Professional Documents
Culture Documents
APSI03
APSI03
Informasi
BAB 3:
Proses Analisis
Prepared By:
Murdiaty, S.Kom, MTI
1
Model
Model adalah representasi kenyataan
Model sistem umumnya merupakan representasi
bergambar mengenai kenyataan
Model dapat dibuat untuk :
Sistem berjalan
Sistem usulan
2
Model
Perbedaan antara model logika dan fisik :
Model Logika (Logical model / model esensial/model
konseptual/model bisnis), representasi kenyataan
nonteknis yang menyatakan apa sebenarnya sistem
tersebut itu atau apa yang dilakukan sistem.
Model Fisik (Physical model/model
implementasi/model teknis), representasi kenyataan
teknis yang menyatakan apa sistem tersebut atau
apa yang dilakukan sistem dan bagaimana
diimplementasikan.
3
Process Modelling
Pemodelan proses (process modelling)
adalah teknik mengelola dan
mendokumentasikan struktur dan aliran
data melalui proses sistem dan atau logika,
kebijakan, dan prosedur yang akan
diimplementasikan oleh proses sistem.
Model proses logika digunakan untuk
mendokumentasikan fokus proses sistem
informasi dari sudut pandang pemilik atau
pengguna sistem.
4
Using DFD (Data Flow Diagrams)
DFD merupakan alat
perancangan konseptual
dan bebas.
DFD secara grafis
menunjukkan data diproses
dan mengalir ke sistem
bisnis.
DFD melukiskan seluas
mungkin keseluruhan dari
Input, proses dan output
dari sistem yang
berhubungan dengan model
sistem secara umum
5
Using DFD (Data Flow Diagrams)
Entitas luar: menggambarkan perwakilan asal
dan/atau tujuan dari data (source/sink)
Biasanya tergolong dalam: kantor/departemen/divisi,
organisasi eksternal, sistem bisnis/informasi lain, pemakai,
atau manajer
Proses: Aksi yang dilakukan pada data sehingga data
tersebut ditransformasi, disimpan, atau
didistribusikan.
Simpanan data: tempat menyimpan data,
menunjukkan data dalam file manual, file komputer,
atau catatan
Arus data: menggambarkan perpindahan kesatuan
unit data dalam suatu sistem
6
Advantages of the Data Flow
Approach
Kebebasan dari menjalankan
implementasi teknis sistem yang
terlalu dini
Pemahaman lebih jauh mengenai
keterkaitan satu sama lain dalam
sistem dan subsistem
Mengkomunikasikan
pengetahuan sistem yang ada
dengan pengguna melalui DFD
Menganalisis sistem yang
diajukan untuk menentukan
apakah data-data dan proses yang
diperlukan sudah ditetapkan
7
Developing DFDs
Menciptakan diagram konteks
Dengan Top-Down Approach
menggambar pergerakan data,
diagram berubah dari umum ke
spesifik.
Merupakan level tertinggi yang
hanya mengandung satu proses
(Number Zero) yang mewakili
sistem dan terdiri dari semua
entitas luar tanpa data stores.
Menggambar Diagram 0 (Level
berikutnya)
Proses dipecah menjadi tiga
sampai sembilan subproses
8
Developing DFDs
Semua Entitas luar dari Context
Diagram tetap ditampilkan.
Tampilkan major data store
seperti master files
Menciptakan diagram anak
(Tingkat yang lebih detail)
Setiap proses yang ada di Level
0 dipecah untuk membuat Child
Diagrams yang lebih detail
(Rinci)
Berikan nomor proses sesuai
dengan prefiks nomor
prosesnya di Level 0 (Bila
Nomor Prosesnya 3), maka di
level anaknya menjadi 3.1 3.2
3.3 dst. 9
Developing DFDs
Data stores yang tidak
ditampilkan pada Level 0 bisa
ditampilkan disini
Entitas yang ada di Level 0
biasanya tidak ditampilkan
pada level ini
Mengecek kesalahan diagram
Kesalahan penunjuk arah
Menghubungkan Data stores
dan Entitas Eksternal secara
langsung satu sama lain.
Kesalahan memberikan nama
label proses (Verb –Adj-Noun)
dan/atau data flow (Noun)
Lebih dari sembilan buah
proses dalam sebuah Level 10
Developing DFDs
Setiap Proses harus
memiliki Minimum satu
Input dan satu Output.
Setiap anak diagram
seharusnya memiliki
jumlah input dan output
data flow yang sama
dengan level di atasnya
11
Kesalahan yang Sering Terjadi dalam
Menggambar DFD (Kesimpulan)
Black hole (proses tanpa keluaran)
Miracle (proses tanpa masukan)
Masukan ke proses yang tidak memadai untuk
menghasilkan keluaran
Aliran data tanpa peranan proses
Elemen tanpa nama/keterangan
Melanggar aturan balancing sewaktu
mengembangkan DFD berlevel
12
13
14
Contoh Diagram Konteks
15
Contoh DFD Level 0
16
Kesalahan Pada DFD
17
Logical & Physical DFDs
DFD dapat dikategorikan
sebagai Logical atau
Physical.
Logical DFD
berfokus pada bisnis &
bagaimana bisnis tersebut
dijalankan.
Juga menggambarkan dimana
tempat sebuah even bisnis
dan data yang dibutuhkan
terjadi dan dihasilkan oleh
setiap even.
18
Logical & Physical DFDs
Physical DFD
Menunjukkan
bagaimana sistem
akan
diimplementasikan,
termasuk
hardware/software,
files & orang yang
terlibat di dalamnya.
19
Fitur Desain Logika Fisik
Apa yang Bagaimana bisnis tersebut Bagaimana sistem tersebut
digambarkan model beroperasi diimplementasikan
tersebut?
Proses mewakili apa? Kegiatan – kegiatan bisnis Program, modul program,
dan prosedur manual
22
DATA DICTIONARIES
(KAMUS DATA)
23
Analyzing Systems Using Data
Dictionaries
Setelah berhasil dengan
DFD, SA membuat katalog
proses data, data flow dan
data stores, struktur data
dan elemen data dalam
sebuah kamus data.
Merupakan aplikasi khusus
dari jenis – jenis kamus yang
digunakan sebagai referensi
dari kehidupan sehari – hari.
24
Analyzing Systems Using Data
Dictionaries
Merupakan referensi kerja
dari metadata yang
dikompilasi oleh Sistem
Analis sebagai panduan lewat
Analisis & Design.
Sebagai dokumentasi, Data
Dictionaries mengumpulkan,
mengkoordinasi, dan
mengkonfirmasi apa arti
sebuah data bagi orang yang
berbeda di dalam organisasi.
25
Need For understanding The Data
Dictionary
Memahami proses dan pembuatan kamus data dapat
membantu SA membuat konsep sebuah sistem dan
bagaimana sistem tsb bekerja.
Selain utk dokumentasi, kamus data dapat di gunakan
untuk:
Validasi DFD dan kelengkapannya dan akurasi.
Sebagai titik awal dalam mengembangkan layar dan
laporan.
Menentukan konten dari data yang disimpan dalam file.
Mengembangkan logika untuk proses DFD.
26
a. Defining The Data Flow
Description
Data flow merupakan
komponen pertama yg
perlu di definisikan.
Data flow untuk
semua input dan
output sebaiknya di
deskripsikan terlebih
dahulu, kemudian baru
yg keluar masuk dari
data store. 27
b. Describing Data Structures
Struktur Data biasanya
digambarkan dengan notasi
aljabar.
Notasi Aljabar yang
digunakan adalah sbb:
Tanda ‘=‘ berarti “terdiri
dari.”
Tanda ‘+’ berarti “dan.”
Tanda kurung kurawal /
Braces { } berarti pengulangan
elemen
Tanda kurung siku / Brackets
[ ] berarti “salah satu dari dua
situasi tertentu”
Parentheses ( ) berarti
“pilihan”, bersifat opsional 28
Describing Data Structures
29
Logical And Physical Data
Structures
Pada logical data
structures digambarkan
data apa yang dibutuhkan
oleh bisnis untuk
operasional sehari-hari.
Pada physical data
structures ditambahkan
elemen yang dibutuhkan
untuk
mengimplementasikan
sistem
30
Sebuah Form Order dari World’s
Trend Catalog Division
Contoh stuktur data aliran data:
Pesanan konsumen=nomor konsumen+
nama konsumen+alamat+ telepon +
nomor katalog+ tanggal pesanan + {item
pesanan}+total barang+
(pajak)+pengiriman dan penanganan+total
pesanan+[metode pembayaran]+[jenis
kartu kredit]+(nomor kartu kredit)+(masa
berlaku)
Item pesanan=jumlah yg dipesan+nomor
item+deskripsi
item+ukuran+warna+harga+total item
Metode pembayaran=[cek|utang|wesel]
Jenis kartu kredit=[Worl’s trend|american
express|master card|visa]
31
c. Data Elemens
Setiap elemen data
seharusnya
didefinisikan satu kali
saja didalam kamus
data dan tercantum
sebelumnya pada
sebuah Element
Description Form.
32
Contoh format Elemen data yg di
gunakan pada sistem PC
33
Data Elements
34
Data Stores
Semua elemen dasar dan
elemen bagian seperti gaji
kotor karyawan harus
disimpan didalam sistem.
Ketika elemen dasar data
flow dikelompokkan
untuk membentuk sebuah
structural record, sebuah
data store dibuat untuk
setiap structural record
yang berbeda 35
Data Stores
36
CONTOH KAMUS DATA:
37
Contoh kamus data
38
Contoh data order penjualan(masukan) dan
Faktur penjualan(keluaran)
39
Deskripsi aliran data(masukan):
Nama Masukan : Order Penjualan
Sumber: Customer
Fungsi: Untuk melakukan pemintaan
barang
Media : Kertas
Rangkap: Satu
Frekwensi : Setiap kali customer melakukan
permintaan barang
Volume: Tergantung kebutuhan
Keterangan: Digunakan sebagai informasi
untuk meminta barang kepada perusahaan.
Hasil Analisis:
Sebaiknya pada bukti order penjualan
ditambahkan harga barang dan lama kredit
yang telah disetujui oleh perusahaan.
Sebaiknya ditambahkan nomor bukti order
penjualan sehingga memudahkan
pencarian apabila terjadi complain dari
pelanggan.
Sebaiknya ditambahkan total item barang.
40
Deskripsi aliran data(keluaran):
Nama Keluaran : Faktur Penjualan
Fungsi : Bukti atas terjadinya transaksi
penjualan
Media : Kertas
Distribusi: Customer, gudang, kasir
Rangkap: Tiga
Frekwensi: Setiap terjadinya transaksi
penjualan
Volume: Tergantung Kebutuhan
Keterangan :
Digunakan sebagai untuk menagih
piutang kepada customer.
Digunakan untuk mengetahui berapa
banyak dan jenis-jenis barang yang dijual
kepada customer
Hasil Analisis :
Sebaiknya ditambahkan lama kredit dan
tanggal jatuh tempo agar dapat diketahui
kapan faktur penjualan tersebut akan
jatuh tempo
Sebaiknya ditambahkan kode customer 41
Contoh Struktur data :
Faktur penjualan=no
faktur+tanggal+no.po+lama
kredit+tanggal jatuh tempo+kode
customer+nama+alamat+telp/fax+{it
em pesanan}+total item+grand total
+PPN+Total
42
Deskripsi Data store:
Deskripsi simpanan data:
Id=D1
Name=File Master pelangngan
Alias=file master pelanggan.
Deskripsi=untuk menyimpan master pelanggan
Karakteristik simpanan data:
Jenis file=komputer
Format file=sekuensial
Ukuran record(karakter)=200
Max jumlah record=4500
Persentase pertumbuhan pertahun=6%
Ukuran blok=4000
Rata2=42000
Nama rangkaian data: Tbl_Pelanggan_MST
Struktur data=record Pelanggan
Kunci utama=Kode Pelanggan(PK)
Kunci skunder=<tidak ada> (fk)
komentar=record file master konsumen di salin untuk file sejarah dan dihapus bila konsumen tidak membeli
item dalam 5 tahun terakhir. 43
Struktur dan Elemen data store
Pelanggan=kode pelanggan+ Nama Pelanggan+
Alamat+ Telp/Fax + Contact Person + Limit Piutang+
[Status]
Status=[aktif |tidak aktif]
Elemen Data Store
44
PROCESS SPECIFICATIONS &
STRUCTURED DECISIONS
1. Decision Tables
2. Decision Tree
3. Structure English
45
Describing Process Specifications &
Structured Decisions
Sebuah proses yang
didefinisikan pada tahap
sebelumnya belum
dijelaskan dengan logika
yang diperlukan untuk
melakukannya.
Metode yang tersedia
untuk dokumentasi dan
analisis logika dari
keputusan yang diambil
adalah:
Structured English
Decision Tables
Decision Trees
46
Overview Of Process Specifications
Process Specifications
merupakan porsi kecil dari
total Project Specifications.
Spesifikasi ini
menerangkan logika dari
keputusan yang diambil
dan rumus yang dipakai
untuk proses transformasi
input data ke output.
47
Overview Of Process Specifications
Tiga Tujuan dari pembuatan
spesifikasi proses :
Mengurangi makna ganda dari
proses.
Agar memperoleh deskripsi
yang tepat mengenai apa yang
dicapai, yang biasanya
dimasukkan dalam suatu
spesifikasi paket untuk
pemrograman.
Untuk menvalidasi sistem
desain.
48
Process Specification Format
49
a. Decision Tables
(Tabel Keputusan)
Merupakan tabel yang terdiri
dari baris dan kolom,
terpisah atas empat kuadran.
Gunakan tabel keputusan
jika :
Ditemukan kombinsai yang
kompleks dari kondisi, aksi
dan aturan.
atau
Membutuhkan suatu metode
yang secara efektif
menghindari kondisi yang
tidak mungkin terjadi,
pengulangan data, dan
kontradiksi.
50
Bagian-bagian dari Tabel Keputusan
Bagian kondisi: mendaftarkan kondisi
yang akan mempengaruhi keputusan
Bagian aksi: aksi yang dilaksanakan
berdasarkan kondisi yang diberikan
Aturan: spesifikasi dari aksi yang
dilaksanakan berdasarkan sekumpulan
kondisi
51
Contoh Masalah
Dalam membayar gaji pekerja dalam suatu perusahaan
mengikuti ketentuan sebagai berikut:
• Jenis pekerja terbagi 2, yaitu : pekerja tetap dan pekerja tidak
tetap.
• Jika pekerja tetap, maka gaji langsung dibayarkan.
• Jika pekerja tidak tetap, maka diseleksi berdasarkan kriteria:
o Jika jam kerja = 40 jam, maka bayar honor sesuai jam kerja.
o Jika jam kerja dibawah 40 jam, maka bayar honor sesuai
dengan jam kerja dan catat absennya (ketidakhadirannya).
o Jika jam kerja diatas 40 jam, maka bayar honor sesuai dengan
jam kerja dan bayar upah lembur.
52
Contoh Tabel Keputusan dan
Reduksinya
BAGIAN KONDISI
Jenis Pekerja T TT T TT T TT
Jam Kerja <40 <40 =40 =40 >40 >40
Bayar Gaji X X X
Bayar Honor Sesuai Jam Kerja X X X
Bayar Honor Lembur X
Catat Absen X
BAGIAN AKSI
BAGIAN KONDISI
Jenis Pekerja T TT TT TT
Jam Kerja - <40 =40 >40
Bayar Gaji X
Bayar Honor Sesuai Jam Kerja X X X
Bayar Honor Lembur X
Catat Absen X
BAGIAN AKSI
53
Contoh Tabel Keputusan dan
Reduksinya
54
Developing Decision Tables
Untuk membuat DT, SA perlu menentukan besar
maksimum dari tabel, eleminasi situasi yang tidak
mungkin, tidak konsisten, atau berulang-ulang, dan
sederhanakan tabel sebisa mungkin.
55
b. Decision Trees
(Pohon Keputusan)
Mencatat logika proses, khususnya jika terdapat
beberapa alternatif keputusan
Menggambarkan aksi yang akan dilakukan pada
sebuah titik keputusan
Digambarkan dengan menyatakan masalah
dalam bentuk kondisi dan aksi
Berguna untuk menggambarkan dasar keputusan
Walaupun namanya diambil dari kata “Tree”
pada pohon, decision tree digambar dari root
sebelah kiri dan bercabang ke sebelah kanan 56
Decision Trees (Pohon Keputusan)
Gunakan pohon
keputusan jika :
Rangkaian kondisi dan
aksi bersifat kritis.
atau
Ketika tidak semua
kondisi relevan dengan
aksi (ketika berada
pada cabangan
berbeda).
57
Decision Trees
Akan sangat berguna bila
membedakan antara kondisi
dengan aksi ketika
menggambar decision tree
Perbedaan ini adalah
relevan ketika terdapat
kondisi dan aksi pada suatu
saat dan urutannya adalah
penting
Notasi kotak untuk aksi
Notasi lingkaran untuk
kondisi
Berikan nomor urut pada
notasi lingkaran dan kotak 58
Contoh Pohon Keputusan
Bayar Gaji
et ap
T
59
Contoh Pohon Keputusan
60
c. Structured English
Menjelaskan logika proses
dengan bahasa alamiah seperti
Bahasa Inggris
Bukan bahasa pemrograman,
namun siap untuk diubah ke
bahasa pemrograman
Dalam bentuk yang lebih ketat,
dikenal dengan sebutan
pseudocode
Logika proses disajikan dengan
kata khusus untuk mewakili
struktur sekuens, seleksi, dan
perulangan
Menggunakan indentasi untuk
memudahkan pembacaan
61
Structured English
Use Structured English when:
Jika terdapat banyak aksi
perulangan
Pentingnya komunikasi dengan
end user
Menulis Structured English
Ekspresikan semua logic ke
Sequential structures, decision
structures, case structures atau
interasi
Gunakan keywords seperti IF,
THEN, ELSE, DO, DO
WHILE, DO UNTIL dan
PERFORM
Indent blok statement untuk
menunjukkan hirarki secara jelas
62
Structured English
Gunakan garis bawah untuk
menandai kata-kata yang
didefiniskan dengan data
dictionaries
Hati–hati menggunakan
“and” dan “Or”, hindari
kebingungan untuk
membedakan antara
“Greater Than” dan
“Greater Than Or Equal
To” dan like relationships.
63
Contoh Struktur Dasar dari
Structured English
Sekuens:
Pernyataan-1
Pernyataan-2
Pernyataan-2-1
Pernyataan-2-2
Pernyataan-3
……………………………
Pernyataan-n
Seleksi:
IF Kondisi THEN
Pernyataan
ELSE
Pernyataan
Perulangan:
REPEAT WHILE Kondisi
Pernyataan Pernyataan
UNTIL Kondisi
64
65
66
Menggunakan Bahasa Inggris terstruktur untuk menganalisis
proses keputusan untuk suatu keputusan sekuensial sederhana
67
Contoh Logika Proses dengan
Bahasa Inggris Terstruktur
Nama Proses: Reakreditasi pelanggan
REPEAT
IF pelanggan tergolong pelanggan korporat THEN
IF sudah menjadi pelanggan di atas 5 tahun THEN
kredit diterima sampai batas 50 juta
ELSE
kredit hanya diterima sampai batas 10 juta
ELSE
tidak diberikan kredit
UNTIL data pelanggan habis
68
Data Dictionary & Process
Specifications.
69
Tanya Jawab
70