You are on page 1of 13

MAKALAH

Differential Aptitude Test (DAT)

Disusun Oleh
Kelompok 5

Ajeng Prisila Sukma Dewi 200810804


Tiya Desty Pratiwi 200810824
Yehezkiel Rizky Pratama 200810825
Resky Mouresta Quintilis 200810812

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakat merupakan potensi bawaan yang dimiliki seseorang dan bisa menjadi ciri khas
khusus. Setiap orang memiliki bakat-bakat tertentu dengan bidang dan derajat yang
berbeda-beda. Akan tetapi, tidak jarang dari mereka yang merasa tidak memiliki bakat
bahkan bingung dengan bakat apa yang dimilikinya. Padahal tidak ada seorang pun yang
tidak berbakat, yang membedakan hanyalah keinginannya untuk mencari tahu dan
mengembangkan bakat yang dimiliki.
Dari permasalahan tersebut, muncullah tes yang berguna untuk mengukur bakat
seseorang secara spesifik. Terdapat beberapa macam tes bakat, akan tetapi dalam makalah
kelompok kami hanya membahas mengenai Tes DAT.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana sejarah kemunculan Tes DAT?
b. Bagaimana prosedur pelaksanaan Tes DAT?
c. Bagaimana penggunaan Tes DAT diberbagai bidang?
d. Bagaimana konsep Tes DAT?
e. Bagaimana macam-macam sub tes dalam Tes DAT?
f. Bagaimana validitas Tes DAT?

1.3 Tujuan Penulisan


g. Untuk mengetahui sejarah kemunculan Tes DAT
h. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan Tes DAT
i. Untuk mengetahui penggunaan Tes DAT diberbagai bidang
j. Untuk mengetahui konsep Tes DAT
k. Untuk mengetahui macam-macam sub tes dalam Tes DAT
l. Untuk mengetahui validitas Tes DAT
m.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Tes DAT


Disusun oleh George K. Bennet, Harold G. Seashore & AlexanderG.Wesman. Pada
awalnya dibuat untuk mendapatkan prosedur ilmiah dalam menilai murid-murid baik
sekolah laki-laki dan perempuan,secara terintegrasi dan terstandar. Tetapi juga secara luas
dipakai dalam dunia perusahaan. Tes DAT termasuk tes bakat.
Tes ini dikembangkan pada tahun 1947 dengan memadukan prosedur ilmiah dan
prosedur pembakuan yang baik untuk mengungkap kemampuan (ability) pria dan wanita
juga pada para siswa kelas 3 SMP sampai dengan siswa kelas 3 SMU untuk tujuan
bimbingan kependidikan dan bimbingan karir, tes DAT ini lalu direvisi beberapa kali pada
tahun 1963, 1973, 1981 dan disusun berdasarkan teori multiple factors dari Thurstone.
Pada umumnya, tes bakat dapat dibagi menjadi dua, yaitu : a.) Test Special
Aptitude terfokus pada satu bakat saja. Misal mengukur bakat dibidang teknik mekanik,
bakat pekerjaan tertentu (klerikal) dsb. b.) Bateries test : Terdiri dari sejumlah tes, dapat
diperoleh analisis profill untuk seseorang individu (intra individu). Tes DAT masuk
sebagai test special aptitude, yang mana dikhususkan untuk mengukur bakat secara
spesifik. Contoh tes lain yang mengukur tes bakat secara spesifik seperti IST (Intelligence
Structural Test), FACT (Flanagan Aptitude Classification Test), GATB (General
Aptitude Test Battery) dan lain"lain.
Tes IQ dipandang sudah tidak memadai lagi dalam memprediksi/ketepatan
kemampuan seseorang. Hal tersebut dilatarbelakangi dengan makin sadarnya para ahli
psikologi bahwa kemampuan mental tidak hanya terdiri dari satu faktor saja, tapi banyak
faktor. Jadi dibutuhkan tes yang mengukur bermacam-macam faktor ini, dan tidak
menghasilkan skor tunggal saja, tapi juga beberapa skor sesuai dengan kemampuan yang
diukur.

2.2 Prosedur Pelaksanaan Tes DAT


a. Cara Pelaksanaan Tes DAT
- Dapat diberikan secara keseluruhan atau satu-persatu tes secara terpisah
- Dapat digunakan untuk pemilihan pekerjaan
- Saat ini tes DAT sudah diadaptasi dalam bahasa Indonesia, tetapi hanya lima saja
yaitu Numerical Ability menjadi Tes Berhitung (A5), Abstract Reasoning menjadi
Tes Penalaran (A3), Space Relation menjadi Tes Pola (B3/C5), Mechanical
Reasoning menjadi Tes Cepat Teliti (D4).
b. Materi Tes DAT
- Buku tes 1 : penalaran verbal, kemampuan angka, penalaran abstrak, dan lain-lain.
- Lembar jawaban ada dua bentuk : manual dan untuk computer
- Pensil : runcing, dua buah (1 cadangan), 2B untuk computer
- Kunci jawaban
- Individual report form (laporan informasi hasil tes DAT)

2.3 Contoh Penggunaan Tes DAT di berbagai bidang


a. Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, tes DAT digunakan untuk memetakan bakat siswa untuk
menentukan penjurusan di Sekolah Menengah Atas. Selain itu dalam bidang
pendidikan juga digunakan untuk memetakan bakat siswa untuk menentukan jurusan di
Perguruan Tinggi yang sesuai.
b. Industry dan Organisasi
Dalam bidang industry dan organisasi, tes DAT digunakan untuk menentukan posisi
atau jabatan karyawan yang sesuai dengan bakatnya. Selain itu tes DAT juga
digunakan untuk seleksi calaon karyaawan sesuai dengan posisi yang dibutuhkan.
c. Klinis
Dalam bidang klinis, tes DAT digunakan untuk melihat kemampuan atau bakat
seorang anak.

2.4 Konsep Tes DAT


Differential Aptitude Test (DAT) termasuk salah satu tes multibakat yang paling
luas digunakan. Tes ini disusun oleh George K. Bennet, Harold G. Seashore dan Alexander
G. Weisman. Pertama kali dipublikasikan pada tahun 1947, DAT telah direvisi secara
berkala (edisi ke-5, form C, 1992). Kumpulan tes itu dirancang terutama untuk digunakan
dalam bimbingan karier siswa kelas 8-12.
DAT edisi ke-5 terdiri dari 2 level, yaitu:
Level 1, dirancang terutama untuk siswa di kelas 7-9 dan orang dewasa yang telah
menyelesaikan jenjang sekolah ini;
Level 2, untuk siswa kelas 10-12 dan orang dewasa yang sudah bersekolah lebih dari 9
tahun, tetapi mungkin belum tamat sekolah menengah.
DAT merupakan seri tes yang terdiri dari 7 subtes, yakni:
a.Verbal Reasoning
- Sejauh mana kemampuan individu mengekspresikan ide dalam kata-kata (verbal)
- Sejelas apa individu dapat berpikir dan menalar dengan kata-kata
b. Numerical Reasoning
-Sebaik apa individu dapat memahami ide dalam angka
- Sejelas apa individu dapat berpikir dan menalar dengan angka-angka
c. Abstract Reasoning
- Sebaik apa individu memahami ide dalam bentuk non-verbal dan non-angka
- Sejauh mana individu mampu memikirkan persoalan tanpa panduan verbal
d. Perceptual speed and accuracy
- Seberapa cepat dan akurat individu dapat mengerjakan paperwork dan pekerjaan yang
bersifat administratif
e. Mechanical Reasoning
- Seberapa mudah individu menangkap prinsip umum dalam ilmu fisika yang dapat
ditemui dalam kehidupan sehari-hari
- Seberapa mampu individu memahami aturan sederhana dari mesin, alat gerak
f. Space Relations
- Sebaik apa individu dapat memvisualisasikan atau membentuk gambaran mental dari
objek solid dengan melihat rancangan pada kertas datar (2 dimensi)
- Seberapa mampu individu berpikir dalam 3 dimensi
g. Language Usage
– Part I- Spelling
Seberapa mampu individu menyadari benar dan salahnya pelafalan dalam kata-kata
bahasa Inggris
–Part II- Sentences
Seberapa mampu individu menggunakan bahasa Inggris
Seberapa mampu individu menggunakan tanda baca dan pemilihan kata
Tes ini sebaiknya diberikan secara keseluruhan (satu seri), tapi dapat juga diberikan
satu subtes saja secara terpisah sesuai dengan tujuan dan aspek apa yang akan
diukur. Meskipun dasar pembuatan tes ini adalah untuk penilaian dalam pendidikan, tes
ini dapat juga digunakan untuk pemilihan pekerjaan. Pembuatan butir-butir soal telah
diusahakan semaksimal mungkin untuk menghindari pengaruh pendidikan dan
kebudayaan, tetapi tidaklah mungkin untuk menghindarkannya sama sekali, terutama
untuk Numerical Ability.
Di Indonesia pada umumnya dan di fakultas psikologi UGM pada khususnya telah
menggunakan tes ini. Tapi karena beberapa kesulitan, baru 5 tes dari 7 tersebut yang
digunakan, dengan menterjemahkan petunjuk atau instruksinya ke dalam bahasa Indonesia,
dan beberapa bagian yang dianggap perlu untuk diadaptasikan. Kelima subtes tersebut
adalah sebagai berikut Yang meliputi Numerical Ability – Tes Berhitung, Abstract
Reasoning – Tes Penalaran, Space Relation – Tes Pola, Mechanical Reasoning – Tes
Pengertian Mekanik, Clerical Speed and Accuracy – Tes Cepat Teliti.

2.5 Macam Sub-Tes Dalam Tes DAT


Berikut ini akan diuraikan masing-masing subtes yang terdapat di dalam tes DAT
yang sudah diadaptasi di Indonesia oleh Universitas Gadjah Mada, disertai penjelasan
bentuk tes, aspek yang diukur, tujuan, penyajian, waktu dan cara pemberian skor.
a. Tes Berhitung

NO. TEMA KETERANGAN

Berupa buku cetakan, berukuran setengah folio. Pada


Bentuk yang
1 halaman pertama tertulis petunjuk pengerjaan. Jumlah soal
tersedia
40 butir, lembar jawaban terpisah

Kemampuan berpikir dengan angka, penguasaan hubungan


Aspek yang numeric, misalnya penjumlahan sederhana. Maka dari itu
2
diukur subtes ini dinamakan arithmetic computation,
bukan arithmetic reasoning.

3 Sajian Individual dan klasikal

30 menit mengerjakan, ditambah waktu pemberian instruksi


4 Waktu
5-10 menit.

Prediksi dalam bidang pendidikan dan pekerjaan. Dalam


5 Tujuan bidang pendidikan meliputi Matematika, Fisika,
Kimia,Teknik, Ilmu Sosial

Cara
Nilai 1 (satu) untuk jawaban yang benar dan nilai 0 (nol)
6 pemberian
untuk jawaban yang salah.
skor
b. Tes Penalaran

NO. TEMA KETERANGAN

Bentuk Berupa buku cetakan. Pada halaman pertama tertulis


1 yang petunjuk mengerjakannya. Jumlah soal 50 butir dan lembar
tersedia jawaban terpisah.

Kemampuan penalaran individu yang bersifat non-verbal,


yaitu meliputi kemampuan individu untuk dapat memahami
adanya hubungan yang logis dari figur-figur abstrak atau
Aspek yang
2 prinsip-prinsip non-verbal design. Abstract
diukur
reasoning bersama-sama dengan verbal
reasoning dan numerical abilitydapat mengukur general
intelligence.

3 Sajian Individual dan klasikal

25 menit mengerjakan, ditambah waktu pemberian instruksi


4 Waktu
5-10 menit.

Digunakan di lingkungan pendidikan/sekolah dan


perusahaan. Tes ini relevan untuk pelajaran atau
5 Tujuan
pekerjaan/profesi yang memerlukan persepsi hubungan
antara benda-benda

Bila sesuai dengan kunci jawaban diberi skor 1 (satu), bila


Cara
tidak sesuai diberi skor 0 (nol). Skor tertinggi = 50. Rumus
6 pemberian
pemberian skor = R – ¼ W (jumlah yang benar dikurangi ¼
skor
jumlah yang salah).
c. Tes Pola

NO. TEMA KETERANGAN

Tes pola yang sudah diperbanyak oleh fakultas Psikologi


adalah edisi tahun 1952. Tes ini berupa buku cetakan,
Bentuk
berukuran setengah folio. Pada halaman pertama tertulis
1 yang
petunjuk mengerjakannya. Jumlah soal 40 butir, lembar
tersedia
jawaban terpisah. Ada juga edisi tahun 1961. Soal 60 butir
dengan nama Tes Ruang Bidang.

Kemampuan mengenal benda konkret melalui proses


penglihatan, khususnya secara tiga dimensi. Butir soal dibuat
Aspek yang agar testee dapat mengkonstruksi benda dengan pola yang
2
diukur tersedia secara tepat. Jadi testee harus dapat memanipulasi
secara mental, mempunyai kreasi terhadap suatu struktur
benda tertentu dengan perencanaan yang baik.

3 Sajian Individual dan klasikal

30 menit mengerjakan, ditambah waktu pemberian instruksi


4 Waktu
5-10 menit.

Digunakan khusus untuk mengetahui kemampuan seseorang


mengenal ruang tiga dimensi, baik untuk studi maupun
5 Tujuan pekerjaan. Kemampuan ini diperlukan sekali dalam bidang
perencanaan, design, arsitektur, seni atau bidang lain yang
memerlukan pengamatan tiga dimensi.

Cara Skor salah dan benar sesuai kunci jawaban yang tersedia.
6 pemberian Skor akhir adalah jumlah jawaban yang benar dikurangi
skor jumlah jawaban yang salah (Rumus R-W).
d. Tes Pengertian Mekanik

NO. TEMA KETERANGAN

Berupa buku cetakan. Pada halaman pertama tertulis


Bentuk yang
1 petunjuk mengerjakannya. Jumlah soal 68 butir, lembar
tersedia
jawaban terpisah

Aspek yang Daya penalaran di bidang kerja mekanis dan prinsip Fisika,
2
diukur yang merupakan salah satu faktor inteligensi dalam arti luas

3 Sajian Individual dan klasikal

30 menit mengerjakan, ditambah waktu pemberian instruksi


4 Waktu
5-10 menit.

Mengetahui kemampuan khusus dalam bidang mekanik,


5 Tujuan
dalam rangka penjurusan studi maupun memilih pekerjaan.

Nilai 1 (satu) untuk jawaban yang benar dan nilai 0 (nol)


Cara
untuk jawaban yang salah. Skor tertinggi 68. Rumus
6 pemberian
perhitungan skor = R – ½ W (jumlah yang benar dikurangi
skor
½ jumlah yang salah).

e. Tes Cepat dan Teliti

NO. TEMA KETERANGAN

Berupa buku cetakan, berukuran kuarto. Pada halaman


pertama tertulis petunjuk mengerjakannya. Dua halaman
Bentuk yang
1 soal bagian I dan dua halaman soal bagian II. Masing-
tersedia
masing bagian terdiri dari 100 butir, lembar jawaban
terpisah

Respon subjek terhadap tugas-tugas atau pekerjaan yang


Aspek yang menyangkut kecepatan persepsi (dari stimulus yang bersifat
2
diukur sederhana), kecepatan respon terhadap kombinasi huruf dan
angka, ingatan yang sifatnya sesaat (momentary retention)

3 Sajian Individual dan klasikal

4 Waktu 3 menit untuk bagian I dan 3 menit untuk bagian II.


ditambah waktu pemberian instruksi 5-10 menit. Karena tes
ini merupakan tes kecepatan, maka sebelum testi
mengerjakan tes, tester harus yakin bahwa testee sudah
paham dengan apa yang harus ia kerjakan.

Untuk konseling sekolah (siswa yang mendapatkan skor


rendah pada tes ini kemungkinan mengalami kesulitan
dalam kecepatan dan presisi), atau untuk seleksi para
pelamar pekerjaan tertentu.
5 Tujuan Karena tes ini dapat dipergunakan untuk mengukur
produktivitas seseorang dalam mengerjakan tugas rutin yang
melibatkan persepsi dan pemberian tanda-tanda, maka
utamanya tes ini dibutuhkan untuk pekerjaan-
pekerjaan clerical.

Cara Skor hanya diberikan pada bagian II saja. Bagian I tidak


6 pemberian diskor karena dianggap latihan. Skor total adalah jumlah
skor soal yang dikerjakan dengan benar.

2.6 Validitas Tes DAT


Validitas tes DAT adalah validitas prediktif, dianalisis dengan cara mencari
korelasi dengan prestasi belajar di berbagai mata pelajaran secara terpisah dari kelas 8 –
12. Kriterianya berupa prestasi belajar yang diperoleh dalam satu jangka waktu tertentu
dari administrasi DAT. Criteria diperoleh secara longitudinal 1 tahun hingga 4 tahun, dan
kriteria berupa prestasi mahasiswa tahun pertama dari mahasiswa akademik, keguruan dan
institut teknologi. Mencari korelasi dengan criteria hasil tes prestasi standar. Dengan
memperhatikan para lulusan SMA yang sukses dalam studi di perguruan tinggi atau dalam
berbagai pekerjaan. Dari hasil validitas dengan subjek siswa sekolah dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Numerical Ability (Kemampuan Aritmatik) merupakan predictor terbaik untuk
bahasa, social, sains dan matematika
b. Verbal Reasoning dan Sentences merupakan predictor yang baik untuk sebagian
besar mata pelajaran
c. Abstract Reasoning merupakan predictor terbaik untuk sains dan berbagai kursus
industrial art
d. Spelling merupakan predictor terbaik untuk bahasa Inggris
e. Mechanical Reasoning merupakan predictor terbaik bagi sejumlah pekerjaan
mekanik seperti geometri pesawat dan reparasi mesin.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tes DAT merupakan tes bakat yang dikhususkan untuk mengukur bakat secara
spesifik. Dalam mengaplikasikan Tes DAT, terdapat beberapa prosedur pelaksanaan yang
harus dilakukan oleh tester. Tes DAT tidak hanya digunakan pada bidang pendidikan saja
melainkan diberbagai bidang seperti industri dan organisasi serta klinis. Hal ini
dikarenakan, Tes DAT dapat digunakan dalam hal memilih pekerjaan.
3.2 Saran
Pembaca dapat mengaplikasikan secara langsung dan mengembangkan lagi materi
seputar Tes DAT.
DAFTAR PUSTAKA

Anastasi, Anne & Urbina, Susana .2007. Tes Psikologi, Edisi Ketujuh (Terjemahan). Jakarta :
PT Indeks.
Informasi Tes, Edisi Kedua, Unit Pengembangan Alat Tes Psikodiagnostika. Fakulatas
Psikologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Nur’aeni. 2012. Tes Psikologi: Tes Inteligensi dan Tes Bakat. Yogyakarta: Universitas
Muhammadiyah Purwokerto Press

You might also like