Topik pembelajaran yang saya pilih adalah “Undang-Undang Narkotika dan
Psikotropika” materi pelajaran Perundang-Undangan Kesehatan kelas X
Tujuan pembelajaran adalah agar siswa mampu :
1. Menganalisis Narkotika dan Psikotropika berdasarkan Undang-Undang 2. Mengkategorikan Narkotika dan Psikotropika berdasarkan Undang-Undang
Inovasi pembelajaran yang saya lakukan adalah dengan menggunakan model
Problem Based Learning, pendekatan saintifik dan metode diskusi dan presentasi • Saya memilih model Problem Based Learning karena model PBL menempatkan siswa dalam situasi di mana mereka harus aktif mencari solusi untuk masalah dunia nyata. Hal ini dapat meningkatkan motivasi siswa karena pembelajaran terkait langsung dengan konteks kehidupan mereka. Penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Perundang-undangan Kesehatan dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan kemampuan pemahaman, hal ini karena langkah awal model PBL adalah dengan pemberian masalah kepada siswa baik secara individu ataupun kelompok, dimana untuk menyelesaikan permasalahan tersebut siswa dituntut menghubungkan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan yang baru dimilikinya. • Saya memilih pendekatan saintifik karena pendekatan saintifik mendorong pemecahan masalah dan eksplorasi ilmiah. Saya memilih pendekatan ini karena saya ingin merangsang rasa keingintahuan siswa dan mengajak mereka untuk mengamati, merancang eksperimen, dan mengembangkan keterampilan saintifik. • Saya memilih metode diskusi dan presentasi karena dengan diskusi siswa dapat berbagi ide, memahami sudut pandang yang berbeda, dan mengembangkan pemahaman kolektif. Sementara itu, dengan presentasi siswa dapat mengkomunikasikan hasil pemecahan masalah mereka kepada temen – teman sekelasnya. Kombinasi ini memupuk kolaborasi dan keterampilan komunikasi.
II. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran
Hal – hal baik/manfaat yang saya dan siswa/siswi rasakan saat inovasi pembelajaran berlangsung : 1. PBL, pendekatan saintifik, dan metode diskusi dan presentasi dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Siswa terlibat dalam penyelesaian masalah dunia nyata yang relevan bagi mereka, yang dapat meningkatkan motivasi intrinsik. 2. Melalui metode diskusi dan presentasi, saya dapat melihat peningkatan dalam keterampilan komunikasi siswa. Siswa belajar untuk mengomunikasikan ide dan pemikiran mereka secara jelas dan efektif di depan teman – temannya. 3. Penggunaan diskusi dalam pembelajaran mendorong siswa untuk bekerja sama, berbagi ide, dan mendiskusikan solusi. Hal ini menciptakan lingkungan kolaboratif yang mendukung interaksi sosial dan pembelajaran bersama. 4. Model PBL memberi siswa tanggung jawab dalam mengatasi masalah dan menentukan jalannya pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar dan mengembangkan sikap proaktif terhadap pembelajaran. 5. Model PBL dengan pendekatan saintifik dan metode diskusi dan presentasi menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis dan menyenangkan. Siswa seringkali lebih terlibat dan bersemangat dalam pembelajaran yang menantang dan relevan. 6. Guru dapat melakukan evaluasi holistik terhadap kemampuan siswa melalui berbagai aspek pembelajaran, termasuk partisipasi dalam diskusi, presentasi, dan penyelesaian masalah. 7. Siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi karena mereka diberikan kesempatan untuk mengaitkan pengetahuan teoritis dengan aplikasi dunia nyata melalui model PBL. III. Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari Inovasi Pembelajaran Tantangan/masalah yang di hadapi saat inovasi diimplementasikan pada pembelajaran : 1. PBL memerlukan lebih banyak waktu daripada metode pengajaran tradisional. 2. Kendala dalam membentuk kelompok heterogen karena siswa memiliki tingkat keterampilan dan pengetahuan yang berbeda.. 3. Tidak semua siswa terlibat secara aktif dalam diskusi dan penyelesaian masalah. 4. Masih kurang kreatif dalam menyusun perangkat pembelajaran IV. Solusi Pemecahan Masalah Solusi untuk memecahkan masalah yang di hadapi pada penerapan inovasi pembelajaran yaitu : 1. Menetapkan Prioritas dan Rencana Pembelajaran • Tetapkan prioritas pada tujuan pembelajaran utama. • Susun rencana pembelajaran yang terstruktur dan efisien. • Gunakan teknologi atau sumber daya lainnya untuk meningkatkan efisiensi waktu. 2. Strategi Pembentukan Kelompok yang Teliti • Pertimbangkan keberagaman keterampilan dan pengetahuan saat membentuk kelompok. • Gunakan data hasil evaluasi sebelumnya untuk membantu pembentukan kelompok yang seimbang. • Gunakan pengamatan kelas untuk mengetahui lebih lanjut tentang interaksi dan kebutuhan siswa. 3. Strategi Keterlibatan Siswa • Lakukan kegiatan awal yang merangsang minat siswa terhadap topik pembelajaran • Gunakan teknik interaktif seperti pemecahan masalah bersama, bermain peran, atau studi kasus yang menarik. • Berikan dukungan tambahan atau bimbingan bagi siswa yang kurang aktif. 4. Mengikuti Pelatihan Kreativitas dan Kolaborasi • Mengikuti pelatihan kreativitas untuk guru • Melakukan kolaborasi antar guru untuk berbagi ide dan strategi kreatif. • Gunakan platform pembelajaran daring atau sumber daya yang kreatif untuk mendapatkan inspirasi. V. Rencana Tindak Lanjut
Rencana tindak lanjut untuk menjadikan inovasi pembelajaran berjalan lebih
baik kedepannya : 1. Menetapkan Prioritas dan Rencana Pembelajaran • Implementasikan rencana pembelajaran yang telah disusun dengan mengintegrasikan elemen-elemen teknologi yang mendukung. • Lakukan evaluasi formatif secara berkala untuk memastikan bahwa rencana pembelajaran tetap sesuai dengan tujuan pembelajaran utama • Mengikuti pelatihan tambahan tentang efektifitas penggunaan teknologi dalam meningkatkan efisiensi waktu. 2. Strategi Pembentukan Kelompok yang Teliti • Buat alat bantu pembentukan kelompok yang berbasis data, memanfaatkan hasil evaluasi sebelumnya dan informasi pengamatan kelas. • Adakan sesi pembinaan kelompok untuk membantu siswa dalam memahami peran masing-masing dan membangun dinamika kelompok yang positif. • Perbarui pembentukan kelompok secara berkala sesuai dengan perkembangan siswa 3. Strategi Keterlibatan Siswa • Selenggarakan kegiatan awal yang menarik dan relevan dengan minat siswa, mungkin melibatkan presentasi tamu atau demonstrasi. • Gunakan metode pengajaran yang responsif terhadap gaya belajar siswa untuk meningkatkan keterlibatan. • Selenggarakan sesi bimbingan tambahan atau peer tutoring untuk siswa yang memerlukan dukungan ekstra. 4. Mengikuti Pelatihan Kreativitas dan Kolaborasi • Mengikuti pelatihan kontinu tentang kreativitas dan strategi kolaboratif, termasuk pengembangan keterampilan kolaborasi melalui platform daring. • Mendorong guru untuk berpartisipasi dalam komunitas pembelajaran profesional atau forum daring untuk berbagi ide dan pengalaman. • Evaluasi dampak pelatihan secara berkala melalui umpan balik dari guru dan observasi kelas. Daftar Pustaka Afridiani, T., Soro, S., & Faradillah, A. (2020). Pengaruh model problem based learning (PBL) berbasis lembar kerja peserta didik (LKPD) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis. Euclid, 7(1), 12-21.