You are on page 1of 5

Skrining gangguan psikologi paska persalinan

A. ADAPTASI PSIKOLOGIS MASA NIFAS


1. Women and Depression
a. Biologic Vulnerability
b. Reproductive Events
c. Psychosocial Factors
2. Reproductive events related to psychiatric disorders in women
a. Menstrual Cycle
b. Infertility
c. Pregnancy
d. Postpartum Period
e. Menopausal Transition/Perimenopause
f. Hormonal Therapies
3. Hormone and mood
a. Estrogen
b. Progesterone
c. FSH
d. LH
e. Testosterone
f. HCG
g. Prolactin
4. The Postpartum Period

B. Adaptasi Maternal
1. perubahan fisikis
Rubin (1963) mengidentifikasikan 3 tahap prilaku wanita ketika beradaptasi dengan perannya
sebagai orang tua yaitu:
a. Taking in: Perasaan ibu berfokus pada dirinya, berlangsung stlh melahirkan sampai hari ke 2
b. Taking hold: Ibu merasa merasa kuatir akan ketidakmampuan merawat bayi, muncul perasaan
sedih (Baby Blues) pada hari ke 3 – 10
c. Letting go: Ibu merasa percaya diri utk merawat diri dan bayinya (hari ke 10-akhir masa nifas)
2. Faktor yang mempengaruhi adaptasi Psikologis
a. Dukungan suami, orang tua, teman dan orang dekat
b. Usia
c. Kehamilan yang direncanakan/ tidak direncanakan
d. Status sosio-ekonomi
e. Masalah seksualitas
f. Pengalaman orang tua sebelumnya
g. Riwayat melahirkan anggota keluarga atau teman dekat.
h. Pengalaman yang lalu terkait dengan pemberi pelayanan kesehatan ( Cohen, Kenner&
Hollingsworth, 1991)
i. Sosial dan budaya ( Pillitteri, 1995)
3. Kegagalan Beradaptasi postpartum
Bila ibu gagal beradaptasi terhadap perubahan yang dialaminya maka kemungkinan dapat terjadi
masalah gangguan kesehatan jiwa yaitu :
a. Kemurungan pasca melahirkan (Depresi Postpartum Blues)
1) Depresi ringan dan sepintas pada postpartum, ditandai dengan :
a) Menangis
b) Merasa sangat lelah
c) Insomnia
d) Mudah tersinggung
e) Sulit konsentrasi
*Gangguan hilang dengan sendirinya dan membaik setelah 2-3 hari, kadang-kadang sampai
10 hari
* Distress psikologis meningkat dalam 12 bulan pertama setelah melahirkan (Johnson 1989;
Paltiel 1993)
* Seberapa baik wanita beradaptasi sebagai ibu tergantung pada hubungan keluarga
sebelumnya, gangguan perasaan selama fase siklus menstruasi dan penggunaan obat
hormonal, dukungan dari suami dan faktor yang saling terkait lainnya.
*Keterbatasan diri dan perubahan perasaan ringan yang bersifat sementara terjadi 30 %
sampai 80 % pada ibu yang baru melahirkan.

2) Penyebab
a) Kekecewaan emosional (hamil,bersalin)
b) Rasa sakit pada masa nifas awal
c) Kelelahan, kurang tidur
d) Cemas terhadap kemampuan merawat bayi
e) Takut tidak menarik lagi bagi suamibab
3) Penanganan
a) tidak memerlukan tindakan serius
b) Kecuali antisipasi, pemahaman, rasa aman
b. Depresi pasca melahirkan (postpartum depresion)
1) Dialami lebih kurang 20% dari ibu yang melahirkan
2) Tidak berbeda dengan gejala keluhan pada depresi psikotik → sedih/berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan.
3) Gejala mungkin tampak lebih dini, biasanya 3 bulan pertama setelah melahirkan atau
sampai bayi berusia setahun.
4) Gejala yang timbul tampak sama dengan gejala depresi : sedih, berduka yang berlebihan
dan berkepanjangan
* Walaupun etiologi belum diketahui secara pasti tetapi menurut penelitian :
a) Faktor biologis karena perubahan hormon selama masa pasca melahirkan
b) Faktor psikologis termasuk sikap negatif sebelumnya tentang mengasuh anak dan
keadaan kehidupan yang menegangkan
c) Faktor sosial seperti tidak mendapatkan dukungan dari suami, hubungan perkawinan
yang tidak harmonis.
*Depresi selama masa pasca melahirkan dapat timbul lagi dan gejala bisa berlanjut sampai
satu tahun kemudian.

WASPADA !!!
a) Pikiran bunuh diri
b) Ancaman kekerasan terhadap anak
c) Waham paranoid
!!!PERLU PERAWATAN KHUSUS, KONSULTASI PSIKIATRI!!!
c. Psikosa pasca melahirkan (postpartum psikosa)
1) Jarang terjadi
2) Gejala biasanya terlihat dalam 3 – 4 minggu setelah melahirkan berupa halusinasi dan
perilaku yang tidak wajar
3) Penyebab mungkin berhubungan dengan perubahan tingkat hormonal, stres psikologis dan
fisik serta sistem pendukung yang tidak memadai (Bobak & Jensen, 1987)
4) Sering dialami oleh ibu yang mengalami abortus, kematian bayi dalam kandungan maupun
kemudian bayi dilahirkan.
*Faktor resiko terjadinya:
Kehamilan
Usia <20 th
Orangtua tunggal
Riwayat Gangguan mental
Penyalahgunaan obat
Kesulitan finansial
Masalah keluarga
Riwayat PPD
Paska persalinan
Komplikasi persalinan
Ketidakpercayaan diri jadi orangtua
Ada masalah Kesehatan pada bayi
Support system “nyinyir”
Terjadi perubahan besar pada bersamaan dengan bayi lahir
4. Deteksi Depresi
a. Identifikasi siapa yang berisiko
1) Gunakan ‘Whooley’ questions pada kontak pertama di FKTP 1, saat kontrol pertama dan 4-
6 mgg + 3-4 bulan paska persalinan
a) Dalam 1 bulan terakhir, apakah merasa tertekan, sedih dan tiada harapan?
b) Dalam 1 bulan terakhir, apakah tidak tertarik untuk melakukan hal-hal yang
menyenangkan? (Nonton TV, piknik, arisan, ngrumpi)
c) Pertimbangkan pertanyaan
Apakah ibu merasa butuh bantuan?
2) Gunakan Edinburgh Postnatal Depression scale
3) Adakah Psikosis?
b. Alay Skrining
1) The Beck Depression Inventory
2) The Bromley Postnatal Depression Scale
3) The Center for Epidemiological Studies Depression Scale
4) The General Health Questionnaire
5) The Inventory of Depressive Symptomatology
6) The Zung Self-Rating Depression Scale
7) The Edinburgh Postnatal Depression Scale
8) The Postpartum Depression Screening Scale
c. Defisiensi Vit. D dan Depresi
1) Hubungan antara kadar serum vitamin D dan depresi telah banyak diteliti pada populasi
wanita antara lain :
a) Milaneschi et al meneliti mengenai korelasi antara kadar serum vitamin D yang rendah
dan faktor depresi pada pria dan wanita, dan menemukan bahwa ada korelasi antara
kadar vitamin D yang rendah dan terjadinya depresi pada populasi wanita
b) Shipowick et al memulai penelitian acak yang menyasarkan pada suplementasi vitamin
D3 dapat mengurangi gejala depresi pada wanita
2) Mekanisme Kerja Vitamin d untuk mengatasi depresi

You might also like