You are on page 1of 8

Makalah Manajemen Audit

PT.Wesitan Konsultasi Pembangunan Di Makassar

Nama Kelompok:
1.Nabiilah Aldina 11190000
2.Marcel Aprizal 11190000208
3.Olivya Aldisa 11190000209
4.Silva Almeyda 11190000213
Bab 1
Pendahuluan

Kami telah melakukan audit manajemen


keuangan pada PT. Wesitan Konsultasi
Pembangunan untuk periode tahun 2015. Audit
manajemen keuangan adalah Audit laporan
keuangan merupakan jenis audit yang paling
sering dilakukan auditor independen. Peranan
satuan kerja atau bidang fungsional keuangan
merupakan peranan yang sangat menentukan
dalam kehidupan perusahaan, memang benar
bahwa ada satuan kerja di bidang keuangan
yang sangat aktif menyelenggarakan berbagai
kegiatannya karena keinginan yang sangat
kuat untuk menekan biaya dan ada pula satuan
kerja yang menangani keuangan yang lebih
senang bersifat pasif.
Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan
audit yang meliputi:
Bab I : Informasi Latar Belakang
Bab II : Kesimpulan Audit yang Didukung
dengan Temuan Audit
Bab III : Rekomendasi
Bab IV : Ruang Lingkup Audit
Dalam melaksanakan audit, kami telah banyak
menerima bantuan, dukungan, dan kerjasama
dari berbagai pihak baik jajaran direksi
maupun staff yang berhubungan dengan
pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami
mengucapkan terimakasih atas kerjasama
yang telah terjalin ini.

II.Pembahasan

PT Wesitan Konsultasi Pembangunan adalah


salah satu perusahaan yang berbadan hukum
yang merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang jasa konstruksi. Oleh karena itulah
dalam melakukan aktivitas usaha maka PT
Wesitan Konsultasi Pembangunan mempunyai
Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang memiliki
tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan
audit, khususnya mengenai fungsi keuangan.
Satuan Pengawasan Intern (SPI) berperanan
untuk mengamati, menganalisis dan menilai
kegiatan yang melatarbelakangi bukti-bukti
laporan keuangan dan lainnya serta menjamin
bahwa seluruh verifikasi, rekonsiliasi dan
pembukuan lainnya berjalan dengan efisien
dan efektif serta memberikan gambaran
laporan keuangan yang diaudit.

A.Temuan Hasil
Fungsi manajemen dalam perusahaan
memegang peranan penting. Demikian pula
pada PT Wesitan Konsultasi Pembangunan,
dalam organisasi terdapat fungsi keuangan
yang mengelola keuangan perusahaan
termasuk seluruh pengeluaran-pengeluaran.
Tujuan terhadap audit manajemen
dimaksudkan untuk:

1. Melihat efisiensi dan efektivitas fungsi


keuangan yang ada pada PT Wesitan
Konsultasi Pembangunan. Dalam tahap audit
manajemen fungsi keuangan meliputi survei
pendahuluan, review dan pengujian
pengendalian wawancara dengan personil yang
terkait dengan fungsi keuangan dan fungsi-
fungsi lainnya. Wawancara tersebut dilakukan
dimaksudkan untuk dapat manajemen yang
meliputi hasil temuan dan sasaran perbaikan
atas kelemahan terhadap sistem pengendalian
manajemen perusahaan.
2. Untuk Menilai pengelolaan cashflow dari PT
Wesitan Konsultasi Pembangunan.
3. Untuk Menilai pengelolaan keuangan dari PT
Wesitan Konsultasi Pembangunan.
4. Untuk Menilai pengelolaan administrasi
penerimaan dan pembayaran yang dilakukan
sub bagian keuangan dari PT Wesitan
Konsultasi Pembangunan.
5. Untuk Memberikan berbagai saran perbaikan
atas kelemahan pengelolaan keuangan yang
ditemukan dari PT Wesitan Konsultasi
Pembangunan.
B.
Kondisi
1.Penyusunan cash flow belum dilakukan
secara efisien dan efektif.
2. Ketidak efektifan dalam pengelolaan
keuangan.
3. Seringkali terjadi selisih antara bagian
penerimaan dan pengeluaran dengan realisasi.
4. Tidak tepatnya pengelolaan cash flow.
5. Kurang efektifnya pengelolaan proyek yang
dilaksanakan oleh perusahaan.
Kriteria
1. Sebaiknya dilakukan penyusunan cash flow
secara efisien dan efektif.
2. Sebaiknya dilakukan pengelolaan keuangan
secara efektif.
3. Sebaiknya dilakukan evaluasi penerimaan
dan pengeluaran keuangan.
4. Sebaiknya dilakukan pengelolaan cash flow.
5. Sebaiknya dilakukan pengelolaan proyek
lebih efektif.

Penyebab
1. Fungsi keuangan dalam menyusun cash flow
belum dikelola secara efisien dan efektif.
2. Pengelolaan keuangan/ perpajakan belum
dilaku-kan secara efisien d an efektif.
3. Fungsi keuangan dalam mengelolah
penerimaan transaksi yang tidak sesuai
dengan yang ditargetkan.
4. Sub bagian keuangan belum mengelolah
cash flow secara akurat.
5. Penerimaan dan pengeluaran kas belum
ditentukan secara optimal.

Akibat
1. Cash flow yang disusun akan terjadi defisit.
2. Informasi keuangan yang tidak tepat dan
akurat.
3. Penerimaan dan pembayaran termin yang
tidak memadai.
4. Tidak tepatnya pengelolaan mengenai cash
flow.
5. Kurang optimalnya penerimaan dan
pengeluaran kas dalam perusahaan.

Saran
1. Perlunya dilakukan tindakan perbaikan
dalam penyusunan cash flow dalam
perusahaan. Hal ini dilakukan dengan
meningkatkan kompetensi karyawan dalam
penyusunan cash flow, dimana dengan adanya
kenaikan dalam kompetensi karyawan dalam
penyusunan cash flow maka diharapkan agar
cash flow yang disusun oleh perusahaan dapat
lebih efisien dan efektif dimasa yang akan
datang.

2. Perlu adanya perbaikan dalam penyusunan


anggaran penerimaan termin proyek dan
anggaran pengeluaran termin proyek dimasa
yang akan datang, hal ini dilakukan agar dapat
memperbaiki sistem informasi akuntansi
keuangan. Dimana dengan sistem informasi
akuntansi keuangan maka diharapkan
perusahaan dapat menyajikan informasi
keuangan yang valid dalam penyusunan
anggaran perusahaan dimasa yang akan
datang.

You might also like