You are on page 1of 14
Ew io CR pak ch dr bre) jot oon Bnd Cla ein menial dt Damian EVALUASINILAL CBR PADA TANAH DASAR (SUBGRADE) JALUR JALAN BANDUNG - CIANJUR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT. DYNAMIC CONE PENETROMETER teh Soni R, Sutisna®) Sari Dengan semakin meninghanrya Repadatan arus kendaraan pade jalur utama Bandung-Cianjur, maka perlu dipertinbanghan untuk membangun jaluralternalifBandung-Cianjur melalui Ciilin Permasalahan geologteknk yang akan dihadapl dalam pembangunan jalan adalah daye duking tanah ddasar jalan. Untuk mengetahuinya dilakukan pengyian California Bearing Ratio (CBR), agar kuaitas Jalan Yang akan dbangun dapat dimaksimalian Abstoact Due 10 the increase of traffic ofthe Bandung-Cianjur main road, itis necessary to build a new road ‘through Cin. The propased road has @ length of 84 km Engineering geological problem thet faced in the new road alignment isthe bearing capacity of the subgrade. California Bearing Ratio (CBR) of the subgrade is measured wsing portable dvnamic cone penetrometer PENDAHULUAN Secaraadministsidarahrencana jl jalan ‘eaawik wikyah Kabupaten Banding dan Dalam opin menghinda tepadtan amas Kabupaten Clajer,Provia fva Bu, Sang tranporas! jer" Bandung-PadahrangClanjer seeart,geogeta’ twieak "pede Koordna Yon scmakin'meninglat truama pada arth 1070652" 0790-10" Buju Timur den Tur, sara una membula lols! daeah Sowa 6°4720"-7°00'0" Linang Selatan (Gamba 1) Dect bape Rescyreeia Pema iene | inkag Geoneittete meee mits Barat merencanakan akan menbuka jlur jalan uty har akan persed geclot Somat Beg-Canr' once cinin guit here, iekan,peeyedian| gull Sunn + tk Stein Sn seat Erna ae) tmerpatan jal lan yang tla ads dengan eropaian_ Joe Jn 3606 nh 98 SOMGUR a cn meng dia ng peteraan yong pri dium alah sebagai Nh dtsar ln al dengan penguin CBR peers (Caljorna Bearing Ratio) Pengaian CBR ii = gata pda tae ame ema en peereaan a ae Cees noes ge nnn pss pr + Peletaan jalan ar 4 mej 10m, pada = aeel¢con a dpe dguakan stmgal due fume "jain anara Dest MalaKKP. gyda" perencanaan “peters tuna alan Rawabi sepanjang 2813 kn. imines topmost aloe jlen eng = Pemadaan dan pengasplan pada ria jalnlkcbeodat. Semin ng) lel COR. aka nara Kp. RavaladacKp.Cisrel, — menumjulan Hons ena esr soan balk Sepang 715 km engllan CBR dapat lak sccarn = Pembuiain dan pembustan jalan baru pada angsng peng, it engan_mcode ‘imal antara kp. Cmarel-DeaSukartna,Kovenson, tpl eteritan walt dan Bays Sengan cbr 10m sepajang 623 kn fang tng sin I capt gn ciakuian = Pelebran jalan dri 4m menjadi 10-m, pada _aboratorum ‘ims jal anare Denn. Stiarune Cnr ‘epandang 16450 + Beka pa Sub Deki! Gel Tbk, DILOKP, Bandong 1 Putin Cah Tt Ligh (Bln of Erneta Gk Vo. 14 Neda 200% 1-7 — Gambar 1, Peta Lobos Penveidikan Geolog! Teka Satur alan ‘Bandung Chanjur awe Barat 3 hy z gis 5 5a wear PETA LOKASI PENYELIDIRAN GEOLOGITERNIC ad IRL URUAN BANOUNS = CARUUR SRWABARST u ae Rr liceaimomn | GB] extianlalaa aes ne CBR pds th dar free ln Bens — Clie dea, ‘Peron otf Sate ‘Ada beberapa cara untuk mengetahui nila (CBR di lapangan secara tidak langsung, seperti melalui uji'sondir dan Dynamie Cone Penetrometer (DCP) Pada penyelidikan ial unk mengetabui wile (CBIR dilakukan dengan menggunakan alat DCP Potable. Pengujian DCP di daerah ini telah ilakukansebanyak 25k, KONDISI GEOLOG! JALUR JALAN Reneana alr jalan’ merupakan daerah dengan bentuk morfologt data sampal hampirtegak dan terltak pada Ketinggian $00 ~ 1.200 m i ats petmukai laut (dp) Geologi daerah tersebut berdasrkan peta geologiskala1:100.000" Lembar Bandung. (Gilitonga, 1973) dan ember Cianjur, (Gudjatmike, 1972), disusun oleh pelbagai jenis tetuan —sedimen, boku, dan volkanikYaitu (Gambae 2) (Qa: Endapan aluvium, merapskan endapan ‘simgat dan bahan rombakan (lempung, lana, asi keri), Qk Endapan danau bersifat ufaan seperth leepans tufaan, sit tufean, Kerik tuftan,konglometat tufsan,” sisipan bres. Qys:Endapan breksi dan lshar dari Gunung Gede(ierdii dari bat pasir tufsan, treks ufaanaglomterat faa) di daaras Cianjur Que: Berupa bukit kite, terdiri dari boongkat-bongkah basalt’ dt daaran Cianjue Pb: Breksi tufoan, lava, bam pase, dan konglomerat. ‘Mt Tufa batu pun, bau pasirtufaan, Miji: Formasi Cilanang, anggots bat gamping keora. Mijs: Formasi Cilanang anggots bata pasir bersifat gampingan Mtb Formasi Ciara, Gomponen basalt, ‘gamping) dan batu past (Mis: Foemasi Citarum, angeotabato pasir dan ‘atu Tanau (berapis selang-slin). Ome: Formasi Rajamandala, anggota lempung, bu-abu, napa, bata pase kara anggota breks andesit, baru ml: Fovmasi Rajamandals, anggota bata samping. ‘A: Batuan trobosen andesit 4: Batuan trobosan dest PERALATAN DAN CARA PENGUSIAN DCP Saat ini ada beberapa ype DCP yang, Aigunakan, salah satunya adalah DCP. Portable yang disebut “Scala Penerrometer", kemudian dikembangkan dan distndardkan oleh “Central “African Standard Als in tere dri pips ste berdiameter 16 mm, Konus baja di ujunsnya yang berdiameter 20 mm serta mempunyai sudut 60", dan beban seberat 8 kg (Gamba 3). Cara pengujianaya adalah dengan memasukkan DCP kedslam tnah yang akan duit ‘dengan ltumbuk oleh beban (yang. diatubkan ‘setingsi 378 mm) seesra bebas melalui pia sane Beban akan menmbuk Knocking Head sehingsa ‘jung Konus akan masuk ke dalam tana, Setip tumbukan, Konus akan masuk ke dalam tanah dan icatat dam satuan mm (mmibiow). Tumbukan pertama tidak diperhtungkan dalam perhitungan Untuk menear nilai CBR, karena dianggap bahwa Tapisantanah paling atas mash merupakan tanah yang terganggn sehinggn tide dapat mewakil Kandi sebonarny ‘Alst ini digunakan untuk menembus tanah hingga Kedalaman 80.cm di bawab permukaan tanah, Karena tanah i bevah Kedalaman 80 cm merupakan lapisan tanah yang paling seit menerima efek dari ansporasi ‘yang melintas Ai atasnya (Kleyn dan Savage, 1982" dalam Raharj, 1983). PERHITUNGAN CBR Untuk mengetahui lai CBR dari basi pengujan DCP, dapat digunakan beberapa runs, ‘alu dengan cara “log-log model” (Tabel Dikarenakan —jenistanah di daorah penyelidikan umamaya merupakan Kombinai dart Terpung, lana, pasi, Kerik, pelapukan beet, dan tf, aka’ ramus yang dipergunakan nuke rmenghitung CBR adalah Log CBR =2,81 - 131 log D isin D = penetasi (minyblow) Berdasarkan perhitungan di atas, didapat ila (CBR seperti triat pada Tabel 2 Dari hasl perhiungan CBR tanah dasa seperti tercantum pada Tabel 2, tenyata stip jens anh yang berasal dari satuan geologh yang berbeda ‘mempunyai nilai CBR yang beragam. Sebagsi ontoh tanah yang berasal dari endapan breksi {ufsan (Pb), mempunya kiserannilai CBR yang Iebar yaitaantara 1,709 sampai 15,759%. Hal int ‘mungkin disebabkan tingkat Kepadatan tnah yang, iy berboda CrP ra ab Car Bi : aad aq Daltin Geto 4 Linghngan Bien of Erironmena Geol) ol. 14 No.1 Sut 200-7 ‘Tabel.1 Hebungan antara CBR dan DCP. ‘Material [Log-log model Tanah lempangan_| Log CBR =2,56-1,16 log D Pasir gradas baik_| Log CBR =3,03 1,51 log D ‘erik gradasi balk | Log CBR=2,55 -0,96 log D Datakombinasi | Log CBR=2,81- 131 logD Conioh soaked | Log CBR =2,76- 1.28 log D ‘Contoh unsoaked | Log CBR = 2,83 1,33 logD “Snr Rly da Song (182 dal Rar 97) ‘Tabel 2. Hasil perhit ingan nilal CBR tansh dasar untuk Jalur Jalan Bandung-Cianjur ‘SATUAN GEOLOGI NILATCBR @%) 1 Endapan danau (QD, 0522-748 2. Endapan har (Qye) 2,739 - 4.486 3. Endapan breks tua (PD) 709-15, 759 4. Endapan uf bat apang (Mt) 3916 5, Endapat bate past bersifat gampingan (Mls) 3.089 ‘6. Endapan breks,batupasir (Mtb) 30015 -8,374 7. Endapan bat pass, atu lanau (MIs) 3416-11, 647 '. Endapan lempung, napa, bat pas kuarsa (Ome) 3,057 10,684 '9, Endapan pelapukan batuan terobosan andesit (a) Tas? Jka dibandingkan dengan krteria CBR untuk fanah dasa, jalan sepert yang tercantum pada ‘abel 3. (Tumbul, 1968 dalam Raharjo, 1997) (CBR yang di dapat termasuk Katagori buruk sampai bak, ‘Tabel 3. Kriteria CBR untuk tanah dasar jalan (Gubgrade) (Tarnbul, 1968 dalam Raharjo, 1985) Section | Material | Nila CBR (%) Sangatbaik | 20-30 Subgrade | __Baik 10-20 Sedane, 5210 Burak 3 KESIMPULAN DAN SARAN ari hasil pengujian dapat diketabui bahwa nila CBR untuk tanah dasar jalan berkisar antara 0,522, sampai 15,759 yang termasuke katagori ‘buruk sampai batik Untuk Konstuksi jalan, kualias tanah dasar hharus berkatagori sangat baik (lai 20 - 30). Untuk itu perla adanya peningkatan nila CBR ‘dengan cara pemadatan, aia ml CBR pada tna dasa Grae) jal jalan Bandang ~ Car dengan mensgunan eet DyeaicCone Poneramter lon Stee) DAFTAR PUSTAKA Raharjo, RP., 1985 Correlation of CBR and Dynamic Cone Penetrometer_ Strength Measurement of Soil. Konferensi Geoteknik Indonesia ke 3. Raharjo, R.P., 1997. Uj Sondie, Interpretas dan ‘Aplikasinya Untuk Perancangan Pondasi, Univesitas Kato Parahiyangan, Bandung. Siltongs, PH, 1973. Peta Geologi Lembar Bandung, Jawa Stale, —1:100.000, Direktorat Geologt. Sujatmiko, 1972. Peta Geologi Lembar Cianjur, ‘Jawa ‘Skala, —1:100.000, Direktorat Geologi ‘Buletm Golo TataLinghangan (Pullen of Environment Geol). Vol 14 Na 1, un! 2004 8-13 KETERDAPATAN AIR TANAH P. BANGKA - P. BELITUNG SERTA PROSPEK PEMANFAATANNYA. Oleh: A. Sukrisna®) Sari Air tanah dapat dijadikan sebagai salah satu sumber air baku yang dapat dimanfaatkan untuk ‘penyediaan air bersih dan air minum penduduk sehari-hari, seperti di P. Bangka-P. Belitung. Air tanah imerupakan sumber daya alam yang terdapat dalam jumlah dan mutu yang berbeda dari satu tempat ke ‘empat lainnya, schingga upaya penyediaan air Bersih dari sumber daya air tanah, sebelumnya perl dilakukan penyelidikan yang bertyjuan wncuk mengetahui kondisi keterdapatannya, TTlisan ini membahas tentang kondisi keterdapatan sumber daya air tanah P. Bangka-P. Beliung, yoite ‘meliputi air tanah bebas, air tanah tertekan dan mata air yang selanjuinya untuk mengetahui prospek ‘pemanfaatannya sebagai sumber air baku wntuk penyediaan air bersih dan air minum, guna mencukupt kebutuhan penduduk sehari-art Abstract Groundwater is one of the main water resources which can be used as the main clean water supply for dally human activities, suck a in Bangka-Belitung Islands. As a natural resource, groundwater has Uifferent quantay and guatiy in many places, so thatthe investigation of the groundwater condition in Bangka-Beliung Islands must be conducted to know ts potency. This article explains the groundwater resources avilabilty in Bangka-Belitung Islands that consists of unconfined groundwater, confined groundwater, and springs which furthermore can be used for clean water supply PENDANULUAN dan lj ptumbunpenducieP. Bang dn P. Sangin P. Beinn dengan lo denh + Ballin pn mas deg, ake Rebun si 16,000 km’, secara administratif termasuk dalam ene ees eee oe q tu dacapn, due een seus et “ingen Prova’ KepulawerSarghbaining mah ciaapan, oat dian sng! sh Jen at doe taepten yr Kakapa al aay eke er Estep Selig at nt ot fart Kom Pengipnang Send merle Jota ptosis! KETERDAPATAN AIR TANAH Daerah ini beriklim tropis, suhu 257°C - __P. Bangka-P. Belitung disusun oleh berbas 273°C, dan kelembaban 77 - 91%. Di P, Bangka _jenis batuan, terdiri dari berbagai batuan sedimen curah hujan ratarata tahunan 2.717 mmm. Di P. —lepas, batuan sedimen padu, batuen beku, batwan BBelitung curah hujan rata-rata tahunan 3.307 mm. metamorf, dan batuan velkanik padu (Manga dan Bulan kering terjadi antara Juli - September jamal, 1994; Baharuddin dan Sidarto, 1995; dengan curah hujan terendah 164,6 mm terjadi Margono, dkk, 1995). Batuan yang berbeda jenis pada bulan Agustus, bulan basah antara Desember _tersebutmempunyai sikap esarangan air dan fan April dengan curah hujan tertinggi 391,5 mm akuifer yang’ berbeda pula, disebabken oleh terjadi pada bulan Desember perbedaan tekstur, struktur, Kekompakan, dan ‘Menurut pendataan pada akhir tahun 2001, Uingkat resistensi batuan terhadap proses jumlah penduduk di daerah ini adalah 920.729. Pelapukan dan erosi jiwa dengan ratarata pertumbohan penduduk Berdasarkan litologi akuifernya, keterdapatan pertahun mencapai 139%, Kebutuhan akan air air tanahP.Bangka-P. Belitung dapat bersih umumnya dapat dipenuhi dari sumur gali, dikelompokkan dalam 3 (tiga) sistem akuifer dan sebagian olch PDAM terotama di daerah perkotaan, Dengan meningkatnya pembangunan *) Reker pad Sb Diektorat Pendayagunan Air Toh, OTLORP, Bane 5 Keterdapoin ai tanh P.Bamgho-P Boling seria prospk pemenfacamnye (4 Sula) dengan tingkat kelulusan batuen yang berbeda, yaitu sistem akwifer dengan aliran melalui ruang, ntar butr, rokahan dan ruang antar butt, sera ‘ekaan atau eelahan (Sukrisna dan Sudadi, 2002) Keterdapatan Air Tanah Pada Sistem Akuifer dengan Aliran Metalul Ruang Antar Butir Sistem akuifer in terdapat pada sedimen lepas, yaity endapan aluvium dan pantai yang disusun ‘leh material lepas berukuran lempung, sampai kerikil dengan tingkat Kelulusan yang beragam, lumumnyamempunyal Kelulusan “rendsh, yak antara 10° dan 10° nvhari pada material halus, ddan Kelolusan sedang sampai tinggi, yakni antara 10" dan 10" vari pada material kasar ‘Sebaran akuifer ini menempati daerah dataran ppantai dan’ terdapat setempat-setempat pada Jembah sungai di daerah pebukitan, Di P. Belitung sebarannya menempati daerah dataran pana yang sempit, dengan sebaran terbatas yaity Kurang fbi ‘panya 300m dari garis pantal ke arah daratan, sedangkan sebaran yang cukup Tuas terdapat di ‘dactah P. Bangks bagian selatan den bart Tebal sistem akuifer ini beragam namun umumnya kurang dari 10m. Ditinjau dat produktivitas akuifernya, sistem akuifer i tergolong setempat produktif dan produkt sedang. Keterdapatan Air Tanah Pada Sistem Akuifer dengan Aliran Melalut Ruang Antar Buti dan Rekahan Sistem akuifer ini disusun oleh batwan yang sifsinya pad sampai Kurang padu. Batuan Yang, fermasule dalam sistem —akuifer ini dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok formasi batuan sebagai brik ‘+ Formasi Rangsam, terdri dari perselingan tatu pasir, atu lempung, bata lempung tuftan, dan konglomerat dengan sisipan tls tatu lanay dan bahan organik. Mengandune pasir timah sekunder yang bereampur dengan baw pasir kuarsa dan btu lempung. ‘Sebarannya terdapat di P. Bangka dengan luas ppenyebaran relat sempit, yaitu di dacrah Koba dan Belinys. Formasi batuan ini ‘umumaya mempunyai kelulusan — rendah ‘sampai sedang, ‘+ Formasi Tanjunggenting dan Formasi Kelapakampit, terdiei dari batu pasir mali, bata pasit, bat pair lempungan, bats empung, bacu sabak, batu lampur, serpih dan rijang ‘dengan lensa btu gamping Sebarannya terdapat di sebagian besar Bangka dan P. Belitung. Formasi ini ‘umumay berkelulusan rendah, —sctempat berkelulusan sedang pada zone pelapukan batuan, ‘= Formasi Tajam tersusun oleh batu_pasie Jkoarsa.bersisipan batw lanau, terlipat dan {ermalihkan, Batu pasir putih Kehijauan sifatnya padat, Baty lanau hijau kecoklatan termalihkan, mengandung bijih timah primer ddan kuarsa dalam rat rekshan dan jejaring. Formasi ini dijumpai setempat-setempat di P. 'Belitung dengan luas singkapan relat sempit, rmembentale bukit-bukit kecil yang. sling terpisah, Formasibatuan ini berkelulusen rondah, setompat berkelulusan sedang. pada zone pelapukan batuan. Keterdapatan Air Tanah Pada Sistem Akuifer dengan Aliran Melalui Rekahan/Celahan Sistem akuifer ini terdapat pada batuan bel dan metamor? yang dapat dibedakan menjadi 3 (Giga) Kelompok, yaitu batuan bel asam, batwan bbls basa, dan batuan metamor® © Bawan beku asam terutama grant, setempat ranodiort, damit, dri, dan diort kuarsa Batuan ini terdapat di dacrah G. Mangkol, SungailiarBelinyu, Muntok, dan Ranggas. sitamnya Kedap air (impermeable), setempat berkelulusan rendah-sedang pada zone pelapukan dan rekahan. ‘© Baan beku basa berupa diabas, setempat adamelit, diorit kuarsa, dan _granodiorit, ‘Sotempat retak-retak dan tersesarkan. Batwan ini dijumpai di P. Boling, di dacrah Mangpayah, G. Manglepah, G. Balong, dan dacrah Membalong. Sifainya kedap' it, ‘setempat berkelulusan rendah sampai sedans pda zone pelapukan dan rekahan. ‘+ Komplek Pemali, teri dari batwan metamorf seperti flit dan sekis dengan sisipan kuarsit dn lensa marmer. Batuan ini dijumpai di P. Bangka seperti di daerah Pemali,Belinyu, dan Pangkalpinang. Kelulusan ‘umumnya rendah, setempat berkelulusan sedang pada zone pelapukan dan rekahan, WILAYAH KETERDAPATAN AIR TANAH DAN PRODUKTIVITAS AKUIFER ‘Air tanah P. Bangka-P, Belitung terdapat dalam tiga daerah sebaran akwifer, yang masing- ‘masing daerah mempunyai satu atau lebih wilayah ‘dengan produktivitasakuiter yang berbeda, seperti yong tereantum pada Gambar CES aa aS be oo Lm I mer Peet Tc Priv aif P.g., Keverdapaton ir tana . Banga. Belin srte proses pemanfoatnmya 4 Surana) Sciaran Akuifer dengan Aliran Melalui Ruang ‘Antar Butir ‘Akifer ini meliputi 2 (dua) wilayah akuiter 0,1 mg/L dan nilai pH mya rendah <6,5 serta mengandung bakter! cali, Sedangkan 4hasil analisis contoh air sumur pantek dengan kedalaman 15 m yang mempunyai nila pH 6,94, Kanchungan ‘unsur fisika kimi masih memenuhi persyaratan untuk dipergunakan sebagai air min. Umumnya stenur-sumur di dacrah Majalaya sudah tercemar. Sumber pencemarnya adalah air buangan darl industri dan dari linghungan setempat. Untuk memperbaiki kualitas alr sumur diperlukan peran akif dari instanst terkait untuk membertkan informasisosialisasi secara berkala tentang cara pembuatan sumur gall yang bath untuk menghindart rrembesan air dari buangan rumah tangga dan suigal, cara pembuatan septtk tank dan cara pembuatan ssaluran pembuangan air linbah rumah tanga. Abstract Samples of dug, wells, and drill well were collected from Majalaya industrial area, They were taken in July 2002, Some easily changed parameters such as pH, hardness, calsium, bicarbonate, carbonate, free. ‘carbon dioxide, nitrite and colt bacteria were analyzed in the field. The result is compared to Health ‘Ministry Regulation No, 907/2002 and evaluated by using Suffand Piper diagrams. Piysical, chemical and biological analysis result of dug wells such as turbidity, iron, manganneze, pH and coli bacteria. do nor meer Health Ministry Regulation No. 907/2002 for drinking water. However, dill well water quality could be sed ax drinking water. Dug wellls in Mojalaya area have generally been polluted Pollutant is derived from industrial waste seater and its local area. Water quality has to be monitored and supported by government institution, which could inform the good ‘construction of well septic tank, and domestic sewage PENDAHULUAN dampak yang negatip yang merugikan kehidupan eee ten Bandung ™anusia. Balk yang berupa timbah Indust, Himba cul posh dela bebaga seit cepent eek, domes maupun dampaksosial kemasyarakatan, pperumahan, industri, petdagangan dan sektor ___Kebutuhan air bersih masyarakat_ di daerah Jainnya, Dengan berkembangnya daerah ini industri Majalaya dan sektanya sebagian besar ‘menyebabkan peningkatan kebutuhan air bersih diPenuhi dari sumur gali dan sumur pantek. ‘untuk berbagai -keperluan seria terjadinya alin -Makalah ini membahas kemungkinan terjadinya fumgsilahan div beberapa wilayah yang pencemaran air tanah di dacran Majalaya.akibat ‘mengakibatkan terganggunya Kelestarian dan Kegiatan industri dan pertumbuhan pemukiman. eualitas air tanah, Perkembangan ini tidak hanya menjanjikan dampak yang positip, tetapi sekaligus membawa + Woke pda Sub Direkt Konservasi Ai Tanah, OTLOKP, Bandung “

You might also like