You are on page 1of 2

Page : 9 of 30

PT. FA ANTARES MEDIKA Code No. : SOP.OPS.2.C.2

Rev No. : 02
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Terbitan : 2023

SOP / Ver.2-2023 Tgl Rev : 10 Jan 2023

9. Jangan tergesa-gesa menggunakan telepon baik selular maupun regular kecuali ada yang terluka serius,
kebaran atau kondisi darurat lainnya
10. Setelah evakuasi, segera data rekan satuk kantor untuk memastikan kembali kondisi rekan kerja anda.
11. Jangan masuk ke dalam gedung / ruangan hinggan pihak pengelola / pihak yang bertanggung jawab atas
tempat dimana anda bekerja mengizinkan.
12. Jika kondisi aman dan memunkinkan, lakukan pengecekan kondisi bangunan, peralatan dan barang-
barang untuk mendata kerusakan sebagai bagian laporan ke manajemen perusahaan.

2.C.2.17 Prosedur Tetap Keselamatan dan Kesehatan Kerja


1. Manajemen membuat kebijakan secara tertulis, kebijakan tertulis ini berupa kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) berupa penyusunan petunjuk pelaksanaan program untuk mencegah kecelakaan
kerja dilapangan, baik berupa pelatihan, cek kesehatan, maupun pelaporan, serta adanya pengukuran
kinerja terhadap pelaksanaan program-program K3.
2. Setelah ditetapkannya kebijakan – kebijakan oleh manajemen mengenai K3, maka dilakukan sosialisasi
terhadap seluruh pegawai.
3. Dari sosialisai mengenai kebijakan manajemen, bagian divisi umum bertanggung jawab untuk dapat
melakukan monitoring terhadap penerapan dari kebijakan K3 yang telah disosialisasikan.
4. Untuk dapat melakukan penilaian langsung terhadap pemberlakuan kebijakan K3, bagian administrasi
umum akan merencanakan melakukan simulasi – simulasi sebagai gambaran dari kebijakan untuk
memperjelas informasi yang disampaikan.
5. Simulasi – simulasi tersebut dapat berupa simulasi mengenai prosedur keselamatan kerja seperti
prosedur penanganan listrik padam, prosedur penanganan gempa bumi, prosedur penanganan
kebakaran, dll. Dan untuk simulasi kesehata kerja dapat berupa simulai mengenai asurasi pegawai.
6. Pelaksanaan simulasi dilakukan untuk melihat respon langsung terhadap kondisi yang terjadi.
7. Setelah melakukan simulasi terkait K3, bagian umum akan membuat laporan mengenai simulasi yang
telah dijadwalkan.
8. Laporan simulasi akan diteruskan kepada pihak manajemen untuk dilakukan tinjauan lebih lanjut, bila
dirasa diperlukan perubahan, maka manajemen akan melakukan perubahan kebijakan dan proses
berlanjut ke poin 1. Apabila kebijakan telah sesuai dengan kondisi simulasi maka, manajemen akan
melakukan penjadwalan ulang untuk melakukan pemantauan langsung.
9. Dari hasil tinjauan manajemen, bagian umum ditugaskan untuk melakukan pemantauan langsung
mengenai penerapan K3 pada lingkungan kerja karyawan.

2.C.2.18 Prosedur Desinfeksi dan Sterilisasi Ruangan


1. Bagian Umum membuat klasifikasi untuk kebutuhan sterilisasi ruangan
a. Jika alat yang dibutuhkan tidak ada maka proses berlanjut ke Prosedur Penambahan Aset
Perusahaan (SOP.LOG.2.C.2.4)
2. Dari klasifikasi yang dibuat, maka bagian umum mengeceka ketersediaan alat yang dibutuhakn
a. Jika ada maka proses berlanjut ke poin 3
b. Jika tidak ada, maka proses dilanjutkan ke prosedur penambahan asset perusahaan
3. Melakukan pengecekan daftar asset sesuai klasifikasi
4. Membuat jadwal penggunaan alat sterilisasi dan desinfeksi ruangan, dengan melakukan konfirmasi
kesediian tenaga ahli yang bersangkutan sebelumnya
5. Dari jadwal yang tersedia makan Bagian Umum melakukan perawatan berdasarkan kalisfikasi
penggunaan
a. Jika penggunaan secara berkala maka, Bagian umum menentukan titik / posisi penerapan
sterilisasi dan desinfeksi ruangan, dan proses selanjutnya ke poin 6

No. Dok: SOP.OPS.2.C.2 No Revisi : 02 Tgl Terbit : 17 Januari 2023 Halaman 9 dari 30
Page : 10 of 30

PT. FA ANTARES MEDIKA Code No. : SOP.OPS.2.C.2

Rev No. : 02
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Terbitan : 2023

SOP / Ver.2-2023 Tgl Rev : 10 Jan 2023

b. Jika penggunaan secara kontinu maka, proses berlanjut ke poin 9


6. Bagian umum melakukan konfirmasi tenaga ahli (Teknisi) untuk melakukan proses desinfeksi dan
sterilisasi
a. Jika tenaga ahli bersedia pada waktu yang ditentukan sesuai jadwal maka proses berlanjut ke
poin 7
b. Jika tenaga ahli berhalangan untuk melakukan perawata ruangan sesuai dengan jadwal yang
sebelumnya telah ditentukan maka proses berlanjut ke poin 4
7. Bagian teknisi melakukan pengecekan kondisi alat
a. Jika kondisi alat dapat digunakan maka proses berlanjut ke poin 8
b. Jika kondisi alat tidak dapat digunakan maka proses berlanjut ke Prosedur Perbaikan Aset
Perusahaan (SOP.LOG.2.C.2.3)
8. Dari Kondisi alat yang siap digunakan, maka teknisi akan memulai melakukan persiapan.
9. Teknisi / bagian terkait melakukan Sterilisasi atau Desinfeksi ruangan.

2.C.2.19 Prosedur Penerimaan Paket dan Dokumen


1. Bagian Umum melakukan indentifikasi barang yang dikirimkan oleh kurir terkait (Nama Penerima, Alamat
Pengiriman, dan Isian barang bilang diketahui)
a. Jika barang tertuju pada karyawan / staff perusahaan adalah benar maka, barang akan diterima
dan disimpan, dan proses berlanjut ke poin 2
b. Jika barang tidak tertuju pada karyawan / staff perusahaan maka, berang akan dikembalikan ke
pada kurir pengiriman terkait, dan menginfokan bahwa barang yang dikirim tidak sesuai
2. Jika kiriman yang ditujukan sesuai dengan indentifikasi awal, maka paket akan diterima oleh bagian umum
3. Bagian umum melakukan pencatatan barang (Dokumen / Paket) ke dalam buku penerimaan kiriman
4. Setelah bagian umum melakukan pencatatan, maka barang yang sebelumnya telah sesuai dengan
penerima akan dilakukan sterilisasi (swab / spary alkohol)
5. Bagian Umum melakukan konfirmasi kepada penerima bahwa barang sudah sampai, dan diminta untuk
melakukan pengambilan barang
6. Konfirmasi pengambilan barang akan dimintai paraf penerima untuk bukti bahwa barang tersebut telah
diambil oleh yang bersangkutan

No. Dok: SOP.OPS.2.C.2 No Revisi : 02 Tgl Terbit : 17 Januari 2023 Halaman 10 dari 30

You might also like