Professional Documents
Culture Documents
Laporan Evaluasi Program Pengawasan MFK
Laporan Evaluasi Program Pengawasan MFK
I. PENDAHULUAN
Dalam kegiatan / pelayanan rumah sakit banyak sekali aspek yang berkaitan erat
dengan keamanan dan keselamatan pasien, keluarga dan pengunjung. Kegiatan harian
tersebut sebaiknya dilakukan dengan benar, tepat dan sesuai standar profesi masing-
masing bidang pelayanan keamanan.
Keamanan adalah analisa ancaman, gangguan dan hambatan yang ada saat ini. Maka
keamanan sangat penting dalam pelayanan rumah sakit. Karena negara Indonesia
mempunyai landasan hukum yang cukup kuat untuk dapat melindungi hak pribadi
seseorang untuk mendapatkan perlindungan yang layak tanpa terkecuali. Sehingga
setiap orang yang berada di tempat manapun tidak merasa terancam keamanannya.
Keamanan bukanlah kegiatan yang baru namun sudah menyatu dengan proses
keselamatan kepada pasien itu sendiri. Keamanan pasien adalah kejadian yang
mengakibatkan atau dapat berakibat terancamnya keselamatannya yang bisa
mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien oleh suatu tindakan atau
karena tidak bertindak atau merupakan suatu kerugian harta benda milik pasien dan
keluarganya, bukan karena kondisi dasar medis pasien.
Menurut Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pada Pasal 29
ayat (1) huruf o, disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan upaya kesehatan Rumah
Sakit mempunyai kewajiban memiliki sistem pencegahan keselamatan dan keamanan
sesuai dengan Permen PU nomor 24 tahun 2008, Bahan berbahaya dan beracun ,
kecelakaan dan penanggulangan bencana , proteksi kebakaran sesuai dengan
Permenkes No 24 Tahun 2016 dan - Permenaker No 186 Tahun 1999, peralatan medis
dan system penunjang (utilitas).
II. LATAR BELAKANG
Sarana pelayanan rumah sakit termasuk kedalam kriteria tempat kerja dengan berbagai
ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para
pelaku langsung yang bekerja di rumah sakit tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung
rumah sakit. Sehingga sudah seharusnya pihak pengelola menetapkan upaya – upaya
Manajemen Risiko. Sistem manajemen risiko dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja
dapat diberikan batasan sebagai berikut: Manajemen risiko merupakan bagian dari sistem
manajemen secara keseluruhan meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab
pelaksanaan prosedur , proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan
penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya kerja yang aman , efisien dan produktif.
Potensi bahaya dirumah sakit selain penyakit – penyakit infeksi juga ada potensi bahaya –
bahaya yang lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi ditempat pelayanan yaitu
kecelakaan ( peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan fasilitas dan
sumber- sumber cidera lainnya), radiasi, bahan- bahan kimia yang berbahaya , gas – gas
anaestesi, gangguan psikososial dan ergonomi.
Semua potensi – potensi bahaya tersebut jelas mengancam jiwa bagi kehidupan karyawan
di rumah sakit, para pasien maupun para pengunjung yang ada di lingkungan rumah sakit.
Sarana pelayanan kesehatan ini mempunyai karakteristik khusus yang dapat meningkatkan
peluang kecelakaan, misalkan pemakaian tegel keramik yang licin untuk lantai pada area
atau ruang terbuka , sehingga bila terkena air atau hujan akan licin sehingga mudah
menimbulkan kecelakaan pada penggunanya. Pemeriksaan kabel listrik yang kurang
sehingga terjadi kegagalan fungsi yang menyebabkan terganggunya pelayanan yang
diberikan kepada pasien dan masih banyak kejadian yang berhubungan dengan fasilitas di
lingkungan rumah sakit.
Dari berbagai potensi bahaya tersebut maka perlu upaya untuk mengendalikan,
meminimalisasikan dan bila mungkin meniadakannya.
Oleh karena itu manajemen risiko ditempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit
perlu dikelola dengan baik, perlu menyusun suatu program dan evaluasi terhadap
manajemen risiko fasilitas dan lingkungan. Agar penyelenggaraan K3 rumah sakit lebih
efektif, efisien dan terpadu diperlukan program manajemen risiko dirumah sakit bagi
pengelola maupun karyawan rumah sakit.
Beserta Limbah 2. Melakukan analisa risiko terhadap bahan berbahaya & beracun
B3 beserta limbah B3..
3. Melakukan evaluasi risiko Bahan Berbahaya dan Beracun
4. Melaksanakan pengelolaan & Penegndalian risko
5. Melakukan pemantauan pelaporan insiden terkait Bahan Berbahaya
Dan Beracun
6. Melakukan monitoring dan pengamanan area berisiko Bahan
Berbahaya Dan Beracun
7. Melakukan koordinasi terhadap semua unit terkait risiko Bahan
Berbahaya dan beracun
3 Penanggulangan 1. Melakukan identifikasi bencana internal dan eksternal yang besar
Bencana 2. Melakukan identifikasi risiko terkait Bencana
3. Melakukan analisa risiko Bencana
4. Melakukan evaluasi risiko Penanggulangan Bencana
5. Melaksanakan pengelolaan & Penegndalian risko
6. Melakukan pemantauan pelaporan insiden terkait Penanggulanagan
Bencana
7. Melakukan monitoring dan pengamanan area berisiko Bencana
8. Melakukan koordinasi terhadap semua unit terkait risiko Bencana
4 Proteksi 1. Melakukan asesmen risiko kebakaran
Kebakaran 2. Melakukan identifikasi risiko Kebakaran.
3. Melakukan analisa risiko Kebakaran
4. Melakukan evaluasi risiko Kebakaran
5. Melaksanakan pengelolaan & Penegndalian pengendalian risko
Kebakaran
6. Melakukan pemantauan pelaporan insiden terkait risiko Kebakaran
7. Melakukan monitoring dan pengamanan area berisiko kebakaran
8. Membuat pelaporan insiden risiko Kebakaran
9. Melakukan koordinasi terhadap semua unit terkait risiko Kebakaran
penanggulangan bencana
4. Telah dilakukan pengelolaan sumber daya pada waktu
VII. KESIMPULAN
Program kerja pengawasan manajemen risiko fasilitas dan lingkungan tahun 2020
berjalan baik dan lancar sesuai jadwal agar tetap dijalan dan dipertahankan.
M.Ihsan Siregar
Manager GA