You are on page 1of 60

1. Nama Penyusun, ALFI MULYANI.

SE
Institusi, Tahun Ajar SMK NEGERI 1 LUBUK SIKAPING, TP. 2023/2024
2. Jenjang Sekolah SMK
3. Fase/Kelas F / XI
4. Kode Modul KP.XI.1.1 DAN KP.XI.1.2
5. Alokasi Waktu (menit) 4 TM x 5 JP x 45 MENIT (900 MENIT)
6. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu antara lain :
1. Menyusun perencanaan produksi meliputi jenis produk dan
jumlah produk
2. Menerapkan desain/rancangan produk
7. KKTP A. Menyusun perencanaan produksi meliputi jenis produk dan
jumlah produk
1. Menentukan tujuan perencanaan produksi
2. Menentukan jenis perencanaan produksi
3. Menentukan tahapan perencanaan
4. Menentukan metode perencanaan produks
5. Melakukan perencanaan produksi
B. Menerapkan desain/rancangan produk
1. fungsi desain produk
2. ruang lingkup desain produk
3. Langkah- langkah desain produk
4. membuat desain produk
8. Profil Pelajar Pancasila 1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
2. Berakhlak mulia
3. Mandiri
4. Berfikir kritis
5. Kreatif
9. Sarana Prasarana Laptop, Internet, Infokus, ATK
10. Moda (PJJ, TM, Blended) TM
11. Kegiatan Pembelajaran Diskusi, Penugasan, Presentasi
12. Kata Kunci (materi Projek Kreatif dan Kewirausahaan
pokok)
13. Kode Perangkat KP.1 Dan KP.2
14. Jumlah Peserta Didik 36 Siswa
15. Karakteristik Peserta Reguler
Didik
15. Materi Ajar 1. Pertemuan 1 dan 2
 Perencanaan produksi(Jenis Produk dan Jumlah Produk)
2. Pertemuan 3 dan 4
 Desain atau rancangan produk
KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

No. Kegiatan Durasi Waktu


A Pendahuluan : 15’
- Guru menyapa siswa dengan salam
- Guru memerintahkan atau meminta salah satu siswa memimpin
berdoa bersama-sama sebelum pelajaran dimulai
- Guru melakukan presensi siswa
- Guru melakukan apersepsi terkait materi pembelajaran
B Inti 195’
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran
(Perencanaan Produksi meliputi jenis produk dan jumlah
produk).
- Guru memberikan assessment diagnosis non kognitif
- Membentuk kelompok belajar beranggotakan 5-6 siswa/murid
- Siswa diminta untuk menganalisis dan mengidentifikasikan masalah
terkait tayangan video tentang perencanaan produksi meliputi jenis
produk dan jumlah produk
- Siswa kemudian diberikan LKPD untuk mencatat apa yang diketahui
dan didapatkan saat meyimak video dan membahasnya bersama
anggota kelompok kemudian membuat resume
- Setelah selesai, guru mengulas video tersebut dengan memberikan
pertanyaan pemantik kepada siswa untuk dijadikan bahan diskusi
- Setiap kelompok secara bergantian menuliskan materi yang didapat
pada kertas sticky notes dan menempelkannya di papan tulis
- Guru mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh setiap kelompok
- Guru memberikan ice breaking
- Siswa diberi tugas individu untuk membuat perencanaan produksi ,
sesuai dengan program keahlian masing-masing
C Penutup 15’
- Guru dan siswa melakukan refleksi bersama-sama terkait topik yang
sedang dibahas
- Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
- Guru meminta salah satu siswa (bergantian) untuk mengakhiri
- pertemuan pembelajaran hari ini dengan berdoa bersama-sama
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

No. Kegiatan Durasi Waktu


A Pendahuluan : 15’
- Guru menyapa siswa dengan salam
- Guru memerintahkan atau meminta salah satu siswa memimpin
berdoa bersama-sama sebelum pelajaran dimulai
- Guru melakukan presensi siswa
- Guru memberikan kuis
- Siswa mengerjakan kuis
- Guru menyampaikan materi yang telah dipelajari sebelumnya, dan
melanjutkan presentasi yang belum selesai

B Inti 195’
- Guru menyampaikan materi pembelajaran (Desain atau
Rancangan Produk) dan tujuan pembelajaran
- Membentuk kelompok belajar beranggotakan 5-6 siswa/murid
- Siswa diminta untuk menganalisis dan mengidentifikasikan masalah
terkait tayangan video tentang Desain atau Rancangan Produk
- Siswa kemudian diberikan LKPD untuk mencatat apa yang diketahui
dan didapatkan saat meyimak video dan membahasnya bersama
anggota kelompok kemudian membuat resume
- Setelah selesai, guru mengulas video tersebut dengan memberikan
pertanyaan pemantik kepada siswa untuk dijadikan bahan diskusi
- Setiap kelompok membuat peta konsep dan mempresentasikannya
- Guru mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh setiap kelompok
- Guru memberikan ice breaking
- Siswa diberi tugas kelompok untuk membuat desain atau rancangan
produk pada pertemuan selanjutnya
C Penutup 15’
- Guru dan siswa melakukan refleksi bersama-sama terkait topik yang
sedang dibahas
- Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
- Guru menyampaikan bahwa ada asesmen sumatif di pertemuan
selanjutnya
- Guru meminta salah satu siswa (bergantian) untuk mengakhiri
pertemuan pembelajaran hari ini dengan berdoa bersama-sama
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

No. Kegiatan Durasi waktu


A Pendahuluan : 15’
- Guru menyapa siswa dengan salam
- Guru memerintahkan atau meminta salah satu siswa memimpin
berdoa bersama-sama sebelum pelajaran dimulai
- Guru melakukan presensi siswa
- Guru melakukan apersepsi terkait materi pembelajaran
B Inti 195’
- Melakukan asesmen sumatif
- Guru menyampaikan materi perencanaan produksi meliputi
jenis produk dan jumlah produk melalui video pembelajaran
- Siswa menyimak dan mencatat penjelasan guru
- Siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
- Siswa menyusun perencanaan produksi meliputi jenis produk
dan jumlah produk
- Setelah selesai siswa perwakilan kelompok menceritakan
pengalaman menyusun perencanaan produksi meliputi jenis
produk dan jumlah produk
C Penutup 15’
- Guru dan siswa melakukan refleksi bersama-sama terkait topik
yang sedang dibahas
- Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
- Guru meminta salah satu siswa (bergantian) untuk mengakhiri
pertemuan pembelajaran hari ini dengan berdoa bersama-sama
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

No. Kegiatan Durasi waktu


A Pendahuluan : 15’
- Guru menyapa siswa dengan salam
- Guru memerintahkan atau meminta salah satu siswa memimpin
berdoa bersama-sama sebelum pelajaran dimulai
- Guru melakukan presensi siswa
- Guru melakukan apersepsi terkait materi pembelajaran
B Inti 195’
- Melakukan asesmen sumatif
- Guru menyampaikan materi cara mendisain atau merancang
produk melalui video pembelajaran
- Siswa menyimak dan mencatat penjelasan guru
- Siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
- Siswa membuat disain atau merancang produk
- Setelah selesai siswa perwakilan kelompok menceritakan
pengalaman membuat disain atau merancang produk

C Penutup 15’
- Guru dan siswa melakukan refleksi bersama-sama terkait topik
yang sedang dibahas
- Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
- Guru meminta salah satu siswa (bergantian) untuk mengakhiri
pertemuan pembelajaran hari ini dengan berdoa bersama-sama
ASESMENT DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
Nama : …………………………………………
Kelas : …………………………………………
No. Pertanyaan
1. Apakah kamu senang belajar di
rumah?
2. Apakah kamu menyukai bekerja
dalam kelompok?
3. Apakah kamu bersemangat untuk
belajar materi ini?
4. Apa harapanmu setelah mempelajari
materi ini?
5. Siapa yang membantumu jika kamu
memiliki kesulitan dalam belajar?

Tindak Lanjut

a. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak berdiskusi.


b. Menentukan tindak lanjut dan mengkomunikasikan dengan siswa serta orangtua jika
diperlukan.
ASESMENT DIAGNOSTIK KOGNITIF

Nama : …………………………………………
Kelas : …………………………………………
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah yang dimaksud dengan projek kreatif ?
2. Apakah yang dimaksud dengan kewirausahaan
?
3. Apakah yang dimaksud dengan perencanaan
produksi ?
4. Apakah yang dimaksud dengan jenis produk?
5. Apakah yang dimaksud dengan jumlah
produk ?
6. Apakah yang dimaksud dengan desain atau
rancangan produk ?
7. Bagaimana cara membuat desain atau
rancangan produk ?
8. Bagaimana cara menyusun perencanaan
produksi ?
9. Apakah yang dimaksud dengan produksi?
10. Apakah yang dimaksud produk ?

Tindak Lanjut

Setelah semua murid menyelesaikan asesmen, gunakan contoh tabel di bawah ini untuk:
Melakukan penilaian untuk masing-masing murid, dengan memberikan nilai 1 apabila
jawaban benar, dan nilai 0 apabila jawaban salah. Jadi, seorang murid yang bisa menjawab
dengan benar 10 soal akan mendapatkan nilai 10.
Menghitung rata-rata kelas, dengan menambahkan nilai total semua murid, dan membagi
dengan jumlah murid yang mengikuti asesmen awal.
Berdasarkan hasil penilaian, bagi siswa menjadi 3 kelompok
● Siswa dengan rata-rata kelas akan diajar oleh guru

● Siswa 1 semester di bawah rata-rata mendapatkan pelajaran tambahan dari guru

● Siswa 2 semester di bawah rata-rata akan dititipkan ke kelas di bawah, atau


dibuatkan kelompok belajar yang didampingi orang tua, anggota keluarga, dan
pendamping lainnya yang relevan
ASESMENT FORMATIF KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

- Tugas Kelompok 1

Petunjuk :

Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa kemudian menganalisis video
tentang perencanaan produksi
Setelah selesai setiap kelompok secara bergantian menuliskan materi yang didapat pada
kertas sticky notes dan menempelkannya di papan tulis.
LKPD dan Lembar Penilaian (terlampir)

- Tugas Individu

Siswa diminta untuk menyusun perencanaan produksi meliputi :


1) jenis produk,
2) jumlah produk

Hasil pekerjaan dibuat format power point dan dikirimkan ke link google drive yang telah
tentukan oleh guru

ASESMENT FORMATIF KEGIATA PEMBELAJARAN 2

- Tugas Kelompok 2

Petunjuk :

Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa kemudian menganalisis video
tentang desain atau rancangan produk dan mencatat pada LKPD
LKPD dan Lembar Penilaian (terlampir)
ASESMENT FORMATIF KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

- Tugas Kelompok 3

Petunjuk :

Buatlah susunan perencanaan produksi meliputi jenis produk dan jumlah produk .
Alat dan Bahan:
- Kertas HVS
- Pena
- Kertas Kartoon
- Spidol

Langkah Kerja:

1. Tentukan perencanaan produksi meliputi jenis produk dan jumlah produk bersama
kelompok masing-masing sesuai dengan jurusan masing-masing
2. Setelah ditentukan tulis dalam kertas HVS sebagai konsep
3. Setelah itu buatlah dalam satu lembar kartoon (chart susunan perencanaan produksi)

ASESMENT FORMATIF KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

- Tugas Kelompok 4

Petunjuk :

Buatlah desain atau rancangan produk .


Alat dan Bahan:
- Sesuai dengan desain dan rancangan produk yang ingin dibuat siswa bersama
kelompok

Langkah Kerja:

1. Bersama kelompok siswa menetukan desain dan rancangan produk yang akan di buat
2. Desain dan rancangan sesuaikan dengan program keahlian
LEMBAR PENILAIAN

NO. Nama Kelompok Alat dan Kerapihan Kesesuaian Waktu Proses


Bahan Kerja
1
2
dst

RUBRIK PENILAIAN

Sangat
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten
ASPEK Kompeten (91-
(0-60) (61-70) (71-90)
100)
Alat dan Bahan Alat dan bahan Alat dan bahan Alat dan bahan Alat dan
yang dibawa yang dibawa cukup yang lengkap bahan yang
tidak lengkap lengkap dibawa sangat
lengkap
Kerapihan rancangan yang rancangan yang rancangan rancangan
dibuat tidak dibuat cukup rapih yang dibuat yang dibuat
rapih rapih sangat rapih
Kesesuaian Ukuran yang Ukuran yang dibuat Ukuran yang Ukuran yang
dibuat tidak cukup sesuai dibuat sesuai dibuat sangat
sesuai sesuai

Waktu Proses Proses pembuatan Proses Proses


pembuatan cukup tepat waktu pembuatan pembuatan
tidak tepat tepat waktu sangat tepat
waktu waktu
Proses Kerja Peserta didik tidak Peserta didik cukup Peserta didik Peserta didik
mampu berdiskusi mampu berdiskusi mampu sangat mampu
dan bekerjasma dan bekerjasma berdiskusi dan berdiskusi dan
dengan kelompok. dengan kelompok bekerjasma bekerjasma
dengan dengan
kelompok kelompok.
ASESMENT SUMATIF

Jawablah uraian di bawah ini dengan benar dan tepat!


1. Menurut pendapat kalian bagaimana cara menyusun perencanaan produksi jika produknya
tersebut sesuai dengan program keahlian kalian masing-masing ?
2. Berikan contoh jenis-jenis produk sesuai dengan program keahlian kalian masing-masing ?
3. Menurut pendapat kalian bagaimana cara mendisain atau merancang produk ?
4. Apa yang dimaksud dengan perencanaan produksi ? tuliskan dengan kalimatmu sendiri!
5. Tuliskan contoh-contoh desain atau rancangan produk !

Rumusan penilaian :

Nilai = (total skor perolehan/total skor ) x 20


Total Skor = 100

REFLEKSI GURU

Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai denga apa yang saya rencanakan?
1. Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
2. Apa solusi untuk hal tersebut?
3. Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?
4. Apa kesulitan yang dialami peserta didik dalam mencapai tujuan pembeajaran?
5. Apakah yang kalian pahami hari ini?
6. Bagian mana yang belum dipahami?
7. Apakah asesmen membantu kalian?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA KELOMPOK


MENYIMAK TAYANGAN VIDEO

Tugas:

Lihat dan amati video yang ditayangkan lalu tulislah apa yang anda pelajari dari video tersebut ke
dalam table di bawah ini !

Kelompok : …………………………………………
Kelas : …………………………………………
Nama Anggota
Kelompok : 1. …………………………………………
: 2. …………………………………………
: 3. …………………………………………

Apa yang anda pelajari setelah


Materi Apa yang anda ketahui
melihat tayangan video

LEMBAR PENILAIAN

Proses Lembar Kerja


Proses mendapatkan
NO. NAMA KELOMPOK (worksheet)
informasi dari video
berkelompok
1.
2.
Dst.
RUBRIK PENILAIAN

Belum Cukup Sangat


Kompeten
ASPEK Kompeten Kompeten Kompeten
(71-90)
(0-60) (61-70) (91-100)
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik sangat
mendap belum menunjukkan menunjukkan menunjukkan sikap
atkan menunjukkan sikap sikap memperhatikan
informas sikap memperhatikan memperhatikan video dan mampu
i dari memperhatika video dan video dan menjawab lisan
video n video, mampu mampu dengan tepat
pembela belum dapat menjawab lisan menjawab lisan
jaran menjawab dengan tepat dengan tepat
lisan yang
tepat
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Lembar tidak mampu mampu mampu sangat mampu
Kerja berdiskusi berdiskusi berdiskusi berdiskusi dengan
(worksheet) dengan dengan dengan temannya dan
berkelompo temannya dan temannya dan temannya dan menjawab semua
k tidak menjawab 2/3 menjawab pertanyaan
menjawab pertanyaan. semua dengan
satu pertanyaan. alasannya.
pertanyaan
pun.

Keterangan :

Penilaian sikap berbentuk buku anekdot (tentang perilaku siswa saat berdiskusi dan saat
pembelajaran)
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai
level kompeten
PERTEMUAN 1 DAN 2

A. PERENCANAAN PRODUKSI

Gambar.1 Rapat Perencanaan Produksi


Pengertian Perencanaan Produksi Perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produk
apa dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang
akan datang. Perencanaan produksi merupakan bagian dari perencanaan operasional di dalam
perusahaan.
Dalam penyusunan perencanaan produksi, hal yang perlu dipertimbangkan adalah adanya
optimasi produksi sehingga akan dapat dicapai tingkat biaya yang paling rendah untuk pelaksanaan
proses produksi tersebut.
Perencanaan produksi juga dapat didefinisikan sebagai proses untuk memproduksi barang-barang
pada suatu periode tertentu sesuai dengan yang diramalkan atau dijadwalkan melalui
pengorganisasian sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin dan peralatan lainnya.
Perencanaan produksi menuntut penaksir atas permintaan produk atau jasa yang diharapkan
akan disediakan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan demikian, peramalan merupakan
bagian integral dari perencanaan produksi. (Buffa & Sarin, 1996). Hasil dari perencanaan produksi
adalah sebuah rencana produksi yang merupakan faktor penting bagi keberlangsungan suatu
perusahaan. Tanpa adanya rencana produksi yang baik, maka tujuan perusahaan tidak akan dapat
dicapai dengan efektif dan efisien, sehingga faktor-faktor produksi yang ada akan dipergunakan
dengan boros.
10 Menurut Sukaria Simulingga (2013) perencanaan produksi meliputi:
a. Mempersiapkan rencana produksi mulai dari tingkat agregat untuk seluruh pabrik yang
meliputi perkiraan permintaan pasar dan proyeksi penjualan.
b. Membuat jadwal penyelesaian setiap produk yang diproduksi.
c. Merencanakan produksi dan pengadaan komponen yang dibutuhkan dari luar (bought-out
items) dan bahan baku.
d. Menjadwalkan proses operasi setiap order pada stasiun kerja terkait.
e. Menyampaikan jadwal penyelesaian setiap order kepada para pemesan.
2. Jenis Perencanaan Produksi Menurut Enny Ariyani (2009) perencanaan produksi yang terdapat
dalam suatu perusahaan dapat dibedakan menurut jangka waktu yang tercakup, yaitu:
a. Perencanaan Produksi Jangka Pendek (Perencanaan Operasional) adalah penentuan kegiatan
produksi yang akan dilakukan dalam jangka waktu satu tahun mendatang atau kurang,
dengan tujuan untuk mengatur penggunaan tenaga kerja, persediaan bahan dan fasilitas
produksi yang dimiliki perusahaan pabrik. Oleh karenanya perencanaan produksi jangka
pendek berhubungan dengan pengaturan operasi produksi maka perencanaan ini disebut
juga dengan perencanaan operasional.
b. Perencanaan Produksi Jangka Panjang adalah penentuan tingkat kegiatan produksi lebih
daripada satu tahun. Biasanya sampai dengan lima tahun mendatang, dengan tujuan untuk
mengatur pertambahan kapasitas peralatan atau mesin-mesin, ekspansi pabrik dan
pengembangan produk (product development)

Fungsi dan Tujuan Perencanaan Produksi Secara umum, fungsi dan tujuan perencanaan produksi
adalah merencanakan dan mengendalikan aliran material ke dalam, di dalam dan keluar pabrik,
sehingga posisi keuntungan optimal yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai.

Beberapa fungsi perencanan produksi adalah :

a. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadapa rencana strategis
perusahaan.

b. Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi.

c. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.

d. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian. e.
Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana startegis.

f. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk Produksi.

Adapun tujuan dari perencanan produksi menurut Hendra Kusuma (1999) adalah:

a. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari
waktu.

b. Menetapkan jumlah saat pemesanan bahan baku serta komponen secara ekonomis dan
terpadu.

c. Menetapkan keseimbangan antara tingkat kebutuhan produksi, teknik pemenuhan pesanan,


serta memonitor tingkat persediaan produk jadi setiap saat. Membandingkannya dengan rencana
persediaan dan melakukan revisi atas rencana produksi pada saat yang ditentukan.
d. Membuat jadwal produksi, penugasan, pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci
sesuai dengan ketersediaan kapasitas

Jenis Perencanaan Produksi

1. Perencanaan Produksi Jangka Pendek (Perencanaan Operasional) adalah penentuan kegiatan


produksi yang akan dilakukan dalam jangka waktu satu tahun mendatang atau kurang, dengan
tujuan untuk mengatur penggunaan tenaga kerja, persediaan bahan dan fasilitas produksi yang
dimiliki perusahaan pabrik. Oleh karenanyaperencanaan produksi jangka pendek berhubungan
dengan pengaturan operasi produksimaka perencanaan ini disebut juga dengan perencanaan
operasional.

2. Perencanaan Produksi Jangka Panjang adalah penentuan tingkat kegiatan produksi lebih
daripada satu tahun. Biasanya sampai dengan lima tahun mendatang, dengan tujuan untuk
mengatur pertambahan kapasitas peralatan atau mesin-mesin, ekspansi pabrik dan
pengembangan produk (product development).

Jenis-jenis Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi melibatkan penjadwalan, memperkirakan, dan memperkirakan


permintaan produk di masa depan. Ini berarti memperhitungkan pesanan pelanggan, kapasitas
dan kemampuan produksi, perkiraan tren masa depan, dan tingkat persediaan.

Setelah semua itu dilakukan, ada lima jenis utama perencanaan produksi. Masing-masing
didasarkan pada prinsip dan asumsi yang berbeda dan memiliki kelebihan dan kekurangannya
sendiri.

1. Job Method (Metode Pekerjaan)

Dengan metode ini, tugas lengkap pembuatan produk ditangani oleh pekerja tunggal atau
kelompok. Jenis pekerjaan yang menggunakan metode ini bisa berskala kecil atau kompleks.
Metode ini biasanya dimasukkan ketika spesifikasi pelanggan sangat penting dalam produksi.

Penjahit, juru masak, dan penata rambut adalah contoh dari para profesional yang
menggunakan metode pekerjaan dalam perencanaan produksi. Pekerjaan skala kecil adalah
pekerjaan yang produksinya relatif mudah, karena pekerja memiliki keterampilan yang diperlukan
untuk pekerjaan itu. Juga peralatan khusus yang relatif kecil biasanya diperlukan dalam tugas-
tugas seperti itu.
Karena pertimbangan tersebut, persyaratan spesifik pelanggan dapat dengan mudah
dimasukkan kapan saja selama itu bisa dilakukan. Pekerjaan yang kompleks melibatkan
penggunaan teknologi tinggi, membuat kontrol proyek dan manajemen penting. Bisnis konstruksi,
misalnya, adalah operasi kompleks yang masih menggunakan metode pekerjaan dalam
perencanaan produksi.

2. Metode Batch

Ketika bisnis tumbuh dan volume produksinya tumbuh bersama mereka, metode
perencanaan produksi Batch menjadi lebih umum. Untuk itu diperlukan pembagian kerja menjadi
beberapa bagian

Agar suatu pekerjaan dapat dilanjutkan dan menyelesaikannya secara keseluruhan, penting
agar bagian sebelumnya diselesaikan. Bisnis pembuatan komponen elektronik menggunakan
metode batch. Metode Batch membutuhkan spesialisasi tenaga kerja untuk setiap divisi.

3. Metode Aliran

Metode ini mirip dengan metode batch. Di sini tujuannya adalah untuk meningkatkan aliran
material dan pekerjaan, mengurangi biaya tenaga kerja dan tenaga kerja dan menyelesaikan
pekerjaan lebih cepat. Berbeda dengan metode batch, di mana satu batch selesai setelah yang
lain, dalam metode ini, pekerjaan berkembang sebagai aliran.

Contohnya, jalur perakitan yang membuat televisi biasanya menggunakan metode ini. Produk
ini diproduksi oleh sejumlah operasi yang saling berhubungan di mana bahan bergerak satu tahap
ke tahap kedua tanpa jeda waktu dan gangguan.

4. Metode Proses

Di sini produk diproduksi menggunakan urutan yang seragam dan standar. Mesin yang
sangat canggih digunakan di sini. Produksi terus menerus, contohnya produksi otomotif.

5. Metode Produksi Massal

Dalam metode ini, barang diproduksi menggunakan standarisasi tertentu seperti manufaktur
raksasa pembuatan produk kesehatan atau obat-obatan.

PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI DAN PENENTUAN STANDAR


Perkiraan jumlah produk yang dibuat diwaktu yang akan datang dan
penentuan standar dapat dilakukan beberapa cara antara lain :
a) Penghitungan Forecast Produksi Forecast produksi didasarkan forecast penjualan
perusahaan. Forecast penjualandapat dilakukan dengan metode statistik dan metode
pendapatan. Besarnya forecastproduksi dirumuskan :
b) Dasar Perhitungan BEP (Unit) BEP (Break Even Point) adalah suatu keadaan pada titik
atau jumlah penjualanitu perusahaan tidak laba dan tidak rugi yang berarti total
biaya (Total cost) samadengan total pendapatan (total revenue). Jumlah produk di buat
harus lebih besar dariunit terjual pada BEP.Perhitungan BEP mempunyai asumsi, bahwa :
Biaya dapat dipisah menjadi biayatetap dan variable; Haraga jual dan biaya varibel per
unit dalam periode perhitungnselalu tetap; Semua produksi terjual habis sehingga
kuantitas penjualan sama danganproduksi
c) Penentuan Standar Kinerja (Standar kerja) yang harus ditetapkan meliputi :
 Standar KualitasStandar mengenai kualitas barang atau jasa yang dihasilkan, dapat
dilakukan standarper atribut dari barang dan jasa. Untuk menjamin kualitas barang
perlu pengendalianmutu terpadu. Standar kualitas ini mencakup rencana, proses
produksi, monitoringdan tindak lanjut.
 Standar KuantitasStandar mengenai jumlah barang yang harus dibuat dalam
suatu periode tertentuuntuk mencapai tujuan dan pertumbuhan perusahaan.
 Standar Waktu Proses Standar waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi yang
normal agar diperolehefisiensi yang maksimal.
 Standar Produktivitas (ProductivityStandar mengenai rasio antara output dari proses
produksi dan input yang digunakan.Ukuran productivity dapat diukur baik secara
total maupun partial atau bagian- bagiannya. Ukuran productivity antara lain sebagai
berikut:
1. Total factor Productivity, dihitung denga membaagi Output perusahaan dengan Labor+
Capital + Material + Energy input + Businnes service.
2. .Material Productivity, dihitung dengan membagi Output dengan material.
3. .Labour Productivity, dihitung dengan membagi Output dengan jumlah Labor.

Fungsi Perencanan Produksi

1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadapa rencana strategis
perusahaan.
2. Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi.
3. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.
4. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian
5. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai targetproduksi dan rencana startegis.
6. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk Produksi.
Tujuan dari perencanan produksi

1. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari
waktu.
2. Menetapkan jumlah saat pemesanan bahan baku serta komponen secara ekonomis dan
terpadu.
3. Menetapkan keseimbangan antara tingkat kebutuhan produksi, teknik pemenuhan
pesanan,serta memonitor tingkat persediaan produk jadi setiap saat.
4. Membandingkannya dengan rencana persediaan dan melakukan revisi atas rencana produksi
pada saat yang ditentukan.
5. Membuat jadwal produksi, penugasan, pembebanan mesin dan tenaga kerja yang terperinci
sesuai dengan ketersediaan kapasitas dan fluktuasi permintaan pada suatu periode.
PERTEMUAN 3 DAN 4

B. DESAIN ATAU RANCANGAN PRODUKSI

Gambar 2. Desain Produk


Foto: Shutterstock.com
Pengertian Desain Produk

Pengertian Desain Produk adalah rangkaian usaha untuk mempelajari dan merencanakan benda
pakai yang fungsional, ergonomis, dan estetis sehingga menjadi lebih bernilai dan bermanfaat bagi
penggunanya (konsumen). Biasanya, produk yang telah dirancang akan diproduksi masal secara
industri. Oleh karena itu terkadang bidang studi ini juga disebut sebagai desain industri.
Bahkan dalam bahasa inggris, sebetulnya bidang studi ini disebut dengan Industrial Design.
Namun istilah tersebut tidak dapat diterjemahkan mentah-mentah menjadi desain industri, karena
yang didesain bukanlah industrinya melainkan produknya (Adhi Nugraha,1989).
Kemungkinan besar, translasi yang lebih tepat adalah desain keindustrian. Namun tetap saja
terdengar sedikit rancu. Oleh karena itu, desain produk tetap dianggap menjadi istilah yang lebih
tepat untuk digunakan sebagai terjemahannya. Menanggapi problematika bahasa tersebut, rasanya
menjadi krusial untuk membahas pengertian desain produk berdasarkan makna katanya.

Pengertian Desain Produk berdasarkan Makna Kata


Desain produk terdiri dari dua kata, yaitu desain dan produk. Dalam kamus besar bahasa
indonesia, desain berarti kerangka bentuk atau rancangan. Sedangkan produk adalah barang atau
jasa yang dibuat dan ditambah guna atau nilainya kemudian di proses produksi menjadi hasil akhir
proses produksi tersebut.
Jadi pengertian desain produk secara leksikal adalah aktivitas merancang suatu benda yang
akan diolah dan diproduksi menjadi benda yang lebih bernilai dan bermanfaat. Produksi erat
kaitannya dengan industri yang membutuhkan teknologi, manajemen, dan parameter teknis lainnya
untuk dapat beroperasi.
Menyimpulkan pernyataan di atas, ternyata desain produk tidak hanya melibatkan perancangan
dan estetika saja. Desain produk juga melibatkan banyak disiplin ilmu lainnya. Lalu apa saja
batasan-batasan yang membuat desain produk menjadi unik sehingga dapat menjadi bidang studi
yang spesifik?

Ruang Lingkup Desain Produk


Ruang lingkup yang digeluti oleh desain produk sangatlah luas, mulai dari kriya, alat peraga,
alat transportasi, hingga ke perlengkapan rumah tangga. Jika dikelompokan secara umum, maka
ruang lingkup Desain Produk dapat dibagi menjadi:

1. Desain produk peralatan


2. Desain perkakas lingkungan
3. Desain alat transportasi
4. Desain produk kerajinan (Kriya)

Meskipun luas namun ruang lingkupnya cukup jelas. Maka desain produk adalah cabang ilmu
desain yang unik namun memiliki kadar interdisiplin tinggi. Disiplin-disiplin ilmu tersebut melibatkan
estetika, teknik industri, teknologi informasi, desain grafis, hingga ke manajemen. Hal itu karena
tujuan dari desain produk sendiri memang mencakup banyak hal.

Pengertian Desain Produk berdasarkan Tujuan dan Fungsinya

Pengertian desain produk menurut Ulrich & Eppinger (2008, hlm. 190) adalah layanan
profesional dalam menciptakan dan mengembangkan konsep beserta spesifikasinya yang
mengoptimalkan fungsi, nilai, dan tampilan produk hingga ke sistemnya agar produk lebih
menguntungkan bagi konsumen maupun produsen.

Terdengar komplit sekali bukan? Tidak heran jika desain produk harus memiliki kadar
interdisiplin yang tinggi.
Ulrich & Eppinger (2008, hlm. 190) mengutip dari Drefyus (1967) menerangkan bahwa terdapat 5
tujuan penting dalam proses desain produk, yaitu :

1. Utility (Kegunaan) : Produk yang digunakan harus aman dan mudah pada saat digunakan.
2. Appearance (Tampilan) : Tampilan produk harus unik dan indah agar menjadi produk yang
menarik.
3. Easy to maintenance (Kemudahan pemeliharaan) : Rancangan produk tidak hanya sebatas
untuk penggunaannya saja, namun harus dirancang agar mudah untuk dirawat dan
diperbaiki juga.
4. Low cost (Biaya Rendah) : Produk yang dirancang harus dapat diproduksi dengan biaya yang
rendah agar dapat bersaing.
5. Communication (Komunikasi) : Desain produk harus dapat mengomunikasikan filosofi dan
misi perusahaan atau perancang kepada

Fungsi Desain Produk

Tentunya desain produk memiliki fungsi yang sangat bergantung pada jenis produknya sendiri.
Namun demikian, secara umum dan dilihat berdasarkan objeknya, desain produk memiliki beberapa
fungsi sebagai berikut.

1. Menjadi identitas (brand) dari produk


2. Melindungi produk (quality control)
3. Menambah nilai produk

Rasanya sudah cukup jelas mengenai pengertian desain produk setelah kita menjelajahinya dari
berbagai aspek pembentuknya. Namun untuk memastikan studi yang lebih terarah, sebaiknya kita
tetap membandingkannya dengan berbagai pendapat ahli. Berikut ini adalah beberapa pengertian
desain produk menurut para ahli.

Pengertian Desain Produk menurut Para Ahli


Bagas Prastyowibowo

Desain produk adalah salah satu unsur memajukan industri agar hasil industri produk tersebut dapat
diterima oleh masyarakat, karena produk yang mereka dapatkan mempunyai kualitas baik, harga
terjangkau, desain yang menarik, mendapatkan jaminan dan sebagainya (Prastywibowo, 1999, hlm.
5).

Suyadi Prawirosentono

Desain produk adalah rancang bangun dari suatu produk ( barang ) yang akan diproduksi ( 1996 ,
hlm. 1 ).

Yus R Hadjadinata

Desain produk berhubungan dengan bentuk dan fungsi. Desain mengenai bentuk berhubungan
dengan perencanaan dan penampilan dari produk tersebut. Sedangkan desain mengenai fungsi
berhubungan dengan bagaimana produk tersebut dapat di gunakan (Hadjadinata, 1995, hlm. 18).

mam Djati Widodo

Pengertian desain produk adalah suatu pendekatan sistematis untuk mengintegrasikan perencanaan
produk dan proses yang berpengaruh, termasuk manufaktur dan pendukungnya.

Brutou & Margaret

Desain Produk adalah pengembangan produk yang dirancang untuk memenuhi kepuasan konsumen.

RUANG LINGKUP DESAIN PRODUK


Mulai dari kendaraan sampai HP yang di genggaman kamu sekarang itu semuanya melalui
proses desain. Yuk kenali segala hal tentang desain produk.

Coba lihat benda yang paling dekat dari tanganmu saat ini. Pulpen? Cincin? Sendok?
Kemanapun mata kita mengarah, kita pasti menemukan hasil dari sebuah desain produk. Semua
produk yang hingga saat ini kita gunakan ialah perancangan dan perencanaan suatu benda, agar
memiliki nilai lebih dalam berbagai aspek kehidupan.Misalnya sebagai manusia, tidak mungkin, kan,
kita berdiri terus. Ada kalanya, kita harus melakukan kegiatan ataupun tidak sama sekali dalam
posisi duduk. Karena ada aktivitas duduk inilah, diperlukanlah sebuah benda yang dapat
memfasilitasi sikap duduk. Dari sini, terciptalah kursi, bangku, dingklik, stool, yang pada akhirnya
sesuai dengan kebutuhan spesifik masing-masing sikap.

Pengertian Desain Produk


Dalam bahasa sehari-hari kata desain sering diartikan sebagai sebuah perancangan, rencana
atau gagasan. Pengertian seperti ini tidak sepenuhnya salah tetapi juga tidak sepenuhnya benar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “desain” sepadan dengan kata perancangan.
Namun, kata merancang/rancang aau rancang bangun yang sering disepadankan dengan kata
desain ini nampaknya belum dapat mengartikan desain secara lebih luas.

Kata “desain” yang merupakan berasal dari kata “design” (bahasa Inggris) tetap dipertahankan.
Kata desain ini menggeser kata “rancang bangun” karena kata tersebut tidak dapat mewadahi
kegiatan, keilmuan, keluasan dan pamor profesi atau kompetensi, (Sachari, 2000).

Jika istilah ‘desain’ bermakna ‘rencana’, maka ‘rencana’ adalah benda yang dihasilkan dalam
proses perencanaan. Kegiatannya disebut ’merencana’ atau ‘mencananakan’. Pelaksananya disebut
‘perencana’, sedangkan segala sesuatu yang berkaitan erat dengan proses pelaksanaan pembuatan
suatu rencana, disebut ‘perencanaan’. Jadi kata ‘mendesain’ mempunyai pengertian yang secara
umum setara dengan ‘merencana, merancang, rancang bangun, atau merekayasa, yang artinya
setara dengan istilah ‘to design’ atau ‘designing’ (Bahasa Inggris). Istilah mendesain mempunyai
makna melakukan kegiatan/ aktivitas/proses untuk menghasilkan suatu desain (Palgunadi, 2007).

Dengan demikian, desain bukan semata mata rancangan diatas kertas, tetapi juga proses
secara keseluruhan sampai karya tersebut terwujud dan memiliki nilai. Desain yang merupakan
aktivitas praktis yang meliputi juga unsur-unsur ekonomi, sosial, teknologi dan budaya dalam
berbagai dinamikanya.

Dari kata “desain”, produk yang dihasilkan tentunya berkaitan dengan “bentuk” serta “fungsi”.
Desain harus menghasilkan karya yang berguna, dapat memecahkan masalah dalam kehidupan,
serta memiliki bentuk dengan nilai keindahan di dalamnya. Jika nilai-nilai ini berhasil dicapai, baru
tercipta produk desain.

Meski memenuhi nilai-nilai di atas, sebuah karya desain produk tak jua serta merta layak
dikonsumsi massal. Dalam ilmu desain, Desain Produk ialah cabang ilmu dengan interdisiplin ilmu
yang tinggi. Untuk sampai ke tangan konsumen, suatu karya desain produk melibatkan estetika,
teknik industri, teknologi, desain grafis, hingga manajemen. Hal itu karena tujuan dari desain produk
sendiri memang mencakup banyak hal.
Tujuan Proses Desain Produk dan Fungsinya

G
ambar 3. Handle untuk penumpang yang berdiri di dalam bus atau kereta
Foto: Shutterstock.com
Ulrich & Eppinger (2008: 190) mengutip dari Drefyus (1967) menerangkan bahwa terdapat 5 tujuan
penting dalam proses desain produk, yaitu :

1. Utility (Kegunaan)
Produk yang digunakan harus aman dan mudah pada saat digunakan

2. Appearance (Tampilan)
Tampilan produk harus unik dan indah agar menjadi produk yang menarik.

3. Easy to maintenance (Kemudahan pemeliharaan)


Rancangan produk tidak hanya sebatas untuk penggunaannya saja, namun harus dirancang agar
mudah untuk dirawat dan diperbaiki juga

4. Low cost (Biaya rendah)


Produk yang dirancang harus dapat diproduksi dengan biaya yang rendah agar dapat bersaing

5. Communication (Komunikasi)
Desain produk harus dapat mengomunikasikan filosofi dan misi perusahaan atau perancang kepada
konsumen

Secara objek, desain produk sendiri memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Menjadi identitas (brand) dari produk


2. Melindungi produk (quality control)
3. Menambah nilai produk
Ruang Lingkup Desain Produk
Desain produk merupakan terjemahan dari Industrial Design. Sebagian para ahli
menerjemahkan Industrial Design dengan Desain Produk dan sebagian lainnya menerjemahkan
dengan Desain Industri. Penerjemahan “Desain Industri” dirasa kurang tepat, karena yang didesain
bukanlah industrinya melainkan produknya. (Adhi Nugraha,1989). Dalam perkembangan zaman,
selanjutnya profesi bidang ilmu ini terbagi atas beberapa kelompok kompetensi yang sangat
mungkin mungkin juga dapat berkembang sejalan dengan perkembangan zaman ke depan lagi

a. Desain produk peralatan

b. Desain perkakas lingkungan

c. Desain alat transportasi

d. Desain produk kerajinan (Kriya)

Gambar 4. Set peranti makan yang merupakan produk dari Kriya Keramik
Foto: Shutterstock.com
Meski dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, namun secara umum, membuat suatu
desain produk mempunyai mekanisme yang sama dalam berpikir kreatif untuk perancangan sebuah
produk. Pada akhirnya, produk tersebut harus mampu memenuhi nilai-nilai fungsional yang tepat
dan menjadi solusi bagi masalah yang dihadapi manusia.

Mendesain sebuah produk berarti membaca sebuah pasar, kemauan masyarakat, kemampuan
masyarakat, pola pikir masyarakat serta banyak aspek lain yang akhirnya mesti diterjemahkan dan
diaplikasikan dalam perancangan sebuah produk. Kemampuan sebuah produk bertahan dalam siklus
sebuah pasar ditentukan oleh bagaimana sebuah desain mampu beradaptasi akan perubahan-
perubahan dalam bentuk apapun yang terjadi dalam pasar yang dimasuki produk tersebut.

Desain produk merupakan sebuah bahasa dominan dalam perkembangan dan pola pikir
manusia sejak dahulu kala. Mekanisme dan sistem alur yang berkembang saat ini lahir dari
kebiasaan yang berkembang sejak dahulu kala; Saat manusia purba menemukan masalah untuk
mendapatkan hasil buruan, mereka lantas menciptakan senjata dalam bentuk tombak agar ada alat
yang efektif menangkap binatang yang diburu. Dari contoh tersebut, kita dapat melihat mekanisme
berpikir kreatif yang sama dalam perancangan sebuah produk; berangkat dari masalah, lalu
menciptakan sebuah benda agar dapat dijadikan sebuah solusi yang efektif bagi permasalahan
tersebut.

Kesimpulannya, Desain Produk adalah suatu pendekatan sistematis dari suatu produk (barang) yang
akan diproduksi agar memiliki nilai lebih dalam berbagai aspeknya seperti fungsi yang lebih efektif,
tampilan yang lebih indah, sampai penggunaan yang lebih mudah dan nyaman. Perencanaan benda
ini pun harus mampu diproduksi secara industri dengan lebih efisien pula, baik secara ekonomi
maupun teknis, sehingga memberikan keuntungan bagi konsumen dan produsen.

Isu-Isu Yang Berkaitan Dengan Desain Produk

Gambar 5. Isu lingkungan melahirkan salah satu produk dengan desain yang ramah lingkungan
seperti sikat gigi dari bambu ini
Foto: Shutterstock.com
Untuk mengembangkan sistem dan struktur organisasi yang efektif, maka ada beberapa isu
penting yang harus dipahami yaitu antara lain:

• Desain yang tangguh (Robust Design)

Sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai dengan permintaan walaupun pad kondisi yang tidak
memadai pada proses produksi

• Desain Modular (Modular Design)

Bagian atau komponen sebuah produk dibagi menjadi komponen yang dengan mudah dapat ditukar
atau digantikan

• Computer Aided Design (CAD)

Penggunaan sebuah komputer secara interaktif untuk mengembangkan dan mendokumentasikan


sebuah produk

• Computer Aided Manufacturing (CAM)

Penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin

• Realty Virtual Technology (RVT)

bentuk komunikasi secara tampilan dimana gambar menggantikan kenyataan dan biasanya
pengguna dapat menanggapi secara interaktif

• Analisis Nilai (Value Analysis)

Merupakan kajian dari produk sukses yang dilakukan selama proses produksi

• Desain Yang Ramah Lingkungan (Environmentally Friendly Design)

Merupakan perancangan produk yang telah memasukkan unsur kepekaan terhadap permasalahan
lingkungan yang sangat luas pada proses produksi. Cara yang bisa dilakukan antara lain dengan

 Membuat produk yang dapat didaur ulang


 Menggunakan bahan baku yang dapat di daur ulang
 Menggunakan komponen yang tidak membahayakan
 Menggunakan komponen yang lebih ringan
 Menggunakan energi yang lebih sedikit
 Menggunakan bahan baku yang lebih sedikit
Sebuah dokumentasi yang memadai diperlukan sebuah perusahaan agar aktivitas di dalamnya
menciptakan sebuah kesinambungan. Dokumentasi yang lazim dilakukan di antaranya

1. Gambar Perakitan (Assembly Drawing)

Pandangan produk yang dilepas masing-masing komponenya biasanya melalui gambar tiga dimensi
atau isometris

2. Diagram Perakitan (Assembly Chart)

Sebuah grafik sebagai jalan untuk menerangkan bagaimana komponen mengalir menjadi sub
perakitan dan akhirnya menjadi produk jadi

3. Lembar Rute (Route Sheet)

Daftar operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen dengan bahan yang dirinci dalam bill
of material

4. Perintah Kerja (Work Order)

Sebuah instruksi untuk membuat sejumlah kuantitas produk tertentu biasanya untuk jadwal tertentu

5. Engineering Change Notices (ECN)

Sebuah perbaikan atau perubahan dari gambar teknik atau bill of material

6. Manajemen Konfigurasi (Configuration Management)

Suatu sistem dimana sebuah produk direncanakan dan perubahan konfigurasi diidentifikasi secara
akurat sementara pengendalian dan pertanggungjawaban suatu perubahan tetap terjaga

Langkah Mendesain Produk


1. Identifikasi kebutuhan

2. Kumpulkan ide

3. Menyaring ide

4. Menganalisa ide tersaring

5. Menentukan ide yang paling mungkin


6. Persiapan pewujudan

7. Membuat sampel dan diuji

8. Pengujian pasar

9. Produksi dan pemasaran dalam arti yang sesungguhnya

10.Purna jual dan evaluasi

Sumber Ide Mendesain Produk


A. Internal

 Bagian penelitian

 Konsultan perusahaan

 Tenaga penjualan

 Peran aktif semua pihak

B. Eksternal

 Kecenderungan pasar

 Masukan pelanggan

 Pesaing

 Peramalan

Alternatif Pilihan dalam Desain Produk


1. Mengembangkan produk yang benar-benar baru

2. Penambahan produk yang telah ada (diversifikasi produk) – Diversifikasi konsentrik –


Diversifikasi horizontal – Diversifikasi konglomerat

3. Modifikasi desain produk yang telah ada

4. Mengembngkan produk lokal yang belum pernah ada


2. Meniru produk yang telah ada

Ciri Desain Produk yang Andal

Gam

bar 6. Eames Chair, salah satu kursi ikonis sepanjang masa yang pernah diciptakan oleh maestro

desain, Charles Ormond Eames, Jr and Bernice Alexandra Eames pada tahun 1950-an

Foto: Shutterstock.com

1. Memiliki perkiraan umur / lama penggunaan yang baik

2. Mampu berfungsi untuk penggunaan normal maupun ekstrim

3. Tidak terlalu bergantung pada komponen kritikal

4. Ketergantungan kerusakan pada salah satu bagian sangat kecil

2. Seberapa komponen yang rusak dapat diperbaiki

3. Perawatan yang mudah

PENGAYAAN

Perencanaan produksi merupakan bagian dari perencanaan operasional di dalam perusahaan.


Dalam penyusunan perencanaan produksi, hal yang perlu dipertimbangkan adalah adanya optimasi
produksi sehingga akan dapat dicapai tingkat biaya yang paling rendah untuk pelaksanaan proses
produksi tersebut. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Perencanaan Produksi serta Jenis
Perencanaan Produksi, Fungsi Dan Tujuan Perencanaan Produksi.
Dapat disimpulkan bahwa desain produk adalah perancangan dan perencanaan suatu benda
agar memiliki nilai lebih dalam berbagai aspeknya seperti fungsi yang lebih efektif, tampilan yang
lebih indah hingga ke penggunaan yang lebih mudah dan nyaman serta tidak sulit dirawat untuk
kemudian diproduksi secara industri dengan lebih efisien pula, baik secara ekonomi maupun teknis
sehingga memberikan keuntungan bagi konsumen (pengguna) dan produsen.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-perencanaan-produksi-lengkap/11 juni 2022


20:30

https://smartpresence.id/blog/hr/pengertian-perencanaan-produksi 11 juni 2022 20:30

https://www.duniapengertian.com/2019/07/pengertian-perencanaan-produksi-jenis-fungsi-
tujuan.html?m=1. 11 juni 2022

https://aksaragama.com/manajemen/perencanaan-produksi/15 juni 2022 21:39

Nugraha, Adi. (1989). Desain Produk I. Bandung: ITB.

Ulrich, K.T. dan Eppinger, S.D. (2008). Product Design and Development. 4th Edition, McGraw-Hill:
New York.
1. Nama Penyusun, ALFI MULYANI.S.E
Institusi, Tahun Ajar SMK NEGERI 1 LUBUK SIKAPING, TP. 2023/2024
2. Jenjang Sekolah SMK
3. Fase/Kelas F / XI
4. Kode Modul KP.XI.1.3 DAN KP.XI.1.4
5. Alokasi Waktu (menit) 4 TM x 5 JP x 45 MENIT (900 MENIT)
6. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu antara lain :
3. Menyusun proses kerja pembuatan prototype/contoh
produk
4. Menghitung biaya produksi
7. KKTP A. Menyusun proses kerja pembuatan prototype/contoh
produk
1. Prototype
2. Kegunaan prototype/contoh produk
3. Tahapan proses kerja pembuatan prototype/contoh produk
4. Proses kerja proses kerja pembuatan prototype/contoh
produk
B. Menghitung biaya produksi
1. Biaya
2. unsur- unsur biaya produksi
3. jenis – jenis biaya produksi
4. menghitung biaya produksi
5. menentukan harga jual
8. Profil Pelajar Pancasila 1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
2. Berakhlak mulia
3. Mandiri
4. Berfikir kritis
5. Kreatif
9. Sarana Prasarana Laptop, Internet, Infokus, ATK
10. Moda (PJJ, TM, Blended) TM
11. Kegiatan Pembelajaran Diskusi, Penugasan, Presentasi
12. Kata Kunci (materi Projek Kreatif dan Kewirausahaan
pokok)
13. Kode Perangkat KP.3 Dan KP.4
14. Jumlah Peserta Didik 36 Siswa
15. Karakteristik Peserta Reguler
Didik
16. 15. Materi Ajar 1. Proses kerja pembuatan prototype/contoh produk
Pertemuan 5
1.1 Pengertian produk dan produksi
1.2 Perbedaan produk barang dan jasa
Pertemuan 6
1.3 Pengertian prototype produk
1.4 Tahapan prototype produk
2. Perhitungan biaya produksi/HPP
Pertemuan 7
2.1 Pengertian biaya produksi dan harga pokok produksi
2.2 Jenis-jenis biaya produksi
2.3 Unsur-unsur biaya produksi
Pertemuan 8
2.3 Penghitungan total biaya produksi, HPP dan
penetapan harga jual
2.4 Penghitungan keuntungan dan Break Event
Point/BEP
KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
KEGIATAN PEMBELAJARAN 6

Durasi
No. Kegiatan
Waktu
A Pendahuluan : 15’
- Guru menyapa siswa dengan salam
- Guru memerintahkan atau meminta salah satu siswa memimpin
berdoa bersama-sama sebelum pelajaran dimulai
- Guru melakukan presensi siswa
- Guru memberikan kuis
- Siswa mengerjakan kuis

B Inti 195’
- Guru menyampaikan materi pembelajaran ((Proses kerja
pembuatan prototype/contoh produk) tentang pengertian
prototype produk dan tahapan prototype produk dan tujuan
pembelajaran
- Membentuk kelompok belajar beranggotakan 5-6 siswa/murid
- Siswa diminta untuk menganalisis dan mengidentifikasikan masalah
terkait tayangan video tentang prototype produk dan tahapan
prototype produk
- Siswa kemudian diberikan LKPD untuk mencatat apa yang diketahui
dan didapatkan saat meyimak video dan membahasnya bersama
anggota kelompok kemudian membuat resume
- Setelah selesai, guru mengulas video tersebut dengan memberikan
pertanyaan pemantik kepada siswa untuk dijadikan bahan diskusi
- Setiap kelompok membuat peta konsep dan mempresentasikannya
- Guru mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh setiap kelompok
- Guru memberikan ice breaking
- Siswa diberi tugas individu untuk membuat proses/alur kerja
pembuatan prototype produk, sesuai dengan bidang keahlian
masing-masing
C Penutup 15’
- Guru dan siswa melakukan refleksi bersama-sama terkait topik yang
sedang dibahas
- Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
- Guru menyampaikan bahwa ada asesmen sumatif di pertemuan
selanjutnya
- Guru meminta salah satu siswa (bergantian) untuk mengakhiri
pertemuan pembelajaran hari ini dengan berdoa bersama-sama
KEGIATAN PEMBELAJARAN 7

No. Kegiatan Durasi waktu


A Pendahuluan : 15’
- Guru menyapa siswa dengan salam
- Guru memerintahkan atau meminta salah satu siswa memimpin
berdoa bersama-sama sebelum pelajaran dimulai
- Guru melakukan presensi siswa
- Guru melakukan apersepsi terkait materi pembelajaran
B Inti 195’
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi
pembelajaran (Menghitung Biaya Produksi) tentang
pengertian biaya produksi dan HPP, dan pengelompokkan biaya
- Guru memberikan assessment diagnosis non kognitif
- Membentuk kelompok belajar beranggotakan 5-6 siswa/murid
- Siswa diminta untuk menganalisis dan mengidentifikasikan
tentang biaya produksi pada bahan ajar studi kasus yang
diberikan
- Siswa kemudian diberikan LKPD untuk mencatat apa yang
diketahui dan didapatkan saat mempelajari bahan ajar dan
membahasnya bersama anggota kelompok kemudian membuat
resume
- Setelah selesai, guru memberikan penjelasan tambahan dan
memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa untuk dijadikan
bahan diskusi
- Setiap kelompok membuat peta konsep dan
mempresentasikannya
- Guru mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh setiap
kelompok
- Guru memberikan ice breaking
- Siswa diberi tugas individu untuk mengelompokkan biaya
produksi produk yang akan dibuat, sesuai dengan bidang
keahlian masing-masing
C Penutup 15’
- Guru dan siswa melakukan refleksi bersama-sama terkait topik
yang sedang dibahas
- Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
- Guru meminta salah satu siswa (bergantian) untuk mengakhiri
pertemuan pembelajaran hari ini dengan berdoa bersama-sama
KEGIATAN PEMBELAJARAN 8

No. Kegiatan Durasi waktu


A Pendahuluan : 15’
- Guru menyapa siswa dengan salam
- Guru memerintahkan atau meminta salah satu siswa memimpin
berdoa bersama-sama sebelum pelajaran dimulai
- Guru melakukan presensi siswa
- Guru melakukan apersepsi terkait materi pembelajaran
B Inti 195’
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi
pembelajaran (Menghitung Biaya Produksi) tentang
perhitungan biaya, HPP dan Break Event Point/BEP
- Guru memberikan assessment diagnosis non kognitif
- Membentuk kelompok belajar beranggotakan 5-6 siswa/murid
- Siswa diberikan berupa lembaran bahan ajar yang berisikan
studi kasus tentang kegiatan produksi dan perhitungan biaya
produksi beberapa kegiatan usaha mulai dari usaha produksi
barang maupun usaha jasa.
- Siswa kemudian diberikan LKPD untuk mencatat apa yang
diketahui dari bahan ajar yang dibaca dan membahasnya
bersama anggota kelompok kemudian membuat resume
- Setelah selesai, guru membahas terkait studi kasus tersebut
dengan memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa untuk
dijadikan bahan diskusi
- Setiap kelompok membuat peta konsep dan
mempresentasikannya
- Guru mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh setiap
kelompok
- Guru memberikan ice breaking
- Siswa diberi tugas individu untuk membuat perhitungan biaya
produksi,HPP dan Break Event Point/BEP produk yang akan
dibuat, sesuai dengan bidang keahlian masing-masing
C Penutup 15’
- Guru dan siswa melakukan refleksi bersama-sama terkait topik
yang sedang dibahas
- Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
- Guru meminta salah satu siswa (bergantian) untuk mengakhiri
pertemuan pembelajaran hari ini dengan berdoa bersama-sama
ASESMENT DIAGNOSTIK NON KOGNITIF

Nama : …………………………………………
Kelas : …………………………………………
No. Pertanyaan
1. Apakah kamu senang belajar di
rumah?
2. Apakah kamu menyukai bekerja
dalam kelompok?
3. Apakah kamu bersemangat untuk
belajar materi ini?
4. Apa harapanmu setelah mempelajari
materi ini?
5. Siapa yang membantumu jika kamu
memiliki kesulitan dalam belajar?

Tindak Lanjut

c. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak berdiskusi.


d. Menentukan tindak lanjut dan mengkomunikasikan dengan siswa serta orangtua jika
diperlukan.
ASESMENT DIAGNOSTIK KOGNITIF

Nama : …………………………………………
Kelas : …………………………………………
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apakah yang dimaksud dengan produk?
2. Apakah yang dimaksud dengan produksi?
3. Jelaskan tujuan kegiatan produksi?!
4. Tuliskan ciri-ciri produk barang dan jasa ?!
5. Jelaskan karakteristik utama perbedaan produk
barang dan jasa ?!
6. Tuliskan contoh-contoh produk barang dan
jasa (masing-masing minimal 5 contoh) ?!
7. Apa yang dimaksud dengan prototype/contoh
produk?
8. Jelaskan tujuan pembuatan prototype/contoh
produk ?!
9. Jelaskan tahapan-tahapan dalam prototype
produk ?!
10. Tuliskan skema alur/proses kerja protype
produk?!

Tindak Lanjut

Setelah semua murid menyelesaikan asesmen, gunakan contoh regulasidi bawah ini untuk:
Melakukan penilaian untuk masing-masing murid, dengan memberikan nilai 1 apabila
jawaban benar, dan nilai 0 apabila jawaban salah. Jadi, seorang murid yang bisa menjawab
dengan benar 10 soal akan mendapatkan nilai 10.
Menghitung rata-rata kelas, dengan menambahkan nilai total semua murid, dan membagi
dengan jumlah murid yang mengikuti asesmen awal.
Berdasarkan hasil penilaian, bagi siswa menjadi 3 kelompok
● Siswa dengan rata-rata kelas akan diajar oleh guru

● Siswa 1 semester di bawah rata-rata mendapatkan pelajaran tambahan dari guru

● Siswa 2 semester di bawah rata-rata akan dititipkan ke kelas di bawah, atau


dibuatkan kelompok belajar yang didampingi orang tua, anggota keluarga, dan
pendamping lainnya yang relevan
ASESMENT FORMATIF KEGIATAN PEMBELAJARAN 5

- Tugas Kelompok

Petunjuk :

Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa kemudian menganalisis video
https://www.youtube.com/watch?v=7PcT7g_o5oQ
Setelah selesai setiap kelompok secara bergantian menuliskan materi yang didapat pada
kertas sticky notes dan menempelkannya di papan tulis.
LKPD dan Lembar Penilaian (terlampir)

- Tugas Individu

Siswa diminta untuk melakukan observasi usaha masyarakat di lingkungan sekitar (dengan
pengamatan maupun wawancara) tentang apa saja produk barang atau jasa yang dihasilkan
masyarakat saat ini, dan membuat pengelompokkan berdasarkan kelompok produk tersebut

Hasil pekerjaan dibuat format power point dan dikirimkan ke email GoogleCllassroom

ASESMENT FORMATIF KEGIATA PEMBELAJARAN 6

- Tugas Kelompok

Petunjuk :

Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa kemudian menganalisis video
https://www.youtube.com/watch?v=IkR00IRe14Q dan mencatat pada LKPD
LKPD dan Lembar Penilaian (terlampir)

- Tugas Individu

Siswa diminta membuat desain prototype/contoh produk yang telah dipilih sesuai dengan bidang
keahlian masing-masing dan membuat alur kerjanya.

Tugas dibuat dalam kertas HVS dan doable folio dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

ASESMENT FORMATIF KEGIATAN PEMBELAJARAN 7

- Tugas Kelompok

Siswa duduk berkelompok dengan jumlah anggota 5-6 orang/ kelompok, masing-masing
kelompok sudah memiliki bahan ajar studi kasus tentang kegiatan dan biaya produksi ddari
beberapa usaha. Masing-masing kelompok mencatat apa yang ditemukan dalam bacaan
pada LKPD. Setelah masing-masing berdiskusi dalam kelompok selanjutnya
mempresentasikan hasil diskusi diskusi di depan kelas.
LKPD dan Lembar Penilaian terlampir

- Tugas Individu
Siswa diminta mengelompokkan biaya-biaya produksi apa saja yang akan dibutuhkan
dalam pembuatan produk nantinya mulai dari pembuatan contoh desain(prototype) produk
sampai produk tersebut siap jual, dalam rangka untuk menentukan harga jual.
ASESMENT FORMATIF KEGIATAN PEMBELAJARAN 8

- Tugas Kelompok

Siswa duduk berkelompok dengan jumlah anggota 5-6 orang/ kelompok, masing-masing
kelompok sudah memiliki bahan ajar studi kasus tentang kegiatan dan biaya produksi dari
beberapa usaha. Masing-masing kelompok mencatat apa yang ditemukan dalam bacaan
pada LKPD. Setelah masing-masing berdiskusi dalam kelompok selanjutnya
mempresentasikan hasil diskusi diskusi di depan kelas.
LKPD dan Lembar Penilaian terlampir

- Tugas Individu

Siswa diminta menghitung biaya-biaya produksi, HPP, BEP dan keuntungan dari kegiatan
produksi produknya sesuai bidang keahlian masing-masing.

LEMBAR PENILAIAN

NO. Nama Kelompok Alat dan Kerapihan Kesesuaian Waktu Proses


Bahan Kerja
1
2
dst

ASESMENT SUMATIF

Jawablah uraian di bawah ini dengan benar dan tepat!


6. Apa yang dimaksud dengan biaya produksi dan harga pokok produksi?
7. Apa yang dimaksud dengan biaya implisit dan eksplisit?
8. Jelaskan unsur-unsur dari biaya produksi ?!
9. Tuliskan contoh yang termasuk biaya langsung, biaya tidak langsung dan overhead ?!
10. Jelaskan jenis-jenis biaya produksi ?!

Rumusan penilaian :

Nilai = (total skor perolehan/total skor ) x 20


Total Skor = 100

REFLEKSI GURU

Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai denga napa yang saya rencanakan?
8. Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
9. Apa solusi untuk hal tersebut?
10. Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?
11. Apa kesulitan yang dialami peserta didik dalam mencapai tujuan pembeajaran?
12. Apakah yang kalian pahami hari ini?
13. Bagian mana yang belum dipahami?
14. Apakah asesmen membantu kalian?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA KELOMPOK


MENYIMAK TAYANGAN VIDEO

Tugas:

Lihat dan amati video yang ditayangkan lalu tulislah apa yang anda pelajari dari video tersebut ke
dalam table di bawah ini !

Kelompok : …………………………………………
Kelas : …………………………………………
Nama Anggota
Kelompok : 1. …………………………………………
: 2. …………………………………………
: 3. …………………………………………

Apa yang anda pelajari


Materi Apa yang anda ketahui setelah melihat tayangan
video
LEMBAR PENILAIAN

Proses Lembar Kerja


Proses mendapatkan
NO. NAMA KELOMPOK (worksheet)
informasi dari YouTube
berkelompok
1.
2.
Dst.

RUBRIK PENILAIAN

Belum Cukup Sangat


Kompeten
ASPEK Kompeten Kompeten Kompeten
(71-90)
(0-60) (61-70) (91-100)
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mendap belum menunjukkan menunjukkan sangat
atkan menunjukkan sikap sikap menunjukkan
informas sikap memperhatikan memperhatikan sikap
i dari memperhatika video dan video dan memperhatikan
YouTub n video, mampu mampu video dan
e belum dapat menjawab lisan menjawab lisan mampu
menjawab dengan tepat dengan tepat menjawab lisan
lisan yang dengan tepat
tepat
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Lembar tidak mampu mampu mampu sangat mampu
Kerja berdiskusi berdiskusi berdiskusi berdiskusi
(worksheet) dengan dengan dengan dengan
berkelompo temannya dan temannya dan temannya dan temannya dan
k tidak menjawab 2/3 menjawab menjawab
menjawab pertanyaan. semua semua
satu pertanyaan. pertanyaan
pertanyaan dengan
pun. alasannya.

Keterangan :

Penilaian sikap berbentuk buku anekdot (tentang perilaku siswa saat berdiskusi dan saat
pembelajaran)
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai
level kompeten
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL AKTIVITAS

INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK


SANGAT KOMPETEN
ASPEK BELUM KOMPETEN (0-6) CUKUP KOMPETEN (6-7) KOMPETEN (8-9)
(10)
Proses presentasi hasil Peserta didik tidak mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampu
mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
observasi observasi namun dengan observasi dengan sikap observasi dengan sikap
sikap yang kurang baik yang baik namun tidak yang baik dan mampu
mampu berkolaborasi berkolaborasi
Hasil pencarian informasi Peserta didik tidak mampu Peserta didik mampu Peserta didik mampi Peserta didik mampu
terkait pelayanan prima mendapatkan informasi di mendapatkan informasi mendapatkan informasi mendapatkan informasi
1 tempat dari 1 kantor dengan baik dari 2 kantor dengan baik dari 3 kantor dengan baik.

Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remedial.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten.

PENGAYAAN DAN REMEDIAL:


Siswa yang sangat kompeten akan diberikan pengayaan berupa latihan soal hots terkait pelayan prima.
Siswa yang belum kompeten akan diberikan remedial berupa pendampingan belajar mengenai materi yang belum dipahami. Dan mengerjakan soal
latihan yang serupa sesuai tujuan pembelajaran.
PERTEMUAN 5

A. PENGERTIAN PRODUK DAN PRODUKSI


1. Pengertian Produk
Produk adalah hasil proses produksi yang
dilakukan oleh produsen atau perusahaan
yang nantinya akan dijual kepada
konsumen yang membutuhkan. Sebagian
besar pendapatan suatu perusahaan
berasal dari produk yang dijualnya kepada
para konsumen, konsumen akan membeli
produk tersebut untuk keperluannya sehari-
hari,maupun untuk memenuhi
kepuasannya.

Gambar 2: contoh produk barang https://zabuyza.blogspot.com/2016/08/produk-


barang-dan-jasa-indikator_25.html, diakses tanggal 14 September 2018 jam
10:24

Beberapa contoh produk yang dihasilkan oleh berbagai macam perusahaan


diantaranya seperti:

 Contoh pada makanan: Mie Instan, Sosis, Pizza, Kue, Cemilan, dll. Pada bumbu dan
bahan untuk memasak misalnya seperti Minyak Goreng, Tepung Terigu, Kaldu Ayam,
Mentega, Margarin, dan lain-lain.
 Contoh pada minuman: Air mineral / air minum kemasan, minuman kaleng / botol, Susu
Kemasan, dan lain-lain
 Contoh pada elektronik: Handphone/ telepon genggam, konsol game, televisi, komputer,
laptop, dan lain-lain.
2. Pengertian Produksi

Gambar 3: Produksi pakaian yang dilakukan oleh buruh di perusahaan


https://softwareaccountingsurabaya.com/2017/12/31/manajemen-operasional-produksi-dengan-masing-masing-ruang-
lingkupnya-apa-saja/, diakses tanggal 14 September 2018 jam 10:54

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan.

Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan
produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah
sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.

Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.


Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.
Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.Produksi
adalah kegiatan yang dapat menimbulkan manfaat atau faedah baru.

Manfaat/faedah baru terdiri atas beberapa macam, misalnya faedah bentuk, waktu dan
tempat. Contohnya :
a. Seorang wirausahawan yang kreatif mengubah bentuk kayu menjadi meja, kursi dan
sebagainya hal ini merupakan faedah bentuk.
b. Seorang wirausahawan membawa hasil pertanian dari perdesaan ke perkotaan, hal ini
merupakan tambahan tempat.
c. Seorang wirausahawan mempunyai hasil pertanian yang disimpan di dalam gudang
kemudian dikeluarkan lagi sampai waktu yang diperlukan. Hal ini merupakan faedah
waktu.

B. PERBEDAAN PRODUK BARANG DAN PRODUK JASA

Perbedaan barang dan jasa sebenarnya sudah jelas berbeda satu sama lain. Barang dan
jasa memang tak pernah bisa dipisahkan satu sama lain dalam kegiatan perekonomian kita.
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai perbedaan keduanya terlebih dahulu kita pahami
apa arti kedua hal tersebut.
Secara garis besar berikut ciri-ciri produk barang dan produk jasa :
Produk Barang Produk Jasa
1. Produk berwujud 1. Produk tidak berwujud
2. Produk bias disimpan 2. Produk tidak bisa disimpan
3. Produk bisa dijual kembali 3. Sulit untuk dijual kembali
4. Aspek mutu mudah diukur 4. Banyak aspek mutu sulit diukur
5. Penjualan terpisah dari produksi 5. Penjualan merupakan bagian dari jasa
6. Mudah melakukan otomatisasi 6. Sulit untuk melakukan otomatisasi

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai perbedaan keduanya terlebih dahulu kita
pahami apa arti kedua hal tersebut.Apa yang dimaksud barang? Barang adalah sebuah
produk fisik secara terlihat atau berwujud sehingga dapat diberikan kepada pihak pembeli,
sehingga bisa dipindah tangankan dari pihak penjual ke pihak pembeli. Barang sendiri
mempunyai ciri-ciri, seperti berwujud, bermanfaat dan bernilai. Sehingga manfaat dari barang
ini bisa dirasakan ketika digunakan. Jika digunakan, maka benda, manfaat dan nilainya bisa
berkurang bahkan juga bisa habis.
Barang sendiri bisa diperoleh baik secara bebas maupun ekonomi. Hal ini juga
menjadikannya dikategorikan ke dalam jenis barang ekonomi dan barang bebas. Dimana barang
ekonomi adalah sebuah barang yang bisa diperoleh berdasarkan hasil pengorbanan, berupa
minuman maupun makanan yang membutuhkan uang ketika hendak membelinya. Sedangkan
barang bebas yaitu barang yang bisa diperoleh tanpa adanya pengorbanan, seperti halnya udara
dan cahaya matahari. Sedangkan berdasarkan kegunaannya sendiri, barang dikategorikan
menjadi barang konsumsi dan barang produksi. Barang konsumsi ini merupakan barang yang
bisa langsung dipakai dan juga dikonsumsi pembelinya, seperti pakaian jadi. Barang produksi
merupakan barang yang baru bisa digunakan ketika sudah melalui proses produksi selanjutnya,
misalnya kain untuk pakaian.
Sementara itu, jasa sendiri merupakan setiap aktivitas atau pekerjaan jasa yang
ditawarkan dari suatu pihak ke pihak yang lain berdasarkan prinsip intangibel. Jasa sendiri tidak
menimbulkan perpindahan atas kepemilikan apapun. Hasil produksinya sendiri bisa tidak terikat
dalam produk fisik ataupun bisa terikat dalam produk fisik. Sehingga bisa kita simpulkan
karakteristik utama perbedaan barang dan jasa berikut ini:
a. Intangibility
Jasa berbeda dengan barang. Jika barang merupakan objek, alat atau benda maka jasa
adalah perbuatan, kinerja (performance) atau usaha. Bila barang dapat dimiliki, maka jasa
hanya dikonsumsi tidak dapat dimiliki. Meskipun sebagian besar jasa dapat berkaitan dan
didukung oleh produk fisik (misalnya telepon dalam jasa komunikasi), (pesawat dalam jasa
angkutan udara, makanan dalam jasa restoran), esensi yang dibeli dari pelanggan adalah
kinerja yang diberikan oleh produsen kepadanya.
Jasa bersifat intangible, maksudnya tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar atau diraba
sebelum dibeli dan dikonsumsi. Dengan demikian orang tidak dapat menilai kualitas jasa
sebelum dia mengonsumsinya sendiri. Bila pelanggan membeli suatu jasa dia hanya
menggunakan, memanfaatkan atau menyewa jasa tersebut .
b. Inseparability
Barang biasanya diproduksi kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sebaliknya jasa umumnya
dijual terlebih dahulu baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi
antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa. Kedua
pihak mempengaruhi hasil yang keluar (outcome) dari jasa tersebut. Dalam hubungan
penyedia jasa dan pelanggan ini efektivitas individu yang menyampaikan jasa merupakan
unsur penting. Dengan demikian kunci keberhasilan bisnis jasa ada pada proses rekruitmen,
kompensasi, pelatihan dan pengembangan karyawan.
c. Variability
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis,
tergantung pada siapa, kapan, dimana jasa tersebut dihasilkan. Para pembeli jasa sangat
peduli dengan variabilitas yang tinggi ini dan seringkali mereka meminta pendapat orang lain
sebelum memutuskan untuk memilih. Dalam hal ini penyedia jasa dapat melakukan tiga
tahap dalam pengendalian kualitasnya, sebagai berikut:
a) Melakukan investasi dalam seleksi dan pelatihan personil yang baik
b) Melakukan standarisasi proses pelaksanaan jasa
c) Memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan keluhan, survei pelanggan
sehingga pelayanan yang kurang baik dapat dideteksi dan dikoreksi.
d. Perishability
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi kereta api yang
kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau jam tertentu tanpa pasien akan hilang begitu
saja karena tidak dapat disimpan untuk digunakan di waktu yang lain. Komponen jasa dapat
menjadi bagian kecil atau bagian utama dari seluruh penawaran tersebut.
Berdasarkan kenyataan ini barang atau jasa dapat dibedakan menjadi lima kategori,
yaitu:
a) Produk fisik murni, yaitu semata-mata terdiri atas produk fisik, misalnya sabun mandi,
pasta dan lain-lain
b) Produk fisik disertai dengan jasa pendukung, misalnya produsen motor memberi
penawaran lebih dari sekedar motor saja . produsen motor juga bisa memberikan
fasilitas pengantaran, reparasi, pemeliharaan dan pemasangan suku cadang.
c) Hybrid, yaitu penawaran terdiri atas barang dan jasa yang sama porsinya. Misalnya
penjualan komputer yang disertai jasa instalasi sofwarenya.
d) Jasa utama yang didukung dengan jasa minor. Misalnya penjualan jasa transportasi jarak
jauh dan bimbingan ibadah haji. Dalam transportasi jarak jauh yang ditawarkan adalah
jasa transportasi menggunakan pesawat , akan tetapi peaksanaannya memerlukan
barang berupa pesawat, majalah, makanan dan minuman.
e) Jasa murni, misalnya psikologi, fisioterapi dan konsultasi hukum.
PERTEMUAN 6

C. PENGERTIAN PROTOTYPE/CONTOH PRODUK

Prototipe produk (purwa–rupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk, prototype
merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut
keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang.
Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototype dibuat untuk diserahkan pada
pelanggan (lead–user) agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya
jika pelanggan memiliki komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industri
mendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehingga menciptakan suatu
sistem inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan sebagai
upaya pemenuhan kepuasan pelanggan (customers).

D. TAHAPAN PROTOYPE PRODUK


1. Tahapan-tahapan prototype produk
Adapun tahapan-tahapan dari prototype produk adalah sebagai berikut:
a. Pendefinisian produk: merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan
dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek
hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap
konsumen.
b. Working model: dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara
keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari
pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah
dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan
membantu perancangan prototipe rekayasa.
c. Prototipe rekayasa (engineering prototype): dibuat seperti halnyaworking
model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari
working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan
menjadi prototipe produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi.
Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan
kebutuhan rancangan sistem produksi.
d. Prototipe produksi (production prototype): bentuk yang dirancang dengan seluruh
fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada
skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk
dan part-nya.
e. Qualified production item: dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan
diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi
segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut
biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum.
Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu
memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal:
keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan ( wear–and–tear),
pelanggaran, siklus break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan
program pemasaran.
f. Model: merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun ( look–like–
models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala
yang diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun
sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user.Prototipe adalah bentuk efetif
dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk
produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan
produk akhir.
2. Skema lembar kerja pembuatan prototype produk

Berikut ini adalah skema lembar kerja pembuatan prototype produk.

Identifikasi Kebutuhan Bisnis


Pemakai Akhir

Merencanakan Prototype produk Proses pembuatan prototype


sesuai schedule

Membuat prototype produk sesuai


schedule

Menguji prototype produk

Pemeliharaan prototype Revisi prototype produk agar memenuhi


kebutuhan pemakai akhir dengan lebih baik

Menggunakan prototype produk untuk produksi


produk sesuai kebutuhan pemakai akhir
PERTEMUAN 8

A. Penghitungan total biaya produksi, HPP dan penetapan harga jual


1. Penghitungan total biaya produksi dan HPP
HPP atau modal pokok menjadi hal pertama yang harus dihitung. HPP atau modal pokok
adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk atau jasa dalam sebuah
ukuran. Contohnya modal poko membuat 1 porsi pecel ayam, 1 pasang sepatu, 1 paket
cuci mobil, dan sebagainya.
Berikut ini rumus penghitungan HPP

HPP = Total biaya produksi


Jumlah produk yang dihasilkan

- Cara Penghitungan HPP produk barang


Contoh : Sebuah usaha kuliner “ Ayam Geprek “ membutuhkan biaya-biaya berikut untuk
membuat ayam geprek
No Bahan-bahan Biaya yang Dikeluarkan
1 1 ekor ayam broiler ukuran 1.5 Kg dipotong 9 buah Rp. 30.000
2 Tepung bumbu 500 gr Rp. 12.000
3 Minyak goring 1 liter Rp. 11.000
4 Bumbu dan sambal Rp. 5.000
5 Biaya lain-lain Rp. 5.000
Total Biaya Rp. 63.000

Penghitungan harga pokok produksi ayam geprek adalah sebagai berikut :

HPP = Total biaya produksi


Jumlah produksi yang dihasilkan
= Rp. 63.000
9 potong
= Rp. 7.000
Jadi HPP untuk 1 potong ayam geprek adalah Rp. 7.000

- Cara Penghitungan HPP Jasa


Contoh : Sebuah usaha “ Digital Printing “ mendapatkan orderan 1 paket brosur yaitu
sebanyak 1.000 lembar (2 rim)

No. Bahan-bahan Biaya yang Dikeluarkan


1 Kertas HVS 2 rim Rp. 40.000
2 Tinta cetak Rp. 30.000
3 Jasa desain Rp. 25.000
4 Jasa tenaga printing Rp. 25.000
Total Biaya Bahan Rp. 120.000

Penghitungan HPP 1 paket brosur adalah sebagai berikut :

HPP = Total Biaya Produksi


Jumlah produk yang dihasilkan
HPP = Rp. 120.000
1 paket
HPP = Rp. 120.000
Jadi HPP 1 paket brosur adalah Rp. 120.000

2. Penetapan harga jual


Dalam menetapkan harga jual, terlebih dahulu baiknya melakukan survey pasar untuk
mengetahui harga tertinggi dan terendah yang ada di pasaran, setelah itu barulah bisa
menetapkan harga disekitar harga pasaran tersebut. Jika memungkinkan bisa menetapkan
harga tertinggi apabila produk yang kita tawarkan memiliki nilai tambah yang memberikan
manfaat atau keuntungan bagi pembeli.
Setelah menetapkan harga jual selanjutnya dikurangi dengan HPP yang sudah dicari,
apabila penghitungannya masih rugi, maka lakukan uji coba dengan penggantian bahan
atau melakukan efesiensi lainnya agar dapat memperoleh keuntungan.

Cara menentukan harga jual dan mencari persentase laba


1. Dengan menetapkan persentase laba yang di inginkan
Contoh : HPP untuk 1 porsi ayam geprek adalah Rp. 7.000
Laba yang diinginkan penjual adalah 50 %
Berarti Laba yang diinginkan adalah = 50 % X Rp. 7.000
= Rp. 3.500
Maka HARGA JUAL 1 porsi ayam geprek = Laba yang dinginkan + HPP
= Rp. 3.500 + Rp. 7.000
= Rp. 10.500
Jadi Harga Jual 1 porsi ayam geprek adalah = Rp. 10.500
2. Harga jual yang sudah ditetapkan Supplyer
Contoh : 1 bh Donat Madu harga jual ditetapkan supplyer : Rp. 3.000
HPP donat di took cabang adalah : Rp. 2.500
Laba = Harga Jual – HPP
= Rp. 3.000 - Rp. 2.500
= Rp. 500

% Laba = Harga Jual – HPP x 100


HPP
= Rp. 3.000 - Rp. 2.500 x 100
Rp. 2.500

= 20 %

B. Penghitungan keuntungan dan BEP/Break Event Point


Break Event Point/BEP atau yang dikenal dengan titik impas diartikan sebagai suatu
keadaan dimana perusahaan dalam kegiatan operasinya tidak memperoleh keuntungan dan
juga tidak mengalami kerugian. Dalam menghitung besarnya break event point atau titik
impas dibutuhkan komponen-komponen biaya, berupa : biaya tetap, biaya variable dan
harga jual produk.
Penghitungan BEP dibedakan menjadi dua metode, yaitu BEP untuk setiap unit dan BEP
untuk setiap penjualan dalam nilai rupiah.
1. BEP dasar unit (jumlah produksi minimal)
Dalam penghitungan BEP menggunakan dasar unit, kita akan menghitung jumlah barang
atau jasa yang harus diproduksi untuk mendapatkan titik impas.

BEP = FC
P – VC

Keterangan : BEP : Break Event Point (titik impas)


FC : Fix ed Cost (Biaya tetap)
P : Price (Harga jual per unit)
VC : Variable Cost (Biaya variable per unit)
Contoh : Berikut adalah data biaya-biaya produksi milik Cake Nusantara
- Total biaya tetap Rp. 20.000.000
- Total biaya variabel per unit Rp. 20.000
- Harga jual per unit Rp. 40.000
Atas dasar biaya-biaya tersebut, penghitungan BEP dengan dasar unit Cake
Nusantara adalah sebagai berikut :

BEP = FC
P - VC
= Rp. 20.000.000
Rp. 40.000 – Rp. 20.000
= 1.000 unit
Jadi titik impas dapat dicapai jika Cake Nusantara mampu menjual 1.000
unit produk

2. BEP dasar penjualan


Dalam penghitungan BEP menggunakan dasar penjualan , kita akan menghitung jumlah
penjualan dalam satuan rupiah untuk mendapatkan titik impas.

BEP = FC
(1 – VC/P)

Keterangan : BEP : Break Event Point (titik impas)


FC : Fix ed Cost (Biaya tetap)
P : Price (Harga jual per unit)
VC : Variable Cost (Biaya variable per unit)
Penghitungan ( 1 – VC(P) biasa juga disebut dengan margin kontribusi per unit.
Contoh : Berikut adalah data biaya-biaya produksi milik Cake Nusantara
- Total biaya tetap Rp. 20.000.000
- Total biaya variabel per unit Rp. 20.000
- Harga jual per unit Rp. 40.000
Atas dasar biaya-biaya tersebut, penghitungan BEP atas dasar penjualan
Cake Nusantara adalah sebagai berikut :

BEP = FC
(1 – VC/P)
= Rp. 20.000.000
(1 - Rp. 40.000 /Rp. 20.000)
= Rp. 40.000.000
Jadi titik impas dapat dicapai jika Cake Nusantara jika mampu melakukan
penjualan sebesar Rp. 40.000.000

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Ayodya, Wulan. 2019. Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Jakarta : Erlangga

Pramudhita, Nurul Bekti. 2019. Produk Kreatif dan Kewirausahaan : Media Tama

Ayuningsih, Rahmah Ulfah dkk. 2018. Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK Kelas XI. Surakarta:
Mediatama.

https://zabuyza.blogspot.com/2016/08/produk-barang-dan-jasa-indikator_25.html, diakses tanggal


14 September 2018 jam 10:24
https://www.slideshare.net/athameidy/manajemen-operasional-42247626, diakses tanggal 14
Sepetember 2018 jam 11:42 Wib

http://www.dotoys.id/robot-spirit-side-ms-rx-78-1-prototype-gundam-ver-a-n-i-m-e/, diakse tanggal


14 September 2018 Jam 12:12

http://www.dotoys.id/robot-spirit-side-ms-rx-78-1-prototype-gundam-ver-a-n-i-m-e/, diakse tanggal


14 September 2018 Jam 12:12

https://eriskusnadi.wordpress.com/2007/11/26/prototipe-produk/, diakses tanggal 14 September


2018 jam 14:14

https://id.wikipedia.org/wiki/Produksi diakses tanggal 14 September 2018 jam 11:07 Wib


https://eriskusnadi.wordpress.com/2007/11/26/prototipe-produk/, diakses tanggal 14 September
2019 jam 12.30 wib
https://perbedaanterbaru.blogspot.com/2015/07/perbedaan-barang-dan-jasa-berdasarkan.html
diakses tanggal 14 September 2018 jam 11:15 Wib
Widiastuti, Ida Ayu dkk. 2017. Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMKKelas XI .Jakarta : Pustaka
Mulia.

You might also like