You are on page 1of 2

Sinopsis Fashion Show Nusantara

1. Sumatera Barat (Zaki Muhammad Zain & Syafa Aura Ramadhania)


Pakaian pengantin adat Minangkabau memiliki banyak makna mendalam yang mencerminkan
nilai-nilai adat dan budaya masyarakat Minangkabau. secara keseluruhan, pakaian pengantin
adat Minangkabau melambangkan:
- Keselarasan: Warna dan motif pada pakaian pengantin pria dan wanita dirancang untuk saling
melengkapi dan menciptakan keselarasan yang indah.
- Kerukunan: Pakaian pengantin adat Minangkabau melambangkan harapan akan kehidupan
rumah tangga yang rukun, harmonis, dan saling melengkapi.
- Kesuburan: Motif tertentu pada pakaian, seperti bunga dan buah-buahan, melambangkan
harapan akan keturunan yang baik dan subur.
- Kemakmuran: Pakaian pengantin adat Minangkabau juga melambangkan harapan akan
kehidupan yang makmur dan sejahtera.

2. Banten (Fikri Hidayatullah & Dita Albarita Wulandari)


Baduy Luar identik dengan warna hitam dan biru, sementara Baduy Dalam memiliki ciri khas
warna putih dan hitam. pakaian atasan kaum laki-laki warga Baduy dinamakan Jamang
Komprang dan memiliki kancing. Baju ini selalu dikenakan baik untuk aktivitas sehari-hari hingga
acara tertentu. Warga Baduy Luar juga menggunakan ikat kepala atau Lomar. Ikat kepala ini
menjadi ciri khas yang dikenakan dalam keseharian oleh kaum laki-laki Baduy Luar.
Sedangkan, kaum perempuan Baduy Luar menggunakan kain serupa kebaya berwarna hitam dan
menggunakan kain sarung sebagai pakaian bawahan. Kain sarung ini dipakai di bawah lutut
hingga mata kaki.
Perbedaan yang paling mencolok terlihat jika pakaian ini dipakai oleh perempuan yang sudah
menikah dan belum. Jika yang sudah menikah baju terlihat terbuka di bagian dada sedangkan
untuk perempuan yang belum menikah maka bagian dada akan tertutup.

3. Jawa Barat (Riki Wahyudi & Aisyah Salsabila Andini) (Kallan Yanuar & Zahra Amelia)
Pakaian adat jawa oleh para petani barat merupakan pakai adat suku sunda. Didalam pakaian
adat sunda ini ada beberapa macam dan makna yang berbeda seperti pangsi. Biasanya, pangsi
digunakan oleh rakyat biasa oleh para petani.
Sebagai pakaian adat asal Jawa Barat Pangsi secara umum memiliki tiga makna, yaitu
"Tangtung, Nangtung, Samping…. Merupakan
singkatan dari 'Tangtungan Ki Sunda Nyuwu Kana Suja" yang berarti mempunyai pendirian yang
tegun dan kuat. Merupakan singkatan dari
"Nangtung, Jejeg, Ajeg dina Galur.”

4. Jawa Tengah (Widia Ayu Lestari)


Kebaya Kutubaru mencerminkan nilai-nilai kesederhanaan dan penghormatan terhadap tradisi.
Kebaya Kutubaru menampilkan nilai-nilai yang mengakar kuat dalam budaya Indonesia.
Desainnya yang rumit, penekanan pada kesopanan, dan pelestarian tradisi menjadikannya lebih
dari sekadar pakaian; ini adalah perwujudan identitas dan kebanggaan nasional.
Batik Parangtritis juga bercerita melalui motif-motifnya yang rumit. Setiap motif memiliki
kisahnya sendiri untuk diceritakan, apakah itu tentang cinta, keberanian, atau spiritualitas.
Bentuk seni ini berfungsi sebagai media untuk bercerita, melestarikan kebijaksanaan
dan tradisi kuno.

5. Kalimantan Tengah (Ato’illah & Intan Cahyani Sari)


Burung Enggang sendiri bermakna sebagai satu tanda kedekatan suku Dayak dengan alam
sekitarnya. Seluruh bagian tubuh Burung Enggang digunakan sebagai simbol kebesaran dan
kemuliaan suku tersebut, melambangkan perdamaian dan persatuan, sayapnya yang tebal
melambangkan pemimpin yang selalu melindungi rakyatnya. Sedangkan ekor panjangnya
dianggap sebagai tanda kemakmuran rakyat suku Dayak.

6. Sulawesi Selatan (Afiqa Mardatillah Muhammad & Reka Nur Aliza)


Baju Bodo adalah baju adat perempuan Sulawesi Selatan biasa dipakai sebagai pakaian
kebesaran dalam setiap acara. Baju Bodo juga sering dipakai dalam berbagai upacara pernikahan
maupun untuk menari di berbagai festival. Busana bagian bawahnya berupa sarung sutera (Lipa'
Sabbe) berwarna senada. Selain itu, dilengkapi dengan aksesoris yaitu bando, anting,
kalung dan gelang.
Sarung Sutera (Lipa' Sabbe) merupakan sarung khas dari suku Bugis khususnya
daerah Bone, Wajo, Soppeng. Lipa' Sabbe terbuat dari kain sutra. Biasanya digunakan sebagai
bawahan baik oleh pria maupun wanita. Untuk pria dipadukan dengan jas tutup dan songkok
recca dan untuk wanita dipadukan dengan baju bodo dan waju tokko

7. Sulawesi Tengah (Wulan Suci Wasiam)


Baju Pokko adalah baju adat yang berasal dari Sulawesi tengah, dilengkapi dengan selendang di
kepala dan sarung donggala di bagian bawahnya, dipakai dalam tarian tradisional Mokambu.
Tarian ini merupakan bagian dari upacara penyambutan tamu khas Suku Kaili, menggambarkan
penghormatan kepada tamu yang menghadiri perayaan atau pesta adat di wilayah keadatan
Kaili. Pada akhir gerakan tarian, dilakukan gerakan menyiram beras kuning, menambah kesan
simbolis dalam ekspresi budaya mereka.

8. Bali (Arif Mardi Maulana & Ketut Meta Gayatri)


Pakaian Laki-laki
Di bagian kepala dinamakan udeng. Udeng berfungsi sebagai penutup kepala. Baju safari adalah
kemeja diperuntukkan untuk kaum pria. Kamen sejenis dengan sarung adalah kain yang
digunakan untuk menutupi bagian bawah tubuh laki-laki di Bali. Untuk perempuan juga sama
memakai kamen namun dengan teknik pemasangan yang berbeda.
Pakaian perempuan
Kebaya Bali adalah pakaian adat yang dikenakan oleh perempuan-perempuan Bali. Selendang
dipakai untuk mengikat bagian pinggang perempuan. Pakaian ini biasanya dipakai ketika sedang
ada persembahyangan atau hari raya oleh masyarakat Hindu di Bali.

You might also like