Professional Documents
Culture Documents
Implementasi Terapi Gizi Pada Penyakit Jantung Koroner - Luberta
Implementasi Terapi Gizi Pada Penyakit Jantung Koroner - Luberta
5
5
4,4 4,5
4,3
4
3,5
3
3 2,8
2,4 2,5 Series 1
2 2 Series 2
2 1,8
Series 3
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Series 1 4,3 2,5 3,5 4,5
Series 2 2,4 4,4 1,8 2,8
Series 3 2 2 3 5
Faktor Risiko
(Raymond J.L. & Couch S.C., 2017)
Patofisiologi
(Raymond J.L. & Couch S.C., 2017)
PGS
Pedoman Gizi Seimbang (Kemenkes, 2014)
Asuhan Gizi
Tujuan
• Mengurangi beban kerja jantung dengan menghindari makanan
yang terlalu banyak dan keras
• Mencegah konstipasi dan kembung
• Menormalkan kadar lipid
• Menurunkan kebutuhan energi untuk mengunyah
• Menghindari kelebihan cairan
• Menurunkan kelebihan BB
• Mengidentifikasi faktor risiko dan menurunkan apabila
memungkinkan
Planning
• Pada fase akut (syok) belum diberikan nutrisi
• Setelah kondisi pasien stabil, nutrisi baru dapat diberikan
• Komposisi nutrisi :
• Cairan seimbang cenderung negatif (disesuaikan dan
dikoordinasikan dengan DPJP)
• Energi disesuaikan dengan kebutuhan pasien
• Protein 15% dari total kalori
• Karbohidrat 50-60% dari total kalori (didapatkan dari whole
grain, sayur dan buah)
Planning
• Lemak total 25-35% dari total kalori
• Lemak jenuh (SFA) kurang dari 7% dari total kalori
• Lemak trans serendah mungkin atau nol
• Lemak tak jenuh ganda (PUFA) sampai 10% dari total kalori
• Lemak tak jenuh tunggal (MUFA) sampai 20% dari total kalori
• Kolesterol <200 mg/ hari
• Serat 25-30 gram/ hari, utamakan serat larut antara 10-25 gram
Planning (bila disertai HT)
• Natrium <2000 mg = garam 5 g/1 sdt/hari
• Kalsium >800 mg/hari
• Magnesium cukup sesuai AKG
• Kalium 4700 mg/hari
Nutrisi Enteral
Mekanisme Pemberian Dukungan
Nutrisi Enteral