You are on page 1of 6

Materi Pengantar Akuntansi 2

Ketentuan :
1. Bacalah modul berikut ini dengan seksama sehingga anda dapat memahaminya dengan
baik
2. Anda dapat mengajukan pertanyaan saat pertemuan secara online sesuai dengan jadwal
melaui .whatsapp
3. Kerjakan soal dalam file yang berbeda
4. Kerjakan secara tertulis di buku masing-masing dan kirimkan melalui whasapp dalam
bentuk foto saya (hidayat Darwis ) secara pribadi ( jangan lupa tulis nama )
5. Waktu pengiriman sesuai dengan jadwal pembelajaran ( diluar jam pembelajaran
dianggap tidak active )
6. Absensi dilakukan secara online memalui siakat.stiemj
7. Peserta yang dianggap hadir yang terlihat active di Whatapp dan yang mengirim tugas
PERSEKUTUAN

1. Pengertian Persekutuan
Secara umum Persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau asosiasi
dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu usaha secara
bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba

2. Penggolongan Persekutuan
Persekutuan dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a. Persekutuan Firma ( Fa ), adalah Persekutuan yang didirikan atau diadakan untuk
menjalankan perusahaan dengan menggunkan nama bersama di mana semua sekutu
bertanggung jawab penuh dan biasanya ikut aktif mengelola perusahaan.
b. Persekutuan Komanditer ( cv ), adalah Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk
berusaha di mana salah satu atau lebih dari anggotanya bertanggung jawab terbatas.
Sekutu Aktif, adalah sekutu yang ikut aktif mengelola perusahaan dan bertanggung
jawab penuh dengan seluruh harta pribadinya. Sekutu Pasif (Silent Partner), adalah
sekutu yang hanya menyetor modal saja tanpa ikut mengelola perusahaan.
c. Joint Stock Company, adalah : Persekutuan yang struktur modalnya terbagi atas saham-
saham yang dapat dipindah-tangankan. Besarnya saham masing-masing sekutu didalam
Joint Stock Company tidak menunjukkan besarnya tanggung jawab sekutu yang
bersangkutan melainkan hanya menunjukkan besarnya pemilikan.

3. Karakteristik Utama Persekutuan


Karakteristik utama adalah merupakan sifat utama atau ciri khas persekutuan yang meliputi:
a. Mutual Agency Masing-masing sekutu merupakan agen ( wakil, perantara,
perpanjangan tangan ) dari persekutuan.
b. Limited Life Umur persekutuan adalah terbatas. Hal-hal yang mebatasi umur
persekutuan antara lain perjanjian persekutuan, ketentuan hukum serta putusan
pengadilan. Sewaktu-waiktu persekutuan dapat bubar karena masuknya sekutu baru,
pengunduran sekutu dan sebagainya.
c. Unlimited Liability Tanggung jawab masing-masing sekutu (kecuali sekutu pasif) tidak
terbatas pada modal yang telah disetor saja.
d. Ownership of an Interset in a Partnership Kekayaan yang telah disetor ke dalam
persekutuan sudah bukan lagi milik sekutu penyetor, melainkan milik semua sekutu.
e. Participation on Partnership Profit Masing-masing sekutu mempunyai hak di dalam
pembagian laba atau rugi persekutuan.
f. Right to Dispose of a Partnership Interest Masing-masing sekutu mempunyai hak untuk
menjual atau memindahkan haknya atas modal dan hak atas laba kepada orang lain,
baik kepada anggota sekutu maupun bukan.
g. Mutual Liabiliy Semua sekutu bertanggung jawab terhadap utang persekutuan. Jadi
utang persekutuan adalah juga utang seluruh sekutu.
4. Perjanjian Persekutuan
Pembentukan persekutuan dibentuk atas dasar pesetujuan antara dua orang dan atau
lebih untuk melakukan kegiatan usaha yang mencari keuntungan. Namun,
persekutuan harus dibuat dalam bentuk tertulis dan harus
a) Ketentuan mengenai persekutuan.
b) Ketentuan mengenai sekutu.
c) Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan.
d) Ketentuan mengenai pembagian laba.
e) Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan.
f) Ketentuan mengenai pertanggungan ( asuransi ) terhadap masing- masing
sekutu.

Dalam perjanian harus memuat kesepaktan mengenai :.


a) Dasar pencatatan setoran modal.
b) Dasar perhitungan modal.
c) Dasar pembagian laba.
d) Dasar pencatatan transaksi
e) Transaksi persekutuan yang menyangkut modal.
f) Dasar pembagian aktiva dalam likuidasi

5. Akuntansi untuk Persekutuan


Akuntansi untuk persekutuan sama hal nya dengan bentuk usahan perorangan,
perbedaan hanya dalam pencatatan modal dan pembagian laba/rugi. Modal sekutu pada
dasarnya merupakan keseluruhan dari hak para sekutu terhadap persekutuan. Pada
umumnya hubungan ekonomis antara persekutuan dan para sekutu ditampung di dalam 4
rekening, yaitu Modal, Prive, Hutang dan Piutang kepada Sekutu:

a. Penyetoran Modal

Kas Rp. XXXX


Aktiva Non Kas Rp. XXXX
Modal Sekutu A Rp. XXXX
Modal Sekutu B Rp. XXXX

Contoh :
Rizky dan Amirul sepakat memdidirikan persekutuan dengan nama Fa. Bina Loka,
adapun modal masing-masing di sepaki sebagai berikut :
Rizky akan menyetor uang tunai Rp 10.000.000,- dan barang dagangan seharga Rp
30.000.000 dan Amirul sepakat menyetorkan uang tunai Rp 5.000.000,- dan peralatan
Rp 25.000,000,-
Kas Rp. 15.000.000,-
Persediaan barang dagangan Rp. 30.000.000,-
Peralatan Rp 25.000,000,-
Modal Rizky Rp 40.000,000,-
Modal Amirul Rp. 30.000,000,-

b. Pemgambilan Pribadi
Pengambilan pribadi baik berpakan kas atau aktiva non kas di catat ke rekening “ prive ”

Modal Sekutu ……. Rp. XXXX


Kas Rp. XXXX
Aktiva Non Kas Rp. XXXX

Contoh :
Rizky dan Amirul mengambil uang untuk kepereluan pribadi uang tunai masing-
masing Rizky Rp 500.000,- dan Amirul Rp 300,000,-
Prive Rizky Rp. 500.000,-
Prive Amirul Rp. 300.000,-
Kas Rp 800,000,-

c. Pembagian laba persekutuan


Pembagian laba persekutuan di tetapkan dalam akta pendirian sesuai kesepakatan.
Metode pembagian laba adalah metode atau cara yang digunakan sebagai dasar
penghitungan pembagian laba. Ada berbagai macam Metode Pembagian Laba yang
digunakan:
1. Dibagi sama rata di antara para sekutu
2. Berdasarkan rasio modal masing-masing sekutu
3. Berdasarkan perhitungan setelah dikurangi gaji, bonus, bunga modal, yang
kemudian dibagi sesuai kesepakatan

Contoh :
Rizky dan Amirul sepakat memdidirikan persekutuan dengan nama Fa. Bina Loka,
adapun modal masing-masing di sepaki sebagai berikut :
Rizky akan menyetor uang tunai Rp 10.000.000,- dan barang dagangan seharga Rp
30.000.000 dan Amirul sepakat menyetorkan uang tunai Rp 5.000.000,- dan peralatan
Rp 25.000,000,- Rizky dan Amirul mengambil uang untuk kepereluan pribadi uang tunai
masing-masing Rizky Rp 500.000,- dan Amirul Rp 300,000,-
Pada tahun buku 2019 memperoleh laba bersih Rp 15.000.000,-
a. Perhitungan pembagian laba jika laba dibagi sama rata
Laba ………………………………………………………… Rp 15.000.000,-
Pembagian :
Rizky mendapat ½ X Rp 15.000.000 = Rp 7.500.000,-
Amirul mendapat ½ X Rp 15.000.000 = Rp 7.500.000,-

Sekutu Rizky Amirul


Modal awal Rp 40.000,000,- Rp. 30.000,000,-
Pengambilan Pribadi Rp. 500.000,- Rp. 300.000,-
Rp 39.500.000,- Rp 29.700.000,-
Pembagian Laba Rp 7.500.000,- Rp 7.500.000,-
Modal akhir Rp 47.000.000,- Rp 37.200.000,-

Jurnal pembagian laba


Ikhtisar L/R Rp 15.000,000,-
Modal Rizky Rp. 7.500,000,-
Modal Amirul Rp. 7.500,000,-

Permasalahan lain
Pembetukan Persekutuan dilakukan dengan memberikan nilai lebih atau bonus kepada
sekutu maka perlakuan terhadap kemampuan lebih yang dimiliki sekutu ada 2 metode
pengakuan modal yaitu: Metode Goodwill Metode Bonus
Rosanti dan Sapta mendirikan usaha dengan nama “ Fa. ROSA. Masing-masing
menyetorkan modal berupa: Rosanti berupa Kas Rp 200.000.000, Sapta berupa Gedung
Rp 125.000.000 Tanah Rp 60.000.000 Truk Rp 75.000.000

Jenis setoran Rosanti Sapta


Kas Rp 200.000,000,- Rp.
Gedung Rp 125.000.000
Tanah Rp 60.000.000,-
Truk Rp 75.000.000,-
Jumlah Rp 200.000.000,- Rp 260.000.000,-

Jurnal
Kas Rp 200.000,000,-
Gedung Rp 125.000.000
Tanah Rp 60.000.000,-
Truk Rp 75.000.000,-
Modal Rosanti Rp 200.000.000,-
Modal Sapta Rp 260.000.000,-

Metode Bonus
- Dalam metode bonus artinya salah seorang sekutu akan mendapat bonus dari sekutu
lainnya sehingga jumlah modal nya
Dalam kasus diatas modal sapta lebih besar dari modal Rosanti sebesar Rp
60.000.000,- agar modal mereka sama maka sapta meberikan bonus kepada Rosanti
sebesar Rp 30,000.000 Jadi modal sapta berkurang Rp 30.000,000,- dan Rosanti
bertambah sebesar Rp 30.000.000,-

Jurnal untuk mencatat bonus


Modal Sapta Rp 30.000.000,-
Modal Rosanti Rp 30.000.000,-

Modal –modal masing -masing


Modal Rosanti Rp 230.000.000,-
Modal Sapta Rp 230.000.000,-

Metode Goodwill
- Dalam metode Goodwill artinya salah seorang sekutu akan mendapat Goodwill atau
nilai lebih kepada sekutu lainnya sehingga jumlah modal nya menjadi sama
Dalam kasus diatas modal sapta lebih besar dari modal Rosanti sebesar Rp
60.000.000,- agar modal mereka sama maka sapta meberikan bonus kepada Rosanti
mendapat goodwill atas modalnya Rp 60,000.000
Jurnal untuk mencatat bonus
Goodwill Rp 60.000.000,-
Modal Rosanti Rp 60.000.000,-

Modal –modal masing -masing


Modal Rosanti Rp 260.000.000,-
Modal Sapta Rp 260.000.000,-

You might also like