You are on page 1of 52

KEWAJIBAN
PERPAJAKAN
DANA BOS / BOP

Muhammad Ridhwan
Asisten Penyuluh Pajak Terampil
2

Dana BOS merupakan dana dari


APBN / APBD untuk bantuan operasional
sekolah. Karena merupakan dana APBN,
maka tentunya dalam pelaksanaan /
pencairannya harus memperhatikan aspek
pajak. Kepala Sekolah bersama bagian
keuangan dan bendahara BOS harus
memastikan pembelanjaan atas dana BOS
ini telah dipotong/dipungut pajak.
3

Kewajiban Perpajakan untuk


Instansi Pemerintah, termasuk di
dalamnya BOS, diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan
(PMK) Nomor 231/PMK.03/2019
yang telah diubah dengan PMK
Nomor 59/PMK.03/2019 tentang
Tata Cara Pendaftaran dan
Penghapusan NPWP, Pengukuhan
dan Pencabutan Pengukuhan
PKP, serta Pemotongan dan/atau
Pemungutan, Penyetoran dan
Pelaporan Pajak bagi Instansi
Pemerintah.
4
5

5 KEWAJIBAN:
1. Mendaftar NPWP
2. Menghitung
3. Memotong/memungut
4.Membayar
5. Melaporkan

biasa disingkat dengan sebutan 5M


6
KEWAJIBAN NOMOR 1:
MENDAFTAR NPWP
KEWAJIBAN NOMOR 2:
MENGHITUNG
KEWAJIBAN NOMOR 3:
MEMOTONG/MEMUNGUT
KEWAJIBAN NOMOR 4:
MEMBAYAR
KEWAJIBAN NOMOR 5:
MELAPORKAN
7

➜ bagi Instansi Pemerintah mendaftar NPWP


hanya dapat dilakukan secara offline
dengan mengunjungi KPP Pratama sesuai
domisili

➜ bagi Sekolah Swasta mendaftar NPWP


dilakukan secara online melalui laman web
https://ereg.pajak.go.id
8

Tampilan pada laman


https://ereg.pajak.go.id
9

PERSYARATAN PENDAFTARAN
*bagi Instansi Pemerintah

➜ Formulir sesuai dengan Peraturan Direktur DJP


Nomor PER-04/2020

➜ Fotokopi anggaran belanja (DIPA)

➜ Fotokopi KTP & NPWP seluruh pengurus


Instansi Pemerintah

➜ Fotokopi dokumen Surat Penunjukkan atau


Surat Keterangan Pengurus dari Instansi yang
berwenang
10

PERSYARATAN PENDAFTARAN
*bagi Sekolah Swasta

➜ Scan asli akta pendirian atau dokumen


pendirian

➜ Scan KTP & NPWP seluruh pengurus di dalam


akta atau fotokopi paspor

➜ Scan dokumen izin usaha dan/atau kegiatan


yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang
11
KEWAJIBAN NOMOR 1:
MENDAFTAR NPWP
KEWAJIBAN NOMOR 2:
MENGHITUNG
KEWAJIBAN NOMOR 3:
MEMOTONG/MEMUNGUT
KEWAJIBAN NOMOR 4:
MEMBAYAR
KEWAJIBAN NOMOR 5:
MELAPORKAN
12

BULANAN

PPh Pasal 21

PPh Pasal 22*

PPh Pasal 23

PPh Pasal 4 (2)

PPN
13
PPh Pasal 21 Definisi Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Per-16/PJ/2016

PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan


berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan,
dan pembayaran lain dengan nama dan
dalam bentuk apapun sehubungan
dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan
kegiatan yang dilakukan oleh orang
pribadi Subjek Pajak dalam negeri.

Gaji adalah pembayaran yang sifatnya tetap


dan teratur, sedangkan honorarium adalah
pembayaran yang sifatnya insidentil.
14
PPh Pasal 21 Objek Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Per-16/PJ/2016

Siapa saja yang dipotong?


◉ Pegawai. Termasuk Pegawai Tetap dan Tidak
Tetap
◉ Penerima Uang Pesangon, Pensiun atau Uang
Manfaat Pensiun, THT, JHT, Termasuk Ahli
Warisnya
◉ Peserta Kegiatan
◉ Bukan Pegawai
◉ Anggota Dewan Komisaris / Pengawas yang
tidak Merangkap sebagai Pegawai
◉ Mantan Pegawai
15

Pegawai
Tetap

Pegawai Tetap adalah pegawai yang


menerima atau memperoleh
penghasilan dalam jumlah tertentu
secara teratur.
16

Pegawai Tidak
Tetap

Pegawai Tidak Tetap / Tenaga Kerja Lepas


adalah pegawai yang hanya menerima
penghasilan apabila pegawai yang
bersangkutan bekerja.

Contoh: Buruh Harian, Buruh Mingguan,


Tukang Batu, Kuli Bongkar Muat Barang
17

Bukan Pegawai

Imbalan kepada Bukan Pegawai adalah


penghasilan dengan nama dan dalam
bentuk apapun yang terutang atau
diberikan kepada Bukan Pegawai
sehubungan dengan pekerjaan, jasa,
atau kegiatan yang dilakukan, antara
lain berupa honorarium, komisi, fee, dan
penghasilan sejenis lainnya.

Contoh: tenaga ahli yang melakukan


pekerjaan bebas, Pengawas atau
pengelola proyek, pemberi jasa di segala
bidang termasuk teknik, elektronika,
computer, ekonomi, dll.
18

Peserta
Kegiatan

Peserta kegiatan adalah orang pribadi yang


terlibat dalam suatu kegiatan tertentu,
termasuk mengikuti rapat, sidang, seminar,
lokakarya (workshop), pendidikan,
pertunjukan, olahraga, atau kegiatan
lainnya dan menerima atau memperoleh
imbalan sehubungan dengan
keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut.
19

Rumus Perhitungan
Penghasilan Kena Pajak

TETAP Ph.NETO - PTKP

TIDAK TETAP

BULANAN Ph.BRUTO - PTKP

HARIAN * Ph.BRUTO – 450 Ribu


*contoh : tukang bangunan

Ph.BRUTO (4,5jt s.d.


10,2jt) - PTKP HARIAN

Ph.BRUTO (>10,2jt) - PTKP


20

Rumus Perhitungan
Penghasilan Kena Pajak

BERKESINAMBUNGAN Ph.BRUTO - PTKP


BULANAN
(KUMULATIF)

TIDAK 50% x Ph.BRUTO


BERKESINAMBUNGAN
*contoh jasa servis, jasa catering, dll

PESERTA KEGIATAN Ph.BRUTO


21

Skema Perpajakan
PPh 21

NON-FINAL

Penghasilan Kena
Pajak
Tarif PPh 21
(Tarif Progresif) PPh
22
PPh Pasal 21 Tarif Progresif Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Per-16/PJ/2016

0 juta

60 juta
5%
Di atas 60 juta

250 juta
15%
Di atas 250 juta

500 juta
25%
Di atas 500 juta
-
5 Milyar
30%
Di atas 5 Milyar
35%
23
PPh Pasal 21 PTKP Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Per-16/PJ/2016

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) adalah


pengurang penghasilan untuk perhitungan pajak
orang pribadi.

+ +
54 juta 4,5 juta 4,5 juta
Untuk WP Tambahan Tambahan
Orang untuk WP untuk setiap
Pribadi yang kawin tanggungan
(maksimal 3)
24

Skema Perpajakan
PPh 21
Honor PNS

FINAL

0% 5 15%
%

Golongan Golongan Golongan


I & II III IV &
Pejabat
Tarif di atas adalah sesuai PP-80 Tahun 2010 Negara

Jumlah Bruto Tarif PP-80/2010 PPh


25
PPh Pasal 22* Definisi
*pembelian Barang Sehubungan dengan Penggunaan Dana BOS Dikecualikan dari
pemungutan PPh Pasal 22

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22


adalah pajak penghasilan sehubungan
dengan adanya pembayaran atas
pembelian / penyerahan barang.

Disetor Dengan Menggunakan SSP


atas nama Identitas/NPWP Rekanan
26

Pengertian
Tarif

Ada 1,5 %

NPWP
Rekanan

Tidak Ada 3%
27

Dikecualikan

Penyerahan Barang yang Jumlahnya Paling


Banyak Rp. 2.000.000,- Tidak Termasuk PPN

Pembayaran untuk Pembelian Bahan Bakar


Minyak

Pembayaran untuk Pembelian Listrik dan


Gas
Pembayaran kepada rekanan Pemerintah
yang memiliki dan menyerahkan fotokopi
Surat Keterangan
Pembayaran untuk Pembelian Air
PP 23 Minum/PDAM

Pembelian barang dari WP yang Pembayaran untuk Pembelian Benda


memiliki & menyerahkan fotokopi POS
SKB
Pembelian Gabah dan atau Beras
Pembayaran dengan mekanisme Uang
Persediaan atas pembelian barang yang
dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Pembelian Barang Sehubungan dengan
Informasi Pengadaan, yang telah dipungut Penggunaan Dana BOS
PPh Pasal 22 oleh Pihak Lain.
28
PPh Pasal 23 Definisi

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 adalah


pajak yang dipotong atas penghasilan yang
berasal dari modal, penyerahan jasa, atau
selain yang
hadiah dan penghargaan,
telah dipotong PPh Pasal 21.
29
PPh Pasal 23 Tarif Peraturan Menteri Keuangan Nomor : PMK-141/PMK.03/2015

Bunga, Royalti,
Hadiah 15%
Sewa atas
penggunaan harta,
Jasa-jasa selain 2%
dikenakan PPh Final

Bagi Rekanan Yang Tidak Memiliki NPWP maka berlaku


Tarif 100% Lebih Tinggi
Disetor Dengan Menggunakan SSP atas nama
Identitas/NPWP Instansi/Sekolah
30
31
32

PPh atas JASA KATERING

Rekanan OP BRUTO X 50% X 5%


PPh Pasal 21 Tanpa NPWP 6%

di JASA KATERING
RUMAH MAKAN/RESTO
Rekanan Badan BRUTO X 2%
Tanpa NPWP 4%
PPh Pasal 23
Beli Makanan
Minuman
di RUMAH MAKAN/RESTO BRUTO X 1,5%
BUKAN JASA KATERING PPh Pasal Tanpa NPWP 3%
contoh : beli nasi bungkus di RM
22* *di atas Rp 2 juta
PADANG

Catatan :
Pembelian makanan dan minuman baik di rumah makan maupun melalui jasa
catering tidak dipungut PPN oleh Instansi Pemerintah/Bendahara Pemerintah
33

Contoh PPh
Pasal 23

Bendahara Pengeluaran Sekolah pengelola dana BOS


membayar sewa kendaraan bus pariwisata untuk kegiatan
study tour kepada PT. Damri dengan nilai sewa Rp 15.000.000
(termasuk PPN), berapakah PPh Pasal 23 yang harus
disetorkan oleh wajib pajak?

Jawab :
Karena sudah termasuk PPN maka harus mencari DPP
terlebih dahulu ID
DPP : (100/111 x Rp 15.000.000) = Rp 13.513.513
PPh Pasal 23 TERUTANG : 2% x Rp 13.513.513 = Rp 270.270,-

WWW.PAJAK.GO.
34
PPh Pasal 4 (2) Definisi

Pajak yang dipotong atas


penghasilan dari jasa tertentu
dan sumber tertentu, misalnya
jasa konstruksi dan sewa tanah/
bangunan.
35
PPh Pasal 4 (2) Objek

◉ Bunga Simpanan Koperasi bagi Orang Pribadi


◉ Hadiah Undian
◉ Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau
Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran
Bruto Tertentu
◉ Penghasilan Pengalihan Hak Atas Tanah Dan
Bangunan
◉ Sewa Atas Tanah Dan Bangunan
◉ Penghasilan Persewaan Tanah dan Bangunan
◉ Penghasilan Usaha Jasa Konstruksi
36
PPh Pasal 4(2) Beberapa Tarif

Sewa atas Tanah


dan/atau Bangunan 10%
Jasa Konstruksi Slide berikutnya

Disetor Dengan Menggunakan SSP atas nama


Identitas/NPWP Instansi/Sekolah
37
Tarif Baru PP No. 9
tahun 2022
mulai berlaku 21/2/2022

JASA KONSTRUKSI

Pekerjaan
Pekerjaan
Konstruksi Jasa Konsultasi
Konstruksi
Terintegrasi

Memiliki sertifikat Tidak memiliki Memiliki sertifikat Tidak memiliki


Penyedia jasa Memiliki Tidak memilki
BAKK/KK untuk sertifikat BAKK/KK badan usaha /KK sertifikat badan
usaha orang untuk usaha orang lainnya sertifikat badan sertifikat badan
untuk usaha orang usaha/KK untuk usaha
perseorangan usaha usaha
perseorangan perseorangan perseorangan

1.75 % 4% 2.65 % 2.65 % 4% 3.5 % 6%

Keterangan:
BAKK : Badan Usaha Kualifikasi Kecil
KK : Kompetensi Kerja
38
PPN Definisi

adalah pajak atas konsumsi barang


dan/atau jasa di dalam daerah pabean.

Untuk Bendahara sekolah swasta,


Lembaga pendidikan swasta,
pesantren yang diberikan dana BOS
oleh Kementerian Pendidikan Nasional
tidak wajib memungut PPN.

PPN Disetor Dengan Menggunakan


SSP atas nama Identitas/NPWP
Instansi/Sekolah
39
PPN Tarif

Harga Jual,
Penggantian, Nilai
Impor, Nilai Lain
11%
Nilai Ekspor
0%
Instansi Pemerintah/Sekolah membeli barang pada
rekanan PKP, PKP tersebut wajib memberikan
Faktur Pajak
40

Contoh
Transaksi PPN
Pada tahun 2022 Bendahara Pengeluaran Sekolah pengelola dana BOS
melakukan pembelian 10 Unit Laptop senilai Rp 55.500.000 (Sudah
termasuk PPN) kepada PT. Maju Bersama, Berapakah PPN yang harus
disetorkan oleh bendahara sekolah tersebut?

Jawab:
Karena sudah termasuk PPN maka harus mencari DPP terlebih dahulu
DPP : (100/111 x Rp 55.500.000) = Rp 50.000.000
PPN TERUTANG : 11% x Rp 50.000.000 = Rp 5.500.000,-

Jadi Bendahara Pengeluaran harus membuat kode billing atas nama


sekolah/Instansi pemerintah/Dinas dengan kode 411211-920 sebesar
Rp 5.500.000.
41

Pengertian
Faktur

Saat
Pembuatan
Faktur Pajak Pada saat dibuat PPN dibayar dan
oleh PKP tagihan ke disetor paling lambat
Rekanan Instansi 7 hari setelah
Pemerintah pembayaran transaksi
42
PPN TIDAK DIPUNGUT OLEH INSTANSI PEMERINTAH

Tidak melebihi dari jumlah Rp 2.000.000 termasuk PPN


dan/atau PPNBM dan merupakan pembayaran yang
tidak terpecah-pecah.
Untuk transaksi yang tidak melebihi dari jumlah Rp
2.000.000, dipungut dan disetor oleh PKP Rekanan
Pemerintah sesuai ketentuan yang berlaku

Atas Pembebasan Tanah

Pembayaran yang menggunakan Kartu Kredit


Pemerintah atas belanja Instansi Pemerintah

Pembelian BBM & bahan bakar bukan minyak oleh PT Pertamina (Persero)
dan/atau anak usaha PT Pertamina (Persero) yang meliputi PT Pertamina
Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Elnusa Pertrofin
43
PPN TIDAK DIPUNGUT OLEH INSTANSI PEMERINTAH

Atas Jasa Angkutan Udara yang Diserahkan oleh


Perusahaan Penerbangan.

Penyerahan jasa telekomunikasi oleh perusahaan


telekomunikasi.

Pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan yang


dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi
Pengadaan.
Atas Penyerahan BKP/JKP yang Mendapat Fasilitas PPN
Tidak Dipungut dan atau Dibebaskan dari Pengenaan
PPN.
Untuk Penyerahan BKP/JKP yang Menurut Ketentuan
Perundang-undangan Yang Berlaku, Tidak Dikenakan PPN.
44
KEWAJIBAN NOMOR 1:
MENDAFTAR NPWP
KEWAJIBAN NOMOR 2:
MENGHITUNG
KEWAJIBAN NOMOR 3:
MEMOTONG/MEMUNGUT
KEWAJIBAN NOMOR 4:
MEMBAYAR
KEWAJIBAN NOMOR 5:
MELAPORKAN
45

Pemerintah Pusat & Daerah


Jika menggunakan UP, 7 hari setelah
PPh pembayaran

Jika menggunakan LS, hari yang


PPN sama setelah pembayaran

dapat disetor melalui semua Kantor Pos, Bank, Internet/Mobile


Banking, Saluran Online Shop, dan ATM
46

Pemerintah Desa
Jatuh Tempo tanggal
PPh &
PPN
10 Bulan Berikutnya

dapat disetor melalui semua Kantor Pos, Bank, Internet/Mobile


Banking, Saluran Online Shop, dan ATM
47

PKP Rekanan Instansi Pemerintah

PPN Akhir Bulan Berikutnya

dapat disetor melalui semua Kantor Pos, Bank, Internet/Mobile


Banking, Saluran Online Shop, dan ATM
48
KEWAJIBAN NOMOR 1:
MENDAFTAR NPWP
KEWAJIBAN NOMOR 2:
MENGHITUNG
KEWAJIBAN NOMOR 3:
MEMOTONG/MEMUNGUT
KEWAJIBAN NOMOR 4:
MEMBAYAR
KEWAJIBAN NOMOR 5:
MELAPORKAN
49

Instansi
Pemerintah

JENIS SPT
PPh Unifikasi
Disampaikan secara online
melalui laman
https://djponline.pajak.go.id
PALING LAMA
TANGGAL 20 SETIAP
BULAN BERIKUTNYA
50

Sekolah

JENIS SPT
PPh Unifikasi
Disampaikan secara online
melalui laman
https://subunitip.pajak.go.id
PALING LAMA TANGGAL
20 SETIAP BULAN
BERIKUTNYA
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id

You might also like