You are on page 1of 46

IMPLEMENTASI TERAPI GIZI PADA

PENYAKIT JANTUNG KORONER


LUBERTA EBTA WIYANI
RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI
Outline
• PJK di Indonesia
• Faktor risiko
• Patofisiologi
• Pedoman Gizi Seimbang
• Nutrition Care Process/ Asuhan Gizi
• Nutrisi Enteral sebagai suplemen/ makanan ekstra
• Contoh Studi Kasus
PJK di Indonesia
Prevalensi PJK Pada Penduduk Umur ≥ 15 Tahun Menurut
Karakteristik (Riskesdas, 2013)
Chart Title
6

5
5
4,4 4,5
4,3

4
3,5

3
3 2,8
2,4 2,5 Series 1

2 2 Series 2
2 1,8
Series 3

0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Series 1 4,3 2,5 3,5 4,5
Series 2 2,4 4,4 1,8 2,8
Series 3 2 2 3 5
Faktor Risiko
(Raymond J.L. & Couch S.C., 2017)
Patofisiologi
(Raymond J.L. & Couch S.C., 2017)
PGS
Pedoman Gizi Seimbang (Kemenkes, 2014)
Asuhan Gizi
Tujuan
• Mengurangi beban kerja jantung dengan menghindari makanan
yang terlalu banyak dan keras
• Mencegah konstipasi dan kembung
• Menormalkan kadar lipid
• Menurunkan kebutuhan energi untuk mengunyah
• Menghindari kelebihan cairan
• Menurunkan kelebihan BB
• Mengidentifikasi faktor risiko dan menurunkan apabila
memungkinkan
Planning
• Pada fase akut (syok) belum diberikan nutrisi
• Setelah kondisi pasien stabil, nutrisi baru dapat diberikan
• Komposisi nutrisi :
• Cairan seimbang cenderung negatif (disesuaikan dan
dikoordinasikan dengan DPJP)
• Energi disesuaikan dengan kebutuhan pasien
• Protein 15% dari total kalori
• Karbohidrat 50-60% dari total kalori (didapatkan dari whole
grain, sayur dan buah)
Planning
• Lemak total 25-35% dari total kalori
• Lemak jenuh (SFA) kurang dari 7% dari total kalori
• Lemak trans serendah mungkin atau nol
• Lemak tak jenuh ganda (PUFA) sampai 10% dari total kalori
• Lemak tak jenuh tunggal (MUFA) sampai 20% dari total kalori
• Kolesterol <200 mg/ hari
• Serat 25-30 gram/ hari, utamakan serat larut antara 10-25 gram
Planning (bila disertai HT)
• Natrium <2000 mg = garam 5 g/1 sdt/hari
• Kalsium >800 mg/hari
• Magnesium cukup sesuai AKG
• Kalium 4700 mg/hari
Nutrisi Enteral
Mekanisme Pemberian Dukungan
Nutrisi Enteral

(AsDI Korwil Malang, 2017)


Syarat Nutrisi Enteral
• Kandungan nutrisi sesuai kebutuhan. Ideal : 1 kkal dalam 1 cc
cairan.
• Kandungan nutrisi seimbang. Kebutuhan energi, sebagian besar
diambil dari KH dengan komposisi yang umum di Indonesia
adalah KH 60-70%, protein 15-20%, lemak 20-30%.
• Keamanan mikroba (yang sdh diseduh >4 jam, tidak boleh
dikonsumsi).
• Osmolaritas sama dengan cairan tubuh. Ideal 350-400
mOsmol/L.
• Kecepatan alir/ viskositas.
Syarat Nutrisi Enteral
• Rasio kalori nitrogen
• Bebas atau rendah laktosa
• Rendah/ bebas dari bahan yang mengandung purin dan
kolesterol
• Mengandung serat
• Mudah diabsorbsi
• Jenis formula enteral secara umum adalah jenis polimerik
yang mengandung nilai gizi seimbang cukup vitamin dan
mineral
Gambaran Umum
• Seorang ibu berusia 73 tahun, dengan diagnosis medis
STEMI (ST Elevation Myocardial Infarction) Inferior RV
Posterior pro trombolitik.
• Asupan makanan pasien menurun sejak satu hari SMRS,
asupan energi hanya 36,2% dari kebutuhan energi 1500
kalori. Pasien tampak kesakitan karena nyeri dada kiri
tidak menjalar, nyeri seperti ditekan benda berat, sejak satu
hari SMRS.
• RPD : HT (minum obat dan periksa ke dokter jika ada
keluhan) dan gastritis.
Identitas Pasien
• Nama : Ny. T
• Usia : 73 tahun
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Pekerjaan : ART
• Pendidikan : Tidak tamat SD
• Tanggal MRS : 12 Oktober 2021
• Dx Medis : STEMI (ST-Elevation Myocardial Infarction)
Inferior RV Posterior Pro Trombolitik
• Ruang : ICCU
ASSESMEN GIZI
SKRINING GIZI PENGUKURAN
ANTROPOMETRI
• Hasil skrining dengan MST • BB aktual = 30 kg
dengan skor 1, termasuk
dalam kondisi khusus • TB = 145 cm
karena harus dirawat di • BBI = 45 kg
ICCU
• IMT = 14,27 kg/m2
• Status gizi = kurus
(Kemenkes, 2013)
Pemeriksaan Biokimia (13 Oktober 2021)
Hasil Nilai Nilai Normal Satuan Keterangan
Pemeriksaan
CKMB >8,0 <5,0 ng/mL Tinggi
MYO 59,6 <55,0 ng/mL Tinggi
Troponin I <0,05 <0,30 mg/dL Normal
Kolesterol total 275 <200 mg/dL Tinggi
Trigliserida 264 <200 mg/dL Tinggi
Kolesterol LDL 180 <130 mg/dL Tinggi
Kolesterol HDL 40 35-60 mg/dL Normal

Penilaian = hiperlipidemia, STEMI


Pemeriksaan Fisik dan Klinis (13 Oktober 2021)
• Keadaan umum : kesadaran composmentis, lemah,
nyeri dada skala 2 (ringan), nafsu makan menurun
Parameter Nilai Nilai normal Satuan Keterangan
Tekanan darah 120/70 120/80 mmHg Normal
Suhu 36,5 36,5-37,5 ⁰C Normal
Respirasi 20 20-24 x/menit Normal
Nadi 63 70-100 x/menit Bradikardi
Saturasi 97 >95 % Normal
Status cairan +1.036cc Seimbang/defisit Excess
Oedema Tidak Tidak Tidak oedema

Penilaian = kelebihan intake cairan, bradikardi


Riwayat terkait gizi dan makanan
• Riwayat gizi dahulu :
• Tidak mempunyai alergi makanan
• Tidak suka mengkonsumsi makanan yang terlalu asin
• Frekuensi makan utama 3x/hari, selingan 1-2x/hari
• Makanan pokok : nasi 3 sdm tiap kali makan
• Lauk hewani : 2-3x/minggu jenisnya ayam, ikan segar, telur@ 1
potong/butir/hari
• Lauk nabati 2-3x/hari, tahu/ tempe 25 gram sekali makan
• Sayuran 1-2x/hari, 3 sdm sekali makan, jenisnya kacang panjang, pepaya
muda, terong, labu siam
• Buah 1-2x/minggu, dengan jenis pepaya, pisang
Riwayat gizi dahulu
• Pengolahan lauk hewani dan nabati digoreng
• Pengolahan sayuran lebih sering dengan disantan
• Makanan selingan yang sering dikonsumsi adalah gorengan
(tahu/ tempe)
• Minum air putih ±5 gelas/hari, sudah termasuk minum teh
manis/ SKM 1x/hari @200 ml
Total asupan zat gizi dari riwayat gizi dahulu :
• Energi = 543,3 kkal (36,2% dari total energi)
• Protein = 28,7 gram (51% dari total protein)
• Lemak = 30,2 gram (72,4% dari total lemak)
• Karbohidrat = 39,1 gram (17,4% dari total karbohidrat)
• Serat = 4,8 gram (19,2% dari total serat)
• Kolesterol = 42,7 mg (<200 mg)
• Natrium = 1102 mg (<2000 mg)
• Penilaian = asupan energi, protein, karbohidrat dan serat
defisit
Riwayat Gizi Sekarang
• Hasil recall 24 jam (13 Oktober 2021) : nafsu makan berkurang karena adanya
keluhan nyeri dada skala 2.
• Diet awal : Tim RG RL 1700 kalori, protein 60 gram, lemak 47 gram, KH 255 gram
• Pembatasan minum 700 cc/ 24 jam
• Energi = 325,2 kalori (19% dari total energi)
• Protein = 24,5 gram (40,8% dari total protein)
• Lemak = 12 gram (25,5% dari total lemak)
• Karbohidrat = 29 gram (11,4% dari total karbohidrat)
• Serat = 6,6 gram (26,4% dari total serat)
• Kolesterol = 45,6 mg (<200 mg)
• Natrium = 1059,8 mg (<2000 mg)
• Penilaian = asupan energi, protein, lemak, karbohidrat, serat
defisit
Riwayat Terkait Kesehatan Dan Sosial Ekonomi
• Tinggal dengan tiga orang cucu dan satu cucu mantu
• Pengobatan pasien menggunakan BPJS Kesehatan PBI/
APBN
• Penyediaan makanan oleh pasien sendiri
• Belum pernah menerima konseling gizi di ruang rawat inap
Terapi Medis
Obat yang Indikasi Interaksi dengan makanan
diberikan
Ramipril Menurunkan TD dan mengobati gagal Meningkatkan kadar kalium dalam darah.
jantung Hindari konsumsi makanan tinggi kalium
Atorvastatin Menurunkan kolesterol dan menurunkan Dapat dikonsumsi baik dalam keadaan perut
laju produksi LDL kosong maupun setelah makan
Clopidogrel Mencegah stroke dan penggumpalan Jangan mengonsumsi buah atau jus anggur
darah, terutama bila sebelumnya pernah karena dapat mengurangi efektivitas obat dan
mengalami gangguan aliran darah, meningkatkan risiko terjadinya efek samping
serangan jantung, angina pektoris, atau
menjalani pemasangan ring jantung
Alprazolam Jangan mengonsumsi minuman beralkohol
Mengatasi gangguan kecemasan dan
karena dapat meningkatkan risiko terjadinya
gangguan panik
efek samping
Aspilets Meredakan nyeri pada penderita angina Dapat diberikan setelah makan pagi/ siang/
pektoris dan infark miokard malam
Diagnosis Gizi
• NI-2.1 Kekurangan intake makanan oral berkaitan dengan
penurunan nafsu makan ditandai dengan asupan makanan
per oral kurang dari 80% dari kebutuhan.
• NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus
(lemak) berkaitan dengan gangguan jantung ditandai
dengan hiperlipidemia.
• NB-1.1 Pengetahuan yang kurang dikaitkan dengan
makanan dan zat gizi berkaitan dengan kurangnya
informasi ditandai dengan riwayat gizi suka mengkonsumsi
makanan yang digoreng, sayuran bersantan dan kurang
konsumsi sayur dan buah.
Intervensi Gizi
• Energi = 1500 kalori (Harris Benedict)
• Protein 15% dari total energi = 56,3 gram
• Lemak 25% dari total energi = 41,7 gram
• Karbohidrat 60% dari total energi = 225 gram
• Kolesterol <200 mg/ hari
• Serat 25-30 gram/ hari, utamakan serat larut antara 10-25 gram
• Natrium <2000 mg = garam 5 gram atau 1 sdt/hari, (garam dapur
½ sdt/hari)
• Minum dibatasi 700 cc/ 24 jam (sudah termasuk nutrisi enteral)
Pembagian makanan sehari
Jenis makanan Frekuensi Nilai gizi

Nasi tim RGRL 3x/hari (jam 07,12,17) E = 1.282,3 kalori


P = 48,88 gram
L = 37,93 gram
KH = 186,78 gram
Serat = 22,71 gram
Kolesterol = 53,6 mg
Na = 1.290 mg
Makanan selingan 1x/hari (jam 15) E = 117,7 kalori
P = 3,5 gram
L = 0,6 gram
KH = 24 gram
Serat = 1,5 gram
Kolesterol = 0 mg
Na = 214 mg
Formula enteral RL 1x100 cc (jam 10) E = 100 kalori
P = 3,92 gram
L = 3,17 gram
KH = 14,22 gram
Serat = 0,79 gram
Kolesterol = 4 mg
Na = 76 mg
Edukasi dan Konseling Gizi
• Menjelaskan mengenai tujuan, prinsip, syarat diit RG RL
1500 kalori
• Bentuk makanan lunak
• Bahan makanan yang dianjurkan, tidak dianjurkan
• Minum air putih bebas tercatat (minum disediakan oleh RS,
dibatasi 700 cc/ 24 jam)
• Edukasi pembatasan makanan/ minuman dari LRS
• Motivasi untuk meningkatkan asupan makanan
Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter Target pencapaian Waktu
Asupan makanan Mendekati kebutuhan Setiap hari
(E,P,L,KH,serat,kolesterol,
Na) normal

Nilai laboratorium terkait Mendekati nilai Setiap hari sesuai


gizi normal jadwal pemeriksaan
Fisik dan klinis Mendekati normal Setiap hari
Monitoring (14 Oktober 2021)
Asupan Fisik klinis
E P L KH SRT Na KOL PARAMETER NILAI NILAI NORMAL
TIM 406,7 23,2 18,1 37,1 2,9 84,2 43,5 SKALA NYERI 1 (ringan) Tidak ada nyeri
RGRL 3x
dada
SNACK 55,4 1,5 1,6 8,7 0 33 5,6
1x TD 94/46 120/80 mmHg

Enteral SUHU 36,5 36,5-37,5°C


100 3,9 3,2 14,2 0,79 76 4
RL1x100 RESPIRASI 20 20-24x/menit
cc NADI 60 70-100x/menit
TOTAL 562,1 28,6 22,8 60 3,7 1193,2 53,1 SATURASI 95 >95%
KEB 1500 56,3 41,7 225 25-30 <2000 <200 STATUS CAIRAN +586cc Seimbang/defisit
OEDEMA Tidak Tidak oedema
% 37,5 50,8 54,7 26,7 14,8
Monitoring (15 Oktober 2021)
Asupan Fisik klinis
E P L KH SRT Na KOL PARAMETER NILAI NILAI NORMAL
TIM RGRL 394,4 19,5 15,8 43,8 6,9 80,6 34,8 SKALA NYERI 1 Tidak ada nyeri
3x (ringan) dada
SNACK 1x 117,7 3,5 0,6 24 1,5 214 0 TD 107/68 120/80 mmHg
ENTERAL 100 3,9 3,17 14,22 0,79 76 4 SUHU 36,4 36,5-37,5° C
RL 1x100cc RESPIRASI 21 20-24x/menit
TOTAL 612,1 26,9 19,6 82 9,2 1370,6 38,8 NADI 68 70-100x/menit
KEB 1500 56,3 41,7 225 25-30 <2000 <200 SATURASI 95 >95%
% 40,8 47,8 47 36,4 36,8 STATUS CAIRAN +454cc Seimbang/defisit
OEDEMA Tidak Tidak oedema
Monitoring (16 Oktober 2021)
Asupan Fisik klinis
E P L KH SRT Na KOL PARAMETER NILAI NILAI NORMAL
TIM RGRL 415,7 25,9 19,3 34,1 5,5 66,5 43,5 SKALA NYERI 1 (ringan) Tidak ada nyeri
3x dada
SNACK 1x 78,8 2 0,9 15,3 1 40 25,5 TD 129/58 120/80 mmHg
ENTERAL 100 3,92 3,17 14,22 0,79 76 4 SUHU 36,5 36,5-37,5°C
RL 1x100 cc RESPIRASI 21 20-24x/menit
TOTAL 594,5 31,8 23,4 63,6 7,3 1182,5 73 NADI 59 60-100x/menit
KEB 1500 56,3 41,7 225 25-30 <2000 <200 SATURASI 98 >95%
% 39,6 56,5 56,1 28,3 29,2 STATUS CAIRAN -44cc Seimbang/defisit
OEDEMA Tidak Tidak oedema
Monitoring (17 Oktober 2021)
Asupan Fisik klinis
E P L KH SRT Na KOL NILAI NILAI NORMAL
TIM 448,1 28,8 20,6 36,4 7,5 94,3 71,1 SKALA NYERI 1 Tidak ada nyeri
RGRL 3x (ringan) dada
SNACK 1x 94,2 1,5 3,7 13,6 0,5 2,5 10,5 TD 143/65 120/80 mmHg
ENTERAL 100 3,9 3,17 14,2 0,79 67 4 SUHU 36,3 36,5-37,5°C
RL 1x100 RESPIRASI 17 20-24x/menit
cc
NADI 83 60-100x/menit
TOTAL 642,3 34,2 27,5 64,2 8,8 1163,8 85,6
SATURASI 98 >95%
KEB 1500 56,3 41,7 225 25-30 <2000 <200
STATUS CAIRAN +20cc Seimbang/defisit
% 42,8 60,7 65,9 28,5 35,2
OEDEMA Tidak Tidak ada oedema
KESIMPULAN
• Selama intervensi gizi dilakukan, asupan energi, protein,
lemak, KH, serat meningkat. Asupan natrium dan kolesterol
dalam batas normal. Asupan air pasien dicatat dan
terkendali.
• Modifikasi jadwal makan dan menu (makanan utama,
snack, nutrisi enteral) pada pasien PJK dilakukan untuk
mengontrol asupan energi, protein, lemak (SFA, MUFA,
PUFA), karbohidrat, serat, kolesterol, natrium dan cairan
sebagai rekomendasi utama diet pada PJK untuk membantu
menormalkan kadar lipid dan menghindari kelebihan
cairan.
KESIMPULAN
• Pemberian intervensi gizi pada pasien PJK memerlukan
kolaborasi antara dokter, perawat, farmasi, ahli gizi dan
sejawat nakes lainnya.
Referensi
• Raymond JL & Mahan LK. 2017. Krause’s Food & Nutrition Care
Process. 14th Edition. Elsevier.
• Persatuan Ahli Gizi & Asosiasi Dietisien Indonesia. 2020. Penuntun
Diet Dan Terapi Gizi. Edisi 4. EGC. Jakarta.
• Handayani D & Supariasa IDN. 2020. Asuhan Gizi Klinik. EGC.
Jakarta.
• Skipper A. 2020. Gizi Enteral dan Parenteral. Edisi 3. EGC. Jakarta.
• Asosiasi Dietisien Indonesia Korwil Malang. 2017. Pelatihan dan
Workshop Formula Enteral Rumah Sakit. Malang.
• Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Direktorat Jenderal Bina
Gizi dan KIA. Jakarta.
TERIMAKASIH

You might also like