Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Lindu Aji Pamungkas (8111417046)
Skripsi Lindu Aji Pamungkas (8111417046)
SKRIPSI
Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh
Lindu Aji Pamungkas
8111417046
iii
PENGESAHAN PENGUJI
NIM : 8111417046
Telah dipertahankan dalam ujian skripsi pada hari …, tanggal …, tahun 2023.
Tim Penguji
Ketua Penguji
Nama:
NIP :
Sekretaris
Nama:
NIP :
Penguji I
Nama:
NIP :
Penguji II
Nama:
NIP :
Penguji III/Pembimbing
Nama:
NIP :
iv
PERNYATAAN
NIM : 2501417136
UNNES ini benar-benar karya saya sendiri bukan jiplakan dari karya orang
lain, baik Sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan atau pihak lain
yang terdapat dalam skripsi ini telah dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Nim : 8111417046
Fakultas : Hukum
Dibuat di : Semarang
Pada tanggal : 16 Maret 2023
Yang menyatakan,
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Hidup itu seperti halnya kamu bersepeda agar tetap seimbang kita harus tetap
bergerak dan hidup juga seperti kita naik angkutan umum injakan dan pegangan
Persembahan:
1. Orang tua saya, Bapak Sunarto dan Ibu Umiyati yang tidak pernah berhenti
2. Kakak saya, Leni Yuniar, Nurdien dan Rahmat Hidayanto yang selalu
doa
selalu mendoakan.
yang telah memberikan motivasi serta bantuan bagi penulis dalam penyusunan
skripsi ini.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
dan melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga skripsi yang
dari berbagai pihak, sehingga dengan rendah hati penulis sampaikan terimakasih
kepada:
1. Allah SWT, atas curahan kasih, sayang, serta rahmat-Nya yang telah
5. Dr. Ali Mahsyar, S.H., M.H., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
viii
7. Aprilia Niravita, S.H., M.Kn., selaku Ketua Bagian Perdata Fakultas
kesabaran.
Semarang.
10. Orang tua saya Bapak Sunarto dan Ibu Umiyati yang tidak pernah
11. Adik dan Kakak saya, Leni Yuniar, Nurdien dan Rahmat Hidayanto yang
dan doa.
14. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
ix
ABSTRAK
Pamungkas, Lindu Aji. 2023. Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap
Produk Cairan Rokok Elektrik (E-Liquid) Kadaluwarsa di Kota Semarang.
Skripsi Program Studi Ilmu Hukum. Fakultas Hukum Universitas Negeri
Semarang. Dosen Pembimbing Andry Setiawan, S.H., M.H.
Kata Kunci: Perlindungan Hukum; Konsumen; E-Liquid.
Indonesia mempunyai aturan perundang-undangan mengenai perlindungan
konsumen yaitu Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen. Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya
kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Permasalahan
yang diangkat dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana perlindungan hukum bagi
konsumen terhadap cairan rokok elektrik atau liquid yang tidak mencantumkan
tanggal kadaluwarsa? 2) Bagaimana tanggung jawab pelaku usaha cairan rokok
elektrik atau liquid yang tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa?
Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan menggunakan
pendekatan yuridis empiris. Sumber data yang digunakan ialah bahan hukum
primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Metode pengumpulan
data dengan teknik pengambilan data observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi. Proses
analisis data menggunakan pendekatan analistis dan analistis data kualitatif.
Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Perlindungan hukum bagi
konsumen terhadap cairan rokok elektrik atau liquid yang tidak mencantumkan
tanggal kadaluwarsa adalah dapat dikatakan bahwa regulasi yang ada tidak
memberikan jaminan kepastian hukum terhadap produk cairan liquid bagi
konsumen pengguna vape, karena tidak sejalan dengan UUPK terutama Pasal 1
angka 1 yang menyatakan bahwa Perlindungan konsumen adalah segala upaya
yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada
konsumen. 2) Tanggung jawab pelaku usaha cairan rokok elektrik atau liquid
yang tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa yaitu setiap pelaku usaha wajib
bertanggung jawab atas kerugian konsumen dengan memberikan kompensasi atau
ganti rugi berupa pengembalian uang atau penggantian barang yang terkait dengan
pemasaran cairan liquid yang tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa. Apabila
pelaku usaha yang telah terbukti merugikan konsumen tidak mau bertanggung
jawab atas perbuatannya maka konsumen yang dirugikan dapat menggugat pelaku
usaha melalui badan peradilan ditempat kedudukan konsumen tersebut sesuai
dengan ketentuan yang ada dalam Pasal 23 UUPK.
Simpulan pada penelitian ini adalah 1) Perlindungan terhadap konsumen
terkait dengan penjualan cairan liquid yang tidak mencantumkan tanggal
kadaluarsa tercantum dalam Pasal 4 huruf c, yang mengandung hak-hak
konsumen dalam mendapatkan suatu produk. 2) Tanggung jawab pelaku usaha
vape yaitu harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan memberikan
ganti rugi baik berupa pengembalian uang atau penggantian barang kepada
konsumen. Penulis memberikan saran yaitu Pemerintah agar bisa
mengimplementasikan regulasi yang jelas dan ketat untuk produsen e-liquid.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................ii
PENGESAHAN PENGUJI..................................................................................iii
PERNYATAAN....................................................................................................iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS.............................................................................v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................................vi
KATA PENGANTAR.........................................................................................vii
ABSTRAK.............................................................................................................ix
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..............................................................................9
1.3 Pembatasan Masalah.............................................................................9
1.4 Rumusan Masalah...............................................................................10
1.5 Tujuan Penelitian.................................................................................10
1.6 Manfaat Penelitian...............................................................................11
BAB II...................................................................................................................13
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................13
2.1 Penelitian Terdahulu...........................................................................13
2.2 Landasan Teori....................................................................................19
2.2.1 Teori Kepastian Hukum..................................................................19
2.3 Landasan Konseptual..........................................................................23
2.3.1 Tinjauan Umum Mengenai Perlindungan Konsumen.................23
2.3.2 Tinjauan Umum Mengenai Konsumen..........................................29
2.3.3 Tinjauan Umum Vape (Rokok Elektrik).......................................39
2.3.4 Tijauan Umum Produk Cairan Rokok Elektrik (E-Liquid).......40
2.4 Kerangka Berfikir................................................................................43
BAB III..................................................................................................................44
METODE PENELITIAN....................................................................................44
3.1 Pendekatan Penelitian.........................................................................44
3.2 Jenis Penelitian.....................................................................................45
xi
3.3 Fokus Penelitian...................................................................................46
3.4 Lokasi Penelitian..................................................................................46
3.5 Sumber Data Penelitian.......................................................................47
3.6 Teknik Pengambilan Data...................................................................48
3.7 Validitas Data.......................................................................................49
3.8 Analisis Data.........................................................................................49
BAB IV..................................................................................................................52
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................................52
4.1 Deskripsi Fokus Penelitian..................................................................52
4.2 Hasil Penelitian.....................................................................................53
4.2.1 Gambaran Umum Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan
(BBPOM) Kota Semarang..........................................................................53
4.2.2 Perlindungan hukum bagi konsumen terhadap cairan rokok
elektrik atau liquid yang tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa...66
4.2.3 Tanggung jawab pelaku usaha cairan rokok elektrik atau liquid
yang tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa.....................................76
4.3 Pembahasan..........................................................................................82
4.3.1 Perlindungan hukum bagi konsumen terhadap cairan rokok
elektrik atau liquid yang tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa.. .82
4.3.2 Tanggung jawab pelaku usaha cairan rokok elektrik atau liquid
yang tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa.....................................90
BAB V...................................................................................................................93
PENUTUP.............................................................................................................93
5.1 Simpulan...............................................................................................93
5.2 Saran.....................................................................................................93
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................95
LAMPIRAN..........................................................................................................98
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
dan lebih sehat dibandingkan rokok tembakau karena rokok elektronik atau
Vape tidak menimbulkan bau maupun asap yang biasanya dapat mengganggu
sekitar karena bau asap rokok tembakau biasanya menusuk hingga membuat
bernama liquid yang dimana setelah dipanaskan akan menghasilkan uap. Bau
uap yang dihasilkan oleh e-cigarette lebih tidak menganggu karena aroma-
Cairan liquid pada vape mengandung zat adiktif dimana kadar nikotin
bervariasi dari kadar rendah hingga kadar tinggi. Nikotin apabila digunakan
secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama akan terakumulasi dalam
gangguan serius pada organ tubuh. Sebagaimana diatur dalam pasal 113 ayat
menyatakan bahwa “Zat adiktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
tembakau, padat, cair, dan gas yg bersifat adiktif yang penggunaannya dapat
dunia bisnis, karena peminat terhadap liquid ini maka pemasaran liquidpun
1
2
Makanan (BPOM), terbukti dari peredaran cairan rokok elektronik atau liquid
yang dijual bebas tanpa tanggal kadaluarsa yang jelas. Hal tersebut tentu saja
kondisi dimana suatu produk dapat dikatakan telah lewat waktu yang
dikatakan layak pada kemasannya. Kondisi yang sudah tidak layak digunakan
ini tentu saja sudah tidak layak untuk dijual, dalam hal ini konsumen harus
beragam rasa (e- liquid) seperti rasa tembakau, buah, mint, cappucino, dan
sebagainya, anda bisa menganti-ganti rasa tersebut agar tidak bosan. Cara alat
ini bekerja adalah sebuah baterai dan elemen pemanas (disebut juga sebagai
dipatenkan oleh Hon Lik pada tahun 2003. Hon Lik seorang perokok berat
menderita infeksi pernapasan, dengan adanya mimpi buruk Hon Lik tentang
baterai bertenaga kecil yang mengalirkan larutan cairan nikotin dalam bentuk
uap / kabut, yang tidak mengandung zat umum yang terdapat dalam rokok
biasa, seperti tar dan zat karsinogen (penyebab kanker). Beberapa orang
mengira E-Cig pertama kali dipatenkan pada tahun 1963 oleh Herbert Gilbert,
tidak merokok pun menyukai Vaporizer, namun tidak sedikit juga perokok
pria saja akan tetapi wanita yang menggunakan Vaporizer. Terlebih para
pemuda yang menganggap Vaporizer sudah menjadi gaya hidup dan adu
perokok tembakau, namun hal ini perlu mendapat perhatian lebih dari advokat
Namun, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa
atau mengikuti trend diera globalisasi serta gaya hidup remaja yang
4
dipengaruhi oleh gemerlapnya kota besar yang glamor agar terlihat mengikuti
perlindungan konsumen, pada saat ini tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
rakyat yang sejahtera dan makmur (Celina Tri Siwi Kristiyanti, 2008: 4).
adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat,
baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, dan makhluk hidup lain,
Salah satu produk yang ditemui dan dikonsumsi dalam dunia usaha
terkait produk hasil olahan tembakau adalah rokok. Merokok bukan lagi
merupakan hal yang tabu dikalangan masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-
anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia dapat dengan bebas menggunakan
sebagai Negara yang memiliki jumlah perokok terbanyak di dunia. Hal ini
terjadi karena rokok dapat dengan mudah di peroleh oleh berbagai kalangan
4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis diantaranya bersifat
mengganggu kinerja saraf, otak, dan banyak bagian lainnya, sedangkan tar
teknologi, munculah suatu alat yang mempunyai sistem kerja yang hampir
menyebut bahwa rokok elektrik adalah: (A. Rigotti, 2015: 3). “Electrinic
but does not burn tobacco” (Rokok elektronik adalah perangkat yang
nikotin dengan perasa dan bahan kimia lainnya untuk pengguna dalam uap,
bukan asap).
produk.
dalam penjualan cairan rokok elektrik atau liquid. Pelaku usaha tersebut tidak
kewajiban pelaku usaha adalah memberikan informasi yang benar, jelas dan
jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi
mengetahui apakah cairan tersebut masih layak digunakan atau tidak. Cairan
8
terhadap rasa asli dari cairan tersebut yang dapat menimbulkan rasa yang
salah satu bentuk cacat produk, yaitu yang dikenal dengan cacat instruksi atau
cacat karena informasi yang tidak memadai (Miru dkk, 2004:41). Konsumen
hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa. Tanpa adanya informasi tanggal kadaluwarsa yang jelas
terkait dengan produk cairan rokok elektrik atau liquid maka menimbulkan
nomor 8 Tahun 1999 menjadi regulasi utama yang memiliki ketentuan bahwa
hukum terhadap konsumen atas produk cairan rokok elektrik atau liquid yang
dimana maraknya peredaran produk cairan rokok elektrik liquid yang dapat
mengancam kesehatan bagi pengguna vape, maka dengan ini penulis tertarik
KADALUWARSA DI SEMARANG".
terkait dengan judul yang diangkat penulis yang diantaranya sebagai berikut:
2. Mengenai peran dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Kota Semarang
yang meliputi:
10
kadaluwarsa
3. Peran dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Kota Semarang dalam
2. Bagaimana tanggung jawab pelaku usaha cairan rokok elektrik atau liquid
pihak. Manfaat penelitian ini meliputi manfaat normatif, teoritis, dan manfaat
penelitian ini.
a. Bagi Mahasiswa
b. Bagi Instansi
kadaluwarsa.
12
c. Bagi Masyarakat
d. Bagi Pemerintah
TINJAUAN PUSTAKA
perbandingan tinjauan kajian materi yang akan dibahas oleh penulis antara
lain:
13
memproduksi.
14
14
khusunya pada label yang ada pada produk. Minimnya hak informasi
tanggal kadaluwarsa pada cairan rokok elektrik atau liquid serta langkah
konsumen.
109 Tahun 2012 di Kota Semarang”. Rokok elektrik adalah suatu inovasi
ulang yang biasa disebut dengan e-liquid. Komposisi e-liquid terdiri dari
cairan rokok elektrik atau liquid ini. Penulis juga lebih berfokus dalam
konsumsi produk tembakau khususnya rokok elektrik baik itu pihak retail
elektrik, dapat ditinjau dari Pasal 8 ayat (1) huruf i, dan Pasal 9 ayat (1)
tanggal kadaluwarsanya.
yang diproduksi oleh usaha mandiri atau lebih dikenal home industry
Ditinjau Dalam Prespektif Pasal 1365 Kuh Perdata (Studi Kasus Kota
tanggal kadaluwarsa pada cairan rokok elektrik atau liquid serta langkah
konsumen.
menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti dan sebagai dasar untuk
atau pendapat lain, tetapi teori yang benar-benar telah teruji kebenarannya.
sebagai salah satu tujuan dari hukum. Apabila dilihat secara historis,
dari Montesquieu.
berikut:
negara;
21
aturan tersebut;
hukum.
menyamaratakan.
harus diperhatikan adalah bahwa nilai itu mempunyai relasi yang erat
2007:95).
yang apabila tidak terpenuhi, maka hukum akan gagal untuk disebut
sebagai hukum, atau dengan kata lain harus terdapat kepastian hukum.
pembangunan nasional;
berbagai bidang;
ialah pemberian suatu nilai yang lebih mengarah kepada hukum. Tidak
1. Asas Manfaat
kehidupan berbangsa.
2. Asas keadilan;
3. Asas keseimbangan;
lebih besar dari pihak lain sebagai komponen bangsa dan negara.
konsumen.”
dan/atau jasa;
tersebut.
harafiah arti kata consumer adalah (lawan dari produsen) setiap orang
keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
umum dikenal ada empat hak dasar konsumen yakni, hak untuk
asli pada produk tertentu, importer suatu produk dengan maksud untuk
undangan lainnya.
umumnya atas barang dan/atau jasa yang sama. Dalam praktek yang
biasa terjadi, suatu barang dan/atau jasa yang kualitasnya lebih rendah
yang lebih murah. Dengan demikian yang dipentingkan dalam hal ini
diperdagangkan;
bahwa itikad baik lebih ditekankan pada pelaku usaha, karena meliputi
36
produsen.
undangan;
b. tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau neto, dan
barang tertentu;
38
label;
dipasang/dibuat;
pangan yang rusak, cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau
diperdagangkan;
unsur kesalahan;
dalam bentuk uap dan oleh WHO disebut sebagai Electronic Nicotine
NJOY, epuffer, blu cigs, green smoke, smoking everywhere, dan lain-
yaitu litium (berisi batrai yang dapat diisi ulang), atomizer (yang
(Salomon, 2009).
banyak yang terdapat pada liquid, isi keseluruhan dari rokok ini
2013: 9).
terbaru yang terdiri dari mod (terdiri mesin dan batre), Atomizer
(terdiri dari koil dan kapas). Tipe ketiga merupakan tipe rokok elektrik
yang hampir sama dengan asap tembakau namun, pada rokok elektrik
disebut dengan e-liquid. E-liquid adalah cairan isi ulang rokok elektrik
seketika koil akan memanas dan menghasilkan asap dan dihisap oleh
pengguna.
Pengawasan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Kota Semarang dan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang
METODE PENELITIAN
menyatakan bahwa cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-
ciri keilmun, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau
oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat
diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan
melalui penelitian itu adalah data rasional,empiris (teramati) dan sistematis yang
antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat
teknik analisis data rencana pengujian keabsahan data (Sugiyono, 2010: 145).
44
45
ini dengan alasan karena permasalahan yang diteliti kompleks, dinamis dan
penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial yang kompleks,
Kota Semarang.
dimaksudkan adalah hukum dilihat sebagai norma atau das sollen), karena
bahan-bahan hukum (baik hukum yang tertulis maupun hukum yang tidak
tertulis atau baik bahan hukum primer, sekunder maupun tersier. Sedangkan
kultural atau das sein karena dalam penelitian ini data yang digunakan data
kepustakaan lainnya”.
69 Tahun 1999 pasal 3 ayat (2) huruf (e) Tentang Label dan Iklan
Pangan.
yang akan dijadikan obyek penelitian adalah Badan Pengawas Obat dan
Makanan dan Dinas Perdagangan Kota Semarang serta brewer atau pelaku
Alasan penulis memilih lokasi penelitian tersebut adalah dalam hal ini
penulis memilih objek penelitian di Badan Pengawas Obat dan Makanan dan
yang dilakukan pada pelaku usaha yaitu brewer atau pelaku usaha liquid di
Kota Semarang.
Sumber data adalah tempat orang atau benda dimana peneliti dapat
variabel yang diteliti. Sumber data secara garis besar dapat dibedakan atas:
orang (person), tempat (place) dan kertas atau dokumen (peper) (Arikunto,
a. Data Primer
Data primer ini dicatat melalui catatan tertulis yang dilakukan melalui
b. Data Sekunder
penelitian yang terkait dalam bentuk laporan, skripsi, tesis, disertasi, dan
hukum, yaitu bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan
hukum tersier.
a. Penelitian lapangan
diteliti.
b. Studi Kepustakaan
haruslah berkaitan dengan penelitian ini atau berbagai bahan hukum yang
dengan objek penelitian dengan daya yang dapat dilakukan peneliti. Validitas
seharusnya.
yakni data-data yang telah diperoleh baik secara manual dari buku-buku yang
analysis yaitu suatu cara atau metode untuk mengkaji hal-hal yang
1. Pengumpulan Data
50
beberapa kali dengan objek yang berbeda dengan waktu yang berbeda
2. Reduksi Data
penelitian. Penulis kemudian melakukan hal inti dalam reduksi data yaitu
51
informan yang sama, dan membuat catatan pribadi hasil penelitian secara
3. Penyajian Data
dari fokus penelitian. Penyajian data disertai pula kutipan langsung untuk
4. Pengambilan Simpulan
penelitian. Simpulan ditinjau sebagai makna yang muncul dari data yang
penelitian yaitu pruduk cairan rokok elektrik atau liquid yang tidak
sesuai dengan pokok permasalahan yang diteliti. Adanya fokus penelitian ini
di Semarang yang dilakukan oleh Balai Besar POM Semarang selaku unit
pelaksana teknis Badan Pengawas Obat dan Makanan. Balai Besar POM
jawab pelaku usaha cairan rokok elektrik atau liquid yang tidak
tugas dan fungsi Balai Besar POM selaku pelaksanaan kebijakan teknis
52
operasional di bidang pengawasan obat dan makanan. Tugas dan fungsi Balai
53
53
telah diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 12
Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Jl. Sukun Raya No.41 A, Srondol Wetan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang,
langsung di Vape Store AJS Sekaran, dan Vape Store di Kota Semarang.
adalah unit pelaksana teknis dari BPOM itu sendiri yang berkedudukan
berikut:
makanan
makanan
dan makanan
55
dan Makanan (UPT BPOM) adalah satuan kerja yang bersifat mandiri
UPT Badan POM di Provinsi Jawa Tengah terdapat tiga antara lain:
2. Bidang Pengujian
makanan
yaitu:
58
dan makanan;
5. Bidang Pemeriksaan
makanan;
kefarmasian;
makanan;
6. Seksi Inspeksi
inspeksi yaitu:
kefarmasian;
makanan;
7. Seksi Sertifikasi
8. Bidang Penindakan
makanan.
usaha yaitu:
yang berlaku.
POM Semarang:
mengatasi masalah.
melaksanakan tugas dan fungsinya juga memiliki visi dan misi. Visi
Balai Besar POM Semarang yaitu “Obat dan Makanan aman, bermutu,
misinya yaitu:
dan Makanan.
kadaluwarsa
propilen glikol, zat penambah rasa serta berbagai aroma tembakau dan
berpendapat bahwa:
atau liquid yang dijual bebas tanpa tanggal kadaluarsa yang jelas.
2022):
digunakan ini tentu saja sudah tidak layak untuk dijual, dalam hal ini
(Celina Tri Siwi Kristyanti, 2011: 47). Jadi dapat disimpulkan bahwa
yang masih layak digunakan dan mana liquid yang sudah tidak layak
untuk digunakan.
bahwa:
merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh pelaku usaha, yang
bertujuan agar hak konsumen atas informasi yang jujur, jelas dan
konsumen tidak akan merasa takut ataupun ragu dalam membeli dan
aturan yang sudah jelas adanya, masih banyak saja pelaku usaha nakal
menyebutkan bahwa:
Konsumen adalah: “Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur
berhak atas informasi yang jelas, benar, jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang. Informasi akan segala produk yang dijual oleh pelaku
produk.
ada hak yang harus diperoleh oleh konsumen, tentu saja terdapat
usaha adalah:
Pelaku usaha harus memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur
4.2.3 Tanggung jawab pelaku usaha cairan rokok elektrik atau liquid
bahwa:
“Setiap produk liquid yang telah saya racik dan edarkan semua
saya cantumkan tanggal kadaluarsanya. Jika sudah tidak layak
edar maka kami dari pihak Brewwoks Vape Co akan menarik
kembali kemasannya. Apabila ditemukan produk yang
kadaluarsa diedarkan itu berarti bukan dari kami melainkan
ada oknum yang tanpa izin menjual produk tersebut”.
Dalam prinsip ini pelaku usaha wajib bertanggung jawab jika terdapat
79
menjelaskan bahwa:
diperdagangkan;
(2) Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa
(4) Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
unsur kesalahan;
(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
umumnya berkisar antara 1-2 tahun. Akan tetapi pada saat itu
menyertakan expired date, best before atau use by, maupun dalam
Sudah menjadi rahasia umum bahwa liquid terasa lebih enak dan
tempat yang kering dan tidak terpapar matahari secara langsung akan
untuk simpan di lemari es agar liquid tetap segar dan bisa digunakan
4.3 Pembahasan
83
kadaluwarsa.
menjadi konsumen cerdas agar terhindar dari obat dan makanan yang
suatu hal yang harus dilakukan oleh pelaku usaha, yang bertujuan agar
hak konsumen atas informasi yang jujur, jelas dan benar mengenai
produk tersebut. Namun dengan aturan yang sudah jelas adanya, masih
yang dijual oleh pelaku usaha merupakan hal yang sangat penting,
Jika ada hak yang harus diperoleh oleh konsumen, tentu saja
usaha adalah:
digunakan dan mana liquid yang sudah tidak layak untuk digunakan.
penggunaan vape belum ada dan dengan adanya hal tersebut saat ini
4.3.2 Tanggung jawab pelaku usaha cairan rokok elektrik atau liquid
Dalam prinsip ini pelaku usaha wajib bertanggung jawab jika terdapat
92
diperdagangkan;
(2) Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa
(4) Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
unsur kesalahan;
(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
perbuatan ini tidak begitu serius karena hanya sekedar rokok bukan
Hal ini harus terus lakukan demi terlindungi konsumen yang dimana
baik dan akan sangat merugikan apabila tidak ada konsumen yang
terkait bahaya konsumsi Rokok Vape, dapat ditinjau dari Pasal 8 ayat
PENUTUP
5.1 Simpulan
konsumen yang telah dirugikan diatur dalam Pasal 8 huruf I UUPK yang
menggugat pelaku usaha vape yang tidak mau bertanggung jawab melalui
5.2 Saran
93
94
2. Bagi pelaku usaha vape yaitu agar pelaku usaha mengetahui apa saja
kewajiban dan larangan yang dilarang bagi pelaku usaha seperti menjual
diperdagangkan.
cairan e-liquid dalam label kemasan pada saat membeli produk cairan
liquid.
DAFTAR PUSTAKA
95
Shidarta. 2004. Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia. Jakarta: PT.
Grasindo.
Shidarta. 2006. Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Shidarta. 2006. Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia. Jakarta: PT
Grasindo.
Siahaan, NHT. 2005. Hukum Konsumen, Perlindungan Konsumen, dan
Tanggung Jawab Produk. Jakarta: Panta Rei.
Soekanto, Soerjono. 1984. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto.2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Susilo, Zumrotin K. 1996. Penyambung Lidah Konsumen. Cet.1. Jakarta: Puspa
Suara.
Sutedi, Adrian. 2008. Tanggungjawab Produk dalam Hukum Perlindungan
Konsumen, Cetakan Pertama. Bogor: Ghalia Indonesia.
Tandra, Hans. 2003. Merokok dan Kesehatan. Jurnal Spectrum.
Thomas Sunaryo. 2013. Opini Akademik Atas Peraturan Pemerintah Nomor 109
Tahun 2012 Tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif
Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Jakarta: Serikat Kerakyatan Indonesia
Centre of law and order studies.
Widjaja, Gunawan dan Ahmad Yani. 2003. Hukum Tentang Perlindungan
Konsumen. Cet.3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Zainuddin, Ali. 2009. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.
Peraturan Perundang-Undangan:
96
97
LAMPIRAN
98
Lampiran 1 Instrumen Penelitian BBPOM
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS HUKUM
Gedung K, Kampus Sekaran Gunungpari Semarang 50229
Telp/Fax (024) 8507891, website: fh.unnes.ac.id
PEDOMAN WAWANCARA
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP PRODUK
CAIRAN ROKOK ELEKTRIK (E-LIQUID) KADALUWARSA DI KOTA
SEMARANG
Pengantar :
Berikut beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan “Perlindungan Hukum
Bagi Konsumen Terhadap Produk Cairan Rokok Elektrik (E-Liquid) Kadaluwarsa
Di Kota Semarang” penelitian ini digunakan sebagai data untuk penulisan skripsi.
Jawaban Bapak/Ibu/Saudara akan menjadi sumbangan yang berharga untuk
penelitian ini. Atas kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.
Identitas Informan :
Nama :
Pekerjaan :
Jabatan :
Jenis Kelamin :
Usia :
Alamat :
PERTANYAAN
Bagaimana suatu produk mendapatkan izin beredar
1
di masyarakat untuk diperjual belikan?
.
Jawaban:
Apa saja syarat-syarat suatu produk dapat beredar
2
di masyarakat?
.
Jawaban:
Berapa lama produk makanan/minuman mencapai
3
masa kadaluwarsa?
.
Jawaban:
4 Apa peran BBPOM jika mendapati ada produk
. yang sudah tidak layak edar/kadaluwarsa masih
99
diperjual belikan?
Jawaban:
Bagaimana saksi jika ada produsen menjual
5
produk dengan izin edar palsu?
.
Jawaban:
Apa upaya BBPOM dalam memberikan
6
perlindungan konsumen terhadap beredarnya
.
produk kadaluwarsa?
Jawaban:
100
Lampiran 3 Hasil Dokumentasi Wawancara
101
Hasil Wawancara Penelitian Balai Besar POM Semarang
102
Hasil Wawancara Penggunna Vape
103
104