You are on page 1of 13

PROSES MANUFAKTUR

MANAJEMEN OPERASIONAL I

Dosen Pengampu : Irly Artiara Irawan, S.E., M.M

Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
Rizka Amalia 2202010189
Raka Saepul 2202010200
M.Ridwan 2202010171
Sahrul Ulum 2202010187

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERJUANGAN
TASIKMALAYA
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh ...

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya Kami bisa menyelesaikan tugas Makalah mata kuliah Manajemen Operasional
yang berjudul Proses Manufaktur .
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca, mahasiswa dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh ...

ii
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................. 2
BAB II ....................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
2.1 Proses Manufaktur ............................................................................................... 3
2.2 Pengelolaan Proses Manufaktur ........................................................................... 6
2.3 Desain Aliran Proses Manufaktur ........................................................................ 7
BAB III...................................................................................................................... 9
PENUTUP................................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 9
3.2 Saran .................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Praktikum proses manufaktur merupakan salah satu bentuk penerapan dalam mata
kuliah proses manufaktur. Istilah Manufaktur berasal dari dua kata bahasa latin, yaitu
“Manus” artinya tangan dan “Factus” artinya mengerjakan. Proses Manufaktur sendiri
memiliki arti proses keindustrian untuk membuat suatu barang dari bahan mentah atau
bahan setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah yang dilakukan
menggunakan mesin, alat, metode dan manusia. Proses manufaktur itu bukanlah
sekedar “ilmu” tapi sekaligus menyangkut “laku” (practice).

Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu
medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual.
Upaya ini melibatkan semua proses antara yang dibutuhkan untuk produksi dan
integrasi komponen-komponen suatu produk. Beberapa industri, seperti produsen
semikonduktor dan baja, juga menggunakan istilah fabrikasi atau pabrikasi. Sektor
manufaktur sangat erat terkait dengan rekayasa atau teknik.

Menurut Heizer, dkk (2005), manufaktur berasal dari kata manufacture yang berarti
membuat dengan tangan (manual) atau dengan mesin sehingga menghasilkan sesuatu
barang. Untuk membuat sesuatu barang dengan tangan maupum mesin diperlukan
bahan atau barang lain. Seperti halnya membuat kue diperlukan tepung, gula,mentega,
dan sebagainya. Secara umum dapat dikatakan bahwa manufaktur adalah kegiatan
memproses suatu atau beberapa bahan menjadi barang lain yang mempunyai nilai
tambah yang lebih besar. Manufaktur juga dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan
memproses pengolahan input menjadi output.Kegiatan manufaktur dapat dilakukan
oleh perorangan (manufacturer) maupun oleh perusahaan (manufacturing company).
Sedangkan industri manufaktur adalah kelompok perusahaan sejenis yang mengolah
bahan-bahan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang bernilai tambah lebih
besar.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

1.Memahami proses manufaktur


2. Pengelolaan proses manufaktur
3. Desain aliran proses manufaktur

1.2 TUJUAN PENULISAN


1. Mengetahui proses memodifikasi bahan baku menjadi barang jadi yang
melibatkan prosedur yang sesuai dengan kebijakan perusahaan.
2. Mengetahui proses manufaktur yang efisien dan terorganisir dengan baik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Manufaktur


Proses manufaktur adalah serangkaian langkah atau tahapan yang digunakan untuk
mengubah bahan mentah menjadi produk jadi yang dapat digunakan atau dijual. Proses
ini dapat mencakup berbagai industri seperti manufaktur, otomotif, makanan dan
minuman, teknologi, dan banyak lagi.

Proses manufaktur merupakan kegiatan yang mengubah bahan baku menjadi produk
jadi. Ini melibatkan sejumlah prosedur yang sesuai dengan kebijakan perusahaan dan
bertujuan untuk meningkatkan nilai produk. Proses ini dimulai dari desain produk dan
menentukan spesifikasi bahan yang akan digunakan untuk membuat produk tersebut.
Proses manufaktur memiliki beberapa tujuan, termasuk meningkatkan nilai produk dan
membuatnya lebih fungsional. Produk yang telah melalui proses manufaktur memiliki
nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan baku awal.
Beberapa materi yang biasanya diajarkan dalam mata kuliah Proses Manufaktur
meliputi definisi proses, pemotongan, penggunaan berbagai mesin perkakas,
pengenalan konsep dimensi dan toleransi, dasar pengukuran dan alat ukur, serta
pengantar proses non-konvensional.

Jenis produksi manufaktur dapat dibagi menjadi empat kategori utama:

➢ Produksi Proyek: Terkait dengan pembuatan produk unik dan tidak


terstandarisasi, seperti pembangunan jembatan atau kapal. Setiap proyek
memiliki spesifikasi dan persyaratan yang unik.
➢ Produksi Batch: Melibatkan pembuatan produk dalam jumlah terbatas yang
diproduksi secara serentak. Setiap batch memiliki beberapa unit produk yang
serupa, tetapi mungkin memiliki variasi dalam warna, ukuran, atau fitur
tertentu.
➢ Produksi Massal: Melibatkan pembuatan produk dalam jumlah besar dan
standar. Produk-produk ini diproduksi secara terus-menerus dan seragam dalam
skala besar.
➢ Produksi Aliran: Melibatkan proses produksi kontinu dan tak terputus, di mana
produk diproduksi dalam jumlah besar tanpa adanya pembatasan batch atau
waktu tunggu.

Materi ini membantu kita dalam memahami bagaimana proses manufaktur


berkontribusi pada pembuatan produk yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi
daripada bahan baku awalnya. Dengan memahami proses ini, kita dapat
mengoptimalkan produksi dalam berbagai industri.

3
Di bawah ini adalah penjelasan lengkap tentang proses manufaktur :

1. Perencanaan dan Desain

• Proses dimulai dengan perencanaan produk. Ini melibatkan penentuan apa yang
akan diproduksi, berapa banyak yang akan diproduksi, dan bagaimana produk
tersebut akan dibuat.
• Setelah perencanaan awal, desainer akan merancang produk, termasuk gambar
teknik, spesifikasi, dan pemilihan bahan yang akan digunakan.

2. Pengadaan Bahan
Setelah desain produk selesai, langkah berikutnya adalah mengumpulkan semua
bahan mentah dan komponen yang dibutuhkan. Ini dapat mencakup logistik untuk
mengimpor bahan dari berbagai sumber.

3. Proses Produksi
Proses produksi adalah inti dari proses manufaktur. Ini melibatkan berbagai langkah
untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi. Tahap-tahap ini dapat mencakup:
• Pemotongan: Memotong bahan mentah menjadi bentuk yang sesuai.
• Pembentukan: Membentuk bahan menjadi komponen atau produk akhir.
• Pengelasan: Menggabungkan komponen dengan menggunakan teknik
pengelasan.
• Pengecatan: Mengecat atau melapisi produk dengan lapisan pelindung atau
dekoratif.
• Perakitan: Menggabungkan komponen yang berbeda menjadi produk jadi.

4. Pengendalian Kualitas

Selama proses produksi, pengendalian kualitas sangat penting untuk memastikan


bahwa produk akhir memenuhi standar yang ditetapkan. Ini melibatkan pengujian,
inspeksi, dan pemantauan kualitas produk.

5. Penyimpanan dan Distribusi

Setelah produk selesai diproduksi dan diperiksa, mereka disimpan dalam gudang
sebelum didistribusikan ke pelanggan atau toko-toko.

4
6. Pelayanan Pelanggan
Setelah produk sampai ke pelanggan, pelayanan pelanggan dapat diberikan, termasuk
dukungan teknis, perbaikan, dan layanan purna jual lainnya.

7. Pemantauan dan Perbaikan Proses


Proses manufaktur terus dipantau dan dievaluasi untuk meningkatkan efisiensi,
kualitas, dan keamanan. Perbaikan proses dilakukan berdasarkan hasil pemantauan ini.

8. Pengelolaan Limbah dan Keberlanjutan


Pada tahap akhir, perusahaan manufaktur harus mengelola limbah yang dihasilkan oleh
proses mereka dan berusaha untuk menjaga keberlanjutan dengan mengurangi dampak
lingkungan.

Proses manufaktur dapat sangat beragam tergantung pada jenis produk yang diproduksi
dan industri yang terlibat. Namun, pada dasarnya, proses ini melibatkan perencanaan,
pengadaan bahan, produksi, pengendalian kualitas, penyimpanan, distribusi, pelayanan
pelanggan, pemantauan, dan upaya untuk mencapai keberlanjutan. Penerapan teknologi
modern seperti otomatisasi, robotika, dan Internet of Things (IoT) telah mengubah cara
proses manufaktur dilakukan, meningkatkan efisiensi, dan menghasilkan produk
berkualitas lebih cepat.

Pengertian Sistem Manufaktur


Istilah manufaktur banyak digunakan di kalangan industri dan akademis, namun
pengertian manufaktur masih rancu hingga saat ini. Pengertian mengenai manufaktur
yaitu sebagai berikut :
1. Manufaktur (manufacturing) adalah kumpulan operasi dan aktivitas yang saling
berhubungan untuk membuat suatu produk, meliputi : Perancangan produk, pemilihan
material, perencanaan proses, perencanaan produksi, produksi, inspeksi, manajemen,
dan pemasaran.
2. Produksi (manufacturing production) adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk
membuat produk.
3. Proses produksi manufaktur (manufacturing process) adalah aktivitas sistem
manufaktur terkecil yang dilakukan untuk membuat produk, yaitu proses permesinan
maupun proses pembentukan lainnya.
4. Rekayasa manufaktur (manufacturing engineering) adalah kegiatan perancangan,
operasi, dan pengendalian proses manufaktur.
5. Sistem manufaktur (manufacturing system) adalah suatu organisasi yang melaksanakan
berbagai kegiatan manufaktur yang saling berhubungan, dengan tujuan menjembatani
fungsi produksi dengan fungsi-fungsi lain di luar fungsi produksi, agar dicapai
performansi produktivitas total sistem yang optimal, seperti : waktu produksi, ongkos, dan
utilitas mesin. Aktivitas sistem manufaktur termasuk perancangan, perencanaan,
produksi, dan pengendalian. Fungsi lain di luar sistem manufaktur, yaitu: akuntansi,
keuangan, dan personel.

5
2.2 Pengelolaan Proses Manufaktur

Pengelolaan proses manufaktur merujuk pada upaya mengatur dan mengawasi


langkah-langkah yang terlibat dalam mengubah bahan baku menjadi produk jadi
dalam industri manufaktur. Pengelolaan proses manufaktur adalah pendekatan yang
digunakan dalam industri manufaktur untuk mengatur, mengawasi, dan meningkatkan
semua tahapan produksi. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi, kualitas produk,
keamanan kerja, dan keberlanjutan. Dalam pengelolaan ini, perusahaan merencanakan
produksi, mengendalikan kualitas, mengelola persediaan, memelihara mesin, dan
mengintegrasikan rantai pasokan secara efisien untuk mencapai hasil yang optimal
dalam proses manufaktur.

Pengelolaan proses manufaktur ini merupakan serangkaian aktivitas industri yang


mengubah bahan baku atau mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi dengan
nilai jual yang lebih tinggi. Ini melibatkan proses pengolahan, perakitan, dan
transformasi bahan-bahan tersebut. Proses ini memiliki beberapa komponen penting
yang harus dikelola dengan baik untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis
manufaktur:

• Perencanaan Produksi: Merencanakan produksi adalah langkah awal yang


kunci dalam pengelolaan proses manufaktur. Ini termasuk perencanaan
kapasitas produksi, alokasi sumber daya, dan penentuan jadwal produksi yang
efisien .
• Teknologi dan Automatisasi: Penggunaan teknologi dan otomatisasi adalah
penting dalam meningkatkan efisiensi produksi. Ini termasuk penggunaan
mesin-mesin canggih dan sistem otomatisasi untuk mempercepat proses
produksi dan mengurangi kesalahan manusia .
• Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengelolaan tenaga kerja yang efisien dan
terampil adalah kunci dalam bisnis manufaktur. Pelatihan, motivasi, dan
manajemen yang baik diperlukan untuk memastikan pekerjaan dilakukan
dengan baik.
• Kontrol Kualitas: Menjaga standar kualitas yang tinggi selama seluruh proses
produksi sangat penting. Ini melibatkan pengujian produk secara berkala untuk
memastikan bahwa barang jadi memenuhi spesifikasi yang ditentukan.
• Riset dan Pengembangan Produk: Bisnis manufaktur juga perlu berinovasi dan
terus melakukan riset untuk mengembangkan produk-produk baru yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar yang terus berubah.
• Supply Chain Management: Manajemen rantai pasokan yang efisien adalah
bagian integral dari pengelolaan proses manufaktur. Ini termasuk pengelolaan
persediaan bahan baku, logistik distribusi, dan hubungan dengan pemasok.
Dengan pengelolaan yang baik dalam semua aspek ini, perusahaan manufaktur dapat
mencapai keberhasilan dalam pasar yang kompetitif dan memastikan produk-produk
berkualitas tinggi.

6
2.3 Desain Aliran Proses Manufaktur

Pengertian Desain Aliran Proses Manufaktur adalah pemahaman yang mencakup


langkah-langkah dalam merancang suatu produk dengan mempertimbangkan proses
manufaktur. Berikut adalah informasi terkait :

• Desain Produk: Desain aliran proses manufaktur dimulai dengan pembuatan


sketsa, gambar, dan spesifikasi produk yang ingin dibuat. Ini melibatkan
pemilihan bahan, bentuk, dan fitur-fitur produk
• Pemahaman Proses Produksi: Penting untuk memahami secara rinci bagaimana
produk tersebut akan diproduksi dan dirakit. Ini melibatkan pemahaman tentang
alat-alat yang dibutuhkan, urutan operasi, dan prosedur manufaktur yang akan
digunakan
• Perkiraan Biaya Manufaktur: Salah satu aspek penting dari desain aliran proses
manufaktur adalah memperkirakan biaya manufaktur. Ini mencakup perkiraan
biaya bahan mentah, komponen, dan biaya produksi lainnya. Tujuannya adalah
untuk memastikan bahwa produk dapat diproduksi dengan efisien dan ekonomis
• Optimisasi Nilai Produk: Desain aliran proses manufaktur juga bertujuan untuk
meningkatkan nilai produk. Proses manufaktur akan meningkatkan nilai produk
dengan mengubah bahan baku menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual dan
fungsional lebih tinggi .
• Dalam rangka meningkatkan efisiensi produksi, perusahaan sering mengadopsi
konsep Desain for Manufacturing (DFM) yang berfokus pada perancangan
produk agar lebih mudah dan efisien diproduksi.

Jadi, pengertian desain aliran proses manufaktur adalah pendekatan dalam merancang
produk yang mempertimbangkan aspek-aspek produksi seperti biaya, proses, dan nilai
produk. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang efisien dalam proses
manufaktur dan memiliki nilai yang lebih tinggi.

Desain aliran manufaktur, dalam bahasa Inggris dikenal sebagai "Design for
Manufacturing" (DFM), adalah suatu pendekatan dalam pengembangan produk yang
difokuskan pada aspek-aspek yang berhubungan dengan proses manufaktur. Ini
melibatkan perancangan produk sedemikian rupa sehingga meminimalkan
kompleksitas dalam proses produksi, mengoptimalkan efisiensi, dan mengurangi biaya
manufaktur. DFM merupakan praktik yang dimulai sejak tahap awal pengembangan
produk, ketika fungsi-fungsi dan spesifikasi produk ditetapkan. Berikut adalah poin-
poin penting terkait desain aliran manufaktur:

7
• Pentingnya DFM: DFM bertujuan untuk mengurangi kesulitan dalam proses
produksi, menghindari ketidakcocokan dalam spesifikasi produk, dan
memaksimalkan penggunaan sumber daya manufaktur.

• Langkah-langkah DFM: Metode desain aliran manufaktur seringkali melibatkan


langkah-langkah seperti memperkirakan biaya manufaktur, mempertimbangkan
penggunaan bahan mentah, komponen, tenaga kerja, energi, dan peralatan.
Outputnya mencakup produk jadi dan limbah produksi.

• Pengaruh Desain Terhadap Manufaktur: Desain produk yang kompleks atau


sulit untuk diproduksi dapat meningkatkan biaya produksi dan waktu
penyelesaian. Oleh karena itu, DFM membantu mengidentifikasi potensi
masalah ini.

• Pentingnya Kolaborasi: Desainer produk dan tim manufaktur perlu


berkolaborasi erat untuk mencapai desain yang memadai dari segi manufaktur.

Desain aliran manufaktur bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan
dapat diproduksi secara efisien, dengan biaya yang rendah, dan sesuai dengan standar
kualitas yang diinginkan. Ini membantu perusahaan untuk menghindari masalah
produksi yang mahal dan meningkatkan efisiensi dalam proses manufaktur.

Dalam konteks lebih umum, proses manufaktur adalah aktivitas yang mengubah bahan
mentah menjadi produk jadi, dan desain aliran manufaktur adalah pendekatan yang
mendukung efisiensi dalam pelaksanaan proses tersebut. DFM membantu memastikan
bahwa produk yang dirancang dapat diproduksi dengan lebih efisien dan ekonomis.

Tujuan umum design produk


• Untuk memperoleh biaya dan harga yang murah
• Untuk memperoleh kualitas (performance, product quality, product and service reability
dan after sale service) yang baik
• Untuk memperoleh fleksibilitas dan keberagaman (volume flexibility, product and service
flexibility, dan customization)
• Untuk mendapatkan responsi waktu (delivery reliability, fast delivery time, dan speed of
innovation)

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Proses manufaktur adalah serangkaian langkah atau tahapan yang digunakan untuk
mengubah bahan mentah menjadi produk jadi. Proses ini dapat beragam tergantung
pada jenis produk dan industri yang terlibat. Dalam proses manufaktur, perencanaan,
pengadaan bahan, produksi, pengendalian kualitas, manajemen persediaan,
pemeliharaan peralatan, dan faktor-faktor lainnya berperan penting untuk mencapai
tujuan produksi yang efisien, berkualitas tinggi, dan berkelanjutan.

3.2 Saran

Saya menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Saya akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu saya mengharapkan
kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Samuel M. Huang, Paul M. Black (2018). "Manufacturing Processes for Textile and Fashion
Design Professionals." Thames & Hudson.
Groover, M. P. (2017). "Fundamentals of Modern Manufacturing: Materials, Processes, and
Systems."
Terry A. McMahon (2016). "Process Centrifugal Compressors: Basics, Function, Operation,
Design, Application." Wiley.

10

You might also like