Professional Documents
Culture Documents
Naskah Skenario Cerita
Naskah Skenario Cerita
Naskah berfungsi sebagai pedoman bagi kita dalam membuat film, artinya menjadi penuntun kita dalam pengambilan
gambar dan suara. Jadi sebuah naskah pada umumnya berisi tentang urutan gambar yang harus diambil dengan
kamera dan suara yang harus direkam baik itu berupa narasi, dialog, musik maupun sound effect.
Agar lebih mudah, (bagi pemula) lembaran naskah dibagi menjadi dua kolom. Pada kolom sebelah kiri dituliskan
urutan gambar yang akan diambil dengan kamera serta penjelasan tentang sudut pengambilan gambar itu. Jadi pada
kolom ini dapat diketahui apakah gambar harus diambil dalam close up, medium shot, long shot, dan sebagainya.
Pergerakan kamera dari kiri ke kanan, atas kebawah, jauh ke dekat dan sebagainya dapat juga dituliskan dalam kolom
ini. Kolom ini dinamakan kolom visual.
Sedangkan untuk kolom sebelah kanan dicantumkan narasi atau dialog para pemain, musik, sound effect dan suara
lain yang harus di rekam. Pada kolom ini dapat diketahui apakah suara yang di rekam berupa background ataukah
transisi dan sebagainya. Kolom ini dinamakan kolom audio. Untuk membedakan, semua informasi yang tidak
disuarakan ditulis dengan huruf besar, sedangkan dialog yang akan dibacakan tokoh pemain ditulis dengan huruf
kecil.
Gambar berikut adalah ilustrasi urutan pembuatan naskah skenario
Ide Cerita
Film itu sebuah cerita bergambar dan bersuara. Karena sebuah cerita, jadi kita harus punya cerita yang dianggap
menarik untuk difilmkan. Dari mana datangnya ide? Ide banyak. Ada di mana-mana. Tinggal kita buka lebar-lebar
semua indera kita. Ide cerita bisa didapat melalui apa yang kita rasa, dengar, dan kita lihat. Ide cerita bisa diperoleh
dari :
Diri Sendiri : pengalaman pribadi.
Lingkungan Sekitar : apa yang kita lihat dan kita rasakan saat bersama mereka (tetangga, teman, sahabat, dan
sebagainya).
Membaca : mendapat ide saat membaca novel, cerpen, koran, dan sebagainya. tapi jangan meniru secara
keseluruhan (Copy Paste).
Dongeng dan Cerita Rakyat : Indonesia Kaya dengan dongeng, legenda, dan cerita rakyat. selalu ada hal yang
menarik yang dapat diangkat dari kisah-kisah tersebut.
Sinopsis
Sekalipun film dan cerpen atau novel sama-sama sebuah cerita, tetapi ada perbedaan. Perbedaannya pada medium
yang digunakan. Film menggunakan medium gambar dan suara, sedangkan cerpen dan novel menggunakan medium
teks.
Sementara sinopsis sendiri memiliki arti penting dalam pembuatan skenario, yaitu sebagai pijakan. Kita akan
kesusahan bikin skenario bila kita tidak tahu sinopsis ceritanya. Akan sama sulitnya kita akan bikin sinopsis bila tidak
punya ide cerita.
Bila yang dibuat bukan film lepas (FTV/layar lebar), melainkan sinetron, maka selain menyiapkan sinopsis global, kita
juga harus menyiapkan sinopsis per episode yang tentu saja lebih detail dibanding dengan sinopsis global.
Sinopsis atau ringkasan cerita diperlukan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat tentang tema atau
pokok cerita secara keseluruhan cerita kasar dalam cerita film.
Sinopsis dapat berisi tentang hal-hal berikut:
Garis besar jalan cerita.
Tokoh protagonis.
Tokoh antagonis.
Tokoh-tokoh penting penunjang langsung plot utama maupun sub plot.
Problema utama dan problema-problema penting yang sangat berpengaruh pada jalan cerita.
Motif utama dan motif-motif pembantu action yang penting.
Klimaks dan penyelesaian
Kesimpulan.
Untukmengembangkan cerita ada 7 pertanyaan dasar yang harus dijawab yaitu :
Siapakah tokoh utama dalam film itu?
Apakah yang diinginkan oleh tokoh utama?
Siapa atau apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan keinginannya?
Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakan dengan cara yang luar biasa,
menarik, dan unik?
Apa yang ingin kita disampaikan dengan mengakhiri cerita seperti ini?
Bagaimana kita mengisahkan cerita kita?
Bagaimana tokoh utama dan tokoh pendukung lain mengalami perubahan dalam cerita ini?
Contoh Treatment:
ACT 4. KENANGLAH!
Susi dan Slamet melintas di plengkung Gading. Susi mengajak Slamet kapan-kapan jalan-jalan lagi. Slamet mau asal
Susi berjanji tidak akan bertengkar lagi, tapi Susi dengan manja menjawab, Mboh aku ra janji!!! Wah Kamu kok ngono
Suss!!!
Story Board
Storyboard adalah naskah cerita yang dituangkan dalam bentuk rentetan gambar nyata yang menerangkan detail
pengambilan adegan demi adegan yang berguna untuk lebih memudahkan cameraman dalam pengambilan gambar.
Biasanya adegan digambar seperti format komik (gambar kartun). Dalam hal ini tidak dituntut keahlian menggambar,
yang dipentingkan adalah gambar dapat dipahami dan mudah diterjemahkan adegan-adegannya.
Tujuan storyboard adalah : 1) Sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya, mulai dari sutradara,
penulis cerita, lighting, cameramen, dan crew film lainnya, 2) Memungkinkan seorang pembuat film untuk
memprevisualisasikan ide-idenya, 3) Sebagai Alat untuk mengkomunikasikan ide keseluruhan film, 4) Menjelaskan
tentang alur narasi dari sebuah cerita, 5) Berperan dalam pewaktuan (timing) pada sequence, percobaan-percobaan
dengan sudut pandang kamera, perpindahan dan kesinambungan (countinuity) antara elemen – elemen dalam
sebuah frame.
Untuk membuat sebuah storyboard, kita harus mengisi
masing-masing form untuk masing-masing tampilan dalam
aplikasi multimedia. Yang di dalam frame merupakan sketsa
rancangan elemen yang akan muncul dalam tampilan
multimedia. Di ruang yang terletak di bawah frame, terdapat
komentar-komentar kegunaan dan fungsi dari tampilan.
Ada banyak cara membuat Storyboard, tetapi yang paling
umum melibatkan:
1. Cerita & Lingkungan.
2. Gerak, arah dan Fokus Video Camera (tanda panah)
3. Gerak dan arah object (tanda panah)
4. Visual Effects yang dinginkan.
5. Keterangan-keterangan lain bila diperlukan.
Penggunaan Storyboard
1. Film
Sebuah storyboard film adalah bagian penting dalam film sebelum diproduksi untuk membantu sutradara,
sinematografer dan klien iklan komersial televisi memvisualisasi scene dan mencari masalah potensial sebelum
terjadi. Dalam membuat sebuah gambar bergerak, sebuah storybard menyediakan tampilan visual dari kejadian
yang akan terlihat melalui lensa kamera. Dalam proses membuat storyboard, kebanyakan detail teknis
dimasukkan dalam merangkai film atau proyek media interaktif yang dapat secara efisien dijelaskan dalam
gambar atau teks tambahan.
2. Animatics
Dalam pekerjaan animasi dan efek khusus, tahap membuat storyboard mungkin diikuti istilah sederhana yang
disebut “animatics” untuk memberikan ide yang lebih bagus tentang bagaimana sebuah scene terlihat dengan
gerakan dan timing (waktu). Secara sederhana, sebuah animatic adalah serangkaian gambar tidak bergerak yang
diletakkan bersama dan ditampilkan secara berurutan. Seringkali storyboards dianimasikan dengan pembesaran
sederhana dan disesuaikan untuk mensimulasikan gerakan kamera (biasanya menggunakan perangkat lunak non-
linear editing).
3. Bisnis
Storyboard diadaptasi dari industri film ke bisnis, diawali oleh Howard Hughes dari Hughes Aircraft. Sekarang
digunakan oleh industri untuk merencanakan kampanye, komersial, sebuah proposal atau proyek lain yang
digunakan untuk meyakinkan atau dimungkinkan untuk dilakukan.
4. Media Interaktif
Baru-baru ini istilah “storyboard” telah digunakan dibidang pengembangan web, pengembangan perangkat lunak
dan perancangan instruksi untuk mempresentasikan dan menjelaskan kejadian interaktif seperti suara dan
gerakan biasanya pada antarmuka pengguna, halaman elektronik dan layar presentasi. Sebuah storyboard media
interaktif dapat digunakan dalam antarmuka grafik pengguna untuk rancangan rencana desain sebuah website
atau proyek interaktif sebagaimana alat visual untuk perencanaan isi. Sebaliknya, sebuah site map (peta) atau
flow chart (diagram alur) dapat lebih bagus digunakan untuk merencanakan arsitektur informasi, navigasi, links,
organisasi dan pengalaman pengguna, terutama urutan kejadian yang susah diramalkan atau pertukaran
audiovisual kejadian menjadi kepentingan desain yang belum menyeluruh.
Kelebihan Storyboard
Salah satu keuntungan menggunakan storyboard adalah dapat membuat pengguna untuk mengalami perubahan
dalam alur cerita untuk memicu reaksi atau ketertarikan yang lebih dalam. Kilas balik, secara cepat menjadi hasil dari
pengaturan storyboard secara kronologis untuk membangun rasa penasaran dan ketertarikan. Proses dari pemikiran
dan perencanaan visual membuat sekelompok orang untuk merevisi bersama, meletakkan ide mereka pada
storyboard dan kemudian mengaturnya pada didinding. Hal ini memicu lebih banyak ide dalam kelompok tersebut.
Story Line
Storyline merupakan sebuah naskah cerita dalam bentuk teks. Merancang naskah merupakan spesifikasi lengkap dari
teks dan narasi dalam aplikasi multimedia. Dalam merancang naskah, analis menetapkan dialog dan urutan elemen-
elemen secara rinci.
Contoh story line video dokumentasi acara pernikahan di sebuah gedung pertemuan
Establishing shot gedung pertemuan.
Medium shot, Identitas atau Tulisan pada gedung depan gedung pertemuan tersebut.
Para tamu mulai berdatangan.
Mereka mengisi buku tamu yang dilayani dengan sangat ramah oleh penerima tamu.
Close Up, tangan seorang tamu yang tengah menuliskan nama, alamat, dan tanda
tanggannya di buku tamu.
Medium shot, orang-orang menampakkan wajah gembira.
Medium shot, para penerima tamu dan pager ayu.
Medium shot, penanggungjawab acara atau pranata cara atau MC melirik arlojinya.
Close-up arloji.
Long shot, mobil penganten memasuki pelataran gedung.
Medium shot, pintu terbuka, penganten laki-laki keluar dari dalam mobil, disusul oleh
penganten perempuan. Lalu kedua mempelai berjalan menuju ke dalam gedung yang
dipandu oleh ”cucuk lampah” dan diiringi oleh dua gadis kecil yang lucu orang tua
mempelai dan pengiring lainnya.
Medium shot, kamera dari arah depan, pasangan penganten berjalan ke arah kamera.
Medium shot, dari arah samping, mempelai melintasi kamera. Kamera mengikuti
langkahnya hingga keduanya duduk di pelaminan.
Acara sambutan dan hiburan. Rekam pembawa acara, para entertainer, para tamu dalam
berbagai tipe shot.
Long shot, para tamu menyalami mempelai.
Close-up arloji.
Para tamu yang pulang.
Selesai.
Skenario
Pengertian UMUM : Skenario adalah urutan cerita yang disusun oleh seseorang agar suatu peristiwa terjadi sesuai
dengan yang diinginkan.
Pengertian KHUSUS : Skenario adalah naskah cerita yang ditulis dengan istilah-istilah kamera yang digunakan sebagai
panduan untuk pembuatan sebuah tayangan (Film, Sinema Elektronik/Sinetron, Drama)
Jadi skenario adalah naskah yang menjadi bahan acuan produksi film yang berisi cerita atau gagasan yang telah
didisain cara penyajiannya, agar komunikatif dan menarik disampaikan dengan media film. Nama lainnya
adalah screenplay atau film script. Skenario merupakan petunjuk operasional dalam pelaksanaan pengambilan
gambar. Dalam skenario sudah tampak teknik pengambilan gambarnya serta dialog lengkapnya.
Karena skenario merupakan petunjuk pembuatan film untuk tujuan teknis yang lebih merupakan naskah kerja di
lapangan, maka kalimat-kalimat deskripsi harus pendek-pendek, agar cepat memberikan pengertian, dan segera bisa
memproyeksikan adegan film pada khayalan si pembaca.
Macam-macam skenario
Skenario pun memiliki bermacam-macam bentuk. Sebenarnya, hal ini disebabkan karena penggunaan skenario itu
sendiri. Teknik penulisan skenario akan sama, kecuali untuk pembuatan iklan dan videoklip, itu akan berbeda. Macam-
macam skenario meliputi diantaranya:
1. Skenario Film
Skenario ini umum dikenal orang. Gunanya untuk membuat film layar lebar. Pembuatannya lebih dipusatkan pada
deskripsi ekspresi pemain dan alur ceritanya lebih cepat. Durasi film yang dibuat adalah 90 menit, dan cerita
harus selesai. Skenario ala barat biasanya dibuat tiga tingkat klimaks yang biasa disebut dengan skenario tiga
babak yang juga diadaptasikan di Indonesia.
Untuk membuat skenario film tidak bisa langsung jadi, biasanya akan ada rapat untuk mendiskusikan apakah
skenario ini bisa dieksekusi di lapangan atau tidak. Itulah sebabnya skenario untuk film biasanya akan dibuat
sampai satu, dua, bahkan sepuluh revisi untuk mendapatkan hasil terbaik.
2. Skenario Sinetron
Skenario sinetron biasanya dibuat untuk cerita bersambung dan kebanyakan skenario ini selalu di kejar tayang
sehingga tidak mengalami revisi atau uji kelayakan layaknya skenario film. Karena selalu kejar tayang skenario
yang mengedepankan ekspresi tokoh sekarang sudah sama seperti drama radio, bahkan suara hatipun
diceritakan, sesuatu yang tidak boleh terjadi dalam skenario yang mengedepankan acting pemainnya dan bukan
seperti novel atau siaran radio.
4. Skenario Iklan
Membuat skenario untuk iklan pasti berbeda, karena bentuknya iklan maka durasi filmnya sangat pendek antara
30 sampai 120 detik. Skenario untuk iklan biasa disebut sebagai skrip iklan. Jadi jangan salah mengira, semua
tayangan iklan yang kita tonton di tayangan telavisi di buat berdasarkan skenario juga.
Contoh Skenario
IDENTIFIKASI PROGRAM
Judul : Sang Prabu
Cerita : Yuli B
Skenario : Marjuki D
Durasi : 30 menit
Format Penyajian: Formal Feature
Skenario
Fade In
Act 1
01. EXT. TAMAN SARI-PAGI (HARI 1)
Pemain: Kepengen, Putri Malaka, Roh Deni
Kepengen memergoki PUTRI MALAKA sedang bersedih hati. Kepengen menanyakan kesedihannya. Putri malaka
bermuram durja.
Tanpa mereka sadari, roh deni hadir di sini. Mendengarkan percakapan mereka.
KEPENGAN:
Haiya, kenapa putli owe yang cantik ini belmulam dulja?
ROH DENI:
Haiya, putli sedang sedih. Kasihan… ini salahku juga!
PUTRI MALAKA:
Bagaimana Ay tidak sedih? Sekarang Ay tak punya dayang! Gusti Prabu belum nyariin Ay punya
dayang! Padahal gengsi seorang putri itu ada pada seorang dayang!
Dialog dan seterusnya….
CUT TO
02. INT. PENDOPO ISTANA – SIANG (HARI 2)
Pemain: Prabu, Putri Malaka, Woro Denok, Putra Mahkota, Selir, Permaesuri, Mahapatih, Para Punggawa, Dayang
Prabu duduk di singgasananya. Permaisuri di sebelahnya. Woro Denok dengan genit duduk sambil memegang
Putri Mahkota.
PRABU:
Siang ini sengaja kukumpulkan. Pertemuan ini atas permintaan Putri Bunga Seroja dari Kerajaan
Malaka…
Dst
CUT TO
03…………….
04………………….
FADE OUT
Keterangan:
Fade In : Cerita dimulai
Act 1 : Babak 1
01 : Scene 1 (secene [pemandangan]= potongan peristiwa)
EXT : Exterior (peristiwa terjadi di luar), INT=interior
Taman Sari : Lokasi peristiwa
Pagi : Waktu kejadian
Hari 1 : Hari kejadian (untuk membedakan kostum dll)
Pemain: ….. : Pemain yang main pada film
Kepengen…. : Deskripsi peristiwa
Kepengen: Haiya : Dialog
CUT TO : Pemisah antar scene.
Fade Out : Tanda cerita sudah usai
Selain Cut To masih ada turunannya spt: intercut to, disslove to, paralel cut to, dll