You are on page 1of 10

Naskah Skenario

Naskah berfungsi sebagai pedoman bagi kita dalam membuat film, artinya menjadi penuntun kita dalam pengambilan
gambar dan suara. Jadi sebuah naskah pada umumnya berisi tentang urutan gambar yang harus diambil dengan
kamera dan suara yang harus direkam baik itu berupa narasi, dialog, musik maupun sound effect.
Agar lebih mudah, (bagi pemula) lembaran naskah dibagi menjadi dua kolom. Pada kolom sebelah kiri dituliskan
urutan gambar yang akan diambil dengan kamera serta penjelasan tentang sudut pengambilan gambar itu. Jadi pada
kolom ini dapat diketahui apakah gambar harus diambil dalam close up, medium shot, long shot, dan sebagainya.
Pergerakan kamera dari kiri ke kanan, atas kebawah, jauh ke dekat dan sebagainya dapat juga dituliskan dalam kolom
ini. Kolom ini dinamakan kolom visual.
Sedangkan untuk kolom sebelah kanan dicantumkan narasi atau dialog para pemain, musik, sound effect dan suara
lain yang harus di rekam. Pada kolom ini dapat diketahui apakah suara yang di rekam berupa background ataukah
transisi dan sebagainya. Kolom ini dinamakan kolom audio. Untuk membedakan, semua informasi yang tidak
disuarakan ditulis dengan huruf besar, sedangkan dialog yang akan dibacakan tokoh pemain ditulis dengan huruf
kecil.
Gambar berikut adalah ilustrasi urutan pembuatan naskah skenario

Ide Sinopsis Logline/ Treatment


Cerita Premis

Skenario Story Line Story Outline


Board Scene

Ide Cerita
Film itu sebuah cerita bergambar dan bersuara. Karena sebuah cerita, jadi kita harus punya cerita yang dianggap
menarik untuk difilmkan. Dari mana datangnya ide? Ide banyak. Ada di mana-mana. Tinggal kita buka lebar-lebar
semua indera kita. Ide cerita bisa didapat melalui apa yang kita rasa, dengar, dan kita lihat. Ide cerita bisa diperoleh
dari :
 Diri Sendiri : pengalaman pribadi.
 Lingkungan Sekitar : apa yang kita lihat dan kita rasakan saat bersama mereka (tetangga, teman, sahabat, dan
sebagainya).
 Membaca : mendapat ide saat membaca novel, cerpen, koran, dan sebagainya. tapi jangan meniru secara
keseluruhan (Copy Paste).
 Dongeng dan Cerita Rakyat : Indonesia Kaya dengan dongeng, legenda, dan cerita rakyat. selalu ada hal yang
menarik yang dapat diangkat dari kisah-kisah tersebut.

Sinopsis
Sekalipun film dan cerpen atau novel sama-sama sebuah cerita, tetapi ada perbedaan. Perbedaannya pada medium
yang digunakan. Film menggunakan medium gambar dan suara, sedangkan cerpen dan novel menggunakan medium
teks.
Sementara sinopsis sendiri memiliki arti penting dalam pembuatan skenario, yaitu sebagai pijakan. Kita akan
kesusahan bikin skenario bila kita tidak tahu sinopsis ceritanya. Akan sama sulitnya kita akan bikin sinopsis bila tidak
punya ide cerita.
Bila yang dibuat bukan film lepas (FTV/layar lebar), melainkan sinetron, maka selain menyiapkan sinopsis global, kita
juga harus menyiapkan sinopsis per episode yang tentu saja lebih detail dibanding dengan sinopsis global.
Sinopsis atau ringkasan cerita diperlukan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat tentang tema atau
pokok cerita secara keseluruhan cerita kasar dalam cerita film.
Sinopsis dapat berisi tentang hal-hal berikut:
 Garis besar jalan cerita.
 Tokoh protagonis.
 Tokoh antagonis.
 Tokoh-tokoh penting penunjang langsung plot utama maupun sub plot.
 Problema utama dan problema-problema penting yang sangat berpengaruh pada jalan cerita.
 Motif utama dan motif-motif pembantu action yang penting.
 Klimaks dan penyelesaian
 Kesimpulan.
Untukmengembangkan cerita ada 7 pertanyaan dasar yang harus dijawab yaitu :
 Siapakah tokoh utama dalam film itu?
 Apakah yang diinginkan oleh tokoh utama?
 Siapa atau apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan keinginannya?
 Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakan dengan cara yang luar biasa,
menarik, dan unik?
 Apa yang ingin kita disampaikan dengan mengakhiri cerita seperti ini?
 Bagaimana kita mengisahkan cerita kita?
 Bagaimana tokoh utama dan tokoh pendukung lain mengalami perubahan dalam cerita ini?

Contoh dalam pembuatan film Petualangan Abdan .


1. Siapakah tokoh utama dalam film itu?
Jawab : Abdan.
2. Apa yang diinginkan oleh tokoh utama?
Jawab : Ingin mengetahui mengapa ayah dan ibunya meninggalkan dirinya, dan ingin menjadi orang yang
berguna kelak saat dia dewasa.
3. Siapa atau apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan keinginannya?
Jawab : Waktu dan kesulitan hidup, juga seorang teman sekolah, anak orang kaya yang bernama Dono (Dono
muncul dalam episode selanjutnya).
4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakan dengan cara yang luar biasa,
menarik, dan unik?
Jawab : Belajar dari kejadian alam, nasehat-nasehat neneknya, berusaha keras, dan berdoa.
5. Apa yang ingin kita disampaikan dengan mengakhiri cerita seperti ini?
Jawab : Optimisme, selalu berfikir positif, belajar dari kesalahan, membaca alam semesta, sayang terhadap
sesama, serta hormat pada orangtua. Kesabaran dan doa merupakan kunci keberhasilan untuk bertahan
hidup dan mencapai kesuksesan.
6. Bagaimana kita mengisahkan cerita kita?
Jawab : Dengan sudut pandang orang ketiga, beberapa cerita flashback, dengan kekuatan musik, serta
mengambil hikmah dari pembacaan alam, dan kekuatan religi dan kasih sayang kepada sesama.
7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh pendukung lain mengalami perubahan dalam cerita ini?
Jawab : Abdan akhirnya mengerti rahasia-rahasia dalam kejadian alam dan pengalaman hidup yang dilaluinya.
Jono mengerti bahwa kekuatan tidak hanya fisik semata, melainkan dari kecerdasan berfikir dan
bertindak. Miskan tidak takut lagi menghadapi masalah dan memandang kehidupan dengan sikap
optimis.
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dapat dibuat sinopsis cerita yang menceritakan gambaran umum
cerita.

Logline atau Premis


Logline atau premis bertujuan untuk memperjelas film apa yang akan di buat. Logline sejenis iklan yang merupakan
plot yang dituangkan dalam sedikit mungkin kata-kata yang digunakan. Logline yang bagus akan menarik orang untuk
menonton film yang kita buat. Agar mudah membuat logline, Richard Krevolin memberikan pola kalimat sebagai
berikut: bagaimana jika…… dan kemudian…….
Contohnya pada film “the Incredibles” loglinenya adalah “bagaimana jika keluarga super hero yang difitnah harus
hidup seperti orang biasa dan kemudian harus mengembalikan nama baik dan kembali menjadi pahlawan super
hero yang bertugas menyelamatkan dunia.”
Contoh lain pada petualangan Abdan loglinenya adalah “Bagaimana jika seorang anak kecil berusia 4 tahun
ditinggal pergi oleh kedua orangtuanya dan kemudian harus bertahan hidup di bawah asuhan neneknya”.
Untuk lebih jelas tentang logline, kita bisa melihat cover-cover film. Di sana ada kalimat-kalimat yang menarik. Itulah
logline atau premis.

Treatment – Kerangka Cerita


Sebelum naskah menjadi sebuah skenario film maka sangat perlu untuk membuat treatment. Treatment adalah uraian
yang menggambarkan alur penyajian sebuah cerita film. Agak berbeda dengan sinopsis, treatment mencoba
memberikan uraian ringkas secara deskriptis tentang bagaimana suatu episode suatu cerita. Dengan membaca
treatment kita mendapat gambaran urutan adegan visual yang akan nampak pada screen.
Treatment inilah yang nantinya akan kita ajukan ke produser agar film kita mendapat dukungan penggarapan.
Produser adalah orang yang waktu luangnya sangat terbatas, karena itulah treatment yang lebih bagus adalah
treatment yang paling pendek, namun lengkap dalam menjelaskan alur cerita walaupun tidak terlalu rinci.
Cara penyampaian pada bagian treatment harus sudah filmik dan seplastis mungkin agar mudah dibayangkan dan
merangsang imajinasi. Maka cara penuturannya dibuat pendek-pendek. Pembaca diharapkan sudah bisa
membayangkan adegan yang dimaksud.
Dalam menulis treatment, usahakan hanya menulis highlight dan major plot point saja. Tinggalkan dulu
peristilahan yang tidak perlu. Yang harus diingat saat menulis treatment adalah kita sedang dalam tahap awal
menulis. Buat semenarik mungkin dan biarkan pembaca bertanya-tanya mengenai kelanjutan rinci cerita.
Pada treatment, sudah terlihat pergerakan tokohnya dalam cerita dengan deskripsi kejadian berikut tempatnya.
Kejadian demi kejadian diurutkan dengan saling terkait membentuk bangunan dramatik. Cerita yang terbentuk sudah
terlihat nyata, dari awal sampai akhir. Nilai daya tarik cerita sudah tertangkap lewat pola cerita yang terlihat, meski
belum terdapat dialog dari para tokohnya.
Kerangka inilah nantinya yang akan dimatangkan dengan deskripsi dan dialog membentuk skenario. Naskah lengkap
yang siap digarap menjadi bentuk visual secara kreatif.
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan saat menulis treatment. Yang pertama ada opening yang solid yang
sudah membuat pembaca ingin terus membaca sejak awal. Selain itu sertakan juga klimaks film yang dapat
memuaskan pembaca. Dan diantara dua komponen itu, harus ada protagonis yang mudah dibayangkan oleh pembaca
dan dengan karakter yang akrab dengan pembaca. Jangan lupa bumbui konflik seiring berjalannya cerita.
Dengan kata lain treatmen ini pembabakan. Sebuah film umumnya dibuat tiga babak. Sinopsis itu harus di pecah ke
dalam tiga babak ini. Babak pertama sebagai pengenalan setting, tokoh, dan awal masalahnya. Babak kedua sebagai
bagian berkecamuknya masalah. Babak ketiga sebagai penyelesaiannya.
Yang tiga babak ini disebut dengan struktur tiga babak (tree acts structure). Ada juga yang disebut struktur sembilan
babak (nine acts structure), sebagai pengembangan dari yang tiga babak. Yang sembilan babak ini terdiri dari:
 Babak 1: kejadian buruk menimpa orang lain.
 Babak 2: pengenalan tokoh utama (protagonis).
 Babak 3: kejadian buruk menimpa protagonis, atau terlibat/dilibatkan kepada masalah orang lain pada babak 1.
 Babak 4: protagonis dan antagonis
 Babak 5: protagonis berusaha keluar dari masalah
 Babak 6: protagonis salah mengambil jalan
 Babak 7: protagonis mendapat pertolongan
 Babak 8: protagonis berusaha keluar dari masalah lagi
 Babak 9: protagonis dan antagonis berperang, menyelesaikan masalahnya

Contoh Treatment:

SEPANJANG JALAN KENANGAN


By Eddie & Bagus

OPENING TEASE INT. KAMAR SLAMET-SUSI. NIGHT


Slamet dan Susi sedang tiduran. Slamet tidak bisa tidur. Susi sedang membaca majalah. Slamet bangun dari tidur dan
bertanya apa Susi tidak pengen makan malam bersama karena sudah satu minggu tidak melakukan makan malam
bersama. Susi malah pengen jalan-jalan dan malam ini pengen dibelikan gudeg. Dengan malas slamet bangun dari
tempat tidur.

ACT.1 NGIDAM? NGIDAM??? NGIDAM!!!

EXT. EVERYWHERE. DAY


Pengenalan Susi oleh Slamet bahwa susi sedang ngidam.

EXT. JALANAN 1. DAY


Slamet mengayuh becak. Susi duduk di depan meminta untuk turun. Susi berjalan menuju kios kemudian beli majalah
dan permen. Susi duduk diikuti Slamet. Susi membaca majalah dan dugaannya ternyata benar bahwa dia harus
berjalan-jalan ke Mall, Malioboro, Kraton, dan Alun-alun Selatan untuk mengenang masa-masa pacaran mereka.

EXT. JALANAN 2. DAY


Ban samping becak bocor. Susi ngomel karena Slamet tidak percaya saat Susi mengingatkan untuk hati-hati. Slamet
memegang-bannya yang bocor. Melihat yang dilakukan Slamet, makin sewot dan bilang pada slamet bahwa sudah tau
bannya bocor tapi masih dipegang-pegang aja. Susi menyuruh slamet untuk menambal ban.

EXT. TAMBAL BAN. DAY


Dengan sigap seorang tukang tambal ban berkepala botak, melepas ban luar. Slamet duduk sambil minum, disebelah-
nya Susi tampak memperhatikan Tukang tambal ban. Tukang tambal ban tampak melihat Susi memperhatikan dirinya.
Mereka tampak saling berpandangan. Susi berbisik pada Slamet yang sedang minum. Slamet memuntahkan minuman
karena kaget. Slamet mendekati Tukang tambal ban. Susi melihat Tukang tambal ban tampak menggeleng. Slamet
melihat Susi kemudian menggeleng. Susi tampak kecewa. Slamet berbicara lagi dengan Tukang tambal ban. Sekarang
Slamet yang kelihatan dongkol sementara Tukang tambal ban cengar-cengir. Tukang tambal ban dan Slamet menoleh
dengan kearah Susi. Akhirnya, sementara tukang tambal ban dielus-elus kepalanya oleh Susi sambil makan permen
lolipop, Slamet menambal ban.

EXT. DEPAN MALL AMBARUKMO. DAY


Slamet menghentikan becaknya di depan Mall. Susi bertanya kenapa tidak masuk? Slamet tampak ragu-ragu. Susi
menegaskan bukankah dulu Slamet suka mengantar ke sini untuk jalan-jalan? Slamet mengiyakan tetapi apa yang
pernah mereka lakukan adalah suatu pemborosan. Susi tampak ngambek.

EXT. SAMPING MALL AMBARUKMO. DAY


Slamet dan Susi duduk di becak. Slamet tampak mengagumi mall yang besar. Susi masih ngambek dan beralasan
bahwa di ke mall karena ingin beli es teller. Slamet menggoda Susi, sebenarnya yang diinginkan Susi es teller atau
mau ketemu Supervisor es teller. Mendengar Supervisor es teller Susi marah kepada Slamet.

ACT 2. SABAR YA MET!

EXT. EVERYWHERE. DAY


Pernyataan Susi tentang ngidam, yang membuatnya jadi sensitif setelah Slamet menyinggung masalah Supervisor es
teller.

EXT. TOKO BUNGA. DAY


Slamet membujuk Susi agar tidak marah lagi dengan membelikan Susi bunga. Awalnya Susi tidak mau tapi kemudian
menerima bunga pemberian Slamet. Sementara itu HP Slamet berbunyi.

EXT. EVERYWHERE. DAY


Pernyataan Slamet tentang kesabaran seorang suami. Slamet juga merasa beruntung bisa mendapatkan Susi, karena
sebelum Susi menikah dengannya, Susi tunangan dengan seorang Supervisor es teller.

EXT. JALAN MENUJU MALIOBORO. DAY


Slamet menggenjot becaknya, kemudian berhenti dan menuntun becaknya, akhirnya berhenti. Slamet minum karena
kehausan. Sementara Susi masih duduk di dalam becak.

EXT. JALAN MALIOBORO. DAY


Slamet mengayuh becaknya.

EXT. KRATON NGAYOGYAKARTA. DAY


Slamet dan Susi sedang bayar tiket masuk. Hp Slamet berbunyi. Slamet mematikan HP-nya. Susi bertanya kepada
Slamet tetapi Slamet tidak menjawab tapi malah menyuruh masuk. Susi tidak senang karena pertanyaannya tidak
dijawab.

INT. KRATON NGAYOGYAKARTA. DAY


Slamet melihat Jam di HP-nya. Slamet memanggil Susi dengan lirih. Susi tampak menyembah foto raja Mataram.
Slamet memanggil lagi. Slamet mengajak Susi, habis dari Kraton mereka ke Pasar Ngasem karena Slamet harus beli
kroto, makanan burung. Susi tampak kesal karena yang dipikirkan Slamet hanya burung saja. Tiba-tiba Hp Slamet
berbunyi. Slamet hanya melihat Hp-nya. Susi merebut Hp Slamet. Susi terkejut karena yang telpon adalah Pak Lurah,
bosnya Slamet. Slamet tampak bingung.

EXT. JALAN KELUAR KRATON NGAYOGYAKARTA. DAY


Susi berjalan sambil ngomel. Slamet mengikuti dari belakang. Susi khawatir kalo Slamet dipecat. Susi menanyakan
kenapa Slamet tidak ijin dulu, kenapa harus bolos? Slamet membela diri karena permintaan Susi harus dituruti dan
semua serba mendadak.

EXT. PARKIRAN KRATON NGAYOGYAKARTA. DAY


Susi berjalan masih ngomel, diikuti Slamet dari belakang. Susi berharap kalo ada apa-apa Slamet bisa jujur. Susi ingat
dulu Slamet waktu pacaran tidak ada yang disembunyikan. Slamet hanya mendengarkan Susi.
ACT 3. JUJUR MET! SUS???

EXT. EVERYWHERE. DAY


Pernyataan Susi tentang hubungan suami-isteri harus ada keterbukaan.

EXT. WARUNG MAKAN. DAY


Susi dan Slamet sedang makan Bakso. Slamet memperhatikan Susi makannya tidak berselera. Susi memesan es teller.
Slamet heran karena minuman Susi tadi belum dihabiskan tetapi Susi sudah pesan lagi. Slamet menyuruh Minuman
tadi agar dihabiskan terlebih dahulu. Susi tetap ngotot pengen es teller. Slamet menanyakan alasannya. Susi yang
sensitif menuduh Slamet mau mempermasalahkan Supervisor es teller. Slamet yang semula tidak bermaksud
mempermasalahkan justru terpancing. Akhirnya mereka berdua memutuskan pergi ke rumah Supervisor es teller
untuk membuktikan bahwa Susi tidak ada hubungan apa-apa dengan Supervisor es teller.

EXT. EVERYWHERE. DAY


Pernyataan Slamet tentang kejujuran pasangan suami isteri. Menyuruh orang jujur memang gampang tapi menyuruh
jujur sama diri sendiri?

EXT. JALAN MENUJU RUMAH SUPERVISOR. DAY


Slamet mengayuh becaknya.

EXT. JALAN DEPAN RUMAH SUPERVISOR. DAY


Slamet masih mengayuh becak ketika Susi minta berhenti. Slamet bertanya kenapa harus berhenti? Apakah Susi
takut? Susi menjawab dengan ketus bahwa dia tidak takut. Becak berhenti di depan rumah Supervisor. Slamet justru
tampak ragu-ragu. Slamet meminta Susi menghentikan langkahnya. Susi balik bertanya kenapa? Ahirnya Susi
memasuki halaman Rumah Supervisor diikuti Slamet. Susi mengetuk pintu tetapi tidak ada jawaban. Susi mengetuk
pintu masih tidak ada jawaban. Slamet menjadi tidak sabar dan menyuruh untuk pergi saja. Susi justru bertanya
kenapa? Apakah Slamet takut? Setelah mengetuk pintu lagi dan tidak ada jawaban Susi pergi menuju becak diikuti
Slamet. Slamet kemudian bertanya apakah bisa pergi ke pasar burung sekarang? Susi tidak menjawab. Slamet
menegaskan bahwa dia harus beli makanan burung karena hanya dia yang mengurus burungnya. Susi hanya bisa
menjawab, Terserah!!!

EXT. PARKIRAN NGASEM. DAY


Slamet memarkir becaknya kemudian mengangkat bagian belakang becak agar Susi bisa turun. Karena Susi tidak
kunjung turun Slamet menyuruh Susi untuk turun, tetapi Susi tidak mau karena dia tidak mau ikut. Slamet tampak
menahan emosi kemudian berjalan ke depan. Slamet mempertanyakan Susi kenapa sekarang menjadi rewel padahal
dulu waktu pacaran Susi tidak pernah rewel. Susi membantah ucapan Slamet begitu juga Slamet mempertahankan
pendapatnya. Slamet mengatakan bahwa dia menikahi Susi karena Susi tidak pernah rewel atau neko-neko. Slamet
juga bilang dulu Susi juga sering nganterin beli makanan burung kenapa sekarang tidak mau? Akhirnya Slamet
mempertanyakan alasan Susi menikahi dirinya, kenapa tiba-tiba Susi mau dengan dirinya. Apa karena putus dengan
tunangan Si Supervisor Susi terpaksa mau dengan dirinya. Setelah puas meluapkan emosinya Slamet meninggalkan
Susi sendiri.

ACT 4. KENANGLAH!

EXT. NGASEM. DAY


Slamet membeli makanan burung. Slamet memandang sepasang burung yang sedang berbermain dan tampak rukun.
Seorang penjual mengagetkan Slamet. Penjual itu menyerahkan kantong kertas dan menerima uang dari Slamet.
Slamet memandang sepasang burung itu kemudian berjalan menjauh.

EXT. PARKIRAN NGASEM. DAY


Slamet celingak-clinguk mencari Susi. Slamet bertanya pada seorang tukang parkir apakah melihat seorang wanita
hamil. Tukang parkir menjawab kalo wanita itu pergi ke arah sana. Slamet tampak panik kemudian bergegas menaiki
becaknya.

EXT. JALAN MENUJU ALUN-ALUN. DAY


Slamet celingukan dengan gelisah mencari Susi sambil mengayuh becaknya.

EXT. ALUN-ALUN SELATAN. DAY


Slamet masih celingukan sampai akhirnya, pandangan Slamet tertuju pada seorang wanita yang sedang berjalan
menuju tengah Alun-alun.

EXT. DEKAT RINGIN KURUNG. DAY


Susi berjalan pelan. Matanya tertuju menuju dua buah ringin kurung. Susi masih terus berjalan sampai akhirnya Susi
kaget ketika tangannya menyentuh seseorang. Susi membuka kain matanya dan kaget melihat Slamet. Slamet merasa
bersalah pada Susi. Susi terisak melihat Slamet. Mereka hanya saling berpandangan.

EXT. DEKAT RINGIN KURUNG. NIGHT


Susi dan Slamet duduk di becak mereka merasa bersyukur.
CLOSING

EXT. PLENGKUNG GADING. NIGHT

Susi dan Slamet melintas di plengkung Gading. Susi mengajak Slamet kapan-kapan jalan-jalan lagi. Slamet mau asal
Susi berjanji tidak akan bertengkar lagi, tapi Susi dengan manja menjawab, Mboh aku ra janji!!! Wah Kamu kok ngono
Suss!!!

Outline scene atau Scene Plot


Sekarang saatnya membuat outline scene/scene plot. Outline scene/scene plot adalah rencana peristiwa-peristiwa
yang akan diambil (disyut). Pembuatan outline scene/scene plot akan mempermudah pembuatan skenario.
Contoh:
1. EXT. JALAN RAYA (Day)
Sang Pengontrak Rumah berjalan kaki dan bertemu dengan seorang Penambal ban. ia bertanya apakah rumah
kontrakan yang letaknya di belakang Tukang Tambal Ban kosong? Karena ia bernia mengontraknya. Tukang Tambal
Ban menyarankan sang Calon pengontrak masuk menemui sang Pemilik Rumah.
2. INT RUMAH KONTRAKAN - RUANG TAMU (day)
Sang Pengontrak Masuk Rumah dan bertemu dengan Seorang Lelaki bisu yang hanya memberikan tanda untuk masuk
ke dalam rumah.
3. INT RUMAH KONTRAKAN - RUANG TENGAH RUMAH (day)
Sang Pengontrak lalu masuk dan bertemu dengan seorang ibu. Ibu tersebut malah menyuruh sang calon pengontrak
untuk meminta ijin dan keterangan harga kontrakan ke anaknya yang berada di belakang rumah.
4. EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH (DAY)
Sang Pengontrak Rumah lalu menuju halaman belakang rumah. Ia bertemu dengan SEorang Anak. Namun anehnya,
sang Anak menjawab bahwa Ia tidak merasa mempunyai Ibu dan Ayah. Sang Pengontrak Bingung berusaha
memastikan bahwa ia baru saja bertemu dengan Ayah dan Ibunya. Sang Anak malah meninggalkan sang Pengontrak
begitu saja dalam kebingungan.
5. INT RUMAH KONTRAKAN - RUANG TENGAH RUMAH (day)
Setengah Linglung, sang pengontrak Rumah menuju tengah rumah, ia malah merasa janggal, karena ibu yang
ditemuinya tadi malah tertawa-tawa seperti orang gila.
6. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH (DAY)
Sang Pengontrak merasa janggal, ia keluar dan bertemu dengan Ayah bisu yang ternyata malah sedang asyik bersiul-
siul. Sang Pengontrak merasa ketakutan dan keluar dari halaman rumah tersebut.
7. EXT. JALAN RAYA (DAY)
Sang Pengontrak merasa heran, ia tidak menemukan tanda-tanda bahwa pernah ada Bengkel Tambal Ban yang
sebelumnya ia temui di depan Rumah. Ia kaget dan mencari-cari dan akhirnya bertemu dengan seorang pejalan kaki.
Sang Pejalan kaki merasa heran ditanyai bermacam pertanyaan bernada takut dari sang Pengontrak Rumah. ia
bersikeras mengatakan bahwa ada tambal ban di depan rumah. Sementara sang Pejalan Kaki mengatakan bahwa
rumah tersebut sudah 20 tahun kosong dan tidak ada tambal ban yang berusaha di depan situ.
Sang Pengontrak Kaget, tiba-tiba, sebuah tepukan di bahunya menyadarkannya. Seorang lelaki yang kebetulan
sedang lewat memberikan pertanyaan mengagetkan :
" Pak? Bapak ini kenapa? Kok dari tadi ngomong sendirian? Bapak ini siapa?"
Sang Pengontrak Shock! Dia bingung, dia gila apa tidak!

Story Board
Storyboard adalah naskah cerita yang dituangkan dalam bentuk rentetan gambar nyata yang menerangkan detail
pengambilan adegan demi adegan yang berguna untuk lebih memudahkan cameraman dalam pengambilan gambar.
Biasanya adegan digambar seperti format komik (gambar kartun). Dalam hal ini tidak dituntut keahlian menggambar,
yang dipentingkan adalah gambar dapat dipahami dan mudah diterjemahkan adegan-adegannya.
Tujuan storyboard adalah : 1) Sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya, mulai dari sutradara,
penulis cerita, lighting, cameramen, dan crew film lainnya, 2) Memungkinkan seorang pembuat film untuk
memprevisualisasikan ide-idenya, 3) Sebagai Alat untuk mengkomunikasikan ide keseluruhan film, 4) Menjelaskan
tentang alur narasi dari sebuah cerita, 5) Berperan dalam pewaktuan (timing) pada sequence, percobaan-percobaan
dengan sudut pandang kamera, perpindahan dan kesinambungan (countinuity) antara elemen – elemen dalam
sebuah frame.
Untuk membuat sebuah storyboard, kita harus mengisi
masing-masing form untuk masing-masing tampilan dalam
aplikasi multimedia. Yang di dalam frame merupakan sketsa
rancangan elemen yang akan muncul dalam tampilan
multimedia. Di ruang yang terletak di bawah frame, terdapat
komentar-komentar kegunaan dan fungsi dari tampilan.
Ada banyak cara membuat Storyboard, tetapi yang paling
umum melibatkan:
1. Cerita & Lingkungan.
2. Gerak, arah dan Fokus Video Camera (tanda panah)
3. Gerak dan arah object (tanda panah)
4. Visual Effects yang dinginkan.
5. Keterangan-keterangan lain bila diperlukan.

Penggunaan Storyboard
1. Film
Sebuah storyboard film adalah bagian penting dalam film sebelum diproduksi untuk membantu sutradara,
sinematografer dan klien iklan komersial televisi memvisualisasi scene dan mencari masalah potensial sebelum
terjadi. Dalam membuat sebuah gambar bergerak, sebuah storybard menyediakan tampilan visual dari kejadian
yang akan terlihat melalui lensa kamera. Dalam proses membuat storyboard, kebanyakan detail teknis
dimasukkan dalam merangkai film atau proyek media interaktif yang dapat secara efisien dijelaskan dalam
gambar atau teks tambahan.
2. Animatics
Dalam pekerjaan animasi dan efek khusus, tahap membuat storyboard mungkin diikuti istilah sederhana yang
disebut “animatics” untuk memberikan ide yang lebih bagus tentang bagaimana sebuah scene terlihat dengan
gerakan dan timing (waktu). Secara sederhana, sebuah animatic adalah serangkaian gambar tidak bergerak yang
diletakkan bersama dan ditampilkan secara berurutan. Seringkali storyboards dianimasikan dengan pembesaran
sederhana dan disesuaikan untuk mensimulasikan gerakan kamera (biasanya menggunakan perangkat lunak non-
linear editing).
3. Bisnis
Storyboard diadaptasi dari industri film ke bisnis, diawali oleh Howard Hughes dari Hughes Aircraft. Sekarang
digunakan oleh industri untuk merencanakan kampanye, komersial, sebuah proposal atau proyek lain yang
digunakan untuk meyakinkan atau dimungkinkan untuk dilakukan.
4. Media Interaktif
Baru-baru ini istilah “storyboard” telah digunakan dibidang pengembangan web, pengembangan perangkat lunak
dan perancangan instruksi untuk mempresentasikan dan menjelaskan kejadian interaktif seperti suara dan
gerakan biasanya pada antarmuka pengguna, halaman elektronik dan layar presentasi. Sebuah storyboard media
interaktif dapat digunakan dalam antarmuka grafik pengguna untuk rancangan rencana desain sebuah website
atau proyek interaktif sebagaimana alat visual untuk perencanaan isi. Sebaliknya, sebuah site map (peta) atau
flow chart (diagram alur) dapat lebih bagus digunakan untuk merencanakan arsitektur informasi, navigasi, links,
organisasi dan pengalaman pengguna, terutama urutan kejadian yang susah diramalkan atau pertukaran
audiovisual kejadian menjadi kepentingan desain yang belum menyeluruh.

Kelebihan Storyboard
Salah satu keuntungan menggunakan storyboard adalah dapat membuat pengguna untuk mengalami perubahan
dalam alur cerita untuk memicu reaksi atau ketertarikan yang lebih dalam. Kilas balik, secara cepat menjadi hasil dari
pengaturan storyboard secara kronologis untuk membangun rasa penasaran dan ketertarikan. Proses dari pemikiran
dan perencanaan visual membuat sekelompok orang untuk merevisi bersama, meletakkan ide mereka pada
storyboard dan kemudian mengaturnya pada didinding. Hal ini memicu lebih banyak ide dalam kelompok tersebut.

Story Line
Storyline merupakan sebuah naskah cerita dalam bentuk teks. Merancang naskah merupakan spesifikasi lengkap dari
teks dan narasi dalam aplikasi multimedia. Dalam merancang naskah, analis menetapkan dialog dan urutan elemen-
elemen secara rinci.

Contoh story line video dokumentasi acara pernikahan di sebuah gedung pertemuan
 Establishing shot gedung pertemuan.
 Medium shot, Identitas atau Tulisan pada gedung depan gedung pertemuan tersebut.
 Para tamu mulai berdatangan.
 Mereka mengisi buku tamu yang dilayani dengan sangat ramah oleh penerima tamu.
 Close Up, tangan seorang tamu yang tengah menuliskan nama, alamat, dan tanda
tanggannya di buku tamu.
 Medium shot, orang-orang menampakkan wajah gembira.
 Medium shot, para penerima tamu dan pager ayu.
 Medium shot, penanggungjawab acara atau pranata cara atau MC melirik arlojinya.
 Close-up arloji.
 Long shot, mobil penganten memasuki pelataran gedung.
 Medium shot, pintu terbuka, penganten laki-laki keluar dari dalam mobil, disusul oleh
penganten perempuan. Lalu kedua mempelai berjalan menuju ke dalam gedung yang
dipandu oleh ”cucuk lampah” dan diiringi oleh dua gadis kecil yang lucu orang tua
mempelai dan pengiring lainnya.
 Medium shot, kamera dari arah depan, pasangan penganten berjalan ke arah kamera.
 Medium shot, dari arah samping, mempelai melintasi kamera. Kamera mengikuti
langkahnya hingga keduanya duduk di pelaminan.
 Acara sambutan dan hiburan. Rekam pembawa acara, para entertainer, para tamu dalam
berbagai tipe shot.
 Long shot, para tamu menyalami mempelai.
 Close-up arloji.
 Para tamu yang pulang.
 Selesai.

Skenario
Pengertian UMUM : Skenario adalah urutan cerita yang disusun oleh seseorang agar suatu peristiwa terjadi sesuai
dengan yang diinginkan.
Pengertian KHUSUS : Skenario adalah naskah cerita yang ditulis dengan istilah-istilah kamera yang digunakan sebagai
panduan untuk pembuatan sebuah tayangan (Film, Sinema Elektronik/Sinetron, Drama)
Jadi skenario adalah naskah yang menjadi bahan acuan produksi film yang berisi cerita atau gagasan yang telah
didisain cara penyajiannya, agar komunikatif dan menarik disampaikan dengan media film. Nama lainnya
adalah screenplay atau film script. Skenario merupakan petunjuk operasional dalam pelaksanaan pengambilan
gambar. Dalam skenario sudah tampak teknik pengambilan gambarnya serta dialog lengkapnya.
Karena skenario merupakan petunjuk pembuatan film untuk tujuan teknis yang lebih merupakan naskah kerja di
lapangan, maka kalimat-kalimat deskripsi harus pendek-pendek, agar cepat memberikan pengertian, dan segera bisa
memproyeksikan adegan film pada khayalan si pembaca.

Macam-macam skenario
Skenario pun memiliki bermacam-macam bentuk. Sebenarnya, hal ini disebabkan karena penggunaan skenario itu
sendiri. Teknik penulisan skenario akan sama, kecuali untuk pembuatan iklan dan videoklip, itu akan berbeda. Macam-
macam skenario meliputi diantaranya:

1. Skenario Film
Skenario ini umum dikenal orang. Gunanya untuk membuat film layar lebar. Pembuatannya lebih dipusatkan pada
deskripsi ekspresi pemain dan alur ceritanya lebih cepat. Durasi film yang dibuat adalah 90 menit, dan cerita
harus selesai. Skenario ala barat biasanya dibuat tiga tingkat klimaks yang biasa disebut dengan skenario tiga
babak yang juga diadaptasikan di Indonesia.
Untuk membuat skenario film tidak bisa langsung jadi, biasanya akan ada rapat untuk mendiskusikan apakah
skenario ini bisa dieksekusi di lapangan atau tidak. Itulah sebabnya skenario untuk film biasanya akan dibuat
sampai satu, dua, bahkan sepuluh revisi untuk mendapatkan hasil terbaik.

2. Skenario Sinetron
Skenario sinetron biasanya dibuat untuk cerita bersambung dan kebanyakan skenario ini selalu di kejar tayang
sehingga tidak mengalami revisi atau uji kelayakan layaknya skenario film. Karena selalu kejar tayang skenario
yang mengedepankan ekspresi tokoh sekarang sudah sama seperti drama radio, bahkan suara hatipun
diceritakan, sesuatu yang tidak boleh terjadi dalam skenario yang mengedepankan acting pemainnya dan bukan
seperti novel atau siaran radio.

3. Skenario Sitkom (Situasional dan Komedi)


Skenario ini tekniknya tidak berbeda dengan skenario biasa, namun sutradara biasanya mengembangkan caranya
sendiri untuk membuat sitcom tersebut menjadi tiga sampai empat babak. Dan tiap satu babaknya berakhir
terputus oleh iklan dan akan berlanjut dengan kisah yang baru lagi. Setiap pemutusan adegan dibuat akhir yang
lucu dan dramatis, namun tidak membuat penonton berhenti menontonnya. Contohnya Bajai Bajuri, Radio Repot,
Kejar Tayang, dan lain-lain.

4. Skenario Iklan
Membuat skenario untuk iklan pasti berbeda, karena bentuknya iklan maka durasi filmnya sangat pendek antara
30 sampai 120 detik. Skenario untuk iklan biasa disebut sebagai skrip iklan. Jadi jangan salah mengira, semua
tayangan iklan yang kita tonton di tayangan telavisi di buat berdasarkan skenario juga.

5. Skenario Video Klip


Skenario video klip mirip dengan potongan film pendek. Tetapi berbeda dengan skenario film pendek karena
durasi sebuah lagu tidak lebih dari 5 menit saja. Video klip kebanyakan berkisah lewat gambar dan acting pemain,
maka dari itu skenarionya pun tidak neko-neko. Biasanya hanya berupa sinopsis saja, selebihnya adalah ranah
sutradara yang mengaturnya.

6. Skenario Company Profil


Company profil dibuat untuk kepentingan pengenalan perusahaan kepada mitra kerja maupun kepada masyarakat
luas. Oleh sebab itu untuk membuat company profil diperlukan skenario atau script yang runut. Skenario ini berisi
informasi umum tentang perusahaan yang bersangkutan dan semua kelebihan dari perusahaan tersebut. CP
dibuat dalam dua bentuk yaitu berbentuk power point yang dilengkapi dengan photo dan berbentuk video singkat
tentang perusahaan. Skenario ini membutuhkan alur cerita yang runut dan terstruktur.

7. Skenario Film Animasi


Skenario film animasi sama seperti skenario film lainnya karena skenario ini dikategorikan sebagai skenario film
hanya saja dibuat dari gambar animasi dan bukan dari orang atau bahkan keduanya. Skenario ini harus dibuat
lebih dahulu baru gambar animasinya menyusul dan menyesuaikan dengan skenarionya.
Setelah skenario jadi, kemudian dibuatkan dubbing (pengisi) suaranya, setelah itu baru dibuatkan gambar
animasinya. Gambar ini harus menyesuaikan dengan pengisi suaranya. Dengan demikian ketika skenario dibuat,
para dubber harus benar-benar memahami karakter suara yang dibawakan dan bisa membawakannya dengan
baik.

8. Skenario Film Pendek


Pembuatan skenario film pendek hampir sama dengan pembuatan skenario film biasa. Perbedaannya hanya pada
durasi film itu sendiri. Film pendek dibuat dengan durasi antara 10 sampai dengan 20 menit, dan umumnya 15
menit.
Dalam pembuatan skenario ini kisah cerita harus padu dan terjalin dengan kuat dalam waktu lima belas menit
saja.

Istilah-istilah yang biasa digunakan dalam penulisan skenario


 In : gambar masuk atau terlihat.
 Out : gambar keluar (tidak terlihat).
 Fade In (FI): ketika adegan baru dimulai dan gambar muncul perlahan-lahan.
 Fade Out (FO): ketika adegan sebuah episode berakhir dan gambar terlihat hilang secara perlahan-lahan.
 Super impose : menampilkan sesuatu diatasi gambar (biasanya judul atau caption).
 Dissolve to : pembauran atau pergantian gambar secara perlahan (gambar pertama menggantikan gambar
kedua hampir bertumpukan).
 Wipe : teknik mengganti gambar secara langsung (switching) dengan penghapusan.
 Off Screen (OS) : objek tidak tampak pada layar, hanya suaranya saja sebelum sosoknya sendiri muncul.
 Cut to : perpindahan dari satu adegan ke adegan lain secara berkesinambungan.
 Voice Over (VO) : hanya terdengar suara. Biasanya digunakan untuk naransi atau untuk suara dalam hati si
tokoh.
 Flashback : adegan masa lalu. Point ini bisa berlangsung sebentar atau bisa juga berlangsung agak lama.
 CUT TO FLASH BACK : petunjuk mengalihkan gambar ke adegan flash back.
 Flash Back Cut To : petunjuk untuk mengakhiri adegan flashback.
 Point Of View (POV) : yaitu melihat sesuatu dari sudut pandang seorang tokoh (pemain).
 ACT : Babak.
 Scene : kata lain dari adegan, yaitu bagian terkecil dari sebuah cerita.
 INT : singkatan dari Interior, menunjukkan keterangan di dalam ruangan.
 EXT : Singkatan dari Eksterior, menunjukkan keterangan di luar ruangan.
 Establishing Shoot : pengambilan gambar secara keseluruhan atau penuh.
 Visual Effect (VFX) dan Sound Effect (SFX) : adalah efek yang digunakan untuk adegan yang sulit
divisualisasikan.

Scene dan Sequence


Scene merupakan peristiwa atau hal yang berlangsung di suatu tempat dan waktu tertentu. Scene juga merupakan
rangkaian shot yang membentuk suatu adegan. Sedangkan sequence adalah kumpulan dari scene yang merupakan
satu kesatuan kejadian.

Contoh Skenario
IDENTIFIKASI PROGRAM
Judul : Sang Prabu
Cerita : Yuli B
Skenario : Marjuki D
Durasi : 30 menit
Format Penyajian: Formal Feature
Skenario
Fade In
Act 1
01. EXT. TAMAN SARI-PAGI (HARI 1)
Pemain: Kepengen, Putri Malaka, Roh Deni
Kepengen memergoki PUTRI MALAKA sedang bersedih hati. Kepengen menanyakan kesedihannya. Putri malaka
bermuram durja.
Tanpa mereka sadari, roh deni hadir di sini. Mendengarkan percakapan mereka.
KEPENGAN:
Haiya, kenapa putli owe yang cantik ini belmulam dulja?
ROH DENI:
Haiya, putli sedang sedih. Kasihan… ini salahku juga!
PUTRI MALAKA:
Bagaimana Ay tidak sedih? Sekarang Ay tak punya dayang! Gusti Prabu belum nyariin Ay punya
dayang! Padahal gengsi seorang putri itu ada pada seorang dayang!
Dialog dan seterusnya….
CUT TO
02. INT. PENDOPO ISTANA – SIANG (HARI 2)
Pemain: Prabu, Putri Malaka, Woro Denok, Putra Mahkota, Selir, Permaesuri, Mahapatih, Para Punggawa, Dayang
Prabu duduk di singgasananya. Permaisuri di sebelahnya. Woro Denok dengan genit duduk sambil memegang
Putri Mahkota.
PRABU:
Siang ini sengaja kukumpulkan. Pertemuan ini atas permintaan Putri Bunga Seroja dari Kerajaan
Malaka…
Dst
CUT TO
03…………….
04………………….
FADE OUT
Keterangan:
Fade In : Cerita dimulai
Act 1 : Babak 1
01 : Scene 1 (secene [pemandangan]= potongan peristiwa)
EXT : Exterior (peristiwa terjadi di luar), INT=interior
Taman Sari : Lokasi peristiwa
Pagi : Waktu kejadian
Hari 1 : Hari kejadian (untuk membedakan kostum dll)
Pemain: ….. : Pemain yang main pada film
Kepengen…. : Deskripsi peristiwa
Kepengen: Haiya : Dialog
CUT TO : Pemisah antar scene.
Fade Out : Tanda cerita sudah usai
Selain Cut To masih ada turunannya spt: intercut to, disslove to, paralel cut to, dll

You might also like