You are on page 1of 12

https://journal.unismuh.ac.id/index.

php/kimap/index

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA


PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN BULUKUMBA

Andi Jusdiana Ahmad1, Mappamiring2, Nuryanti Mustari3

1. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia


2. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
3. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia

Abstract

This study aimed to analyze the effect of the work environment on employee performance at the
Education and Culture Office of Bulukumba Regency. The type of research used in this study
was a mix method (quantitative and qualitative) with data collection techniques used namely
observation, questionnaires, interviews, and documentation. As for the number of samples used
in this study as many as 55 people and 9 informants. The data were analyzed using simple
linear regression analysis. The results showed that the influence of the work environment on the
performance of employees at the Education and Culture Office of Bulukumba Regency went
well. This was based on the average score obtained from the statement items of 77.97% which
indicated that the work environment occupies a good category. Then the research also showed
that the work environment had a positive and significant effect on the performance of employees
at the Education and Culture Office of Bulukumba Regency by 53.6% and the rest, which was
46.4%, the performance of employees was influenced by other factors.

Keywords: work environment, employee performance

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah mix method (kuantitatif dan kualitatif) dengan teknik
pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, kuesioner, interview (wawancara), dan
dokumentasi. Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 55 orang
dan informan sebanyak 9 orang. Data tersebut dianalisis menggunakan analisis regresi linear
sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba berjalan dengan baik. Hal
ini berdasarkan skor rata-rata yang diperoleh dari item pernyataan sebesar 77,97% yang
menandakan bahwa lingkungan kerja menempati kategori baik. Kemudian penelitian juga
menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba sebesar 53,6% dan selebihnya yaitu
sebesar 46,4% kinerja pegawai dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata kunci: lingkungan kerja, kinerja pegawai


andijusdianaahmad@gmail.com

Volume 3, Nomor 1, Februari 2022


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

PENDAHULUAN atau tidaknya perlengkapan kerja.


Menurut Mangkunegara (2017)
Lingkungan kerja adalah bagian
lingkungan kerja merupakan keseluruhan
pokok yang mampu meningkatkan
perkakas dan bahan yang digunakan pada
kualitas produktivitas kerja. Lingkungan
lingkungan sekitar dimana seseorang
kerja merupakan kehidupan sosial, fisik,
bekerja, metode kerja, serta pengaturan
dan psikologi pada suatu instansi yang
kerja baik secara individu maupun
dapat memengaruhi kinerja pegawai.
kelompok. Hal ini senada dengan
Lingkungan kerja ialah salah satu faktor
Wursanto (2009) yang mendefinisikan
penting dalam menciptakan baik atau
lingkungan kerja sebagai sesuatu yang
buruknya kinerja pegawai. Lingkungan
menyangkut segi fisik maupun psikis
kerja pada Dinas Pendidikan dan
yang secara langsung maupun tidak
Kebudayaan Kabupaten Bulukumba
langsung akan berpengaruh terhadap
khususnya pada ruang kerja pegawai
kinerja pegawai. Adapun kondisi
belum tertata dengan baik, sehingga
lingkungan kerja dikatakan baik atau
ruang gerak yang diperlukan sangat
memadai apabila pegawai mampu
sempit dan tidak sesuai dengan aturan
melakukan pekerjaan secara optimal,
untuk setiap ruang kerja yang
sehat, aman dan nyaman.
sebenarnya. Selain itu, lingkungan kerja
Sama halnya dengan Sutrisno
yang berada pada pusat kota sehingga
(2012:118), yang mengatakan
menimbulkan banyaknya suara- suara
lingkungan kerja merupakan keseluruhan
bising yang dapat mengganggu kinerja
sarana dan prasarana yang ada di
para pegawai yang ada di kantor
sekitar pegawai yang mampu
tersebut. Maka dari itu, peneliti ingin
mempengaruhi pelaksanaan
mengetahui apakah lingkungan kerja
pekerjaannya. Sedangkan menurut
berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
Silalahi (2013:118), lingkungan kerja
Menurut Isyandi (2004).
adalah keseluruhan komponen baik di
Lingkungan kerja merupakan sesuatu
dalam maupun di luar instansi, baik yang
yang ada di sekitar pegawai yang dapat
berdampak secara langsung maupun
mempengaruhi dirinya dalam
tidak langsung terhadap aktivitas
menjalankan tugas yang diberikan.
pegawai untuk mencapai tujuan kerja
Seperti temperatur, kelembapan,
suatu instansi.
ventilasi, penerangan, kegaduhan,
kebersihan tempat kerja, serta memadai

288
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Lingkungan kerja terdiri dari fisik juga merupakan lingkungan kerja


lingkungan kerja fisik dan non-fisik. yang tidak bisa diabaikan karena
Lingkungan kerja fisik menurut mampu memengaruhi kinerja pegawai.
Nitisemito (1998:86), adalah semua Adapun menurut Sugito dan
yang ada disekitar pegawai yang Sumartono (2005:148), lingkungan
mampu mempengaruhi dirinya dalam kerja non-fisik adalah kondisi lain dari
menjalankan tugas-tugas yang diberikan lingkungan fisik yang berkaitan dengan
dan dipengaruhi oleh faktor fisik, kimia, hubungan kerja antara semua pegawai
biologis, fisiologis, mental, dan sosial yang bekerja di instansi yang sama.
ekonomi. Lingkungan kerja fisik yang Jadi, instansi seharusnya menciptakan
baik membuat pegawai nyaman dalam kondisi kerja yang bersifat
bekerja. Rasa nyaman yang timbul kekeluargaan, komunikasi yang baik,
dalam diri seorang pegawai mampu dan pengendalian diri.
meningkatkan kinerja dalam dirinya. Cokroaminoto (2007:1),
Terdapat beberapa unsur-unsur mengemukakan bahwa salah satu unsur-
lingkungan fisik, menurut Sedarmayanti unsur lingkungan kerja non-fisik ialah
(2009:26), unsur-unsur lingkungan fisik struktur tugas dalam sebuah instansi
dibagi menjadi dua, yakni: 1) atau perusahaan. Berbeda dengan yang
Lingkungan kerja yang berhubungan dikemukakan oleh Sumartono dan
langsung dengan pegawai seperti: pusat Sugito (2004:147), unsur-unsur
kerja, kursi, meja, dan lain-lain. 2) lingkungan kerja non-fisik ialah
Lingkungan kerja perantara/umum. hubungan antara atasan dengan
Merupakan Lingkungan kerja yang bawahan dan hubungan antar bawahan.
dapat memengaruhi kondisi manusia, Lingkungan kerja menurut
seperti: temperatur, kelembapan, Sedarmayanti (2011:46), dapat
sirkulasi udara, pencahayaan, dianalisis menggunakan tujuh indikator,
kebisingan, getaran mekanis, bau tidak yaitu: 1) Penerangan. Penerangan
sedap, warna, dan lain-lain. merupakan sinar yang cukup dan masuk
Sedarmayanti (2009:31), ke dalam ruang kerja pegawai. Dengan
mengemukakan bahwa lingkungan kerja penerangan yang cukup membuat
non-fisik merupakan semua keadaan kondisi kerja yang lebih menyenangkan.
yang berkaitan dengan hubungan kerja, 2) Suhu udara. Suhu udara merupakan
baik sesama rekan kerja, bawahan, temperature di dalam suatu ruang kerja
maupun atasan. Lingkungan kerja non- pegawai. Suhu udara yang terlalu panas

289
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

atau terlalu dingin di ruangan kerja diberikan. Dengan itu, kinerja pegawai
pegawai akan menjadi tempat merupakan suatu kombinasi dari
menyenangkan untuk bekerja. 3) Suara kesempatan, kemampuan, dan usaha
bising. Suara bising merupakan tingkat yang dinilai dari hasil kerja dan juga
kepekaan pegawai yang dapat merupakan hasil atau tingkat
memengaruhi aktivitasnya dalam keberhasilan seseorang selama periode
bekerja. 4) Penggunaan warna. tertentu dalam melaksanakan tugas jika
Penggunaan warna merupakan dibandingkan dengan berbagai
pemilihan tata warna dalam ruangan kemungkinan, seperti halnya standar
yang akan digunakan untuk bekerja. 5) hasil kerja, target dan kriteria yang telah
Ruang gerak yang di perlukan. Ruang ditentukan sebelumnya yang telah
gerak merupakan posisi kerja antara disepakati bersama.
satu pegawai dengan yang lainya, Menurut Mangkunegara (2013),
termasuk juga alat bantu dalam bekerja kinerja merupakan suatu hasil kerja
seperti: meja, kursi, lemari, dan lain- secara kualitas dan kuantitas yang diraih
lain. 6) Kemampuan bekerja. pegawai dalam menjalankan tugas
Kemampuan bekerja merupakan suatu sesuai dengan tanggung jawab yang
kondisi yang dapat menciptakan rasa telah diberikan kepadanya. Dengan itu
aman dan tenang dalam melakukan dapat disimpulkan bahwa kinerja
pekerjaan. 7) Hubungan antar merupakan hasil kerja atau prestasi
pegawai. Hubungan antar pegawai kerja yang telah dicapai pegawai baik
merupakan kondisi satu pegawai dengan itu secara kuantitas maupun kualitas
pegawai lain yang harus harmonis untuk dalam menyelesaikan tugas dan
mencapai suatu tujuan instansi dengan tanggung jawab yang di amanahkan
adanya kebersamaan dalam kepadanya.
melaksanakan tugas–tugas yang Menurut Hasibuan (2001) kinerja
diamanahkan. merupakan suatu hasil kerja seseorang
Kinerja berasal dari kata job yang dicapai berdasar pada pengalaman,
performance yang mengandung arti kecakapan, kesungguhan serta waktu
prestasi kerja yang diraih oleh seseorang. dalam menjalankan tugas yang
kinerja merupakan tolak ukur kualitas diberikan kepadanya. Sama halnya
dan kuantitas yang dicapai oleh dengan pendapat Rivai (2005) yang
seseorang dalam melaksanakan tugas menyatakan bahwa kinerja adalah
sesuai dengan tanggung jawab yang kualitas dan kuantitas pekerjaan yang

290
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

mampu diselesaikan oleh seorang pegawai ialah: (1) Faktor kemampuan


pegawai sebagai hasil dari kemampuan (ability) pegawai, secara psikologis
dan usahanya. Sedangkan kemampuan terdiri dari kemampuan potensi (IQ)
itu sendiri, biasa tercapai apabila dan kemampuan reality (knowledge
seseorang memiliki pengetahuan dan skill) artinya pegawai yang
mengenai pekerjaan, keterampilan, dan mempunyai IQ diatas rata-rata (IQ
kemampuan dalam berhubungan antar 110-120) dengan pendidikan yang
pribadi maupun kelompok. memadai untuk jabatannya sehingga
Faktor-faktor yang dapat terampil dalam mengerjakan pekerjaan
memengaruhi kinerja pegawai menurut sehari-hari. (2) Faktor motivasi,
Mar’at (1982) adalah faktor individu terbentuk dari sikap (attitude) seorang
dan faktor situasi. Faktor individu dapat pegawai dalam menghadapi situasi
dilihat dari berbagai hal yang berbeda- kerja, motivasi merupakan suatu
beda, hal tersebut dilihat dari kondisi yang menggerakkan diri
kemampuan, fisik, motivasi dan faktor- pegawai lebih terarah untuk mencapai
faktor individual lain yang berbeda tujuan instansi. Sikap mental
antar para pegawai. Faktor situasi juga merupakan suatu hal yang dapat
berpengaruh terhadap tingkat kinerja mendorong diri pegawai untuk
seorang pegawai, misalnya kondisi berusaha mencapai prestasi kerja
sarana dan prasarana, ruangan yang maksimal.
tenang, hubungan baik antar pegawai, Adapun menurut Siagiant (1995),
serta pemimpin yang paham akan kinerja pegawai dipengaruhi oleh kondisi
kebutuhan pegawainya. fisiknya. Seorang pegawai dikatakan
Masdani (1978) menyatakan memiliki kondisi fisik yang baik jika
bahwa faktor yang memengaruhi mempunyai daya tahan tubuh yang tinggi
ketenangan dan kegairahan bekerja yang pada akhirnya tercermin dalam
seorang pegawai ada dua, yaitu: 1) kegairahan semengat kerja dengan
Faktor kepribadian dan kehidupan tingkat produktivitas tinggi maupun
emosional sendiri. 2) Faktor luar, yang sebaliknya. Kinerja pegawai berbeda
terdiri dari lingkungan rumah dan antara pegawai yang satu dengan yang
kehidupan kekeluargaannya, dan lebih lainnya. Faktor-faktor yang
lagi faktor lingkungan kerjanya. mengakibatkan perbedaan tersebut ialah
Sedangkan menurut Mangkunegara, dengan adanya perbedaan kondisi fisik,
faktor-faktor yang memengaruhi kinerja kemampuan, motivasi dan faktor-faktor

291
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

individual lainnya. kerja. Tolak ukur penilaian dilihat dari


Indikator yang digunakan untuk bentuk yang diukur bersangkutan
menganalisis dan mengukur kinerja mengenai mutu dan keberhasilan dalam
pegawai menurut Fadel (2009), yaitu: 1) kerja pegawai.
Pemahaman atas tupoksi. Dengan harus 3) Efesiensi dalam melaksanakan
terlebih dulu paham mengenai tujuan tugas. Dilihat dari berbagai sumber daya
pokok dan fungsi, serta mengerjakan dengan cara yang hemat biaya atau dapat
tugas sesuai dengan apa yang telah disebut dengan berbagai cara yang
menjadi tanggung jawab masing-masing dilakukanpegawai dalam bekerja dengan
pegawai. 2) Inovasi. Memiliki inovasi cara yang efisien. 4) Disiplin kerja. Taat
yang positif sehingga dapat disampaikan kepada hukum dan aturan- aturan yang
pada atasan dan mendiskusikannya pada berlaku baik secara umum ataupun yang
rekan kerja. 3) Kecepatan kerja. Dalam ada dalam instansi tersebut. 5) Inisiatif.
mengerjak¬an tugas, kecepatan kerja Merupakan kemampuan dalam memilih
menjadi hal yang sangat penting untuk dan melakukan sesuatu yang berkaitan
diperhatikan dengan mengikuti metode dengan pekerjaan dengan benar dan
kerja yang ada. 4) Keakuratan kerja. semaksimal mungkin tanpa harus
Dalam menyelasaikan tugas, pegawai diarahkan. 6) Ketelitian. Merupakan
perlu disiplin dan teliti dalam bekerja kesesuaian hasil pengukuran kerja
serta melakukan pengecekan ulang apakah sudah mencapai tujuan yang
terhadap pekerjaan yang dikerjakan. 5) diharapkan atau belum maksimal. 7)
Kerjasama. Kemampuan bekerja sama Kepemimpinan. Upaya memengaruhi
dengan rekan kerja yang lain, misalnya dan memberikan contoh atau arahan dari
dengan mampu menghargai pendapat pimpinan kepada bawahannya dalam
orang lain. upaya mencapai tujuan lembaga. 8)
Adapun indikator lain yang bisa Kejujuran. Merupakan salah satu hal
digunakan untuk mengukur kinerja yang sangat penting mengenai sifat
pegawai menurut Afandi (2018): 1) pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
Kuantitas hasil kerja. Segala bentuk 9) Kreativitas. Merupakan kecakapan
satuan ukuran yang dinilai dari total hasil yang melibatkan kemunculan gagasan
kerja, hal itu bisa saja dilihat dari hasil atau ide baru dalam diri seorang pegawai.
satu kesatuan angka berhubungan dengan Lingkungan kerja sangat
jumlah hasil kerja yang dapat dinyatakan berpengaruh pada produktivitas kinerja
dalam ukuran angka. 2) Kualitas hasil pegawai, baik itu lingkungan kerja fisik

292
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

maupun non-fisik. Lingkungan kerja Namun, jika ditinjau secara simultan,


dapat meningkatkan ketenangan beserta lingkungan kerja berpengaruh positif dan
kegairahan dalam bekerja, dengan signifikan terhadap kinerja pegawai.
meningkatnya kegairahan dalam bekerja Semakin baik lingkungan kerja yang
maka kinerja pegawai juga pastinya akan diciptakan oleh pegawai maka
lebih meningkat. berpengaruh terhadap kinerja pegawai
Pengaruh lingkungan kerja yang juga akan semakin meningkat.
terhadap kinerja pegawai pernah dikaji Namun, jika lingkungan kerja tidak baik,
oleh Lengkong (2016), pada LPP RRI maka akan semakin rendah kinerja
Manado yang menunjukkan bahwa pegawai.
lingkungan kerja memiliki pengaruh
METODE PENELITIAN
yang signifikan terhadap kinerja pegawai
pada LPP RRI Manado. Peningkatan dan Jenis penelitian yang digunakan
penurunan kinerja dipengaruhi oleh adalah Mix Method, yaitu
lingkungan kerja. Dengan itu, instansi penggabungan antara metode penelitian
harus lebih memperhatikan aspek kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini
lingkungan kerja seperti: penerangan, bertujuan untuk mengetahui kondisi
suhu udara, keamanan kerja, suara bising, lingkungan kerja, kinerja pegawai, serta
hubungan dengan rekan kerja maupun pengaruh lingkungan kerja terhadap
atasan, sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai di Dinas Pendidikan
kinerja. Namun, lingkungan kerja juga dan Kebudayaan Kabupaten
tidak selamanya berpengaruh positif Bulukumba.
terhadap kinerja pegawai, sebagaimana Jenis penelitian yang digunakan
dijelaskan dalam penelitian yang penelitian kualitatif dan kuantitatif
dilakukan oleh Sihotang (2020) dengan tipe pendekatan deskriptif dan
bahwa Lingkungan kerja memiliki asosiatif. Penentuan Informan dan
pengaruh negatif dan relevan terhadap sampel, peneliti menggunakan metode
kinerja pegawai di KPPN Bandar Purposive Sampling yang teknik
Lampung karena pada variabel penentuan sampelnya dengan
lingkungan kerja diperoleh hitung lebih pertimbangan tertentu saat menentukan
kecil dari variabel kinerja pegawai. orang yang terlibat langsung kedalam
Dengan demikian, dapat disimpulkan permasalahan penelitian. Data
bahwa lingkungan kerja tidak memiliki penelitian ini dikumpul melalui
pengaruh terhadap kinerja pegawai. observasi, kuesioner (angket),

293
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

wawancara, dokumentasi. Teknik dan berakhlak mulia. Adapun Misi Dinas


analisis data yang dilakukan pada Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
metode penelitian kualitatif adalah Bulukumba yaitu: (1) Meningkatkan
reduksi data, penyajian data dan profesional SDM kependidikan yang
kesimpulan. Adapun teknik analisis data berbudaya religious dan berorientasi pada
pada penelitian kuantitatif pengembangan Bulukumba pelayan
menggunakan teknik analisis regresi masyarakat. (2) Menerapkan metode dan
linear sederhana. Pengabsahan data teknik pembelajaran yang dapat
dilakukan dengan triangulasi sumber, mengembangkan aspek kognitif, efektif
triangulasi teknik, dan triangulasi dan psikimotorik secara proposional. (3)
waktu. Sedangkan untuk menguji Menyelenggarakan pendidikan jalur
keabsahan data dalam metode sekolah, pendidikan luar sekolah,
kuantitatif, melalui uji validitas dan pembinaan kepemudaan dan
reliabilitas. keolahragaan secara demokratis dan
partisipatif. (4) Meningkatkan mutu
HASIL DAN PEMBAHASAN
lulusan yang mampu melanjutkan
Dinas Pendidikan dan pendidikan memasuki pasar kerja. (5)
Kebudayaan merupakan unsur Meningkatkan partisipasi belajar melalui
pelaksana urusan pemerintahan bidang jalur sekolah dan luar sekolah dalam
pendidikan yang dipimpin oleh Kepala rangka menuntaskan wajib belajar
Dinas yang berkedudukan dibawah dan pendidikan dasar 9 tahun.
bertanggung jawab kepada Bupati Dari keseluruhan metode yang
melalui Sekretaris Daerah. Dinas digunakan diperoleh hasil berdasarkan
Pendidikan dan Kebudayaan indikator lingkungan kerja yang diambil
mempunyai tugas membantu Bupati dari teori Sedarmayanti. Teori tersebut
melaksanakan urusan pemerintahan dan mencakup tujuh indikator yang terdiri
tugas pembantuan dibidang pendidikan dari: 1) Penerangan. 2) Suhu Udara. 3)
dan kebudayaan. Suara Bising. 4) Penggunaan warna. 5)
Dinas Pendidikan dan Ruang gerak yang Diperlukan. 6)
Kebudayaan Kabupaten Bulukumba Kemampuan Bekerja. 7) Hubungan
membangun visi mewujudkan Antar Pegawai.
pendidikan yang bermutu dan mandiri
guna tersedianya sumberdaya manusia
yang kreatif, inovatif, beriman, bertaqwa

294
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Tabel 1.
Lingkungan Kerja

Rata-rata
No Indikator Kategori
persentase skor
1. Penerangan 83,63% Sangat baik
2. Suhu Udara 70,90% Baik
3. Suara Bising 70,83% Baik
4. Penggunaan warna 74,83% Baik
5. Ruang gerak yang Diperlukan 81,6% Sangat baik
6. Kemampuan Bekerja 82,69% Sangat baik
7. Hubungan Antar Pegawai 80,94% Baik
Sumber: Hasil Data Kuesioner

Dari tabel diatas, dapat diketahui Lingkungan kerja yang ada di


bahwa rata-rata presentase skor dari Kantor Dinas Pendidikan dan
keseluruhan indikator lingkungan kerja Kebudayaan Kabupaten Bulukumba
sebanyak 77,97%. Hal tersebut dalam kondisi baik, hanya saja tentunya
menunjukkan lingkungan kerja di Dinas masih ada beberapa yang perlu dibenahi
Pendididkan dan Kebudayaan seperti halnya pada ukuran ruang kerja
Kabupaten Bulukumba dalam kondisi yang sempit sehingga dapat menganggu
yang baik. kenyamanan pegawai dalam
melaksanakan suatu pekerjaan.

Tabel 2.
Kinerja Pegawai

Rata-rata
No Indikator Kategori
persentase skor
1. Pemahaman Atas Tupoksi 85,67% Sangat baik
2. Inovasi 82,98% Sangat baik
3. Kecepatan Kerja 80% Sangat baik
4. Keakuratan Kerja 83,63% Sangat baik
5. Kerja sama 85,81% Sangat baik
Sumber: Hasil Data Kuesioner

295
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Dari tabel diatas, dapat diketahui Kinerja pegawai yang ada di


bahwa rata-rata presentase skor dari Kantor Dinas Pendidikan dan
keseluruhan indikator kinerja pegawai Kebudayaan Kabupaten Bulukumba
sebanyak 83,62%. Hal tersebut dapat dikatakan dalam kondisi sangat
menunjukkan kinerja pegawai di Dinas baik dan tentunya perlu dilakukan suatu
Pendididkan dan Kebudayaan pengembangan agar kinerja pegawai
Kabupaten Bulukumba dalam kondisi dapat lebih baik lagi.
yang sangat baik.
Tabel 3.
Hasil Uji F

ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 2458,603 1 2458,603 61,317 ,000b
Residual 2125,106 53 40,096
Total 4583,709 54
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
b. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja

Dapat dilihat pada tabel di atas berpengaruh terhadap variabel kinerja


bahwa nilai F hitung = 61,317 dengan pegawai (Y) sehingga dapat diketahui
tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05, bahwa Ha diterima dan Ho di tolak
maka variabel lingkungan kerja (X) karena nilai Sig lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.
Hasil Regresi Sederhana

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 40,921 8,168 5,010 ,000
Lingkungan Kerja ,467 ,060 ,732 7,831 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Dapat dilihat pada tabel diatas, kerja (koefisien regresi) sebesar 0,467
dimana nilai Constant (a) sebesar yang berarti Ha lingkungan kerja
40,921, sedangkan nilai lingkungan diterima dan berpengaruh signifikan

296
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

terhadap kinerja pegawai di Dinas


Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Bulukumba.

Tabel 5.
Hasil Uji Koefisien Determinan

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
1 ,732a ,536 ,528 6,332
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja

Dapat dilihat pada tabel diatas pegawai di Dinas Pendidikan dan


bahwa besarnya nilai regresi atau Kebudayaan Kabupaten Bulukumba,
pengaruh (R) sebesar 0,732 yang artinya maka dapat disimpulkan bahwa: (1)
73,2%. Dari besar pengaruh variabel Lingkungan kerja di Dinas Pendidikan
independen atau lingkungan kerja (X) dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba
terhadap variabel dependen atau kinerja dalam kondisi baik, hanya saja masih
pegawai (Y) yang juga diperkuat ada beberapa yang perlu dibenahi
dengan nilai koefisien determinasi seperti halnya ukuran ruang kerja yang
(R2/R Square) atau koefisien sempit sehingga dapat menganggu
penentunya sebesar 0,536 artinya kenyamanan para pegawai dalam
53,6%. Pengaruh variabel independen melakukan suatu pekerjaan dikarenakan
atau lingkungan kerja (X) terhadap tidak sesuai dengan standar ruang kerja
variabel dependen atau kinerja pegawai pada umumnya, serta masih diperlukan
memiliki pengaruh sebanyak 53,6 % penambahan beberapa fasilitas penyejuk
sedangkan 46,4 % dipengaruhi faktor ruangan (AC). (2) Kinerja pegawai di
lain. Hal tersebut membuktikan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
lingkungan kerja memiliki pengaruh Kabupaten Bulukumba dilihat dari
terhadap kinerja pegawai. beberapa capaian indikator kinerja
seperti halnya pemahaman atas tupoksi,
KESIMPULAN
inovasi, kecepatan kerja, keakuratan
Berdasarkan penelitian yang kerja , serta kerja sama antar pegawai
dilakukan mengenai pengaruh telah terlaksana dengan baik. (3)
lingkungan kerja terhadap kinerja Lingkungan kerja berpengaruh positif

297
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

terhadap kinerja pegawai di Dinas (Studi pada Karyawan Perusahaan


Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Malang. Jurnal Administrasi
Bulukumba dengan persentase sebesar Bisnis S1 Universitas Brawijaya,
41(1), 16–24. https://doi.org/
0,536 atau 53,6%. Kemudian ada 46,4%
administrasi
yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan bisnis.studentjournal.ub.ac.id
Sihotang, J. S. (2020). Pengaruh
kerja akan tetapi disebabkan oleh
Motivasi dan Lingkungan Kerja
faktor-faktor yang lain. Terhadap Kinerja Pegawai di
KPPN Bandar Lampung. journal
of managementReview, 4(3), 535–
DAFTAR PUSTAKA
542. https://doi.org/
http://jurnal.unigal.ac.id/
Anoraga, P. (2014). Psikologi kerja.
index.php/managementreview
Rineka Cipta.
Tommy Hartono, M. S. (2020).
Bukhari, & Pasaribu, S. E. (2019).
Pengaruh Disiplin Kerja dan
Pengaruh Motivasi, Kompetensi,
Pelatihan Terhadap Kinerja
dan Lingkungan Kerja Terhadap
Karyawan di PT BPR Sejahtera
Kinerja. Maneggio: Jurnal Ilmiah
Batam. 7(1), 220–237.
Magister Manajemen, 2(1), 89–
Virgiyanti, & Sunuharyo, B. S. (2018).
103. https://doi.org/10.30596
Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik
/maneggio.v2i1.3365
dan Non Fisik Terhadap Kinerja
Huseno, T. (2016). Kinerja Pegawai.
Karyawan (Studi Pada Karyawan
Media Nusa Creative.
Divisi Fresh PT. Trans Retail
Mamesah, A. M. C., & Lotje Kawet, V.
Indonesia (Carrefour) Plaza
P. K. L. (2016). Pengaruh
Tangerang City). Jurnal
Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja,
Administrasi Bisnis (JAB), 61(2),
Dan Loyalitas Kerja Terhadap
55–60. https://doi.org/
Kinerja Karyawan Pada Lpp Rri
administrasibisnis.
Manado. Jurnal Riset Ekonomi,
studentjournal.ub.ac.id
Manajemen, Bisnis dan
Wuwungan, R. Y., Taroreh, R., &
Akuntansi, 4(3), 600–611.
Uhing, Y. (2017). Pengaruh
https://doi.org/
Lingkungan Kerja Dan Motivasi
10.35794/emba.v4i3.14294
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Mangkunagara, A. A. A. P. (2001).
Karyawan Cinemaxx Lippo Plaza
Manajemen sumber daya manusia
Manado. Jurnal Riset Ekonomi,
perusahaan. Rosda karya.
Manajemen, Bisnis dan
Nabawi, R. (2019). Pengaruh
Akuntansi, 5(2), 298–307.
Lingkungan Kerja, Kepuasan
Kerja dan Beban Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai. Maneggio:
Jurnal Ilmiah Magister
Manajemen, 2(2), 170–183.
https://doi.org/https://
doi.org/10.30596/ maneggio.
v2i2.3667 homepage
Nuryasin, I., Musadieq, M., & Ruhana,
I. (2016). Pengaruh Lingkungan
Kerja dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan

298
Volume 3, Nomor 1, Februari 2022

You might also like