You are on page 1of 8

The Study of Spatial Planning Faxilities Brondong Fishing Port Lamongan District East Java Province

THE STUDY of SPATIAL PLANNING FACILITIES BRONDONG FISHING PORT


LAMONGAN DISTRICT EAST JAVA PROVINCE
(Studi Tata Letak Fasilitas di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong
Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur)

by

Jonny Zain
Lecturer of the Fisheries and Marine Science Faculty
Riau University

ABSTRACT

This study was conducted on August 2008 in Brondong Fishing Port, Lamongan
District, East Java Province and survey method was used. The aims of this study was to
observe spatial planning facilities based on fishing and fishermen supporting activities and
tried to obtain some solutions on issues were found. The result show, spatial planning
facilities on Brondong fishing port are relatively appropriate where each facility locate on
it’s space those improve efficiency and affectivity facilities. Some issues were found;
Brondong fishing port had large fisheries activities since it has large number of fishing
vessel landed and others activities then its capacity.

I. PENDAHULUAN kesehatan, pemanfaatan balai pertemuan


nelayan (Pelabuhan Perikanan Nusantara
Brondong, 2005).
Tata letak fasilitas merupakan salah
satu rancangan penting yang harus Beberapa aktivitas yang terdapat di
diperhatikan dalam merencanakan PPN Brondong belum sepenuhnya sesuai
pembangunan atau pengembangan suatu dengan tata tertib yang ada (Maharani,
pelabuhan perikanan karena hal tersebut 2007). Selanjutnya dinyatakan aktivitas-
sangat menentukan kelancaran aktivitas yang tidak sesuai tata tertib
operasionalnya. Dalam rancangan tata tersebut antara lain pelayanan kapal
letak fasilitas, hal-hal yang perlu perikanan, tambat labuh dan pendaratan
diperhatikan antara lain: susunan dan hasil tangkapan. Aktivitas sortir ikan hasil
aturan letak fasilitas sesuai dengan alur tangkapan di PPN Brondong pada
kegiatan yang ada, pengelompokan fasilitas umumnya dilakukan di dermaga sehingga
berdasarkan zonasi kegiatan yang sesuai dapat mengganggu proses pengangkutan
dengan fungsi layanan fasilitas atau dengan ikan ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
merancang fasilitas mana yang seharusnya Proses pengisian BBM dilakukan dengan
berdekatan atau berjauhan. pengisian langsung di dermaga.
Disamping itu juga dilakukan melalui
Pelabuhan Perikanan Nusantara pembelian di tempat penjualan BBM yang
Brondong (PPN Brondong) terletak di selanjutnya di angkut menggunakan becak
Kelurahan Brondong Kecamatan Brondong ataupun mobil pick up.
Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa
Timur. Aktivitas yang dilakukan di Terjadinya ketidakteraturan atau
pelabuhan tersebut antara lain aktivitas kemacetan dari suatu aktivitas di
produksi perikanan, kunjungan kapal, pelabuhan perikanan dapat disebabkan
penyaluran es, penyaluran air tawar, oleh fasilitas yang belum tertata dengan
penyaluran BBM, pemasaran hasil baik sehingga dapat berdampak kepada
perikanan, pelayanan bengkel, pelayanan tidak efektif dan efisiennya operasional

48
4
The Study of Spatial Planning Faxilities Brondong Fishing Port Lamongan District East Java Province

pelabuhan perikanan. Bertambahnya Apple (1980) yang bertujuan untuk 1)


fasilitas yang dibangun tanpa didukung Menentukan indikator mengenai
perencanaan tata letak fasilitas yang baik persoalan-persoalan tata letak, 2)
juga akan semakin menambah Menentukan penyebab dari persoalan
ketidakteraturan kegiatan yang terjadi di yang telah ditemukan 3) Menentukan
dalamnya.
solusi permasalahan dan 4) Pembuatan
Dari aktivitas penyortiran ikan dan diagram keterkaitan kegiatan
pengisian BBM di PPN Brondong tersebut
diduga salah satu penyebabnya adalah tata Hasil evaluasi di atas selanjutnya
letak fasilitas yang kurang sesuai dengan dianalisis secara deskriptif guna mencari
yang seharusnya. solusi alternatif dan kemungkinan
pengembangan dari tata letak fasilitasnya
II. METODE PENELITIAN
2.1. Waktu dan Tempat III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilaksanakan di PPN
Brondong Kabupaten Lamongan 3.1. Alur kegiatan orang dan barang di
Propinsi Jawa Timur pada Bulan perairan PPN Brondong
Agustus Tahun 2008. Alur kegiatan di perairan PPN
Brondong dimulai ketika kapal ikan masuk
2.2. Metode Penelitian ke kolam pelabuhan lalu melaporkan
Metode yang digunakan dalam kedatangannya ke petugas WASKI.
penelitian ini adalah metode survey Setelah itu melapor ke kantor pelelangan
dengan studi kasus. Sebagai kasus untuk melakukan pembongkaran di
dermaga bongkar. Kemudian kapal
adalah tata letak fasilitas-fasilitas di
tersebut beristirahat atau melakukan
PPN Brondong. perbaikan (reparasi). Setelah 1 atau 2 hari
istirahat atau perbaikan, kapal tersebut
2.3. Jenis dan Prosedur Pengambilan memuat perbekalan untuk selanjutnya
Data kembali lagi melakukan operasi
Data yang dikumpulkan dalam penangkapan di laut.
penelitian ini terdiri dari data primer dan Siklus kegiatan di perairan
data sekunder. Data primer diperoleh melibatkan pula orang dan barang. Siklus
dengan melakukan pengamatan langsung di orang terdiri dari nelayan, petugas
lapangan dan pengisian kuisioner serta bongkar, petugas syahbandar dan buruh.
wawancara kepada pengelola pelabuhan, Sedangkan siklus barang yang terlibat
nelayan, pengusaha, pedagang ikan dan adalah hasil tangkapan dan perbekalan.
buruh pelabuhan serta pengunjung di Secara skematis siklus kegiatan barang dan
pelabuhan. Data sekunder diperoleh dari orang di perairan dapat dilihat pada
instansi-instansi terkait di PPN Brondong. gambar 1 berikut.

2.4. Analisis Data


3.2. Kegiatan orang dan barang di
Analisis digunakan untuk daratan PPN Brondong
melihat apakah tata letak yang ada
Alur kegiatan di darat dimulai dari
dapat mendukung untuk optimalisasi pendaratan hasil tangkapan yang
pemanfaatan fasilitas. Analisis dilanjutkan dengan pembongkaran,
berisikan tentang penilaian tata letak penyortiran, penimbangan dan
fasilitas yang dihubungkan dengan pengangkutan ke TPI. Di TPI terjadi
kelancaran aktivitas dan personil yang pelelangan yang dilanjutkan dengan
terlibat di dalamnya. Analisis yang pengepakan dan distribusi ke tempat
digunakan adalah analisis deskriptif pemasaran dan tempat pengolahan serta
dengan menggunakan peta menurut konsumen.

49
4
The Study of Spatial Planning Faxilities Brondong Fishing Port Lamongan District East Java Province

Alur Gambar 1. Alur kegiatan orang dan barang di perairan PPN Brondong
hasil tangkapan yang didaratkan, disortir,
dilelang kemudian dipasarkan. Alur
Alur orang yang terjadi dimulai dari
barang lain yang terdapat di darat adalah
manol mendaratkan hasil tangkapan
perbekalan seperti makanan, bahan bakar,
kemudian, petugas sortir, petugas lelang,
es, air bersih dan peralatan kapal.
pedagang, pengolah dan buruh. Sedangkan
Skematis alur kegiatan di daratan terlihat
alur barang yang terjadi dimulai dari ikan
pada gambar berikut.

Gambar 2. Alur kegiatan orang dan barang di daratan PPN Brondong


pelabuhan relatif sulit disebabkan oleh
jumlah kapal yang berpangkalan dan
3.3. Evaluasi Tata Letak Fasilitas dan beroperasi di PPN Brondong relatif
Hal yang berkaitan banyak. Memperluas kolam pelabuhan
Hasil evaluasi tata letak fasilitas di merupakan salah satu solusinya. Perluasan
PPN Brondong menunjukkan terdapat kolam pelabuhan masih dimungkinkan
beberapa indikator masalah tata letak dan karena kolam pelabuhan berhadapan
penyebabnya serta solusi untuk langsung dengan laut lepas namun untuk
mengatasinya. Olah gerak kapal di kolam hal ini perlu dibangun breakwater yang

50
4
The Study of Spatial Planning Faxilities Brondong Fishing Port Lamongan District East Java Province

dapat mengurangi pengaruh gelombang sehingga nelayan akan dapat melakukan


dari laut lepas menuju kolam pelabuhan. aktivitas pembongkaran dan memuat
dalam waktu yang relatif singkat
Pendaratan hasil tangkapan sering
dibanding biasanya sehingga waktu
terkendala disebabkan oleh banyaknya
istirahat nelayan setelah pulang dari laut
kapal-kapal yang mendaratkan ikan, dimana
menjadi lebih panjang. Disamping itu
sebahagian besar kapal perikanan yang
perlu dilakukan penambahan SPBN yang
berpangkalan di PPN Brondong mempunyai
baru sehinga akan mengurangi waktu
fishing trip 1 hari (one day fishing trip) dan
tunggu dan biaya pengeluaran bagi
panjang dermaga yang tersedia relatif kecil
nelayan.
dibandingkan kebutuhan dermaga oleh
kapal yang ada. Selain hal tersebut sortir Aktivitas sortir ikan dilakukan di lantai
ikan yang didaratkan di PPN Brondong dermaga dengan pelaku-pelaku yang banyak
umumnya dilakukan di dermaga karena menimbulkan kesan semrawaut, membuat
ruang sortir ikan di sekitar TPI penuh sesak ikan menjadi kurang higienis. Untuk
oleh pelaku-pelaku yang ada sementara mengatasi hal ini diperlukan meja sortir
ruang yang tersedia relatif kecil. Hal sehingga ikan-ikan tidak berada di lantai
tersebut dapat diatasi dengan cara tempat pelaku-pelaku menginjakkan kakinya.
menerapkan sistim antrian yang baik dan
Transaksi jual beli ikan tidak hanya
disiplin bagi kapal-kapal yang akan
di dilakukan di TPI melalui lelang, tetapi
melakukan pendaratan hasil tangkapan.
juga dilakukan di luar TPI. Hal ini
Sejalan dengan hal tersebut juga dilakukan
disebabkan oleh pelaku yang ada di TPI
penambahan panjang dermaga serta
relatif ramai sedangkan Ruang TPI relatif
memindahkan tempat penyortiran ikan ke
kecil sehingga memungkinkan nelayan
tempat yang seharusnya yakni dengan
menjual tanpa melalui lelang. Untuk
membangun ruang sortir yang luas di dekat
mengatasi hal ini perlu dilakukan
TPI disamping itu juga perlu menertibkan
penambahan luas ruang TPI sehingga
pelaku-pelaku yang ada. Dengan adanya
aktivitas yang ada akan terlaksana
ruang sortir tersebut, aktivitas pendaratan
sebagaimana mestinya.
ikan dapat berjalan lancar dan penurunan
mutu ikan sebagai akibat lambatnya proses Aktivitas pengisian perbekalan es ke
pendaratan dapat dicegah. kapal yang dilakukan di dermaga
umumnya menggunakan sarana mobil
Pendaratan hasil tangkapan dan
truk. Karena trestle untuk menuju
pengisian perbekalan melaut tidak bisa
dermada ada tiga buah maka truk dapat
dilakukan pada waktu yang bersamaan.
masuk ke dermaga dari tiga jalan tersebut.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya kapal
Namun dengan kondisi ini maka truk-truk
yang mendaratkan ikan setiap harinya
yang sedang mengangkut es sering
begitu pula yang melakukan pengisian
berpapasan di dermaga dengan truk
perbekalan sehingga walaupun ada
lainnya sedangkan lebar dermaga relatif
dermaga khusus untuk pengisian
kecil sehingga kemungkinan kecelakaan
perbekalan namun tidak mampu
mobil truk masuk ke laut akan terjadi. Hal
menampung pada saat bersamaan. Hal
ini disebabkan oleh tidak adanya
tersebut menyebabkan dermaga bongkar
pengaturan jalan masuk ataupun keluar
dan dermaga istirat (tambat labuh) juga
dari dermaga. Pengangkutan perbekalan
digunakan untuk pengisian perbekalan
ke kapal atau ikan ke luar pelabuhan sering
melaut. Disamping itu pada saat pengisian
terhambat. Hal ini disebabkan oleh
perbekalan melaut, tidak semua armada
banyaknya pelaku-pelaku yang beroperasi
dilayani menggunakan selang langsung ke
di PPN Brondong, baik itu pedagang,
armada, tetapi ada juga yang diisikan ke
nelayan, petugas maupun pengunjung.
jeregen lalu diangkut ke kapal. Hal ini
Disamping itu juga disebabkan oleh tidak
disebabkan oleh jumlah kapal yang
adanya pengaturan khusus jalur masuk
dilayani relatif banyak sedangkan SPBN
ataupun keluar pelabuhan. Hal ini dapat
yang tersedia hanya satu unit. Hal ini
diatasi dengan menertibkan pengaturan
dapat diatasi dengan penambahan ukuran
dermaga bongkar dan dermaga muat

51
4
The Study of Spatial Planning Faxilities Brondong Fishing Port Lamongan District East Java Province

arah jalan masuk maupun keluar dermaga Fasilitas di darat seperti TPI,
dan pintu pelabuhan. ruang lelang, ruang sortir, ruang
pengepakan, gudang es dan los
Kolam pelabuhan banyak ditemukan
pemindangan ikan serta los pemotongan
sampah, hal ini disebabkan oleh banyaknya
kepala ikan termasuk ke dalam fungsi
pelaku di pelabuhan, sedikitnya tong
layanan pada hasil tangkapan karena
sampah yang tersedia dan tidak adanya
memiliki keterkaitan dalam melayani alur
fasilitas pengolah limbah dan kurangnya
barang yakni ikan. Alasan keterkaitan
kesadaran membuang sampah pada
ditinjau dari sisi kegiatan yang dilakukan,
tempatnya. Untuk mengatasi masalah
personil dan aliran barang yang terjadi.
tersebut diperlukan menanamkan
Peta keterkaitan kegiatan disusun
kesadaran membuang sampah pada
berdasarkan fasilitas yang ada baik
tempatnya, membangun fasilitas pengolah
fasilitas pokok, fungsional maupun
limbah dan menambah jumlah tong sampah
penunjang. Hasil analisis keterkaitan antar
yang ada.
fasilitas di PPN Brondong terdapat pada
Letak fasilitas yang saling Gambar 3
berhubungan langsung seharusnya
Berdasarkan peta keterkaitan
mempunyai jarak yang relatif dekat
kegiatan pada Gambar 3 fasilitas yang
sehingga kelancaran aktivitasnya dapat
telah dianalisis keterkaitannya dapat
terjamin. Namun di PPN Brondong ada
dikelompokkan dalam delapan zona dan
beberapa fasilitas yang jaraknya berjauhan
tiga fungsi pelayanan seperti tersaji pada
sedangkan alur kegiatannya dekat.
tabel 1.
Permasalahan tersebut perlu diperhatikan
kedepannya agar mendekatkan fasisilitas
yang berkaitan dalam alur kegiatannya.
Salah satu solusinya adalah dengan
membuat zonasi kegiatan agar kegiatan
yang terjadi terkonsentrasi pada suatu zona
yang di dalamnya dilengkapi fasilitas
pendukung kegiatan di zona tersebut.
Penempatan fasilitas sesuai dengan zona
kegiatan dapat dilakukan dengan mengacu
pada zonasi yang telah disusun.
3.4. Penentuan Zona Kegiatan dan
Keterkaitan antar Fasilitas
Berdasarkan keterkaitan kegiatan
di PPN Brondong maka disusun beberapa
fasilitas di tepi air dan di darat PPN
Brondong. Fasilitas di tepi perairan seperti
kolam pelabuhan, alur pelayaran, dermaga
(bongkar dan muat), fasilitas muat
perbekalan (kios perbekalan melaut, SPBN
dan tangki BBM, Tangki air bersih dan
instalasi). Fasilitas reparasi (bengkel
perawatan ringan dan bengkel perawatan
berat) termasuk fungsi layanan pada kapal
karena antar fasilitas yang ada memiliki
derajat keeratan dalam melayani kegiatan
kapal-kapal perikanan dari sisi kegiatan
yang dilakukan, personil dan aliran kerja
yang terjadi.

52
4
The Study of Spatial Planning Faxilities Brondong Fishing Port Lamongan District East Java Province

I. ZONA KAPAL BONGKAR


1. Kolam pelabuhan
2. Dermaga bongkar
3. Breakwater
4. Alur pelayaran
II. ZONA TUNGGU DAN MUAT
5. Dermaga muat
6. Tangki air dan instalasi
7. SPBN
8. Kios perbekalan melaut
9. Tangki BBM
III. ZONA REPARASI
10. Bengkel perawatan ringan
11. Bengkel perawatan berat
IV. ZONA PELELANGAN
12. Ruang lelang
13. Gudang keranjang
14. Ruang sortir
15. Ruang pengepakan
16. Gudang es balok
V. ZONA INDUSTRI
17. Pabrik es
18. Los pemindangan
19. Los pemotongan kepala ikan
20. Pompa sanitair
VI. ZONA UMUM
21. Areal parkir
22. MCK umum
VII. ZONA INTERNAL
23. Kantor Perum Cab. Brondong
24. Kantor UPT. PPN Brondong
25. BPN
26. Ruang navigasi darat
27. Ruang navigasi laut
28. Rumah genset
29. Radio SSB
30. Gedung WASDI
31. Pos Satpam
32. Pos masuk
VIII. ZONA PENUNJANG
33. Rumah karyawan
34. Rumah kepala pelabuhan
35. Musholla
36. Mess operator
37. Shelter nelayan
38. Warung

Gambar 5. Peta keterkaitan kegiatan di PPN Brondong


Gambar 3. Peta keterkaitan antar fasilitas di PPN Brondong

Sandi Derajat Kedekatan


Kuat (K)
O Sedang (S)
Tidak ada hubungan (T)

53
4
The Study of Spatial Planning Faxilities Brondong Fishing Port Lamongan District East Java Province

Tabel 1. Zonasi kegiatan di PPN Brondong

Pelayanan pada kapal Pelayanan pada produksi Pelayanan pergerakan


hasil tangkapan manusia

Zona kapal bongkar Zona pelanggan Zona internal


Kolam pelabuhan Gedung TPI (ruang lelang Kantor Perum
Dermaga bongkar Ruang sortir Kantor UPT PPN Br
Breakwater Ruang pengepakan Kantor WASDI
Alur pelayaran Gudang keranjang Pos Satpam
Gudang es balok Pos masuk
BPN
Ruang navigasi darat
Ruang navigasi laut
Rumah genset
Radio SSB

Zona tunggu dan muat Zona industri Zona penunjang


Dermaga muat Pabrik es Rumah karyawan
Tangki air & instalasi Los pemindangan Rumah kepala pelabuhan
SPBN Los pemotongan kepala ikan musholla
Kios perbekalan melaut Pompa sanitair Mess oprator
Tangi BBM Shelter nelayan
Warung

Zona reparasi Zona umum


Bengkel perawatan ringan Areal parkir
Bengkel perawatan berat MCK umum

Berdasarkan zonasi kegiatan pada menyatakan bahwa tingkat pemanfaatan


tabel tersebut fasilitas di PPN Brondong fasilitas-fasilitas yang ada di PPN
pada dasarnya sudah menempati zona Brondong sangat tinggi. Selanjutnya
kegiatan yang sesuai namun besarnya dinyatakan fasilitas dermaga mempunyai
aktivitas di dalam pelabuhan menyebabkan tingkat pemanfaatan 2724,13 % dan
hampir semua aktivitas menjadi relatif tingkat efisiensi pemanfaatan fasilitas ± 50
terhambat. %, tingkat pemanfaatan kolam pelabuhan
210,52 % dan tingkat efisiensi
Berdasarkan data unit penangkapan
pemanfaatan 95,7 %.. Tingkat
dan produksi serta aktivitas yang ada di
pemanfaatan tangki BBM 93,75 % dan
PPN Brondong maka diperlukan
tingkat efisiensi pemanfaatan 206,5 %.
pengembangan fasilitas dan tata letaknya
Fasilitas pabrik es memiliki tingkat
dengan segera. Hal tersebut terlihat dari
pemanfaatan 4350 % dan tingkat efisiensi
padat dan ramainya aktivitas di PPN
pemanfaatan hanya 55,6 %,
Brondong pada saat dilakukannya
pendaratan ikan hasil tangkapan hingga Untuk mengantisi dampak negatif
ikan dibawa ke luar pelabuhan untuk yang mungkin terjadi seperti kerusakan
dipasarkan. Hal ini sesuai dengan fasilitas, kemacetan alur kegiatan dan
pendapat Maharani (2008) yang sebagainya, maka pihak pengelola maupun

54
4
The Study of Spatial Planning Faxilities Brondong Fishing Port Lamongan District East Java Province

pemerintah sudah seharusnya melakukan Makalah Seminar Hasil


perencanaan bagi perbaikan dan Penelitian pada Fakultas
pengembangan fasilitas PPN Brondong. Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau. Pekanbaru.
IV. KESIMPULAN 101 hal.

Secara umum tata letak fasilitas Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong.


yang ada di PPN Brondong relatif baik 2005. Profil Pelabuhan
dimana penempatannya sesuai dengan Perikanan Nusantara Brondong.
peruntukannya sehingga mendukung
untuk kelancaran aktivitas yang ada. __________________________________
__. 2008. Laporan Tahunan
Namun masalah yang ada disebabkan Pelabuhan Perikanan Nusantara
oleh besarnya aktivitas perikanan yang Brondong Tahun Anggaran
ada karena jumlah armada dan pelaku- 2007. Departemen Kelautan dan
pelaku yang ada relatif besar dibanding Perikanan Direktorat Jenderal
daya tampung PPN Brondong. Perikanan Tangkap. 70 hal.

DAFTAR PUSTAKA
Apple, J.M.. 1990. Tata Letak Pabrik dan
Pemindahan Bahan,
Terjemahan Nurhayati dan M.T.
Mardiono. Penerbit ITB
Bandung. 555 hal.

Ditjen Perikanan, 1997. Konsep Laporan


Masterplan. Pekerjaan
Pembuatan Masterplan dan
Detail Desain Pengembangan
Pelabuhan Perikanan Pantai
Pemangkat. PT. Gelar
Saranatreka. Kalimantan Barat.

Lubis, E. 1989. Peningkatan Aktivitas


dalam Menunjang
Perkembangan Pelabuhan
Perikanan di Masa yang akan
Datang. Fakultas Perikanan IPB.
Prosiding Perikanan. Hal 272 –
275.
Maharani, T. 2007. Aktivitas Pelabuhan
Perikanan Nusantara Brondong
Kecamatan Brondong Kabupaten
Lamongan Propinsi Jawa Timur.
Laporan Praktek Magang.
Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Riau.
Pekanbaru. 74 hal.

___________. 2008. Studi Pengembangan


Fasilitas Pelabuhan Perikanan
Nusantara Brondong Propinsi
Jawa Timur Ditinjau dari
Pemanfaatan Fasilitasnya.

55
4

You might also like