Professional Documents
Culture Documents
Bab II
Bab II
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Pengertian Irigasi
Irigasi adalah menyalurkan air yang perlu untuk pertumbuhan tanaman
ketanah yang diolah dan mendistribusinya secara sistematis (Sosro darsonodan
Takeda, 2003). Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pembuangan air
irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan,
irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak
(PPNo.20tahun 2006 tentangIrigasi). Irigasi adalah pemberian air kepada tanah
untuk menunjang curah hujan yang tidak cukup agar tersedia lengas bagi
pertumbuhan tanaman,(Linsley,Franzini,1992).Secara umum pengertian irigasi
adalah penggunaan air pada tanah untuk keperluan penyediaan cairan yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanam- tanaman. (Hansen,dkk,1990)
Dalam Peraturan Pemerintah(PP)No.23/1982 Ps.1, pengertian irigasi,
bangunan irigasi,dan petak irigasi telah dibakukan yaitu sebagai berikut:
1. Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang
pertanian.
2. Jaringan irigasi adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan
dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan,
pengambilan, pembagian pemberian dan penggunaannya.
3. Daerah irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan
irigasi.
4. Petak irigasi adalah petak tanah yang memperoleh air irigasi.
1. Membasahi tanah
Pada tanah yang basah, tanaman mampu menghisap air dari tanah tersebut.
Selain itu, air merupakan suatu kebutuhan pokok bagi tanaman. Bagi
tanaman, air dapat berfungsi sebagai berikut :
Pelarut dan medium reaksi biokimia
Penyusun tubuh tanaman (70%-90%)
Medium transpor senyawa
Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan sel dan
pembelahan sel)
Bahan baku fotosintesis
Menjaga suhu tanaman tetap konstan
2. Untuk mengatur pembasahan tanah,yang dimaksudkan adalah agar daerah
pertanian dapat diairi sepanjang waktu, baik pada musim kemarau maupun
pada musim hujan.
3. Untuk menyuburkan tanah, yaitu dengan mengalirkan air yang mengandung
unsur lumpur pada darah pertanian sehingga tanah dapat menerima unur-
unsur penyubur.
4. Untuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah (rawa) dengan
endapan lupur yang dikandung oleh air irigasi.
Jaringan irigasi yang masih sederhana itu mudah diorganisasi tetapi memiliki
kelemahan-kelemahan yang serius. Berikut ini merupkan kelemahan-
kelemahan jaringan irigasi sederhana :
a. Ada pemborosan air dan, karena pada umumnya jaringan ini terletak di
daerah yang tinggi, air yang terbuang itu tidak selalu dapat mencapai
daerah rendah yang lebih subur.
b. Terdapat banyak penyadapan yang memerlukan lebih banyak biaya lagi
dari penduduk karena setiap desa membuat jaringan dan pengambilan
sendiri-sendiri.
c. Karena bangunan pengelaknya bukan bangunan tetap/permanen, maka
umurnya mungkin pendek.
melayani/mengairi daerah yang lebih luas dari daerah layanan pada jaringan
sederhana. Oleh karena itu biayanya ditanggung oleh lebih banyak daerah
layanan. Organisasinya akan lebih rumit jika bangunan tetapnya berupa
bangunan pengambilan dari sungai, karena diperlukan lebih banyak
keterlibatan dari pemerintah, dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum.
3. Sipon
Sipon dipakai untuk mengalirkan air irigasi dengan
menggunakan gravitasi di bawah saluran pembuang,
cekungan, anak sungai atau sungai. Sipon merupakan
4. Jembatan sipon
Jembatan sipon adalah saluran tertutup yang bekerja atas
dasar tinggi tekan dan dipakai untuk mengurangi ketinggian
bangunan pendukung di atas lembah yang dalam.
5. Flum (Flume)
flum tumpu (bench flume), untuk mengalirkan air di
sepanjang lereng bukit yang curam
flum elevasi (elevated flume), untuk menyeberangkan
air irigasi lewat di atas saluran pembuang atau jalan air
lainnya
flum, dipakai apabila batas pembebasan tanah (right of
way) terbatas atau jika bahan tanah tidak cocok untuk
membuat potongan melintang saluran trapesium biasa.
6. Saluran tertutup
Saluran tertutup dibuat apabila trase saluran terbuka
melewati suatu daerah di mana potongan melintang harus
dibuat pada galian yang dalam dengan lereng-Iereng tinggi
yang tidak stabil.
7. Terowongan
Terowongan dibangun apabila keadaan ekonomi/anggaran
memungkinkan untuk saluran tertutup guna mengalirkan air
melewati bukit-bukit dan medan yang tinggi. Biasanya aliran
di dalam terowongan adalah aliran bebas.
keperluan irigasi. Apabila ada dua pengambilan atau lebih maka daerah
irigasi tersebtu sebaiknya diberi nama sesuai dengan desa terdekat
didaerah layanan setempat.
b. Jaringan irigasi utama
Saluran irigasi primer diberi nama sesuai dengan daerah irigasi yang
dilayani. Saluran irigasi sekunder diberi nama sesuai dengan nama desa
yang terletak di petak sekunder. Petak sekunder sebaiknya diberi nama
sesuai dengan nama saluran sekundernya.
- Penduduk
Keadaan penduduk baik jumlah maupun kebudayaan dan sosial
ekonomi perlu diketahui hal ini penting jangan sampai penduduk
yang tidak senang bertani dipaksa untuk bertani sehingga bisa
mengakibatkan hasilyang kurang maksimal, jumlah penduduk perlu
diketahui agar bisa memproyeksi kebutuhan penggarap untuk areal
pertanian tersebut, membuat program pendatangan penduduk baru
(transmigrasi).
- Daerah Banjir
Untuk daerah yang berpotensi banjir seyogyanya tidak diprioritaskan,
karena hal ini memerlukan biaya yang cukup besar.
- Status Tanah
Status kepemilikan tanah perlu dilakukan penelitian, hal ini perlu
jangan sampai setelah proyek dibangun, rencana untuk pertanian tidak
bisa berjalan akibat pemilik tanah masih ada sengketa dan lain-lain.
- Pasar
Adanya lokasi pemasaran sangat memegang peranan penting, hasil
yang didapat oleh petani harus dapat segera dipasarkan sehingga roda
ekonomi bisa berjalan.
- Jalan Masuk
Jalan masuk ke lokasi perlu mendapat perhatian, agar proses penjualan
hasil pertanian maupun kegiatan ekonomi lainnya berjalan lancar.
2.3.8 Tata Letak Saluran dan Bangunan
a.) Kriteria pemilihan Letak saluran
Dalam setiap saluran Irigasi, pada tiap daerah diperlukan perhitungan
tertentu. Saluran Induk, sedapat mungkin bisa menjangkau semua areal
yang telah direncanakan. Selain itu, efisiensi kerja dan biaya juga
harus diperhitungkan.
Maksudnya, dalam pelaksanaan pekerjaan, waktu dan biaya harus
dapat ditekan seminimal mungkin. Disamping itu, pertimbangan
kehilangan air pada saluran induk perlu diusahakan sampai batas
P = b +2h √𝑚 + 1
R =
Keterangan :
Q = Debit Rencana (m3/dt) V = Kecepatan Aliran (m/dt)
A = Luas Basah (m2) m = Kemiringan Talud
h = Kedalaman Air (m) b = Lebar Saluran (m)
k = Koefesien Strikler R = Jari-Jari Hidrolis (m)
I = Kemiringan Saluran (m) P = Keliling Basah