Professional Documents
Culture Documents
Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 6 2023-2024
Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 6 2023-2024
2. Tidur merupakan kebutuhan manusia. Saat tidur, seluruh anggota tubuh beristirahat. Mengistirahatkan tubuh dari
berbagai macam aktivitas idealnya memerlukan waktu sebanyak delapan jam. Tidur yang baik dilakukan pada pukul
21.00–22.00. Keesokan harinya, kita juga sebaiknya bangun tidur pada pagi hari sekitar pukul 05.00. Kebiasaan tidur
secara teratur dapat menyehatkan dan menyegarkan badan. Hal itu disebabkan saat malam kita
segera mengistirahatkan tubuh dan saat bangun pagi kita dapat menghirup udara segar dan bersih yang baik untuk
pernapasan.
Makna kata aktivitas dalam paragraf tersebut adalah . . . .
A. rutinitas yang dilakukan secara terus-menerus setiap waktu
B. mudah beraksi dan bereaksi
C. giat melaksanakan tugas
D. kegiatan yang dilakukan
3. Bank BRI memberikan pinjaman modal dengan bunga rendah kepada para pedagang kaki lima (PKL) .Hal ini
disambut baik oleh para PKL . Adapun alasan Bank BRI meminjamkan modal tersebut adalah agar PKL mampu
mengembangkan usahanya sekaligus memiliki warung tetap.
Berikut kalimat pertanyaan dan jawaban atas pertanyaan berkaitan isi teks.
a. Apa (what) peristiwanya?
Jawaban sesuatu/perihal peristiwa dalam bacaan
b. Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu?
Jawaban: Pihak (subjek) yang diinformasikan
c. Di mana (where) terjadinya peristiwa itu?
Jawaban: tempat terjadinya peristiwa
d. Kapan (when) terjadinya peristiwa itu?
Jawaban: Waktu terjadinya peristiwa
e. Mengapa (why) peristiwa itu terjadi?
Jawaban: alasan/penyebab terjadinya peristiwa
f. Bagaimana (how) proses peristiwanya?
Jawaban: kondisi atau proses terjadinya peristiwa
Ide pokok atau gagasan pokok adalah gagasan utama atau gagasan yang paling penting dalam paragraf. ide pokok
terdapat dalam kalimat utama. Ide pokok dan kalimat utama berfungsi memberitahu pembaca tentang apa yg
diperbincangkan dalam paragraf itu dan menjadi sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam paragraf itu.
Langkah-langkah menentukan ide pokok adalah sebagai berikut.
Air laut pasang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya kawasan Jakarta Utara. Naiknya air laut di
kawasan tersebut sudah berlangsung selama sepekan. Tingginya kenaikan permukaan air dikhawatirkan akan
membuat kawasan tersebut tergenang.
Ide pokok paragraf tersebut adalah
A. Air laut pasang terjadi di kawasan Jakarta Utara
B. Naiknya air laut sudah berlangsung selama sepekan
C. Pasangnya air laut dikhawatirkan membuat Jakarta Utara tergenang
D. Pasangnya air laut di beberapa wilayah di Indonesia sangat mengkhawatirkan
1. Pengertian Pantun
Pantun merupakan puisi lama yang terdiri atas empat larik. Dua larik pertama merupakan sampiran dan dua larik
berikutnya merupakan isi. Pantun memiliki pola rima akhir a-b-a-b.
2. Ciri-Ciri Pantun
a. Terdiri atas empat larik dalam satu bait.
b. Terdiri empat sampai dengan enam kata dalam satu larik.
c. Terdiri atas delapan sampai dengan dua belas suku kata.
d. Larik pertama dan kedua merupakan sampiran dan larik ketiga dan keempat merupakan isi.
e. Larik pertama dan ketiga mempunyai akhir yang sama. Larik kedua dan keempat juga mempunyai akhir
yang sama. Dengan kata lain, rima akhir larik bersajak a-b-a-b atau bersajak silang.
Contoh pantun
Isi pantun terdapat pada baris ketiga dan keempat. Isi pantun tersebut adalah penyesalan orang yang sudah
meninggal karena saat hidup di dunia tidak sembahyang.
d. Pantun Jenaka
Contoh :
Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga
e. Pantun Teka-Teki
Contoh :
Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki
f. Pantun Agama
Contoh
Kalau Menegakkan Benang Basah
Aib Malu Orang Sekampung
Kalau Menegakkan Agama yang Salah
Hidup Mengerang Mati Menanggung
Isi syair tersebut adalah mengisahkan sebuah kerajaan yang dipimpin raja yang bijaksana sehingga
rakyatnya hidup sejahtera.
Isi puisi tersebut adalah tentang lingkungan desa memiliki pemandangan yang indah. Lingkungannya bersih tanpa
sampah. Keadaan seperti itu menciptakan rasa damai bagi hati dan pikiran.
2) Legenda
Legenda adalah cerita yang mengisahkan asal-usul satu tempat atau peristiwa zaman silam. Hutomo (1991)
menyatakan bahwa legenda merupakan cerita-cerita yang dianggap masyarakat pemiliknya sebagai peristiwa-
peristiwa sejarah. Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa legenda adalah sejarah rakyat. Legenda
merupakan cerita yang mencerminkan kehidupan dan kebudayaan masyarakat setempat.
Contoh legenda adalah Candi Roro Jonggrang, Tangkuban Perahu, Danau Toba, dan sebagainya. Berdasarkan
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa legenda merupakan suatu cerita yang dianggap terjadi dan pelakunya
adalah orang yang terkemuka atau manusia yang memiliki kesaktian dan betul-betul pernah hidup di masa lampau.
3) Dongeng
Dongeng Menurut Sudjiman (1986:15) adalah cerita tentang makhluk khayalan. Makhluk khayalan yang menjadi
tokoh-tokoh cerita semacam itu biasanya ditampilkan sebagai tokoh yang memiliki kebijaksanaan untuk mengatur
masalah manusia dengan segala macam cara. Bascom dalam Danandjaja ( 2007: 50) menyatakan bahwa dongeng
adalah cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi oleh yang mempunyai cerita, dan dongeng tidak
terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi terutama pada zaman
dahulu.
2. Prosa Baru
a. Ciri-ciri Prosa Baru
Adapun ciri-ciri prosa baru adalah sebagai berikut.
1) Tertulis.
2) Masyarakat sentris”cerita diambil dari kehidupan masyarakat sekitar”.
3) Dipengaruhi pengarangnya.
4) Dipengaruhi sastra barat.
5) Bentuk novel,cerpen,drama.
2) Novel
Novel sebenarnya merupakan salah satu jenis fiksi. Novel dan cerita pendek merupakan dua bentuk karya sastra
yang sekaligus disebut fiksi. Bahkan dalam perkembangannya yang kemudian, novel dianggap bersinonim dengan
fiksi. Dengan demikian, pengertian fiksi juga berlaku untuk novel (Burhan Nurgiantoro, 1995: 9).
Herman J. Waluyo (2002: 37) mengemukakan bahwa novel mempunyai ciri: (1) ada perubahan nasib dari tokoh
cerita; (2) ada beberapa episode dalam kehidupan tokoh utamanya; (3) biasanya tokoh utama tidak sampai
meninggal.
Sumber:
Contoh soal dan pembahasan
1. Suatu hari di sebuah lembah, Monyet bertemu dengan Burung Pipit yang sedang mencari biji- ijian. “Hai Burung
Pipit, kau sedang mencari biji-bijian lagi, ya? Pantas saja kau tidak bertambah besar, yang kau makan bijinya, bukan
buahnya“, ejek Monyet. Burung Pipit hanya diam dan terus mengumpulkan biji-biji apel yang dibuang oleh Monyet.
Suatu hari, hujan turun dengan deras selama berhari-hari. Lembah itu pun tertutup oleh air. Semua hewan
mengungsi ke tempat yang lebih tinggi di atas bukit. Mereka kedinginan dan kelaparan. Ketika hujan berhenti,
mereka turun kembali ke lembah untuk mencari makanan. Tetapi, semua pohon telah tumbang tersapu air hujan.
Tidak ada lagi buah-buahan untuk dimakan. Saat berjalan menyusuri lembah untuk mencari makan, Monyet bertemu
lagi dengan Burung Pipit.
Burung Pipit iba dengan kondisi Monyet. Burung Pipit mengajak Monyet ke atas bukit. Betapa terkejutnya Monyet,
melihat bukit yang penuh buah-buahan. Ternyata, Burung Pipitlah yang menanam pohon buah-buahan itu. Itulah
sebabnya kenapa Burung Pipit selalu mengumpulkan biji buah-buahan yang dibuang.
Mengapa Burung Pipit mengumpulkan biji-bijian?
A. Burung Pipit tahu akan turun hujan deras dan banjir yang menumbangkan pepohonan.
B. Monyet kehabisan makanan karena pepohonan di lembah tersapu banjir.
C. Burung Pipit menanam biji-bijian tersebut di atas bukit.
D. Burung Pipit adalah burung pemakan biji-bijian.
2. Mengapa Candra mengatakan "Ya. itu ide yang baik sekali." pada akhir teks?
A. Rusdi meminta Candra untuk berkata jujur.
B. Rusdi berjanji akan membantu Candra untuk melunasi buku.
C. Kepala Sekolah membebaskan uang buku Candra.
D. Rusdi menemukan jalan keluar yang baik.
➢ MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK KARYA SASTRA (TOKOH, LATAR DAN WATAK TOKOH)( 7,8 &9)
A. Unsur Intrinsik Prosa
Unsur intrinsik (intrinsik) adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah
yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang yang secara faktual akan dijumpai jika
orang membaca karya sastra. Unsur yang dimaksud misalnya peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut
pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan lain-lain (Burhan Nurgiantoro, 2007).
Pembahasan terhadap unsur-unsur intrinsik pembangun cerita pendek/novel diuraikan sebagai berikut.
1. Tema
Tema merupakan makna yang dikandung oleh sebuah cerita Senada dengan pengertian tersebut, Hartoko
dan Rahmanto (dalam Burhan Nurgiyantoro (2007) menyatakan bahwa tema merupakan gagasan dasar umum yang
menopang sebuah karya. Tema menjadi pengembangan seluruh cerita sehingga bersifat menjiwai keseluruhan
cerita. Senada dengan pengertian tersebut, Tarigan (1983) menyatakan bahwa tema adalah gagasan utama atau
pikiran pokok.
Tema suatu karya sastra letaknya tersembunyi dan harus dicari sendiri oleh pembacanya. Pengarang karya
sastra tidak semata-mata mengatakan apa yang menjadi inti permasalahan hasil karyanya walaupun kadang-kadang
ada atau terdapat kata-kata, kalimat kunci dalam salah satu bagian karya sastra, dari kalimat kunci pengarang
seolah-olah merumuskan apa yang sebenarnya menjadi pokok permasalahan.
Ada beberapa cara untuk menafsirkan tema menurut Stanton dalam Nurgiayantoro (2007) yakni (1) harus
memperhatikan detil yang menonjol dalam cerita rekaan, (2) tidak terpengaruh oleh detil cerita yang kontradiktif, (3)
tidak sepenuhnya tergantung oleh bukti-bukti implisit, tetapi harus yang eksplisit, (4) tema itu dianjurkan secara jelas
oleh cerita yang bersangkutan.
2. Penokohan
Penokohan merupakan salah satu unsur dalam cerita yang menggambarkan keadaan lahir maupun batin
seseorang atau pelaku. Setiap manusia mempunyai karakter yang berbeda-beda. Karena cerpen/novel pada
dasarnya adalah menceritakan manusia dalam berhubungan dengan dengan lingkungannya, maka setiap tokoh
dalam cerita akan memiliki watak yang berbeda-beda antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnya. Melalui
karakter tokoh cerita pembaca mengikuti jalannya cerita, sehingga maksud cerita akan menjadi lebih jelas.
Istilah tokoh merujuk pada orang atau pelaku cerita. Watak, perwatakan, dan karakter, menunjuk pada sifat
dan sikap para tokoh. Penokohan dan karakterisasi sering disamakan artinya dengan karakter dan perwatakan.
Penokohan menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita.
Senada dengan pendapat di atas Panuti Sudjiman (1988: 16-23) berpendapat tokoh ialah individu yang
mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Watak berarti tabiat, sifat kepribadian.
Sedangkan penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh.
Jadi yang dimaksud penokohan atau karakteristik adalah ciri-ciri jiwa seseorang tokoh dalam suatu cerita.
Seluruh pengalaman yang dituturkan dalam cerita kita ikuti berdasarkan tingkah laku dan pengalaman yang dipelajari
melalui pelakunya. Melalui perilaku ilmiah pembaca mengikuti jalannya seluruh cerita dan berdasarkan karakter,
situasi cerita dapat dikembangkan.
4. Amanat
Amanat merupakan unsur cerita yang berhubungan erat dengan tema. Amanat akan berarti apabila ada
dalam tema, sedangkan tema akan sempurna apabila di dalamnya ada amanat sebagai pemecah jalan keluar bagi
tema tersebut. Sudjiman (dalam Alwi, 1998: 08) manyatakan bahwa amanat adalah pesan yang ingin disampaikan
oleh pengarang. Amanat terdapat pada sebuah karya sastra secara implisit atau eksplisit. Amanat dinyatakan secara
implisit jika jalan keluar atau ajaran moral itu disiratkan dalam tingkah laku menjelang cerita berakhir. Sementara itu,
amanat dilukiskan secara eksplisit apabila pengarang pada tengah atau akhir cerita menyampaikan seruan, saran,
peringatan, nasihat, anjuran, larangan, dan sebagainya.
Pengertian amanat yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa amanat merupakan pesan
yang disampaikan pengarang, baik secara implisit atau eksplisit kepada pembaca. Di dalam drama, ada amanat yang
langsung tersurat, tetapi pada umumnya sengaja disembunyikan secara tersirat dalam naskah drama yang
bersangkutan. Hanya penonton yang profesional yang mampu menemukan amanat implisit tersebut.
Sumber
Wibowo, Hari. dkk. 2017. Teori dan Genre Sastra Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Bahasa
Kata berlambang/simbol/kias adalah kata-kata tertentu yang mewakili suatu hal yang ingin disampaikan.
Macam-Macam Kata Berlambang
Kata berlambang dalam karya sastra, khususnya puisi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Lambang benda
Perhatikan contoh berikut.
Burung dara jantan
Yang dulu kau pelihara
Kini telah terbang menemui jodohnya
(WS Rendra)
Baris burung dara jantan merupakan lambang/simbol yang berarti anak laki-laki.
b. Lambang warna
Pada contoh di bawah ini lambang warna hitam digunakan untuk mengungkapkan perasaan duka.
Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi
Salemba
(Karangan Bunga karya Taufik Ismail)
c. Lambang bunyi
Lambang bunyi berarti makna khusus bunyi alat musik atau perpaduan bunyi-bunyi tertentu.
Seruling di pasir ipis, merdu
Antara gundukan pohonan pina
Tembang menggema di dua kaki
Burangrang-Tangkubanperahu
(Priangan Si Jelita karya Ramadhan K.H.)
d. Lambang suasana
Lambang suasana berarti menggambarkan suatu peristiwa atau keadaan dengan hal lain. Perhatikan contoh berikut.
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintu-Mu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
(Doa karya Chairil Anwar)
Pada baris yang ditandai dengan garis bawah, penyair mencoba mengungkapkan suasana kegelisahan karena jauh
dari Tuhan. Kegelisahan itu dilambangkan dengan mengembara di negeri yang asing
Contoh soal dan pembahasan
Rindu Pelangi
Karya: Nur R.
Semusim ini aku selalu menunggu kehadiranmu
Saat hujan meneteskan rintiknya satu per satu
Hingga usainya pun tak kulihat dirimu
Indahmu selalu kurindu
Warnamu selalu membayang di mataku
Meski kau tak kunjung ingin aku temu
Akan aku nanti disetiap usai hujan selalu
Sahabat
Memprediksi kejadian berdasarkan isi cerita artinya memperkirakan peristiwa yang akan terjadi berdasarkan isi
cerita.
Kejadian-kejadian dalam cerita tidaklah berdiri sendiri. Dengan kata lain, kejadian-kejadian itu saling berkaitan yang
kemudian membentuk alur/plot. Kejadian-kejadian itu biasanya memiliki hubungan sebab akibat. Kejadian satu dapat
menjadi sebab bagi peristiwa berikutnya.
Soal dan kunci jawaban
1. Setiap hari Akbar terlambat datang ke sekolah. Ia tidak suka memakai seragam dengan rapi.
Berulang-ulang Akbar mendapat peringatan. Akbar pun sering mendapat bimbingan dari guru
konseling. Akan tetapi, Akbar belum bisa mengubah kebiasaan buruknya. Hingga suatu hari orang tua Akbar
dipanggil ke sekolah. Setelah mengetahui perbuatan Akbar,…
2. Endah murid kelas VI SD Mutiara. Ia tergolong anak rajin. Sepulang sekolah, ia membantu ibu membersihkan
rumah. Sekalipun banyak pekerjaan di rumah, ia tidak pemah lupa menyelesaikan tugas sekolah. Prestasi Endah di
sekolah juga tetap memuaskan. Itu sebabnya, ….
Anggi baru pulang sekolah siang itu. la bergegas ke kamar, berganti baju lalu makan siang. Setelah makan, ia harus
segera mencuci kedelai untuk dibuat tempe. Barulah kemudian dia bisa beristirahat. Pukul 15.00 W1B dia
melaksanakan kegiatan yang lain yaitu belajar kelompok bersama Sabrina, Nayla, dan Winda. Sekalipun lelah, ia
melakukannya dengan bersemangat. Ia tidak pernah melalaikan tugas, baik tugas sekolah maupun tugas membantu
orang tua.
2. Raja Kahuripan mempunyai dua orang putra, yaitu Raden Panji dan Raden Anom. Raden Anom lebih cerdas
daripada Raden Panji. Selain cerdas, Raden Anom juga dikenal ramah. Raden Panji merasa iri hati melihat
kecerdasan Raden Anom. Karena itu ia ingin mencelakakan saudaranya. Dia menyuruh pembantunya agar
membubuhkan racun ke dalam makanan Raden Anom.
Nilai moral positif yang bisa kita ambil dari cerita di atas adalah....
A. Ramah
B. Suka menolong
C. Menghormati orang lain
D. Penurut
Keteladanan seorang tokoh merupakan sifat/perilaku baik yang layak ditiru. Misalnya sifat jujur, tanggung jawab,
adil, perilaku suka menolong, bekerja keras, dan sebagainya.
Contoh teks cerita dan keteladanan tokoh
Nama asli Pangeran Diponegoro adalah Raden Mas Ontowiryo. Beliau termasuk garis keturunan Sultan
Hamengku Buwono III. Ketika sultan ingin mengangkatnya menjadi raja, beliau menolak dan memilih meninggalkan
keraton. Hal ini disebabkan beliau merasa tidak berhak sebagai anak dari seorang selir, bukan permaisuri. Hal ini
berbeda dengan kebanyakan orang pada umumnya yang menginginkan menjadi raja walaupun bukan haknya.
Diponegoro juga lebih tertarik pada kehidupan religius dan merakyat sehingga lebih suka tinggal di Tegalrejo,
kediaman nenek buyutnya, Ratu Ageng Tegalrejo, permaisuri HB I. Lebih dari itu, Pangeran Diponegoro juga tidak
suka akan campur tangan Belanda yang terlalu besar dalam keratin.
Sikap yang patut diteladani dari tokoh tersebut adalah … kehidupannya yang merakyat
Contoh soal dan pembahasan
1. Bambang Pamungkas adalah sosok striker nomor satu di timnas. Ia menekuni profesi sebagai pesepakbola
memang sedari kecil. Ia bukan dari keluarga yang berkecukupan, namun karena kegigihannya berlatih, sekarang ia
menjadi tulang punggung di garis depan tim sepakbola Indonesia.
Hal yang patut diteladani dari tokoh dalam kutipan biografi tersebut adalah . . . .
A. Menekuni profesi dengan giat berlatih
B. Menekuni profesi sebagi pesepakbola
C. Menjadi striker utama di timnas
D. Mengorbankan keluarga untuk meniti karir
2. Ki Hajar Dewantara juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi
Oetomo untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia.
Pada tanggal 3 Juli 1922 Ki Hajar Dewantara bersama dengan rekan-rekan seperjuangannya mendirikan perguruan
yang bercorak nasional, yaitu Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa).
Melalui perguruan Taman Siswa dan tulisan-tulisannya yang berjumlah ratusan
, Ki Hajar Dewantara berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia. Ki Hajar
Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama. Ki Hajar
Dewantara tidak hanya dianggap sebagai tokoh dan pahlawan pendidikan yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan
hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat keputusan
Presiden RI No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959.
Hal yang patut diteladani dari tokoh dalam kutipan biografi tersebut adalah . . . .
A. aktif berorganisasi
B. pendiri Taman Siswa
C. pernah menjadi menteri
D. pahlawan pendidikan
Melengkapi kalimat/teks dengan istilah/kata/ungkapan/peribahasa adalah mengisi bagian yang rumpang kalimat/teks
dengan istilah/kata/ungkapan/peribahasa yang tepat.
A. Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau
sifat yang khas dalam bidang tertentu (https://kbbi.web.id/istilah)
Contoh
Setiap siswa harus … dalam kegiatan tersebut.
Kata/istilah yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah berpartisipasi.
Berpartisipasi: ikut serta dalam kegiatan
B. Ungkapan
Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus (makna unsur-unsurnya
sering kali menjadi kabur); (https://kbbi.web.id/ungkap)
Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur
yang membentuknya. (https://id.wikibooks.org/wiki/Bahasa_Indonesia/Ungkapan)
Contoh:
-tinggi hati : 'sombong'
-ringan kepala : 'mudah belajar'
-darah daging : 'anak kandung'
-dingin hati : 'tidak bersemangat
-uang panas : 'uang tidak halal'
-panas rezeki : 'sukar mencari rezeki'
Contoh
Memang tidak tahu diri anak itu. Sudah disoraki penonton masih tertawa juga. Bahkan, ia tampak sangat percaya diri.
Padahal penampilannya jauh dari kata menarik. Ah, benar-benar … anak itu.
C. Peribahasa
Peribahasa adalah 1 kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu
(dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan); 2 ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi
perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku
Contoh
Hancur badan dikandung tanah, budi baik dikenang jua. ( Budi baik itu tidak akan dilupakan orang).
Contoh
Peter seorang pelajar yang pandai, bahkan ia pernah meraih medali emas tingkat internasional di Bali dalam lomba
fisika. Namun, ia tidak sombong dengan kepandaiannya itu. Ia selalu sopan dan baik kepada siapa saja. Ia memiliki
prinsip hidup…
➢ MENYUSUN PEMBUKAAN TEKS PIDATO DAN MELENGKAPI BERBAGI JENIS PIDATO (21 dan 22)
Pidato merupakan kegiatan berbicara. Berpidato bisa dilakukan berdasarkan teks/naskah pidato (yang sudah
disiapkan sebelumnya), berdasarkan catatan tentang garis besar isi pidato, ada pula yang serta merta, tanpa teks. Bagi
pemula, dalam berpidato sebaiknya menggunakan teks/naskah pidato agar lancar. Kerangka pidato adalah catatan
tentang pokok-pokok isi pidato yang disusun sesuai dengan urutan yang dikehendaki.
Naskah pidato disusun berdasarkan langkah-langkah berikut.
a. Pendahuluan, berisi: salam pembuka, ucapan syukur kepada Tuhan, ucapan terima kasih kepada berbagai pihak
yang terkait, dan tujuan pidato.
b. Isi. Isi pidato berisi uraian materi pidato. Isi pidato harus sesuai dengan tema.
c. Penutup, berisi kesimpulan, saran, kritik, harapan-harapan, ucapan terima kasih, permohonan maaf, dan salam
penutup.
5. Mengembangkan kerangka pidato menjadi naskah pidato.
Ada berbagai macam cara berpidato, yaitu membaca naskah, menghafalkan naskah, menggunakan kerangka pidato,
dan tanpa naskah. Pada pelajaran ini, kamu akan belajar berpidato dengan membaca naskah. Kamu mungkin pernah
mendengarkan seseorang yang berpidato. Ada yang berpidato dengan menarik, ada pula yang tidak. Agar kamu dapat
berpidato dengan baik, bacalah dan pahami naskah pidato dengan baik. Persiapan yang baik sebelum berpidato akan
mengurangi rasa gugupmu ketika berpidato sehingga kamu pun dapat berpidato dengan baik. Hal-hal yang harus
diperhatikan ketika berpidato menggunakan naskah adalah sebagai berikut:
Pada kesempatan ini, saya selaku ketua panitia penyelenggara acara perpisahan ini ingin mengucapkan terima
kasih pada guru-guru kita tercinta yang telah banyak membantu persiapan acara ini. Tidak lupa, saya juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah bersedia menjadi pengisi acara ini hingga acara ini dapat
terlaksana.
Acara ini bertujuan sebagai acara perpisahan dan peringatan hari kelulusan para siswa Kelas VI. Saya ucapkan
selamat bagi Kakak-Kakak Kelas VI yang telah lulus. Semoga semua cita-cita Kakak dapat tercapai. Kami berharap
setelah. Kakak lulus dan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, kakak tidakmelupakan sekolah kita tercinta
ini. Di sekolah inilah, kita belajar banyak dari para guru dan teman-teman kita. Selamat jalan Kakak-Kakakku.
Hadirin yang saya hormati, meskipun acara ini sudah kami susun dan rancang sebaik-baiknya, mungkin saja masih
ada kekurangannya. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas semua kekurangan dan ketidaksempurnaan ini.
Terima kasih.
CONTOH SOAL
1. Bacalah kutipan pidato berikut.
……..
Untuk menghadapi situasi saat ini, kita harus selalu waspada. Sehubungan dengan isu penculikkan dan pembunuhan
di daerah kita ini, diharapkan orang tua khususnya para wali murid serta para anak-anak tidak perlu merasa
cemas. Bukankah belum ada bukti yang nyata ? Namun, kita harus tetap waspada.
Kalimat pembuka yang tepat untuk melengkapi pidato di atas adalah. …
B. Pengimbuhan
Pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan pada kata dasar.
Sehubungan dengan itu, imbuhan yang lazim digunakan sebagai unsur pembentuk kata dalam bahasa Indonesia,
paling tidak, terdiri atas empat macam, dan masing-masing diberi nama sesuai dengan posisinya pada suatu kata.
Pertama, imbuhan yang terletak pada awal kata lazim disebut awalan (prefiks). Kedua, imbuhan yang terletak pada
akhir kata lazim disebut akhiran (sufiks). Ketiga, imbuhan yang terletak pada tengah kata lazim disebut sisipan
(infiks). Keempat, imbuhan yang terletak pada awal kata dan akhir kata sekaligus lazim disebut gabungan imbuhan
(konfiks). Beberapa contoh imbuhan itu dapat diperhatikan di bawah ini.
a. Awalan
meng- menulis, melamar, memantau
di- ditulis, dilamar, dipantau
peng- penulis, penyanyi, peramal
ber- berkebun, bermain, bermimpi
ter- terpaksa, terpadu, tersenyum
se- serupa, senada, seiring
b. Akhiran
-an tulisan, tatapan, tantangan
-i temui, sukai, pandangi
-kan tumbuhkan, sampaikan, umumkan
c. Sisipan
-el- geletar, geligi, gelantung
-em- gemuruh, gemetar
-er- gerigi
d. Gabungan Imbuhan
meng-...-kan menemukan, meratakan
meng-...-i memandangi,
mengunjungi
peng-...-an pendidikan, pemandian
ke-...-an kehujanan, kemajuan
se-...-nya seandainya, sebaiknya
per-...-an peraturan, persimpangan
C. Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang telah mendapatkan imbuhan baik awalan, sisipan, akhiran, maupun
gabungan imbuhan.
Dalam bahasa Indonesia secara umum bentuk kata itu terdiri atas dua macam, yaitu kata dasar dan kata bentukan.
Kata dasar merupakan suatu kata yang utuh dan belum mendapat imbuhan apa pun. Dalam proses pembentukan
kata, kata dasar dapat diartikan sebagai kata yang menjadi dasar bagi bentukan kata lain yang lebih luas. Dalam
pengertian ini, kata dasar lazim pula disebut sebagai bentuk dasar, kata asal, dan ada pula yang menyebutnya
sebagai dasar kata. Terkait dengan itu, untuk menghindari penyebutan yang berbeda -beda, dalam buku ini kata
yang menjadi dasar bagi bentukan kata lain yang lebih luas disebut kata dasar.
Berbeda dengan itu, kata bentukan merupakan kata yang sudah dibentuk dari kata dasar dengan menambahkan
imbuhan tertentu. Kata bentukan seperti ini lazim pula disebut dengan beberapa istilah yang berbeda-beda, misalnya
ada yang menyebutnya sebagai kata turunan, kata berimbuhan, dan ada pula yang menyebutnya kata jadian.
Sumber
Mustakim. 2014. Bentuk dan Pilihan Kata. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pembahasan: keluar negeri seharusnya ditulis ke luar negeri (kata depan ditulis terpisah dengan kata lain)
(1) Kegiatan pramuka diadakan pada hari sabtu pukul 13.00. (2) Kegiatan pramuka ini dimulai dengan upacara
pembukaan. (3) Upacara dilakukan di halaman sekolah. (4) Setelah upacara, anggota pramuka kembali ke kelas
untuk mendapat pengarahan dari pembina pramuka.
Pembahasan: kata sabtu seharusnya ditulis Sabtu (nama hari ditulis dengan huruf kapital pada awal kata)
RINGKASAN MATERI
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Halim Perdanakusumah
Wage Rudolf Supratman
Jenderal Kancil
Dewa Pedang
Alessandro Volta
André-Marie Ampère
Mujair
Rudolf Diesel
Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan
ukuran.
Misalnya:
ikan mujair
mesin diesel
5 ampere
10 volt
(2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna “anak dari”,
seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Siti Fatimah binti Salim
Indani boru Sitanggang
Charles Adriaan van Ophuijsen
Ayam Jantan dari Timur
Mutiara dari Selatan
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah, Nak!"
"Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.
"Besok pagi," kata dia, "mereka akan berangkat."
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan
Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam Alquran
Kristen Alkitab
Hindu Weda
Allah
Tuhan
Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.
5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau
akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Mahaputra Yamin
Haji Agus Salim
Imam Hambali
Nabi Ibrahim
Raden Ajeng Kartini
Doktor Mohammad Hatta
Misalnya:
berlayar ke teluk mandi di sungai
menyeberangi selat berenang di danau
(2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan nama
jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur.
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.
Contoh berikut bukan nama jenis.
Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura.
Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan film Jepang.
Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian Kalimantan Timur, dan
tarian Sulawesi Selatan.
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna)
dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan,
yang, dan untuk.
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia
dalam Pidato Presiden dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat Lainnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam
judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di,
ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyajikan makalah "Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata".
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau
sapaan.
Misalnya:
S.H. sarjana hukum
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
S.S. sarjana sastra
M.A. master of arts
M.Hum. magister humaniora
M.Si. magister sains
K.H. kiai haji
Hj. hajah
Mgr. monseigneur
Pdt. pendeta
Dg. daeng
Dt. datuk
R.A. raden ayu
St. sutan
Tb. tubagus
Dr. doktor
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. saudara
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu,
kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan.
Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?"
"Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.
Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
“Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”
“Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”
Catatan:
(1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
(2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?
(Permendikbud nomor 50 tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
Di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan diadakannya perpisahan kelas VI, kami mengundang Bapak/Ibu dalam rapat persiapan
acara tersebut.
Tanda baca yang tidak tepat dalam kutipan tersebut adalah…
A. titik dua (:) setelah singkatan Yth
B. koma (,) setelah kata Joko Sarwono
C. titik (.) pada singkatan S.H.
D. koma (,) setelah kata kelas VI
Pembahasan: tanda baca yang tepat setelah singkatan Yth adalah titik (.)
Ketahuilah, bahwa kebiasaan ramah lingkungan dapat dilakukan di rumah. Misalnya, saat memasak sayuran. Potong
bahan makanan menjadi bagian-bagian kecil, gunakan panci kecil dengan air secukupnya, dan gunakan penutup
panci saat mendidihkan air. Ini akan membantu mempersingkat waktu memasak, sehingga gas yang digunakan juga
lebih sedikit. Hal ini menjadi cara yang . . . . untuk mengatasi pemborosan energi di rumah.
A. higienis
B. efektif
C. kreatif
D. aman
RINGKASAN MATERI
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Sedangkan kata tidak baku
adalah kata yang tidak sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia ini lebih dikenal
sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Selain itu, kamus bahasa Indonesia juga menjadi salah satu
rujukan dalam penentuan baku atau tidaknya suatu kata.
Kata baku sering digunakan pada kalimat resmi ataupun percakapan resmi, misalnya pada pidato atau ketika
berbicara kepada orang yang lebih dihormati. Kata tidak baku lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari,
misalnya dengan teman atau anggota keluarga. Kata tidak baku dapat dikenali salah satunya dari penulisannya.
Memperbaiki artinya membetulkan kesalahan atau kekeliruan. Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan
bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca;
Memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan artinya membetulkan kesalahan atau kekeliruan penggunaan kaidah-
kaidah kebahasaan/ejaan. Kesalahan pengguanaan ejaan dapat terjadi pada pembentukan kata, kalimat, dan
paragraf.
Pada hari Sabtu, 3 November 2012 kami mengadakan kunjungan ke Museum Kereta Api. Museum tersebut berada
di kawasan Kota Ambarawa. Kami tidak sekedar melakukan kunjungan, tetapi juga belajar banyak hal tentang
perlengkapan sarana transportasi Kereta Api. Kami sangat senang sekali dikarenakan kami dapat mengetahui
berbagai macam perlengkapan sarana transportasi Kereta Api.
Memperbaiki artinya membetulkan kesalahan atau kekeliruan. Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem
ejaan (seperti titik, koma, titik dua)
Memperbaiki kesalahan penggunaan tanda baca artinya membetulkan kesalahan penggunaan tanda yang dipakai
dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua). Kesalahan penggunaan tanda baca dapat terjadi antara lain saat
menyusun kalimat atau paragraf.
Rapat Persatuan Orang Tua Murid dan Guru SD Negeri 1 Jetis pada:
A. s/d
B. s-d
C. s.d
D. s.d.
RINGKASAN MATERI
Pemakaian tanda baca pada kalimat langsung antara lain sebagai berikut.
1. Tanda petik (“…”) dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan.
Misalnya:
"Kerjakan tugas ini sekarang!" perintah atasannya. "Besok akan dibahas dalam rapat."
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
Misalnya:
Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”
“Kita harus berbagi dalam hidup ini,” kata nenek saya, “karena manusia adalah makhluk sosial.”
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat tanya, kalimat perintah, atau
kalimat seru dari bagian lain yang mengikutinya.
Misalnya:
"Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Lurah.
"Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintahnya.
“Wow, indahnya pantai ini!” seru wisatawan itu.
A. Teks Deskripsi
Deskripsi adalah teks yang bertujuan memberikan gambaran atau kesan kepada pembaca/pendengar terhadap
objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis. Dengan teks
ini, pembaca/pendengar dapat dibuat seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, atau terlibat dalam peristiwa
yang diuraikan penulis/pembicara baik secara indera, logika, maupun emosi.
Contoh
Ia terlentang seharian di atas trotoar panas itu. Tubuhnya yang tinggal tulang terbalut kulit itu tertutup oleh pakaian
kotor dan dekil yang telah robek di sana sini, sehingga perutnya yang kempis itu menyeringai dari sela-sela baju. Bau
anyir menyeruak dari borok di borok di kedua kakinya yang melebar dengan warna merah
B. Teks Narasi
Narasi adalah teks yang bertujuan mengisahkan atau bercerita. Dalam teks ini peristiwa biasanya disusun menurut
urutan waktu ( kronologis), memiliki tokoh, dan terdapat konflik.
Contoh
Sore itu kami pergi ke rumah Puspa. Sopir kusuruh memakirkan mobil. Kemudian, kami memasuki gang kecil.
Beberapa waktu kemudian, kami sampai di sebuah rumah yangh sederhana seperti rumah-rumah di sekitarnya.
Teks prosedur adalah teks yang berisikan tujuan dan langkah melakukan atau membuat sesuatu dengan urutan-
urutan tertentu.
Kalimat acak adalah kalimat lepas yang dapat dijadikan paragraf yang padu dengan cara kalimat utama kemudian
diikuti kalimat penjelas yang diurutkan secara logis dan berhubungan satu dengan yang lain.
Dalam teks prosedur langkah yang paling mendasar diletakkan pada urutan pertama kemudian diikuti langkah
berikutnya yang berhubungan dengan langkah sebelumnya.
Langkah-langkah mengurutkan kalimat acak menjadi paragraf padu adalah sebagai berikut.
1. Bacalah dengan cermat.
2. Pilihlah data yang bersifat umum dan memuat gagasan utama. Gunakan data tersebut sebagai kalimat
utama kemudian diikuti kalimat penjelas.
3. Perhatikan penanda wacana atau kata penghubung seperti pertama, lalu, setelah itu, kemudian, dan
akhirnya. Kata pertama biasanya berada di awal teks, sedangkan kata akhirnya berada di akhir teks.
4. Susun data atau kalimat yang disajikan menjadi paragraf padu
Contoh soal dan pembahasan
Memperbaiki tata kalimat dalam paragraf artinya mengubah tata letak/posisi kata-kata dalam suatu kalimat sesuai
dengan letak/posisi yang benar berdasarkan fungsi/jabatan kata-kata dalam kalimat. Kata-kata dalam kalimat dapat
menduduki fungsi sebagai subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel.), atau keterangan (K).
Contoh-contoh pola kalimat dalam bahasa Indonesia.