You are on page 1of 34

GEOWISATA

KARST DAN SUNGAI

Materi-4
Denny Eska
KOTAK GEOWISATA Bentang Alam, Faktor Pendukung
(Brahmantyo, 2014; modifikasi dari Bentuk Muka Bumi, Geowisata:
Newsome & Dowling, 2005) Singkapan batuan, Geo-arkeologi,
Contoh batuan, Legenda/Mitos,
Mineral, Fosil, Sejarah-Budaya-
Tampakan mikroskopis, Sosial serta Flora-
dsb. Fauna pada Situs-
situs Geologi.

Kisah geologi Pembentukan pegunungan,


suatu peristiwa Pembentukan morfologi,
atau WISATA Letusan Gunung Api,
tokoh-tokoh, Aliran Sungai, Air Terjun,
khususnya Geyser, Erosi, Abrasi,
geologiwan, yang Tetesan air stalaktit,
mencatatkan Karstifikasi, Pelapukan/
tempat tertentu. Pembentukan tanah,
Dsb.

Geotrek,
Perjalanan Wisata,
Interpretasi,
Akomodasi dan Transportasi, Pengetahuan Dasar Ilmu
Suvenir, Atraksi, Kebumian: Geologi,
Buku Panduan/Pamflet/Peta, Geografi, Meteorologi,
Manajemen dan, Oseanografi, Geodesi,
Perencanaan Geotrek Astronomi, dsb.
KARST
• Istilah karst diadopsi dari bahasa
Yugoslavia/ Slovenia. “Krast” merupakan
nama suatu kawasan di perbatasan antara
Yugoslavia dengan Italia Utara.
• Karst merupakan topografi unik yang
terbentuk akibat adanya aliran air pada
batuan karbonat. Berupa permukaan yang
membentukan lubang-lubang vertikal,
sungai-sungai dan mata air bawah tanah,
hingga gua dan sistem drainase bawah
tanah.
KRITERIA KARST IDEAL
MENURUT THORNBURY
(1989)

1. Batuan bersifat padat,


terkekarkan intensif, dan
berlapis-lapis tipis.
2. Terjadi pada batuan
tersingkap ke permukaan
yang mempunyai daya
pelarutan (umumnya batu
gamping).
3. Adanya lembah yang
tererosi, sehingga air
tanah bisa menyusup
masuk dan
mengalami sirkulasi
sehingga terjadi
proses pelarutan
yang baik.
4. Daerah berada pada
iklim dengan curah
hujan yang cukup
atau tinggi.
BENTANG ALAM KARST

• Bentang alam karst merupakan bentang


alam yang terbentuk akibat proses
karstifikasi dan proses pelarutan kimia
yang diakibatkan oleh aliran air
permukaan.
• Karstifikasi adalah serangkaian proses
mulai dari terangkatnya batu gamping
kepermukaan bumi akibat proses endogen
serta terjadi pelarutan di dalam ruang
dan waktu geologi hingga akhirnya
menghasilkan morfologi karst.
• Secara umum bentukan alam
Kawasan Karst yang terlihat
mencuat keatas permukaan disebut
Bentukan Karst Positif (Positive
Karst Landform / Ekso Karts).

• Begitu juga sebaliknya, bentuk yang


terlihat kedalam bawah permukaan
disebut Bentukan Karst Negative
(Negative Karst Landform / Endo
Karts).
Positive Karst Landform :
Perbukitan karst menara
di Guilin, Cina
Negative Karst
Landform
Tipe Yangzhou, d/a < 1,5. Tipe Organos, d/a 1,5 – 3.

Klasifikasi Bukit Karst Balazs


(1973; dalam Jennings, 1985)

Berdasarkan rasio d/a (diameter /


ketinggian).
Sawahlunto, Sumbar Karangbolong, Jateng

Tipe Gunung Sewu, d/a 3 – 8. Tipe Tual, d/a > 8.

Gunungkidul, Yogyakarta Jampang Tengah, Jabar


WISATA KARS

Pasif:
Melihat pemandangan (eksokars), dan menyusuri
gua (caving; endokars) dan menikmati keindahan
speleotem (stalaktit, stalakmit, pilar dan
flowstone) atau lukisan purbakala → interpretasi
Aktif:
Selain di atas, penelusuran gua lebih dalam
dengan fasilitas khusus (headlamp, senter, helmet,
sepatu, wearpack, dll.) beberapa perlu
keterampilan khusus (tali temali, panjat tebing,
dsb) → minat khusus dan interpretasi.
Perhatian untuk Caving!!
1. Tingkat kesulitan (misal : gua vertikal)
2. Fasilitas lengkap → untuk keselamatan
3. Pengetahuan yang baik tentang seluk-beluk
gua (jalur gua diketahui, syukur-syukur
sudah dipetakan; gua liar hati-hati bukan
untuk wisata)
4. Pengetahuan tentang cuaca untuk gua aktif
(sungai bawah tanah)
5. Pengetahuan tentang ekologi (flora fauna)
gua
6. Kemungkinan situs arkeologis
7. Pamali/larangan masyarakat lokal
Beberapa kasus

1. Terjebak di gua yang tiba-tiba banjir


2. Terjerumus pada lubang vertikal
3. Kecelakaan karena fasilitas yang tidak
memadai (sepatu tidak cocok, senter jelek,
tidak menggunakan helmet, dsb)
4. Tersesat di dalam gua? Bisa saja
5. Atap gua ambruk (jarang)
6. Kontak dengan binatang buas (macan,
beruang, ular?)
7. Dipengaruhi tahayul yang berlebihan
SUNGAI
Karakteristik Tahapan Sungai
Karakteristik Muda Dewasa Tua
Saluran lurus berkelok bermeander

Bentuk lembah V U U lebar asimetri

Aluvial, tidak ada


Bedrock, berjeram, Sebagian aluvial,
Dasar lembah jeram
air terjun berjeram/rapid

Point bar, flood


Sedimentasi Hampir tidak ada Point bar
plain
erosi Vertikal dominan Vertikal - lateral Lateral dominan

Umumnya influent
Hubungan Efluent atau tidak
Umumnya efluent (air sungai mengisi
dengan air tanah ada kontak
akifer)

= lebar penampang < 10 x lebar >10 x lebar


Lebar lembah
basah penampang basah penampang basah
Dewasa
Dewasa: Kintom, Banggai

Muda Tua
DINAMIKA ALIRAN SUNGAI
dan LERENG LEMBAH yang terbentuk
Perkembangan Aliran Sungai
Class I:
Gelombang kecil, tidak ada hambatan serius.
Easy.

Tingkat kesulitan moderat . Membutuhkan


Class II:
pengalaman ,ditambah pakaian yang cocok dan
Medium.
perahu.
Gelombang banyak, tinggi, tidak teratur, berbatu,
Class III: pusaran; dan jeram, membutuhkan keahlian
International Scale Difficult. dalam manuver. Membutuhkan operator yang baik
dan perahu.
of River Difficulty
Jeram panjang, gelombang tinggi serta tidak
teratur, batu berbahaya, pusaran berbuih,
Class IV:
diperlukan kemampuan manuver yang tepat.
Very difficult.
Operator perahu yang sangat ahli dengan
peralatan berkualitas baik

Sangat sulit, jeram panjang dan curam, sungai


Class V: penuh hambatan, gradien sangat curam.
Extremely Membutuhkan orang yang sangat ahli, perahu,
difficult. dan pakaian yang sesuai dengan situasi. Semua
tindakan pencegahan yang mungkin harus diambil.

Class VI (or U) Unrunnable. / Extreme


Kelas 5: Sulit
Ekstrim/Expert

Kelas 6:
Unrunnable/
Extreme
Kelas 4:
Sangat Sulit/
Advance
Kelas 3:
Sulit/
Intermediate
Kelas 2:
Sedang/
Novice
Kelas 1:
Mudah
Kelas 0 ? : Mudaaaaah banget!
Super mudah

Luk Ulo, Karangsambung, Kebumen


Geowisata Sungai
1. Tentukan jalur di kelas kesulitan sungai
2. Kelas 2 – 6: penjelasan dan interpretasi geologis bisa dilakukan
sebelum atau sesudah pengarungan sungai
3. Kelas 1, interpretasi bisa dilakukan sambil pengarungan sungai
4. Memungkinkan untuk stop pada segmen sungai tertentu dan
dilakukan penjelasan
5. Selain interpreter, instruktur rafting mutlak menjadi
keharusan
6. Sekalipun penelusuran sungai (jalan kaki) dengan interpretasi
yang lebih fokus, tetap harus diperhatikan kondisi cuaca.
Beberapa yang menarik ttg geowisata sungai

1. Pola aliran, tipe genetik, tahap sungai, dan perilaku serta


sifat-sifat sungai
2. Kontrol geologi (batuan, struktur, stratigrafi)
terbentuknya air terjun, jeram, meandering.
3. Fenomena sedimentasi dan erosi (point bar, natural levee,
pot hole, dsb)
4. Material yang dibawa sungai (lumpur, pasir, terutama
kerikil dan bongkah → suiseki dan
batupermata/gemstones)
5. Flora dan fauna (tambahan)
6. Cerita setempat (tambahan)
TERIMAKASIH Semoga Bermanfaat

You might also like