You are on page 1of 19

MASASE (PEMIJATAN)

Dosen pengampu : AHMADI, S.kep.,Ns

Disusun oleh kelompok : 7

Harda Widiana Islami

Faridatul jannah

Khoirul umam

Qurrotul aini

Andriono hidayat

AKADEMI KEPERAWATAN NAZHATUT THULLAB SAMPANG

TAHUN AJARAN 2015-2016

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT,karena berkat rahmat dan Hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas atau makalah ini dengan baik sehingga
makalah yang berjudul ”Massage” dapat selesai tepat pada waktunya.

Dalam menyelesaikan Makalah ini penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan
yang sangat berharga dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada : 1. selaku dosen mata kuliah Terapi Komplementer

2. Rekan-rekan dari Mahasiswa Akademi Keperawatan Nazhatut Thullab sampang Dalam hal
ini penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Penulis merasa berbahagia bila
ada pembaca yang ingin memberikan saran dan masukan bagi perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan manfaat yang baik guna kemajuan ilmu pengetahuan
terutama dalam matakuliah Keperawatan Komplementer, baik bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca pada umumnya. Semoga Allah swt menjadikan makalah ini berguna bagi
kita semua amin, Wassalmu’alaikum wr.wb

Sampang,22 desember 2016

penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................................3
B. Rumusan Masaalah....................................................................................................3
C. Tujuan .......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi masase (pijat)...............................................................................................5


B. Sejarah Perkembangan masase..................................................................................6
C. Tujuan Masase...........................................................................................................6
D. Manfaat Masase.........................................................................................................7
E. Teknik – teknik Masase.............................................................................................8
F. Penelitian keuntungan masase...................................................................................14
G. Lampiran – lampiran ………………………………………………………………..15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................................17
B. Saran .........................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap individu tidak terlepas dari aktivitas atau pekerjaan untuk memenuhi
memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut membutuhkan
energi dan kekuatan otot yang cukup besar sehingga dapat menimbulkan berbagai
macam keluhan, salah satunya adalah nyeri pinggang bawah. Hampir semua orang
pernah mengalami nyeri pinggang. Sekitar 80% setiap orang dalam hidupnya pernah
mengalami nyeri pada daerah pinggang bawah karena kesalahan postural tanpa
mengenal jenis kelamin, tingkat sosial dan pekerjaan (Cailiet, 1981 dalam Ismiyati,
1997). Angka kejadian nyeri pinggang bawah atau dalam bahasa Inggris disebut Low
Back Pain (LBP), hampir sama pada semua populasi masyarakat di seluruh dunia,
baik di negara maju maupun di negara berkembang (Elder LAM & Burdoff, 2003
dalam Shocker, 2008). Dari hasil penelitian Cropcord Indonesia (2004) menunjukkan
bahwa penderita LBP pada jenis kelamin pria prevalensinya sebesar 18,2% dan pada
wanita sebesar 13,6%. Sedangkan dari populasi pernah mengalami nyeri pinggang
bawah sekali dan lebih selama hidupnya antara 60% hingga 90% (Setyohadi, 2005).
Penanganan nyeri dapat dilakukan dengan terapi farmakologi dan terapi
nonfarmakologi. Terapi farmakologi dengan menggunakan siklooksigenase inhibitor
(COX inhibitor) sering menimbulkan efek samping yaitu gangguan gastrointestinal
(Kozier, 2004). Selain itu, penggunaan jangka panjangnya dapat mengakibatkan
perdarahan pada saluran cerna, tukak peptik, perforasi dan gangguan ginjal (Daniel,
2006). Stimulus kutaneus adalah stimulasi kulit yang dilakukan untuk menghilangkan
nyeri. Salah satu langkah sederhana dalam upaya menurunkan nyeri dengan
menggunakan stimulus kutaneus adalah dengan melakukan masase dan sentuhan.
Masase dan sentuhan merupakan tehnik integrasi sensori yang mempengaruhi
aktifitas sistem saraf otonom (Meek, 1993 dalam Potter & Perry, 2005). Apabila
individu mempersepsikan sentuhan sebagai stimulus untuk rileks, kemudian akan
muncul respon relaksasi. Relaksasi sangat penting dalam membantu klien untuk

4
meningkatkan kenyamanan dan membebaskan diri dari ketakutan serta stres akibat
penyakit yang dialami dan nyeri yang tak berkesudahan (Potter & Perry, 2005).

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Definisi
2. Untuk mengetahui Sejarah
3. Untuk mengetahui manfaat
4. Untuk mengetahui teknik masase
5. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Masase (pijat)

Masase berasal dari bahasa Arab “mash” yang artinya “menekan dengan lembut” atau
dari kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”. Akan tetapi istilah yang
paling populer yang digunakan adalah dalam bahasa Perancis “masser” yang artinya
“menggosok”. Menurut pengertiannya massase yang berasal dari bahasa Inggris “massage”
adalah pemijatan, pengurutan dan sebagainya pada bagian-bagian badan tertentu dengan
tangan atau alat-alat khusus untuk melancarkan peredaran darah sebagai cara pengobatan atau
untuk menghilangkan rasa lelah. Menurut Tairas (2000: 1-2), massage adalah suatu metode
refleksiologi yang bertujuan untuk memperlancar kembali aliran darah, yakni dengan
genjotan-genjotan atau pijatan-pijatan kembali aliran darah pada titik-titik sentrarefleks. Hal
senada diutarakan oleh C.K Giam (1993: 172) massage adalah manipulasi jaringan lunak
tubuh. Manipulasi ini dapat mempengaruhi sistem saraf, otot, pernafasan, sirkulasi darah, dan
limfa secara lokal maupun umum. Massage menghasilkan suatu stimulus pada jaringan tubuh
dengan cara menekan dan meregangkan. Penekanan menyebabkan kompresi jaringan lunak
dan mengubah ujung-ujung saraf yang berupa jaringan reseptor, sedangkan peregangan
memberikan ketegangan pada jaringan-jaringan lunak. Menurut Mumford (2001: 10)
massage adalah rangkaian yang terstruktur dari tekanan atau sentuhan. Tangan dan bagian
tubuh yang lain seperti lengan bawah dan siku dapat digunakan untuk melakukan manipulasi
di atas kulit, terutama pada bagian otot dengan gerakan mengurut, menggosok, memukul, dan
menekan. Menurut Harrold (1992: 8) massage adalah teknik pengobatan yang tertua dari
model pengobatan ortodoks atau pengobatan-pengobatan lainnya. Massage merupakan
gabungan dari teknik pengobatan dan tindakan instingtif. Menurut Harrold (1992: 16)
massage merupakan tindakan instingtif dan pengobatan yang berdasarkan intuisi (gerak hati).
Pada perkembangan selanjutnya teknik mengurut dan teknik- teknik yang lainnya
berkembang dan memiliki pengaruh yang spesifik pada pemberiannya. Menurut Katsusuke
(1996: 61) massage atau pijat didasarkan pada ide bahwa jantung ialah pusat pertumbuhan.
Karena itu, cara pengobatannya mengikuti sistem peredaran darah, terutama nadi-nadi arteri,
dan bergerak masuk ke dalam dari ujung tubuh menuju jantung.

6
B. SEJARAH PERKEMBANGAN MASASE

Masase sebagai cara pengobatan, telah dikenal sejak zaman pra sejarah oleh berbagai
suku bangsa di dunia. Data-data menunjukkan bahwa usia masase sama tuanya dengan
peradaban manusia. Cacatan sejarah menunjukkan bahwa bangsa Cina telah mengenal
masase kurang lebih 3.000 tahun sebelum masehi. Dalam ajaran-ajaran Kung Fhu Tzu,
diketahui bahwa masase telah dipergunakan bukan semata-mata untuk pemeliharaan
kesehatan saja tetapi juga sebgai salah satu cara pengobatan. Demikian pula masase juga
dikenal oleh bangsa Yunani purba yang menggunakan masase sebagai bentuk kemewahan
setelah melakukan latihan- latihan gymnastik untuk membentuk keindahan tubuh. Bapak
dari ilmu kedokteran yaitu Hippocrates (430-360 SM) menggunakan masase untuk para
pasiennya, disamping dengan sinar matahari, mandi air panas, serta latihan-latihan badan
untuk menyembuhkan kekuatan pada sendi dan otot-otot yang lemah. Menurut Hipocrates
“Bahwa seorang dokter harus memiliki keterampilan dalam banyak hal, lebih-lebih dalam
menggunakan masase”. Masase dapat menguatkan sendi-sendi yang lemah dan melemaskan
sendi-sendi yang kaku. Dalam mempraktekkan masase, beliau menggunakan istilah
“Anaptripsis” yang berarti pemijatan menuju ke arah jantung, yaitu mulai dari kaki menuju
ke atas, sedangkan dari atas yaitu kepala atau leher ke bawah ke arah jantung. Hal ini
merupakan suatu bukti adanya dasar ilmiah dalam melakukan masase pada jaman itu

C. TUJUAN
Pada dasar ilmunya, pijat ini bisa menyembuhkan hampir semua penyakit.
Tujuan utama dari pemijatan bukanlah untuk penyembuhan, tetapi untuk kebugaran, dan
secara tidak langsung dapat mencegah penyakit.
Pemijatan merupakan pemberian energi yang dimasukan ke dalam tubuh untuk
memperlancar peredaran darah, sehingga dapat terhindar dari penyakit bahkan dapat pula
mengobati penyakit. Sudah banyak diakui bahwa pijat dapat membantu mengatasi
berbagai masalah kesehatan.

7
D. MANFAAT MASASE

1. Massage atau pengurutan adalah cara untuk penyembuhan yang memiliki banyak
manfaat bagi semua sistem organ tubuh. Massage dapat mempengaruhi organ-organ
tubuh sesuai dengan area yang akan dipijat. Manfaatnya antara lain::
2. Meningkatkan fungsi kulit: Peredaran darah dalam tubuh yang meningkat akan
membantu proses untuk menghasilkan kelenjar minyak yang akan lebih efektif
memproduksi keringat, sehingga akan membuang zat yang tidak berguna. Lapisan
epidermis yang paling luar akan larut sehingga kondisi kulit akan lebih baik. Fungsi
kulit sebagai daya penyerap akan lebih meningkat dan kulit menjadi lebih halus.
3. Melarutkan lemak: Gerakan pengurutan yang sifatnya menekan dan menghentak
seperti meremas/ memijat, menepuk, memukul dapat membantu melarutkan lemak
sehingga terjadi pembakaran tubuh.
4. Meningkatkan refleksi pada pencernaaan: Pengurutan perut dengan gerakangerakan
tertentu akan lebih merangsang gerak refleksi (Peristaltik), dengan demikian akan
lebih memperlancar sistem pencernaan.
5. Meningkatkan fungsi jaringan otot: Meningkatnya sirkulasi peredaran darah dapat
meningkatkan nutrisi (sari makanan) ke dalam jaringan otot sehingga kekenyalan
dan elastisitas akan lebih bertahan.
6. Meningkatkan pertumbuhan tulang dan gerak persendian: Meningkatnya peredaran
darah yang ditimbulkan oleh gerak pengurutan akan meningkat pula nutrisi
sehingga dapat memberi makanan pada sel-sel tulang. Dengan demikian meningkat
pula pertumbuhan gerak persendian.
7. Meningkatkan fungsi jaringan syaraf: Gerakan vibrace dan friction dapat
merangsang pada fungsi syaraf di seluruh tubuh.
8. Sistem Getah Bening: Luka akibat pukulan akan menyebabkan terjadinya
pembengkakan yang masuk ke dalam sirkulasi getah bening. Pijat dapat
mengosongkan saluran getah bening dan menyembuhkan bengkak tersebut. Jika
cairan yang membuat bengkak tidak disingkirkan, maka akan mengeras sehingga
tidak dapat melewati saluran getah bening. Akibatnya gumpalan cairan yang
mengeras tersebut akan menyumpal di sekeliling jaringan:otot, tulang, urat, ikatan
sendi tulang (ligament) dan kemudian terbentuk “pelekatan” (adhesion).

8
9. Sistem Kandung Kemih: Pijat di bagian punggung dan perut akan meningkatkan
aktivitas ginjal yang mendorong pembuangan produk sisa metabolisme dan
mengurangi penumpukkan cairan.
10. Sistem Reproduksi: Sistem reproduksi juga dapat ditingkatkan. Pijat pada bagian
perut dan punggung dapat membantu meredakan masalah haid, seperti rasa sakit,
pra menstruasi, haid tidak teratur, dan lain-lain.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan ketika massage adalah sebagai berikut:

 Massage tidak dilakukan bilamana didapatkan kondisi-kondisi tertentu, seperti :


antung tidak baik, tekanan darah tinggi, sendi-sendi dan kelenjar yang membengkak,
kulit yang lecet, pembuluh kapiler pecah.
 Massage membutuhkan suatu sentuhan yang pasti dan kuat, sehingga membangkitkan
kepercayaan pada orang yang diurut. Karenanya si pengurut harus memiliki : tangan
kuat yang fleksibel, tabiat yang tenang, dapat menguasai diri.
 Mengerjakan massage merupakan gabungan atau kombinasi dari satu atau lebih
gerakan-gerakan dasar sesuai dengan kondisi orang yang diurut serta hasil yang
diinginkan. Hasil dari perawatan massage akan tergantung atas besarnya tekanan, arah
gerakan, dan lamanya masing-masing jenis pengurutan.

E. TEKNIK – TEKNIK MASASE

1. Effeteurage (Menggosok)

Effleurage adalah gerakan usapan, baik dilakukan dengan telapak tangan atau
bantalan jari tangan. Gerakan ini dapat dilakukan dengan ringan ataupun dengan sedikit
penekanan. Gerakan ringan biasanya digunakan untuk meratakan minyak pijat, pengenaan
gerakan (sebagai gerakan permulaan) maupun menenangkan kembali jaringan otot yang telah
dirangsang dengan gerakan-gerakan lainnya, misalnya: Effleurage adalah gerakan usapan,
baik dilakukan dengan telapak tanganatau bantalan jari tangan. Gerakan ini dapat dilakukan
dengan ringan ataupun dengan sedikit penekanan. Gerakan ringan biasanya digunakan untuk
meratakan minyak pijat, pengenaan gerakan(sebagai gerakan permulaan) maupun
menenangkan kembali jaringan otot yang telah dirangsang dengan gerakan-gerakan lainnya,
misalnya: Effleurage adalah salah satu teknik pijat yang paling umum digunakan.
Menggunakan suksesi gerakan membelai atau meluncur cahaya atau dalam, tukang pijat

9
tukang pijat atau mengapung di kontur tubuh. Terapis menggunakan permukaan datar, seperti
tangan atau lengan. Dia bergerak dengan rendah gesekan atas hamparan besar kulit,
menerapkan tekanan moderat. Setelah selesai ringan, memberikan stimulasi yang
menyenangkan pada kulit. Diterapkan dengan tekanan lebih, dapat menghasilkan efek positif
pada sirkulasi. Hasil sendi pijat, santai menenangkan.Dalam Effleurage cahaya, hanya ada
sentuhan dangkal menggunakan tangan kontak penuh, hampir seperti kain halus yang sedang
menutupi seluruh permukaan

2. Petrissage (Memijat-mijat)

Petrissage adalah gerakan pemijatan dengan tekanan yang dalam dan memampatkan otot
yang mendasarinya. Adonan, meremas-remas, kulit bergulir dan pick-up dan memeras adalah
gerakan Petrissage. Mereka semua dilakukan dengan permukaan palmar empuk tangan,
permukaan jari dan juga ibu jari. Selama menguleni, tangan harus dibentuk ke daerah dan
gerakan harus lambat dan berirama. Knuckling adalah bentuk lain dari memijat tetapi
menggunakan buku-buku jari untuk diremas-remas dan lift dimelingkar dan gerakan ke atas.
Scissoring lain Petrissage gerakan yang dilakukan hanya di daerah yang datar dengan tekanan
yang sangat sedikit. Jari telunjuk dan tengah kedua tangan hanya digunakan untuk gerakan
ini. Mereka ditempatkan berlawanan satu sama lain dan kemudian secara perlahan bekerja
terhadap satu sama lain mengangkat dan melepaskan mereka pergi.

Manfaat

 Dengan bergantian meremas dan santai, pembuluh darah dan pembuluh limfatik
dikosongkan dan diisi, membawa nutrisi segar untuk otot-otot.
 Setiap racun yang telah terakumulasi dihapus dari jaringan yang lebih dalam.
 Petrissage sangat berharga dalam membantu untuk memecah dan menghapus deposit
lemak disekitar, bahu paha dan bokong.
 Hal ini juga membantu untuk mencegah kekakuan otot setelah latihan dan dapat
meredakan kejang otot.

10
Kesalahan untuk menghindari

 Pastikan bahwa anda menggunakan seluruh tangan anda bukan hanya jari-jari anda
dan ibu jari anda;
 Ambil otot dan bukan kulit jika tidak ada bahaya mencubit daging. Jangan geser jari
anda di atas kulit penerima.

3. Vibration dan Shaking (Menggetarkan dan Menggoncang)

Vibration atau vibrasi adalah gerakan pijat menggetarkan jaringan tubuh yang
ditimbulkan oleh pangkal lengan, dengan menggunakan telapak tangan atau jari-jari tangan.
Vibrasi statis adalah vibrasi yang dilaksanakan bila hanya berhenti pada suatu tempat, dan
vibrasi dinamis bila gerakan tersebut berjalan menuju ke bagian tempat lainnya.

Shaking adalah gerakan getar yang lebih kuat, sejenis guncangan. Vibrasi juga bisa
dilakukan dengan jari-jari tangan di sepanjang jalan saraf. Cara melakukan vibrasi yaitu
telapak tangan ditaruh pada bagian tubuh yang akan digetarkan. Otot bagian tubuh yang
dipijat digetar-getarkan dengan cepat. Gerakan getar yang lembut disebutvibrasi. Jika getaran
dilakukan dengan kuat, disebut shaking atau mengguncang. Gerakan getar Vibration dan
Shaking menstimulasi bagian tubuh yang digetarkan. Vibrasi yang dilakukan pada saraf,
bermanfaat untuk memperbaiki/memulihkan dan mempertahankan fungsi saraf serta otot
yang disuplai oleh saraf yang bersangkutan sehingga meningkatkan suplai nutrisi. Vibration
berguna untuk menyembuhkan kelumpuhan atau saraf yang lemah. Shaking dapat dilakukan
pada bagian perut untuk menyembuhkan atau memperbaiki pencernaaan. Juga untuk
meningkatkan kesehatan usus dan memerangi sembelit. Vibrasi dan shaking pada bagian
dada sangat baik untuk menyembuhkan masalah-masalah pernafasan seperti asma.

Beberapa hal yang perlu dihindari selama melakukan vibration dan shaking yaitu tidak
dianjurkan pada bagian tubuh yang sedang mengalami peradangan, Vibration dan shaking
tidak dilakukan dengan cepat dan tidak terlalu menekan.

4. Tapotement (Memukul)

Tapotement termasuk satu seri pijat ringan, cepat dengan gerakan kejut (striking
action) dengan kedua tangan bergantian secara cepat. Dua pijatan utama dalam gerakan

11
tapotement yaitu ‘cupping’ dan ‘hacking’. Keduanya bisa dilakukan pada semua bagian tubuh
meskipun paling efektif pada bagian yang berdaging dan berotot besar seperti pinggul.
Gerakan lainnya dari tapotement adalah meliputi memukul perlahan (flicking), memukul
(beating) dan menumbuk (pounding). Tenaga yang digunakan untuk memijat dengan teknik
tapotement berasal dari pergelangan tangan, bukan dari siku tangan atau bahu. Diperlukan
keluwesan pergelangan tangan untuk memperoleh hentakan yang ringan dan tidak sakit pada
klien dan merangsang sesuai dengan tujuan dalam melakukan tapotement. Tapotement tidak
boleh dikenakan pada area yang bertulang menonjol ataupun pada otot yang tegang serta area
yang terasa sakit atau nyeri. Beberapa variasi percussion movement adalah : mencincang
(hacking), flicking, menepuk (cupping atau capping), memukul (beating) dan meninju
(pounding) Teknik hacking menggunakan tepi tangan (the ulnar border). Kedua tangan
diposisikan di atas bahu klien dengan telapak tangan saling berhadapan, jempol berada diatas.
Tangan diturunkan (berupa pukulan ringan menggunakan sisi telapak tangan) bergantian
secara ritmik ke tubuh klien dengan gerakan cepat. Teknik ini digunakan pada setiap akhir
pemijatan untuk membangunkan klien. Teknik pijat flicking mirip hacking dan seringkali
dijelaskan sebagai ‘finger hacking’ atau teknik hacking menggunakan jari-jari. Dalam
melakukan teknik ini, pergelangan tangan dilenturkan dan hanya menggunakan kelingking
untuk menyentuh tubuh yang dipijat (bukan sisi telapak angan). Gerakan ini jauh lebih ringan
dan lebih lembut dibandingkan hacking.

Cupping dilakukan dengan telapak tangan menghadap ke arah bawah, membentuk sebuah
lekukan yang vakum. Tangan yang sudah membentuk lekukan diturunkan dengan cepat,
sampai menyentuh tubuh klien, sehingga terbentuk vakum yang kemudian dilepas saat
mengangkat tangan.

Beating dilakukan dengan kedua tangan dalam posisi saling menempel dan jari-jari tangan
digenggam ringan dengan posisi jari kelingking menyentuh tubuh yang dipijat.

Pounding menggunakan telapak tangan dalam posisi genggam dengan cara memukul pada
tubuh yang dipijat secara cepat.

Tapotement sifatnya menstimulasi, yaitu pada saat darah terdorong ke permukaan, sirkulasi
meningkat. Tapotement bermanfaat terutama untuk melakukan pemanasan sebelum
melakukan berolah raga. Teknik cupping bermanfaat jika dilakukan pada punggung bagian
12
atas dan tengah, karena mampu mengeluarkan lendir yang ada dalam paru-paru, sehingga
pernafasan menjadi longgar. Tapotement juga bermanfaat dalam mempengaruhi kesehatan
otot dan memperkuat kontraksi otot saat distimulasi. Pijat ini juga berguna untuk mengurangi
deposit lemak dan bagian otot yang lembek (biasanya di bagian bokong dan pinggul). Selama
melakukan tapotemet tangan harus betulbetul membentuk cup (mangkuk) ketika melakukan
cupping, agar mampu menimbulkan suara dan orang yang dipijat tidak merasa sakit, ketika
melakukan hacking, jari-jari jangan dalam keadaaan tegang, karena pukulan yang sampai ke
tubuh klien akan menyakitkan, usahakan tangan lemas dan pastikan penggunaan tenaga
berasal dari pergelangan tangan. Jika menggunakan tenaga dari siku atau bahuakan cepat
lelah, teknik pijat tapotement tidak digunakan pada bagian tubuh yang ‘bertulang’, karena
akan menimbulkan rasa sakit, terutama bagian punggung.

5. Friction (Menggerus)

Teknik pijat friction menggunakan bagian jari jempol, yaitu melakukan gerakan
melingkar kecil-kecil dengan penekanan yang lebih dalam dengan menggunakan ibu jari
tersebut. Gerakan ini digunakan pada area tubuh tertentu seperti betis, trepezium dan lain-
lain, dengan maksud untuk penyembuhan ketegangan otot dan rasa pegal pada persendian.
Dalam melakukan gerakan friction boleh menggunakan ujung jari, buku jari bahkan siku
tangan. Untuk melepaskan bagian otot yang tegang dapat menggunakan gerakan memutar
(putaran kecil) dari jari jempol. Gerakan ini efektif jika dilakukan pada setiap sisi tulang
belakang.Teknik ini bermanfaat untuk melepaskan bagian-bagian otot yang kejang yang
terbentuk sebagian akibat stress dan ketegangan, dapat menghilangkan akumulasi dari sisa-
sisa metabolisme.

Pijat friction dapat membantu memecah deposit lemak, oleh karena itu bermanfaat dalam
kasus obesitas, sangat efektif menghilangkan benjolan bekas luka yang telah sembuh
sempurna dan bermanfaat mengurangi tonjolan pada lutut seperti platella dan meningkatkan
temperatur tubuh dengan cara meningkatkan aktivitas sel-sel tubuh sehingga aliran darah
lebih lancar. Saat memijat teknik friction dilakukan berangsur-angsur menekan jaringan
tubuh makin lama makin keras, sesuai dengan toleransi tubuh yang dipijat, namun tidak
menekan secara berlebihan agar tidak terasa sakit. Saat melakukan gerakan friction tidak

13
membungkukkan pundak untuk menekan, karena akan mengakibatkan kelelahan. Gerakan
pijat dilakukan dengan menggerakan jaringan di bawah kulit, tidak hanya kulitnya saja.

6. Walken (Menggosok Melintang)

Pegangan ini dikerjakan dengan dua tangan. Misalnya tangan kiri berada pada bagian
proksimal, memegang otot dengan ibu jari dan jari-jariyang lain terpisah. Tangan kanan
memegang otot tadi pada bagian ditaldengan posisi ibu jari berada di antara telunjuk dan ibu
jari tangan kiri. Tangan kiri lebih dulu melakukan pijatan dan sementara itu juga tangankanan
melakukan pijatan dengan ibu jari. Tangan kiri kendur dan menggeser keatas dan melakukan
pijatan lagi yang kemudian diikuti tangan kanan.

7. Skin Rolling (Menggeser Lipatan)

Manipulasi ini ditujukan untuk melepaskan kulit dari jaringan ikat, dan melebarkan
pembuluh kapilair (rambut) di bawah kulit. Adapun tujuannya adalah untuk memepertinggi
tonus dan memperbaiki pertukaran zat serta peredaran darah di bawah kulit.

8. Stroking (Mengurut)

Manipulasi ini dimaksudkan untuk mempengaruhi syaraf-syaraf vegetatif pada


jaringan-jaringan di bawah kulit dan mencari atau mengetahui kelainan-kelainan jaringan.
Adapun tujuannya adalah untuk melemaskan jaringan sehingga sirkulasi darah dan
pertukaran zat menjadi baik.

Khasiat fisiologis pengurutan

 Pengurutan yang dilakukan secara ahli mempunyai pengaruh terhadap faal (fungsi)
badan secara langsung maupun tidak langsung. Efek langsung pengurutan dapat
terlihat pertama-tama pada kulit. Pada massage peredaran darah kulit dan alat-alat
ditingkatkan, misalnya sekresi kelenjar-kelenjar, pemberian makanan dan pengeluaran

14
zat yang tidak lagi berguna bagi tubuh. Hampir tidak ada alat tubuh yang tidak
dipengaruhi secara baik oleh gerak-gerak urut secara ilmiah.

 Khasiat pengurutan badan, lengan, dan tungkai pada jaringan-jaringan tubuh :


 Rangsang ritmik terhadap kulit : meningkatkan peredaran darah kulit, dan
merangsang susunan sensorik kulit secara berirama.
 Otot-otot rangka dan urat-urat otot : meningkatkan peredaran darah otot dan
menghilangkan tegangan serabut-serabut otot.
 Terhadap ikat-ikat (ligamentum) memperbaiki gangguan ikat-ikat.
 Peredaran darah dan limfe : melancarkan peredaran darah dan limfe
 Susunan saraf : merangsang susunan saraf secara berirama untuk mencapai efek
seudatif (merangsang dan menenangkan)
 Jaringan lemak : tidak terpengaruh oleh massage.

Pengurutan pada muka dan kepala berkhasiat terhadap :

 Kelancaran fungsi kulit dan semua jaringan di muka dan kepala


 Kulit menjadi halus dan lemas
 Peredaran darah diperbaiki
 Aktivitas kelenjar-kelenjar kulit dirangsang
 Keadaan jaringan otot diperbaiki karena peredaran darah di dalam otot pun lebih
lancar
 Gerakan berulang terhadap susunan saraf berkhasiat menenangkan
 Rasa sakit dapat dikurangi Pengurutan yang terlalu keras pada wajah dan leher akan
mengakibatkan otot kulit tertarik dan memanjang, sehingga mengakibatkan
kekenduran hubungan kulit dengan tulang.

F. KEUNTUNGAN MASASE

Massage atau therapy pijat bisa di katakana sebagai salah satu tradisi penyembuhan
yg tertua. Pada banyak kebudayaan diantaranya Yunani Kuno, Mesir, China dan India,
meyakini bahwa theerdasarrapy massage selalu digunakannya untuk menyembuhkan
berbagai macam penyakit.Kulit adalah organ tubuh terbesar dari manusia dan dipenuhi
dengan ujung-ujung syaraf. Dimana selain kulit, therapy pijat / Massage juga bekerja dengan

15
melembutkan otot dan menghasilkan relaksasi khususnya efektif dalam mengatasi keluhan
gangguan sirkulasi, misalnya, sakit kepala yang amat sangat biasanya terjadi berlarut-larut,
oleh karena rasa sakit tersebut maka membuat penderita merasakan kaku pada otot yang
terserang. Hal ini akhirnya akan menimbulkan lebih banyak lagi rasa sakit pada organ
lainnya.Tepat apabila pijatan dilakukan pada leher dan bahu secara perlahan dapat
melepaskan tekanan pada otot dan mengurangi rasa sakit. Penelitian modern menunjukkn
bahwa massage dapat digunakan utk mengatasi berbagai macam gangguan, diantaranya :
Ancietas / Kegelisahan  Arthritis / Peradangan  Nyeri punggung. Rasa nyeri yang kronis
 Konstipasi / sulit buang air besar  Depresi  Sakit Kepala  Tekanan Darah Tinggi 
Insomnia Relaksasi menyeluruh Salah satu manfaat yang langsung terasa dengan therapy
massage adalah merasakan relaksasi yang menyeluruh dan ketenangan. Hal ini terjadi karena
massage adalah sebagai pemicu terlepasnya Endorfin, Zat Kimia Otak ( Neuro Transmitter )
yang menghasilkan perasaan nyaman. Tingkat Hormon Stress, seperti : Adrenalin, Kortisol,
Norephinefrine tentunya juga akan berkurang. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat
hormon stress yang tinggi dapat menurunkan system immun pada tubuh. Beberapa
Keuntungan fisik dari terapi pijat diantaranya :  Mengurangi Tekanan pada Otot 
Memperbaiki Sirkulasi Darah  Merangsang System Lymfatik  Mengurangi Hormon Stress
 Meningkatkan Mobilitas Persendian & Kelenturan  Menyegarkan permukaan kulit agar
terlihat cerah.  Mempercepat penyembuhan cederanya pada jaringan lunak.  Menambah
kewaspadaan mental  Mengurangi kegelisahaan dan depresi.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masase berasal dari bahasa Arab “mash” yang artinya “menekan dengan lembut” atau
dari kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”. Di Indonesia, masase telah
dikenal dengan sebutan bahasa daerah : pijat, urut atau lulut dan telah lama dikenal sejak
jaman kuno oleh nenek moyang kita dengan sebutan “dukun pijat” atau “dukun urut”.
Massase cocok mengatasi penyakit : a) Ancietas / Kegelisahan b) Arthritis / Peradangan
c) Nyeri punggung ( Upper and Low Back Pain ) d) Rasa nyeri yang kronis e) Konstipasi /
sulit buang air besar f) Depresi g) Sakit Kepala h) Tekanan Darah Tinggi i) Insomnia .

B. Saran

Bagi para pembaca khususnya olahragawan disarankan bahwa sport massage sangat
dibutuhkan untuk membantu menyiapkan atlet dalam menghadapi pertandingna dan untuk
relaksasi otot dan mencegah cedera. Dan disarankan bagi para pembaca bahwa makalah ini
kurang dari kesempurnaan maka diharapkan membantu kesempurnaan makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul & Uliyah, Musrifatul. 2004.

Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC. 

Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public- health/2239760-


pengertian-pijat-atau-massage/#ixzz2fiflIzBa

18
LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Bagaimana teknik masase atau pijat ?

Jawab :Effeteurage (Menggosok),Petrissage (Memijat-mijat), Vibration dan


Shaking (Menggetarkan dan Menggoncang), tapotement (memukul), friction
(menggerus), walken ( menggosok melintang ). Skin rolling (menggeser
lipatan), strolling ( mengurut ).

2. Kelebihan dan kekurangan terapi masase :


Kelebihan : menenangkan pikiran dan mengurangi stress, melancarkan
sistem pincernaan dan mengatasi berbagai penyakit,
Kekurangan yang dirasakan : kebanyakan orang yang sering rutin memijat
tubuhnya akan lebih sering merasakan bagian tubuh menjadi sakit, karena
efek dari pijatan adalah membuat tubuh ketergantungan dan secara tidak
langsung menjadikan lebih manja dan cengeng .
3. Apakah masase bisa digunakan untung cidera ringan ?

Jawab : bisa karna sudah jelas manfaat dari masase itu Meningkatkan fungsi jaringan
otot dan Meningkatkan pertumbuhan tulang dan gerak persendian

19

You might also like