Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan mengaplikasikan semua teori yang telah
penulis peroleh melalui praktek asuhan keperawatan maternitas
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Infeksi pada dan melalui traktus genitalis setelah persalinan disebut
infeksi postpartum. (Saifudin, 2006)
Infeksi nifas (infeksi puerperalis) adalah infeksi luka jalan lahir pasca
persalinan, biasanya dari endometrium bekas insersi plasenta. Demam nifas
sering juga disebut morbiditas nifas yang ditandai dengan suhu 38 oC atau
lebih, yang terjadi selama 2 hari berturut-turut sesudah 24 jam pasca
persalinan dalam 10 hari pertama masa nifas (Sastrawinata, 2005)
2.2 Etiologi
Etiologi infeksi postpartum menurut Sastrawinata (2005:188) ada dua
macam, yaitu :
2.3 Patofisiologi
Laserasi tempat Luka/ kotor pd Droplet infeksi dari Coitus pada bulan
bekas perlukaan tangan penolong penolong terakhir
plasenta
↓ ↓ ↓
(endometrium)
Kuman masuk ke APD/alat Ketuban pecah
↓
genetalia terkontaminasi
↓
Memudahkan M.O
↓ ↓
masuk dan M.O mudah
berkoloni servicitis, M.O berkoloni masuk saluran
vaginitis genetalia
↓ ↓
↓
6
Nyeri
2.7.1 Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks dan
endometrium.
2.7.1.1 Vulvitis.
Pada infeksi bekas sayatan episiotomi atau luka perineum jaringan sekitar
membengkak, tepi luka menjadi merah dan bengkak, jahitan mudah
terlepas, luka yang terbuka menjadi ulkus dan mengeluarkan pus.
2.7.1.2 Vaginitis
Dapat terjadi secara langsung pada luka vagina atau melalui luka
perineum, permukaan mukosa membengkak dan kemerahan, terjadi ulkus
dan mengeluarkan pus.
2.7.1.3 Servicitis
Sering terjadi tapi tidak menimbulkan banyak gejala. Luka serviks yang
dalam dan meluas dan langsung ke dasar ligamentum latum dapat
menyebabkan infeksi yang menjalar ke parametrium.
2.7.1.4 Endometritis
Endometritis paling sering terjadi. Kuman–kuman memasuki
endometrium (biasanya pada luka insertio plasenta) dalam waktu singkat
dan menyebar ke seluruh endometrium. Pada infeksi setempat, radang
terbatas pada endometrium. Jaringan desidua bersama bekuan darah
menjadi nekrosis dan meoflebitis pelvic mengeluarkan cairan berbau
yang terdiri atas kepingan nekrotis.
9
BAB III
PROSES KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses keperawatan melalui
kegiatan pengumpulan data yang akurat dari pasien untuk mengetahui
berbagai permasalahan yang ada. Adapun hal-hal yang dikaji pada ibu dengan
infeksi post partum yaitu :
3.1.1.10.4 Eliminasi
Kaji pola BAK, kaji apakah ada retensi urine, inkontinensia setelah
melahirkan
Kaji pola BAB, apakah ada diare dan auskultasi bising usus, jika tidak
ada bising usus kemungkinan terjadi paralitik ileus
3.1.1.10.5 Makanan/cairan
Kaji keadaan hidrasi ( haus, membran mukosa kering)
Kaji adanya anoreksia, mual muntah, membrane mukosa kering
Kaji nafsu makan, frekuensi makan, dan diet seimbang (kalori,
protein, vitamin, tinggi serat)
3.1.1.10.6 Gaya hidup
PMS pada periode perinatal, penggunaan obat intravena, serta
merokok, konsumsi alkohol, gizi buruk, stress.
3.2 Pemeriksaan Fisik
3.2.1 Kaji keadaan umum : Kesadaran umum dan derajat sakit (sakit ringan,
sedang, berat)
3.2.2 Kaji vital Sign
Kaji tekanan darah dan frekuensi nadi, takikardi bisa terjadi berhubungan
dengan endometritis dan selulitis pada pelvic
Kaji pernafasan cepat/dangkal
Kaji suhu tubuh selama 24 jam post partum dengan teratur ( tiap 4 jam)
15
waspada terhadap pola kenaikan suhu tubuh (> 380C). jika demam
0
mencapai > 38,9 C merupakan petunjuk adanya infeksi berat seperti
parametritis, salphingitis, peritonitis. Apabila demam mencapai 40 0 C, dan
ibu menggigil kemungkinan terjadi infeksi pelvis, tromboplebitis atau
peritonitis.
3.2.3 Pemeriksaan obstetrik
3.2.3.1 Kepala : konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, sakit kepala
3.2.3.2 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe
3.2.3.3 Dada : pergerakan dada kanan dan kiri simestris, tidak ada retraksi, tidak
ada ronchi atau bunyi nafas patologis lain.
3.2.3.4 Abdomen dan Genitalia :
Inspeksi bagian luar
Rambut pubis, distribusi, bandingkan sesuai usia perkembangan
klien
Kulit dan area pubis, adakah lesi eritema, visura, dan eksoria.
Labia mayora, minora, klitoris, meatus uretra terhadap
pembengkakan ulkus, keluaran, dan nodul.
Palpasi
Kaji adanya nyeri lokal, disuria, ketidaknyamanan abdomen
Kaji adanya nyeri/kekakuan abdomen unilateral/bilateral (salpingitis,
parametritis)
Kaji apakah afterpain berat/lama, nyeri abdomen bawah/uterus serta
nyeri tekan dengan guarding (endometritis)
Kaji apakah ada massa
Diagnosa yang mungkin muncul pada ibu dengan infeksi postpartum yaitu :
D. Resiko tinggi gangguan peran menjadi orang tua berhubungan dengan rasa
takut penyebaran infeksi ke bayi
Adapun intervensi yang bisa diberikan pada ibu dengan infeksi postpartum
yaitu
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan tanda dan gelaja
infeksi bisa berkurang/teratasi misal deman
Kriteria hasil :
Mengungkapkan pemahaman tentang faktor risiko penyebab secara
individual
Melakukan perilaku untuk membatasi penyebaran infeksi dengan tepat
dan menurunkan risiko komplikasi
Mencapai pemulihan tepat waktu dan bebas komplikasi tambahan
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
18
Demonstrasikan/anjurkan perineum
Pembersihan yang benar setelah
hygene dengan benar setelah defekasi,
miksi, defekasi dan ganti pembalut
miksi dang anti pembalut
mengurangi risiko infeksi
Demonstrasikan masase fundus yang
Meningkatkan kontraksi uterus
tepat
sehingga terjadi peningkatan involusi
uterus
Kolaborasi
Pemeriksaan kultur untuk mengetahui
Pantau pemeriksaan laboratorium (kultur organism penyebab infeksi sedangkan
dan pemeriksaan darah) pemeriksaan darah untuk membantu
pengobatan dan mengetahui derajat
kehilangan darah
Tujuan :
Kriteria hasil :
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Tujuan :
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
Tujuan :
Kriteria hasil :
3.5 Implementasi
Implementasi keperawatan merupakan langkah keempat dari proses
keperawatan, perawat harus bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain,
dengan pasien atau keluarga. (Ali, 2001: 84). Implementasi pada ibu
postpartum dengan infeksi disesuaikan antara intervensi dengan kondisi ibu.
3.6 Evaluasi
Evaluasi memuat kriteria keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan
antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari-hari dan tingkat
kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya
(Ali, 2001: 84)
BAB IV
CONTOH KASUS
Deskripsi:
Tanggal : 21-04-2014, Jam : 02.05 wib, Ny W melahirkan seorang anak
laki - laki (aterm) umur kehamilan 39 - 40 minggu, dengan BB : 3380 gr ,PB : 47
cm.
Bayi dilahirkan dengan persalinan normal dengan posisi letak belakang kepala.
Perdarahan post partum ± 100 cc, perineum ruptur tingkat II, sudah dijahit.
Pada saat dikaji tanggal 23 April 2014, ibu mengeluh masih nyeri didaerah
perineum/daerah bekas jahitan, ibu mengeluh sakit kepala, bagian perut sudah
tidak terlalu dirasakan sakitnya namun kadang –kadang ada masih terasa sakit,
nyeri pada kedua payudara agak tegang, ibu juga belum mampu meneteki
bayinya dengan baik dan masih belum mampu merawat bayi sepenuhnya., anak
tidak mau menyusui pada payudara ibunya sehingga diberikan susu formula, ibu
bertanya-tanya tentang bagaimana perawatan dirumah, dan bagaimana merawat
payudara. Klien juga mengeluh kurang waktu istirahatnya yaitu hanya 5 jam
sehari semenjak kelahiran bayinya
1. PENGKAJIAN
1.1 Identitas Klien
Nama : Ny W
Umur : 30 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda-Indonesia
Status : Menikah
Alamat : Jl. Parakan Saat II/9 Bandung
25
KEADAAN
BB KOMPLI- UMUR
N TIPE PER- BAYI
LA- KASI SEKAR-
O SALINAN WAKTU
HIR NIFAS ANG
LAHIR
1. Partus 3380 gr Menangis Tidak ada 2 hari
aterm spontan
(LBK)
ANALISA DATA
Hipothalamus
demam
Resiko infeksi
3. Intervensi
stimulasi lingkungan
3. Edukasi: prosedur/perawatan
Demonstrasikan pereda nyeri
non invasif/ non farmakologis :
massage, distraksi/imajinasi,
relaksasi, pangaturan posisi yang
nyaman
4. Edukasi : proses penyakit
Berikan penjelasan tentang
penyebab timbulnya nyeri
Berikan penjelasan tentang
proses/waktu penyembuhan /
rencana / intervensi
5. Manajemen medikasi
Berikan analgetik sesuai program
Evaluasi keefektifan analgetik
Evaluasi tindakan perencanaan
sesuai kebutuhan
2. HIPERTERMI Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama PENGATURAN SUHU
33
4. Implementasi
Jam 13.30
Evaluasi :
S : Klien mengatakan nyeri masih tp agak
berkurang
O : Ku Sakit sedang, klien tampak tenang,
terafi (+), TD : 120/70, Nadi : 92x/mnt,
RR: 24x/mnt, suhu : 38.2
A : Masalah belum teratasi
P :Lanjutkan Intervensi
39
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI
DP TGL JAM E V A L U A S I PARAF
1. Sabtu 08.00 S:
24-05 " Nyeri masih dirasakan
" Susah bergeser karena sakit pada daerah perineum
O:
" Tidak ditemukan adanya tanda-tanda REEDA.
" Klien mulai mengerti cara melakukan tehnik pernafasan
yang benar.
" Klien mampu melakukan duduk secara normal (santai).
A : Nyeri persisten
P : Lanjutkan intervensi 4,6,7
2. Sabtu 08.05 S:
24-05- " Nyeri masih dirasakan, namun agak berkurang.
2013 " Payudara tidak setegang semula.
O:
" Asi sudah keluar, anak sudah bisa disusui dengan baik
pada kedua payudara ibu.
" Ibu mengetahui manfaat ASI dan mau melaksanakan
anjuran petugas.
A : Nyeri pada kedua payudara berkurang, dan tidak setegang
40
3. Sabtu 0825 S :
24-05- " Ibu mengatakan mengerti tentang apa yang sudah
2013 dijelaskan
" Ibu mengatakan akan melaksanakan anjuran dari petugas.
O:
" Mampu memperagakan cara perawatan dan pengurutan
payudara.
" Sudah bisa BAB secara normal.
" Mengerti cara perawatan perineum, cukup kooperatif, dan
punya keingintahuan yang cukup tinggi bagaimana cara
merawat di rumah.
A : Kemampuan intelektual klien cukup tentang perawatan post
partum meningkat.
P : -
S :
4. Sabtu 08.30 " Ibu mengatakan jam tidurnya sudah mencukupi yaitu 6-8
24-05- jam sehari.
2013 " Ibu sudah jarang terbangun pada malam hari, sebab ada
suaminya dan keluarga yang menemani bergantian untuk
mengganti popok pada malam hari.
O:
"Klien tidak pucat lagi.
"Klien nampak segar
"Pengunjung datang sesuai jam besuk.
A : Gangguan pola istirahat (tidur) dapat teratasi.
P :-
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN