan bahwa
guru. Sebab, itu semua berujung orangtua -dalam hal ini kepala
pada kualitas sekolah. sekolah- harus menjadi penuntun
bagi anak-anaknya (guru-guru),
“Menjadi kepala sekolah itu bukan maupun masyarakatnya. Baik
sekadar melaksanakan tugas, dapat atau buruk sekolah itu tergantung
gaji. Enggak. Ini lebih semacam dari bagaimana pemimpinnya.
hati. Jadi, laksanakan sepenuh hati
karena apa yang saya lakukan akan Peribahasa lainnya, “Saling
dipertanggungjawabkan. Prinsip menasihati satu sama lain dalam
saya, sebagai kepala sekolah, saya menuju kebaikan.” Pesan terakhir
harus memajukan sekolah. Kalau ini tak kalah penting bahwa lagi-
saya kurang, ya saya harus belajar,” lagi, semua akan menjadi percuma
tutur Sri. jika tidak dibarengi dengan
komitmen yang kuat juga dari para
Dari perjalanan praktik baik SDN 01 guru dan masyarakat untuk saling
Benteng Hulu ini, dapat disimpulkan mengevaluasi diri dan mengisi demi
bahwa komitmen kepala sekolah peningkatan mutu pendidikan anak.
Di saat senggang atau istirahat, siswa memanfaatkan teras baca yang dibuat oleh komite sekolah.
21
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Pembelajaran di SMPN 3 Batang Hari, siswa sudah dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil untuk
mendorong siswa lebih banyak berdiskusi dan bekerja sama dalam kegiatan pembelajaran.
22
SMPN 3 Batang Hari
23
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
24
SMPN 3 Batang Hari
(Kiri) Siswa kelas VIII bekerja sama di kelompok membuat pertanyaan teka-teki silang dalam
pembelajaran IPS. (Kanan) Siswa Kelas IX mempresentasikan laporan hasil percobaan membuktikan
penerapan Hukum Newton 1 dalam kehidupan.
Di awal penerapan hasil dari Tanoto “Kalau guru kreatif, seharusnya bisa
Foundation itu masih ada guru yang mengajar siswa untuk berpraktik,”
sulit untuk mengubah kebiasaan katanya.
mengajar. Namun, dia tak patah
semangat dan terus mendorong Guru mengambil potongan 11 karton
para guru berusaha memberikan data, isi angka terserah kita. Guru
cara yang tepat dalam mengajar. kemudian panggil anak-anak maju
Akhirnya, perlahan tapi pasti, hampir ke depan kelas. Setiap anak diminta
semua guru mata pelajaran di SMPN memegang satu kertas data karton.
3 Batang Hari mulai meninggalkan Anak diminta berbaris mengurutkan
kebiasaan lama. Mencoba cara baru angka dari paling kecil hingga ke
25
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
26
SMPN 3 Batang Hari
Siswa memanfaatkan saung literasi sekolah yang rimbun dengan pepohonan untuk menjadi tempat
membaca buku.
27
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Rahmini, Kepala SMPN 3 Batang Hari, sempat ditolak sebagian warga sekolah saat awal menjabat
kepala sekolah. Seiring waktu dengan prestasi yang diraih sekolah karena kepemimpinan inovatifnya,
semua warga kini mendukung penuh dan bekerja sama dalam meningkatkan kualitas sekolah.
unik yang dibuat agar menarik minat Sekolah ini menerapkan program
baca siswa. Mulai dengan desain membaca buku selama 15 menit di
mirip taman bunga, kota dengan pagi hari mengawali kegiatan belajar
gedung tinggi, dinding polkadot mengajar. Para siswa boleh membaca
dengan motif berbentuk bulat atau buku yang diambil dari pojok baca.
lingkaran dengan berbagai warna Buku apa saja yang disukai yang
dan ukuran, dan masih banyak lagi. penting bukan buku mata pelajaran.
Melainkan buku menarik baik fiksi
Hampir semua pojok literasi dihiasi maupun nonfiksi.
dengan tempelan kalimat-kalimat
bijak yang memotivasi para siswa Guru bahasa Indonesia, Sri Wahyuni
untuk mengejar cita-citanya. mengatakan sejak bermitra dengan
Tanoto Foundation, berbagai
Selain pojok literasi dalam kelas, langkah untuk kegiatan literasi terus
sekolah ini pun menyediakan dilakukan sekolahnya. Dulu, kata
berbagai sudut di halaman maupun dia, kegiatan literasi terbilang masih
bangunannya sebagai tempat jalan di tempat saat diaplikasikan ke
untuk para siswa membaca. Lorong sekolah tersebut. Sekarang program
kelas dan halaman tengah sekolah literasi dan pelajaran bahasa
disiapkan tempat duduk maupun Indonesia makin berwarna.
pondok literasi agar anak-anak bisa
bersantai sambil membaca buku “Anak akan membaca buku yang dia
ketika jam istirahat. suka. Tapi kami kontrol terus. Ada tiga
28
SMPN 3 Batang Hari
29
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Rp10 ribu hingga Rp20 ribu, mereka dan cerpen. Hasil karya para siswa itu
bisa mendapatkan buku-buku dicetak dan dijilid manual oleh pihak
yang menarik. Selain itu, setiap sekolah berbentuk buku sebagai rasa
semester para orangtua siswa juga bangga atas keberhasilan program
berpartisipasi melakukan infaq buku literasi itu. Dia sempat menunjukkan
alias menyumbang buku bacaan. beberapa buku yang sudah dijilid,
Tak tentu jumlahnya. Terserah dari hasil karya literasi para siswa.
masing-masing orangtua yang ingin
menyumbang. “Insya Allah saya bersama Komunitas
Pijar, salah satu LSM di Jambi akan
Kemudian anak juga diajarkan untuk menerbitkan buku-buku dan karya
rajin berkunjung ke perpustakaan tulis anak yang sudah saya bina.
sekolah dan membaca buku. Apalagi, Kami akan terbitkan dalam semester
di perpustakaan sekolah selalu ini. Sudah bekerja sama dengan Pijar
disediakan buku-buku baru yang yang mau mendanai,” kata guru asal
sedang best seller di pasaran. Baik Palembang itu tersenyum bangga.
fiksi maupun nonfiksi.
Disukai Siswa
“Nanti akan dilihat dari catatan
perpustakaan dan jurnal, siapa Rasa cinta terhadap buku dan
anak yang paling banyak membaca program literasi ini juga diakui
buku. Nanti yang baca buku paling sejumlah siswa di SMPN 3 Batang
banyak dapat reward dari kepala Hari. Salah satunya Jihan Nurhaliza.
perpustakaan, walaupun dalam Dia mengaku menyukai Saung Literasi
bentuk makanan ringan saja,” Mutiara yang dibuat sekolahnya.
sambung Sri Wahyuni. Sedangkan Di saung itu Jihan bisa berinteraksi
siswa yang tidak mengembalikan dengan teman-temannya sambil
buku perpustakaan akan membaca buku, bertukar pendapat
mendapatkan sanksi denda. Hasil dan belajar bersama. Saung itu juga
dari denda itu akan dikumpulkan menjadi tempatnya mencari suasana
perpustakaan untuk membeli buku baru jika bosan membaca di dalam
baru. kelas.
30
SMPN 3 Batang Hari
Penataan dan perbaikan sarana kelas juga dibantu oleh paguyuban kelas. Investasi tersebut akan
dinikmati oleh anak-anaknya selama tiga tahun belajar karena siswa tidak berpindah kelas.
31
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Siswa SMPN 1 Sei Suka menunjukkan buku diary (catatan harian) yang ditulisnya dalam bahasa
Inggris untuk berpraktik membuat kalimat simple past dalam bahasa Inggris.
32
SMPN 1 Sei Suka
MEMECAH KESENJANGAN
PENDIDIKAN DENGAN
INOVASI BERKELANJUTAN
Oleh Gumanti Awaliyah, Jurnalis Republika
33
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
meskipun begitu saya ingin pola pikir interaksi, komunikasi, dan refleksi)
siswa-siswa tidak kampungan. Kami serta meningkatkan kemampuan
berusaha memajukan pendidikan, literasi siswa yang difasilitasi oleh
karena kami juga memiliki tanggung Program PINTAR Tanoto Foundation.
jawab yang sama dengan sekolah Orangtua siswa juga dilibatkan dalam
di kota yaitu untuk mencerdaskan perencanaan, pelaksanaan, dan
anak bangsa ini,” kata Sugito saat evaluasi program sekolah dengan
diwawancarai beberapa waktu lalu. dibentuknya paguyuban kelas.
34
SMPN 1 Sei Suka
Pojok baca tersedia di semua kelas yang dibangun oleh paguyuban kelas bersama guru dan siswa.
35
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
36
SMPN 1 Sei Suka
Siswa menunjukkan hasil kerja mereka dalam pembelajaran bahasa Indonesia membuat laporan
pengamatan teks eksplanasi.
37
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
38
SMPN 1 Sei Suka
39
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Dwi Lestari Parode dan Uly Angel Konsistensinya dalam menulis dan
Mariachi Simanulang adalah dua membaca tak luput dari dukungan
siswa yang telah menulis dan maksimal dalam pengembangan
menerbitkan karyanya. Selain karena literasi anak di sekolah.
kecerdasannya, keberhasilan Uly
dan Dwi dalam menerbitkan buku Sementara Uly menulis antologi puisi
menjadi bukti bahwa program berjudul About Life. Terdiri dari 60
pengembangan literasi yang digagas puisi yang terinspirasi dari kehidupan
Sugito berhasil untuk merangsang di sekelilingnya; tentang proses
bakat murid. belajar di sekolah, persahabatan
juga kerinduannya terhadap kedua
Dwi yang kini duduk di kelas VIII orangtuanya. Uly yang juga tengah
ini, menulis novel dengan judul duduk di kelas VIII mengaku sangat
Berakhir di Januari. Judul unik bahagia bisa memiliki karya. Adanya
yang terinspirasi dari judul lagu pojok baca, membaca senyap,
Glen Fredly ini bercerita tentang dan kegiatan literasi lainnya diakui
perjalanan seorang gadis remaja Uly sangat membantu mengasah
yang baru mengenal cinta dan kasih sensitivitas dan kemampuannya
sayang kepada lawan jenis. Meski dalam menulis puisi.
bertemakan percintaan remaja,
namun di novel pertamanya ini Dwi “Menulis puisi ini cara aku
juga bercerita tentang persahabatan menuangkan semua perasaan saya.
dan kisah-kisah menggemaskan Bahagia, sedih semua dituangkan
yang terjadi di sekolah. dalam puisi, dan aku sangat senang
karya-karyaku dibukukan, aku harap
“Karena memang inspirasi aku dalam bisa menginspirasi anak-anak yang
menulis buku itu ya pengalaman lain,” harap Uly.
dan dari situasi sekeliling aku, baik
di sekolah, di rumah juga. Aku juga Teamwork
suka membaca karya Boy Chandra,
jadi terinspirasi juga dari dia,” kata Untuk meningkatkan mutu sekolah,
Dwi. tidak cukup hanya mengintervensi
kelas dan guru saja. Semua warga
Dwi yang sudah gemar menulis sejak sekolah, mulai dari tukang kebun,
duduk di sekolah dasar ini mengaku petugas kebersihan, hingga guru
senang karena akhirnya di SMPN 1 harus juga memiliki visi dan misi
Sei Suka hobinya dalam menulis bisa yang sejalan dengan sekolah. Karena
terasah dan tersalurkan dengan baik. itu, Sugito melakukan pendekatan
40
SMPN 1 Sei Suka
Paguyuban kelas bekerja sama memperbaiki kelas dan halaman kelas untuk membuat anak-
anaknya lebih nyaman belajar.
41
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Belajar di luar kelas menjadi bagian rutin yang dilakukan para guru MIN 1 Pekanbaru untuk
memberikan pengalaman bermakna pada siswa.
42
MIN 1 Pekanbaru
KOMUNIKASI APIK,
MADRASAH CIAMIK
Oleh Dian Warastuti, Jurnalis Harian Waspada
43
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Fitrisma Rais (kiri), Kepala MIN 1 Pekanbaru menciptakan kebersamaan antara guru, kepala
madrasah, dan orangtua siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasahnya.
Begitu juga Tavivia, ibu dari anak Faisal mengatakan bahwa kemajuan
Latifa dan Luthfia. Ia mengaku yang diraih MIN 1 Pekanbaru
bangga bercampur haru dengan sangat berarti. “Saya mengamati
upaya perubahan yang dijalani madrasah ini terus meningkat
pihak madrasah untuk mengubah metode pembelajarannya. Sudah
suasana belajar yang lebih baik. sangat banyak praktik baik yang
Anak-anak jadi lebih berani bertanya, dilakukan, khususnya sejak satu
mengemukakan pendapatnya, dan tahun belakangan ini. Sejak Program
punya keinginan bekerja sama PINTAR hadir di sekolah ini,” kata
dengan kawan-kawannya. Faisal, bersemangat.
“Saya pikir ini yang penting bagi Fitrisma Rais mengakui kehadiran
madrasah. Bukan sekadar tempat Program PINTAR di madrasah yang
menimba ilmu, tapi juga tempat yang dipimpinnya memberinya banyak
aman bagi anak-anak kami untuk kebaikan. “Pelatihan bagi guru-
membangun karakter terpuji,” kata guru madrasah itu sangat terbatas.
44
MIN 1 Pekanbaru
45
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Siswa di kelompok kecil sedang praktik pemanfaatan barang bekas menjadi barang yang
bermanfaat.
46
MIN 1 Pekanbaru
47
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Pada kegiatan KKG mini MIN 1 Pekanbaru, para guru tampak melakukan kunjung karya belajar dari
hasil diskusi antar kelompok guru. Melalui KKG mini manfaat Program PINTAR dapat tersebar ke
semua guru.
48
MIN 1 Pekanbaru
49
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
para guru aktif dalam mengikuti PINTAR kepada semua guru. Dua kali
diseminasi pelatihan. Maklum pertemuan dilakukan untuk fasilitasi
saja, guru-guru di madrasah materi-materi pelatihan dan satu kali
jarang mendapatkan pelatihan pertemuan untuk praktik mengajar.
yang menggunakan metode yang Praktik mengajar ini dilakukan
menyenangkan dan interaktif seperti dengan team teaching agar para
pelatihan Tanoto Foundation. guru bisa bekerja sama menyiapkan
dan memfasilitasi pembelajaran aktif.
Pembagian kelompok berdasarkan Mereka juga bisa saling belajar dari
kelas, diskusi yang produktif satu sama lainnya.
serta presentasi hasil diskusi
merupakan kegiatan-kegiatan yang Pasca melaksanakan praktik
mendominasi pada kegiatan KKG ini. mengajar, semua peserta melakukan
Hal ini dilakukan untuk membiasakan refleksi pembelajaran. Dari refleksi
para guru untuk menerapkan ini bisa diketahui hal-hal yang sudah
kegiatan ini di kelas bersama siswa. berhasil dan yang perlu diperbaiki
untuk pembelajaran berikutnya.
Pertemuan KKG mini ini rutin
dilaksanakan seminggu sekali setiap Beberapa catatan menarik dari
Sabtu. Pertemuan rutin tersebut diseminasi pelatihan ini dan
dimanfaatkan untuk kegiatan perubahan yang terjadi diantaranya,
pelatihan diseminasi Program 1) guru merasakan perbedaan
Pojok baca yang nyaman membuat anak betah berlama-lama membaca koleksi
buku-buku bacaan di kelas.
50
MIN 1 Pekanbaru
51
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Guru SDN 003 Tenggarong Seberang memanfaatkan pohon rindang di halaman sekolah untuk
kegiatan pembelajaran.
52
SDN 003 Tenggarong Seberang
KREATIVITAS DAN
KOLABORASI UNTUK
MAJUKAN SEKOLAH
Oleh Syarif Oebaidillah, Jurnalis Media Indonesia
53
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Setelah adanya keterbukaan dari sekolah, komite sekolah menjembatani kerja sama sekolah dengan
CSR perusahaan untuk mendukung pembangunan dan pengembangan sekolah.
54
SDN 003 Tenggarong Seberang
55
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
56
SDN 003 Tenggarong Seberang
Siswa sedang mempresentasikan hasil karyanya. Setelah para guru menerapkan MIKiR, siswa
menjadi lebih aktif dalam pembelajaran.
57
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
58
SDN 003 Tenggarong Seberang
Sudut baca dan pajangan hasil karya siswa menghiasi setiap sudut kelas SDN 003 Tenggarong
Seberang.
59
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Pada setiap Kamis SMPN 3 Pekanbaru menggelar pentas kreasi literasi. Setelah siswa membaca
bersama buku bacaan, perwakilan kelas menampilkan kreativitas mereka dari hasil kegiatan
membaca.
60
SMPN 3 Pekanbaru
61
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
62
SMPN 3 Pekanbaru
“Saya sudah sering ikut pelatihan guru Untuk memastikan guru berkomitmen
yang digelar pemerintah, tetapi tidak dalam pembelajaran aktif di kelas,
ada model pendampingan seperti kepala sekolah juga rajin melakukan
yang dilakukan Tanoto Foundation. supervisi. “Saya ikut mendampingi
Saat pelatihan kami langsung praktik, guru dalam menyiapkan perangkat
tak sekadar mendengar ceramah dari dan media pembelajaran. Setelah
narasumber,” katanya. kegiatan supervisi, saya ajak teman
guru berdiskusi hasil pembelajaran,
Dengan adanya pendampingan apa yang sudah berhasil dan apa
para guru peserta pelatihan tidak saja yang perlu diperbaiki ke depan.
kehilangan arah dan bisa berjalan Dampaknya, para guru selalu
sesuai jalurnya. “Pendampingan berusaha meningkatkan kualitas
yang dilakukan Tanoto Foundation pembelajaran,” katanya.
63
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Setelah perubahan terjadi di semua berupa cerpen dan puisi juga banyak
kelas, kepala sekolah mengundang di pajang di majalah dinding kelas.
orangtua siswa untuk melihat
pembelajaran di kelas. Hasil karya Disinggung soal biaya dalam
siswa dipajang di dinding kelas. menyediakan Alat Tulis Kantor
“Ternyata banyak orangtua yang (ATK), media pembelajaran, serta
terkesan atas hasil belajar anak- alat dan bahan untuk praktik, Elita
anaknya,” Katanya. “Jadi, bukan mengatakan hal itu tergantung
hanya angka-angka dalam rapor saja kebutuhan. Umumnya siswa
yang dilaporkan, tetapi juga hasil membawa sendiri bahan yang
riil pembelajaran di kelas juga bisa digunakan dalam pembelajaran.
diketahui orangtua,” lanjutnya. “Sebenarnya media pembelajaran
yang dipakai tak mahal, seperti
Dalam pembelajaran aktif, kertas manila besar, spidol atau tali
siswa difasilitasi belajar dengan rafia. Karena hasilnya nyata, anak
kemampuan berpikir tingkat tinggi maupun orangtua tak keberatan
(HOTS atau Higher Order Thinking mengeluarkan biaya tambahan anak-
Skill). Kemampuan itu penting untuk anaknya untuk membeli kebutuhan
siswa agar bisa bersaing di era digital pembelajaran untuk praktik,”
saat ini. ucapnya.
64
SMPN 3 Pekanbaru
Siswa Kelas VIII SMPN 3 Pekanbaru, Riau sedang praktik translasi (pergeseran) dalam matematika.
Mereka langsung mempraktikkannya di dalam dan halaman kelas.
65
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
66
SMPN 3 Pekanbaru
(Kiri) Di semua kelas tersedia sudut baca yang diperkaya dengan koleksi buku-buku bacaan yang
disukai siswa. Hasil karya pembelajaran siswa juga dipajang di kelas untuk menjadi sumber belajar
bagi siswa. (Kanan) Suasana perpustakaan sekolah yang membuat siswa nyaman membaca.
67
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Siswa kelas IX SMPN 4 Tenggarong sedang membuat alat peraga sistem reproduksi manusia untuk
mereka presentasikan pada teman-teman sekelasnya.
68
SMPN 4 Tenggarong
69
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Kepala SMPN 4 Tenggaong, Agus Suparmanto berhasil meyakinkan orangtua siswa untuk ikut
terlibat dalam program peningkatan mutu sekolah.
70
SMPN 4 Tenggarong
71
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
setiap saat bertemu dan disuguhi apa? Jurnal ini berperan sebagai
buku-buku yang belum pernah monitoring sekolah dan orangtua
dibaca. Agus mengakui, koleksi buku siswa terhadap kegiatan membaca
di sekolah memang cepat habis siswa. Jika aktivitas membaca
terbaca. Terutama sejak SMPN 4 dilakukan di sekolah, jurnal akan
Tenggarong mengadakan program ditandatangani guru. Sebaliknya jika
membaca 15 menit setiap pagi dilakukan di rumah, orangtua yang
sebelum pembelajaran. akan menandatangani,” kata Agus.
72
SMPN 4 Tenggarong
73
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
74
SMPN 4 Tenggarong
Dia menilai, ternyata dengan anak kini tak berani lagi membolos
program-program literasi yang karena kami dengan mudah bisa tahu
digagas kepala sekolah, siswa jika mereka tak datang ke sekolah,”
semakin menyukai kegiatan tutupnya.
membaca. “Karena merasa tidak ada
paksaan.” Inisiatif yang dilakukan kepala
sekolah kini sudah bisa dilihat
Menyinggung soal paguyuban kelas, hasilnya. Para guru semakin
Nilam mengakui hal itu membuatnya termotivasi menerapkan
lebih mudah mengontrol sang pembelajaran aktif. Pajangan hasil
anak, terutama apa saja yang telah karya siswa yang memperlihatkan
dilakukannya di sekolah. Apalagi kemampuan berpikir tingkat tinggi
semua orangtua siswa, guru kelas, sudah bertebaran di semua kelas.
dan kepala sekolah terhubung setiap
hari melalui WA group paguyuban Orangtua siswa yang bergabung
kelas. dalam paguyuban kelas bersemangat
membantu sekolah. Mereka yang
“Sekarang orangtua siswa bisa sebelumnya tidak pernah terlibat
berkoordinasi dengan guru kelas dalam program sekolah, kini terlibat
maupun kepala sekolah, membahas aktif mulai dari pembuatan pojok
program peningkatan kualitas baca kelas, taman membaca,
pembelajaran untuk anak. Dulu hal sampai menanam pohon untuk
itu hanya bisa kami lakukan setahun menata keasrian sekolah. Termasuk
sekali. Ketika pengambilan rapor. membantu menyediakan kebutuhan
Dan, yang tak kalah menarik, anak- pembelajaran aktif untuk anaknya.
Guru tampak sedang mendampingi siswa belajar di kelompok kecil. Di setiap kelas juga tersedia
pojok baca untuk memudahkan siswa mengakses buku-buku bacaan.
75
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Orangtua siswa kelas 1 pada awal masuk sekolah dilibatkan sekitar dua minggu untuk mendampingi
anaknya belajar di kelas.
76
SDN 20/1 Jembatan Mas
MEMBANGUN SEKOLAH
BERSAMA
Oleh Indriani, Jurnalis Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA
Rasa aman dan nyaman merupakan prasyarat anak bisa belajar dengan
baik. Apalagi bagi anak kelas satu yang menganggap sekolah adalah
tempat baru dan terasa asing. Sekolah dengan didampingi orangtua
di awal-awal kelas harus dapat membuat anak beradaptasi dengan
lingkungan sekolah secara alami. Pendampingan orangtua kepada siswa
kelas satu akan membuat masa transisi dapat berjalan mulus. Itulah
yang diterapkan di SDN 20/1 Jembatas Mas Kabupaten Batang Hari.
Sebuah terobosan pedagogik yang sesuai dengan kondisi anak-anak.
Batang Hari, Jambi - Matahari masih Dari kejauhan terlihat satu per satu
malu-malu menampakkan dirinya, para wali murid masuk ke dalam
saat para wali murid memarkirkan ruangan kelas satu, ada yang berjalan
kendaraan roda dua persis di depan di belakang anaknya, ada juga yang
halaman SDN 20/1 Jembatan Mas membimbing tangan anaknya. Wajah
Kabupaten Batang Hari, Jambi. mereka tampak bersemangat. Pada
Sekolah ini terletak 40 kilometer hari itu, para wali murid menemani
atau sekitar satu jam perjalanan dari anaknya belajar. Tak hanya para ibu
pusat kota Jambi. yang menemani, para bapak pun
turut menemani anak-anak mereka
Sekolah itu tepat berada di samping di sekolah.
jalan lintas yang menghubungkan
Provinsi Jambi dan Sumatera Barat. Seorang wali murid Widyawati
Pagi itu kendaraan yang melintas (35) mengatakan sejak awal
masih lengang. masuk sekolah, para wali murid itu
menemani anak-anaknya di dalam
77
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Keterlibatan orangtua siswa kelas 1 mendampingi anaknya belajar di kelas, dapat membantu anak
beradaptasi dengan suasana baru di sekolah.
kelas. Tidak pada setiap pelajaran, Sejauh ini, ia mengaku ada banyak
hanya pada pelajaran tertentu saja. kemajuan yang dialami anaknya,
Terutama pada pelajaran membaca. Rasyid. Anak bungsu dari dua
bersaudara itu belum bisa membaca
“Kami memang diminta guru untuk saat masuk SD. Namun baru dua
membantu anak beradaptasi di minggu di kelas satu, anaknya sudah
lingkungan baru. Salah satunya bisa membaca meski belum terlalu
dengan ikut serta mendampingi lancar.
anak di kelas,” kata Widyawati.
Ia menceritakan kemajuan Rasyid
Saat ditemui, Widyawati sedang dalam membaca sangat dipengaruhi
menemani anaknya, Rasyid Hartono dengan buku bacaan yang ada
(7) di kelas. Saat itu, sedang di sudut baca. Buku bacaan yang
menemani anaknya membaca buku disediakan didominasi buku cerita
dongeng tentang kancil. Dengan anak-anak. Hal itu pula yang
tekun, ia menyimak bacaan Rasyid. memotivasi Rasyid untuk semangat
Pada pelajaran itu, anak-anak bebas belajar, karena Rasyid penasaran
membaca buku yang disediakan di dengan buku bacaan yang ada di
sudut baca, yang terletak di sudut sekolah barunya itu.
depan kelas.
78
SDN 20/1 Jembatan Mas
Arlely, Kepala SDN Jembatan Mas (kiri) menerima sumbangan buku bacaan dari orangtua murid
saat hari pertama masuk sekolah. Para orangtua dilibatkan untuk membawa buku bacaan yang
disukai anaknya untuk diletakan di pojok baca kelas.
79
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
“Pada anak kelas satu, memang “Setiap hari sampai mereka bisa
dibutuhkan pendampingan mandiri. Biasanya hanya sekitar
orangtua hingga mandiri. Kami tidak dua minggu saja, begitu anak bisa
mensyaratkan bisa membaca untuk beradaptasi, orangtuanya biasanya
masuk SD, karena sebaiknya anak hanya antar jemput saja,” jelas
baru belajar membaca, menulis, dan Yulisman.
berhitung pada kelas satu,” terang
Senjawati. Siswa kelas satu, kata Yulisman,
masih asing berada di sekolah yang
Untuk buku-buku yang ada di baru. Apalagi dari TK ke SD, anak
sudut baca pun juga melibatkan tidak hanya mendapatkan lingkungan
para orangtua. Koleksi buku baru saja tetapi juga guru, dan teman
berasal dari sumbangan orangtua yang berbeda pula.
murid. Setiap murid diwajibkan
menyumbang setidaknya satu buku Yulisman kemudian berusaha
cerita. Senjawati berharap ke depan meyakinkan para wali murid baru di
semakin banyak koleksi buku cerita di sekolah itu agar anak tidak perlu lagi
sekolahnya, sehingga bisa membuat didampingi. Ide tersebut disambut
siswa semakin mencintai buku. baik wali murid.
80
SDN 20/1 Jembatan Mas
Siswa melakukan kegiatan pengamatan sebagai bagian dari kegiatan mengalami dalam penerapan
pendekatan belajar aktif dengan unsur MIKiR.
81
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
82
SDN 20/1 Jembatan Mas
Arlely mengatakan dukungan guru Sejak itu pula, kata Arlely, banyak
untuk aktif dalam kegiatan KKG terjadi perubahan positif di sekolah
merupakan salah satu cara agar itu, Mulai dari taman baca, toilet,
kemampuan mengajarnya semakin dan juga pos satpam. Wali murid
berkembang. pun diajak bersama-sama dalam
pembangunan sekolah. Proses
“Dengan guru aktif di KKG. akan pembelajaran di kelas pun berubah;
mendukung pembelajaran guru di tidak lagi terpusat pada guru, tetapi
kelas. Mereka bisa saling belajar pada siswa.
dan saling berbagi informasi
memecahkan masalah-masalah “Keterlibatan orangtua, terutama
pembelajaran di kelas. Selain itu di kelas satu sangat penting dalam
ibadahnya juga dapat karena proses belajar-mengajar di sekolah.
bersilaturahmi,” tukas Arlely. Sejak tahun lalu pula, kami mengajak
orangtua murid terutama kelas satu
Program PINTAR SD untuk terlibat langsung dalam
proses belajar-mengajar,” kata Arlely.
Semua inisiatif itu tak terlepas dari
program Pengembangan Inovasi Para orangtua diajak terlibat
untuk Kualitas Pembelajaran mengajari anaknya dan juga
(PINTAR) yang dikembangkan membantu proses adaptasi. Hal
oleh Tanoto Foundation. Melalui itu dikarenakan siswa kelas satu
Program PINTAR, kepala sekolah, masih malu-malu jika ditinggal
guru, pengawas sekolah, dan komite orangtuanya di kelas, serta kurang
sekolah mendapatkan pelatihan bersemangat. Berbeda jika ditemani
manajemen yang baik pula. orangtua, maka anak tersebut akan
bersemangat belajar dan lebih
Kepala SDN 20/1 Jembatan Mas berani.
Kabupaten Batang Hari, Jambi,
Arlely SPd, mengatakan pada 2018 Menurut Arlely, ide awal keterlibatan
sekolahnya mendapat pelatihan orangtua tersebut berasal dari
PINTAR tersebut. Program tersebut imbauan Kementerian Pendidikan
bertujuan mendukung peningkatan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
kualitas kepemimpinan kepala yang mengajak orangtua untuk
sekolah, manajemen sekolah, mengantarkan anaknya pada hari
pembelajaran aktif, dan budaya baca. pertama sekolah.
83
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
84
SDN 20/1 Jembatan Mas
85
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Peran serta masyarakat (PSM), orangtua siswa dilibatkan menjadi narasumber pembelajaran di SDN
2 Patukangan.
86
SDN 2 Patukangan
UBAH SISTEM
PEMBELAJARAN RUTINITAS
JADI MENYENANGKAN
oleh Maria Fatima Bona, Jurnalis Suara Pembaruan
87
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Hal ini terlihat nyata ketika memasuki disuguhi oleh lemari kaca yang
lingkungan SDN 2 Patukangan. berisi puluhan piala dan piagam
Sekolah yang terletak di Pusat Kota keberhasilan sekolah tersebut.
Kendal dan tidak jauh dari pusat
Pendopo Kabupaten Kendal tampak Ninik menuturkan, metode
asri. Sekolah berbentuk huruf U, pembelajaran aktiflah yang menjadi
di terasnya ditanami berbagai kunci perubahan sekolahnya. Di
macam bunga yang membuat mata mana dia harus bekerja keras
memandang tampak menyejukkan meyakini para guru untuk mengubah
dan membuat siapa saja betah cara pandang. Pasalnya, para guru
berada dalam kurun waktu lama di ini telah bertahun-tahun terjebak
tempat itu. dengan rutinitas pembelajaran yang
kaku, sehingga sulit untuk berubah.
Tidak hanya tampak luarnya saja
yang menarik, setiap ruang kelas “Butuh ketelatenan untuk mengubah.
juga mengalami perubahan. Dinding Membawa sesuatu hal yang baru
kelas yang awalnya kosong sekarang tidak bisa cepat. Ini tidak mudah.
sudah dipenuhi oleh hasil karya Saya harus membangun semangat
siswa yang dipajang. Terdapat juga mau berubah dan mau belajar
pojok baca di semua kelas. Gambar kepada para guru yang selama ini
dominan dalam kelas adalah pohon telah terbiasa menerapkan metode
literasi dan pohon refleksi yang berceramah di depan kelas, lebih
berdaun lebat dari kertas berwarna- berfokus pada buku paket, atau
warni hasil karya para siswa. menulis di papan tulis,” ujar wanita
berkerundung itu saat ditemui di
Bangku berbaris tidak tampak lagi, acara Unjuk Karya Praktik baik
semua ditata berbentuk kelompok Pembelajaran, Manajemen Berbasis
kecil sekitar enam atau tujuh siswa Sekolah, dan Budaya Baca di
untuk memudahkan mereka Pendopo, Kabupaten Kendal, Rabu
berkolaborasi sehingga tercipta (31/7).
lingkungan belajar yang kondusif
serta menyenangkan seperti pesan Ninik mengatakan, semangat untuk
Ki Hajar Dewantara. melakukan perubahan di sekolah
yang ia pimpin ini terwujud berbekal
Kesan pertama ini, terus berlanjut pengalaman menjadi fasilitator
ketika kaki melangkah menuju daerah Kendal dari program
sebuah ruangan yang tak lain adalah Pembelajaran Aktif, Manajemen
ruang kepala sekolah. Mata langsung Berbasis Sekolah (MBS) dan Budaya
88
SDN 2 Patukangan
Ninik Chaeroni (kanan), Kepala SDN 2 Patukangan sedang mendampingi guru dalam pembelajaran.
89
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Dengan begitu, selain pelatihan para Dalam hal ini, orangtua dan guru
guru disarankan untuk mengikuti dapat menjalin komunikasi setiap
perkembangan praktik baik sekolah hari melalui WhatsApp Group (WAG)
90
SDN 2 Patukangan
Dokter kecil SDN 2 Patukangan memeriksa bak penampungan air toilet sekolah, memastikan tidak
ada jentik-jentik nyamuk.
91
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Kegiatan budaya baca membaca buku bacaan yang disukai selama 15 menit.
92
SDN 2 Patukangan
93
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
94
SDN 2 Patukangan
95
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Perwakilan kelompok siswa mempresentasikan laporan percobaan tekanan hidrostatis yang dia
kerjakan bersama teman-teman sekelompoknya.
96
SMPN 1 Brangsong
Buku adalah jendela dunia. Prinsip itu yang tampaknya dipegang oleh
Sri Hardanto, Kepala SMPN 1 Brangsong dalam meningkatkan mutu
pendidikan di sekolahnya. Oleh karena itu literasi dijadikan pendobrak
kebekuan di sekolahnya. Dan ternyata berhasil. Tidak hanya berhasil
menjadikan membaca sebagai kebiasaan siswa, tetapi juga berhasil
menumbuhkan partisipasi orangtua untuk mendukung program sekolah.
97
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Kepala SMPN 1 Brangsong, Sri Hardanto membuat sekolahnya menjadi pusat perhatian di media
massa karena gerakan literasi sekolah yang dikembangkannya bersama para guru.
98
SMPN 1 Brangsong
Tak berhenti pada kegiatan membaca, Bahkan buku Harry Potter setebal
menit berikutnya dilanjutkan dengan ratusan halaman pun tidak sedikit
kegiatan meringkas apa yang siswa yang tuntas melalapnya hanya
telah dibacanya dalam 15 menit dalam beberapa hari saja. “Di rumah
tersebut. Siswa diberikan waktu saya memiiki koleksi lebih dari 100
untuk menuliskan judul dan capaian buku. Buku cerita yang paling saya
membaca hari itu pada sebuah jurnal senangi adalah Harry Potter dan
membaca. Kecil-Kecil Punya Karya. Saya jadi
terinspirasi punya buku dan menjadi
Jurnal yang dimiliki setiap siswa penulis seperti mereka,” ungkap
ini berbentuk buku tulis biasa yang Annisa Gawe siswa kelas VIII.
99
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Kegiatan membaca kini tidak lagi Soal pasokan jumlah buku ini
harus menaiki belasan anak tangga sebenarnya telah diantisipasi Tim
untuk menuju perpustakaan sekolah Literasi Sekolah, yakni melalui
yang terletak di lantai dua. “Buku program menggalang penyediaan
bacaan mudah diakses kapan saja, buku bacaan dari orangtua. Selain
bisa diskusi isi buku novel maupun memanfaatkan buku bacaan
pelajaran di sela-sela pergantian dari perpustakaan, sekolah juga
guru mata pelajaran,” ungkap Saskia menggalang bantuan buku bacaan
Maulina, salah satu siswi di SMPN I dari orangtua melalui program “Satu
Brangsong. Buku Satu Siswa”.
100
SMPN 1 Brangsong
Kegiatan budaya baca SMPN 1 Brangsong menarik MetroTV memberitakannya. Sekolah meresmikan
taman baca sekolah untuk mendorong minat membaca siswa.
tidak boleh terlalu kecil, buku tebal untuk membaca buku lain di luar
diperbolehkan, begitu juga komik yang disediakan Pojok Baca di
diizinkan masuk ke dalam sekolah. kelasnya. Hal ini dilakukan untuk
“Yang terpenting konten buku tidak mengantisipasi kejenuhan karena
mengandung unsur pornografi,” kehabisan bahan bacaan di kelas.
tegas Sri Hardanto.
“Biasanya pertukaran buku antarkelas
Program ini telah dilakukan dua kali dilakukan dua bulan sekali, mereka
dalam setahun belakangan. Jika secara sadar dan sukarela menukar
satu kelas ada 32 siswa dengan 27 buku yang telah dibacanya kepada
rombongan belajar, maka selama temannya,” terang Sri Hardanto.
setahun ini saja sekolah sudah
berhasil menghimpun setidaknya Buat Taman Baca
1.728 buku bacaan untuk siswa.
Program Literasi Sekolah kemudian
Buku bacaan ini dirotasi sesuai meluas, tidak hanya berkutat di
kesepakatan antarkelas agar setiap dalam kelas. Tim Literasi Sekolah juga
kelas bisa mendapatkan kesempatan menggagas Taman Baca yang dibuat
101
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Siswa Kelas IX-I SMPN 1 Brangsong sedang menata pajangan cerpen yang mereka buat.
Pembelajaran aktif dengan pendekatan MIKiR yang diterapkan guru membuat para siswa menjadi
lebih kreatif dalam pembelajaran.
102
SMPN 1 Brangsong
103
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
karya siswa dalam pembelajaran, dan oleh kepala sekolah agar semua
kegiatan-kegiatan rutin sekolah. guru menerapkan pembelajaran
aktif adalah melakukan supervisi
Dalam waktu dekat SMPN I Brangsong menggunakan pendekatan unsur
juga akan menambah agenda Jumat belajar aktif MIKiR .
Kesenian. “Selain untuk refreshing,
ini juga untuk menghaluskan rasa Sekolah mengembangkan instrumen
peserta didik,” imbuh lulusan IAIN pengamatan pembelajaran MIKiR
Yogyakarta (Sekarang UIN Sunan yang telah dimodifikasi. Tim Supervisi
Kalijaga) ini. yang terdiri dari kepala sekolah dan
guru senior yang telah menerapkan
Pembelajaran Aktif MIKiR melakukan supervisi terjadwal
untuk memastikan bahwa guru-guru
Selain program Literasi Sekolah, menerapkan pembelajaran aktif
Sri Hardanto juga menyebarkan tersebut.
virus MIKiR (Mengalami, Interaksi,
Komunikasi, dan Refleksi) yang Dampaknya, sebagian besar guru
ia dapat dari Pelatihan Program sudah terbiasa melaksanakan
PINTAR Tanoto Foundation. Program pembelajaran aktif dengan unsur
ini memfasilitasi siswa dalam MIKiR. Hak-hak anak untuk
mengembangkan hasil karyanya. mendapatkan pembelajaran
berkualitas pun secara tak disadari
Pembelajaran guru-guru di kelas sudah terpenuhi. Di samping
juga telah bertransformasi dari kegiatan budaya baca juga telah
pembelajaran konvensional menjadi konsisten dilaksanakan di kelas.
pembelajaran aktif.
Annisaa Rohmatul Gawe, salah
Walaupun belum semua guru satu siswi mengaku, pembelajaran
mendapatkan kesempatan untuk berbasis MIKiR ini membuatnya tak
dilatih MIKiR, namun mereka perlu menguras otak berlebihan
berinisiatif untuk belajar kepada hanya untuk menghafal rumus.
guru yang telah dilatih. Rumus-rumus yang bagi banyak
siswa jelimet dan menakutkan
menjadi lebih mudah dipahami,
Terkait program ini, sekolah
karena dipraktikkan dan dialami
membentuk Tim Supervisi MIKiR
langsung dalam pembelajaran di
dan Paguyuban Kelas sebagai
kelas.
salah satu cara yang dilakukan
104
SMPN 1 Brangsong
Siswa kelas VIII sedang melakukan percobaan tekanan hidrostatis. Pembelajaran berpraktik seperti
itu membuat siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran.
105
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
106
SMPN 1 Brangsong
Siswa kelas VII mengunjungi pajangan hasil karya teks cerita fantasi yang dibuat oleh kelompok lain.
Mereka saling belajar dari hasil karya teman-temannya. Pembelajaran aktif di SMPN 1 Brangsong
dapat berjalan efektif karena mendapat dukungan dari kepala sekolah.
107
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
SDN 122375 Pematang Siantar menyediakan buku-buku bacaan yang menarik yang ditempatkan
di pojok baca kelas dan di halaman kelas untuk memudahkan siswa mengakses buku-buku bacaan
sehingga minat membaca siswa meningkat.
108
SDN 122375 Pematang Siantar
109
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
110
SDN 122375 Pematang Siantar
111
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Hasil karya siswa laporan percobaan menemukan kandungan listrik pada buah. Siswa menuliskan
laporan percobaan dengan kata-katanya sendiri.
112
SDN 122375 Pematang Siantar
113
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
114
SDN 122375 Pematang Siantar
115
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
116
SDN 122375 Pematang Siantar
tersebut untuk orang lain. Hasil Siswa Kelas IV, Oriza Sativania
karya siswa tersebut menunjukkan Manurung mengaku betah tinggal di
kreativitas siswa dikembangkan sekolah daripada di rumah. Ia bahkan
dalam pembelajaran. tetap meminta pergi ke sekolah
meskipun dalam keadaan badan
Formasi tempat duduk siswa yang kurang sehat. Bukan hanya karena
ditata melingkar per kelompok, takut tertinggal materi pelajaran,
juga tampak menghadirkan nuansa yang paling utama, Oriza tidak
yang lebih nyaman. “Ini memang ingin melewatkan setiap momen
ide dari mereka sendiri. Duduknya kebersamaan dengan teman-
bergantian, diputar. Para siswa temannya di dalam dan luar kelas.
sendiri yang menata tempat duduk
dan memajang hasil karya siswa “Kalau sehari saja tidak sekolah,
di dinding kelas. Suasana di dalam kadang sedih. Karena pas masuk
kelas setiap harinya memang begini, sekolah lagi, teman-teman punya
menyenangkan bagi saya dan para banyak cerita. Saya ketinggalan.
siswa,” kata Elya. Saya kurang suka belajar dengan
cara menghafal saja, saya sukanya
Elya mengaku kerap terharu melihat langsung praktik. Misalnya,
perkembangan yang dialami para menceritakan langsung dongeng
siswanya. Dari yang awalnya malu- yang saya baca dari buku di depan
malu, sekarang menjadi yang paling kelas kepada teman-teman,” ucap
seru. Menurut Elya, dengan diberikan Oriza.
kebebasan dan penghargaan, para
siswa terbukti mampu mencetuskan Ikut Bangga
ide-ide gemilang.
Ketua komite sekolah SDN 122375,
“Apa yang mereka pikirkan terkadang Saril mengaku tidak menyangka
memang tidak terbayangkan oleh perubahan yang dibawa Murniati
saya. Tetapi, dari proses itulah bisa terlihat signifikan dalam waktu
mereka bisa tumbuh lebih kreatif. cepat. Menurut dia, SDN 122375 kini
Jika menemukan kegagalan, menjadi rujukan bagi sekolah lain di
misalnya saat melakukan praktik, wilayah Pematang Siantar. Banyak
mereka juga tidak patah semangat. dari para ketua komite sekolah lain
Terus mencoba sampai bisa,” kata yang juga berdiskusi dengannya.
Elya.
117
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Bukan hanya ingin meniru praktik lebih kreatif dengan karakter dan
pembelajaran baik di dalam idenya masing-masing.
kelas, tetapi juga meminta saran
bagaimana cara membangun “Para siswa membuat dan saling
kebersamaan di antara guru, kepala mengapresiasi hasil karya masing-
sekolah, dan para orangtua siswa. masing. Saya melihat sendiri
Saril pun menceritakan apa adanya bagaimana para siswa membuat
kepada semua pihak yang meminta karyanya sendiri. Orangtua diundang
pendapatnya. sekolah untuk melihat proses
pembelajaran. Dari situlah para
“Kami selaku masyarakat, melihat orangtua mulai percaya, karena
ada perbedaan. Kepala sekolah yang sudah melihat langsung bagaimana
dulu, mungkin biasa saja dalam proses belajar anaknya di sekolah
memimpin sekolah,” ujarnya. sekarang sudah berbeda. Para
orangtua akhirnya ikut terlibat,”
Saril mengatakan bahwa pada ujarnya.
awalnya, tidak semua orangtua
langsung mengerti maksud dan Juliani, orangtua siswa Kelas IV
tujuan dari pembelajaran aktif yang merasakan dan melihat langsung
dijelaskan Murniati. Para orangtua perubahan yang terjadi dalam
siswa juga merasa keberatan untuk setahun terakhir. Menurut dia, saat
ikut menyediakan alat peraga anaknya masuk Kelas I, sekolah
kegiatan pembelajaran. Tetapi, para tersebut masih menggunakan cara-
guru dan kepala sekolah memilih cara lama, seperti duduk berbanjar
memberikan contoh dengan menghadap papan tulis, guru lebih
mengeluarkan dana sendiri. banyak menulis di papan tulis atau
berceramah. Tetapi, saat anaknya
“Sekarang, Alhamdulillah sudah naik Kelas III, mulai ada perbedaan.
ada perubahan dan mendapat
respons positif dari orangtua siswa. “Saat masuk kelas I, belum ada
Para orangtua yang justru aktif perubahan. Banyak perubahan
menanyakan kebutuhan guru dalam setelah anak saya masuk kelas III.
pembelajaran,” katanya. Saya dulu menyekolahkan anak
ke sini karena dekat rumah. Tapi
Menurut Saril, hasil dari pembelajaran sekarang ikut bangga karena anak
aktif tersebut kini sudah terlihat saya belajar di sekolah terbaik dan
nyata. Para siswa mulai lebih berani favorit masyarakat. Banyak yang mau
berbicara di depan kelas. Mereka sekolah ke sini sekarang,” ujar Juliani.
118
SDN 122375 Pematang Siantar
Orangtua diundang mengunjungi kelas untuk melihat hasil karya pembelajaran anaknya.
Keterbukaan manajemen yang diterapkan kepala sekolah membuat kepercayaan orangtua siswa
pada sekolah menjadi meningkat. Mereka dengan sukarela membantu program-program sekolah.
119
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Lusi Ambarani, guru kelas VI MINU Balikpapan sedang mendampingi siswanya melakukan
penyelidikan perbesaran luas lingkaran dalam matematika. Madrasah ini menjadi favorit setelah
kepala madrasahnya melakukan banyak inovasi dalam pembelajaran, budaya baca, dan manajemen.
120
MI Nahdlatul Ulama Balikpapan
121
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Gunanto (berkopiah) saat berdiskusi dengan para orangtua siswa saat pertemuan rutin bulanan
yang dikemas dalam acara arisan dan pengajian orangtua siswa.
122
MI Nahdlatul Ulama Balikpapan
Lisna Ketua Paguyuban kelas II dan “Pak Gunanto orangnya ramah dan
III, menceritakan kalau madrasah terbuka dengan masukan. Di sekolah
umum, mungkin kita segan menegur
123
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
Siswa kelas V menunjukkan koleksi buku-buku bacaan yang ada di pojok baca kelasnya.
124
MI Nahdlatul Ulama Balikpapan
Suasana kelas MINU Balikpapan yang dipenuhi pajangan hasil karya siswa sebagai bentuk apresiasi
untuk kreativitasnya.
125
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
126
MI Nahdlatul Ulama Balikpapan
Siswa membuat laporan individu perbesaran lingkaran yang dia kerjakan bersama teman-teman
sekelompoknya. Pembuatan laporan matematika ini melatih kemampuan siswa menulis laporan
kegiatan dengan kata-katanya sendiri.
menentukan luas lingkaran jika jari- lingkaran mula-mula. “Bu, setelah ini
jari diperbesar 500x dan 1000x diapakan lagi?” tanya kelompok 1.
dengan menghubungkannya ke
konsep lain. Saat menentukan luas Lusi kembali memberikan panduan,
lingkaran yang diperbesar 2 kali, 3 “Hasil pembagian yang kalian
kali, 4 kali, dan 10 kali, para siswa bagikan tadi berhubungan dengan
dapat mengerjakannya dengan baik. angka yang diperbesar. Misalnya, luas
Namun saat diminta menghubungkan lingkaran 2 kali diperbesar dibagi
luas lingkaran 500 kali dan 1000 kali luas lingkaran mula-mula adalah 4.
dengan menghubungkan ke konsep Bilangan 4 itu berhubungan dengan
lain, siswa mulai kebingungan. angka 2. Coba kalian diskusikan apa
hubungan hasil pembagian dengan
Lusi memandu siswa dengan angka yang diperbesar.”
memberi petunjuk, yaitu hasil akhir
lingkaran yang diperbesar harus “Hubungannya masing-masing
dibagikan dengan lingkaran mula- dikalikan 2 kali bu. Supaya dapat 4
mula. Berselang 15 menit, siswa maka 2 dikali 2, supaya dapat 9 jadi
selesai membagikan luas lingkaran 3 dikali 3 bu,” jawab Salsabila. “Ya
yang diperbesar dengan luas benar, jika ada perkalian berulang
127
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
128
MI Nahdlatul Ulama Balikpapan
Siswa kelas V sedang mempresentasikan laporan percobaan perpindahan panas pada kelompok
lainnya. Kegiatan ini membuat semua kelompok mendapat kesempatan berpresentasi dan
berinteraksi dengan kelompok lainnya.
129
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
DARI EDITOR
130
Profil
KESAN PENULIS
131
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
132
Profil
133
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
134
Profil
135
Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah
136
Profil
137
Temukan pengalaman praktik baik Program PINTAR Tanoto Foundation di:
Group Facebook
Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan
Menunjukkan dan Menyebarkan Prak k Baik Pendidikan