You are on page 1of 4
1. Measles morbillivirus (campak ) Measles morbillivirus atau virus campak adalah spesies virus RNA beruntai tunggal minus, memiliki selubung, tidak bersegmen, yang ditempatkan dalam genus Morbilivirus dalam keluarga Paramyxoviridae. Virus ini merupakan penyebab campak. Campak merupakan penyakit menular yang dapat menyebar melalui udara dengan tetesan hasil pernapasan yang di hasilkan daru batuk atau bersin. Campak umumnya menyerang sistem. pernapasan. Campak baru di identifikasi untuk pertama kalinya pada abad ke-10 oleh seorang dokter yang bernama Muhammad Zakariya Ar- Razi (865 - 925). Ciri ciri orang yang terkena campak ialah munculnya ruam campak (biasanya muncul dalam 14 hari setelah terpapar virus dan dapat bertahan hingga 7 hari); bintik-bintik merah yang datar, meskipun kadang-kadang ada juga benjolan yang muncul. Namun, benjolan campak tidak memiliki cairan didalamnya. Bintik-bintik ruam campak mungkin. mulai muncul bersamaan saat ruam menyebar. Bintik merah campak akan menyebabkan rasa gatal pada pengidapnya. Ada beberapa gejala lainnya yang dialami oleh pengidap campak, seperti batuk, demam, mata merah, sensitif terhadap cahaya, nyeri otot, hidung berair, sakit tenggorokan, demam, mengalami penurunan nafsu makan, dan kelelahan secara terus-menerus. 2. Virus Ebola (Ebola Virus Disease (EVD) atau Ebola Hemorrhagic Fever (EHF)) Ebolavirus adalah genus virus yang ditempatkan dalam keluarga Filoviridae, ordo Mononegavirales. Virion ebola berbentuk tubular umumnya berdiameter 80 nm dengan panjang 800 nm. Di tengah partikel terdapat nukleokapsid virus yang terdiri dari helical ssRNA genome yang dibungkus: nucleoprotein (NP), viralproteins 35 (VP35), viralproteins 30 (VP30) dan RNA-dependent RNA polymerase (protein L). Penyakit virus ebola (PVE) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola, yang merupakan anggota keluarga filovirus. Penyakit ini dikenal dengan Ebola Virus Disease (EVD) atau Ebola Hemorrhagic Fever (EHF).Penyakit ini pertama kali ditemukan di Afrika pada 1976. Virus Ebola sendiri awalnya hidup pada tubuh hewan, kemudian menjangkiti manusia melalui darah hewan yang sudah terkontaminasi virus. Gejala yang ditimbulkan virus Ebola umumnya dirasakan pengidap dalam 5-10 hari setelah terinfeksi.Gejala penyakit virus ebola ini didahului oleh demam yang tiba-tiba, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, lemah, diare, muntah, sakit perut, kurang nafsu makan, dan perdarahan yang tidak biasa. Pada beberapa kasus, pendarahan dalam dan luar dapat saja terjadi, 5 sampai 7 hari, setelah gejala pertama terjadi Ebola adalah penyakit mematikan yang menular. Penularan virus penyebab ebola terjadi melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh orang yang sudah terinfeksi virus. Cairan tubuh yang bisa menjadi sarana penularan virus, yaitu urine, tinja, air liur, ingus, serta air mani. Sementara yang dimaksud dengan kontak langsung adalah saat cairan tubuh dari pengidap ebola menyentuh hidung, mata, mulut, ataupun luka yang terbuka. Penyakit Ebola menyerang sistem imun seseorang, virus ebola juga menyerang organ lain, seperti ginjal, otak, usus, hati dan sebagainya. Seringkali pasien ebola meninggal karena gagal ginjal. 3. Virus Varicella—zoster (cacar air) Virus varicella-zoster adalah virus penyebab cacar air dan cacar ular. Inang dari virus ini hanya terbatas pada manusia dan primata. Stuktur partikel virus varicella-zoster berukuran 120-300 nm. Genom virus ini berukuran 125 kb dan mengandung sedikitnya 69 daerah yang mengkodekan gen-gen tertentu. Virus ini termasuk dalam genus Varicellovirus dan famili Herpesviridae. Virus ini menyebabkan penyakit Varicella (cacar air) dan penyakit Herpes Zoster Sebuah penelitian menemukan bahwa DNA virus variola yang menyebabkan penyakit cacar ditemukan pada mumi anak-anak dari Abad 17. Gejala awal penderita virus ini ialah; demam, sakit kepala, kehilangan selera makan, nyeri otot, rasa lelah berlebihan dan mual. Setelah 1-2 hari mengalami gejala tersebut, sejumlah ruam mulai muncul dan berkembang. Ruam tersebut mengalami 3 fase perkembangan, seperti: Muncul benjolan merah atau merah muda di seluruh tubuh. Benjolan tersebut kemudian berubah menjadi lepuhan berisi cairan. Ketika mulai sembuh, benjolan menjadi pecah, kering, dan berkerak. Ruam biasanya menetap selama 7-14 hari. Cacar air menular melalui udara pernapasan, kontak kulit dan sebagainya. 4. Virus polio (Poliomielitis) Virus polio adalah virus yang termasuk dalam genus Enterovirus C dan famili Picornaviridae. Virus polio merupakan penyebab penyakit poliomielitis. Virus ini memiliki diameter ~30 nm, tahan pada keadaan asam, dan berbentuk ekosahedral. Penyakit ini pertama kali diakui sebagai kondisi yang berbeda oleh Michael Underwood pada tahun 1789 dan virus yang menyebabkan polio pertama kali diidentifikasi pada tahun 1908 oleh Karl Landsteiner. Wabah besar mulai terjadi pada akhir abad ke-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Dan sebagai informasi penyakit poliomielitis tidak dapat di sembuhkan. Polio non-paralisis dapat mnyebabkan muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit. Polio paralisis menyebabkan sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh. Virus ini menyerang sistem saraf pusat, menyebabkan nyeri dan merusak saraf motorik, sehingga membuat pengidapnya mengalami kelumpuhan, otot atau ketidakmampuan untuk menggerakkan bagian tubuh tertentu. Penyakit ini terbagi atas beberapa tipe. 5. Flu burung Flu burung (Avian influenza) adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus influenza tipe A sub tipe HSN1, yang pada umumnya menyerang unggas, dan dapat juga menular dari unggas ke manusia. Umumnya virus influenza pada manusia atau unggas merupakan kelompok famili Orthomyxoviridae yang berinteraksi dengan mucin, berdiameter 80-110 nm, mempunyai 8 segmen genom RNA (rybonucleic acid), mempunyai envelope atau pembungkus, merupakan partikel p/eiomorphic berukuran sedang yang terdiri atas 2 lapis lemak dan terletak di atas matriks M1 yang mengelilingi genom. Flu burung pertama kali dilaporkan pada tahun 1878 di Italia. Awalnya, penyakit ini disangka sebagai kolera unggas bentuk akut dan septisemik. Virusnya sendiri belum diidentifikasi dan diklasifikasikan sebagai virus influenza hingga 1955 Ketika seseorang terserang virus penyebab flu burung, maka dirinya akan mengalami gejala yang beragam. Gejala yang timbul bisa ringan, bisa pula parah dan bisa berpotensi membahayakan nyawa. Berikut beberapa gejala flu burung yang mungkin dialami pengidapnya: sakit perut, demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, gangguan pernapasan, pendarahan gusi,pendarahan hidung, dan nyeri dada.

You might also like