You are on page 1of 80

SOAL ENDOKRIN (1)

1. Semua hormon berikut ini diproduksi oleh hipofisis anterior, KECUALI:


A. Adrenocorticotropic hormon
B. Growth hormon
C. Oxytocin
D. Prolactin
E. Thyroid-stimulating hormone

2. Seorang wanita berusia 22 tahun yang dinyatakan sehat menjalani persalinan


pervaginam yang lancar dari bayi cukup bulan. Suatu hari pasca persalinan dia
mengeluhkan perubahan visual dan sakit kepala yang parah. Dua jam setelah keluhan
ini, dia ditemukan tidak responsif dan sangat hipotensi. Dia diintubasi dan
ditempatkan pada ventilasi mekanis. Tekanan darahnya 68/28 mmHg, denyut jantung
teratur 148 denyut/menit, dan saturasi oksigen 95% pada FiO2 0,40. Pemeriksaan fisik
dalam batas normal. Laboratoriumnya didapatkan glukosa 49 mg/dL. Manakah dari
berikut ini yang paling mungkin untuk membalikkan hipotensinya?
A. Activated drotrecogin alfa
B. Hydrocortisone
C. Piperacillin/tazobactam
D. T4
E. Transfusion of packed red blood cells

3. Seorang pria berusia 45 tahun melapor ke dokter perawatan primernya bahwa wajah
istrinya menjadi kasar selama beberapa tahun. Selain itu, ia melaporkan libido rendah
dan energi menurun. Pemeriksaan fisik menunjukkan frontal bossing dan tangan
membesar. MRI menegaskan bahwa ia memiliki massa hipofisis. Manakah dari tes
skrining berikut yang harus dilakukan untuk mendiagnosis penyebab massa?
A. 24-hour urinary free cortisol
B. ACTH assay
C. Growth hormone level
D. Serum IGF-1 level
E. Serum prolactin level
4. Dari semua dibawah ini yang merupakan penyebab terjadinya hyperprolactinemia,
kecuali :
A. Cirrhosis
B. Hirsutism
C. Nipple stimulation
D. Opiate abuse
E. Rathke’s cyst

5. Seorang perempuan berusia 21 tahun dengan riwayat diabetes melitus tipe 1 dibawa ke
UGD dengan keluhan mual, muntah, letargi, dan dehidrasi. Keluarga pasien
mengatakan bahwa pasien menghentikan penggunaan insulin 1 hari sebelum keluhan
muncul. Pasien nampak letargi dan mukosa kering. Tekanan darah didapatkan 80/40
mmHg, nadi 112 x/menit. Suara jantung normal dan paru-paru dalam batas normal.
Pada pemeriksaan abdomen tidak ditemukan organomegali. Pemeriksaan laboratorium
Na 126 meq/L, K 4,3 meq/L, Mg 1,2 meq/L, BUN 76 mg/dL, Cr 2,2 mg/dL,
bikarbonat 10 meq/L, Cl 88 meq/L. Glukosa serum 720 mg/dL. Berikut ini langkah-
langkah penanganan yang perlu segera dilakukan, kecuali?
A. Sodium 3%
B. Arterial blood gas
C. Insulin intravena
D. Potassium intravena
E. Cairan intravena

6. Diantara pemeriksaan berikut yang paling sensitif untuk mendeteksi diabetic


nephropathy adalah ?
A. Klirens kreatinin
B. Toleransi glukosa terganggu
C. Level serum kreatinin
D. Ultrasonografi
E. Albumin urin

7. Perubahan substansi yang merupakan mekanisme pertahanan pertama terhadap


kondisi hipoglikemia ?
A. Kortisol
B. Efineprin
C. Glukagon
D. Insulin
E. Insulin like growth factor

8. Seorang petugas kesehatan berusia 25 tahun datang ke poliklinik untuk kontrol kondisi
hipoglikemia berulang yang dialaminya. Pasien sempat mengalami beberapa kali
muncul gejala seperti pasien merasa gemetar, cemas, dan berkeringat di tempat
kerjanya, dan ketika pasien memeriksa gula darahnya sendiri didapatkan hasil 40-55
mg/dL. Ketika meminum air gula pasien merasa lebih baik. Gejala tidak terjadi di luar
lingkungan kerja. Selain kontrasepsi oral, pasien tidak ada riwayat mengkonsumsi
obat apapun dan dinyatakan sehat. Manakah dari pemeriksaan berikut yang paling
mungkin untuk menunjukkan penyebab hipoglikemianya ?
A. Pemeriksaan insulin like growth factor 1
B. Pemeriksaan glukosa puasa
C. Pemeriksaan glukosa puasa dan C-Peptida
D. Pemeriksaan glukosa puasa dan C-Peptida selama episode simptomatik
E. Pengukuran kortisol plasma

9. Seorang wanita 28 tahun datang ke faskes primer dengan keluhan amenorrhea selama
1 tahun. Dia mengeluhkan galactorrhea dan nyeri kepala. Meskipun pasien aktif secara
seksual, namun test kehamilan urine negatif. Didapatkan serum prolactin meningkat
dan pasien didiagnosa dengan mikroskopik prolactinoma. Manakah pernyataan yang
tepat mengenai tujuan utama pemberian bromokriptin untuk kondisinya ?
A. Mengendalikan hiperprolaktinemia
B. Mengurangi ukuran tumor
C. Resolusi dari galactorrhea
D. Restorasi dari menstruasi dan kesuburan
E. Semua pernyataan di atas benar

10. Seorang pria 58 tahun mengalami cedera kepala berat dan mengalami insufisiensi
pituitari. Setelah pulih, pasien diberikan hormon tiroid, testosterone, glukokortikoid,
dan vasopressin. Pada kunjungan rutinnya, ia bertanya pada dokter mengenai
kemungkinan defisiensi growth hormone. Pernyataan di bawah ini benar mengenai
kemungkinan dari defisiensi growth hormone kecuali :
A. Profil lipid abnormal
B. Atherosclerosis
C. Peningkatan densitas mineral tulang
D. Peningkatan rasio waist:hip
E. Disfungsi ventrikel kiri

11. Seorang pria 75 tahun datang dengan permasalahan obesitas abdominal, miopati
proksimal, dan hiperpigmentasi kulit. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan
alkalosis metabolik dan hipokalemia. Pasien diduga menderita Cushing’s syndrome.
Manakah pernyataan ini yang benar mengenai kondisi yang dialami pasien ?
A. ACTH basal kemungkinan akan rendah
B. Corticotropin releasing hormone kemungkinan meningkat
C. MRI pituitari akan menunjukkan ACTH-secreting tumor
D. Terdapat indikasi melakukan sampling vena inferior petrosal urgent
E. Kalium serum di bawah 3.3 mmol/L mengindikasikan adanya produksi ACTH
ektopik

12. Seorang mahasiswa 23 tahun datang ke pusat kesehatan untuk berobat mengenai
panhypopituarism setelah menjalani reseksi kraniofaringioma saat masih kecil. Pasien
mengeluhkan compliance yang cukup baik pada pengobatannya. TSH diperiksa dan
ternyata di bawah dari batas deteksi pada assay. Manakah tindakan yang paling tepat
dilakukan ?
A. Menurunkan kadar levotiroksin ke setengah dosis saat ini
B. Tidak melakukan apa apa
C. Melakukan pemeriksaan FT4
D. Melakukan pemeriksaan MRI otak
E. Melakukan scan thyroid uptake

13. Manakah di bawah ini yang merupakan definisi toleransi glukosa normal?
A. Glukosa plasma puasa di bawah 100 mg/dL
B. Glukosa plasma puasa di bawah 126 mg/dL diikuti dengan pemeriksaan toleransi
glukosa oral
C. HbA1C di bawah 5,6% dan glukosa plasma puasa di bawah 140 mg/dL
D. HbA1C di bawah 6,0%
E. Glukosa plasma puasa di bawah 100 mg/dL, glukosa plasma di bawah 140
mg/dL diikuti dengan pemeriksaan toleransi glukosa oral, dan HbA1C di bawah
5,6%

14. Seorang perempuan, 37 tahun, obesitas datang ke klinik untuk evaluasi kesehatan
rutin. Pasien mengatakan selama setahun terakhir dia mengalami 2 kali infeksi yeast
yang membaik dengan obat yang dibeli sendiri di apotik. Pasien juga mengatakan
sering merasa haus. Pasien sering terbangun malam hari untuk BAK. Manakah
pemeriksaan di bawah ini yang paling tepat dilakukan pertama kali untuk
mengevaluasi pasien dengan diabetes melitus?
A. HbA1C
B. Tes toleransi glukosa oral
C. Level C-peptide plasma
D. Level insulin plasma
E. Glukosa plasma acak

15. Berikut ini adalah faktor risiko DM tipe 2, kecuali:


A. IMT lebih dari 25 kg/m2
B. Melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 3,5 kg
C. Level HDL di bawah 35 mg/dL
D. HbA1C 5,7 – 6,4%
E. Hipertensi sistemik

16. Seorang perempuan, 27 tahun, dengan obesitas ringan datang dengan keluhan sering
haus dan banyak kencing. Anda mencurigai pasien menderita DM, dan pemeriksaan
glukosa plasma acak pun dilakukan. Hasilnya 211 mg/dL, dan diagnosis DM pun
tegak. Pemeriksaan manakah di bawah ini yang mengindikasikan kuat bahwa pasien
memiliki DM tipe 1?
A. Antibodi anti-GAD-65
B. Pemeriksaan Peroxisome proliferator-activated receptor γ-2 polymorphism
C. Level insulin plasma
D. Pemeriksaan HLA-DR3
E. Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang mengindikasikan DM tipe 1

17. Berikut ini merupakan contoh umpan balik negatif hipotalamus-hipofisis, kecuali:
A. Kortisol pada sumbu CRH-ACTH
B. Steroid gonad pada sumbu GnRH-LH/FSH
C. IGF-1 pada sumbu growth hormone-releasing hormone (GHRH)-GH
D. Aksis Renin-angiotensin-aldosteron
E. Hormon tiroid pada sumbu TRH-TSH

18. Disfungsi endokrin dapat dipisahkan menjadi hiperfungsi atau hipofungsi kelenjar,
atau resistensi hormon. Manakah dari penyakit berikut yang disebabkan oleh resistensi
hormon?
A. Penyakit Graves
B. Tiroiditis Hashimoto
C. Feokromositoma
D. Sindrom Sheehan
E. Diabetes melitus tipe 2

19. Sekresi gonadotropin-releasing hormone (GnRH) biasanya merangsang pelepasan


luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH), yang mendorong
produksi dan pelepasan testosteron dan estrogen. Mekanisme mana yang paling baik
untuk menjelaskan bagaimana agonis hormon pelepas gonadotropin kerja lama
(misalnya, leuprolide) menurunkan kadar testosteron dalam pengobatan penyakit
kanker prostat?
A. Agonis GnRH juga meningkatkan produksi globulin pengikat hormon seks, yang
menurunkan ketersediaan testosteron.
B. Umpan balik negatif antara GnRH dan LH/FSH.
C. Sensitivitas LH dan FSH terhadap frekuensi nadi GnRH.
D. Translokasi reseptor inti sitoplasma ke dalam nukleus dengan aktivasi konstitutif
GnRH.
E. Agonis GnRH meningkatkan translokasi reseptor GnRh

20. Reseptor mineralokortikoid di tubulus ginjal bertanggung jawab atas retensi natrium
dan pembuangan kalium yang terlihat pada keadaan kelebihan mineralokortikoid
seperti tumor yang mensekresi aldosteron. Namun, keadaan kelebihan glukokortikoid
(misalnya, sindrom Cushing) juga dapat muncul dengan retensi natrium dan
hipokalemia. Apa karakteristik jalur mineralokortikoid-glukokortikoid yang
menjelaskan temuan ini?
A. Afinitas yang lebih tinggi dari reseptor mineralokortikoid untuk glukokortikoid
B. Oversaturasi jalur degradasi glukokortikoid dalam keadaan kelebihan
glukokortikoid
C. Situs pengikatan DNA yang serupa, tetapi berbeda, menghasilkan efek metabolik
yang sama
D. Peningkatan regulasi protein pengikat mineralokortikoid dalam keadaan
kelebihan glukokortikoid
E. Umpan balik negatif menurunkan afinitas terhadap reseptor

21. Seorang wanita berusia 23 tahun datang ke klinik mengeluh peningkatan berat badan,
rasa kelelahan, amenorea dan jerawat yang memburuk. Pasien tidak dapat secara tepat
mengidentifikasi kapan gejalanya dimulai, tetapi pasien melaporkan kenaikan berat
badan sebesar 12,3 kg selama 6 bulan terakhir tanpa melakukan perubahan terhadap
kebiasaan makan pasien. Pasien telah mengalami amenore selama beberapa
bulan. Pada pemeriksaan, pasien memiliki obesitas trunkal dengan striae berwarna
keunguan bilateral di kedua panggul. Manakah dari tes berikut yang harus digunakan
untuk menegakkan diagnosis?
A. urine free cortisol 24 jam
B. Hormon ACTH basal
C. Kadar CRH pada jam 8 pagi
D. Pengambilan sampel darah vena petrosal inferior
E. Dexamethasone suppression test 8 mg malam

22. Seorang pasien mengunjungi IGD 1 minggu yang lalu dengan sakit kepala. Pasien
dilakukan MRI kepala, dengan hasil “Empty sella. mohon korelasi klinis”. Pasien
dipulangkan dari IGD dengan rencana untuk follow-up dengan dokter layanan
primernya sesegera mungkin. Sekarang, nyeri kepala telah membaik, dan pasien tidak
memiliki keluhan. Apakah langkah selanjutnya?
A. Tegakkan diagnosis panhypopituitarisme subklinis, dan mulai penggantian
hormon dosis rendah.
B. KIE dan monitor hasil lab secara ketat.
C. KIE dan ulangi MRI dalam 6 bulan berikutnya.
D. KIE mengenai temuan MRI mungkin merupakan awal keganasan endokrin,
pemeriksaan Positron Emission Tomography/CT (PET/CT) seluruh tubuh
diindikasikan.
E. Temuan MRI kemungkinan menunjukkan adanya adenoma jinak—rujuk ke
bedah saraf untuk reseksi.

23. Seorang wanita 31 tahun dirawat di rumah sakit setelah tindakan


appendektomi. Operasi berjalan lancar, tetapi setelah operasi, pasien mengeluhkan
produksi urin berlebih (6 L/hari) dan selalu mengeluh haus. Pada hari ketiga pasca
operasi, kadar BUN dan kreatininnya meningkat. Pada anamnesis lebih lanjut, pasien
mengatakan terdapat riwayat haus ekstrim, frekuensi kencing, dan sesekali episode
enuresis. Selain kontrasepsi oral, pasien tidak minum obat dan tidak ada riwayat medis
bermakna. Langkah pertama yang paling tepat untuk menegakkan diagnosis?
A. Volume urin 24 jam dan pengukuran osmolaritas
B. Osmolaritas plasma puasa saat pagi hari
C. Fluid deprivation test
D. MRI kepala
E. Kadar ADH plasma

24. Seorang pria 63 tahun dirawat di rumah sakit untuk memulai kemoterapi induksi untuk
leukemia myelomonositik akut (AML-M4). Pasien tidak mengeluhkan demam dan
hanya merasa lelah dan memar. Pemeriksaan fisik menunjukkan tiga buah nodul
ukuran 1×2 cm subkutan yang sebelumnya telah diinformasikan merupakan
penyebaran kulit dari AML-M4. Pada malam hari, istri pasien mengeluhkan
perubahan status mental. Pasien terlihat bingung dan somnolen. Terdapat empat pispot
yang penuh berisi urin di samping tempat tidurnya. Laporan istrinya bahwa selama 6
jam terakhir pasien telah buang air kecil dan telah minum air terus-menerus. Namun,
selama satu jam terakhir, meski sering buang air kecil, ia belum bisa minum air karena
mengantuk. Pemeriksaan laboratorium bermakna untuk jumlah neutrofil absolut 400,
jumlah trombosit 35.000, dan serum natrium 155. Manakah dari terapi berikut yang
harus segera diberikan?
A. All-trans retinoic acid (ATRA)
B. Desmopresin
C. Hidroklorotiazid
D. Hidrokortison
E. Litium

25. Seorang pria sehat berusia 53 tahun datang ke kantor Anda untuk pemeriksaan fisik
tahunan. Dia tidak memiliki keluhan dan tidak memiliki riwayat medis yang
signifikan. Dia mengkonsumsi multivitamin yang dijual bebas dan tidak ada obat lain.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan nodul tiroid yang tidak nyeri tekan. Tingkat
hormon stimulasi tiroid (TSH)-nya diperiksa dan ternyata rendah. Apa langkah
selanjutnya dalam evaluasinya?
A. Follow up ketat dan cek TSH dalam 6 bulan
B. Aspirasi jarum halus
C. Penggantian tiroid dosis rendah
D. Tomografi emisi positron diikuti dengan pembedahan
E. Pemindaian tiroid radionuklida

26. Seorang pasien menjalani operasi saraf untuk tumor hipofisis yang memerlukan reseksi
kelenjar. Manakah dari fungsi kelenjar adrenal berikut yang akan dipertahankan pada
pasien ini segera setelah operasi?
A. Puncak kadar kortisol plasma pagi hari
B. Puncak kadar kortisol plasma siang hari
C. Pelepasan kortisol sebagai respons terhadap stres
D. Retensi natrium sebagai respons terhadap hipovolemia
E. Tidak satu pun di atas

27. Manakah dari berikut ini yang merupakan penyebab paling umum dari sindrom
Cushing?
A. Adenoma hipofisis penghasil ACTH
B. Adenoma adrenokortikal
C. Karsinoma adrenokortikal
D. Sekresi ACTH ektopik
E. Sindrom McCune-Albright
28. Berikut ini adalah ciri-ciri sindrom Conn’s , KECUALI:
A. Alkalosis
B. Hiperkalemia
C. Kram otot
D. Natrium serum normal
E. Hipertensi sistemik berat

29. Seorang pasien wanita 24 tahun kembali ke kantor Anda untuk meninjau data
laboratorium terbarunya. Pada kunjungan klinik terakhirnya, Anda memulai evaluasi
untuk amenore sekunder. Tanda-tanda vitalnya normal dan indeks massa tubuhnya
(BMI) adalah 20 kg/m2. β-human chorionic gonadotropin-nya negatif. Follicle-
stimulation hormone (FSH) serum berada di bawah batas bawah normal. Testosteron
serum dalam batas normal. Kortisol pagi adalah 24 mg/dL. Urinalisis normal dan tidak
ada glukosa dalam urin. Thyroid-stimulating hormone adalah 3,7 mU/L. Prolaktin
serum meningkat. Apa penyebab yang paling mungkin dari amenore sekunder pasien
ini?
A. Kehamilan ektopik
B. Tumor pituitari
C. Kegagalan ovarium primer
D. Obstruksi aliran keluar uterus
E. Malnutrisi

30. Sepasang suami istri datang ke dokter mengenai masalah infertilitas. Pasangan wanita
berusia 35 tahun. Dia tidak pernah hamil dan minum pil kontrasepsi oral dari usia 20
sampai 34 tahun. Sekarang sudah 16 bulan sejak dia menghentikan kontrasepsi
oralnya. Dia mengalami siklus menstruasi kira-kira sekali setiap 35 hari, tetapi
kadang-kadang akan berlangsung selama 60 hari di antara siklus. Hampir setiap bulan,
ia mengalami nyeri payudara sekitar 2-3 minggu setelah dimulainya siklus menstruasi.
Ketika dia di perguruan tinggi, dia dirawat karena Neisseria gonorrhoeae yang
didiagnosis ketika dia datang ke pusat kesehatan siswa dengan demam dan nyeri
panggul. Dia bekerja sekitar 60 jam setiap minggu sebagai pengacara perusahaan dan
berolahraga setiap hari. Dia minum kopi setiap hari dan alkohol hanya di acara-acara
sosial. Indeks massa tubuhnya adalah 19,8 kg/m2. Suaminya, yang berusia 39 tahun,
menemaninya saat evaluasi. Ia juga belum pernah memiliki anak. Dia pernah menikah
sebelumnya dari usia 24-28. Dia dan istri sebelumnya berusaha untuk hamil selama
sekitar 15 bulan, tetapi tidak berhasil. Pada saat itu, dia merokok ganja setiap hari dan
menghubungkan kegagalan mereka dengan penggunaan narkoba. Dia sekarang telah
benar-benar bebas dari narkoba selama 9 tahun. Dia menderita hipertensi dan diobati
dengan lisinopril, 10 mg setiap hari. Dia tidak gemuk (BMI 23,7 kg/m 2). Mereka
meminta evaluasi untuk ketidaksuburan mereka dan meminta bantuan untuk
pembuahan. Manakah dari pernyataan berikut ini yang benar sehubungan dengan
ketidaksuburan mereka dan kemungkinan keberhasilan dalam pembuahan?
A. Penentuan ovulasi tidak diperlukan pada pasangan wanita karena sebagian besar
siklusnya terjadi secara teratur, dan dia mengalami nyeri payudara di pertengahan
siklus yang menunjukkan ovulasi
B. Lisinopril harus dihentikan dengan segera karena resiko kecacatan kehamilan
berkaitan dengan penggunaannya
C. Pasangan wanita harus diperiksa untuk patensi tuba dengan hysterosalpingogram.
Jika perlukaan signifikan ditemukan, fertilisasi in vitro harus sangat
dipertimbangakan untuk mengurangi risiko kehamilan ektopik
D. Penggunaan kontrasepsi oral berkepanjangan yaitu >10 tahun telah
meningkatkan risiko anovulasi dan infertilitas
E. Penggunaan ganja oleh pasangan pria adalah toksik secara langsung terhadap
motilitas sperma, dan hal ini kemungkinan penyebab dari infertilitas mereka

31. Seorang pria 22 tahun mencari evaluasi dari dokter layanan primer untuk ginekomastia
yang telah berkembang selama 2 tahun terakhir. Dia menyatakan dia tidak memasuki
masa pubertas sampai lebih lambat dari teman-temannya dan hanya memiliki
pertumbuhan rambut wajah dan ketiak yang jarang. Dia terus memiliki libido yang
buruk dan jarang menginginkan hubungan seksual, meskipun dia telah melakukan
hubungan monogami selama 8 bulan terakhir. Pacarnya semakin frustrasi dengan
kurangnya hasrat seksual dan juga mendesaknya untuk mencari evaluasi medis. Dia
tidak memiliki riwayat medis lain dan lahir prematur pada usia kehamilan 34 minggu.
Berat lahirnya adalah 2400 g (persentil ke-50). Perkembangan awalnya normal.
Selama sekolah dasar, dia tertahan di kelas tiga karena kesulitan belajar dan setelah itu
di kelas pendidikan khusus untuk membantunya membaca dan berhitung. Dia tidak
minum obat. Pada pemeriksaan fisik, ia memiliki tinggi 188 cm dan memiliki fitur
eunuchoid. Rambut wajah, ketiak, dan genitalnya jarang. Terdapat ginekomastia.
Testisnya kecil, berukuran panjang 2,8 cm. Apakah diagnosis yang paling mungkin
pada pasien ini?
A. Sindrom insensitivitas androgen (testicular feminization)
B. Sindrom klinefelter
C. Disgenesis gonadal campuran (45,X/46,XY mosaicism)
D. Disgenesis testicular
E. Hermafrodit sejati

32. Semua obat-obatan berikut dapat mempengaruhi fungsi testis, kecuali


A. Cyclophosphamide
B. Ketoconazole
C. Metoprolol
D. Prednisone
E. Sprinolakton

33. Seorang pria 65 tahun dengan masa paru lobus atas kiri tengah datang dengan batu
ginjal dan nyeri tulang menyeluruh. Dia memiliki kadar kalsium 16,4 mg/dL dengan
kadar fosfat 1,2 mg/dL. Bone scan normal. Manakah pemeriksaan laboratorium
berikut yang dapat menegakkan diagnosis ?
A. Hormon adrenokortikotropik
B. Kortisol
C. Kadar magnesium
D. Hormon paratiroid (intact PTH atau PTHi)
E. Parathyroid hormone-related peptide (PTHrp)

34. Berikut adalah aksi langsung dari hormone paratiroid (PTH), kecuali :
A. Meningkatkan resorpsi kalsium dari tulang
B. Meningkatkan resorpsi kalsium dari ginjal
C. Meningkatkan resorpsi kalsium dari saluran pencernaan
D. Meningkatkan sintesi 1,25 dihydroxyvitamin D
E. Menurunkan resorpsi fosfat dari ginjal

35. Seorang wanita Kaukasia berusia 45 tahun mencari saran dari dokter layanan
primernya mengenai risiko osteoporosis dan skrining kepadatan tulang. Dia hanya
minum alkohol secara sosial. Dia memiliki riwayat asma persisten sedang sejak usia
12 tahun. Saat ini dia menggunakan flutikason, 44 mg/puff dua kali sehari, dengan
kontrol yang baik saat ini. Dia terakhir membutuhkan terapi prednison oral sekitar 6
bulan yang lalu ketika dia menderita influenza yang diperparah oleh serangan asma.
Dia mengkonsumsi prednison untuk total 14 hari. Dia telah memiliki tiga kehamilan
dan dua kelahiran hidup pada usia 39 dan 41. Saat ini dia mengalami menstruasi tidak
teratur yang terjadi kira-kira setiap 42 hari. Tingkat FSH-nya adalah 25 mIU/L dan
tingkat 17β-estradiol adalah 115 pg/mL pada hari ke-12 dari siklus menstruasinya.
Ibunya dan bibi dari pihak ibu keduanya telah didiagnosis menderita osteoporosis.
Ibunya juga menderita rheumatoid arthritis dan membutuhkan terapi prednison 5 mg
setiap hari. Ibunya mengalami fraktur kompresi tulang belakang lumbar pada usia 68
tahun. Pada pemeriksaan fisik, pasien tampak sehat dan bugar. Tingginya 168 cm.
Berat badannya adalah 66,4 kg. Pemeriksaan dada, jantung, perut, otot, dan neurologis
normal. Apa yang Anda katakan kepada pasien tentang perlunya skrining kepadatan
tulang?
A. Karena dia saat ini perimenopause, dia harus menjalani pemeriksaan kepadatan
tulang setiap dua tahun sekali sampai dia mencapai menopause dan kemudian
melakukan pengukuran kepadatan tulang setiap tahun setelahnya.
B. Karena riwayat keluarganya, pasien harus memulai skrining densitas tulang
setiap tahun dimulai dari saat ini.
C. Skrining densitometry tulang tidak direkomendasikan sampai setelah mencapai
menopause.
D. Keterlambatan melahirkan hingga dekade keempat dan kelima menurunkan
resikonya terkena osteoporosis.
E. Penggunaan glukokortikoid inhalasi dosis rendah meningkatkan risiko
osteoporosis tiga kali lipat, dan dia harus menjalani skrining kepadatan tulang
tahunan.

36. Seorang wanita 62 tahun datang ke klinik Anda karena mengeluh kelelahan dan lesu
selama 6 bulan. Dia tidak dapat mengingat dengan tepat kapan gejala-gejala ini
dimulai, tetapi merasa semakin memburuk seiring waktu. Dia mengalami kulit kering
dan kehilangan rambut. Pada pemeriksaan didapatkan bradikardi ringan pada 52
denyut / menit dengan tekanan darah normal dan memiliki kulit kering dan kasar. Ada
area alopesia di rambut dan edema ekstremitas bawah ringan. Manakah dari berikut ini
yang merupakan diagnosis klinis yang paling mungkin dan tes mana yang perlu
dilakukan untuk skrining diagnosis?
A. Hipertiroid : thyroid-stimulating hormone (TSH)
B. Hipertiroid : unbound T4
C. Hipotiroid : TSH
D. Hipotiroid : unbound T4
E. Normotiroid

37. Seorang laki-laki 55 tahun dirawat di unit perawatan intensif dengan demam dan batuk
selama 1 minggu. Dia baik-baik saja sampai 1 minggu sebelum masuk RS, ketika dia
mengeluhkan sesak napas progresif, batuk, dan dahak yang produktif. Di rumah,
istrinya mengatakan pasien menjadi lesu dan tidak responsif. Pasien diintubasi di
lapangan dan kemudian dibawa ke IGD. Obatnya termasuk insulin. Riwayat medis
lalu pasien adalah penyalahgunaan alkohol, diabetes mellitus, dan insufisiensi ginjal
kronis. Suhunya 38,9°C. Hipotensi dengan tekanan darah 76/40 mmHg. Saturasi
oksigen adalah 86% pada udara ruangan. Pada pemeriksaan, pasien telah dibius dan
diintubasi. Tekanan vena jugularis normal. Ada penurunan suara nafas di dasar paru
kanan dengan egophony. Bunyi jantung normal. Abdomen supel. Tidak ada edema
perifer. Radiografi dada menunjukkan infiltrat lobus kanan bawah dengan efusi pleura
sedang. Elektrokardiogram adalah normal. Pewarnaan sputum Gram menunjukkan
diplokokus gram positif. Jumlah sel darah putih adalah 23 × 103/μL, dengan 70% sel
polimorfonuklear dan bands 6%. Nitrogen urea darah adalah 80 mg/dL, dan kreatinin
adalah 6,1 mg/dL. Glukosa plasma adalah 425 mg/dL. Diterapi dengan antibiotik
spektrum luas, cairan intravena, omeprazole, dan infus insulin. Selang NGT dipasang
dan pasien diberikan nutrisi via NGT. Di rumah sakit hari ke-2, fosfat plasma adalah
1,0 mg/dL. Berikut ini adalah penyebab hipofosfatemia, kecuali
A. Sepsis
B. Gagal ginjal
C. Insulin
D. Alkohol
E. Malnutrisi

38. Seorang laki-laki 50 tahun datang ke poliklinik untuk pemeriksaan kesehatan rutin.
Kalsium serum pasien adalah 11,2 mg/dL. Fosfat serum adalah 3,0 mg/dL. Kreatinin
serum normal. Dia menyangkal nyeri tulang, lesu, lemah, atau penurunan berat badan.
Apa penyebab paling umum dari hiperkalsemia pada pasien rawat jalan?
A. Keganasan
B. Medikasi
C. Milk-alkali syndrome
D. Hiperparatiroid primer
E. Penyakit granulomatous

39. Seorang pasien wanita berusia 26 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut
sejak 1 hari SMRS. Pasien diketahui menderita DM tipe 1 sejak berusia 10 tahun.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 38 C. Pada pemeriksaan penunjang
ditemukan ureum 30 mg/dl, creatinine 1.0 mg/dl, Natrium 133 meq/L, Kalium 3.9
meq/L, Chlorida 110 meq/L, pH: 7.200, pCO2: 23 mmHg, HCO3- : 10, Kultur darah:
Steril, Laktat Plasma: 0.6 mmol/L. Kondisi apa yang dialami oleh pasien?
A. Ketoasidosis Diabetik
B. Ketoasidosis Diabetik disertai dengan Renal Tubular Acidosis
C. Ketoasidosis Diabetik disertai dengan Sepsis
D. Ketoasidosis Diabetik disertai dengan alkalosis respiratorik
E. Ketosis Diabetik

40. Seorang laki – laki, 45 tahun dibawa ke unit gawat darurat dalam keadaan kesadaran
menurun. Istri pasien mengatakan bahwa sejak 4 hari terakhir pasien sering buang air
kecil hingga badannya makin lemah dan hari ini tidak sadar. Berat badan pasien
menurun 10 kg dalam 3 bulan terakhir tapi pasien tidak mau berobat. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan pasien somnolen, tekanan darah 80/60 mmHg, frekuensi
nadi 140 x/menit, isi kurang, irama reguler, frekuensi pernafasan 24x/menit, suhu
38,2oC. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 17,3 g/dl; hematokrit 54; glukosa
darah 996 mg/dl, kreatinin serum 1,6 mg/dl; Na 165 mEq/L; K 2,8 mEq/L; Cl 127
mEq/L; pH 7,34; pCO2 23 mmHg; pO2 92 mmHg; HCO3 22 mEq/L; BE -2,4; Saturasi
O2 95%. ß hidroksi butirat (-). Diagnosis yang paling mungkin pada kasus diatas
adalah :
A. Uremic Syndrome
B. Ketoasidosis DM
C. Diabetes insipidus
D. Insufisiensi adrenal
E. Hiperosmolar non ketotik

41. Seorang laki-laki 48 tahun dikonsulkan ke poli penyakit dalam dengan diabetes
melitus diketahui sejak 5 tahun disertai penyakit jantung koroner dan dislipidemia.
Selama 3 tahun terakhir mendapat pengobatan terapi nutrisi, olahraga teratur,
glibenklamid 2x5 mg, metformin 3x500 mg, acarbose 3x50 mg, aspilet 1x80 mg, dan
simvastatin 1x20 mg. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan glukosa darah
puasa 145 mg/dL dan 2 jam post prandial 268 mg/dL, serta kadar HbA1c 9,1%. Apa
rekomendasi anda untuk mengendalikan kadar glukosa darah pada pasien ini:
A. Menambahkan dengan obat antidiabetik oral glimepirid
B. Menambahkan obat antidiabetik oral golongan tiozolidinedion
C. Mengganti obat antidiabetik oral dengan fixed dose combination
D. Memberikan basal insulin dikombinasikan dengan obat anti-diabetik yang sudah
diberikan sebelumnya
E. Menaikkan dosis metformin dan acarbose sampai maksimal, sedangkan
glibenklamid diganti glimepiride

42. Seorang laki-laki 33 tahun dengan CKD st V on hemodialysis mengeluh libido


menurun, tidak mampu mempertahankan ereksi, mudah lelah, dan sedikit lemah.
Pasien stabil dengan hemodialisis rutin selama 8 tahun, dan kadar elektrolitnya
normal. Evaluasi lebih lanjut didapatkan kadar testosteron menurun. Pemeriksaan
manakah yang dapat membedakan apakah pasien menderita hipogonadime primer atau
sekunder?
A. Aldosteron
B. Kortisol
C. Estradiol
D. Luteinizing hormon
E. TSH

43. Seorang laki-laki berusia 70 tahun didiagnosis dengan Infeksi saluran kemih. Pasien
telah dirawat selama 6 hari. Pada hari perawatan ke 5 pasien didapatkan kondisi
lemah, tekanan darah 70/50 mmHg, nadi 140 kali/menit, respirasi 32 kali/menit, suhu
badan 39 ºC aksila. Telah diberikan antibiotik, resusitasi cairan, dan pemberian
vasopresor namun tidak didapatkan perbaikan tanda vital dan kondisi pasien. Pasien
mengalami mual, muntah, tidak mau makan, dan mengeluh nyeri perut. Pasien
dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil Hb 10,5 gr/dL, leukosit 18.000/µL,
trombosit 104.000/µL, ureum 78 mg/dL, kreatinin 1,81 mg/dL, SGOT 86 µ/L, SGPT
102 µ/L, Natrium 120, Kalium 7,01, GDS 55 mg/dL. Apakah kondisi klinis yang
paling mungkin menyebabkan perburukan pada pasien ini?
A. Hipoglikemia
B. Akut abdomen
C. Hiponatremia
D. Insufisiensi adrenal sekunder
E. Dehidrasi berat

44. Seorang laki-laki 50 tahun, dibawa ke unit gawat darurat dalam keadaan kesadaran
menurun, istri pasien mengatakan bahwa sejak 5 hari terakhir pasien mengatakan
badan terasa lemas dan hari ini tidak sadar. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran somnolen, TD 90/60 mmHg, pernapasan cepat dan dalam dengan RR 30
x/mnt, turgor kulit berkurang, lidah dan bibir kering. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan gula darah 325 mg/dl, Kalium 3,7 mEg/l, AGD asidosis metabolic, dan
keton urine positif. Diagnosis yang paling mungkin untuk kasus diatas adalah:
A. Hiperosmolar non ketotik.
B. Diabetes insipidus
C. Ketoasidosis Diabetik
D. Insufisiensi adrenal
E. Syok Sepsis

45. Seorang perempuan, 35 tahun, datang dengan keluhan menstruasi tidak teratur dan
jerawat berlebihan, dan sulit untuk mempunyai keturunan. pasien ditemukan dengan
obesitas, dan dicurigai menderita sindroma ovarium polikistik. Terapi pada kasus
diatas yang tidak tepat diberikan bila pasien ingin hamil adalah?
A. Penurunan berat badan
B. Thiazolidinedione
C. Metformin
D. Progesterone tiap bulan
E. Klomifen sitrat
46. Seorang perempuan 38 tahun datang dengan keluhan sakit kepala, disertai gangguan
penglihatan, pasien juga mengeluhkan sulit punya keturunan disertai gangguan libido.
Pemeriksaan ditemukan moon face dan buffalo hump. Pada tes luas lapangan
penglihatan ditemukan penyempitan, dan gangguan penglihatan warna merah, dokter
menyarankan untuk melakukan pemeriksaan MRI kepala. Diagnosa yang mungkin
pada pasien ini adalah:
A. Ectopic ACTH Syndrome
B. Cushing disease
C. Hipotiroidisme
D. Tumor hipofise
E. Bukan salah satu diatas

47. Seorang laki-laki usia 30 tahun, ayah dari tiga anak, mengalami pembesaran payudara
progresif selama 6 bulan terakhir. Tidak ada riwayat obat-obatan sebelumnya. Dari
hasil laboratorium didapatkan LH dan testosteron rendah. Evaluasi lebih lanjut dari
pasien ini yaitu :
A. Pengambilan sampel darah untuk SGOT dan serum alkali fosfatase dan kadar
bilirubin
B. Pengukuran estradiol dan kadar human chorionic gonadotropin (hCG)
C. Urin 24 jam untuk pengukuran 17 ketosteroids
D. Analisis kariotipe untuk menyingkirkan sindrom Klinefelter
E. Biopsi payudara

48. Seorang perempuan berusia 30 tahun, datang berobat ke UGD karena penurunan
kesadaran. Tiga hari yang lalu, pasien demam dan pada daerah leher terdapat
pembengkakan disertai rasa nyeri. Sejak 6 bulan terakhir muncul gejala gemetar,
banyak keringat, berdebar-debar, sering cemas dan mudah lelah. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan struma difus padat kenyal tidak nyeri; tidak ada eksoftalmus;
frekuensi nadi 140 x/menit, irama regular, pernafasan 24 kali per menit tanpa disertai
kussmaul. Hasil laboratorium menunjukkan Hb 12g/dL; leukosit 15.000/ul; trombosit
140.000/ul; LED 150 mm/jam. GDA 550 mg/dl, PH 7,420, pCO2 28,6 mmHg, pO2
94,4 mmHg, HCO3-18,7 mmol/L, skor Burch-Watofsky 95. Terapi yang paling tepat
untuk kondisi tersebut saat ini adalah :
A. Infus NaCl 0,9% + PTU + Lugol + Insulin + Kortikosteroid
B. Infus NaCl 0,9% + Antibiotik + PTU + Propranolol + lugol + Insulin+steroid
C. Infus NaCl 0,9% + Antibiotik + Lugol + PTU + Propanolol
D. Infus NaCl 0.9% + PTU + Kortikosteroid + Insulin
E. Infus NaCl 0.9% + PTU + Insulin

49. Seorang wanita usia 36 tahun datang ke sebuah klinik di kantornya dengan keluhan
terasa lelah. Dia merasakan staminanya menurun sejak 3 bulan ini. Sebelumnya
merasakan sehat-sehat saja dan tidak pernah mengkonsumsi obat obatan. Dia
melaporkan penurunan berat badan 5 kg dan sering konstipasi sehingga memerlukan
beberapa obat pencahar. Kadar TSH meningkat 25mU/L. Free T4 rendah. Dia
menanyakan bagaimana dia menderita hypothyroid. Tes berikut yang manakah yang
digunakan untuk diagnosa etiologinya ?
A. Antithyroglobulin antibody
B. Antithyroid peroxidase antibody
C. Radioiodine uptake scan
D. Serum thyroglobulin level
E. USG thyroid

50. Seorang perempuan, 34 tahun, dikonsulkan ke bagian penyakit dalam karena


hipertensi (140/100 mmHg) dan hipokalemia berulang. Tidak ada riwayat muntah,
diare, atau minum obat – obatan selain yang diresepkan oleh dokter. Dari pemeriksaan
didapatkan Na 150 mEq/L; K 2,4 mEq/L, K urin dalam urin tampung 24 jam
meningkat. Pemeriksaan penunjang apa yang perlu dilakukan untuk menegakkan
diagnosis penyebab hipokalemia berulang tersebut ?
A. Kortisol plasma, kortisol urin, aldosteron serum.
B. CT scan abdomen, CT scan kepala, kortisol urin
C. Analisis gas darah, ureum kreatinin, kortisol urin
D. CT scan abdomen, kortisol urin, aldosteron serum
E. Analisis gas darah, kortisol plasma, aldosteron serum

51. Seorang perempuan 32 tahun dibawa keluarganya ke IGD karena mengalami


penurunan kesadaran sejak 3 jam yang lalu. Sejak 3 hari sebelumnya pasien
mengalami diare sampai 10x/hari. Sekitar 7 hari yang lalu pasien mengalami batuk
berdahak, sesak dan demam. Pasien diketahui memiliki penyakit Graves namun tidak
minum obat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, tekanan darah
130/90 mmHg, frekuensi nadi 142 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, suhu 39,8°C
dan teraba struma difus. Pemeriksaan toraks didapatkan ronki basah di paru kanan
atas. Hasil laboratorium menunjukkan Hb 9,8 g/dL, leukosit 16.000/uL, TSH < 0,001
IU/mL (normal: 0,27-4,2 uIU/mL), FT4 7,4 ng/ dL (normal: 0,93-1,70 ng/dL). Terapi
farmakologi yang harus diberikan pada pasien ini adalah:
A. Metimazol, propranolol, injeksi dexametason, antibiotic
B. Metimazol, solutio lugol, injeksi dexametason, antibiotic
C. Propiltiourasil, metimazol, solutio lugol, injeksi dexametason, antibiotik
D. Propiltiourasil, solutio lugol, propranolol, injeksi dexametason, antibiotik
E. Propiltiourasil dan metimazol, propranolol, injeksi dexametason, antibiotic

52. Seorang laki-laki 53 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan benjolan di leher sejak
6 bulan yang lalu, tidak ada masalah kesehatan sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, regular, frekuensi
napas 16 x/menit, tidak ada tremor pada ektremitas, pada leher teraba nodul pada
tiroid lobus kanan ukuran 2x2x1 cm yang ikut gerak menelan. Hasil laboratorium
menunjukkan bahwa TSHs 0,01 mIU/mL (N : 0,27 – 4,2 uIU/mL), atas FT4 1,8 ng/dL
(N: 0,93 – 1,70 ng/dL). Pemeriksaan USG menunjukkan nodul padat di lobus kanan
ukuran 2,1 x 1,8 x 1,2 cm, tidak terlihat halo maupun bercak kalsifikasi Pemeriksaan
selanjutnya untuk menegakkan diagnosis pada pasien ini adalah :
A. Sidik tiroid
B. Biopsi nodul
C. Biopsi aspirasi jarum halus
D. CT scan leher dengan kontras
E. Monitor TSH dalam 6 bulan ke depan

53. Seorang perempuan berusia 48 tahun memiliki riwayat penyakit graves sejak 11 tahun
yang lalu,. Pasien pernah mendapatkan obat propiltiourasil dan tiamazol yang
dosisnya sering berubah sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium,. Sejak 3 tahun
yang lalu obat yang dihentikan karena dianggap pasien sudah sembuh. Tiga bulan
yang lalu, muncul kembali keluhan berdebar- debar, banyak berkeringat serta
penurunan berat badan yang drastis sebanyak 5 kg dalam waktu 3 bulan. Pasien
kembali berobat ke dokter yang sebelumnya merawat. Hasil pemeriksaan laboratorium
menunjukkan kadar TSHs 0,001 mIU/mL; free T4 (fT4) 4 ng/dL sehingga dokter
memberikan tiamazol 2x20 mg. Namun karena terdapat keluhan gatal-gatal, obat
tiamazol dihentikan dan diganti dengan PTU. Ternyata pasien juga alergi terhadap
PTU sehingga obat PTU dihentikan. Pilihan tata laksana selanjutnya yang sebaiknya
diberikan pada pasien adalah :
A. Diberikan metimazol
B. Dilakukan ablasi tiroid dengan yodium radioaktif
C. Diberikan tiamazol dengan dosis titrasi disertai dengan lugolisasi
D. Dilakukan operasi tiroidektomi total dan dilanjutkan ablasi tiroid dengan yodium
radioaktif
E. Dilakukan operasi tiroidektomi parsial dan dilanjutkan ablasi tiroid dengan
yodium radioaktif

54. Seorang perempuan, 33 tahun dikonsulkan dari bagian kebidanan dengan diagnosis
G2P1A0, hamil 17-18 minggu. Pasien dikonsulkan karena memiliki keluhan berupa
jantung berdebar dan banyak keringat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan didapatkan
TD: 140/80, N: 104, reguler, RR: 24 x/m, S: 37,2˚C. Tidak terdapat pembesaran
kelenjar tiroid. Hasil laboratorium menunjukkan FT4 3,2 ng/dL (normal 0-35-0,45),
FT3 4,4 pg/mL (normal 2,1-4,1 pg/mL) dan TSHs 0,01 (normal 0,3-3 mIU/mL) dan β-
HCG 1270 U/mL. Apa patofisiologi paling tepat yang mendasari penyakit tersebut?
A. Peningkatan estrogen selama kehamilan menyebabkan peningkatan FT4.
B. Peningkatan progesteron selama kehamilan menyebab peningkatan FT4.
C. Hormon β-HCG menyebabkan peningkatan produksi TSH.
D. Hormon β-HCG mengaktifkan reseptor TSH sehingga meningkatkan produksi
FT4.
E. Peningkatan enzim deiodinase selama kehamilan menyebabkan peningkatan
konversi FT4 menjadi FT3.

55. Seorang perempuan, 23 tahun datang dengan keluhan BAB cair selama 5 hari serta
rasa berdebar. Pasien mengkonsumsi levotiroksin selama 3 bulan terakhir untuk
menurunkan berat badan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan didapatkan TD: 130/80,
N: 112, reguler, RR: 24 x/m, S: 36,9˚C. Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid.
Apa hasil pemeriksaan penunjang yang diharapkan pada pasien ini untuk menegakkan
diagnosis:
A. FT4 meningkat, TSH menurun, USG doppler terdapat hipervaskularisasi, RAIU
meningkat.
B. FT4 meningkat, TSH menurun, USG doppler tidak terdapat hipervaskularisasi,
RAIU normal.
C. FT4 meningkat, TSH meningkat, USG doppler terdapat hipervaskularisasi, RAIU
meningkat.
D. FT4 menurun, TSH meningkat, USG doppler tidak terdapat hipervaskularisasi,
RAIU normal.
E. FT4 menurun, TSH menurun, USG doppler terdapat hipervaskularisasi, RAIU
normal.

56. Seorang perempuan usia 20 tahun memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit
dalam dengan keluhan tidak pernah haid serta merasa payudara terlalu kecil. Pasien
juga mengeluh anosmia. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD: 120/80mmHg,
frekuensi nadi: 88 kali/menit, frekuensi nafas 20 kali/menit, suhu axilla 36◦ C, pada
pemeriksaan fisik didapatkan payudara yang kecil serta tidak didapatkan pertumbuhan
rambut pubis. Penyebab hambatan pertumbuhan payudara pada pasien ini adalah
A. PCOS
B. Sindrom Kallman
C. Hiperplasia adrenal bawaan
D. Agenesis saluran Muller
E. Prolaktinoma

57. Seorang wanita usia 35 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan benjolan di leher
yang membesar, tidak nyeri, disertai gejala-gejala seperti berat badan yang bertambah,
wajah terlihat sembab dan suram, kulit kering, suara parau, serta tidak tahan dingin.
Hasil lab didapatkan anti HCV +, TSHs tinggi, fT4 rendah, dan anti TPO +. Diagnosis
yang paling mungkin:
A. Tiroiditis de quervain
B. Tiroiditis autoimun
C. Tiroiditis karena hepatitis C
D. Tiroiditis idiopatik
E. Kanker tiroid

58. Seorang perempuan berusia 48 tahun, dirawat sampai 3 kali dalam 1 tahun terakhir
akibat nefrolitiasis. Hasil pemeriksaan ekskresi kalsium urin 24 jam sebanyak 3 kali
berturut-turut menunjukkan peningkatan, dengan kadar kalsium serum berkisar 10,5-
11,5 mg/dL dan kadar ion kalsium 1,34-1,36 mmol/L. Kadar fosfat serum 2,4 mg/dL
dan PTH serum 229 nL eq/mL (normal < 150 nL eq/mL). Pilihan tatalaksana yang
tepat pada pasien saat ini adalah:
A. Bedah eksplorasi daerah leher
B. Terapi simptomatik untuk batu ginjalnya
C. Diberikan tiazid untuk mengurangi ekskresi kalsium yang berlebihan
D. Suplementasi kalsium untuk mencegah kehilangan massa tulang yang progresif
E. Diberikan prednison mulai dengan dosis 40 mg/hari, kemudian diturunkan
dosisnya perlahan-lahan selama lebih dari 4 minggu

59. Seorang laki-laki usia 45 tahun, terdiagnosis DM sejak 6 yang lalu, dengan terapi
Metformin 3x500 mg dan Glimepirid 2 mg. Selama kontrol, gula darah pasien
terkendali dengan baik diet dan konsumsi obat-obatan tersebut. Pasien ingin mengikuti
ibadah puasa bulan Ramadhan. Bagaimana cara pemberian obat yang benar:
A. Metformin 500 mg saat buka dan sahur, glimepirid dihentikan
B. Metformin 1000 mg saat buka, metformin 500 mg saat sahur, glimeprird
dihentikan
C. Metformin 1500 mg saat buka, glimepirid 1 mg saja saat sahur
D. Metformin 1000 mg dan glimepiride 2 mg saat buka, metformin 500 mg saat
sahur
E. Metformin 500 mg dan glimepiride 1 mg saat buka, metformin 500 mg saat sahur

60. Seorang wanita 25 tahun datang ke IGD dengan kondisi lemas. Pasien mengeluhkan
sering buang air kecil sejak 1 minggu terakhir, oleh karena itu sering merasa haus dan
banyak minum. Riwayat kecelakaan 1 bulan yang lalu dengan kontusio serebri. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 92 x/menit, reguler,
frekuensi nafas 20x/menit, suhu axilla 36,7 C, pemeriksaan fisik lainnya dalam batas
normal. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12,2 g/dL, Ht 42%, leukosit
6.300/μl, trombosit 324.000, glukosa darah acak 145 mg/dL, ureum 43 mg/dL,
kreatinin 0,9 mg/dL, asam urat 8 mg/dL, Na 153 mmol/L, K 4,2 mmol/L, Cl 120
mmol/dL, osmolalitas urin 160 mOsm/kg. Urinalisis pH 7,0; berat jenis 1,001; eritrosit
0-1/LPB; leukosit 0-1/LPB; glukosa (-). Dengan uji pitresin terjadi peningkatan
osmolalitas urin. Diagnosa yang paling sesuai untuk kasus di atas adalah:
A. Diabetes insipidus nefrogenik
B. Diabetes melitus
C. Diabetes insipidus sentral
D. Polidipsia psikogenik
E. Polidipsia primer

61. Seorang wanita 24 tahun datang dengan keluhan tidak menstruasi selama 7 bulan
terakhir. Pasien juga mengeluh lapangan pandangan terganggu dan terkadang nyeri
kepala. Dari hasil konsultasi dokter spesialis mata didapatkan penyempitan lapang
pandang (hemianopsia bitemporal). Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/70
mmHg, Nadi 80x/menit, frekuensi nafas 20x/menit, BMI 20 kg/m2. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan β-HCG negatif, FSH dan LH rendah dengan nilai < 5 IU/L,
kadar TSH 2,7 μIU/mL (N: 0,4-4 μIU/mL) dengan peningkatan serum prolaktin.
Pemeriksaan yang tepat untuk menegakkan diagnosa penyakit tersebut diatas adalah
A. MRI kepala
B. USG abdomen
C. CT scan abdomen
D. USG thyroid
E. ACTH serum

62. Seorang wanita 39 tahun datang ke poliklinik menderita hipertensi dengan


menggunakan empat jenis obat antihipertensi yaitu captopril 3x25 mg, bisoprolol 1x
10 mg, amlodipin 1x 10 mg dan HCT 1x 12,5 mg. Hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan hasil yang normal kecuali pemeriksaan kalium level 2,9 mmol/L dan
aktivitas renin plasma rendah. Dilakukan pemeriksaan Saline loading dan didapatkan
hasil yaitu aldosteron yang tinggi. CT scan dari kelenjar adrenal tidak menunjukkan
adanya massa. Overnight 1 mg dexamethason supression test menunjukkan tidak ada
supresi terhadap ACTH. Apa diagnosis yang paling mungkin?
A. Conn syndrome
B. Kortikal hiperplasia nodular
C. Glukokortikoid diatasi aldosteronisme
D. Liddle syndrome
E. Tumor adrenal

63. Seorang pria 45 tahun didiagnosis dengan pheochromocytoma dengan keluhan


kebingungan, pemeriksaan fisik TD 250/140 mmHg, takikardia, sakit kepala. Hasil
laboratorium didapatkan normetanephrine 560 pg / mL dan metanephrine 198 pg / mL
(nilai normal: normetanephrine: 18-111 pg / mL; metanephrine: 12-60 pg / mL). CT
scan abdomen dengan kontras IV menunjukkan massa 3 cm pada kelenjar adrenal.
Hasil MRI otak menunjukkan edema dari white matter di dekat persimpangan
parietooccipital sesuai dengan posterior reversible leukoencephalopathy. Manakah dari
pernyataan berikut yang benar mengenai pengelolaan pheochromocytoma pada pasien
ini?
A. Beta-bloker dapat diberikan untuk menurunkan takikardia
B. Operasi pengangkatan massa segera karena pasien mengalami krisis hipertensi
dengan encephalopathy.
C. Pembatasan asupan garam dan asupan cairan untuk mencegah eksaserbasi lebih
lanjut dari hipertensi.
D. Pengobatan dengan fenoksibenzamin. Sambil menunggu efek fenoksibenzamin,
phentolamine intravena diberikan untuk mengatasi krisis hipertensi.
E. Pengobatan dengan beta blocker. Sambil menunggu efek beta blocker,
phentolamine intravena diberikan untuk mengatasi krisis hipertensi.

64. Seorang wanita 55 tahun datang dengan keluhan mendadak pingsan 1 hari yang lalu.
Hal ini muncul ketika berkebun diawali dengan gejala muntah dan merasa pusing.
Setelah itu pasien hanya berbaring serta mengeluh sakit perut dan mual. Tidak ada
demam atau diare. Riwayat sebelumnya beberapa bulan yang lalu pasien sering merasa
kelelahan, sakit perut, dan hilangnya nafsu makan dengan penurunan berat badan 5-10
kg. Riwayat medis sebelumnya adalah hipotiroid dan mendapat pengobatan
levothyroxine. Pada pemeriksaan fisik didapatkan, TD 90/60 mm Hg saat berbaring
dan sistoliknya turun 20 mmHg saat berdiri, nadi 102 x/m saat berbaring dan 125 x/m
saat berdiri, suhu axilla 37.6° C, serta didapatkan hiperpigmentasi di ujung jarinya.
Lain lain dalam batas normal pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil Na 121
mEq / L, K 5,mEq / L, HCO3 16 mEq / L, glukosa 52 mg / dL, dan kreatinin 1,0 mg /
dL. Apa diagnosis yang paling mungkin?
A. Hiperaldosteronisme primer
B. Hiperaldosteronisme sekunder
C. Adrenal insufisiensi primer
D. Adrenal insufisiensi sekunder
E. Cushing disease

65. Seorang lelaki berusia 44 tahun, datang berobat ke poliklinik dengan keluhan gelisah,
sering haus, dan BAK dengan jumlah air seni yang banyak, lebih dari 2000 ml/24 jam
sejak 1 bulan terakhir ini. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan osmolaritas urin
620 mosmol/kg berat badan, setelah diberikan desmopressin 20 mikrogram
intranassal. Penyebab keadaan tersebut di atas yang paling mungkin adalah :
A. Polidipsi primer
B. Penurunan sensivitas hormon ADH
C. Hipersensivitas renal terhadap ADH
D. Penurunan sekresi ADH oleh hipofisis
E. Gangguan respons renal terhadap ADH

66. Seorang lelaki berusia 25 tahun, baru menikah 2 bulan yang lalu, datang berobat ke
poliklinik penyakit dalam dengan keluhan hubungan seksual suami istri yang tidak
memadai sejak menikah. Pada anamnesis didapatkan data bahwa sejak remaja sampai
selesai kuliah pasien belum pernah mengalami ereksi yang memadai. Pada
pemeriksaan fisik tinggi badan 165 cm, BB 60 kg, tidak terlihat pertumbuhan rambut
kumis, ketiak dan genital. Penampakan wajah seperti anak anak. Tidak terlihat ada
bekas jerawat di wajahnya. Pada pemeriksaan lebih lanjut tidak ditemukan kedua testis
pada skrotum. Tidak terdapat ginekomastia. Diagnosis yang paling mungkin pada
pasien ini adalah:
A. Hipergonadism primer
B. Hipergonadism sekunder
C. Disfungsi ereksi psikogenik
D. Hipogonadotropik hipogonadism
E. Hipergonadotropik hipogonadism
67. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang berobat ke poliklinik untuk berkonsultasi
mengenai kegemukan yang dialaminya. Pasien mengatakan dirinya sudah mencoba
berbagai macam diet namun tidak mengalami penurunan berat badan. Pasien memiliki
kebiasaan minum pil dan jamu di warung yang dikatakan untuk menambah stamina
karena pekerjaannya sebagai mandor. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 140/90
mmHg, bengkak di daerah wajah dan leher, beberapa tanda memar di tangan dan kaki
serta garis-garis merah keunguan di perut pasien. Pemeriksaan penunjang yang anda
sarankan untuk pasien ini saat ini adalah :
A. Profil lipid
B. Gula darah puasa
C. Dexamethasone suppression test
D. Kortisol bebas urin
E. Semua salah

68. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang berobat ke poliklinik untuk berkonsultasi
karena dirinya belum juga mengalami haid. Pasien mengeluhkan adanya nyeri perut
bagian bawah, sering berkeringat dan gemetar. Pasien juga tampak kurus dan sudah
beberapa kali minum obat penambah nafsu makan namun tidak ada perbaikan. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan payudara pasien belum tumbuh, rambut ketiak dan
rambut pubis pasien juga belum tumbuh. Pasien sudah coba ke bidan dan diperiksa tes
kehamilan dengan hasil negatif. Pemeriksaan penunjang yang anda sarankan untuk
pasien ini saat ini adalah :
A. Kadar FSH dan LH
B. Sidik tiroid
C. USG tiroid
D. B dan C benar
E. Semua benar

69. Seorang perempuan, 39 tahun dikonsulkan dengan hipertensi meskipun telah


menggunakan 4 kelas obat anti hipertensi yang berbeda, termasuk sebuah diuretik
dosis terapeutik. Pasien juga memiliki hipokalemia. Lab didapatkan kalium 2.5
mmol/L; PRA rendah dan aldosteron serum tinggi. Setelah pemberian saline loading,
kadar aldosterone serum tetap tinggi. Hasil CT-scan adrenal menunjukkan adanya
massa. Apa diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut?
A. Sindrom Conn.
B. Hiperplasia nodular korteks adrenal.
C. Glucocorticoid remediable aldosteronism.
D. Sindrom Liddle.
E. Renin-secreting tumor.

70. Seorang pria berusia 31 tahun yang sudah menikah datang dengan keluhan
pembesaran payudara yang terasa nyeri sejak 6 bulan, fungsi seksual normal dan
memiliki 2 anak biologis. Dia tidak minum obat apapun, dia tidak merokok atau
minum alkohol. Pemeriksaan fisik dalam batas normal kecuali ginekomastia bilateral,
nyeri dan simetris. Karakteristik seks sekunder, genitalia eksternal, ukuran testis dan
konsistensinya semua normal. Hasil uji laboratorium testosteron serum dan bebas,
prolaktin, tirotropin, dan dehidroepiandrosteron-sulfat (DHEA-S) hasilnya normal.
Hasil lainnya meliputi serum estradiol 78 pg / mL (10-40 pg / mL) dan β-human
chorionic gonadotropin (hCG) 50.000 IU / L (<3.0 IU / L). Langkah berikut yang
paling tepat?
A. Ultrasonografi testis
B. Pencitraan tomografi terkomputerisasi dari adrenal
C. Pencitraan resonansi magnetik dari hipofisis
D. Mamografi
E. Biopsi hati

71. Laki-laki 30 tahun datang dengan kelemahan keempat ekstremitas memberat sejak 3
hari SMRS. Ini merupakan kejadian ke 4 dalam 3 tahun terakhir. Pasien sehabis ikut
acara lari pagi di kantornya. Pasien juga menyadari bahwa 3 tahun ini mudah
berkeringat meskipun sudah memakai baju tipis. Riwayat serupa di keluarga tidak
diketahui. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80, Tremor halus di kedua tangan,
dan kelemahan motorik di keempat ekstremitas (2/5). Pada pemeriksaan kedua kaki
juga ditemukan edema yang bersifat non pitting. Laboratorium didapatkan Na 140 K
1,7 Mg 1,8. TTKG 2,1. Diagnosis paling mungkin pada pasien ini adalah :
A. Renal Tubular Asidosis
B. Thyrotoxic Periodic Paralysis
C. Hypokalemia Periodic Paralysis
D. Sindrom Gittelman
E. Hiperaldosteronisme primer

72. Laki-laki usia 33 tahun datang ke UGD dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 1
hari SMRS, tidak ada gangguan makan dan minum, ada keluhan batuk hilang timbul
sejak 1 bulan namun tidak ada panas badan, pasien pernah berobat ke dokter klinik 1
minggu yang lalu dilakukan foto thorax dengan gambaran miliary TB namun terapi
OAT belum dimulai. Kesadaran: somnolen, TD 70/40 mmHg, Nadi : 112 x/ menit,
respirasi : 24 x / menit. suhu : 36,6. Kaku kuduk tidak ada. Ronkhi tidak ada setelah
dilakukan resusitasi Nacl 0,9% 2000 cc tensi tidak naik., kemudian diberikan
norepinefrin tensi naik 90/50 akan tetapi 30 menit kemudian tensi turun lagi. Hb: 11,3
Leukosit : 7800 Trombosit : 189.000 N : 127 K : 5,9 kreatinin : 1,2 GDS : 73.
Albumin : 2,5. Terapi apa selanjutnya yang paling tepat pada pasien ini :
A. Epinefrin
B. Koloid
C. Dexamethasone IV
D. Hydrocortison IV
E. Koreksi Albumin.

73. Seorang perempuan 30 tahun mengeluh sering haus dan pusing sehingga banyak
minum dalam 1 bulan terakhir. Jumlah air kencing juga menjadi sangat banyak sekitar
10 liter per hari. Hal ini dikeluhkan pasien setelah pasien jatuh dari sepeda motor
karena tidak berkonsentrasi saat menyetir motor. Pada pemeriksaan fisik TD 120/80
mmHg, Nadi 100 x/menit, RR 18 x/menit, S 36.8C. Pada hasil pemeriksaan
laboratorium Hb 15.8 g/dL, leukosit 8.200/mm3, trombosit 320.000/mm3, Ht 43%, Na
serum 120 mEq/L, K serum 3.1 mEq/L, GDS 110 mg/dL, Ur 30 mg/dL, Cr 1.4 mg/dL,
osmolalitas serum 245 mOsm/kg dan osmolalitas urine 220 mOsm/kg. Pemeriksaan
selanjutnya apa yang digunakan untuk menegakkan diagnosis:
A. Kadar metanefrin
B. Kadar cortisol urin
C. Kadar hormone tiroid
D. Kadar aldosterone plasma
E. Fluid deprivation test
74. Seorang wanita usia 29 tahun dengan skizofrenia tidak mengalami haid sejak 3 bulan
terakhir. Tes kehamilan (-). Pasien mendapatkan terapi risperidone 1x 1 mg sejak 6
bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan apa yang ada harapkan pada kasus ini:
A. LH rendah, Prolaktin rendah
B. FSH tinggi, LH tinggi, Prolaktin rendah
C. FSH rendah, LH rendah, Prolaktin tinggi
D. FSH tinggi, LH tinggi, Prolaktin tinggi
E. FSH tinggi, LH rendah, Prolaktin rendah

75. Seorang perempuan berusia 21 tahun datang berobat ke Poliklinik Penyakit Dalam
karena keluhan tidak pernah haid. Pada pemeriksaan fisik didapatkan hemodinamik
baik; TB 145 cm; BB 45 kg; bentuk badan proporsional. Pemeriksaan jantung dan
paru dalam batas normal. Payudara belum tumbuh, rambut pubis dan ketiak tak ada.
Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan pada pasien adalah
A. FSH, TSH, ACTH
B. Estrogen, FSH, LH
C. Progesterone, prolaktin, FSH
D. Growth Hormone, ACTH, kortisol
E. Prolaktin, anti mullerian hormone, LH

76. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang berobat ke poliklinik dengan keluhan
sakit kepala, muntah-muntah, palpitasi sejak 6 bulan terakhir disertai dengan perasaan
panas di daerah muka. Pasien diketahui menderita hipertensi sejak 2 tahun, berobat ke
beberapa dokter tetapi tekanan darah tidak pernah normal. Tidak ada riwayat
hipertensi pada keluarga. Pada pemeriksaan fisik gizi cukup, TD 200/120 mmHg dan
frekuensi nadi 92 x/menit. Pemeriksaan lain dalam batas normal. Pemeriksaan
laboratorium rutin dan kimia dalam batas normal. Berdasarkan data di atas maka
diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah:
A. Tirotoksikosis
B. Feokromasitoma
C. Hipertensi primer
D. Sindroma cushing
E. Hiperaldosteronisme primer
77. Seorang perempuan, 25 tahun datang berkonsultasi karena belum hamil setelah
menikah 3 tahun. Pasien memiliki menstruasi tidak teratur sejak remaja. Hasil
pengukuran BB: 65 kg; TB: 170 cm; IMT: 22,49 kg/m 2. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD: 110/80, N: 76, RR: 22 x/m, S: 36,5˚C. Pasien tampak memiliki kumis
yang tipis. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 13,5 g/dL; leukosit 6.900;
trombosit 235.000; ureum 18 mg/dL; kreatinin 0,7 mg/dL; ALT 28 U/L; AST 30;
GDP 104 mg/dL. Pada USG pelvis didapatkan multipel kista folikular pada kedua
ovarium. Apa penanganan yang tepat terhadap pasien tersebut?
A. Clomiphene citrate
B. Pioglitazone
C. Metformin
D. Kombinasi metformin dan clomiphene citrat
E. Olahraga teratur dan pengaturan diet

78. Seorang laki-laki 60 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran,
pasien dalam kondisi baik hingga 3 minggu yang lalu pasien mengeluh poliuria,
polidipsia dan polifagia. Dalam 3 minggu terakhir pasien mengalami penurunan berat
badan hingga 6 kg serta mengeluh lemas. Pemeriksaan fisik pasien gelisah TD 110/60
mmHg Nadi 122 x/menit reguler, Respirasi 28x/menit Kussmaul, Rhonki + pada
lapangan paru bawah dan tengah kanan. Laboratorium Na 138 Meq/L, K 5,6 mEq/L,
Cl 104 mEq/L. BGA: pH 6,98, HCO3 3 mEq/L. Ureum 60,7 mg/dL, Creatinin 1,1
mg/dL, GDS 452 mg/dL. Ro thorax: Infiltrat pada paracardial kanan dan lapangan
paru kanan bawah. Pemeriksaan yang diperlukan untuk menentukan diagnosis
komplikasi akut hiperglikemia pada kasus ini adalah?
A. Keton serum dan urin, osmolaritas plasma dan laktat
B. Keton serum, osmolaritas plasma dan laktat
C. Keton serum
D. Keton urin
E. Keton serum dan keton urin

79. Seorang laki-laki 55 tahun periksa di poliklinik dengan keluhan luka kaki yang tidak
kunjung sembuh sejak 2 minggu yang lalu. Pasien menderita diabetes sejak 5 tahun
sebelumnya dan saat ini sudah rutin menggunakan insulin kerja panjang 20 iu malam
hari dan insulin pre-prandial 6 iu setiap sebelum makan. Dari hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan hasil: Hb: 13,5 g/dl, Leukosit 16,800 /ul, Trombosit
252,000 /ul, Gula darah puasa 128 mg/dl, Gula darah 2 jam setelah makan 320 mg/dl,
HbA1c 10,8%. Pemeriksaan awal yang diperlukan untuk mencari faktor resiko kaki
diabetes pasien ini adalah?
A. ABI score, tes monofilamen, doppler USG
B. ABI score dan doppler USG
C. ABI score dan tes monofilamen
D. ABI score, tes monofilamen dan garpu tala
E. ABI score dan garpu tala

80. Seorang perempuan berumur 40 tahun datang ke UGD dengan penurunan kesadaran
sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Dari keterangan keluarga, pasien
mengeluhkan lemah, penglihatan kabur, berkeringat banyak, gemetar, tidak ada
riwayat jatuh maupun sakit sebelumnya dengan pola makan normal. Dari
pemeriksaan gula darah didapatkan kadar 30 mg/dl. Setelah diberikan bolus dextrose
40% dan infus dextrose 10% pasien sadar. Setelah dilakukan monitor ketat selama 1
hari didapatkan kadar gula darah selalu rendah. Setelah dilakukan pemeriksaan
laboratorium didapatkan kadar creatinin 0,9 mg/dl, dan C-peptida yang meningkat.
Diagnosa yang paling mungkin pada pasien ini adalah :
A. Diabetes insipidus sentral
B. Nefropati diabetik
C. Pankreatitis akut
D. Tumor adrenal
E. Insulinoma

81. Seorang wanita berusia 32 tahun saat ini sedang hamil trimester pertama datang
berkunjung ke Dokter. Pasien tidak memiliki riwayat diabetes mellitus sebelumnya,
tetapi di keluarga, ibu pasien memiliki diabetes melitus. Pada saat datang pasien
membawa hasil pemeriksaan laboratium yang menunjukkan GDP 140 mg/dl dan
GD2PP 226 mg/dl. Berikut ini yang dapat direkomendasikan pada pasien tersebut
adalah:
A. Pengaturan diet selama 3 bulan sebelum pemberian obat-obatan penurun glukosa
darah
B. Pengaturan diet dan olahraga yang tidak memicu kontraksi uterus
C. Pengaturan diet dan pemberian insulin
D. Pengaturan diet dan pemberian kombinasi OHO dan insulin
E. Pengaturan diet, pemberian OHO serta monitoring glukosa darah ketat

82. Seorang laki-laki berusia 58 tahun dengan riwayat diabetes mellitus sejak 7 tahun.
Pasien datang dengan keluhan penurunan berat badan sebesar 8 kg dalam 6 bulan
terakhir. Pasien selama ini mengkonsumsi glimepiride 1x2 mg dan metformin 2x500
mg. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, TB:170 cm, BB 60 kg. Saat
kontrol terakhir ke dokter, diketahui kadar creatinin 3.2 mg/dl, GDP 140 mg/dl,
GD2PP 320 mg/dl, HbA1C 10%. Rekomendasi terapi yang diberikan pada pasien
tersebut adalah:
A. Menghentikan pemberian glimepiride, diberikan kombinasi metformin dan
penghambat DPP-IVi
B. Menghentikan pemberian metformin dan diganti dengan kombinasi insulin long
acting dan glimepiride
C. Menghentikan pemberian glimepiride dan metformin, diganti dengan kombinasi
penghambat glukosidase α dan penghambat DPP-IVi
D. Melanjutkan pemberian glimepiride dan metformin, ditambah insulin long acting
E. Mengganti obat-obatan diatas dengan insulin

83. Seorang wanita berusia 40 tahun memiliki riwayat diabetes mellitus tipe II selama 2
tahun datang untuk memeriksakan diri ke dokter. Data laboratorium saat itu
menunjukkan hasil HbA1C 8.2%, GDP 150 mg/dl dan GD2PP 220 mg/dl. Pasien tidak
memiliki riwayat poliuria, tetapi usahanya untuk diet dan berolahraga gagal. BMI
30kg/m2. Pasien telah diberikan metformin, namun mengeluh mual dan muntah. Obat
yang dapat direkomendasikan pada pasien tersebut adalah:
A. GLP-1 agonis
B. DPP-IV inhibitor
C. Pioglitazone
D. Sulfonylurea
E. Penghambat glukosidase α

84. Seorang wanita berusia 57 tahun datang ke poliklinik Penyakit Dalam dengan nyeri
dada sejak 5 jam sebelumnya, seperti ditindih benda berat, menjalar kelengan kiri,
selama 5 menit, hilang saat istirahat. Pasien datang ke poliklinik karena takut nyeri
dada kambuh lagi. Pasien memiliki riwayat diabetes sejak 10 tahun yang lalu dengan
kadar glukosa darah tertinggi 360 mg/dl. Pasien pernah nyeri dada sebelumnya dan
dinyatakan Penyakit Jantung Koroner. Pasien rutin minum obat glimepiride 1x2 mg
dan metformin 3x500 mg. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/80 mmHg, nadi
90x/m, RR 20x/m. Dari hasil laboratorium didapatkan kadar LDL cholesterol 170
mg/dl dan HDL 40 mg/dl. Bagaimanakah penatalaksanaan dislipidemia pada pasien
ini?
A. Terapi gaya hidup sehat, diberikan statin dengan target LDL < 55 mg/dl
B. Terapi gaya hidup sehat, diberikan statin dengan target LDL < 70 mg/dl.
C. Olah raga teratur, pengaturan diet ketat, diberikan statin dengan target LDL <
130 mg/dl
D. Terapi gaya hidup sehat dan diberikan statin tanpa target
E. Bukan salah satu diatas

85. Pasien umur 60 tahun dengan keluhan nyeri punggung sejak 5 bulan yang lalu disertai
dengan lemas. Hasil elektroforesis protein menunjukkan adanya monoclonal
gammopathy, kreatinin 2,0mg/l , Kalium 3,7 mg/dl, LDL 202 mg/dl dan TG 209
mg/dl. Selama 3 bulan ini pasien juga mengeluhkan pembengkakan pada kelopak mata
dan urine yang berbuih. Pasien sebelumnya didiagnosa menderita multiple myeloma
dan sindroma nefrotik. Hasil pemeriksaan rasio protein/creatinin urin adalah 14:1.
Anjuran untuk tatalaksana lipid pada pasien ini ?
A. Tidak perlu obat apapun
B. Diet rendah lemak dan kolesterol
C. Diberikan obat penghambat sintesis kolesterol
D. Diberikan penghambat absorpsi lipid di usus
E. Diberikan obat peningkat HDL

86. Seorang wanita 70 tahun datang dengan keluhan benjolan di leher yang dirasakan
sejak 2 bulan terakhir. Dari pemeriksaan fisik didapatkan massa ukuran 3x3x2cm yang
bergerak saat menelan, dengan konsistensi kenyal. Dari pemeriksaan laboratorium
TSH 0.01 dan FT4 5.6. Langkah tepat untuk diagnosis pasti pasien adalah:
A. Sidik tiroid
B. BAJAH dengan tuntunan USG Tiroid
C. CT Scan Tiroid
D. MRI Tiroid
E. PET Scan

87. Seorang wanita 26 tahun dengan riwayat melahirkan 6 bulan lalu datang dengan
keluhan lemah, peningkatan berat badan, tidak tahan dingin dan kulit kering. Dua
bulan sebelumnya pasien mengeluh berdebar, tidak tahan panas dan bertambah kurus.
Hasil laboratorium: TSH 12 mIU/L, FT4 2,7 mIU/L. Saran pemeriksaan laboratorium
tambahan pada pasien adalah:
A. Antibodi Peroksidase (TPOAb)
B. Tiroglobulin
C. TRAB
D. T3
E. Kadar Yodium

88. Seorang wanita 30 tahun dengan keluhan berdebar, bertambah kurus, demam,
pembengkakan leher dan disertai nyeri. Pada pemeriksaan didapatkan hasil
laboratorium: TSH 0,005 mIU/L, FT4 4,27 mIU/L, Leukosit 14,000, dan LED
100mm/jam. Patofisiologi yang paling mungkin pada pasien ini adalah:
A. Autoimun
B. Kerusakan folikel tiroid dan pemecahan timbunan tiroglobulin
C. Defisiensi Yodium
D. Supresi Sistem imun
E. Nekrosis jaringan tiroid

89. Seorang pria, 50 tahun datang diantar oleh keluarga ke Poli rawat jalan untuk kontrol
rutin. Berdasarkan anamnesis didapatkan bahwa pasien merupakan pasien Diabetes
Melitus diketahui sejak 6 bulan yang lalu. Saat ini rutin menggunakan insulin dan
melakukan pemeriksaan gula darah mandiri oleh pasien sendiri. Menurut pasien
akhir-akhir ini pasien sering mengalami keringat dingin setelah menyuntik insulin.
Dikatakan saat di ukur dirumah, kadar gula darah pasien 50 mg/dl. Pasien mengatakan
keluhan membaik setelah diberikan air gula. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
keadaan umum sedang, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/menit, respirasi 18
x/menit, suhu badan 36,40C. pemeriksaan fisik jantung dan paru dalam batas normal,
dengan hepar dan lien tidak teraba, bising usus normal. Tidak didapatkan tanda-tanda
deficit neurologis. Bagaimanakah batasan gula darah untuk kriteria hipoglikemi ?
A. Kadar glukosa darah < 60 mg/dl
B. Kadar glukosa darah < 70 mg/dl
C. Kadar glukosa darah < 50 mg/dl
D. Kadar glukosa darah < 65 mg/dl
E. Kadar glukosa darah < 55 mg/dl

90. Seorang perempuan berusia 28 tahun mengeluh timbul benjolan di leher yang
membesar sejak 3 bulan yang lalu. Tidak ada rasa nyeri. Pasien tidak merasa berdebar,
tidak ada keringat dingin dan tidak ada penurunan berat badan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg; Nadi 72x/menit; suhu 36,5o C; jantung dan
paru dalam batas normal. Teraba benjolan di leher sebelah kanan yang ikut bergerak
saat menelan. Hasil laboratorium menunjukkan darah rutin dalam batas normal; LDH
128 U/L; TSH 1,2 μIU/mL; FT4 1 ng/dL. Pemeriksaan penunjang lanjutan yang
Saudara sarankan untuk pasien:
A. T3 total
B. BAJAH dengan tuntunan USG tiroid
C. Tiroglobulin
D. CT scan leher
E. Skintigrafi tiroid

91. Seorang wanita, 30 tahun hamil 10 minggu dikonsulkan ke poli penyakit dalam
dengan keluhan jantung berdebar-debar dan benjolan di leher. TD 120/80 mmHg, nadi
120x/menit regular, frekuensi nafas 20x/menit, suhu 36,7ºC. Dijumpai proptosis pada
mata, pada struma dijumpai bruit, dan terdapat tremor halus pada tangan. Dijumpai Hb
10,2, leukosit 8900, trombosit 245.000, nilai fT4 9 ng/dl, TSH <0,005. Terapi yang
paling tepat pada kasus di atas:
A. Methimazole
B. Levotiroksin
C. PTU
D. Tiroidektomi
E. Karena hamil, cukup diberi propanolol saja
92. Saudara dikonsulkan dari sejawat kardiologi seorang laki- laki 58 tahun karena nilai
HbA1C 7,9 %, GDP : 180mg/ dl, GD2PP : 227 mg/dl. 2 bulan yang lalu pasien
mengalami serangan jantung dan telah dilakukan kateterisasi jantung dengan hasil 3
VD pasien disarankan untuk CABG namun masih menolak. Pasien sudah menderita
DM tipe 2 sejak 7 tahun SMRS mendapatkan metformin 3 x 500 mg dan glibenkamid
1 x 5 mg namun tidak rutin kontrol. Pasien saat ini mengeluhkan sesak nafas bila
aktivitas ringan, dan sering terbangun pada malam hari karena sesak nafas dan sering
menggunakan oksigen di rumah. BB : 80 kg TB : 160 cm Pemeriksaan fisik : TD :
90 /60 mmHg Nadi : 84 x / menit , respirasi : 24 x / menit. JVP : 5 + 3cm. Edema
ekstremitas pitting. Hasil Echo LVEF : 21%. eGFR : 75 ml/menit. Saat ini pasien
mendapatkan terapi spironolakton 1 x 25 mg, furosemid 1 x 40 mg, bisoprolol 1 x 2,5
mg, Aspilet 1 x 81 mg dan CPG 1 x 75 mg. Apa terapi hiperglikemia yang paling
tepat pada pasien ini
A. Basal insulin dan Metformin
B. Basal insulin dan Pioglitazon
C. Basal insulin dan Acarbose
D. Pre Prandial insulin dan metformin
E. Pre Pradial insulin dan glibenkamid

93. Seorang pasien lelaki berusia 28 tahun kontrol berobat ke Poliklinik Penyakit Dalam
dengan keluhan tangan gemetar sehingga mengganggu aktivitas sejak 1 bulan lalu.
Pasien telah didiagnosis dengan Graves’ disease, namun tidak minum obat teratur.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg; frekuensi nadi
120x/menit; jantung dan paru dalam batas normal; terdapat tremor. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan fT4 3,6 ng/dL; TSHs 0,005 µIU/mL. Pilihan obat dan
dosis yang paling tepat pada pasien adalah:
A. PTU 1x100 mg
B. L-tiroksin 1x100 µg
C. Metimasol 1x30 mg
D. Neomercazole 1x5 mg
E. Solution lugol 1 tetes sehari

94. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang berobat ke Poliklinik Penyakit Dalam
dengan keluhan berdebar-debar disertai rasa sakit di leher sejak 1 minggu yang lalu.
Terdapat demam dan nyeri saat menelan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 112x/menit. Pada leher terlihat massa yang ikut
bergerak saat menelan. Palpasi leher sulit dilakukan karena nyeri. Jantung dan paru
dalam batas normal. Terdapat tremor halus pada kedua tangan. Hasil pemeriksaan
laboratorium menunjukkan fT4 2,9 ng/dL: TSHs 0,05 µIU/mL. Diagnosis yang paling
mungkin pada pasien:
A. Tiroiditis
B. Graves Disease
C. Struma difusa toksik
D. Struma nodosa toksik
E. Penyakit trofoblas ganas (PTG)

95. Pasien lelaki berusia 45 tahun datang kontrol berobat ke poliklinik. Pasien telah
menderita diabetes melitus sejak 5 tahun terakhir, mendapat terapi glimepiride 1x1
mg, metformin 2x500 mg, dan acarbose 2x50 mg. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
indeks massa tubuh 23 kg/m2; pemeriksaan fisik lain dalam batas normal.
Pemeriksaan laboratorium menunjukan glukosa darah puasa 203 mg/dL: HbA1C 8.7
%: hasil laboratorium yang lain dalam batas normal. Tatalaksana optimal untuk
regulasi glukosa darah yang lebih baik untuk pasien adalah:
A. Menaikkan dosis acarbose 3x50 mg
B. Menaikkan dosis acarbose 3x100 mg
C. Menaikkan dosis glimepiride menjadi 1x2 mg
D. Menaikkan dosis metformin menjadi 3x500 mg
E. Optimalisasi diet dan olah raga serta meneruskan OHO dengan dosis yang sama

96. Seorang ibu rumah tangga berusia 76 tahun datang ke poliklinik IPD dengan keluhan
benjolan pada leher bagian kanan yang timbul sejak 1 tahun yang lalu, tidak disertai
rasa nyeri atau gangguan menelan. Namun karena mulai terlihat saat bercermin, pasien
mulai merasa khawatir. Dari pemeriksaan fisik didapatkan benjolan pada leher sebelah
kanan ukuran 2x2 cm yang ikut bergerak saat menelan. Hasil laboratorium FT 4 1,5
ng/dL dan TSHs 4,0 mIU/mL. Hasil USG menunjukkan adanya nodul sebanyak 2
buah ukuran 1x1 cm dan 1x1,5 cm. Hasil pemeriksaan sitologi biopsi jarum halus pada
kelenjar tiroid menunjukkan adanya karsinoma papiler. Tata laksana paling tepat pada
pasien adalah :
A. Operasi tiroidektomi total tanpa ablasi
B. Terapi supresi L-tiroksin dengan target TSH 0.1-0.5 mU/L
C. Operasi tiroidektomi total dilanjutkan ablasi dengan radioaktif 1121
D. Operasi tiroidektomi dekstra dilanjutkan ablasi dengan radioaktif 1131
E. Terapi supresi L-tiroksin dengan target TSH 0.01 mU/L

97. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang berobat ke poliklinik Penyakit Dalam
dengan benjolan pada leher sejak 3 bulan. Benjolan terasa makin besar tanpa disertai
rasa nyeri. Keluhan penurunan berat badan, berdebar-debar, gemetar, dan banyak
keringat disangka. Pada pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi nadi 80x/menit, tidak
ada eksoftalmus, terlihat benjolan didaerah leher yang ikut bergerak saat menelan,
pada palpasi leher teraba benjolan yang ikut bergerak saat menelan, diameter 3 cm,
batas tegas, kenyal, permukaan rata, tidak nyeri tekan dan terdapat fluktuasi. Tidak
ada tremor. Prioritas pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan pada pasien adalah
A. TSHs, fT4, dan sidik tiroid
B. TSHs, fT4, dan USG tiroid
C. CT-scan leher, sidik tiroid, dan FNAB
D. USG tiroid, sidik tiroid, dan tiroglobulin
E. Tiroglobulin, anti-TPO, dan CT-scan leher

98. Seorang perempuan berusia 33 tahun datang berobat ke Polikilinik Penyakit Dalam
dengan keluhan kesemutan dan sering kram sejak 1 bulan. Pasien menjalani operasi
tiroid 5 tahun yang lalu atas indikasi karsinoma papiler tiroid. Sejak 6 bulan terakhir
pasien tidak mau lagi minum obat. Sejak saat itu berat badan naik sebanyak 5 kg,
gampang mengantuk dan sulit BAB (3-4 hari sekali). Pada pemeriksaan fisik semua
dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang yang paling tepat untuk menentukan
diagnosa pasien adalah:
A. TSHs, PTH, fosfat
B. TSHs, fT4, kalsium
C. TSHs, T3 total, tiroglobulin
D. PTH, kalsium, tiroglobulin
E. Anti-TPO, tiroglobulin, fosfat
99. Seorang wanita, 66 tahun datang dengan keluhan ada benjolan pada payudara kiri dan
nyeri pada perut kanan atas. Benjolan pada payudara sudah sejak 2 tahun dan ada luka
kurang lebih 1 bulan yang lalu. Nyeri perut dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, pasien
berbaring terus karena nyeri ini dan pasien tinggal seorang diri saat ini. Pada riwayat
penyakit dahulu didapatkan riwayat diabetes mellitus sejak 8 tahun yang lalu, pasien
tidak berobat teratur. Pasien juga memiliki riwayat benjolan di payudara sejak 2 tahun
dan 1 tahun lalu sudah dibiopsi dengan hasil intraductal carcinoma tetapi pasien
memilih berobat alternatif. Pada Pemeriksaan Fisik= KU:lemah; Kesadaran:CM; TD:
100/70; Nadi:84 x/mnt; RR:20 x/mnt; Suhu=36,7 C; conjungtiva anemis, sclera
subikterik; pada payudara kiri didapatkan massa berukuran diameter 10 cm, dengan
ditengahnya terdapat luka dan kulit di permukaan seperti kulit jeruk; pada ketiak kiri
teraba pembesaran KGB axilla, keras, imobil, nyeri -. Abdomen: Hepar membesar,
permukaan berbenjol-benjol, nyeri pada perabaan; kedua tungkai edema. Hasil
laboratorium : Hb: 9,0 mg/dL; Leukosit 10000 sel/µL; Trombosit 241000; SGOT 60;
SGPT 78; Ur: 48; Cr 2,0; Albumin 2,3; GDS: 248 mg/dL; HbA1c: 7,8%. Target
pengelolaan diabetes mellitus pada pasien ini adalah :
A. Tidak ada target HbA1C, monitoring komplikasi akut hiperglikemik pada pasien
B. Target HbA1C < 7,0 % dengan kombinasi insulin dan OHO
C. Target HbA1C <7,0 % dengan insulin terapi
D. Target HbA1C < 7,5 % dengan OHO
E. Target HbA1C <7,5 % dengan kombinasi OHO dan insulin

100. Seorang wanita berusia 57 tahun datang ke poliklinik Penyakit Dalam dengan
nyeri dada sejak 5 jam sebelumnya, seperti ditindih benda berat, menjalar ke lengan
kiri, selama 5 menit, hilang saat istirahat. Pasien datang ke poli karena takut nyeri
dada kambuh lagi. Pasien memiliki riwayat diabetes sejak 10 tahun yang lalu dengan
kadar glukosa darah tertinggi 360 mg/dl. Pasien pernah nyeri dada sebelumnya dan
dinyatakan Penyakit Jantung Koroner. Pasien rutin minum obat glimepiride 1x2 mg,
metformin 3x500 mg, Dari pemeriksaan fisik tekanan darah 150/80 mmHg, nadi
90x/m, RR 20x/m. dari hasil laboratorium didapatkan kadar LDL cholesterol 170
mg/dl, HDL 40 mg/dl. Bagaimanakah penatalaksanaan dislipidemia pada pada pasien
ini?
A. Terapi gaya hidup sehat, diberikan atorvastatin 1x40 mg dengan target LDL <55
mg/dl
B. Terapi gaya hidup sehat, diberikan rosuvastatin 1x10 mg dengan target LDL <70
mg/dl.
C. Olah raga teratur, pengaturan diet ketat, diberikan atorvastatin 1x20 mg dengan
target LDL < 130 mg/dl
D. Terapi gaya hidup sehat, diberikan simvastatin 1x10 mg dengan target LDL <
100 mg/dl
E. Olah raga teratur, pengaturan diet ketat, diberikan rosuvastatin 1x20 mg dengan
target LDL <100 mg/dl.

101. Seorang laki-laki 55 tahun periksa di poliklinik dengan keluhan luka kaki yang
tidak kunjung sembuh sejak 2 minggu yang lalu. Pasien menderita diabetes sejak 5
tahun sebelumnya dan saat ini sudah rutin menggunakan insulin kerja panjang 20 iu
malam hari dan Insulin pre-prandial 6 iu setiap sebelum makan. Dari hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil: Hb: 13,5 g/dl, Leukosit 16,800 /ul,
Trombosit 252,000 /ul, Gula darah puasa 128 mg/dl, Gula darah 2 jam setelah makan
320 mg/dl, dan HbA1c 10,8%. Tata laksana yang paling tepat pada pasien tersebut
adalah:
A. Rawat luka kaki diabetes, antibiotik, lanjutkan insulin dengan dosis seperti biasa
B. Rawat luka kaki diabetes, antibiotik, ganti insulin pre prandial dengan golongan
Acarbose
C. Rawat luka kaki diabetes, antibiotik, tambahkan dosis insulin kerja panjang 2 iu
D. Rawat luka kaki diabetes, antibiotik, tambahkan dosis insulin pre prandial 4 iu
E. Rawat luka kaki diabetes, antibiotik, pemberian insulin kerja panjang dibagi
menjadi 12 iu dua kali sehari

102. Seorang wanita 26 tahun datang ke IGD dengan penurunan kesadaran sejak 1 hari
sebelumnya. Mual dan muntah sejak 5 hari disertai diare. Batuk sejak 2 minggu
disertai dahak kekuningan, demam sejak 10 hari. Pemeriksaan fisik didapatkan GCS
345, tekanan darah 110/70mmHg, nadi 128x/m regular, frekuensi nafas 28x/m, S
39.5C. Rhonki basah nyaring pada lapang paru tengah kanan. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan Leukosit 15.600/uL, Free T4 29 mg/dl, TSH <0.01 IU/ml,
Kalium 4.9 mmol/ L, EKG menunjukkan sinus takikardia. Berikut merupakan terapi
yang tepat untuk pasien tersebut adalah :
A. Antibiotik, Propranolol 4x20mg, PTU loading 600 mg 1 jam kemudian
dilanjutkan pemberian solusio lugol
B. Antibiotik, Propranolol 4x20mg, pemberian solusio lugol dilanjutkan PTU
loading 600mg
C. Antibiotik, Propanolol 4x10mg, metimazol loading 200mg dilanjutkan
pemberian solusio lugol.
D. Antibiotik, Deksametason 3x10mg, PTU loading 600mg 1 jam kemudian
dilanjutkkan pemberian solusio lugol
E. Antibiotik, Deksametason 3x10mg, propranolol 4x10mg, Metimazole loading
200mg

103. Laki-laki, 55 tahun, berobat ke poli Penyakit Dalam, dengan riwayat DM


diketahui sejak 4 tahun disertai Penyakit jantung koroner dan Dislipidemia. Selama 2
tahun terakhir mendapat pengobatan : terapi nutrisi, olahraga teratur, Glibenklamid 2x
5 mg, metformin 3 x 500 mg, Acarbose 3 x 50 mg, Aspilet 1 x 80 mg dan Simvastatin
1 x 20 mg. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan glukosa darah puasa 140
mg/dl dan 2 jam post prandial 270 mg/dl, kadar A1C 8,9%. Rekomendasi saudara
untuk mengendalikan kadar glukosa darah pada pasien ini :
A. Menaikan dosis metformin dan acarbose sampai maksimal, sedangkan
glibenklamid diganti dengan glimepirid.
B. Memberikan basal insulin dikombinasikan dengan obat anti diabetic yang sudah
diminum sebelumnya.
C. Menambahkan obat anti diabetic oral dengan golongan tiazolidinedion.
D. Mengganti obat anti diabetic oral dengan fixed dose combination.
E. Menambahkan dengan obat anti diabetic oral glimepirid.

104. Seorang laki-laki 47 tahun, datang dibawa ke IGD dalam keadaan kesadaran
menurun, menurut heteroanamnesis dari istri pasien mengatakan bahwa sejak 5 hari
terakhir badan pasien lemas dan dikeluhkan tidak sadar. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran somnolen, RR 30x/menit, turgor kulit berkurang serta bibir
terasa kering. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan GDS 460 mg/dL. Kalium 3.7
Meq/L, serta AGD menunjukkan asidosis metabolik, dan pemeriksaan Urinalisis
menunjukkan Ketone Urine positif. Menurut saudara apa diagnosis yang paling
memungkinkan untuk kasus di atas?
A. Diabetes Insipidus
B. Ketoasidosis Diabetikum
C. Hiperglikemik Hiperosmolar State
D. Insufisiensi adrenal
E. Acute Pancreatitis

105. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik penyakit Dalam karena
keluhan sakit pada tungkai jika dipakai berjalan dan berangsur hilang jika beristirahat.
Penderita telah diketahui menderita DM sejak 10 tahun terakhir dan selama ini berobat
tidak teratur. Riwayat Diabetes Mellitus pada orang tua penderita. Penderita memiliki
riwayat merokok sejak usia muda namun sudah berhenti sejak 1 tahun yang
lalu. Pemeriksaan yang dapat dilakukan segera untuk keluhan penderita tersebut
adalah:
A. Rontgen Pedis
B. Ankle Brachial Indeks
C. USG pedis
D. Pemeriksaan reflek fisiologis tungkai bawah
E. Pemeriksaan Angiografi pembuluh darah tungkai

106. Seorang wanita berusia 55 tahun datang ke Poliklinik Penyakit dalam dengan
membawa hasil lab dari puskesmas dengan hasil pemeriksaan Gula darah 2 jam post
prandial 210 gr/dl, Kolesterol LDL 115 mg/dl, HDL 35 mg/ dl, Trigliseride 165 mg/
dl. Saat diperiksa Penderita juga ditemukan memiliki TD 160/ 100 mmHg. sasaran
pengendalian kita terhadap pasien dengan diabetes mellitus ini adalah
A. Tekanan darah 150/ 90 mmHg
B. Kolesterol LDL < 110
C. Kolesterol HDL > 40
D. Guia darah 2 jam Post prandial < 200 mg/dl
E. Kadar Trigliserida < 150 mg/dl

107. Seorang perempuan usia 50 tahun kontrol rutin ke poli penyakit dalam dengan
hipertensi, membawa hasil laboratorium GDP 110 mg/dL, GD2JPP 210 mg/dL, LDL
130 mg/dl, kolesterol total 220 mg/dL, perhitungan ASCVD skor pada pasien tersebut
< 7,5%. Penatalaksanaan yang tepat untuk obat statin pada pasien tersebut di atas
adalah :
A. Rosuvastatin 20 mg
B. Pravastatin 40 mg
C. Atorvastatin 40 mg
D. Lovastatin 20 mg
E. Simvastatin 10 mg

108. Seorang laki-laki berusia 60 tahun didiagnosis dengan pneumonia. Pasien telah
dirawat selama 3 hari. Pada hari perawatan ke 3 pasien didapatkan kondisi lemah,
tekanan darah 80/50 mmHg, nadi 130 kali/menit, respirasi 32 kali/menit, suhu badan
39 ºC aksila. Telah diberikan antibiotik, resusitasi cairan, dan pemberian vasopresor
namun tidak didapatkan perbaikan tanda vital dan kondisi pasien. Pasien mengalami
mual, muntah, tidak mau makan, dan mengeluh nyeri perut. Pasien dilakukan
pemeriksaan laboratorium dengan hasil Hb 10 gr/dL, leukosit 22.000/µL, trombosit
100.000/µL, ureum 78 mg/dL, kreatinin 2,01 mg/dL, SGOT 86 µ/L, SGPT 102 µ/L,
Natrium 120, Kalium 7,01, GDS 50 mg/dL. Apakah kondisi klinis yang paling
mungkin menyebabkan perburukan pada pasien ini?
A. Akut abdomen
B. Hipoglikemia
C. Insufisiensi adrenal
D. Hiponatremia berat
E. Dehidrasi berat

109. Seorang wanita berusia 55 tahun datang ke praktek Anda dengan membawa hasil
pemeriksaan general check up dengan hasil laboratorium kolesterol total 210 mg/dL,
LDL 150 mg/dL, HDL 39 mg/dL, GDS 100 mg/dL. Dari pemeriksaan ronsen dada
didapatkan paru dan jantung dalam batas normal. Pemeriksaan elektrokardiografi
didapatkan irama sinus, dengan frekuensi jantung 80 kali permenit. Anda selanjutnya
melakukan pemeriksaan fisik dengan hasil tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 80
kali/menit, respirasi 18 kali/menit, suhu badan 36 ºC aksila. Pengukuran berat badan
70 kg, tinggi badan 155 cm, dengan lingkar pinggang 104 cm. Apakah tatalaksana
utama yang Anda sarankan pada pasien ini?
A. Penurunan berat badan
B. Pemberian statin
C. Pemberian statin dan ACE inhibitor
D. Penurunan berat badan dan metformin
E. Pemberian statin dan metformin

110. Seorang perempuan berusia 30 tahun, hamil 3 bulan, datang berobat ke poliklinik
dengan keluhan sesak nafas dan batuk sejak tiga hari lalu. Pasien menderita asma
sejak kecil, tetapi jarang kambuh. Sejak 2 tahun yang lalu, diketahui menderita
hipertiroid namun putus obat sejak 2 bulan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tampak
sakit sedang; tekanan darah 130/80, frekuensi nadi 110x/menit, reguler, frekuensi
nafas 28x/menit, teraba pembesaran tiroid difus. Pada pemeriksaan paru didapatkan
wheezing di kedua lapangan paru, tremor halus di kedua tangan. Tatalaksana yang
paling tepat dengan kasus diatas adalah :
A. B2 agonis oral dan PTU
B. Long acting B2 agonis inhaler dan metimazole
C. Short acting B2 agonis inhaler, propanolol, dan PTU
D. Short acting B2 agonis inhaler, kortikosteroid, dan PTU
E. Short acting B2 agonis inhaler, kortikosteroid, dan metimazole

111. Perempuan 63 tahun kontrol ke poliklinik dengan riwayat DM sejak 8 tahun yang
lalu dengan terapi diet DM 1500 kkal dan secara teratur minum metformin 2x500 mg,
kaptoril 2x25 mg, ASA 1x80 mg, klopidigrel 1x75 mg, simvastatin 1x20 mg, dan
bisoprolol 1x2,5 mg. 6 bulan yang lalu, pasien dirawat di ICCU karena serangan
jantung. Pada fisik didapatkan berat badan 70 kg dan tinggi badan 150 cm tekanan
darah 140/90, glukosa darah puasa 250 mg/dL dan 2 jam post prandial 291mg/dL
dengan A1C 10,1, Cr 1,2 mg/dL. Pilihan yang rasional untuk kombinasi terapi pasien
ini adalah :
A. Insulin basal
B. Glibenklamid
C. DPP-4 inhibitor
D. Thiazolidinedion
E. Kombinasi insulin basal dan prandial
112. Seorang perempuan 46 tahun, datang ke poliklinik untuk kontrol, pasien telah
didiagnosa dengan diabetes melitus tipe II sejak 2 tahun, dan selama ini rutin minum
metformin 3 x 500mg dan glimepiride 1 x 1 mg. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
Tensi 110/70 mmHg, nadi 88x/menit, respirasi 18x/menit dan suhu aksila 36,7
Celcius. Hemoglobin 12,4 g/dL dan kadar HBA1C 6%. Pasien telah melakukan
pemeriksaan kolesterol mandiri dan didapatkan hasil dengan kolesterol total 230
mg/dL, HDL 40 mg/dL, LDL 170 mg/dL dan trigliserida 170 mg/dL. Pasien
direncanakan untuk mendapatkan terapi HMG-CoA reductase inhibitors. Manakah
pernyataan dibawah ini yang sesuai dengan mekanisme kerja obat HMG-CoA
reductase inhibitors?
A. Menurunkan absorbsi kolesterol di usus
B. Menurunkan sintesis VLDL dan meningkatkan katabolisme LDL
C. Menurunkan sintesis VLDL dan LDL
D. Menurunkan sintesis kolesterol dan meningkatkan reseptor LDL
E. Menghambat sirkulasi enterohepatik asam empedu, meningkatkan sintesis asam
empedu dan reseptor LDL

113. Berikut ini hal yang diindikasikan dalam pemeriksaan infertilitas, kecuali
A. Biopsi endometrium
B. Hysterosalpingogram
C. Pemeriksaan testosteron dan dehidroepiandosteron pada pasangan wanita
D. Pemeriksaan testosteron, follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing
hormone (LH) pada pasangan pria
E. Analisis semen

114. Anda diminta untuk menemui gadis Afrika-Amerika berusia 15 tahun karena
anovulasi. Dia tidak pernah mengalami menarche, dan ibunya khawatir karena
sebagian besar wanita di keluarganya mengalami menarche sekitar usia 13 tahun.
Pasien memiliki puting yang menonjol dan areola adalah bagian dari payudara.
Rambut kemaluan berwarna gelap, keriting, dan kasar dan banyak terdapat di daerah
kemaluan dan paha bagian dalam. Tidak ada rambut wajah, dan perkembangan otot
sesuai dengan usia dan jenis kelamin. Dia memang memiliki nyeri panggul siklik. Apa
langkah selanjutnya dalam evaluasinya?
A. Pemeriksaan dengan spekulum
B. MRI pada abdomen dan pelvis
C. Follicle-stimulating hormone (FSH) serum
D. Serum prolactin
E. PET-CT scan

115. Seorang pasien 21 tahun datang ke ruang gawat darurat dengan mual dan muntah
yang parah selama beberapa hari. Teman sekamarnya mengatakan bahwa dia tidak
bisa mengonsumsi makanan padat dan mata serta kulitnya tampak "kuning". Pasien
tidak memiliki riwayat medis masa lalu dan menyangkal penyalahgunaan alkohol atau
zat. Dia tidak minum obat. Dia dirawat di rumah sakit untuk manajemen lebih lanjut.
Pada pemeriksaan dia tampak sakit dan kuning. Tepi hati teraba dan dia mengeluh
nyeri perut ringan. Pemeriksaan neurologis yang normal. Bilirubin totalnya adalah 2,0
mg/dL (normal 0,1–1,2 mg/dL) dan AST adalah 86 U/L (normal 0–37 U/L). Waktu
protrombinnya normal. Serologi virus hepatitis semuanya negatif. Biopsi hati dan uji
tembaga kuantitatif dilakukan dan pasien kemudian didiagnosis dengan penyakit
Wilson. Manakah dari berikut ini adalah pengobatan yang paling tepat untuk pasien
ini?
A. Dimercarpol
B. Transplan hati segera
C. Penicillamine
D. Evaluasi transplant hati dan trientine
E. Zinc

116. The World Health Organization (WHO) baru-baru ini mendefinisikan


osteoporosis secara operasional sebagai:
A. Pasien dengan densitas tulang kurang dari rata-rata kontrol yang dicocokan
dengan usia, ras dan jenis kelamin
B. Pasien dengan densitas tulang kurang dari 1 standar deviasi (SD) di bawah rata-
rata kontrol yang dicocokan dengan ras dan jenis kelamin
C. Pasien dengan densitas tulang kurang dari 1 SD di bawah rata-rata kontrol yang
dicocokan dengan usia, ras dan jenis kelamin
D. Pasien dengan densitas tulang kurang dari 2,5 SD di bawah rata-rata kontrol yang
dicocokan dengan ras dan jenis kelamin
E. Pasien dengan densitas tulang kurang dari 2,5 SD di bawah rata-rata kontrol yang
dicocokan dengan usia, ras dan jenis kelamin

117. Seorang pria 54 tahun telah dirawat di rumah sakit setelah infark miokard. Dia
memiliki riwayat hipertensi, hipertrigliseridemia, obesitas, insufisiensi ginjal ringan
dan diabetes yang dikontrol diet. Kondisinya membaik, dan pada hari ketiga masuk,
serum uratnya meningkat pada 8,8 mg/dL. Dia menyangkal adanya keluhan sendi dan
tidak dapat mengingat pernah memiliki gejala yang sesuai dengan asam urat. Kreatinin
serumnya adalah 1,5 mg/dL, yang mendekati nilai dasarnya selama 3 tahun terakhir.
Berkenaan dengan hiperurisemia pasien ini, manakah di bawah ini yang benar?
A. >70% pasien yang dirawat inap akan mengalami kenaikan kadar urat serum
B. Hiperurisemianya tidak berkaitan dengan penyakit jantungnya
C. Penyakit ginjalnya kemungkinan disebabkan oleh peningkatan kadar urat serum
D. Tidak dibutuhkan terapi
E. Pasien ini harus dipulangkan dengan allopurinol dosis rendah

118. Seorang wanita 25 tahun mengunjungi dokter layanan primernya setelah 3 tahun
mengalami nyeri perut intermiten, neuropati perifer, dan episode kecemasan dan
halusinasi yang meningkat. Dokter mencurigai porfiria intermiten akut. Dia dapat
membuat diagnosis ini dengan melakukan tes mana di bawah ini?
A. Paparan sinar matahari dengan mengobservasi adanya ruam
B. Kadar urine porphobilinogen (PBG) selama serangan
C. Pemeriksaan darah perifer untuk mutasi HFE C282Y
D. Kadar urin PBG ketika pasien stabil
E. Pemeriksaan provokasi hipoglikemia

119. Berikut ini adalah efek samping dari inhibitor HMG-CoA reduktase (statin)
kecuali:
A. Hepatitis
B. Miopati
C. Dyspepsia
D. Nyeri kepala
E. Fibrosis pulmonal
120. Manakah dari pernyataan berikut yang konsisten dengan diagnosis dari tiroiditis
subakut ?
A. Seorang wanita 38 tahun dengan riwayat nyeri tiroid selama 2 minggu,
peningkatan T4, peningkatan T3, TSH rendah, dan peningkatan scan penyerapan
iodine radioaktif
B. Seorang pria 42 tahun dengan riwayat nyeri tiroid 4 bulan lalu, kelelahan, lemas,
T4 bebas rendah, T3 rendah, dan peningkatan TSH
C. Seorang wanita 31 tahun dengan pembesaran tiroid tanpa nyeri, TSH rendah,
peningkatan T4, peningkatan T4 bebas, dan peningkatan scan penyerapan
radioiodine
D. Seorang pria 50 tahun dengan nyeri tiroid, sedikit peningkatan T4, TSH normal,
dan pemeriksaan ultrasound menunjukkan masa
E. Wanita 46 tahun dengan kelelahan selama 3 minggu, T4 rendah, T3 rendah, dan
TSH rendah

121. Berikut ini pernyataan yang benar terkait dengan hipoglikemia pada diabetes
mellitus kecuali
A. Individu dengan diabetes mellitus tipe 2 jarang mengalami hipoglikemia
dibandingkan mereka dengan diabetes mellitus tipe 1.
B. Episode hipoglikemia berulang cenderung untuk mengembangkan kegagalan
autonomic dengan kontra regulasi glukosa yang rusak dan ketidaksadaran
hipoglikemia.
C. Rata-rata orang dengan diabetes mellitus tipe 1 memiliki 2 episode hipoglikemia
simtomatik tiap minggunya.
D. Thiazolidinedione dan metformin menyebabkan hipoglikemia lebih sering
dibandingkan sulfonylurea.
E. Dari 2-4% kematian pada diabetes mellitus tipe 1 secara langsung disebabkan
oleh hipoglikemia.

122. Manakah dari bentuk kontrasepsi berikut yang memiliki efikasi teoritis >90%?
A. Kondom
B. IUD
C. Kontrasepsi oral
D. Spermisida
E. Semua di atas

123. Seorang pasien terlihat di klinik untuk tindak lanjut diabetes mellitus tipe 2.
Hemoglobin A1C-nya tidak dikontrol dengan baik pada 9,4% baru-baru ini. Pasien
dapat di konseling untuk mendapatkan semua perbaikan berikut dengan peningkatan
kontrol glikemik kecuali:
A. Penurunan mikroalbuminuria
B. Penurunan risiko nefropati
C. Penurunan risiko neuropati
D. Penurunan risiko penyakit vaskular perifer
E. Penurunan risiko retinopati

124. Seorang pria sehat berusia 53 tahun datang ke kantor Anda untuk pemeriksaan
fisik tahunan. Dia tidak memiliki keluhan dan tidak memiliki riwayat medis yang
signifikan. Dia mengkonsumsi multivitamin yang dijual bebas dan tidak ada obat lain.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan nodul tiroid yang tidak nyeri tekan. Tingkat
hormon perangsang tiroid (TSH)-nya diperiksa dan ternyata rendah. Apa langkah
selanjutnya dalam evaluasinya?
A. Follow-up ketat dan pengukuran TSH dalam 6 bulan
B. Fine-needle aspiration
C. Penggantian tiroid dosis rendah
D. Positron emission tomography diikuti dengan pembedahan
E. Scan tiroid radionuklida

125. Selama pemeriksaan rutin, seorang pria berusia 67 tahun ditemukan memiliki
kadar alkali fosfatase serum tiga kali lipat dari batas atas normal. Konsentrasi kalsium
dan fosfor serum dan hasil tes fungsi hati normal. Dia tanpa gejala. Diagnosa yang
paling mungkin adalah
A. Penyakit metastasis tulang
B. Hiperparatiroid primer
C. Plasmasitoma tersembunyi
D. Penyakit Paget tulang
E. Osteomalasia
126. Seorang pria 78 tahun datang ke klinik Anda dan mengeluhkan sakit kepala dan
sakit punggung. Ini telah menjadi keluhan kronis, dan keluhan semakin buruk
meskipun manajemen konservatif. Istrinya yakin dia juga mengalami gangguan
pendengaran. Dia menjelaskan bagaimana selama beberapa bulan terakhir dia perlu
menaikkan volume di televisi dan mengalami kesulitan berbicara dengan anak-
anaknya di telepon. Pemeriksaan fisik sebagian besar biasa-biasa saja; straight leg
raise normal. Berdasarkan tes Rinne dan Weber, pasien tampaknya memiliki beberapa
gangguan pendengaran sensorineural ringan di sisi kanan. Panel kimia komprehensif
menunjukkan peningkatan alkaline phosphatase sebesar 170 U/L. Penyakit Paget
sekarang menjadi prioritas utama. Manakah dari berikut ini yang benar mengenai
diagnosis ini?
A. Riwayat keluarga tidak dapat diprediksi.
B. Penurunan pendengaran adalah gejala yang paling umum.
C. Scan tulang obat nuklir diperlukan untuk diagnosis.
D. Kalsium dan fosfat serum biasanya abnormal.
E. Pelvis, tulang tengkorak, dan tulang belakang adalah yang paling umum terkena.

127. Manakah di bawah ini tanda yang paling umum dari sindrom Cushing ?
A. Amenorea
B. Hirsutisme
C. Obesitas
D. Stria kulit keunguan
E. Hiperpigmentasi kulit

128. Seorang pasien melakukan CT kepala sebagai bagian dari "pemeriksaan fisik
kesehatan virtual" yang diterima sebagai sertifikat hadiah dari keluarganya. Massa
sellar 7 mm " konsisten dengan adenoma hipofisis" dilaporkan, dan dia datang ke
kantor Anda dengan sangat khawatir bahwa dia memiliki tumor otak yang mengancam
jiwa. Sebuah panel penuh pengukuran laboratorium endokrin mengungkapkan tidak
ada kelainan, dan selain kecemasannya ia melaporkan merasa cukup sehat. Apa
langkah manajemen selanjutnya?
A. Melakukan positron emission tomography/CT (PET-CT) untuk mengevaluasi
aktivitas metabolik.
B. Meyakinkan pasien bahwa temuan ini adalah umum dan jinak; tidak diperlukan
tindakan.
C. Menenangkan dan mengulang pengukuran laboratorium dalam 6 bulan.
D. Menenangkan dan mengulang pencitraan kepala dalam 1 tahun.
E. Merujuk ke bedah saraf.

129. Manakah pernyataan yang benar di bawah ini terkait dengan pelepasan hormon
dari pituitari anterior ?
A. Semua hormon dilepaskan dengan cara berdenyut.
B. Pelepasan follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteiniising hormone (LH)
ditekan sebelum pubertas dan setelah menopause.
C. Somatostatin bekerja pada lingkaran umpan balik untuk menghambat pelepasan
hormon adrenokortikotropin (ACTH).
D. Thyroid-stimulating hormone (TSH) dilepaskan utamanya saat malam hari.
E. Dengan pengecualian prolaktin, tidak ada hormon hipofisis anterior yang ada
pada janin sampai minggu ke-28 kehamilan.

130. Semua di bawah ini adalah ciri-ciri defisiensi lipoprotein lipase kecuali
A. Kadar chylomicron plasma rendah
B. Pancreatitis akut
C. Hepatosplenomegali
D. Xanthoma
E. Pewarisan autosomal resesif

131. Seorang pasien wanita berusia 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan kedua
kaki terasa lemas. Pada evaluasi ditemukan kadar Kalium 2.8 meq/L, Anda
memberikan suplementasi kalium oral namun 3 hari kemudian keluhan pasien makin
memberat. Berikut ini termasuk kondisi yang dapat memperberat hipokalemia,
kecuali:
A. Pemberian Glukosa
B. Hipermagnesemia
C. Digitalis
D. Katekolamine
E. Aldosterone
132. Berikut ini adalah efek dari hiperkalsemia kecuali
A. Diare
B. Bingung
C. Poliuria
D. Interval QT memendek
E. Nefrolitiasis

133. Berikut ini adalah kerja dari hormon paratiroid kecuali


A. Stimulasi langsung terhadap osteoblast untuk meningkatkan formasi tulang
B. Stimulasi langsung terhadap osteoblast untuk meningkatkan resorpsi tulang
C. Meningkatkan reabsorpsi kalsium dari tubulus distal ginjal
D. Menghambat reabsorpsi fosfat di tubulus proksimal ginjal
E. Stimulasi 1-α-hidroksilase ginjal untuk memproduksi 1,25-hidroksikolekalsiferol

134. Manakah pernyataan berikut yang benar terkait hipotiroid ?


A. Tiroiditis Hashimoto adalah penyebab paling umum dari hipotiroid di seluruh
dunia.
B. Risiko tahunan untuk mengembangkan hipotiroidisme klinis yang nyata dari
hipotiroidisme subklinis pada pasien dengan antibodi tiroid peroksidase (TPO)
positif adalah 20%.
C. Secara histologi, tiroiditis Hashimoto dikarakteristikkan dengan infiltrasi tiroid
yang ditandai dengan sel T dan sel B yang diaktifkan.
D. Kadar TSH rendah dikeluarkan dari diagnosis hipotiroid.
E. Antibodi tiroid peroksidase muncul pada kurang dari 50% pasien dengan
hipotiroid autoimun.

135. Seorang laki-laki 45 tahun yang bekerja sebagai salah satu general manager
perusahaan tambang di luar jawa berobat ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan
libido rendah dan pasien tidak mampu mempertahankan ereksi penis saat
berhubungan badan dengan istrinya. Penyebab kelainan organik yang paling banyak
untuk kasus tersebut adalah:
A. Vaskulogenik
B. Neurogenik
C. Psikogenik
D. Obat-obatan
E. Hormonal

136. Seorang wanita 17 tahun dievaluasi di kantor Anda untuk amenore primer. Dia
tidak merasa telah memasuki masa puber karena tidak pernah mengalami menstruasi
dan memiliki pertumbuhan rambut ketiak dan kemaluan yang jarang. Pada
pemeriksaan, dia tercatat memiliki tinggi 150 cm. Dia memiliki garis rambut yang
rendah dan sedikit webbing di lehernya. Tingkat hormon perangsang folikelnya adalah
75 mIU/mL, hormon luteinizing adalah 20 mIU/mL, dan tingkat estradiol 2 pg/mL.
Anda mencurigai sindrom Turner. Semua tes berikut ditunjukkan pada individu ini
kecuali:
A. Apusan bukal untuk heterokromatin nuclear (Barr body)
B. Ekokardiogram
C. Analisis kariotipe
D. Ultrasound ginjal
E. Thyroid-stimulating hormone (TSH)

137. Diabetes insipidus sentral disebabkan oleh kegagalan pelepasan hormon anti-
diuretik, yang secara biokimiawi terjadi hal sebagai berikut:
A. Kegagalan sintesis dan penyimpanan
B. Kerusakan nukleus supraoptik
C. Gangguan paraventrikuler dan filiformis hipotalamus
D. Abnormalitas sintesis neurofisin
E. Kerusakan akson traktus hipofisis posterior

138. Obesitas berkaitan dengan peningkatan semua insiden berikut kecuali


A. Diabetes mellitus
B. Kanker
C. Hipertensi
D. Penyakit bilier
E. Penyakit paru obstruksi kronis

139. Manakah pernyataan berikut yang benar terkait dengan penyakit Paget ?
A. 1% pasien di atas 50 tahun memiliki bukti penyakit Paget.
B. Sebagian besar pasien dengan penyakit ini akan mengalami gejala pada saat
diagnosis.
C. Frekuensi penyakit telah menurun selama 20 tahun terakhir.
D. Ada dominasi perempuan yang signifikan.
E. Meskipun lazim di seluruh dunia, penyakit Paget paling umum di Asia.

140. Manakah pernyataan berikut yang benar tentang familial hypocalciuric


hypercalcemia (FHH) ?
A. Penyakit ini diturunkan dalam pola autosomal resesif.
B. Penyebabnya adalah defek pada reseptor hormon paratiroid.
C. Gejala klinis pertama kali bermanifestasi dalam dekade ketiga dan keempat
kehidupan.
D. Perawatan jarang diperlukan.
E. Reabsorpsi kalsium ginjal lebih dari 99%.

141. Manakah hal berikut yang benar tentang penyakit Wilson ?


A. Diagnosis dini sangat penting karena tersedia terapi yang sangat efektif.
B. Penyakit ini diturunkan dalam pola autosomal dominan.
C. Kadar tembaga serum biasanya dua hingga tiga kali di atas normal.
D. Frekuensi penyakit pada populasi umum adalah ~1%
E. Hati dan pancreas adalah organ yang paling umum terkena.

142. Seorang wanita 48 tahun sedang menjalani evaluasi untuk flushing dan diare.
Pemeriksaan fisik normal kecuali hepatomegali nodular. CT scan perut menunjukkan
beberapa nodul di kedua lobus hati konsisten dengan metastasis di hati dan massa 2
cm di ileum. Ekskresi 5-HIAA urin 24-jam sangat meningkat. Semua perawatan
berikut sesuai kecuali
A. Diphenhydramine
B. Interferon-α
C. Octreotide
D. Ondansetron
E. Phenoxybenzamine
143. Saat menjalani pemeriksaan fisik selama keterampilan klinis mahasiswa
kedokteran, pasien ini mengalami flushing parah, mengi, mual, dan pusing. Tanda-
tanda vital penting untuk tekanan darah 70/30 mmHg dan denyut jantung 135/menit.
Manakah dari berikut ini yang merupakan terapi yang paling tepat?
A. Albuterol
B. Atropine
C. Epinephrine
D. Hydrocortisone
E. Octreotide

144. Seorang wanita Asia berusia 66 tahun mencari pengobatan untuk osteoporosis.
Dia jatuh dan patah pinggul kanannya, membutuhkan intervensi bedah 3 bulan yang
lalu. Dia diberitahu saat dirawat di rumah sakit bahwa dia menderita osteoporosis
tetapi sebelumnya tidak pernah dievaluasi untuk ini. Selama dirawat di rumah sakit,
dia mengalami trombosis vena dalam (DVT) dengan emboli paru, yang saat ini dia
konsumsi warfarin. Dia mengalami menopause pada usia 52 tahun. Dia adalah mantan
perokok, berhenti sekitar 6 tahun yang lalu. Dia kurus, dan indeks massa tubuhnya
(BMI) saat ini adalah 19,2 kg/m2. Pemeriksaan laboratoriumnya menunjukkan kadar
kalsium 8,7 mg/dL, fosfat 3 mg/dL, kreatinin 0,8 mg/dL, dan 25-hidroksivitamin D 18
ng/mL (normal >30 ng/mL). Pemindaian absorptiometry sinar-x energi ganda dari
kepadatan mineral tulang memiliki skor-T –3,0. Apakah terapi awal yang terbaik
untuk pasien ini?
A. Calsitonin, 200 IU intranasal tiap hari
B. Kalsium karbonat, 1200 mg, dan vitamin D 400 IU tiap hari
C. Etinil estradiol, 5 µg, dan medroksiprogesteron asetat 625 mg tiap hari
D. Raloxifene, 60 mg tiap hari
E. Risedronate, 35 mg sekali tiap minggu

145. Semua hal berikut diharapkan dapat meningkatkan kadar prolaktin kecuali:
A. Trauma dinding dada
B. Hipertiroid
C. Kehamilan
D. Gagal ginjal
E. Orgasme seksual
146. Seorang pria berusia 35 tahun dirujuk ke klinik Anda untuk evaluasi
hiperkalsemia yang dicatat selama pemeriksaan kesehatan asuransi kesehatan. Dia
telah mencatat beberapa kelelahan, malaise, dan penurunan berat badan 2 kg selama 2
bulan terakhir. Dia juga telah mencatat sembelit dan "heartburn." Dia kadang-kadang
mual setelah makan besar dan memiliki air dan rasa asam di mulutnya. Pasien
menyangkal muntah, disfagia, atau odinofagia. Dia juga mencatat penurunan libido
dan mood depresi. Tanda-tanda vital biasa saja. Pemeriksaan fisik penting untuk
orofaring yang normal, tidak ada bukti massa tiroid, dan tidak ada limfadenopati.
Tekanan vena jugularis normal. Bunyi jantung teratur tanpa murmur atau gallop.
Dadanya normal. Perut lunak dengan sedikit nyeri tekan epigastrium. Tidak ada
rebound atau organomegali. Hasil guaiac-positif. Pemeriksaan neurologis non fokal.
Nilai laboratorium penting untuk hitung darah lengkap yang normal. Kalsium 11,2
mg/dL, fosfat 2,1 mg/dL, dan magnesium 1,8 meq/dL. Albumin adalah 3,7 g/dL, dan
total protein adalah 7,0 g/dL. TSH adalah 3 IU/mL, prolaktin adalah 250 g/L,
testosteron adalah 620 ng/dL, dan serum insulin-like growth factor 1 (IGF-1) adalah
normal. Kadar hormon paratiroid utuh serum adalah 135 pg/dL. Mengingat
ketidaknyamanan perut pasien dan feses positif heme, Anda melakukan pemindaian
tomografi komputer (CT) perut yang menunjukkan lesi berukuran 2 cm kali 2 cm di
kepala pankreas. Apa diagnosisnya?
A. Neoplasia endokrin multipel (MEN) tipe 1
B. MEN tipe 2a
C. MEN tipe 2b
D. Sindrom poliglandular autoimun
E. Syndrome Von-Hippel Lindau (VHL)

147. Pasien Anda yang berusia 60 tahun dengan gamopati monoklonal dengan
signifikansi yang tidak jelas datang untuk kunjungan tindak lanjut dan untuk meninjau
data laboratorium terbaru. Kreatininnya baru meningkat menjadi 2,0 mg/dL, kalium
3,7 mg/dL, kalsium 12,2 mg/dL, low-density lipoprotein (LDL) 202 mg/dL dan
trigliserida 209 mg/dL. Saat ditanya lebih lanjut, dia melaporkan pembengkakan di
sekitar mata selama 3 bulan dan urin "berbusa". Pada pemeriksaan, ia memiliki
anasarka. Prihatin dengan multiple myeloma dan sindrom nefrotik, Anda memeriksa
rasio protein/kreatinin urin, yang kembali pada 14:1. Pilihan pengobatan mana yang
paling tepat untuk mengobati kelainan lipidnya?
A. Inhibitor protein transfer ester kolesterol
B. Manajemen diet
C. Inhibitor HMG-CoA reduktase
D. Apheresis lemak
E. Niasin dan fibrat

148. Semua pernyataan berikut yang benar terkait massa adrenal asimptomatik
(incidentalomas) kecuali
A. Semua pasien dengan incidentalomas harus diskrining untuk pheochromocytoma.
B. Fine-needle aspiration dapat membedakan antara tumor adrenal primer jinak dan
ganas.
C. pada pasien dengan riwayat keganasan, kemungkinan massa adalah hasil
metastasis sekitar ~50%.
D. Sebagian besar incidentalomas adrenal adalah nonsekretori.
E. Sebagian besar incidentalomas adrenal adalah jinak.

149. Di bawah ini adalah indikasi tindakan pembedahan pada pasien makroadenoma
hipofisis :
A. Keluhan penglihatan memburuk setelah terapi dengan dopamine agonis
B. Resisten terapi dengan pengobatan dopamine antagonis
C. Evaluasi terapi setelah 3 bulan dengan MRI ukuran tumor tidak berkurang
D. Evaluasi terapi setelah 6 bulan dengan MRI ukuran tumor menetap
E. Ukuran tumor mengecil dan prolaktin normal

150. Seorang wanita 28 tahun mencari konseling sebelum hamil. Dia memiliki saudara
laki-laki yang meninggal pada usia 9 tahun karena sindrom Lesch-Nyhan, dan dia
dikenal sebagai pembawa cacat genetik. Dia tidak memiliki riwayat medis masa lalu
yang signifikan, dan suaminya tidak memiliki riwayat keluarga yang signifikan.
Manakah dari pernyataan berikut yang benar?
A. Anak pasien tidak memiliki risiko penyakit karena pasien tidak bergejala.
B. Suami pasien harus diskrining untuk pembawa kecacatan genetic sindrom Lesch-
Nyhan.
C. Jika pasien memiliki anak perempuan, anak tersebut memiliki peluang 50%
untuk menjadi karier
D. Jika pasien memiliki anak laki-laki yang terkena, memulai allopurinol pada anak
tersebut sejak lahir akan mencegah manifestasi klinis penyakit.
E. Pasien harus mulai mengkonsumsi allopurinol untuk menurunkan risiko gout dan
nefropati urat.

151. Seorang pria usia 20 tahun datang ke praktek Anda. Pasien mengeluhkan
mudah lelah, tidak bersemangat, dan merasa tenaganya berkurang. Pasien juga
merasa mengeluhkan “burung”nya tidak bangun lagi di pagi hari. Pemeriksaan
fisik pasien tampak kurus, janggut, kumis, rambut ketiak terkesan normal.
Pasien tidak ada keluhan seperti ini sebelumnya. Anamnesis lebih lanjut, pasien
pernah sakit demam dan bengkak pada wajahnya beberapa bulan yang lalu.
Pemeriksaan penunjang apa yang saudara anjurkan untuk menegakkan diagnosis
pasien ini?
A. Kadar hormon Lutein
B. Kadar testosteron total
C. Tes stimulasi adrenocroticotropik
D. Kadar free testosteron
E. Head CT scan

152. Seorang wanita, usia 33 tahun, datang ke tempak praktek Anda bersama
suaminya. Pasien mengatakan baru saja berhubungan seksual dengan suaminya 1 hari
sebelumnya dan tidak menggunakan kondom. Pasien takut hamil karena saat ini
sedang menjalani terapi radiasi untuk kanker payudara. Metode kontrasepsi yang
dapat saudara anjurkan adalah :

A. Bilas vagina dengan NaCl 0,9%

B. Progestin 0,05 mg

C. Levonogestrel 0,75 mg
D. Ethinyl estradiol 50 mg

E. Misoprostol 200 mg.

153. Seorang wanita usia 39 tahun datang ke praktek Anda ingin berkonsultasi
mengenai kontrasepsi. Manakah di bawah ini yang merupakan kontraindikasi mutlak
untuk pemakaian kontrasepsi oral:

A. Kanker payudara
B. Peningkatan LDL
C. Riwayat stroke
D. HBsAg (+)
E. Perokok ringan
154. Seorang laki-laki, usia 40 tahun, datang dengan keluhan mual, muntah, badan
lemas, nyeri perut, dan keringat dingin. Dari tanda-tanda vital didapatkan TD 80/50,
nadi 110x/menit, RR 24x/menit, suhu 37,8°C. Dari pemeriksaan fisik lain dalam
batas normal. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Hb 10,1 gr/dL, AL
7100 mm3, AT 310.000 mm3, GDS 55 mg/dL, Na 125 meq/L, K 6,2 meq/L, Cl 100
meq/L. Apa diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
A. Sindrom Cushing
B. Krisis Adrenal
C. Syok sepsis
D. Peritonitis
E. Adenoma hipofisis

155. Berikut ini pernyataan yang benar mengenai Hipotiroid Primer, kecuali :

A. Lebih dari 90% kasus Hipotiroid merupakan Hipotiroid Primer


B. Pada Hipotiroid Primer, terjadi peningkatan TSH dan penurunan T4 bebas
C. Dapat disebabkan oleh obat-obatan, seperti Litium, amiodarone, inhibitor
tirosin kinase.
D. Pada hipotiroid primer, terjadi penurunan TSH dan penurunan T3 bebas
E. Tiroiditis Hashimoto merupakan salah satu penyebab Hipotiroid Primer yang
berhubungan dengan autiomun
156. Seorang laki-laki, 28 tahun datang dengan keluhan lemas, mual, muntah,
nyeri ulu hati dan kencing yang banyak dalam 2 hari terakhir ini. Pasien didapatkan
sering mengkonsumsi berbagai suplemen vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh.
Dari pemeriksaan didapatkan Nadi 120 , suhu 37,3, pasien cenderung banyak tidur.
Hasil laboratorium didapatkan BUN 60 dan creatinin 2, Calsium darah 15 mg/dl.
Terapi apakah yang harus dilakukan pada pasien ini?
A. Hidrasi NaCl 0,9% 4 liter dalam 24 jam, diikuti pemberian Thiazid 25 mg
setelah hidrasi tercapai, Hidrocortisone iv 200 mg/hari selama 3 hari
B. Hidrasi NaCl 0,9% 2 liter dalam 24 jam, diikuti pemberian Furosemid 40 mg
setelah hidrasi tercapai
C. Hidrasi NaCl 0,9% 4 liter dalam 24 jam, diikuti pemberian Furosemid 40
mg setelah hidrasi tercapai, Hidrocortisone iv 200 mg/hari selama 3 hari
D. Hidrasi NaCl 0,9% 2 liter dalam 24 jam, diikuti pemberian pamidronat 60 mg
dalam 4 jam
E. Segera berikan Pamidronat 60 mg dalam waktu 4 jam

157. Seorang laki-laki umur 40 tahun datang ke poli endokrin dengan keluhan
nyeri kepala yang hilang timbul. Pasien bekerja sebagai pegawai bank swasta dan
olahraga seminggu sekali. Pasien sering menkonsumsi kopi hitam. Saat datang telah
melakukan pemeriksaan kolesterol secara mandiri dan didapatkan hasil sebagai
berikut : Kolesterol total 250 mg/dl, Trigliseride 660 mg/dl. Berikut ini penyataan
yang benar mengenai metabolisme lemak, kecuali :
A. Fungsi lemak untuk penyimpanan energi, membantu pencernaan, sebagai
hormone atau prekursor hormon, membentuk insulasi untuk konduksi elektrik
pada sel saraf, serta untuk mencegah kehilangan panas.
B. Kilomikron merupakan transpotasi lipid eksogen dan trigliseride
merupakan komponen utamanya.
C. Intermediate-density lipoprotein (IDL) bentuk lipoprotein yang akan
dihidrolisis oleh lipase pankreatik menjadi Low-density lipoprotein (LDL).
D. Peran LDL dalam menyebabkan penyakit atherotrombotik yaitu karena partikel
ini lebih kecil dan mudah masuk kebawah tunika intima pembuluh darah.
E. Terdapat tiga jalur metabolisme lipoprotein yaitu jalur eksogen (diet),
jalur endogen (hepatik) dan jalur transport HDL (reverse cholesterol transport).

158. Seorang wanita 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan tidak sadar, saat
dilakukan pemeriksaan glukosa darah didapatkan hasil 30, pasien sudah berulang
kali mengalami hal ini. Pasien tidak pernah menderita penyakit diabetes mellitus
dan tidak pernah terapi obat penurun glukosa. Pasien pernah dilakukan
pankreatektomi bagian distal. Tetapi selanjutkan pasien tidak kontrol.

Setelah pembedahan pasien dapat diberikan obat berikut :

A. Streptozosin
B. Dakarbazin
C. Analog somatostatin
D. Diazoksida
E. Ocreotide

159. Seorang wanita berusia 16 tahun dengan keluhan tidak bisa mencium bau
dengan baik dikonsulkan oleh ke Departemen Penyakit Dalam oleh teman sejawat
Telinga Hidung Tenggorokan karena saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan
kelainan tidak terjadi pertumbuhan payudara. Setelah dilakukan pemeriksaan FSH
dan Estrogen didapatkan hasil yang rendah. Melihat dari gejala dan tanda di atas,
pasien tersebut kemungkinan besar menderita:
A. Agenesis saluran muller
B. Sindrom kallmann
C. PCOS
D. Prolaktinoma
E. Tumor ovarium

160. Seorang laki-laki usia 25 tahun datang dengan keluhan sakit kepala terus
menerus, berdebar-debar dan sering berdebar-debar. Pasien dicurigai menderita
neoplasma endokrin multiple setelah hasil laboratorium didapatkan kadar
kalsitonin basa tinggi dan peningkatan metanefrin bebas plasma. Hasil MRI juga
didapatkan tumor kelenjar adrenal unilateral dan direncanakan adrenalektomi
laparoskopik. Sementara menunggu persiapan operasi, maka pengobatan yang
harus cepat dimulai adalah:
A. Penghambat enzim konversi angiotensin
B. Glukokortikoid dosis tinggi
C. Penghambat adrenergik beta dan terapi pengganti glukokortikoid
D. Anti aldosteron
E. Tidak ada yang benar

161. Seorang pria berusia 34 tahun dibawa keluarga ke IGD karena keluhan
nyeri kepala berdenyut dan gangguan penglihatan setelah melakukan
olahraga. Dua minggu sebelumnya pasien merasakan mudah berkeringat, tidak
tahan panas, berdebar-debar. Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah 240/120
mmHg, nadi 116 kali/menit regular, respirasi 24kali/menit, suhu 39,8°C. Pada
pemeriksaan fisik tampak dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 13,2 g/dL, leukosit 6900/mm3, trombosit 240.000/mm3,
ureum 26mg/dL, creatinin 0,8 mg/dL. Elektrolit darah normal.
Pemeriksaan penunjang yang paling tepat untuk mendukung diagnosis pasien ini
adalah:
A. Tes supresi dengan penyekat beta
B. Pemeriksaan kadar kortisol plasma
C. Pemeriksaan kadar ACTH
D. Pemeriksaan kadar metanefrin plasma atau urine 24 jam
E. CT scan kepala
162. Seorang pria berusia 42 tahun dibawa IGD karena kondisinya lemah, mual
dan muntah lebih dari 10 kali, nyeri perut. Pasien adalah penderita DM diketahui
sejak 5 tahun dan dalam terapi rutin insulin basal 1x 12 unit. Dalam 2 bulan
terakhir pasien mengalami penurunan berat badan 4 kg dan mudah lelah. Pada
pemeriksaan didapatkan tekanan darah 80/50 mmHg, nadi 100 kali/menit regular,
respirasi 20 kali/menit, suhu 36,7°C, tampak bercak hiperpigmentasi dikedua
telapak tangan dan punggung kaki. Hasil pemeriksaan laboatorium Hb 14 gr/dL,
leukosit 7200/mm3, trombosit 245.000/mm3, Na 122 mmol/L, K 6,0 mmol/L, Cl
98 mmol/L, GDS 60 gr/dL, kadar ACTH pagi hari 84 pg/mL, antibodi adrenal (+).
Kemunginan penyebab masalah pada pasien ini adalah:
A. Isolated ACTH defciency
B. Waterhouse friederichsen syndrome
C. Autoimmune polyglandulas syndrome
D. Tuberkulosis adrenal
E. Adrenal hypoplasia congenital

163. Seorang wanita usia 67 tahun dibawa keluarga ke IGD karena sering
tertidur dan sulit untuk dibangunkan, demam 3 hari, batuk jarang, dahak sulit
keluar, nafsu makan minum turun. Pasien adalah penderita DM 6 tahun dan post
stroke 1 bulan yang lalu. Sehari hari pasien banyak berbaring ditempat tidur
karena tidak bisa berjalan. Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah 70/40
mmHg, nadi 104 kali/menit regular, respirasi 26 kali/menit, suhu 38,2°C, redup
paru kanan bawah, ronkhi basah kasar (+). Ro thorax: infiltrat paru kanan.
Pemeriksaan laboatorium Hb 10 gr/dL, leukosit 14000/mm3, trombosit
115.000/mm3, netrofil 92%, Na 120 mmol/L, K 5,5 mmol/L, Cl 95 mmol/L, GDS
67 gr/dL, kortisol plasma: 320 nmol/L. Respon hormon kortisol pada kondisi
pasien ini adalah:
A. Meningkatkan penggunaan glukosa
B. Meningkatkan produksi sitokin anti-inflamasi
C. Menurunkan jumlah netrofil, trombosit dan eritrosit
D. Meningkatkan penggunaan asam amino
E. Menurunkan respon zat vasoaktif dan integritas vaskuler
164. Seorang wanita 47 tahun datang ke UGD dengan nyeri perut kanan dan
setelah dilakukan pemeriksaan CT andomen didapati massa adrenal 2,5 cm. TD
normal, BB normal dan KGD dalam batas normal. Haid teratur. Tindakan
selanjutnya yang anda lakukan :
A. tidak diperlukan pemeriksaan apapun lagi. Ulangi CT 6-12 bulan lagi
B. MRI abdomen
C. 24 jam free kortisol urin
D. urin 24 jam dan metanefrin
E. 1 mg DST

165. Laki laki 27 tahun dirujuk kepada anda dengan poliuria dan
polidipsi.Pasien dapat mengkonsumsi air 6-7 L perhari. PAsien tidak yakin
sudah berapa lama keluhan ini dialaminya . Pasien mengatakan BAK malam hari
1 kali setiap malam. Pasien memiliki riwayat depresi dan diterapi dengan
fluoxetine. Pemeriksaan lainnya dalam batas normal. Tidak ada riwayat trauma
kepala, penurunan BB, tidak tahan dingin ataupun impotensi. Hasil lab Kgd dan
elektrolit dalam batas normal, Na 134 mEq/L, asam urat 3,4 mg/dL. Diagnosis
pasien ini?
A. Diabetes insipidus nefrogenik
B. Polidipsi psikogenik
C. Diabetes insipidus sentral
D. SIADH
E. Intoleransi glukosa

166. Wanita 37 tahun tanpa riwayat penyakit terdahulu yang signifikan


dikonsul kepada anda setelah sebelumnya mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pasien dilakukan tindakan MRI otak dan dijumpai adenoma pituitary 0,5
cm. Menurut pasien sebelum terjadi kecelakaan kondisi medisnya baik-baik saja.
Pasien memiliki 3 anak, anak yang paling kecil berumur 9 bulan. Pasien telah
berhenti menyusui 3 bulan yang lalu. Riwayat haid teratur. Pada Pemeriksaan
fisik TD 115/80, BB 54 kg dengan tinggi badan 164 cm. tidak dijumpai
adanya discharge dari payudara. Pemeriksaan fisik lain dalam bats normal.
Prolactin 14 ng/mL. Tindakan selanjutnya yang anda anjurkan?
A. Overnight DST
B. Kortisol bebas urin 24 jam
C. IGF1
D. Ulangi MRI 6-12 bulan
E. Konsul Mata untuk pemeriksaan lapangan pandang mata

167. Seorang wanita 20 tahun datang dengan Amenorea primer dan


peningkatan kadar gonadotropin. Pada pemeriksaan dijumpai XO karyotype.
Yang manakah kondisi klinis dibawah ini yang tidak sesuai pada pasien ini?
A. Webbed neck
B. Payudara yang tidak tumbuh
C. Deformitas valgus pada
elbow
D. Pektus ekskavatum
E. Perawakan pendek

168. Wanita 17 tahun bersama ibunya yang khawatir karena anaknya belum
mendapat haid. Tidak ada keluhan lain seperti sakit kepala, mual dan penurunan
berat badan. Tidak ada riwayat keluarga dengan pubertas terlambat. Pada
pemeriksaan fisik, BB dan TB dalam batas normal. Vital sign dalam batas
normal. Pertumbuhan seks sekunder payudara sesuai umur. Pada pemeriksaan
pelvis tidak dijumpai rambut pubis, dan blind ending vagina. Diagnosis yang
mungkin pada pasien ini?
A. Pubertas
terlambat
B. Sindrom
Turner
C. Testicular
feminization
D. Gonadal
disgenesis
E. Kallman’s
syndrome

169. Seorang wanita 39 tahun yang berprofesi sebagai jaksa datang dengan
keluhan pertumbuhan rambut didaerah wajah. Pasien mengeluhkan
pertumbuhan rambut dalam jumlah banyak dan hitam didaerah dagu selama 5
tahun terakhir. Riwayat menarche umur 12 tahun dan regular. Dalam anamnese
selanjutnya, pasien mengingat kalau ibunya juga sering mencukur daerah
wajahnya beberapa kali. Pada pemeriksaan fisik, BB 54 kg dan TD 125/85.
Tidak dijumpai tanda virilisasi seperti klitomegali atau pertambahan massa otot.
Testosterone 340 ng/dL (n : 15-60 ng/dL) dan Free testosterone normal.
Tindakan selanjutnya untuk menegakkan diagnosis?

A. Tidak diperlukan tindakan pemeriksaan lain

B. Rasio LH/FSH

C. 17- hidroxyprogesteron

D. CT adrenal

E. 24 jam urin untuk UFC

170. Seorang laki-laki 38 tahun datang dengan keluhan areola yang benkak
dan sangat nyeri dalam 6 bulan ini. Pasien telah mendapatkan terapi untuk HIV
dalam 4 tahun terakhir. Pasien menyangkal adanya disfungsi ereksi, lemah atau
penurunan libido. Riwayat penyakit yang lain adalah DM dan hipertensi. Pasien
menyangkal adanya penggunaan opiate atau marijuana. Obat yang dikonsumsi
adalah tenofovir, lamivudine, efavirens, trimetroprim/sulfametoxazole,
metformin dan hidroklortiazid. Pemeriksaan fisik dalam bats normal keculai
dijumpai pembengkakan disertai nyeri tekan dibawah kedua puting sebesar 2 cm.
Pemeriksaan testis dalam batas normal. Manakah yang menyebabkan
ginekomastia pada pasien ini?
A. Tenofovir
B. Evafirenz
C.
Trimetroprim/sulfametoxazole
D. Hidrochlortiazid
E. Metformin

171. Laki-laki 19 tahun datang ke rumah sakit dengan rasa tidak nyaman
pada daerah payudara. Pasien mengakui dalam 3 bulan ini dijumpai
pembengkakan yang terasa nyeri dibawah kedua areolla. Pasien juga
mengeluhkan sering lelah dan lemas. Pertumbahan badan dalam batas normal
dengan tinggi badan 160 cm. Libido dan fungsi ereksi dalam batas normal.
Pasien tidak ada mengkonsumsi obat -obatan, namun pasien mengakui
sesekali menggunakan ganja. Pemeriksaan fisik BB 75 kg, nadi 95 kali/menit dan
TD 135/55. Pemeriksaan tiroid dijumpai pembesaran ringan. Pada kedua puting
dijumpai pembesaran jaringan sebesar 3cm. Pemeriksaan genital dalam bats
normal. Tindakan yang paling baik dilakukan selanjutnya adalah?
A. Cek testosterone jam 8 pagi
B. Anjuran stop penggunaan ganja
C. Cek TSH
D. Cek prolactin
E. scan tiroid

172. Manakah obat dibawah ini yang tidak berhubungan dengan ginekomastia
pada laki- laki?
A. Ketokonazol
B. Atenolol
C. Lisinopril
D. Spironolakton
E. Omeprazol
173. Seorang wanita, 32 tahun hamil 16 minggu dikonsulkan ke poli
penyakit dalam dengan keluhan jantung berdebar-debar dan benjolan di leher.
TD 120/80 mmHg, nadi 120x/menit regular, frkuensi nafas 20x/menit, suhu
36,7ºC. Dijumpai proptosis pada mata, pada struma diijumpai bruit, tremor halus
pada tangan. Dijumpai Hb 10,2, leukosi 8900, trombosit 245.000, nilai fT4 9
ng/dl, TSH <0,005. Terapi yang paling tepat pada kasus di atas:
A. Methimazole
B. Levotiroksin
C. PTU
D. Tiroidektomi
E. Karena hamil, cukup diberi propanolol saja

174. Seorang perempuan, 38 tahun datang dengan keluhan pembengkakan


di leher. Riwayat melahirkan anak pertama 8 bulan yang lalu. Seminggu yang
lalu, dia menderita sakit flu dan mengobati diri sendiri dengan antihistamin.
Awalnya dijumpai perbaikan, tetapi saat ini dia mengalami demam dan nyeri
pada leher dan menjalar ke telinga sebelah kiri. Pada pemeriksaan, dijumpai
kelenjar tiroid teraba tidak keras. Laboratorium dijumpai leukosit 7500 dan TSH
<0.01. Diagnosis paling tepat adalah:
A. Tiroiditis De Quarvein
B. Hashimoto tiroiditis
C. Silent (postpartum tiroiditis)
D. Tiroiditisbakterial akut
E. Onset akut penyakit Grave

175. Seorang wanita 56 tahun dengan riwayat osteoarthritis dan Atrial


fibrilasi datang ke praktek anda dengan penurunan berat badan dan tidak tahan
panas. Selama ini pasien mengkonsumsi Na diclofenac dan Amiodarone.
Keluhan lain tidak dijumpai. Pemriksaan fisik dijumpai goiter yang diffuse tanpa
nodul yang diskret. TSH <0,01 mU/L dan FT4 2,1 ng/dL. EKG normal sinus
ritme. Radioiodine uptake test : menurun. Tindakan yang paling tepat
terhadap pasien ini?
A. Stop amiodarone dan tukar dengan obat anti aritmia yang lain
B. Cek toksikologi untuk penggunaan levotiroksin
C. Pemberian metimazole
D. Oophorectomi untuk struma ovarii
E. Mulai pemberian levotiroksin dosis supresi

176. Seorang perempuan usia 30 tahun datang dengan keluhan tidak pernah haid
serta merasa payudara terlalu kecil. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
TD 120/80mmHg, HR 80x/menit, RR 20x/menit, pada pemeriksaan fisik
didapatkan payudara kecil serta tidak adanya pertumbuhan rambut pubis.
Penyebab hambatan pertumbuhan payudara pada pasien ini adalah
A. PCOS
B. SindromKallman
C. Hiperplasiaadreanalbawaan
D. Prolaktinoma
E. Agenesis saluran Muller

177. Seorang perempuan usia 30 tahun datang dengan keluhan tidak pernah haid
serta merasa payudara terlalu kecil. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
TD 120/80mmHg, HR 80x/menit, RR 20x/menit, pada pemeriksaan fisik
didapatkan payudara kecil serta tidak adanya pertumbuhan rambut pubis.
Penyebab hambatan pertumbuhan payudara pada pasien ini adalah. D iba w a h
in i a d a la h k o mp l ik a s i ya ng mu n g k in d a r i p e n ya k it t er s e bu t

A.
Malnutrisi

B. Anxietas

C. Infertilitas

D. Osteopenia

E. Overweight

178. Seorang laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan cepat lelah, nyeri ulu
hati terasa asam dimulut, mual tanpa disertai muntah, penurunan berat badan
2 kg sejak 2 bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan penurunan libido dan
sering merasa gelisah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80
mmHg, Nadi 78x/menit, RR 20x/menit, BMI 22 kg/m2, nyeri tekan
epigastrium serta pemeriksaan lainnya dalam batas normal. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan Ca 11,2 mg/dL, P 2,1 mg/dL, Mg 1,8 meq/dL, albumin
3,7 g/dL, TSH 3 μIU/mL(N: 0,4-4 μIU/mL), prolaktin 250 μg/L (N: <450 μg/L),
testosteron 630 ng/dL (N: 400-1080 ng/dL), paratiroidhormon serum 135
pg/dL (N: 10-70 pg/dL). Pada pemeriksaan guaiac feses didapatkan hasil
positif, hasil CT scan abdomen menunjukkan lesi 2 cm pada caput pancreas.
Diaganosa yang paling tepat untuk kasus diatas:
A. Multiple endocrine neoplasia (MEN) type 1
B. Polyglandular autoimmune syndrome
C. MEN type 2a
D. MEN type 2b
E. Von–Hippel Lindau (VHL) syndrome

179. Seorang wanita berusia 57 tahun dating ke poliklinik dengan nyeri dada
sejak 5 jam sebelumnya, seperti ditindih benda berat, menjalar kelengan kiri,
selama 5 menit, hilang saat istirahat. Pasien dating kepoli karena takut nyeri
dada kambuh lagi. Pasien memiliki riwayat diabetes sejak 10 tahun yang lalu
dengan kadar glukosa darah tertinggi 360 mg/dl. Pasien pernah nyeri dada
sebelumnya dan dinyatakan Penyakit Jantung Koroner. Pasien rutin minum obat
glimepiride 1x2 mg, metformin 3x500 mg, Dari pemeriksaan fisik tekanan darah
150/80 mmHg, nadi 90x/m, RR 20x/m. Dari hasil laboratorium didapatkan
kadar LDL cholesterol 170 mg/dl, HDL 40 mg/dl. Bagaimanakah
penatalaksanaan dislipidemia pada pada pasien tersebut?
A. Olah raga teratur, pengaturan diet ketat, diberikan statin dengan target
LDL < 130 mg/dl
B. Terapi gaya hidup sehat, diberikan statin dengan target LDL<70 mg/dl
C. Terapi gaya hidup sehat, diberikan statin dengan target LDL <100 mg/dl.
D. Terapi gaya hidup sehat, diberikan statin tanpa target
E. bukan salah satu diatas

180. Seorang wanita 39 tahun datang kepoli hipertensi dengan menggunakan


empat jenis obat anti hipertensi yaitu captopril 3x25mg, bisoprolol 1x10mg,
amlodipin 1x10mg, dan HCT 1x12.5mg. Hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan hasil yang normal kecuali pemeriksaan kalium level 2,9mmol/L,
aktivitas renin plasma rendah. Dilakukan pemeriksaan Saline loading dan
didapatkan hasil yaitu aldosteron yang tinggi. CT scan dari kelenjar adrenal tidak
menunjukkan adanya massa. Overnight 1 mg dexamethason supression test
menunjukkan tidak ada supresi terhadap ACTH. Apa diagnosis yang paling
mungkin?
A. Conn syndrome

B. Glukokortikoiddiatasialdosteronisme

C. Kortikal hyperplasia nodular

D. Liddle syndrome

E. Tumor

181. Seorang wanita 70 tahun dengan keluhan benjolan dileher yang bertambah
besar dengan cepat dalam 2 bulan terakhir, dan suara menjadi parau. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan massa ukuran 6x6x4cm yang bergerak saat
menelan, dengan konsistensi padat keras, sukar digerakkan, permukaan
berdungkul. Dari pemeriksaan laboratorium TSH 2,5 mIU/L, FT4 2,3
mIU/L. Langkah tepat untuk diagnosis pasti pasien adalah:

A. SidikTiroid

B. CT Scan Tiroid

C. MRI Tiroid

D. BAJAH dengan tuntunan USG Tiroid

E. PET Scan

182. Seorang perempuan usia 17 tahun mengeluh tidak pernah


menstruasi. Pada pemeriksaan fisik diadapatkan payudara kecil serta tidak
didapatkan adanya tanda- tanda perkembangan seks sekunder. hasil laboratorium
FSH 30 IU/L dan LH 55 IU/L.

Berdasaran hasil tersebut, maka diagnosis yang tepat untuk pasien tersebut adalah:

A. Hipergonadotropik hipogonadisme

B. Hipogonadotropik hipogonadisme

C. Hipognadotropik hipergonadisme

D. Hipergonadotropik hipergonadisme

E. Salah semua
183. Seorang wanita 24 tahun dengan keluhan selama 7 bulan terakhir.
Pasien juga mengeluhkan lapang pandangan terganggu dan terkadang nyeri
kepala. Dilakukan konsul ke dokter mata dengan hasil hemianopsia bitemporal.
vital sign dalam batas normal, BMI 20kg/M2. Hasil Laboratorium β-HCG
negative, FSH dan LH <5 IU/L, TSH 2,7µIU/mL dengan peningkatan serum
prolaktin. Pemeriksaan yang tepat untuk menegakkan diagnosa penyakit tersebut
diatas adalah:

A. USG abdomen
B. CT scan abdomen
C. USG thyroid
D. ACTH serum
E. MRI kepala

184. Pasien umur 60 tahun dengan keluhan nyeri punggung sejak 5 bulan
terakhir disertai denga lemas. Hasil elktroforesis menunjukkan adanya
monoclonal gamopathy, kreatinin 2.0mg/l, kalium 3,7 mg/dl, LDL 202mg/dL
dan TG 209 mg/dl. Selama 3 bulan ini pasien juga mengeluhkan
pembengkakan pada kelopak mata dan urine yang berbuih. pasien
sebelumnya didiagnosa menderita multiple myeloma dan syndrome nefrotik.
Hasil pemeriksaan rasio protein/kreatinin 14:1. Anjuran untuk tatalaksana
lipid pada pasien tersebut adalah ? :

A. Tidak perlu obat apapun

B. Diet rendah lemak dan kolesterol

C. Diberikan obat penghambat sintesis kolesterol

D. Diberikan penghambat absorpsi lipid di usus

E. Diberikan obat peningkat HDL

185. Seorang perempuan datang dengan sakit pinggang dan tungkai,


pada hasil pemeriksaan tekanan darah dijumpai TD 170/90 mmhg, pasien
dengan lingkar perut 120 cm serta dijumpai wajah sembab serta striae ungu
pada kulit. Pasien juga mengeluhkan tidak haid dalam 6 bulan terakhir serta
dijumpai banyak rambut pada daerah wajah. Dari hasil lab kgds 210, dan
ureum 50, cretinin 1,02. apa diagnose pada pasien tersebut

A. Feokromasitoma
B. Sindroma cushing
C. Cushing disease
D. Hiperaldosteron primer
E. Hiperaldosteron sekunder
186. Seorang laki –laki umur 40 tahun didiagnosa detang dengan keluhan nyeri
pada kepala dan penglihatan ganda sejak 1 bulan ini. Setelah dilakukan MRI
dikatakan bahwa terdapat massa di daerah hipotalamus. Jenis tumor hipofisis
fungsional yang paling sering dijumpai adalah:

A Growth Hormone – secreting tumors

B. Corticotropin (ACTH)-secreting tumors

C. Prolactin-secreting tumors

D. Thyrotropin (TSH)-secreting tumors

E. Gonadotropin (FSH/LH)-secreting tumors

187. Seorang laki-laki, 22 tahun datang dengan keluhan kulit wajah yang
kasar sejak beberapa tahun yang lalu, ia juga mengeluh badan kurang
bertenaga dan berkurangnya libido. Pemeriksaan fisik menunjukkan pelebaran
os frontal dan tangan. Pemeriksaan MRI menunjukkan adanya massa di pituitary.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan dari IGF. Penyakit yang
disebabkan hipersekresi Growth Hormon yang disebabkan oleh Adenoma
Hipofisis yang terjadi setelah penutupan epifise disebut dengan

A. Gigantisme
B. Dwarfisme
C. Hirsutisme
D. Kretinisme
E. Akromegali
188. Seorang pria 55 tahun yang baru didiagnosis diabetes tipe 2 datang untuk
penanganan lebih lanjut setelah infark miokard yang memerlukan pemasangan
stent. HbA1c-nya 8,8%, dan profil lipidnya menunjukkan trigliserida 255, HDL
kolesterol 40, dan LDL kolesterol 124. Tekanan darah 122/70 dengan lisinopril
5 mg sehari, dan ia tidak memiliki bukti proteinuria. Dia sudah mengkonsumsi
atorvastatin 80 mg per hari. Selain terapi menurunkan glukosa, apakah yang akan
anda lakukan?
A. Tambahkan gemfibrozil untuk mengobati
trigliseridanya
B. Beralih ke statin lain
C. Tambah ezetimibe atau resin empedu asam mengikat untuk membantu
menurunkan LDL kolesterol lebih lanjut
D. Lanjutkan terapinya saat ini tanpa perubahan
E. Meningkatkan atorvastatin 160 mg per hari.

189. Seorang perempuan berusia 32 tahun, sedang hamil trimester III,


dikonsulkan ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan benjolan di leher
dan jantung berdebar- debar. Pada pemeriksaan fisik dijumpai tekanan darah
120/80 mmHg; frekensi nadi 120x/menit irama teratur; frekuensi napas
20x/menit; suhu 36,6®C; proptosis pada kedua mata; struma difus disertai
bruit; serta tremor halus pada kedua tangan. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan Hb 10,2 gr/dl; leukosit 12000/ul; trombosit 245.000/ul; fT4 9
ng/dl; TSH <0,005.Terapi yang paling disarankan untuk diberikan pada pasien ini
adalah:
A. Propiltiourasil
B. Thiamizol
C. Neomercazol
D. Tiroidektomi total atau hamper total
E. Cukup diberikan propanolol sampai melahirkan

190. Seorang pria 55 tahun datang ke klinik tanpa keluhan. Pasien datang
karena ayah pasien menderita infark miokard pada usia 75 tahun baru-baru
ini, dan ibu pasien sehat pada usia 74 tahun. Pasien tidak merokok.
Tekanan darah 120/71 mmHg dengan hydrochlorothiazide. Total kolesterol 200
mg/dL, HDL 25 mg/dL. Risiko 10 tahun pasien mendapatkan penyakit jantung
aterosklerotik, berdasarkan Pooled Cohort Equations, adalah 11.9%. Yang
manakah dari berikut ini manajemen yang paling tepat?
A. Rekomendasi perubahan gaya hidup; follow up dalam 6 bulan
B. Nilai Coronary Calcium Score
C. Mulai statin
D. Lakukan pemeriksaan cardiac stress test
E. Rujuk untuk kateterisasi jantung

191. Seorang wanita 55 tahun datang dengan takikardia dan pols istirahat
dijumpai 104 x per menit saat pemeriksaan fisik rutin. Laboratorium
menunjukkan TSH 0.002 mU/L dengan follow up free T4 2.3 ng/dL, T4 14.7
ug/dL, dan T3 289 ng/dL. Pasien menyangkal adanya riwayat tidak nyaman
pada leher, penurunan berat badan, palpitasi, ansietas, tremor, intoleransi
jantung, ataupun insomnia.Pemeriksaan fisik menunjukkan takikardia dengan
ritme reguler, sedikit pembesaran tiroid seperti nodul, tanpa adanya bukti
proptosis ataupun iritasi okular. Pasien memiliki riwayat osteopenia dengan
lumbar spine T-score 2.3 yang diidentifikasi pada DEXA scan yang diperiksakan
setelah pasien mengalami menopause.Apakah yang akan anda lakukan
selanjutnya?
A. Memeriksakan antithyroid peroxidase dan antithyroglobulin antibodies
B. Memulai methimazole pada dosis 10 mg per hari
C. Merujuk pasien untuk menjalani pembedahan thyroid
D. Memeriksakan laju endap darah
E. Memeriksakan thyroid uptake dan scan

192. Seorang laki-laki 30 tahun, ayah dari tiga orang anak, mengalami
pembesaran payudara progresif selama 6 bulan terakhir. Dia tidak menggunakan
obat-obatan. Evaluasi laboratorium mengungkapkan bahwa kedua LH dan
testosteron rendah. Berdasarkan pemeriksaan tersebut, maka keadaan yang paling
mungkin adalah :

A. Hipergonadisme Hipergonadotropik
B. Hipergonadisme Hipogonadotropik
C. Hipogonadisme Hipergonadotropik
D. Hipogonadisme Hipogonadotropik
E. Sindroma Klinefelter

193. Seorang perempuan usia 18 tahun datang dengan keluhan belum pernah
mendapakan haid sampai saat ini. Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan tidak
didapatkan adanya pertumbuhan organ seks sekunder. Pemeriksaan selanjutnya
yang dilakukan pada pasien ini adalah:

A. FSH dan LH
B. USG Uterus
C. Analisis kariotipe
D. TSH
E. Hormon Prolaktin

194. Seorang pasien laki-laki 50 tahun datang ke praktek untuk berkonsultasi


apakah perlu menjalai terapi terhadap penyakit yang dialaminya. sebelumnya
pasien sudah didiagnosa menderita sindrom metabolik. Tujuan utama
penatalaksanaan sindrom metabolik adalah:

A. Menurunkan resiko penyakit kardiovaskular

B. Menurunkan resiko penyakit kardiovaskular dan resiko DM tipe 2 pada


pasien yang belum DM

C Menurunkan kadar kolesterol

D. Menurunkan BMI

E. Meningkatkan kadar HDL

195. Seorang laki-laki 70 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan


keluhan sering merasa lapar dan haus. Pasien juga sudah didiagnosis DM tipe 2
dari RS Luar dan pasien juga sudah mengkonsumsi OAD selama 10 tahun.
Berikut ini OAD yang dikontraindikasikan pada penderita DM usia tua adalah:
A. Metformin

B. Glibenklamide

C. Glyburide

D. DPP 4 Inhibitor

E. Sodium-Glucose Cotransporter 2 Inhibitordiproduksi tidak dapat berfungsi


normal.

196. Seorang laki-laki 70 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan


keluhan sering merasa lapar dan haus. Pasien juga sudah didiagnosis DM tipe 2
dari RS Luar dan pasien juga sudah mengkonsumsi OAD selama 10 tahun.
Berapa target HbA1C pengelolaan DM pada pasien ini:

A. 5,5 -
6%

B. 6-6,5%

C. 6,5-7%

D. 7,5-8,5%

E. 8,6-9%

197. Berikut ini adalah kriteria penderita DM yang memerlukan insulin


untuk pengendalian metabolism selama pembedahan, yaitu:

A. Pasien DM tipe 2 dengan terapi diet dan OHO dan glukosa darah puasa >
180 mg/dL, HbA1C > 10%.

B. Pasien DM tipe 2 dengan terapi diet dan OHO dan glukosa darah puasa >
200 mg/dL, HbA1C > 12%.

C. Pasien DM tipe 2 dengan terapi diet dan OHO dan glukosa darah puasa <
180 mg/dL, HbA1C < 10%.
D. Pasien DM tipe 2 dengan terapi diet dan OHO dan glukosa darah puasa <
180 mg/dL, HbA1C > 10%.

E. Pasien DM tipe 2 dengan terapi diet dan OHO dan glukosa darah puasa >
120 mg/dL, HbA1C > 8%.

198. Seorang pria, 60 tahun, datang berobat kepada anda. Os telah didiagnosa
menderita DM tipe 2 selama 15 tahun dan mengalami komplikasi
nefropati. Saat ini, os telah menggunakan insulin selama 8 tahun dengan
regimen NPH 54 unit di pagi hari dan 42 unit di sore hari, dan insulin lispro 10
unit di pagi hari, 8 unit sebelum makan siang dan 6 unit sebelum makan malam.
Kadar HbA1C saat ini 10.1% dan kadar creatinine serum 2.4 mg/dL. Apa yang
selanjutnya anda lakukan pada pasien ini?

A. Meningkatkan dosis insulin NPH


B. Menambahkan metformin
C. Menambahkan pioglitazone
D. Menambahkan sulfonylurea
E. Meningkatkan dosis insulin Lispro

199. Seorang wanita, 32 tahun, datang ke praktek anda dengan keluhan tidak
haid 1 bulan ini. Os merupakan pasien lama yang telah didiagnosa dengan DM
tipe 2. Anda melakukan pemeriksaan urine human chorionic gonadotropin dan
hasilnya menunjukkan bahwa os sedang hamil. Os selama ini mengkonsumsi
glyburide 10 mg 1 kali sehari untuk mengontrol gula darahnya. Kadar HbA1C
terbaru 8.2%. Apa yang akan anda anjurkan pada pasien ini?

A. Melanjutkan saja regimen pengobatannya


B. Meningkatkan dosis sulfonylurea karena target HbA1C belum tercapai
C. Menambahkan metformin ke regimen pengobatannya
D. Memberhentikan glyburide dan menggantinya dengan insulin
E. Mengganti glyburide dengan metformin yang relatif aman untuk janin
200. Laki-laki umur 50 tahun,datang dengan ke poli penyakit dalam
dengan rencana operasi dari sejawat bedah,pasien selama ini menderita diabetes
mellitus, Berikut ini obat OAD yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi
penderita DM tipe 2 yang akan menjalani operasi (penilaian pra bedah) adalah ?

A. Glipizid

B. Glibenklamid

C. Gliklazid

D. Repaglinid

E. Nateglinid

You might also like