You are on page 1of 4

LK – 2.

Jurnal Refleksi PPL PPG Daljab

Nama Mapel Perundang-Undangan Kesehatan


Tempat Pelaksanaan SMK Farmasi As-Shifa Ciparay

Waktu Pelaksanaan 11 Desember 2023

Nama Mahasiswa Apt. Fiqi Daynul Iqbal, S.Farm

Nama Guru Pamong Apt. Drs. Fery Norhendy

Nama Dosen Endah Widhihastuti, S.Farm., M.Sc


I. Deskripsi Kegiatan Inovasi Pembelajaran

Topik pembelajaran yang saya pilih adalah “Undang-Undang Narkotika dan


Psikotropika” materi pelajaran Perundang-Undangan Kesehatan kelas X

Tujuan pembelajaran adalah agar siswa mampu :


1. Menganalisis Narkotika dan Psikotropika berdasarkan Undang-Undang
2. Mengkategorikan Narkotika dan Psikotropika berdasarkan Undang-Undang

Inovasi pembelajaran yang saya lakukan adalah dengan menggunakan model


Problem Based Learning, pendekatan saintifik dan metode diskusi dan
presentasi
• Saya memilih model Problem Based Learning karena model PBL
menempatkan siswa dalam situasi di mana mereka harus aktif mencari
solusi untuk masalah dunia nyata. Hal ini dapat meningkatkan motivasi
siswa karena pembelajaran terkait langsung dengan konteks kehidupan
mereka. Penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam
pembelajaran Perundang-undangan Kesehatan dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman, hal ini karena langkah awal model PBL adalah dengan
pemberian masalah kepada siswa baik secara individu ataupun kelompok,
dimana untuk menyelesaikan permasalahan tersebut siswa dituntut
menghubungkan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan
pengetahuan yang baru dimilikinya.
• Saya memilih pendekatan saintifik karena pendekatan saintifik mendorong
pemecahan masalah dan eksplorasi ilmiah. Saya memilih pendekatan ini
karena saya ingin merangsang rasa keingintahuan siswa dan mengajak
mereka untuk mengamati, merancang eksperimen, dan mengembangkan
keterampilan saintifik.
• Saya memilih metode diskusi dan presentasi karena dengan diskusi siswa
dapat berbagi ide, memahami sudut pandang yang berbeda, dan
mengembangkan pemahaman kolektif. Sementara itu, dengan presentasi
siswa dapat mengkomunikasikan hasil pemecahan masalah mereka kepada
temen – teman sekelasnya. Kombinasi ini memupuk kolaborasi dan
keterampilan komunikasi.

II. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran


Hal – hal baik/manfaat yang saya dan siswa/siswi rasakan saat inovasi
pembelajaran berlangsung :
1. PBL, pendekatan saintifik, dan metode diskusi dan presentasi dapat
meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Siswa terlibat dalam
penyelesaian masalah dunia nyata yang relevan bagi mereka, yang dapat
meningkatkan motivasi intrinsik.
2. Melalui metode diskusi dan presentasi, saya dapat melihat peningkatan
dalam keterampilan komunikasi siswa. Siswa belajar untuk
mengomunikasikan ide dan pemikiran mereka secara jelas dan efektif di
depan teman – temannya.
3. Penggunaan diskusi dalam pembelajaran mendorong siswa untuk bekerja
sama, berbagi ide, dan mendiskusikan solusi. Hal ini menciptakan
lingkungan kolaboratif yang mendukung interaksi sosial dan pembelajaran
bersama.
4. Model PBL memberi siswa tanggung jawab dalam mengatasi masalah dan
menentukan jalannya pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan
kemandirian siswa dalam belajar dan mengembangkan sikap proaktif
terhadap pembelajaran.
5. Model PBL dengan pendekatan saintifik dan metode diskusi dan presentasi
menciptakan lingkungan pembelajaran yang dinamis dan menyenangkan.
Siswa seringkali lebih terlibat dan bersemangat dalam pembelajaran yang
menantang dan relevan.
6. Guru dapat melakukan evaluasi holistik terhadap kemampuan siswa melalui
berbagai aspek pembelajaran, termasuk partisipasi dalam diskusi,
presentasi, dan penyelesaian masalah.
7. Siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang
materi karena mereka diberikan kesempatan untuk mengaitkan pengetahuan
teoritis dengan aplikasi dunia nyata melalui model PBL.
III. Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari Inovasi Pembelajaran
Tantangan/masalah yang di hadapi saat inovasi diimplementasikan pada
pembelajaran :
1. PBL memerlukan lebih banyak waktu daripada metode pengajaran
tradisional.
2. Kendala dalam membentuk kelompok heterogen karena siswa memiliki
tingkat keterampilan dan pengetahuan yang berbeda..
3. Tidak semua siswa terlibat secara aktif dalam diskusi dan penyelesaian
masalah.
4. Masih kurang kreatif dalam menyusun perangkat pembelajaran
IV. Solusi Pemecahan Masalah
Solusi untuk memecahkan masalah yang di hadapi pada penerapan inovasi
pembelajaran yaitu :
1. Menetapkan Prioritas dan Rencana Pembelajaran
• Tetapkan prioritas pada tujuan pembelajaran utama.
• Susun rencana pembelajaran yang terstruktur dan efisien.
• Gunakan teknologi atau sumber daya lainnya untuk meningkatkan
efisiensi waktu.
2. Strategi Pembentukan Kelompok yang Teliti
• Pertimbangkan keberagaman keterampilan dan pengetahuan saat
membentuk kelompok.
• Gunakan data hasil evaluasi sebelumnya untuk membantu
pembentukan kelompok yang seimbang.
• Gunakan pengamatan kelas untuk mengetahui lebih lanjut tentang
interaksi dan kebutuhan siswa.
3. Strategi Keterlibatan Siswa
• Lakukan kegiatan awal yang merangsang minat siswa terhadap topik
pembelajaran
• Gunakan teknik interaktif seperti pemecahan masalah bersama, bermain
peran, atau studi kasus yang menarik.
• Berikan dukungan tambahan atau bimbingan bagi siswa yang kurang
aktif.
4. Mengikuti Pelatihan Kreativitas dan Kolaborasi
• Mengikuti pelatihan kreativitas untuk guru
• Melakukan kolaborasi antar guru untuk berbagi ide dan strategi kreatif.
• Gunakan platform pembelajaran daring atau sumber daya yang kreatif
untuk mendapatkan inspirasi.
V. Rencana Tindak Lanjut

Rencana tindak lanjut untuk menjadikan inovasi pembelajaran berjalan lebih


baik kedepannya :
1. Menetapkan Prioritas dan Rencana Pembelajaran
• Implementasikan rencana pembelajaran yang telah disusun dengan
mengintegrasikan elemen-elemen teknologi yang mendukung.
• Lakukan evaluasi formatif secara berkala untuk memastikan bahwa
rencana pembelajaran tetap sesuai dengan tujuan pembelajaran utama
• Mengikuti pelatihan tambahan tentang efektifitas penggunaan teknologi
dalam meningkatkan efisiensi waktu.
2. Strategi Pembentukan Kelompok yang Teliti
• Buat alat bantu pembentukan kelompok yang berbasis data,
memanfaatkan hasil evaluasi sebelumnya dan informasi pengamatan
kelas.
• Adakan sesi pembinaan kelompok untuk membantu siswa dalam
memahami peran masing-masing dan membangun dinamika kelompok
yang positif.
• Perbarui pembentukan kelompok secara berkala sesuai dengan
perkembangan siswa
3. Strategi Keterlibatan Siswa
• Selenggarakan kegiatan awal yang menarik dan relevan dengan minat
siswa, mungkin melibatkan presentasi tamu atau demonstrasi.
• Gunakan metode pengajaran yang responsif terhadap gaya belajar siswa
untuk meningkatkan keterlibatan.
• Selenggarakan sesi bimbingan tambahan atau peer tutoring untuk siswa
yang memerlukan dukungan ekstra.
4. Mengikuti Pelatihan Kreativitas dan Kolaborasi
• Mengikuti pelatihan kontinu tentang kreativitas dan strategi kolaboratif,
termasuk pengembangan keterampilan kolaborasi melalui platform
daring.
• Mendorong guru untuk berpartisipasi dalam komunitas pembelajaran
profesional atau forum daring untuk berbagi ide dan pengalaman.
• Evaluasi dampak pelatihan secara berkala melalui umpan balik dari guru
dan observasi kelas.
Daftar Pustaka
Afridiani, T., Soro, S., & Faradillah, A. (2020). Pengaruh model problem based
learning (PBL) berbasis lembar kerja peserta didik (LKPD) terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematis. Euclid, 7(1), 12-21.

Bandung, 20 Desember 2023


Dibuat oleh Disetujui oleh

(Apt. Fiqi Daynul Iqbal, S.Farm) (………………………………)

You might also like