You are on page 1of 12

ANALISIS PENGARUH FINANCIAL DEVELOPMENT TERHADAP PERTUMBUHAN

EKONOMI DI NEGARA EMERGING MARKETS PADA TAHUN 2000-2019

Abstrak
Sektor keuangan yang dinamis selalu menjadi bahan utama dalam memberikan rangsangan
positif bagi pertumbuhan sektor unggulan di suatu negara itu sendiri dan menyalurkan
dampaknya ke sektor-sektor ekonomi lainnya sehingga mencapai tingkat produksi yang
tinggi dalam kondisi suatu perekonomian. Selain sektor keuangan, kondisi makroekonomi
suatu negara turut pula berpengaruh terhadap kondisi perekonomian di negara tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh financial
development dan variabel makroekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi di Negara
Emerging Markets pada tahun 2000-2019. Penelitian ini menggunakan metode
ekonometrika Generalized Method Of Moment (GMM). Penelitian ini menggunakan data
panel (cross section dan time series) di Negara Emerging Market pada periode 2000-2019.
Dari hasil pengujian data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa secara parsial,
perdagangan pasar saham, populasi penduduk usia produktif dan ekspor berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk variabel rasio uang beredar berpengaruh
negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan rasio kredit bank, investasi dan inflasi
tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Negara Emerging Market pada
tahun 2000-2019. Secara simultan, rasio kredit bank, rasio uang beredar, perdagangan
pasar saham, investasi, inflasi, populasi, dan ekspor memiliki pengaruh secara bersama-
sama terhadap pertumbuhan ekonomi di Negara Emerging Market pada tahun 2000-2019.

Kata Kunci : rasio kredit bank, rasio uang beredar, perdagangan pasar saham, investasi,
inflasi, populasi, ekspor, pertumbuhan ekonomi, generalized method of moment

Pendahuluan
Pendalaman sektor keuangan yang merupakan indikator dari pembangunan sektor
keuangan merupakan upaya untuk meningkatkan likuiditas lembaga perantara keuangan,
akumulasi modal, jumlah tabungan, dan mendorong entrepreneurship yang dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satu tujuan dilakukannya pendalaman sektor
keuangan yaitu untuk memperluas akses keuangan bagi masyarakat yang masih
kekurangan modal (Evans, 2015). Broad money atau yang bisa disebut dengan uang
beredar dan deposito bank sebagai bagian dari PDB pada umumnya digunakan sebagai
ukuran dari pendalaman sektor keuangan karena dapat memperhitungkan penggunaan
lembaga keuangan untuk transaksi sehari-hari, untuk mengetahui likuiditas perekonomian
dan menjadi tujuan tabungan (Blanco, 2009).
Banyak studi empiris, yang mengukur pembangunan sektor keuangan dengan
menggunakan kredit swasta yang disalurkan oleh bank sebagai bagian dari PDB. Hal ini
disebabkan karena kredit swasta tidak hanya menunjukkan kemampuan sektor keuangan
untuk menjangkau bisnis dan mengalokasikan sumber daya untuk proyek-proyek yang
menguntungkan tetapi juga menyumbang kredit yang dialokasikan hanya melalui lembaga
swasta ke sektor swasta (Beck,dkk, 2000).
Hubungan financial development dan pertumbuhan ekonomi masih menjadi topik yang
diperdebatkan. adanya hubungan positif secara teori serta dalam kajian empiris memberikan
hubungan yang sebaliknya. Salah satunya studi yang
dilakukan oleh Hamadi dan Bassil (2015) yang dilakukan di 13 negara Middle East and
North African MENA dari tahun 1988 hingga 2009. Hasil dari penelitian ini financial
development berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di negara
Middle East and North African (MENA). Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Malarvizhi, dkk (2019) sebagian besar variabel financial development dan investasi memiliki
korelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN-5. Secara khusus,
financial development yang dihitung dengan menggunakan ketiga pengukuran menunjukkan
hubungan yang positif dengan pertumbuhan ekonomi.

Penelitian Ductor dan Grechyna (2015) pengaruh financial development terhadap


pertumbuhan ekonomi bergantung pada pertumbuhan kredit swasta relatif terhadap
pertumbuhan output riil. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengaruh perkembangan
keuangan terhadap pertumbuhan menjadi negatif jika terjadi pertumbuhan kredit swasta
yang pesat tidak diiringi dengan pertumbuhan output riil. Penelitian Dawson (2003)
pembangunan keuangan, yang diukur dengan kewajiban likuid sebagai proporsi dari produk
domestik bruto, memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, hal
ini karena pertumbuhan ekonomi di negara CEEC tidak dibatasi oleh sektor keuangan yang
belum berkembang
Bedasarkan penjelasan diatas, tujuan utama penelitian ini adalah mengkaji pengaruh
financial development terhadap pertumbuhan ekonomi di negara emerging markets.
Pengukuran financial development dengan menggunakan rasio kredit, rasio uang beredar
dan perdangangan pasar modal. Selain variabel utama yang digunakan juga terdapat
variabel makroekonomi seperti investasi, inflasi, populasi dan ekspor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan pendekatan Generalized
Method of Moment (GMM).

Landasan Teori
1. Peranan Sektor Keuangan
Pasar keuangan merupakan faktor kunci dalam menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang
kuat karena berkontribusi pada efisiensi ekonomi dengan mengalihkan keuangan dari
penggunaan yang tidak produktif ke produktif. Dalam studinya, Schumpeter berpendapat
bahwa layanan yang disediakan oleh perantara keuangan, memobilisasi tabungan,
mengevaluasi proyek, mengelola risiko, memantau manajer, dan memfasilitasi transaksi
keuangan, sangat penting untuk inovasi teknologi dan pembangunan ekonomi (Durusu-
Ciftci, dkk., 2017).
Dengan demikian, perantara keuangan menjadi agen utama masyarakat untuk
mengalokasikan tabungan secara efisien kepada pengusaha. Pandangan ini menegaskan
bahwa perkembangan perantara keuangan berdampak langsung pada laju perubahan
teknis dan pertumbuhan produktivitas.

2. Financial Development
Hartmann, dkk (2007) mendefinisikan financial development sebagai proses inovasi
keuangan, serta perbaikan kelembagaan dan organisasi dalam sistem keuangan, yang
mengurangi informasi asimetris, meningkatkan kelengkapan pasar, menambah
kemungkinan bagi agen untuk melakukan transaksi keuangan melalui (eksplisit atau
implisit ) kontrak, mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan persaingan.
Huang (2006) menambahkan bahwa financial development merupakan suatu jalur untuk
meningkatkan efisiensi financial market sebagai sumber daya dan meningkatkan manfaat
sistem keuangan secara keseluruhan menjadi suatu elemen yang penting dalam
meningkatka kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi.

3. Hubungan Financial Development dan Pertumbuhan Ekonomi


Financial development dan pertumbuhan ekonomi dianggap berkorelasi satu sama lain dan
yang pertama adalah fakta multidimensi yang dapat diamati untuk pembangunan suatu
ekonomi. Financial development secara luas diartikan sebagai peningkatan volume layanan
keuangan bank dan perantara keuangan lainnya serta transaksi keuangan di pasar modal
(Hussain & Chakrabortry, 2012).
Favara (2003) dalam Saci, dkk. (2009) pentingnya kredit swasta dan kewajiban likuiditas
(LL) terhadap pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada pilihan metode estimasi.
Sedangkan Bhattacharya dan Sivasubramaniam (2003) memberikan bukti pengaruh searah
financial development terhadap pertumbuhan ekonomi di India. (Dawson, 2003)
menunjukkan bahwa pembangunan keuangan dengan variabel kewajiban likuiditas, tidak
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam sampel ekonomi transisi di Eropa Timur dan
Tengah.

Penelitian Terdahulu
Cojocaru, dkk (2016) di negara CEE and CIS pada periode 1990-2008 dengan
menggunakan estimasi Generalized Method of Moment (GMM). Indikator utama financial
development yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel kredit swasta/PDB, Rasio
kewajiban likuiditas/PDB, spread suku bunga, biaya overhead / total aset, dan konsentrasi
bank. Selanjutnya, variabel partisipasi pendidikan menengah digunakan sebagai variabel
kontrol dalam model. Hasil dari peran kredit keuangan dalam ekonomi transisi tidak
mendukung temuan Koivu (2002) bahwa kredit swasta berdampak negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi di negara-negara CEE dan CIS. Namun, hasilnya didasarkan pada
periode waktu pasca transisi yang lebih pendek serta teknik ekonometrik yang berbeda.
Dalam spesifikasi yang mirip dengannya, penelitian ini menemukan pengaruh positif dari
kredit swasta terhadap pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Arcand, dkk (2015) di negara berpenghasilan
tinggi pada periode 1960-2010 dengan menggunakan regresi OLS, estimasi semiparametric
dan SYS-GMM. Indikator utama financial development yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kredit untuk sektor swasta terhadap PDB. Selanjutnya, variabel rata-rata lama
Pendidikan, pengeluaran pemerintah, keterbukaan perdagangan dan inflasi digunakan
sebagai variabel kontrol dalam model. Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa
hubungan perkembangan keuangan negatif terjadi setelah rasio kredit swasta terhadap PDB
melebihi ambang sekitar 110% untuk negara-negara berpenghasilan tinggi. Ada beberapa
kemungkinan alasan mengapa sistem keuangan dapat berdampak negatif pada
pertumbuhan ekonomi. Salah satunya berkaitan dengan peran berkembang dari pasar
kredit. Argumen ini menunjukkan bahwa, seiring berkembangnya ekonomi, pasar kredit
menjadi kurang penting untuk pertumbuhan ekonomi dan intermediasi keuangan berbasis
pasar menjadi lebih penting.

Malarvizhi, dkk (2019) di negara-negara ASEAN-5 (Malaysia, Indonesia, Singapura,


Thailand, dan Filipina) dari tahun 1980-2011 dengan menggunakan regresi data panel
(pooled data). Variabel financial development dinilai dengan menggunakan 3 indikator,
yakni: rasio M2/GDP, rasio kredit domestik ke sektor swasta/GDP dan rasio kredit domestik
oleh bank/GDP. Dengan menggunakan variabel kontrol investasi domestik, tenaga kerja dan
ekspor. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa sebagian besar variabel financial
development, investasi, tenaga kerja dan ekspor memiliki korelasi positif dengan
pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN-5. Secara khusus, financial development
yang dihitung dengan menggunakan ketiga pengukuran tersebut menunjukkan hubungan
yang positif dengan pertumbuhan ekonomi.

Kerangka Konseptual
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara financial development terhadap
pertumbuhan ekonomi di negara emerging markets pada periode 2000-2019. Berdasarkan
studi teoritis dan empiris, penyusunan kerangka konseptual bertujuan untuk menjelaskan
secara teoritis dan empiris keterkaitan variabel-variabel yang dipilih dan pengaruhnya
terhadap pertumbuhan ekonomi.

Model Analisis

Model yang digunakan pada penelitian ini merujuk pada model penelitian Saci, dkk., (2009)
dan Omar Bakar, dkk (2020) . Pada penelitian ini menggunakan persamaan ekonometrika
yang dirumuskan sebagai berikut:
Definisi Operasional
Bedasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu diatas berikut adalah definisi operasional
variabel yang digunakan dalam model:
1. PDB Perkapita
PDB per kapita adalah jumlah produk domestik bruto dibagi dengan populasi. Sedangkan
PDB adalah jumlah nilai bruto yang ditambahkan oleh semua produsen penduduk dalam
perekonomian ditambah pajak produk dan dikurangi subsidi yang tidak termasuk dalam nilai
produk. Hal ini dihitung tanpa mengurangi penyusutan aset yang dibuat dan degradasi
sumber daya alam (World Development Indicator, 2020).
2. Broad Money terhadap PDB
Broad Money terhadap PDB adalah jumlah mata uang di luar bank, giro selain dari
pemerintah pusat, tabungan valuta asing sektor penduduk selain pemerintah pusat dan
sekuritas lainnya seperti sertifikat deposito dan surat berharga yang dihitung persentase dari
PDB (World Development Indicator, 2020).
3. Kredit Domestik ke Sektor Swasta oleh Bank terhadap PDB
Kredit domestik ke sektor swasta oleh bank mengacu pada sumber daya keuangan yang
diberikan kepada sektor swasta oleh perusahaan penyedia jasa keuangan (perusahaan
penerima simpanan kecuali bank sentral), seperti melalui pinjaman, pembelian sekuritas
nonquity, dan kredit perdagangan dan piutang lain, yang membentuk klaim untuk
pembayaran kembali. Satuan data yang dihitung persentase dari PDB (World Development
Indicator, 2020).
4. Nilai Total Saham yang di Perdagangkan terhadap PDB
Nilai saham yang diperdagangkan adalah jumlah total saham yang diperdagangkan, baik
dalam maupun luar negeri, dikalikan dengan harga masing- masing. Hanya satu sisi
transaksi yang dipertimbangkan atau yang dihitung. Nilai saham yang diperdagangkan
mewakili pengalihan kepemilikan yang dilakukan secara otomatis melalui buku pesanan
elektronik (EOB) bursa, di mana pesanan yang ditempatkan oleh anggota perdagangan
biasanya diekspos ke semua pengguna pasar dan secara otomatis dicocokkan sesuai
dengan aturan tepat yang ditetapkan oleh bursa, umumnya pada dasar harga / prioritas
waktu. Satuan data yang dihitung persentase dari PDB (World Development Indicator,
2020).
5. Investasi terhadap PDB
Investasi meliputi perbaikan lahan, pembelian pabrik (termasuk mesin dan peralatan
lainnya), pembangunan jalan, rel kereta api, sekolah, kantor, rumah sakit, tempat tinggal
pribadi, bangunan komersial dan industri. Akuisisi bersih atas barang berharga juga
dianggap sebagai pembentukan modal. Satuan data yang dihitung persentase dari PDB
(World Development Indicator, 2020).
6. Inflasi
Inflasi yang diukur dengan indeks harga konsumen yang mencerminkan persentase
perubahan tahunan dalam biaya konsumen rata-rata untuk memperoleh barang dan jasa
yang dapat diperbaiki atau diubah pada interval tertentu, seperti tahunan. Rumus Laspeyres
umumnya digunakan untuk mengukur inflasi (World Development Indicator, 2020).
7. Populasi Penduduk Usia Kerja
Jumlah penduduk antara usia 15 sampai 64 tahun. Penduduk didasarkan pada definisi de
facto tentang penduduk, yang menghitung semua penduduk tanpa memandang status
hukum atau kewarganegaraan (World Development Indicator, 2020).
8. Ekspor Terhadap PDB
Ekspor barang dan jasa mewakili nilai semua barang dan jasa pasar lainnya yang diberikan
ke seluruh dunia. Ini termasuk nilai barang dagangan, pengangkutan, asuransi,
pengangkutan, perjalanan, royalti, biaya lisensi, dan layanan lainnya, seperti komunikasi,
konstruksi, keuangan, informasi, bisnis, pribadi, dan layanan pemerintah. Mereka
mengecualikan kompensasi karyawan dan pendapatan investasi (sebelumnya disebut
layanan faktor) dan pembayaran transfer. Satuan data yang dihitung persentase dari PDB
(World Development Indicator, 2020).

Jenis dan Sumber Data


Jenis data dalam penelitian ini adalah adalah data sekunder dengan bentuk panel. Data
panel terdiri dari data time series yaitu periode 2000-2019 dan data cross section yaitu di 21
Negara Emerging Market (Brazil, Chile, China, Colombia, Mexico, Peru, Czech Rep., Egypt,
Hungary, Poland, Rusia, South Africa, Saudi Arabia, Turkey, Indonesia, India, Malaysia,
Pakistan, Philippines, Thailand, Korea). Klasifikasi negara-negara Emerging Market ini
didasarkan pada Morgan Stanley Capital International (MSCI), yang juga digunakan
penelitian oleh Paramati, dkk (2017) dan Gallego‐Álvarez & Pucheta‐Martínez (2020).
Sumber data data penelitian diperoleh dari World Bank (World Development Indicator dan
Global Financial Development Database).

Teknik Analisis Data


Generalized Method Of Moment (GMM)
Metode GMM merupakan sebuah metode yang digunakan untuk menganalisis data panel
dinamis. Penggunaan data panel dalam sebuah penelitian dikarenakan dapat mengatasi
persoalan terkait ketersediaan data untuk mewakili variabel yang digunakan. Banyak
hubungan ekonomi yang dinamis di alam dan salah satu keuntungan dari data panel adalah
bahwa data panel memungkinkan peneliti untuk lebih memahami the dynamics of
adjustment (Baltagi, 2008:149). Anderson dan Hsiao (1982) menyatakan model dynamic
panel (panel dinamis) adalah suatu model yang terdapat hubungan dinamis, ditandai
dengan adanya lag variabel dependent di antara variabel independent. Menurut Arellano
dan Bond (1991) Awal dari estimasi GMM adanya suatu hubungan teoritis yang harus
dipenuhi oleh parameter. Hubungan teoritis diisi sampel sementara estimasi dipilih untuk
meminimalkan jarak anatar nilai teoritis dan niai aktual. Penggunaan method of moments
dapat menghilangkan bias dan mendapatkan hasil yang lebih konsisten.

Hasil Pengujian
1. Uji Sargan
Kriteria pengujian menunjukkan apabila nilai probabilitas pengujian di atas 0,05 artinya
ditemukan adanya conditions of moment (instrumen yang digunakan valid). Sementara itu,
jika dalam pengujian ditemukan nilai probabilitas di bawah 0,05 artinya tidak ditemukan
adanya conditions of moment (instrumen yang digunakan tidak valid). Berikut tabel yang
menunjukkan hasil uji validitas pada
variabel instrumen yang digunakan dalam analisis :
Hasil Analisis Sargan Specification Test

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen dengan pendekatan Sargan Specification Test,
dapat disimpulkan bahwa variabel memiliki probabilitas di atas 0,05 yaitu 0.669. Artinya
ditemukan adanya conditions of moment (instrumen yang digunakan valid).

2. Uji Arellano-Bond
Uji Arellano-Bond dilakukan untuk mengetahui adanya korelasi antara satu
komponen residual dengan komponen residual yang lain. Hipotesisnya sebagai berikut:
H0 = Tidak terdapat autokorelasi pada sisaan orde ke-i ,
H1 = Terdapat autokorelasi pada sisaan orde ke-i .
Kriteria pengujian menunjukkan apabila nilai probabilitas pengujian di atas 0,05 artinya Tidak
terdapat autokorelasi pada sisaan orde ke-i. Sementara itu, jika dalam pengujian ditemukan
nilai probabilitas di bawah 0,05 artinya Terdapat autokorelasi pada sisaan orde ke-i. Berikut
tabel yang menunjukkan hasil uji Arellano-Bond dalam analisis :
Uji Arellano-Bond

Hasil pengujian korelasi antara satu komponen residual dengan komponen residual yang
lain dengan Arellano-Bond dapat diketahui bahwa nilai probabilitas yang dihasilkan lebih
besar dari significant Alpha 5% atau 0.05 yaitu pada orde 2 pada model SYS-GMM.
Sehingga dapat disimpulkan model SYS-GMM tidak terdapat autokorelasi pada sisaan orde
ke-2.

3. Pengujian Signifikansi Secara Parsial


Pengujian secara parsial digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada tidaknya
pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Kriteria
pengujian menyatakan bahwa apabila nilai signifikansi < level of significant maka dinyatakan
adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
Pengujian signifikansi secara parsial dapat diketahui melalui ringkasan pada tabel berikut:
Hasil Uji Pengaruh Parsial Model SYS-GMM

Pengaruh rasio kredit bank di Negara Emerging Markets terhadap pertumbuhan ekonomi
menghasilkan nilai t statistics sebesar 1,41 dengan signifikansi sebesar 0,173. Hasil
pengujian tersebut menunjukkan bahwa signifikansi > significant alpha (5% atau 0,05). Hal
ini yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan rasio kredit bank di negara emerging
markets terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian hipotesis 1 tidak terpenuhi
Pengaruh rasio uang beredar di Negara Emerging Market terhadap pertumbuhan ekonomi
menghasilkan nilai t statistics sebesar -2,43 dengan signifikansi sebesar 0,025. Hasil
pengujian tersebut menunjukkan bahwa signifikansi < significant alpha (5% atau 0,05). Hal
ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan rasio uang beredar di negara emerging markets
terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan nilai koefisien sebesar -0.00084 dengan
menunjukan hubungan yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sehingga setiap
kenaikan rasio uang beredar sebesar satu satuan persen akan mengurangi pertumbuhan
ekonomi sebesar 0.00084% dengan menganggap variabel lain konstan. Dengan demikian
hipotesis 2 tidak dapat terpenuhi.
Pengaruh rasio perdagangan pasar saham di Negara Emerging Market terhadap
pertumbuhan ekonomi menghasilkan nilai t statistics sebesar 4,63 dengan signifikansi
sebesar 0,000. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa signifikansi < significant alpha
(1% atau 0,001). Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan rasio perdagangan pasar
saham di negara emerging markets terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan nilai
koefisien sebesar 0,00014 dengan menunjukan hubungan yang positif terhadap
pertumbuhan ekonomi. Sehingga setiap kenaikan rasio perdagangan pasar saham sebesar
satu satuan persen akan memingkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,00014% dengan
menganggap variabel lain konstan. Dengan demikian hipotesis 2 dapat terpenuhi.
Pengaruh investasi di Negara Emerging Market terhadap pertumbuhan ekonomi
menghasilkan nilai t statistics sebesar 0,29 dengan signifikansi sebesar 0,772. Hasil
pengujian tersebut menunjukkan bahwa signifikansi > significant alpha (5% atau 0,05). Hal
ini berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan investasi di negara emerging markets
terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian hipotesis 4 tidak terpenuhi.
Pengaruh inflasi di Negara Emerging Market terhadap pertumbuhan ekonomi menghasilkan
nilai t statistics sebesar -1.38 dengan signifikansi sebesar 0,182. Hasil pengujian tersebut
menunjukkan bahwa signifikansi > significant alpha (5% atau 0,05). Hal ini berarti tidak
terdapat pengaruh yang signifikan inflasi di negara emerging markets terhadap pertumbuhan
ekonomi. Dengan demikian hipotesis 5 tidak terpenuhi.
Pengaruh populasi usia produktif di Negara Emerging Market terhadap pertumbuhan
ekonomi menghasilkan nilai t statistics sebesar 4,31 dengan signifikansi sebesar 0,000.
Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa signifikansi < significant alpha (1% atau
0,001). Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan populasi usia produktif di negara
emerging markets terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan nilai koefisien sebesar
0,58502 dengan menunjukan hubungan yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sehingga setiap kenaikan populasi usia kerja sebesar satu satuan persen akan
memingkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,58502% dengan menganggap variabel lain
konstan. Dengan demikian hipotesis 6 terpenuhi.
Pengaruh ekspor di Negara Emerging Market terhadap pertumbuhan ekonomi menghasilkan
nilai t statistics sebesar 2,70 dengan signifikansi sebesar 0.001. Hasil pengujian tersebut
menunjukkan bahwa signifikansi > significant alpha (1% atau 0,01). Hal ini berarti terdapat
pengaruh yang signifikan ekspor di negara emerging markets terhadap pertumbuhan
ekonomi. Sedangkan nilai koefisien sebesar 0,00054 dengan menunjukan hubungan yang
positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sehingga setiap kenaikan populasi usia kerja
sebesar satu satuan persen akan memingkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,00054%
dengan menganggap variabel lain konstan. Dengan demikian hipotesis 7 terpenuhi.
4. Pengujian Signifikansi Secara Simultan
Pengujian secara simultan digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada tidaknya
pengaruh variabel independen secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel
dependen. Kriteria pengujian menyatakan bahwa apabila nilai signifikansi < level of
significant maka dinyatakan adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara simultan atau bersama-sama. Pengujian signifikansi secara simultan
dapat diketahui melalui ringkasan pada tabel berikut:
Hasil Uji Pengaruh secara Simultan

Pengujian pengaruh secara simultan rasio kredit bank, rasio uang beredar, perdagangan
pasar saham, investasi, inflasi, populasi, dan ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi di
Negara Emerging Market pada tahun 2000-2019 pada model SYS-GMM menghasilkan nilai
uji statistik dengan probabilitas sebesar 0.0000. Hasil pengujian tersebut menunjukkan
signifikansi < level of significance (=5% atau 0,05). Hal ini berarti terdapat pengaruh yang
signifikan rasio kredit, rasio uang beredar serta perdagangan pasar saham, investasi, inflasi,
populasi, dan ekspor secara simultan atau bersama-sama terhadap pertumbuhan ekonomi
dimNegara Emerging Market pada tahun 2000-2019.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Secara parsial, perdagangan pasar saham, populasi penduduk usia produktif dan ekspor
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk variabel rasio uang beredar
berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan rasio kredit bank,
investasi dan inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Negara
Emerging Market pada tahun 2000-2019.
2. Secara Simultan, rasio kredit bank, rasio uang beredar, perdagangan pasar saham,
investasi, inflasi, populasi, dan ekspor memiliki pengaruh secara Bersama-sama terhadap
pertumbuhan ekonomi di Negara Emerging Market pada tahun 2000-2019.

Saran
Berdasarkan hasil analisis penelitian terkait pengaruh financial development terhadap
pertumbuhan ekonomi di Negara Emerging Market, maka saran yang dapat diusulkan
adalah berikut ini:
1. Peningkatan kinerja sistem keuangan di Negara Emerging Market terutama pada sektor
Lembaga keuangan sangat diperlukan agar pembangunan keuangan dapat mendorong
pertumbuhan. Dengan demikian, negara-negara tersebut perlu meningkatkan proses alokasi
kredit agar lebih efisien, melalui percepatan promosi privatisasi bank nasional, kemudian
melalui pengaturan perkreditan, dan terakhir
melalui penguatan persaingan di sektor perbankan.
2. Berkembangnya pasar saham di Negara Emerging Market diharapkan dapat
memainkan peran penting dalam mentransformasikan dampak negatif dan tidak efisiennya
penggunaan aliran modal swasta terhadap pertumbuhan ekonomi.
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terbatasnya data terkait financial development membuat sedikit kesulitan
dalam mencari proxy dari financial development di Negara Emerging
Market.
2. Kurangnya penelitian tentang financial development khususnya pada
variabel perdagangan pasar saham di Negara Emerging Markets sebagai acuan penelitian
terdahulu.

References

Anderson, T. W. & Hsiao, C. (1982). Formulation and estimation of dynamic models using
panel data. Journal of econometrics, 18(1), 47-82.
Arcand, J. L., Berkes, E., & Panizza, U. (2015). Too much finance?. Journal of Economic
Growth, 20(2), 105-148.
Arellano, M. & Bond, S. (1991). Some tests of specification for panel data: Monte Carlo
evidence and an application to employment equations. The review of economic studies,
58(2), 277-297.
Baltagi, B. (2008). Econometric analysis of panel data (Vol. 1). Australia: John Wiley & Sons.
Bhattacharya, P. C., & Sivasubramanian, M. N. (2003). Financial development and
economic growth in India: 1970–1971 to 1998–1999.Applied Financial Economics, 13(12),
925-929.
Blanco, L. (2009). The finance–growth link in Latin America. Southern Economic Journal,
76(1), 224-248.
Cojocaru, L., Falaris, E. M., Hoffman, S. D., & Miller, J. B. (2016). Financial system
development and economic growth in transition economies: New empirical evidence from
the CEE and CIS countries. Emerging Markets Finance and Trade, 52(1), 223-236.
Dawson, P. J. (2003). Financial development and growth in economies in transition. Applied
Economics Letters, 10(13), 833-836.
Ductor, L., & Grechyna, D. (2015). Financial development, real sector, and economic growth.
International Review of Economics & Finance, 37, 393-405.
Durusu-Ciftci, D., Ispir, M. S., & Yetkiner, H. (2017). Financial development and economic
growth: Some theory and more evidence. Journal of Policy Modeling, 39(2), 290-306.
Evans, O. (2015). The Effects of Economic and Financial Development on Financial
Inclusion in Africa. Review of Economic and Development Studies, 1(1), 17-25.
Hamadi, H., & Bassil, C. (2015). Financial development and economic growth in the MENA
region. Comparative Economic Studies, 57(4), 598-622.
Hartmann, P., Heider, F., Papaioannou, E., & Lo Duca, M. (2007). The role of financial
markets and innovation in productivity and growth in Europe. ECB occasional paper, (72).
Huang, W. (2006). Emerging markets financial openness and financial development.
University of Bristol Discussion Paper, 588.
Hussain, F., & Kumar Chakraborty, D. (2012). Causality between financial development and
economic growth: evidence from an Indian State. Romanian Economic Journal, 15(45).
Malarvizhi, C. A. N., Zeynali, Y., Mamun, A. A., & Ahmad, G. B. (2019). Financial
development and economic growth in ASEAN-5 countries. Global Business Review, 20(1),
57-71.
Paramati, S. R., Alam, M., & Apergis, N. (2017). The role of stock markets on environmental
degradation: A comparative study of developed and emerging market economies across the
globe. Emerging Market Reviews, 35, 19–30
Saci, K., Giorgioni, G., & Holden, K. (2009). Does financial development affect
growth?. Applied Economics, 41(13), 1701-1707.

You might also like