Professional Documents
Culture Documents
Prbpam - Kelompok 8
Prbpam - Kelompok 8
DISUSUN OLEH:
RIDWAN ANDRI YOGANA (21251437)
NABILA SALSABIL IKHSANI (21251560)
ANGGIE MARONITA ASTUTI (21251561)
ii
3.4. Sedimentasi......................................................................................................................... 21
3.5. Filtrasi ................................................................................................................................. 22
3.6. Dosis bahan Kimia ............................................................................................................... 23
3.7. Bak Penampung .................................................................................................................. 24
3.8. Neraca Massa Komponen ................................................................................................... 24
3.8.1. Neraca Massa Bak Penampung ................................................................................... 24
3.8.2. Neraca Massa Koagulasi-Flokulasi ............................................................................... 25
3.8.3. Neraca Massa Sedimentasi ......................................................................................... 26
3.8.4. Neraca massa filtrasi ................................................................................................... 27
3.8.5. Neraca Massa desinfeksi ............................................................................................. 28
3.9. Rencana Anggaran Belanja Pembangunan Pengolahan Air Minum ................................... 30
BAB IV ................................................................................................................................................. 31
KESIMPULAN ....................................................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ xxxii
LAMPIRAN....................................................................................................................................... xxxiii
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Dengan perkembangan peradaban serta semakin bertambahnya jumlah penduduk di dunia,
akan menambah aktivitas kehidupan yang akan menambah pengotoran atau pencemaran air
(Sutrisno dan Suciastuti, 2006). Pada hakekatnya, alam telah menyediakan air minum yang
dibutuhkan, namun demikian desakan pertumbuhan penduduk yang tidak merata serta
aktivitasnya telah menimbulkan berbagai dampak perubahan tatanan dan keseimbangan
lingkungan. Air yang ada terganggu jumlah dan kualitasnya sehingga tidak lagi layak
dikonsumsi secara langsung. Diperlukan prasarana dan sarana air minum untuk merekayasa
agar air yang disediakan alam dapat aman dan sehat dikonsumsi.(Permen PU No:
20/PRT/M/2006).
Pengolahan terhadap air yang akan digunakan sebagai air minum dapat dimulai dari
yang sangat sederhana sampai pada pengolahan yang lengkap, sesuai dengan tingkat
pencemaran dari sumber asal air tersebut. Semakin banyak ragam zat pencemar akan semakin
banyak pula teknik-teknik yang diperlukan untuk mengolah air (Asmadi, dkk, 2011). Untuk
menjadikan air baku menjadi air minum melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air minum aman
bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologi, kimiawi dan radioaktif
yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan. (Peraturan Menteri Kesehatan
RI No 492/MENKES PER/IV/2010/)
Oleh sebab itu, sebelum dilakukan pendistribusian air ke masyarakat, air yang diperoleh
dari sumber harus diolah terlebih dahulu agar hasilnya dapat sesuai 10 dengan standar kualitas
air yang layak untuk dimanfaatkan oleh manusia sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI No
492/MENKES PER/IV/2010. Air yang berasal dari sumber (air baku) nantinya harus diolah di
Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) atau Water Treatment Plant (WTP) yang didalamnya
terdapat berbagai unit instalasi atau bangunan dengan desain dan fungsinya masing-masing.
5
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan,maka pemasalahannya dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1) Teknologi pengolahan apa yang tepat untuk digunakan dan bagaimana desain teknis
pra-rancangan yang digunakan dalam mengolah air baku (Air Bendungan) tersebut
menjadi air minum?
6
BAB II
METODE PRA-RANCANGAN
7
di ketahui bahwa lokasi termasuk dalam kategori kota sedang. Dengan kebutuhan air
150 L/hari.
8
f) Desinfektan berfungsi untuk melindungi pemakai air dari bahaya
mikroorganisme yang terkandung dalam air (membunuh semua bakteri).
• Deskripsi Proses
9
membunuh bakteri-bakteri, karena syarat air minum dalam Permenkes No. 2
Tahun 2023, total bakteri seperti, e-coli dan coliform harus 0 CFU/100mL.
Setelah proses desinfeksi air dipompa ke bak penampung yang kemudian dapat
didistribusikan dan digunakan.
10
• Berfungsi untuk menarik air dari Sumber air baku menuju bak
preklorinasi serta bak sedimentasi menuju filtrasi dan menghasilkan
tekanan air pada membran filter 125 psi.
• Model no : HF-8367 - Voltage = 24 VDC
• Maximum outlet pressure = 125 psi
• Mesin tidak mudah terbakar jika terkena cairan
• Putaran mesin berubah sesuai dengan beban dan temperatur yang ada
• Open flow = 1,2 LPM
f) Penampung akhir
Bak penampung digunakan untuk menampung air yang sudah terolah
dan kemudian akan didistribusikan, kapasitas bak disesuaikan dengan
ketersediaan pasar.
• Checking NRe
𝐷𝑖 2 × 𝑛 × 𝜌
𝑁𝑅𝑒 =
𝜇
• Dosis koagulan
100
𝑉𝑣 = 𝑄 × 𝑅𝑠 × ( ) × 103
𝐶
b) Flokulasi
• Menghitung nilai GT
11
𝐺𝑇 = 𝐺𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛𝑡 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 × 𝑡𝑑
• Menghitung volume
𝑉 = 𝑄 × 𝑡𝑑
• Menghitung power
𝑃 = 𝐺2 × 𝜇 × 𝑉
c) Sedimentasi
• Menghitung volume
𝑉 = 𝑄 × 𝑡𝑑
• Menghitung Luas area
Q
𝐴𝑠 =
Vo
• Menhitung bilangan froude
Q
𝑉𝑓 =
Af
• Menghitung Rh
Ax
Rh =
Pw
H×W
Rh =
2H + W
• Menghitung Re
Vf × Rh
Re =
μ
d) Filtrasi
12
BAB III
PERHITUNGAN
3.1.Kapasitas Produksi
3.1.1. Proyeksi Penduduk dalam 25 tahun
Jumlah Penduduk awal (P0) = 251519
Pertumbuhan Penduduk (r) = 0,6% / tahun
n= 25 tahun
𝑃𝑛 = 𝑃𝑜(1 + 𝑟)𝑛
𝑃25 = 251519(1 + 0,6%)25
P25 = 292092,44
P25 = 292093 jiwa (Katergori kota sedang 100.000-500.000)
13
• Q Domestik
𝑄 𝑑𝑜𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑘 = 𝑄 𝑆𝑅 + 𝑄 𝐻𝑈
𝑚3 𝑚3
𝑄 𝑑𝑜𝑚𝑒𝑠𝑡𝑖𝑘 = 31546,05 + 1577,31
ℎ𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖
Q domestik = 33123,4 m3/hari
14
3.2.Koagulasi
𝑚3
𝑄 = 10201,97 ℎ𝑎𝑟𝑖
Asumsi :
𝑚3
10201,97 𝑚3
ℎ𝑎𝑟𝑖
Dibuat 2 bak koagulasi maka, 𝑄 = = 5100,98
2 ℎ𝑎𝑟𝑖
ρ = 995 kg/s2
Dimensi
𝑉 = 𝑄 × 𝑡𝑑
𝑚3 1 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑉 = 5100,98 × × 40 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
ℎ𝑎𝑟𝑖 86400 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑉 = 2,36 𝑚3
3 2,36 3
𝑤= √ 𝑚
1,2
𝑤 = 1,25 𝑚
𝐻 = 1,2 𝑤
𝐻 = 1,2 × 1,25 𝑚
𝐻 = 1,5 𝑚 + 𝑓𝑟𝑒𝑒𝑏𝑜𝑎𝑟𝑑
𝐻 = 1,5 𝑚 + (1,5 𝑚 × 10%)
𝐻 = 1,5 𝑚 + 0,15 𝑚
𝐻 = 1,65 𝑚
15
Impeller ~ Tipe yang digunakan : Turbin, 6 flat blades, vaned disc (KT = 5,75)
100
Kecepatan Impeller = 100 rpm = 𝑟𝑝𝑠 = 1,667 rps
60
𝑃
𝐺=√
μ×𝑉
𝑃 = 𝐺2 × μ × 𝑉
790 2
𝑃=( ) × (0,785 × 10−3 𝑘𝑔/𝑚 𝑠) × (2,36𝑚3 )
𝑠
𝑃 = 1156,2 𝑘𝑔 𝑚/𝑠 2
𝑃 = 2312,4 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑃 = 𝐾𝑇 × 𝑛3 × 𝐷𝑖 5 × 𝜌
1
𝑃 5
𝐷𝑖 = [ ]
𝐾𝑇 × 𝑛3 × 𝜌
1
1156,2 𝑘𝑔 𝑚/𝑠 2 5
𝐷𝑖 = [ ]
5,75 × (1,667)3 × 995 𝑘𝑔/𝑠 2
𝐷𝑖 = 0,534 𝑚
𝐷𝑖 0,534 𝑚
= = 0,427 = 42,7% (30 − 50%) OK!
𝑤 1,25 𝑚
Cek NRE
𝐷𝑖 2 × 𝑛 × 𝜌
𝑁𝑅𝐸 =
μ
𝑘𝑔
(0,534 𝑚)2 × (1,667) × (995 )
𝑁𝑅𝐸 = 𝑠2
0,785 × 10−3 𝑘𝑔/𝑚𝑠
𝑁𝑅𝐸 = 602520,1 ≫ 10000 (𝑇𝑢𝑟𝑏𝑢𝑙𝑒𝑛) OK!
16
3.3.Flokulasi
Q = 10.201,97 m3/hari
Di buat 2 bak
𝑚3
10201,97 3
𝑄= ℎ𝑎𝑟𝑖 = 5100,985 𝑚
2 ℎ𝑎𝑟𝑖
Asumsi :
Td = 30 menit
Suhu = 31oC
µ= 0,785 × 10-3 kg/m.detik
ρ = 955 kg/m3
g = 9,81 m/s2
G = 45/s
• Volume flokulator
𝑚3 1 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑉 = 30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 × 5100,985 ×
ℎ𝑎𝑟𝑖 1440 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
V= 106,27 m3
• Volume Maksimum Flokulator
𝑃
𝑉=
𝐺2 ×𝜇
5,68 × 103 𝑊
𝑉=
452 × 0,785 × 10−3 kg/m. detik
𝑉 = 8039,63 𝑚3
Dengan G di atas volume tersebut akan memerlukan gaya pengaduk yang tinggi, sehingga
flokulator perlu dibagi menjadi beberapa kompartemen. Dengan mengasumsi tangki 106 m3
menjadi 3 kompartemen masing-masing
106,27 𝑚3
=
3
= 35,42 𝑚3
, gaya dapat dihitung sebagai berikut:
▪ Headloss
18
𝜇×𝑡
ℎ= × 𝐺2
𝜌×𝑔
𝑑𝑡𝑘
0,785 × 10−3 × 30 𝑚𝑛𝑡 × 60 𝑚𝑛𝑡 702
ℎ= × 2
𝑘𝑔 9,81𝑚 𝑠
995 3 ×
𝑚 𝑠2
ℎ = 0,709 𝑚
▪ Headloss
𝜇×𝑡
ℎ= × 𝐺2
𝜌×𝑔
𝑑𝑡𝑘
0,785 × 10−3 × 30 𝑚𝑛𝑡 × 60 𝑚𝑛𝑡 552
ℎ= × 2
𝑘𝑔 9,81𝑚 𝑠
995 3 ×
𝑚 𝑠2
ℎ = 0,43 𝑚
• Kompartemen III (G = 30/s ; n = 0,00167 rps)
19
▪ Power
𝑃 = 𝐺2 × μ × 𝑉
30 2
𝑃=( ) × (0,785 × 10−3 𝑘𝑔/𝑚 𝑠) × (36,7 𝑚3 )
𝑠
𝑃 = 25,93𝑚/𝑠 2
𝑃 = 25,93 𝑤𝑎𝑡𝑡
▪ Diameter
Diameter 30 % - 50% lebar (diambil 45%)
𝐷𝑖 𝐷𝑖
= = 45%
𝑤 3,7 𝑚
Di = 1,67 m
▪ Cek NRE
𝐷𝑖 2 × 𝑛 × 𝜌
𝑁𝑅𝐸 =
μ
𝑘𝑔
(1,67 𝑚)2 × (0,00167) × (995 )
𝑁𝑅𝐸 = 𝑠2
0,785 × 10−3 𝑘𝑔/𝑚𝑠
▪ Headloss
𝜇×𝑡
ℎ= × 𝐺2
𝜌×𝑔
𝑑𝑡𝑘
0,785 × 10−3 × 30 𝑚𝑛𝑡 × 60 𝑚𝑛𝑡 302
ℎ= × 2
𝑘𝑔 9,81𝑚 𝑠
995 3 ×
𝑚 𝑠2
ℎ = 0,130 𝑚
• Total Headloss
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑒𝑎𝑑𝑙𝑜𝑠𝑠 = 0,709 𝑚 + 0,43 𝑚 + 0,130 𝑚
Total Headloss = 1,269 m
20
3.4.Sedimentasi
Asumsi: S0 3 m/jam = 0,00085 m/detik
W = 10 cm = 0,1 m
α = 45o
𝐻 = 2,09 𝑚 ~ 2,10 𝑚
𝑄 𝑤
As = 𝑆𝑜 × ℎ Cos 𝛼 + 𝑤 𝐶𝑜𝑠 2 𝛼
𝑚3
0.11807 0.1 𝑚
𝑑𝑡
As = 𝑚 ×
0.00083 2,1 Cos 45 + 0.1 𝐶𝑜𝑠2 45
𝑑𝑡
0.1 𝑚
As = 142.25 𝑚2 × (2,1 𝑚 ×0.71 )+(0.1 𝑚 ×0.5)
0.1 𝑚
As = 142.25 m2 x 1,535𝑚
As = 9,27 m2
𝑄
𝑉𝑜 = As sin 𝛼
𝑚3
0.11807
𝑑𝑡
𝑉𝑜 = 9,27 𝑚2 sin 45
Vo = 0,0180 𝑚⁄𝑑𝑡
𝑊
R= 2
0.1
R= = 0.05
2
0,0180 ×0.05
NRE = 0,785 10−6
21
3.5.Filtrasi
𝑃 = 𝐿 = √10,2 𝑚2
𝑃 = 𝐿 = 3,19 𝑚
Asumsi berdasarkan kriteria design:
- Ukuran efektif (E) : 0,5 mm
- Koefisien Keseragaman (u) : 1,5
- Kedalaman media filter (hm) :
0,5 m gravel (kerikil)
0,75 m sand (pasir)
- Tinggi muka air dengan filter : 1 m
- FreeBoard (fb) :0,3 m
- Underdrain (hu) : 1,36% x luas filter
: 1,36% x 10,2 m
: 0,14 m
𝐻 = ℎ𝑢 + ℎ𝑝 + ℎ𝑚 + ℎ𝑎 + 𝑓𝑏
𝐻 = 0,14 + 0,5 𝑚 + 0,75 𝑚 + 1 𝑚 + 0,3 𝑚
H = 2,69 m
22
Keterangan :
H = ketinggian total
Hu = ketinggian underdrain
Hp = ketinggian media penyangga (gravel)
Hm = Ketinggian media filter (sand)
Ha = Ketinggian air dari filter
Fb = Free Board
Asumsi harga Allumunium Sulfat 4500/kg jadi biaya untuk koagulasi perhari=
𝑅𝑝 4500 𝑘𝑔
× 30,6 = 𝑅𝑝 137700
𝑘𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑖
Koagulasi
Menggunakan Koagulan Allumunium Sulfat (Tawas)
A12(SO4)3 + 3 Ca(HCO3)2 ------------> 2 Al(OH)3 + 3CaSO4 + 6 CO2
Asumsi dosis 35 mg/L
𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐾𝑖𝑚𝑖𝑎 = 𝑄 × 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 × 𝐽𝑎𝑚 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
𝐿 1 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑔 𝑗𝑎𝑚 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐾𝑖𝑚𝑖𝑎 = 10201970 × × 35 × 24 × 3600
ℎ𝑎𝑟𝑖 86400 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝐿 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑗𝑎𝑚
𝑘𝑔
× 10−6
𝑚𝑔
𝑘𝑔
𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐾𝑖𝑚𝑖𝑎 = 357
ℎ𝑎𝑟𝑖
23
Asumsi harga Allumunium Sulfat 4500/kg jadi biaya untuk koagulasi perhari=
𝑅𝑝 4500 𝑘𝑔
× 357 = 𝑅𝑝 1687500
𝑘𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑖
3.7.Bak Penampung
𝑉 = 𝜋 × 𝑟2 × 𝐻
Asumsi H= 4 m
157,2 𝑚3 = 3,14 × 𝑟 2 × 4 𝑚
157,2 𝑚3
𝑟2 =
15,7 𝑚
𝑟 = √10,01𝑚2
𝑟 = 3,16 𝑚
24
3.8.2. Neraca Massa Koagulasi-Flokulasi
a. Efisiensi terhadap penurunan kekeruhan = 85%
Kekeruhan masuk = 50 ntu
𝐾𝑒𝑘𝑒𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 85% = 50 𝑛𝑡𝑢 × 85%
Kekeruhan removal 85% = 42,5 ntu
Kekeruhan keluar = 7,5 ntu
25
3.8.3. Neraca Massa Sedimentasi
a. Efisiensi terhadap penurunan kekeruhan = 75%
Kekeruhan masuk = 7,5 ntu
𝑘𝑒𝑘𝑒𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 75% = 7,5 𝑛𝑡𝑢 × 75%
Kekeruhan removal 75% = 5,63 ntu
Kekeruhan keluar = 1,87 ntu
b. Efisiensi terhadap penurunan TDS = 75%
TDS masuk = 225 mg/L
𝑚𝑔
𝑇𝐷𝑆 𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 75% = 225 × 75%
𝐿
TDS removal 75% = 168,75225 mg/L
TDS keluar = 56,25 mg/L
c. Efisiensi terhadap penurunan Besi (Fe) = 64%
Fe masuk = 0,275 mg/L
𝑚𝑔
𝐹𝑒 𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 64% = 0,275 × 64%
𝐿
Fe removal 64% = 0,176 mg/L
Fe keluar =0,099 mg/L
d. Efisiensi terhadap penurunan Mangan (Mn) = 66%
Mn masuk = 0,2325 mg/L
𝑚𝑔
𝑀𝑛 𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 66% = 0,2325 × 66%
𝐿
Mn removal 66% = 0,15345 mg/L
Mn keluar = 0,07905 mg/L
26
Parameter Removal Input Akumulasi Output
Kekeruhan 75% 7,5 ntu 5,63 ntu 1,87 ntu
TDS 75% 225 mg/L 168,75mg/L 56,25 mg/L
Fe 64% 0,275 mg/L 0,176 mg/L 0,099 mg/L
Mn 75% 0,2325 mg/L 0,15345 mg/L 0,07905 mg/L
27
d. Efisiensi terhadap penurunan Mangan (Mn) = 85%
Mn masuk = 0,07905 mg/L
𝑚𝑔
𝑀𝑛 𝑟𝑒𝑚𝑜𝑣𝑎𝑙 85% = 0,07905 × 85%
𝐿
Mn removal 85% = 0,0672 mg/L
Mn keluar = 0,01185 mg/L
28
Diagram alir kuantitatif bak desinfeksi:
29
3.9.Rencana Anggaran Belanja Pembangunan Pengolahan Air Minum
Total Rp1,927,948,766.00
30
BAB IV
KESIMPULAN
31
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, Khayan, Kasjono H.S. 2011. Teknologi Pengolahan Air Minum. Yogyakarta:
Gosyen Publishing
Sutrisno, CT dan Suciastuti, E. 2006. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta : Rineka
Cipta.
xxxii
LAMPIRAN
xxxiii
RUANG GENSET DAN OPERATOR
KOAGULASI
SEDIMENTASI
SEDIMENTASI
SEDIMENTASI
FILTRASI
FLOKULASI
BENDUNGAN
PROFIL HIDROLIS
DISTRIBUSI
DESINFEKSI
POTONGAN A-A BAK PENAMPUNG
4M
3,53 M
KELOMPOK 8
TAMPAK ATAS BAK PENAMPUNG
3,52 M
KELOMPOK 8
TAMPAK ATAS BAK KOAGULASI
1,25 M
1,25 M
KELOMPOK 8
POTONGAN A-A BAK KOAGULASI
1,6 M
0,53 M
1,25 M
KELOMPOK 8
TAMPAK ATAS BAK FLOKULASI
11 M
5M
3,67 M 3,67 M 3,67 M
KELOMPOK 8
POTONGAN A-A BAK FLOKULASI
2M
KELOMPOK 8
TAMPAK ATAS BAK SEDIMENTASI
6,88 M
1,35 M
KELOMPOK 8
POTONGAN A-A BAK SEDIMENTASI
6,88m
2,1m
KELOMPOK 8
TAMPAK ATAS FILTRASI
3,19 M
3,19 M
KELOMPOK 8
POTONGAN A-A FILTRASI
3,19 M
0,3 M
1M
0,75 M0,1 M
0,4 M
0,14 M
KELOMPOK 8