Professional Documents
Culture Documents
Referat - Trikotilomania Fix
Referat - Trikotilomania Fix
Disusun oleh:
M. As’ari 2110070200141
Cici Indrayani
2310070200022
Preseptor:
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
TRIKOTILOMANIA ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv
BAB I Latar Belakang ................................................................................. 1
BAB II Tinjauan Pustaka .............................................................................. 2
2.1 Definisi ............................................................................................................ 2
2.2 Epidemiologi.................................................................................................... 2
2.3 Komorbiditas ................................................................................................... 4
2.4 Etiologi ............................................................................................................ 4
2.5 Patofisiologi .................................................................................................... 6
2.6 Gejala Klinis .................................................................................................... 8
2.7 Diagnosis ......................................................................................................... 9
2.8 Diagnosis Banding ......................................................................................... 10
2.9 Komplikasi .................................................................................................... 10
2.10 Penatalaksanaan ............................................................................................. 10
2.11 Prognosis ....................................................................................................... 13
BAB III Penutup ........................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 15
iii
BAB I
LATAR BELAKANG
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Trikotilomania adalah gangguan impuls kontrol dan merupakan sebuah gangguan
perilaku menarik rambut secara berulang yang bersifat kronis dan mengakibatkan
terjadinya kerontokan rambut. Perilaku menarik rambut tersebut tidak hanya dilakukan
pada area kulit kepala, namun juga pada area pubis, alis, atau bulu mata. Gangguan ini
termasuk dalam gangguan kejiwaan utama dimana manifestasi kulit diinduksi sendiri. 1
2.2 Epidemiologi
Berdasarkan data epidemiologi didapatkan bahwa puncak onset trikotilomania ini
berkisar antara 12-13 tahun. Pada orang dewasa ditemukan adanya prevalensi sebesar
0,6-3,4% dengan kecendrungan lebih banyak pada perempuan dibandingkan laki-laki.
Jumlah pasien yang mengalami trikotilomania di masyarakat secara relatif masih sedikit
yang diketahui. Secara klinis, kegiatan mencabut rambut yang cocok dengan kriteria
trikotilomania ditemukan pada 0,6% - 3,9% mahasiswa yang disurvei.3
2.3 Komorbiditas
2
2.4 Etiologi
Penyebab secara ilmiah belum diketahui secara pasti. Namun para ahli berfikir
bahwa etiologi dari trikotilomania adalah ketidakseimbangan kimia yaitu
neurotransmitter yang merupakan bagian komunikasi di otak. Beberapa penelitian
pencitraan menunjukkan penebalan girus frontal inferior kanan, dan penelitian lain
menunjukkan penurunan volume otak kecil. Etiologi yang lebih baru adalah pada
bagian materi abu-abu dan putih (gray and white matter). Sebuah penelitian
menemukan berkurangnya integritas materi putih di dalam cingulate anterior, area
motorik pra-suplemen, dan korteks temporal kanan dan kiri pada orang dengan
diagnosis Trikotilomania.5
Faktor lain dalam etiologi adalah neuropsikologi dan komponen kognitif.
Banyak pasien trikotilomania melaporkan bahwa ada situasi stres yang terjadi sebelum
perilaku mencabut rambut. Yang lain menggambarkan kebosanan sebelum mencabut
rambut. Perasaan bosan atau stres ini merupakan efek negatif, atau perasaan atau
emosi internal, yang menurut penelitian berkorelasi dengan peningkatan perilaku
mencabut rambut.5
Penjelasan yang telah diajukan mengenai permulaan dan pemeliharaan perilaku
mencabut rambut adalah sebagai berikut:
a. Defisiensi serotonin: terdapat hubungan antara defisiensi neurotransmitter
serotonin (5-hydroxytryptamine [5-HT]) dan trikotilomania; hubungan yang
dihipotesiskan antara keduanya didasarkan pada keberhasilan inhibitor
reuptake serotonin selektif (SSRI) dalam mengobati beberapa orang dengan
trikotilomania.
b. Kelainan struktural otak: Studi Magnetic Resonance Imaging (MRI) telah
menunjukkan bahwa beberapa individu dengan trikotilomania memiliki
kelainan pada daerah subkortikal yang terlibat dalam pembentukan kebiasaan,
kontrol penghambatan, dan pengaturan pengaruh
c. Metabolisme otak yang tidak normal: Pemindaian tomografi emisi positron
(PET) telah mengungkapkan bahwa beberapa individu dengan trikotilomania
memiliki tingkat glukosa metabolik yang tinggi di area global, bilateral,
cerebellar, dan parietal superior kanan.
d. kerentanan genetik: DSM-5 mencatat bahwa terdapat beberapa bukti bahwa
kerentanan genetik berperan ; trikotilomania lebih sering terjadi pada orang
3
dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD) dan kerabat tingkat pertama
mereka.
e. Faktor psikologis: Beberapa teori psikologis (misalnya psikodinamik,
perilaku, dan etologis) telah berusaha menjelaskan trikotilomania pada anak-
anak; teori-teori tersebut mencakup pengurangan stres, regulasi emosional,
dan stimulasi sensorik
2.5 Patogenesis
Dari sudut pandang dermatologis, trikotilomania adalah salah satu bentuk alopecia
traumatis. Trauma pada folikel terjadi akibat perilaku pasien mencabut rambut secara
berulang-ulang. Mencabut rambut dapat terjadi bersamaan dengan perilaku perawatan
berulang lainnya, seperti menggigit kuku dan mencabut kulit. 6
2.7 Diagnosis
B. Diagnosa ini jangan dibuat apabila sebelumnya sudah ada peradangan kulit,
atauapabila pencabutn rambut adalah respons terhadap waham atau halusinas.8
2.10 Komplikasi
1. Stress berkepanjangan
2. Kerusakan kulit dan rambut
5
2.11 Penatalaksanaa
1. Psikoterapi
Beberapa cara yang biasa dilakukan untuk penderita trikolomania dalam mengalihkan
dorongan meliputi :
a. Meremas stress ball atau benda asing
b. Memainkan alat yang dapat mengalihkan kegelisahan seperti fidget cube
c. Mengucapkan atau meneriakkan kalimat atau kata secara berulang
d. Mandi atau berendam dalam suasana yang menenangkan untuk meredakan
perasaan gelisah atau cems yang muncul
e. Mempelajari teknik pernafasan untuk menenangkan dan meredakan gejala
ketika kambuh
f. Berolahraga secara teratur
g. Memotong rambut menjadi pendek
3. Terapi Farmakologi
Dapat diberikan oabat obatan seperti anti depresan golongan serotonin reuptake
inhibitor (SSRI) untuk meredakan gejala tritilomania seperti fluoxetin. Dimana obat
antidepresan ini juga dapat dikombinasikan dengan obat antipsikotik seperti aripiprazol
atau olanzapine. beberapa obat yang telah mengurangi keparahan gejala TTM pada
beberapaindividu. Antidepresan, clomipramine, asam amino dan N-asetil sistein, telah
6
menunjukkan manfaat paling efektif.13
2.12 Prognosis
Prognosis pasien trikotilomania ini baik karena bila ditemukan pada usia muda
perilaku kompulsif ini dapat hilang dalam waktu dekat dengan adanya dukungan dari
orang tua pasien. Sehingga bila ditemukan di usia muda semakin baik prognosisnya.15
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Trikotilomania merupakan salah satu bentuk gangguan mental yang ditandai dengan
tindakan berulang berupa menarik dan mencabuti rambut baik itu di kepala, wajah,
ataupun area tubuh lain atau dikenal pula sebagai hair-pulling disorder atau gangguan
mencabuti rambut. Trikotilomania lebih sering dialami perempuan daripada laki-laki,
dengan perbandingan 10 : 1. Area rambut yang dicabuti paling sering ditemukan pada
rambut di kepala. Biasanya, gangguan ini dialami seseorang di masa remaja kemudian
berhenti dengan sendiri. Namun tidak jarang trikotilomania berlanjut hingga dewasa atau
bahkan baru dialami ketika dewasa. Umumnya, penderita trikotilomania memiliki
dorongan untuk mencabuti rambutnya ketika mengalami stres atau rasa cemas. Penderita
meyakini, mencabuti rambutnya dapat meredakan stres atau rasa cemas yang dialaminya.
Kebiasan ini sangat sulit untuk dihilangkan, walaupun penderita tahu hal itu tidak baik
baginya. Trikotilomania sebenarnya tidak terlalu membahayakan. Namun karena sulit
berhenti, kondisi yang ekstrim bisa sampai menyebabkan area kepala yang gundul, alis
mata yang bercelah, bulu mata yang habis, dan sebagainya. Hal ini tentu menyebabkan
kepercayaan diri yang hancur. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, trikotilomania
bisa dikurangi atau dihentikan. Jika tidak, kondisi ini berpotensi menyebabkan gangguan
mental atau kerusakan kulit.
8
DAFTAR PUSTAKA
9
10