Variabel penelitian merupakan objek yang ‘menempel’ (dimiliki) pada diri subjek. Objek tersebut berupa suatu data yang dikumpulkan dari subjek penelitian yang menggambarkan suatu kondisi atau nilai masing-masing subjek penelitian. Setiap subjek penelitian memiliki kondisi atau nilai yang beragam. Data berupa kondisi atau nilai tersebut dikumpulkan oleh peneliti dengan menggunakan suatu teknik pengumpulan data, yang sudah ditentukan secara tepat. 2. Perbedaan Variabel Bebas dan Terikat • Variabel bebas diartikan sebagai suatu kondisi atau nilai yang jika muncul maka akan memunculkan (mengubah) kondisi atau nilai yang lain. Dengan demikian, jika ditinjau keberadaannya, variabel bebas pada umumnya terlebih dahulu muncul (ada), dan akan diikuti variabel yang lainnya. Dalam rangkaian kegiatan ilmiah, peneliti dalam menentukan variabel bebas tidak boleh secara sembarangan. Variabel bebas bukanlah suatu kondisi yang terlepas sama sekali dengan keberadaan variabel terikat. Dengan demikian, keberadaan variabel bebas pada umumnya terkait atau ada hubungannya dengan keberadaan variabel terikat. • Variabel terikat merupakan suatu kondisi atau nilai yang muncul sebagai akibat adanya variabel bebas. Baik variabel bebas maupun variabel terikat sebenarnya dapat dikaji (ditentukan) dari judul penelitian. Namun di dalam susunan judul penelitian, letak variabel terikat tidak berarti selalu berada setelah variabel bebas. Peneliti dapat menentukannya variabel terikat secara rasional, yakni dengan menentukan mana variabel yang munculnya sebagai akibat dari variabel lain. Jadi dapat disimpulkan perbedaan Variabel Bebas dan Terikat yakni Variabel bebas dan variabel terikat merupakan dua variabel kunci dalam suatu penelitian. Yang membedakan variabel bebas dan variabel terikat adalah hubungannya satu sama lain. Jika variabel bebas berubah, maka variabel terikat akan ikut berubah atau terpengaruh. Kebalikannya, variabel bebas tidak terpengaruh oleh nilai variabel terikat. Sehingga variabel bebas adalah variabel yang berdiri sendiri dalam suatu eksperimen, sedangkan variabel terikat tidak bisa hadir tanpa adanya variabel bebas. 3. Apakah dalam sebuah penelitian harus memerlukan variabel bebas dan terikat dalam penelitian? Penting menggunakan variabel bebas dan terikat dalam penelitian. Karena variabel bebas yang mempengaruhi, atau yang menjadi sebab perubahan dari adanya suatu variabel terikat. dan dalam variabel terikat menjelaskan hasil atau akibat dari suatu percobaan atau analisis. 4. Apakah memungkinkan menggunakan 1 variabel dalam penelitian? Peneliti dapat mengadopsi salah satu variabel tersebut yang paling mewakili konsep abstrak yang ada di dalam pikiran peneliti. Ketika peneliti mengamati sebuah fenomena, besar kemungkinan seorang peneliti untuk mengidentifikasi lebih dari satu variabel, yaitu faktor yang ditentukan dan faktor lain yang menentukannya. Contoh : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Kedelai Rakyat dan Strategi Mengembangkan Usaha Tani Kedelai di Jawa Tengah Variabel Terikat : Produksi Kedelai Rakyat. Karakteristik pembelajaran yang diminati mahasiswa perguruan tinggi Topik penelitian : 1. Secara etimologis, pembelajaran sering disebut dengan instruction (bahasa Inggris), yang bermakna sebagai upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan kearah pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Pembelajaran merupakan proses panjang yang di dalamnya terdapat hubungan timbal balik antara pihak-pihak yang terlibat sehingga suatu saat pembelajaran dapat disebut sebagai sumber belajar dan sebaliknya. Tujuan Pembelajaran merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi (pengetahuan, keterampilan, sikap) murid yang perlu dibangun melalui satu atau lebih kegiatan pembelajaran. Tujuan Pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju Capaian Pembelajaran. Secara operasional, komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat tiga aspek berikut ini: • Kompetensi, yaitu kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh murid atau ditunjukkan dalam bentuk produk yang menunjukkan murid telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. • Konten, yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran. • Variasi, yang menjelaskan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan tingkat tinggi yang perlu dikuasai murid untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Misal: mengevaluasi, menganalisis, memprediksi, menciptakan, dan sebagainya. 2. Ciri – ciri pembelajaran yang baik Mampu merangsang kreatifitas siswa secara utuh, membuat siswa aktif, mencapai tujuan pembelajaran yang efektif, serta berlangsung dalam kondisi yang nyaman. 3. Tujuan pembelajaran di perguruan tinggi Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa 4. Pembelajaran revolusi industri 4.0 di zaman sekarang 4C Keterampilan Abad 21 merupakan keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki peserta didik agar dapat survive di era Revolusi Industri 4.0 sekarang ini, dan berhasil masa mendatang. Keterampilan 4C ini terdiri dari; Creativity Thinking and innovation, Critical Thinking and Problem Solving, Communication, dan Collaboration. Creativity (kreativitas) merupakan kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda. Kemampuan ini berkenaan dengan kemampuan seseorang dalam menciptakan penggabungan baru. Berpikir kritis (critical thinking) merupakan kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit. Kemudian, mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga akan muncul berbagai perspektif. Dan selanjutnya dapat menemukan solusi dari suatu permasalahan. 5. Karakteristik pembelajaran bagi orang dewasa Memiliki konsep diri yang ditandai oleh: mampu mengambil keputusan sendiri, mampu memikul bertanggung jawab, dan sadar terhadap tugas dan perannya dan sudah banyak memperoleh pengalaman yang merupakan sumber belajar yang sangat berharga. 6. Cara belajar mahasiswa di perguruan tinggi Siswa harus belajar untuk mandiri dan memiliki waktu yang lebih fleksibel. Siswa juga perlu belajar untuk bergaul dengan mahasiswa lainnya yang berasal dari berbagai daerah dan latar belakang budaya yang berbeda. 7. Pola berpikir dan mindset mahasiswa terhadap proses pembelajaran Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah mindset. Mindset inilah yang menentukanbagaimana sebuah potensi, kecerdasan, tantangan, dan peluang sebagai sebuah proses yang harusdiupayakan dengan ketekunan, kerja keras dan USAha sehingga tujuan untuk mencapai hasil belajaryang maksimal akan tercapai. 8. Sasaran pendidikan tinggi 9. Masalah – masalah pembelajaran yang dihadapi mahasiswa • Beban Akademik yang Tinggi Masalah beban akademik yang tinggi seringkali menjadi sumber stres bagi mahasiswa. Solusinya adalah dengan mengembangkan keterampilan manajemen waktu yang efektif, membuat jadwal studi yang teratur, dan belajar mengatur prioritas. Mahasiswa juga dapat mencari bantuan dari dosen atau konselor akademik untuk mendapatkan strategi belajar yang lebih efisien. • Masalah Keuangan Masalah keuangan dapat mengganggu fokus belajar dan kesejahteraan mahasiswa. Untuk mengatasinya, mahasiswa perlu mengelola keuangan mereka dengan bijak, membuat anggaran, dan mencari sumber pendapatan tambahan seperti beasiswa, pekerjaan paruh waktu, atau magang. Mereka juga dapat mencari saran dari kantor bantuan keuangan di kampus atau lembaga yang menyediakan bantuan keuangan kepada mahasiswa. • Kesehatan Mental dan Emosional Kesehatan mental dan emosional yang buruk dapat menghambat kemampuan belajar dan kesejahteraan secara keseluruhan. Mahasiswa perlu memperhatikan kesehatan mental mereka dengan menjaga pola tidur yang baik, berolahraga secara teratur, dan mencari dukungan dari teman, keluarga, atau sumber-sumber kesehatan mental di kampus. Jika diperlukan, mereka juga dapat mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. • Kesulitan Menyesuaikan Diri Berpindah ke lingkungan perkuliahan yang baru dapat menimbulkan kesulitan menyesuaikan diri. Mahasiswa perlu mencari dukungan dari sesama mahasiswa, mengikuti kegiatan sosial di kampus, dan menjalin hubungan dengan dosen dan staf akademik. Mengikuti program orientasi atau mentoring juga dapat membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan lingkungan baru. 10. Hubungan proses pembelajaran di perguruan tinggi dengan keberhasilan di masa depan Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa mengalami perubahan tingkah laku, baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Namun pada umumnya pembelajaran dikatakan berhasil jika materi yang diberikan dapat dikuasai oleh siswa. Dan itu menentukan proses keberhasilan siswa di masa depan. 1. Pengertian Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat bantu untuk kesuksesan proses pengambilan data entah itu menggunakan metode observasi, wawancara atau lainnya. 2. Pengertian metode pengumpulan data penelitian Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujaun utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Metode pengumpulan data merupakan strategi atau cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitiannya. Variasi metode tersebut ialah: angket, wawancara, pengamatan atau observasi, tes, dokumentasi. 3. Perbedaan instrumen penelitian dengan metode data penelitian Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujaun utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan. Metode pengumpulan data merupakan strategi atau cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitiannya. Variasi metode tersebut ialah: angket, wawancara, pengamatan atau observasi, tes, dokumentasi. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.Ada pula yang mengatakan bahwa instrumen penelitian merupakan pedoman tertulis tentang wawancara, atau pengamatan, atau daftar pertanyaan yang dipersiapkan untuk mendapatkan informasi dari responden. Ada pula yang mengatakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa metode ialah cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan datanya. Sementara instrumen, merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk penelitiannya sebagai aplikasi dari metode yang telah dirancang oleh peneliti tersebut 4. Contoh instrumen penelitian • Instrumen tes merupakan serangkaian pertanyaan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kemampuan, bakat, dan intelegensi objek penelitian. Instrumen tes sendiri dapat dibagi menjadi lima bentuk, yaitu tes kepribadian, tes bakat, tes prestasi, tes intelegensi, dan tes sikap. Instrumen berbentuk tes ini sering digunakan pada penelitian tindakan kelas atau penelitian yang berkaitan dengan pendidikan. Contoh : Kirana mendapat tugas untuk menghitung jumlah bakteri yang berkembangbiak di cawan petri yang telah dilakukan transfer aseptis seminggu yang lalu. Kirana akan melakukan pengamatan terhadap sel bakteri tersebut. Maka Kirana akan mengambil alat bantu apa untuk dapat melihat bakteri sehingga dapat menghitung jumlah bakteri yang berhasil berkembangbiak …. a. Pipet b. Mikropipet c.Pinset d.Ose e.Mikroskop • Instrumen Kuesioner atau angket merupakan instrumen penelitian yang berbentuk pertanyaan dan biasanya digunakan untuk mengumpulkan data penelitian dari responden. Pertanyaan pada kuesioner dapat disajikan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Rancangan kuesioner ini harus valid, dapat dipertanggungjawabkan dan tidak boleh palsu sehingga data tersebut dapat digunakan untuk memvalidasi penelitian. Contoh : a. Dihadapan saudara tersedia 6 sampel mie instan mentahdengan kode 248, 649, 125, 603, 353, 505 yang akan diuji.Saudara diminta untuk memberikan penilaian berdasarkan kesukaan saudara terhadap atribut warna, kenampakan, dan tekstur masing –masing sampel dengan ketentuan sebagai berikut. b. Tulislah kode masing-masing produk pada tempat yang tersedia. c. Evaluasilah karakteristik produk tersebutyang meliputi warna, kenampakan (sifat kilap mie), dan tekstur (kasar tidaknya permukaan mie) dengan cara memberi centang (√) di kolom penilaian. Lakukan penilaian berdasarkan kesukaan anda dan jangan membandingkan karakteristik antar • Wawancara bisa disebut juga dengan kuesioner lisan atau wawancara . Wawancara dilakukan dengan berdialog antara pewawancara dan yang diwawancarai untuk memperoleh suatu informasi. Instrumen wawancara bisa berupa pedoman wawancara. Contoh : Menurut kalian, apakah belajar di rumah lebih efektif daripada belajar di sekolah? Jawabannya: Tidak, lebih enak belajar di sekolah • Instrumen Observasi merupakan kegiatan observasi untuk memperhatikan suatu objek penelitian dengan saksama dan mencatat setiap keadaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Pencatatan ini dilakukan secara sistematik sesuai dengan fenomena- fenomena yang diinginkan. Observasi ini dilakukan secara langsung dan cermat di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi dalam penelitian. Kegiatan observasi ini tidak hanya mencatat melainkan juga mengadakan pertimbangan untuk kemudian dilakukan penelitian skala bertingkat. • Instrumen dokumentasi merupakan suatu bentuk pengarsipan instrumentasi penelitian. Bentuk instrumen dokumentasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu pedoman dokumentasi yang memuat kategori data yang dicari dan check-list yang berisi daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Instrumen dokumentasi biasanya digunakan dalam penelitian untuk mencari bukti-bukti sejarah, landasan hukum, dan peraturan- peraturan yang pernah berlaku sebelumnya. Subjek penelitiannya dapat berupa majalah, dokumen, buku-buku, notulen rapat, peraturan-peraturan, catatan harian, bahkan benda-benda bersejarah seperti artefak dan prasasti. Contoh : Contoh dokumentasi instrumen, seperti sekumpulan hasil lembar kerja siswa yang telah dinilai dan lembar observasi siswa yang telah diisi untuk bidang pendidikan. Untuk bidang sejarah, instrumen dokumentasi bisa berupa prasasti, artefak, atau arsip sejarah lainnya. 5. Metode cara pengumpulan data penelitian • Setelah ditentukan, jenis data, indicator dan sumber data, maka metode pengumpulan dapat dipilih yang paling dicocok. • Bila jenis data berupa sesuatu yang bisa langsung diamati dengan pancaindra, maka digunakan metode observasi. • Bila jenis datanya berupa gejala bersifat umum dan jumlahnya besar, maka digunakan metode angket atau kuesioner. • Bila jenis datanya berupa gejala yang bersifat individual atau rahasia pribadi, maka yang diguanakan adalah metode wawancara. • Bila jenis data memerlukan pengukuran yang cermat, maka metode tes yang digunakan atau eksperimen. 6. Jelaskan instrumen penelitian yang digunakan masing – masing metode penelitian • Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.Pada umumnya tes memang bersifat mengukur, tetapi ada juga teks yang bersifat deskriptif, tetapi deskriptifnya mengarah kepada karakteristik atau kualifikasi tertentu sehingga mirip dengan interpretasi dari hasil pengukuran. • Rating atau skala adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala.Namun menurut Nana Syaodikh bahwa ia merupakan tehnik pengumpulan data yang bersifat mengukur selain tes. Namun terdapat perbedaan dengan tes. Dalam tes ada jawaban salah dan benar. Sedang skala tidak ada jawaban salah-benar tetapi jawaban atau respon responden terletak dalam satu rentang atau skala. • Angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang disodorkan kepada responden. Kuesioner dipakai untuk menyebutkan metode maupun instrumen.Oleh karena itu, metode angket atau kuesioner menggunakan instrument yang disebut angket atau kuesioner. • Interviu sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari yang terwawancara. Interview digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang. Misalnya mencari data tentang variabel latar belakang murid, orangtua, pendidikan dll. • Orang seringkali mengartikan observasi sebagai suatu aktivas yang sempit, yakni memperhatikan sesuatun dengan menggunakan mata. Didalam pengertian psikolog , observasi atau yang sering disebut pengamatan, me;liputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Apa yang dikatakan ini ialah pengamatan secara langsung. Didalam penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara. 7. Jelaskan esensi data pada sebuah penelitian Data merupakan sekumpulan informasi atau juga keterangan– keterangan dari suatu hal yang diperoleh dengan melalui pengamatan atau juga pencarian ke sumber – sumber tertentu. Data yang diperoleh namun belum diolah lebih lanjut dapat menjadi sebuah fakta atau anggapan. Data penelitian adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang berasal dari dokumen-dokumen, baik dalam bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian. 8. 5 jenis data dalam sebuah penelitian • Data kuantitatif adalah data yang menyatakan besaran, jumlah, atau jangkauan tertentu. Biasanya terdapat satuan pengukuran yang terkait dengan data, misalnya meter dalam pengukuran tinggi badan seseorang. Contoh data kuantitatif adalah skor tes dan ujian, berat badan seseorang, atau suhu dalam sebuah ruangan. Jenis data ini dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni: - Diskrit data Sederhananya, diskrit data hanya dapat mengambil nilai-nilai tertentu dan variabel data tidak dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Contoh data diskrit adalah banyaknya siswa dalam satu kelas, jumlah pekerja di suatu perusahaan, atau jumlah soal tes yang dijawab dengan benar. - Data terus menerus Jenis data ini mewakili informasi yang dapat dibagi ke dalam tingkat yang lebih halus atau dapat diukur berdasarkan skala. Hampir semua nilainya juga bersifat numerik. Misalnya, tinggi badan bisa diukur pada skala yang sangat tepat dalam satuan yang berbeda, seperti meter, sentimeter, milimeter, dan lain sebagainya. Perbedaan utamanya dengan data diskrit adalah data kontinu yang bisa direkam pada banyak pengukuran yang berbeda seperti lebar, suhu, dan waktu. Contoh data kontinu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek, kecepatan mobil, dan lain-lain. • Data kualitatif didefinisikan sebagai data yang mendekati dan mengkarakterisasi, serta dapat diamati dan dicatat. Tipe data ini bersifat non-numerik dan dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, focus group, dan metode serupa. Jenis data ini penting dalam menentukan sifat frekuensi atau karakteristik tertentu yang memungkinkan ahli statistik membentuk parameter di mana kumpulan data yang lebih besar dapat diamati. Data kualitatif menyediakan sarana bagi pengamat untuk mengukur dunia di sekitar mereka. Contohnya, bagi seorang peneliti pasar, mengumpulkan data kualitatif yang membantu dalam menjawab beberapa pertanyaan, seperti pelanggan mereka, masalah apa yang mereka hadapi, dan aspek apa yang perlu dijadikan pusat perhatian sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. • Interval data (integer) didefinisikan sebagai tipe data yang diukur sepanjang skala, di mana setiap titiknya Ditempatkan pada jarak yang sama satu sama lain. Interval data selalu muncul dalam bentuk angka atau nilai numerik dengan jarak antara dua titik distandarisasi dan sama. Berikut beberapa karakteristik utama interval data: - Pengukuran Interval data diukur menggunakan skala interval yang tidak hanya menunjukkan urutan dan arah, tetapi juga perbedaan nilai yang tepat. Misalnya, tanda-tanda pada termometer atau penggaris berjarak sama, sehingga mengukur jarak yang sama antara dua tanda. - Interval selisih Jarak antara setiap nilai pada interval data adalah sama. Misalnya, perbedaan antara 10 cm dan 20 cm sama dengan 20 cm dan 30 cm. - Perhitungan Dalam interval data, nilai dapat ditambah atau dikurangi, namun tidak dapat dibagi atau dikalikan. Hampir semua analisis statistik dapat diterapkan saat menghitung interval data. - Titik nol Titik nol mutlak bersifat arbitrer, yang berarti suatu variabel dapat diukur meskipun memiliki nilai negatif, misalnya suhu yang dapat dihitung -10 di bawah nol. • Rasio data adalah jenis data numerik yang bersifat kuantitatif. Rasio data yang dikumpulkan pada skala rasio memiliki jarak yang sama antara nilai-nilai yang berdekatan. Karakteristik ini membuat rasio data mirip dengan interval data, tetapi berbeda karena faktor nol mutlak. Titik nol pada rasio data memiliki kehadiran yang berarti. Adanya nol berarti tidak boleh ada variabel negatif dalam rasio data. Ciri-ciri rasio data adalah data tersebut dapat diukur dan diurutkan. Selain itu, variabelnya juga berukuran sama dan dapat berupa data kontinu atau diskrit. Contoh rasio data adalah: - Skala kelvin Salah satu contoh data rasio yang paling terkenal adalah suhu pada skala Kelvin. Derajat O dalam skala Kelvin menunjukkan ketiadaan energi total panas. - Tinggi Tinggi atau panjang diukur dalam meter, inci, atau kaki. Tinggi tidak boleh memiliki nilai negatif. Nol adalah titik awal ketinggian dan jarak antara dua variabel yang berdekatan juga sama. Misalnya, pohon setinggi 10 kaki bisa disebut dua kali pohon setinggi 5 kaki. - Kecepatan Kecepatan juga bisa menjadi contoh skala rasio. Dua kecepatan pada satu Skala akan memiliki rasio yang sama dengan dua kecepatan pada skala lainnya. Misalnya, rasio antara 72 km/jam hingga 36 km/jam adalah 2 dan rasio antara 44.738 mph hingga 22.369 mph juga adalah 2. • Data ordinal jenis data diklasifikasikan ke dalam variabel yang memiliki urutan peringkat alami, tetapi jarak antar kategori tidak diketahui. Misalnya, variabel “frekuensi latihan fisik” dapat dibagi dalam beberapa kategori, seperti tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, dan selalu. Sementara ada urutan yang jelas untuk kategori- kategori ini, tetapi tidak mungkin untuk mengatakan bahwa perbedaan antara “tidak pernah” dan “jarang” sama tetap dengan perbedaan antara “kadang-kadang” dan “sering”. Oleh karena itu, Skala ini disebut ordinal. Dalam penelitian ilmiah sosial, variabel ordinal kerap kali mencakup penilaian tentang persepsi, opini, atau faktor demografi yang dikelompokkan ke dalam tingkatan atau tanda kurung (seperti status sosial atau pendapatan). Contoh skala ordinal adalah: - Kemampuan berbahasa yang dibagian menjadi pemula, menengah, dan fasih. - Tingkat kesepakatan dengan kategori sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju. - Tingkat pendapatan dengan pembagian pendapatan tingkat bawah, pendapatan tingkat menengah, dan pendapatan tingkat atas.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
Pendekatan sederhana untuk investasi pasif: Panduan Pengantar Prinsip-prinsip Teoretis dan Operasional Investasi Pasif untuk Membangun Portofolio Malas yang Berkinerja dari Waktu ke Waktu
Albert Bandura dan faktor efikasi diri: Sebuah perjalanan ke dalam psikologi potensi manusia melalui pemahaman dan pengembangan efikasi diri dan harga diri
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro