Professional Documents
Culture Documents
Analysis of The Effect of Government Con
Analysis of The Effect of Government Con
Abstrak
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan suatu negara.
Di Indonesia selama 30 tahun terakhir yaitu tahun 1988 sampai dengan tahun 2017 pertumbuhan
ekonominya mengalami fluktuatif namun cenderung stabil. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif. Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang dipublikasikan oleh Badan Pusat
Stastistika (BPS) Indonesia Indonesia tahun 1988 sampai 2017. Teknik analisis data menggunakan analisis
data time series dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
Variabel pengeluaran konsumsi pemerintah secara parsial menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1988-2017; (2) Variabel pengeluaran konsumsi rumah
tangga secara parsial menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia tahun 1988-2017; (3) Variabel pengeluaran konsumsi pemerintah dan pengeluaran konsumsi
rumah tangga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di
Indonesia tahun 1988-2017.
Kata Kunci : pengeluaran konsumsi pemerintah, pengeluaran konsumsi rumah tangga, dan pertumbuhan
ekonomi.
Abstract
Economic growth is one measure of the success of a country's development. In Indonesia for the last 30
years, from 1988 to 2017, economic growth has fluctuated but tends to be stable. The rapid development in
Indonesia has an impact on increasing living standards and people's welfare. This research is quantitative
descriptive. The data in this study used secondary data published by the Indonesian Central Bureau of
Statistics (BPS) Indonesia in 1988 to 2017. Data analysis techniques used time series data analysis with
multiple linear regression analysis techniques. The results of the study show that: (1) Variables of
government consumption expenditure partially indicate a significant influence on economic growth in
Indonesia in 1988-2017; (2) Variables of household consumption expenditure partially indicate a
significant influence on economic growth in Indonesia in 1988-2017; (3) Variables of government
consumption expenditure and household consumption expenditure together have a significant influence on
economic growth in Indonesia in 1988-2017.
pengeluaran konsumsi rumah tangga berkontribusi jalan serta mencari pengalaman dengan berwisata.
sekitar 60-75 persen dari pendapatan nasional. Jadi semakin banyak masyarakat yang mengurangi
Konsumsi rumah tangga juga mempunyai dampak konsumsinya (non-leisure) dan menyisihkan
dalam menentukan fluktuasi kegiatan ekonomi pendapatan, masyarakat memilih untuk menabung
dari satu waktu ke waktu lainnya. Sementara itu dan digunakan untuk berwisata atau mencari
dalam jangka panjang pola konsumsi masyarakat pengalaman.
sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan
ekonomi (Sukirno, 2013:173). METODE PENELITIAN
Tabel Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Jenis Penelitian
Indonesia Tahun 2013-2017 Penelitian ini menggunakan deskriptif analitis
Pengeluaran dengan pendekatan kuantitatif.
Pertumbu
Konsumsi Rumah
Tahun han (%)
Tangga Variabel Penelitian
2013 496,349,817,546.85 - Variabel dalam penelitian ini menggunakan
2014 522,575,578,796.42 4.71 pengeluaran konsumsi pemerintah atau X1 dan
2015 547,876,046,826.68 4.90 pengeluaran konsumsi rumah tangga atau X2
2016 575,483,082,915.91 4.34 sebagai variabel bebas, serta pertumbuhan
2017 604,169,943,995.80 4.61 ekonomi atau Y sebagai variabel terikat.
Berdasarkan tabel 1.2, pengeluaran konsumsi
rumah tangga di Indonesia selalu mengalami Jenis dan Sumber Data
peningkatan, tahun 2013 tercatat sebesar Rp Jenis data pada penelitian ini adalah data
496.349.817.546,85 dan berkontribusi pada sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak
pendapatan nasional sebesar 54,39%. Pada tahun langsung dengan cara membaca dan mempelajari
2014, pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar literatur serta dokumen yang terkait dengan
Rp 522.575.578.796,42 dan terus mengalami masalah yang diteliti. Data sekunder dalam
peningkatan sampai dengan tahun 2017 sebesar Rp penelitian ini adalah data pengeluaran konsumsi
604.169.943.995,80. Namun pada tahun 2016 pemerintah dan pengeluaran konsumsi rumah
pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga tangga, serta pertumbuhan ekonomi yang
mengalami perlambatan dari 4.90% menjadi dipublikasikan oleh BPS Indonesia,
4.34%. Hal ini disebabkan perilaku konsumsi di
masyarakat menengah atas perlahan juga Teknik Analisis Data
mengalami perubahan, salah satunya 1. Uji Asumsi Klasik
kecenderungan masyarakat mulai bergeser Sebelum melakukan uji linier berganda,
konsumsinya dari non-leisure ke leisure. metode mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi
Pengeluaran masyarakat kini lebih banyak klasik guna mendapatkan hasil yang terbaik
digunakan untuk hiburan dan leisure atau jalan- (Ghozali, 2011: 105). Tujuannya, hasil estimasi
15 DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 1 Nomor 2
haruslah memenuhi syarat-syarat asumsi klasik pola bergelombang melebar kemudian menyempit
agar mendapatkan nilai penaksir yang tidak bias dan melebar kembali.
dan efisien dari suatu persamaan regresi linear d. Uji Autokorelasi
berganda. Uji autokolerasi bertujuan untuk mendeteksi
a. Uji Normalitas apakah variabel pengganggu pada suatu periode
Penelitian ini mengunakan pendekatan grafik berkorelasi atau tidak berkolerasi dengan variabel
Normal P-P of regression standardized residual pengganggu lainnya. Suatu model dikatakan tidak
untuk menguji normalitas data. Untuk pendekatan mengandung masalah autokolerasi apabila
grafik apabila data menyebar disekitar grafik pengaruh faktor pengganggu yang terjadi dalam
histogramnya atau garis diagonal menunjukan suatu periode waktu pegamatan tidak terpengaruh
bahwa pola berdistribusi normal, maka model oleh periode lainnya. Sebaliknya masalah
regresi memenuhi asumsi normalitas. autokolerasi muncul ketika terdapat saling
b. Uji Multikolinearitas ketergantungan antara faktor pengganggu yang
Tujuan dari penggunaan uji multikolinearitas berhubungan dengan periode pengamatan.
adalah untuk mengetahui ada tidaknya satu atau Beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya
lebih variabel bebas mempunyai hubungan dengan autokorelasi dapat diketahui dengan metode
variabel bebas lainnya. Pada model regresi yang grafik, metode Durbin-Watson, metode runttest,
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara dan uji statistik non parametrik (Wibowo,
variabel bebas. Metode untuk menguji adanya 2012:101).
multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value
2. Analisis Regresi Linier Berganda
atau variance inflation factor (VIF). Batas dari
Dalam penelitian ini analisis regresi linier
tolerance value >0.1 atau nilai VIF lebih kecil dari
berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
10 maka tidak terjadi multikolinieritas (Gudjarati,
variabel bebas yaitu pengeluaran pemerintah dan
2003:359).
pengeluaran konsumsi rumah tangga terhadap
c. Uji Heterokedastisitas
variabel dependen yaitu pertumbuhan ekonomi di
Menurut Gudjarati dan Porter (2010:480-483),
Indonesia. Persamaan regresi linear berganda
uji heterokedastisitas bertujuan untuk melakukan
adalah sebagai berikut:
pengujian apakah pada model regresi terdapat
Y = α + ß1 X1 + ß2 X2 + µ
variabel pengganggu yang konstan atau tidak. Ada
Karena terdapat perbedaan satuan dan besaran
beberapa cara untuk mendeteksi adaya
variabel bebas yang menyebabkan persamaan
heterokedastisitas antara lain dengan
regresi harus diubah menggunakan model
menggunakan pola gambar scatterplot. Regresi
logaritma natural (ln). Agar dapat diestimasi maka
yang tidak terjadi heterokedastisitas
persamaan regresi ditransformasikan ke logaritma
jika titik-titik data menyebar diatas dan dibawah,
berganda dengan rumus:
penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk
� = � + 𝛽1𝑙𝑛� 1 + 𝛽2 𝑙𝑛� 2 +𝑒
16 DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 1 Nomor 2
memberikan hampir semua informasi yang pemerintah dan X2 atau pengeluaran konsumsi
dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat, rumah tangga) perhitungan VIF kurang atau lebih
maka dapat disimpulkan antara variabel bebas dan kecil dari 10 yaitu 6,431, maka data tersebut tidak
variabel terikat terdapat keterkaitan. Setiap terdapat multikolinearitas.
tambahan satu variabel independen maka R 2 pasti Uji Heterokedastisitas
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut Hasil uji heterokedastisitas
b. Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tabel Rata-rata pengeluaran per kapita masyarakat
Tangga Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dari tahun 2013 sampai 2017
Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan menurut kelompok barang
Tahun Makanan Bukan Makanan
bahwa pengeluaran konsumsi rumah tangga 2013 356 435 347 126
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap 2014 388 350 387 682
pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1988- 2015 412 462 456 361
2017. Hasil estimasi menunjukkan bahwa nilai 2016 460 639 485 619
koefisien regresi (β2) pengeluaran konsumsi 2017 527 956 508 541
rumah tangga sebesar -13.796 artinya bahwa Hasil perhitungan menunjukkan pengeluaran
apabila terjadi peningkatan 1 Rupiah, maka akan konsumsi rumah tangga memiliki pengaruh yang
terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi (Y) signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, hal ini
sebesar -13.796 rupiah dengan anggapan variabel terlihat berdasarkan tabel rata-rata pengeluaran per
lain tetap. kapita masyarakat Indonesia dari tahun 2013
Hasil penelitian menunjukkan variabel sampai 2017 menurut kelompok barang baik
pengeluaran konsumsi masyarakat berpengaruh makanan dan bukan makanan selalu mengalami
secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. peningkatan. Tingginya konsumsi rumah tangga
Hal ini sesuai dengan teori Keynes dalam Sukirno disebabkan oleh tingginya pendapatan
(2013:105) yang menyatakan bahwa faktor masyarakat, sehingga secara tidak langsung
penting yang menentukan tingkat konsumsi dan perekonomian meningkat yang memberikan
tabungan adalah pendapatan. Pendapatan yang dampak multyplier effect terhadap pertumbuhan
diterima oleh rumah tangga akan digunakan untuk ekonomi.
membeli makanan, pakaian, biaya jasa c. Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
pengangkutan, membayar pendidikan anak, dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
membayar sewa rumah dan membeli kendaraan. secara bersama-sama Terhadap Pertumbuhan
Barang-barang tersebut dibeli rumah tangga untuk Ekonomi
memenuhi kebutuhannya. Hasil penelitian ini Berdasarkan analisis Uji F dapat dilihat bahwa
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh pengeluaran konsumsi pemerintah dan
Rusdiansyah (2014) dalam analisisnya juga pengeluaran konsumsi rumah tangga secara
menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan bersama-sama ada pengaruh yang signifikan
konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun
ekonomi Sulawesi Selatan periode 2000-2012. 1988-2017. Dari hasil pengujian statistik Uji F
menunjukan nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel
yaitu 17.719 > 3.354. Hasil ini menyatakan bahwa
secara simultan semua variabel bebas yaitu
variabel pengeluaran konsumsi pemerintah dan
21 DINAMIC : Directory Journal of Economic Volume 1 Nomor 2
masyarakat dapat memenuhi kebutuhan, yang Purwanto, Erwan Agus dkk. 2017. Metode
pada akhirnya akan meningkatkan daya Penelitian Kuantitatif. Gavamedia.
belinya sehingga konsumsi rumah tangga juga Yogyakarta.
akan ikut naik dengan begitu akan Rafiq, Muhammad. 2016. Pengaruh Pengeluaran
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Konsumsi Rumah Tangga, Investasi, dan
Indonesia. Pengeluaran Pemerintah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun
DAFTAR PUSTAKA 2001:T1-2010:T4. Skripsi. Universitas
Badan Pusat Statistik. 1988-2017. Statistik Lampung
Indonesia (Statistical Year book of Soediyono. 2015. Pengantar Ekonomi Makro.
Indonesia). Jakarta : BPS. Edisi Keenam. BPFE : Yogyakarta. Sugiyono.
Dirjen Kementrian Keuangan Republik Indonesia. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif,
2018. APBN Sektor Infrastrukur 2010- Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Indonesia.
2017. Jakarta : Kementrian Keuangan Tabik. 2018. Jejak Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia. Indonesia dari Masa Ke Masa. Diakses
Fitri, Ditha Nur Elia. 2016. Analisis Faktor-Faktor pada tanggal 25 Februari 2018 melalui
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan http: ekonomi.kompas.com
Ekonomi di Indonesia Tahun 1984-2013. Tambunan, Tulus. 2001. Perekonomian Indonesia
Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. : Teori dan Temuan Empiris. Jakarta :
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Ghalia Indonesia
Multivariate Dengan Program SPSS”. Wibowo, A.E. 2012. Aplikasi Praktis SPSS Dalam
Semarang: Badan Penerbit Universitas Penelitian. Yogyakarta : Gava Media.
Diponegoro.
Gujarati, Damodar, 2003, Ekonometri Dasar.
Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta:
Erlangga.
Gujarati, Damodar N. Dawn C. Porter. (2010).
Basic Econometrica. Fifth Edition. New
York : Mc Graw Hill.
Jhingan, M.L. 2012. Ekonomi Pembangunan dan
Perencanaan. (Alih Bahasa: D. Guritno).
Jakarta: Rajawali Pers.
Mankiw, N. Gregory. 2006. Teori Makro
Ekonomi. Edisi keenam. Erlangga. Jakarta.