You are on page 1of 16

penyerapan

bahasa asing
ke bahasa
hukum
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa sangat identik dengan komunikasi, dan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam kehidupan dan keteraturan dalam masyarakat. Bahasa
Indonesia hukum merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan
sebagai alat komunikasi dalam bidang hukum terutama bagi para profesional
hukum. Ragam bahasa hukum juga merupakan bahasa ilmiah yang harus
memperhatikan struktur dan kaidah bahasa Indonesia baku. Oleh karena itu, bahasa
hukum tidak mengutamakan gaya bahasa, tetapi mengutamakan kepastian bahasa.
Hal yang juga tidak kalah penting adalah bahas hukum harus dipastikan tidak boleh
mengandung dua atau lebih makna/pengertian (ambigu).
Perkembangan suatu bahasa tidak terlepas dari adanya kontak antara satu
bahasa dengan bahasa yang lain, baik bahasa daerah maupun bahasa asing. Kontak
antarbahasa berpengaruh pada pemakaian bahasa yang digunakan karena adanya
faktor kebiasaan mendengar dan mengucapkan kosakata bahasa daerah atau bahasa
asing. Selain itu perkembangan ilmu, teknologi, dan kebudayaan juga memengaruhi
perkembangan bahasa karena adanya kosakata atau istilah daerah/asing yang
digunakan dalam bidang tertentu. Samsuri (1994:63—64) menyatakan bahwa
semua hasil proses perkembangan bahasa meliputi penambahan, pengurangan, dan
penggantian atau perubahan.
Perkembangan kosakata merupakan
kondisi bertambah, berkurang, atau Menurut
Muslich (
berubahnya bentuk dan makna kosakata pengemb 2010:88—
angan k 89),
dalam suatu bahasa. Perkembangan Indonesi o s akata ba
a dapat hasa
kosakata bahasa Indonesia diperlukan untuk cara: (1) d ilakukan
pemungu dengan l
melengkapi kekurangan-kekurangan baik tan dari ima
bahasa la
dalam bahasa Indonesia. Kekurangan- bahasa d in,
aerah ata
kekurangan tersebut tampak pada menetapk u bahasa
an imban asing; (2
terbatasnya dan gan kata )
, ungkap
jumlah dan jenis kata, ungkapan, dan istilah istilah ba an,
hasa lain
yang mampu mewadahi dan mengungkapkan Indonesi dengan m
a; (3) an ateri bah
aspek-aspek kehidupan, kejiwaan, menghid alogi; (4 asa
upkan )
kemasyarakatan, kebudayaan, kembali
kata-kat
ilmu pengetahuan dan teknologi yang baru (arc a lama d
haism); ( engan ni
modern dengan baik. kata 5) menci lai
ptakan k
baru. Has ata-
il dari p
dengan p engemba
emungut ngan ko
disebut k a n atau p sakata
ata serap enyerapa
kata-kat an . Kata se n
a yang b ra pan adal
atau bah erasal da ah
asa daer ri bahasa
dalam ba ah, lalu asing
hasa Ind digunaka
onesia n
Pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia sebenarnya bukan hal
baru. Jika kita menelusuri sejarah bahasa Indonesia, sebenarnya bahasa
Indonesia(bahasa Melayu) sudah menyerap unsur-unsur bahasa asing sebelum
resmi menjadi nasional. Bahasa Melayu sebagai dasar bahasa Indonesia banyak
terpengaruh oleh bahasa Arab. Pada awal abad ke-20 bahasa Indonesia sebelum
resmi menjadi bahasa negara telah dipengaruhi oleh bahasa Barat.
Dalam dunia hukum pun dituntut dalam penggunaan bahasa yang tepat
untuk mengantisipasi terhadap dinamika sosial masyarakat. Hukum itu
menggunakan bahasa sebagai medianya. Dengan demikian antara bahasa dan
hukum sangat erat kaitannya. Keeratan antara hubungan keduanya selanjutnya
akan melahirkan istilah bahasa hukum bahasa hukum adalah bahasa yang
dipergunakan secara teoritis dalam khazana ilmu hukum. Doktor Hukum, dengan
mengatakan bahwa bahasa hukum, adalah bahasa yang menjadi sarana untuk
menyelami,memaknai dan mengungkap esensialitas ilmu hukum dalam
keterhijabannya.
sa d an k os a kat a pa da umumnya
Bunyi baha
yang
merupakan unsur bahasa
rsifat te rb uk a, d en ga n sendirinya dalam
be
adi saling
kontak bahasa akan terj
ar uh, sa ling m em in ja m atau menyerap
peng
g.Pe m in ja m an in id ilat arbelakangi
unsur asin
berb ag ai ha t an ta ra la in kebutuhan,
oleh
prestise kurang faham
ba ha sa se nd iri atau be rbagai tatar
terhadap
ang ya ng la in .Tid ak ad a dua bahasa
bela k
bahasa yang
yang sama persis apalagi
berlainan rumpun.
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah
diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.
Dalam proses penyerapan dari bahasa pemberi pengaruh kepada bahasa
penerima pengaruh akan terjadi perubahan-perubahan. Ada proses penyerapan
yang terjadi secara utuh, ada proses penyerapan yang terjadi dengan beberapa
penyesuaian baik yang terjadi dalam bahasa lisan maupun bahasa tulis. Dalam
penyesuaian itu akan terjadi, pergeseran baik dalam ucapan maupun ejaan
antar bahasa pemberi dan penerima pengaruh maupun pergeseran semantis.
Rumusan Masalah Tujuan

1. Untuk mengetahui
1. Apakah bahasa serapan itu
apakah bahasa serapan
dapat merusak kaidah
dapat merusak kaidah
bahasa Indonesia?
bahasa
hukum.

2. Apakah penggunaan 2. Untu


k
bahasa serapan asing penggu mengetahui
na
dalam terminologi hukum asing d an bahasa se
a rapan
Indonesia sebagai hal yang hukum lam terminol
Indone ogi
sah-sah saja? sia
In d o nesia
B ahas a
Ka id ah
Da lam
Serapan
Bahasa
erm u laan
Penggun
aan
sa l ain sejak p
. Bah asa yang
an bang k hasanya
deng pakan u r an ba an meru
ko n t a er ca m p un g k in asar
y a n g t e lah a rk a n p tu p k em en j a d i d
ngsa ghind enu ng m
Suatu ba sangat sulit men g asli pun tidak m ahasa Melayu ya diresmikannya
ya lin h. B lum
sejarahn bagai bahasa pa bahasa atau lebi a a si n g s e b e
a la h ba hasa
p se dua bahas e sia ad
diangga p u ra n a n ta ra
p u n s u r- un su r
b ah a s a In d o n
ba h as a Parsi,
hasil per
cam
e la h m enyera r p e n y erapan b a h as a Cina,
onesia t sumbe nggris ,
istri tiga a sa In d B ah a sa a h a sa I
bah
a h a sa n egara. as a B el anda, b is. i
sebagai b bahasa Arab, bah n bahasa Portug adanya hasil dar sil dari proses
a ns ke r ta, a H in d i, da a b k a n oleh as a d an ha asil
S , ba h a s a d ise b t a k b a h a la in . H
amil nesi kon ahas
bahasa T gan bahasa Indo yaitu terjadinya nyerapan dari b nurut Sugono
an mi pe n. Me
Perkemb antara proses ala emungutan atau k a ta se r a p a
a h a sa asing
si
kombina a dilakukan yait
up
se b u t d isebut b e ra sa l dari b
s e ng a j e n ye ra p an ter a ta -k at a yang
yang
n g u t an atau p m e r u p akan k a In d o n esia.
u n s
dari pem , kosakata serapa akan dalam baha
2) un
(2003:6 daerah, lalu dig
asa
atau bah
Penyerapan istilah asing dapat saja diterima,
dan tidak dapat dicegah
antaralain demi kemudahan pengalihan antar-
bahasa dan keperluan masa
depan,pemasukan istilah asing, yang bersifat
internasional, melalui proses
penyerapandapat dipertimbangkan jika salah
satu syarat atau lebih yang berikut ini
dipenuhi :
a. Istilah serapan yang di pilih lebih cocok
karena konotasinya;
b. Istilah serapan yang di pilih lebih singkat
jika dibandingkan dengan terjemahan
Indonesianya.
c. istilah serapan yang dipilih dapat
mempermudah tercapainya kesepakatan jika
istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya.
d. istilah serapan yang dipilih dapat membantu
dalam menterjemahkan istilah-
istilah hukum untuk menyamakan presepsi.
Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan dalam bahasa
Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar yaitu

 Pertama, unsur serapan yang belum  Kedua, unsur serapan yang


sepenuhnya terserap ke dalam pengucapan dan penulisannya
bahasaIndonesia, seperti reshuffle, disesuaikandengan
shuttle cock, I'exploitation kaidah bahasa Indonesia. Dalam
del'homme par hal ini diusahakan agar
I'homme .Unsur-unsur ini dipakai ejaannya hanyadiubah
dalam konteks bahasa Indonesia, seperlunya sehingga bentuk
tetapi Indonesianya masih dapat
pengucapannya masih mengikuti cara dibandingkandengan
asing.
1. Dampak Positif Penggunaan Kata –
Kata Serapan Masyarakat lebih
Dampak dari bangga
penggunaan kata – menggunakan kata-kata serapan
karena dinilai lebih modern. Para
kata serapan. remaja juga
Seringnya senang memakai kata-kata atau
masyarakat istilah-istilah asing agar dikatakan
lebih gaul, dan
menggunakan sebagainya. Selain itu, dampak positif
katakata serapan, lain adalah pengucapan kata-kata
serapan
dapat menimbulkan terkenal lebih singkat dari pada
dampak positif dan pengucapan kata-kata Bahasa
Indonesia.Seperti,
juga kata “discon” yang dalam Bahasa
dampak negatif Indonesianya berarti “potongan
sebagai berikut harga”.
2. Dampak Negatif Penggunaan
Kata – Kata Serapan Menjadikan
Bahasa Indonesia
sebagai bahasa yang rendah
dimata masyarakat. Kecintaan
masyarakat terhadap
Bahasa Indonesia, bahkan
Bangsa Indonesia berkurang.
Penggunaan Bahasa Serapan Asing Dalam
Terminologi Hukum Indonesia
Di Indonesia terjadi perkembangan hukum nasionalnya berdasarkan
asas konkordansi Belanda (pengaruh kolonialisme).Dan sampai sekarangpun,
pemberlakuan hukum warisan Belanda ini tetap diakui dan masih dipakai oleh
sarjana-sarjana hukum di dalam memberikan referensinya kepada dunia hukum
pada umumnya.Dasar hukumnya adalah Aturan Peralihan Pasal 1 UUD 1945
(Perubahan keempat setelah amandemen UUD).
Ketentuan inilah yang menyebabkan Burgerlijk Wetboekatau lebih
dikenal sebagai BW(Kitab Undang-undang Hukum Perdata), KUHP atau
Wetboek van Strafrecht(meskipun ada perubahan-perubahan), HO (Hinder
Ordonantie)dan aturan-aturan lainnya masih berlaku sampai sekarang. Masa lalu
sebagai suatu cerminan sejarah yang sekiranya bisa kita kaji secara bersama-
sama untuk mendeskripsikan secara jelas bahwa kehadiran negara satu dengan
negara lain seperti Belanda dalam kehidupan bangsa Indonesia sangat
berpengaruh, baik dalam konteks praktis maupun yang lebih bersifat substantif.
Beberapa istilah hasil serapan dalam
terminologi hukum dari:

1. Bahasa Belanda, 3. Bahasa Jerman.

2. Bahasa Perancis. 4. Bahasa


Latin.
Kesimpulan
1. Penyerapan istilah asing dapat saja diterima, dan tidak dapat dicegah
antara lain demi kemudahan pengalihan antar-bahasa dan keperluan masa
depan, terutama bahasa Inggris yang menjadi bahasa internasional.
Bahasa serapan tidak akan merusak bahasa Indonesia, tetapi justru
menambah perbendaharaan kosa kata dan istilah-istilah dalam bahasa
Indonesia. Ada juga kosakata yang diserap dari bahasa Asing tidak
mengalami perubahan ejaan ataupun perubahan makna, atau dengan kata
lain penyerapan utuh.
2. penggunaan bahasa serapan asing dalam terminology hukum Indonesia
menjadi hal yang sah-sah saja biasa dan bahkan justrumemang seharusnya
dipergunakan. Di Indonesia istilah/terminologi hukum adalah hasil serapan
dari kosa kata: Hukum, Recht. lus(latin), Lex.
Saran
1. terminologi hukum itu hanya dipahami
oleh parapakar hukum saja, maka
disarankan agar istilah dan terminologi
hukum itu disesuaikan dengan
bahasa Indonesia pada umumnya. Serta
Pengajar hendaknya mulai
memerhatikan pemakaian dan penulisan
kosakata serapan bahasa asing
dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
2. Agar bahasa hukum hasil serapan dari
bahasa asing disesuaikan dengan
kaidah bahasa Indonesia. Sehingga mudah
dipahami dan tidak mengandung
banyak makna.

You might also like