You are on page 1of 20

PENGARUH ENDORSMENT INFLUENCER

FELICYA ANGELISTA TERHADAP MINAT


BELI PRODUK SCARLETT WHITENING

PROPOSAL PENELITIAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : RIZKA AMALIA ANGGRAENI


NIM : 2202010189
KELAS : MANAJEMEN E
JENJANG STUDI : STRATA SATU (S1)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 3
1.5 Batasan Masalah ............................................................................................. 3
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................................................. 5
2.1 Pemasaran ....................................................................................................... 5
2.2 Influencer ........................................................................................................ 5
2.3 Celebrity Endorsment ..................................................................................... 6
2.4 Minat Beli ....................................................................................................... 6
2.5 Keputusan Pembelian ..................................................................................... 7
2.6 Kuantitatif ....................................................................................................... 7
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................................. 8
3.1 Desain Penelitian ............................................................................................ 8
3.2 Pengumpulan Data ......................................................................................... 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................. 10
4.1 Hasil.............................................................................................................. 10
4.1.1 Uji Validitas .......................................................................................... 10
4.1.2 Uji Reliabilitas ...................................................................................... 11
4.1.3 Uji Regresi Linear Berganda ................................................................. 11
4.1.4 Uji T ...................................................................................................... 12
4.1.5 Uji Determinasi ..................................................................................... 13
4.2 Pembahasan .................................................................................................. 14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 15
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 15

i
5.2 Saran ............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kulit dan wajah yang sehat merupakan keinginan semua orang baik
perempuan maupun laki – laki, itu dikarenakan kulit dan wajah adalah bagian
terluar dari tubuh manusia yang akan sering terlihat dan diperhatikan oleh orang
lain. Seseorang tentunya akan memperhatikan dalam hal berpenampilan, karena
penampilan seseorang akan membuat rasa percaya diri yang tinggi ketika kulit
dan wajah mereka terlihat sehat, sehat tidaknya kulit dan wajah seseorang
ditentukan oleh seberapa sering seseorang itu melakukan perawatan. Kulit dan
wajah yang sehat tentunya membutuhkan perawatan yang baik dan benar agar
menghasilkan hasil yang dinginkan. Perawatan yang bisa dilakukan dengan
memperhitungkan keterbatasan biaya yang mampu dijangkau semua kalangan
agar bisa dilakukan untuk membuat kulit dan wajah terlihat bersih, cerah dan
sehat adalah bisa dengan cara mengkonsumsi vitamin C, atau menggunakan
produk pencerah warna kulit, seperti penggunaan sabun mandi, body scrub,
hand body dan krim pencerah kulit. Meningkatnya minat beli masyarakat akan
produk pencerah kulit ini sangat menjadi peluang untuk (Uyuun & Dwijayanti,
2022).
Dalam hal komunikasi, Influencer masuk kedalam komunikasi
pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah cara yang dilakukan untuk
menyatakan pesan untuk masyarakat terpenting para konsumen target
berhubungan dengan eksistensi produk yang ada di pasaran. Salah satu produk
yang paling berpengaruh adalah produk kecantikan. Karena itulah banyak brand
atau merk produk kecantikan memakai influencer untuk di-endorse. Ini juga
yang memengaruhi brand atau produk kecantikan Scarlett Whitening untuk
memanfaatkan para influencer sebagai media untuk memasarkan produknya
(Angelica & Rusdi, 2022).

1
Scarlett Whitening sendiri adalah brand kecantikan yang dimiliki oleh
aktris sinetron Felicia Angelista. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2017.
Akan tetapi di tengah gencarnya produk Scarlett Whitening ini mengendorse
para influencer jadi membuat penulis mempertanyakan apakah minat calon
konsumen membeli produk Scarlett Whitening karena memang benar-benar
pengaruh konten yang diberikan Felicia Angelista, atau karena faktor Felicia
Angelista merupakan seseorang yang populer dalam bidang kecantikan. Inilah
yang menarik bagi penulis untuk mengkaji atau meneliti lebih dalam. Oleh
karena itu topik penelitian ini adalah “PENGARUH INFLUENCER
FELICYA ANGELISTA TERHADAP MINTA BELI PRODUK
SCARLET WHITENING”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:

1. Bagaiamana Pengaruh Konten yang diberikan oleh influencer Felicia


Angelista terhadap minat beli produk Scarlett Whitening?
2. Apakah minat beli produk Scarlett Whitening dipengaruhi oleh
popularitas Felicia Angelista dalam bidang kecantikan?
3. Bagaimana perbedaan minat beli produk Scarlett Whitening sebelum dan
setelah adanya endorsement dari influencer Felicia Angelista?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi sejauh mana pengaruh konten yang diberikan


oleh influencer Felicia Angelista terhadap minat beli produk Scarlett
Whitening di kalangan masyarakat.
2. Untuk menganalisis apakah popularitas Felicia Angelista dalam bidang
kecantikan memengaruhi minat beli konsumen terhadap produk scarlett
whitening.

2
3. Untuk mengevaluasi perbedaan tingkat minat beli produk Scarlett
Whitening sebelum dan setelah adanya endorsement dari influencer
Felicia Angelista.

1.4 Manfaat Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan di atas, maka penelitian
ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang seberapa besar


peran influencer dalam mempengaruhi minat beli konsumen terhadap
produk kecantikan seperti Scarlett Whitening.
2. Menyediakan informasi yang relevan bagi perusahaan dan brand Scarlett
Whitening dalam mengoptimalkan strategi pemasaran dengan
memanfaatkan influencer sebagai salah satu media promosi.
3. Memberikan kontribusi dalam penelitian tentang pengaruh influencer
dalam komunikasi pemasaran dan dampaknya pada minat beli konsumen.
4. Sebagai acuan bagi penelitian lebih lanjut tentang efektivitas pemasaran
dengan menggunakan influencer di bidang produk kecantikan dan
sejenisnya.

1.5 Batasan Masalah


Dalam penelitian ini, beberapa batasan masalah akan ditetapkan untuk
memfokuskan dan mengarahkan ruang lingkup penelitian. Batasan masalah
yang akan diambil meliputi:

1. Penelitian ini akan difokuskan pada pengaruh influencer Felicia Angelista


terhadap minat beli konsumen khususnya terhadap produk kecantikan
Scarlett Whitening. Penelitian tidak akan membahas pengaruh influencer
pada produk kecantikan lainnya atau merek lain.
2. Penelitian ini akan membahas pengaruh Felicia Angelista terhadap minat
beli konsumen terhadap produk Scarlett Whiteninng. Namun, penelitian
tidak akan menyelidiki faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi

3
minat beli konsumen, seperti harga, promosi, dan kualitas produk secara
mendalam.
3. Penelitian ini akan fokus pada peran dan pengaruh Felicia Angelista
sebagai influencer dalam industri kecantikan. Namun, tidak akan
membahas aspek-aspek lain dari kehidupan pribadi atau karir Felicia
Angelista yang tidak terkait dengan penelitian ini.
4. Penelitian ini akan melibatkan responden konsumen yang memiliki
pengalaman atau pengetahuan tentang produk Scarlett Whitening. Sampel
akan dipilih dari kalangan umum dan pengguna media sosial untuk
memperoleh gambaran yang representative.

4
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pemasaran
Pemasaran Menurut yaitu sebagai proses dimana perusahaan menciptakan
nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan
dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan imbalannya
(Cahyaningtyas et al., 2021).
Unsur pokok yang terdapat dalam konsep pemasaran menurut
(Cahyaningtyas et al., 2021) yaitu:
1. Kebutuhan yang diakui
2. Kebutuhan nyata
3. Kebutuhan yang tidak disebutkan
4. Kebutuhan kesenangan
5. Kebutuhan rahasia

2.2 Influencer
Influencer, berasal dari kata influence atau pengaruh, yang berarti
kekuatan untuk mempengaruhi seseorang, hal, atau situasi. Influencer adalah
pihak ketiga yang secara signifikan membentuk keputusan pembelian
konsumen, tetapi mungkin ikut bertanggung jawab untuk itu. Sedangkan
influencer marketing adalah proses mengidentifikasi dan mengaktifkan
individu-individu yang memiliki pengaruh terhadap target audiens tertentu
untuk menjadi bagian dari kampanye produk dengan tujuan peningkatan
jangkauan, penjualan, dan hubungan dengan konsumen (Citra Amalia & Sagita
Putri, 2019).
Influencer menurut pendapat Turner, dapat dikategorikan sebagai
microcelebrity yang berarti sebuah gaya baru dalam perilaku online dimana
seseorang berusaha untuk meningkatkan popularitasnya di internet dengan
menggunakan berbagai macam teknologi seperti video, blog, atau situs jejaring

5
sosial. Microcelebrity juga bisa dipahami sebagai mindset atau praktik dimana
audiens dianggap sebagai sebuah basis penggemar atau fanbase. Kepopuleran
seseorang ini dikelola melalui manajemen penggemar, serta dikonstruksi secara
hati-hati untuk menjadi bahan konsumsi orang lain. Fenomena microcelebrity
di Indonesia sendiri akhir-akhir ini dapat terlihat melalui populernya istilah
selebtwit di twitter atau selebgram di instagram, yang kehadirannya turut
menyemarakkan dunia social media di kalangan para penggunanya.
Kepopuleran influencer yang dianggap memiliki basis massa atau fanbase yang
kuat ini kini telah dimanfaatkan oleh pelaku industri atau para pemilik brand
sebagai salah satu strategi komunikasi pemasaran untuk meningkatkan
penjualan produknya (Citra Amalia & Sagita Putri, 2019).

2.3 Celebrity Endorsment


Selebriti secara definisi adalah orang-orang yang dikenal secara luas oleh
masyarakat, baik itu seorang bintang film, penyanyi, atlit, maupun model yang
dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang yang berbeda. Selebriti
merupakan spokesperson untuk sebuah brand. Pemilihan selebriti dalam
penyampaian pesan tersebut nantinya diharapkan dapat menimbulkan dampak
yang cepat dalam brand awareness dan brand recognition (Mubarok, 2016).
Ketepatan memilih sumber pesan (endorser) dapat didasarkan pada atribut
yang melekat pada endorser tersebut. Penggunaan komunikator celebrity
endorser yang memiliki karakteristik akan dapat mempengaruhi sikap
(attitudes) atau tanggapan konsumen yang positif terhadap produk tersebut,
sehingga konsumen akan mempertimbangkannya dalam proses pembelian dan
diharapkan secara langsung mempengaruhi perilaku melalui alam bawah
sadar(Mubarok, 2016).

2.4 Minat Beli


Minat beli disebut sebagai komponen yang berada pada diri pembeli
mengenai produk sebagai hasil melalui langkah mengamati serta pemahaman
mengenai produk. Menurut Kotler dan Kaller minat beli ialah tata laku pembeli

6
ketika melakukan pemilihan, penggunaan, dan pengkonsumsian produk atau
penawaran produk. Minat beli ialah suatu yang bersifat perseorangan serta
berkaitan pada suatu hubungan, seseorang yang tertarik pada suatu objek akan
memiliki daya atau insentif guna menerapkan berbagai perilaku dalam rangka
melakukan pendekatan atau berinteraksi dengan orang lain Memang minat beli
konsumen merupakan penggerak dalam pengambilaan keputusan pembelian
suatu produk (Nurlestari et al., 2022).

2.5 Keputusan Pembelian


Keputusan pembelian disebut sebagai suatu langkah dalam proses
pengambilan keputusan pembelian ketika pembeli terlibat dalam aktivitas jual-
beli yang sebenarnya. Keputusan pembelian adalah tahap pembeli ketika mulai
mengenali kebutuhan, mencari informasi, serta memutuskan untuk
membekukan suatu produk dan merk yang berbeda, informasi dari evaluasi
keputusan setelah pembelian serta pembelian selanjutnya (Nurlestari et al.,
2022).

2.6 Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian,
proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai
dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus
dan kepastian data numerik. Sebaliknya pendekatan kualitatif ialah pendekatan
yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis
data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek-
aspek kecenderungan, non perhitungan numerik, situasional deskriptif,
interview mendalam, analisis isi, bola salju dan story (Musianto, 2002).

7
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Sesuai topik penelitian “Pengaruh Influencer Felicia Angelista terhadap
minat beli produk Scarlett Whitening”, peneliti akan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah teknik yang digunakan untuk
membuktikan suatu konsep dengan upaya menganalisi hubungan antara
variable (Angelica & Rusdi, 2022).
Penulis menggunakan penelitian kuantitatif karena akan menguji
pengaruh endorsement dan influencer terhadap minat beli konsumen produk
Scarlett Whitening. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode
korelasional. Metode korelasional merupakan metode yang memiliki tujuan
menganalisis seberapa jauh variasi menurut satu variable berkaitan terhadap
variasi yang satu ataupun lebih pada variable lain (Angelica & Rusdi, 2022).

3.2 Pengumpulan Data


Sumber data dari metode penelitian ini adalah survey dengan
menggunakan kuisioner dengan populasi yaitu para followers atau pengikut
media sosial dari Influencer Indonesia yaitu Felicia Angelista yang memakai
produk Scarllet Whitening. Sampel pada penelitian ini adalah Felicia Angelista
sebagai sample.
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik non-probability yaitu
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sample
dengan cara mengambil sample dan juga populasi dengan menggunakan
kualifikasi tertentu (Angelica & Rusdi, 2022). Dengan menggunakan rumus
slovin didapat hasil 100 responden. Teknik analisis data pada penelitian ini
memakai:
1. Uji T, uji T merupakan suatu pengujian dalam hal statistik yang
dipergunakan untuk mengevaluasi benar tidaknya suatu hipotesis yang

8
menyebutkan bahwa antara dua mean dari sample yang diambil secara
acak dengan populasi yang memiliki kesamaan serta tidak adanya
perbedaan yang sangan jauh (Angelica & Rusdi, 2022).
2. Uji Regresi Linier Berganda, Uji regresi linier berganda adalah regresi
yang mempunyai satu variable dependen serta mempunyai dua atau lebih
variable independen (Angelica & Rusdi, 2022).
3. Uji Koefisien Determinasi, uji koefisien determinasi merupakan uji yang
dapat mengukur kemampuan model dalam menjelaskan ragam variable
dependen. Nilai uji koefisien determinasi adalah nol dan juga angka satu.
Nilai R2 yang kecil bermakna bahwa kemampuan variable independen
dalam memberitahu variasi variable dependen memiliki banyak
keterbatasan. Begitupun sebaliknya bila nilai yangmenuju 1 variabel
bermakna variable independen meneruskan banyak informasi yang
diperlukan untuk menyimpulkan variable dependen (Angelica & Rusdi,
2022).

Sedangkan pada teknik keabsahan data penelitian ini menggunakan :

1. Uji Validitas, Uji Validitas adalah uji untuk kajian suatu objek dengan
cara menghubungkan setiap nilai pada soal dengan total nilai yang
merupakan jumlah dari setiap nilai soal (Angelica & Rusdi, 2022).
2. Uji Relatabilitas, uji reliabilitas adalah uji yang mengukur sejauh mana
hasil dari pengukuran yang mempunyai objek sama dan dapat
menghasilkan data sama (Angelica & Rusdi, 2022).

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Hasil temuan yang diperoleh melalui perolehan kuisoner yang sudah
dibagikan kepada 100 orang, di antaranya:

4.1.1 Uji Validitas


Pengujian Validitas dilakukan untuk menentukan instrument kuisoner
yang dinyatakan valid atau tidak tidak valid. Instrument dinyatakan valid jika
nilai Rhitung lebih besar dari Rtabel.

Table 4. 1 Hasil Uji Validitas

No Butir Person Correlation R


R Table Keterangan
Soal hitung
1 0,375 0,195 Valid
2 0,261 0,195 Valid
3 0,330 0,195 Valid
4 0,531 0,195 Valid
5 0,383 0,195 Valid
6 0,431 0,195 Valid
7 0,576 0,195 Valid
8 0,375 0,195 Valid
9 0,453 0,195 Valid
10 0,476 0,195 Valid
11 0,613 0,195 Valid
12 0,668 0,195 Valid
13 1 0,195 Valid
Sumber : (Angelica & Rusdi, 2022)

10
Dari table 1 di atas diperoleh hasil setiap butir soal mendapatkan
Rhitung > Rtabel (0,195) dan bernilai positif. Sehingga dinyatakan valid.

4.1.2 Uji Reliabilitas


Pengujian reliabilitas dilakukan pada setiap item pernyataan yang
dinyatakan valid. Suatu variable dikatakan reliable atau dapat dipercaya jika
tanggapan terhadap pernyataan kuisoner yang diberikan oleh responden
memiliki konsistensi. Kuisoner akan dilakukan reliable apabila memberikan
nilai cronbach’s alpha besar dari 0,60.

Table 4. 2 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistic
Cronbach’s Alpha N of Items
,897 13
Sumber : (Angelica & Rusdi, 2022)
Dari table 2 di atas menunjukan bahwa dari nilai Cronbach Alpha lebih
besar 0,60 dengan ini variable dinyatakan reliable.

4.1.3 Uji Regresi Linear Berganda


Dari hasil regresi, maka didapatkan koefisien regresi yang dapat dilihat
pada tabel 4.3 berikut ini :

Table 4. 3 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficients
Unstandardized Coefficients Standardized
Model t Sig
B Std. Error Beta
1 (Constant) 6,338 1,789 3,542 ,001
X1 ,151 ,137 ,140 1,103 ,273
X2 ,411 ,108 ,485 3,813 ,000
Sumber : (Angelica & Rusdi, 2022)

Nilai a sebesar 6,338 merupakan konsanta atau keadaan variable minat


belum di pengaruhi variable lain Felicia Angelista (X1) dan Influencer (X2)

11
jika variable independen tidak ada maka variable minat beli tidak mengalami
perubahan.

1) b1 (nilai koefisien regresi X1) sebesar 0,151 menunjukan bahwa variable


Felicia Angelista mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat beli
yang berarti setiap kenaikan 1 satuan variable Endorsement maka akan
memengaruhi sebesar 0,151 dengan minat beli asumsi bahwa variable lain
tidak diteliti dalam penelitian ini.
2) b2 (nilai koefisien regresi X2) sebesar 0,411, menunjukan bahwa variable
influencer mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat beli berarti
bahwa setiap kenaikan satuan variable influencer maka akan
memengaruhi minat beli sebesar 0,411, dengan asumsi bahwa variable
lain tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.1.4 Uji T
Uji T digunakan untuk menguji koefisien regresi berganda secara parsial
(individu). Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut
ini:

Table 4. 4 Hasil Uji T dari variable Endorsment (X1) terhadap minat pembelian (Y)

Coefficients
Unstandardized Coefficients Standardized
Model B Std. Error Beta t Sig
1 (Constant) 6,338 1,789 3,542 ,001
X1 ,151 ,137 ,140 1,103 ,273
X2 ,411 ,108 ,485 3,813 ,000
a. Dependent Variable: Minat beli
Sumber : (Angelica & Rusdi, 2022)
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui nilai Sign 0,273 > 0,05 dan nilai t hitung
1,103 < 1,984, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak yang berarti
tidak terdapat pengaruh antara variable X1 terhadap variable Y.

12
Table 4. 5 Hasil Uji T dari variable Influencer (X2) terhadap minat pembelian (Y)

Coefficients
Unstandardized Coefficients Standardized
Model B Std. Error Beta t Sig
1 (Constant) 6,338 1,789 3,542 ,001
X1 ,151 ,137 ,140 1,103 ,273
X2 ,411 ,108 ,485 3,813 ,000
a. Dependent Variable: Minat beli
Sumber : (Angelica & Rusdi, 2022)

Sesuai dengan tabel 4.5 diketahui nilai Sign 0,000 < 0,05 dan nilai t
hitung 3,813 > 1,984, sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima yang
berarti terdapat pengaruh antara variable X2 terhadap Y.

4.1.5 Uji Determinasi


Nilai koefisien determinasi R ini mencerminkan seberapa besar variasi
dari variable terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X, atau dengan
kata lain seberapa besar X memberikan kontribusi terhadap Y.

Table 4. 6 Hasil Uji Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square
Square Estimate
1 ,600 ,360 ,347 1,00544
a. Predictors: (Constant), influencer, Endorsment
Sumber : (Angelica & Rusdi, 2022)

Berdasarkan tabel 6 diketahui nilai R square 0,360 atau 36,0% yang


menunjukan bahwa ditemukan adanya pengaruh yang stimulant pada variable
X1 dan X2 pada variable Y sebesar 36,0%.

13
4.2 Pembahasan
Berdasarkan indikator dari variable influencer yaitu reability, knowledge,
helpfulness, confidence, articulation, masyarakat melihat Felicya Angelista
sudah mempromosikan sesuai dengan segmentasi, informasi yang disampaikan
Felicya Angelista dapat dipercaya. Selain itu, opini yang diberikan Felicya
Angelista mengenai produk Scarlett Whitening berguna bagi masyarakat,
Felicya Angelista memahami informasi dari produk Scarlett Whitening, dan apa
yang disampaikan Felicya Angelista mengenai produk Scarllet whitening
mudah dipahami oleh masyarakat itulah yang membuat masyarakat minat
membeli produk Scarlett Whitening.
Sedangkan pada variable endorsement tidak berpengaruh kepada minat
pembelian. Berdasarkan indikator dari variable endorsement yaitu visibility,
credibility, attraction, dan power dapat dilihat bahwa masyarakat tidak melihat
seberapa popular dan daya tarik fisik yang dimiliki Felicia Angelista untuk
membuat masyarakat minat membeli produk Scarlett whitening.

14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat


diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Penelitian ini menunjukkan bahwa influencer Felicia Angelista memiliki
pengaruh yang signifikan dalam mempengaruhi minat beli konsumen
terhadap produk Scarlett Whitening. Konten yang diberikan oleh Felicia
Angelista di media sosial dan platform lainnya berhasil menciptakan kesan
positif dan rekomendasi yang meyakinkan bagi para konsumen.
2. Penggunaan influencer sebagai bagian dari strategi pemasaran produk
kecantikan, seperti Scarlett Whitening, telah terbukti berhasil dalam
meningkatkan kesadaran dan minat konsumen terhadap produk.
Endorsement oleh influencer terkenal dapat memberikan daya tarik
tambahan bagi calon konsumen.
3. Popularitas Felicia Angelista dalam bidang kecantikan turut berperan
dalam meningkatkan minat beli konsumen. Citra positif dan kredibilitas
influencer memberikan keyakinan kepada konsumen mengenai kualitas dan
manfaat produk Scarlett Whitening.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penelitian ini memberikan beberapa
saran untuk perusahaan dan brand Scarlett Whitening, serta untuk penelitian
lanjutan:
1. Perusahaan dapat terus menjalin kolaborasi dengan influencer terkenal
dalam bidang kecantikan untuk memperluas jangkauan pasar dan
meningkatkan eksposur merek. Perlu dilakukan pemilihan influencer yang
tepat dengan mempertimbangkan relevansi dan kesesuaian nilai merek
dengan influencer tersebut.

15
2. Dalam upaya mempertahankan minat beli konsumen, perusahaan harus
selalu menjaga kualitas dan manfaat produk Scarlett Whitening. Kepuasan
konsumen akan menjadi fondasi untuk merekomendasikan produk kepada
orang lain.
3. Perusahaan harus terus memantau konten yang dihadirkan oleh influencer
untuk memastikan kesesuaian dengan citra merek dan nilai-nilai
perusahaan. Pengawasan yang ketat akan membantu mencegah terjadinya
konten yang kontroversial atau tidak sesuai.
4. Penelitian ini dapat menjadi dasar bagi penelitian lanjutan mengenai
strategi pemasaran dengan influencer dalam industri kecantikan. Studi
lebih lanjut dapat melibatkan lebih banyak variabel dan responden untuk
mendapatkan wawasan yang lebih komprehensif.
5. Selain menggunakan influencer, perusahaan juga dapat mempertimbangkan
untuk melakukan diversifikasi strategi pemasaran, seperti kampanye iklan,
promosi di media sosial, dan kerjasama dengan media lainnya.

Dengan menerapkan saran-saran di atas, diharapkan Scarlett Whitening


dapat mempertahankan posisi di pasar kecantikan dan terus mendapatkan
dukungan dari konsumen setianya serta menarik minat konsumen potensial
yang lebih luas.

16
DAFTAR PUSTAKA

Angelica, A., & Rusdi, F. (2022). Pengaruh Endorsement Influencer Pada Produk
Scarlett Whitening terhadap Minat Pembelian. Prologia, 6(2), 334–340.
https://doi.org/10.24912/pr.v6i2.15541
Cahyaningtyas, R., Wijaksana, T. I., & Telkom, U. (2021). 5,065 > t. 8(5), 6488–
6498.
Citra Amalia, A., & Sagita Putri, G. (2019). Sosial : Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu
Sosial; Analisa Pengaruh Influencer Social Media Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Generasi Z di Kota Surabaya. Sosial : Jurnal Penelitian
Ilmu-Ilmu Sosial, 20(2), 51–59. http://sosial.unmermadiun.ac.id/index.php/sosial
Mubarok, D. A. A. (2016). Pengaruh Celebrity Endorsement Terhadap Minat Beli
Konsumen (Studi Pada Konsumen Mahasiswa Kelas Reguler Sore STIE INABA
Bandung). Jurnal Indonesia Membangun, 3(1), 61–76.
Musianto, L. S. (2002). Perbedaan Pendekatan Kuantitatif Dengan Pendekatan
Kualitatif Dalam Metode Penelitian. Jurnal Manajemen Dan Wirausaha, 4(2),
123–136. https://doi.org/10.9744/jmk.4.2.pp.123-136
Nurlestari, D. M., Purwanto, H., & Sidanti, H. (2022). PENGARUH BRAND
AMBASSADOR DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK SCARLETT WHITENING DENGAN MINAT BELI
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris Pada Konsumen
Produk Scarlett Whitening di Kota Madiun). Seminar Inovasi Majemen Bisnis
Dan Akuntansi 4, September.
Uyuun, S. N., & Dwijayanti, R. (2022). Pengaruh Influencer Marketing Dan Brand
Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Produk Scarlett Whitening Pada
Mahasiswa FEB UNESA. JEMPPER: Jurnal Ekonomi, Manajemen Pariwisata
Dan Perhotelan, 1(2), 164–174.

iii

You might also like