Professional Documents
Culture Documents
655 1297 1 SM
655 1297 1 SM
Nanang Juanda
Program Studi Ahwal Syakhsiyyah Pascasarjana IAIN Bengkulu
Email: nanang_juanda@gmail.com
Abstract: Mediation is a peaceful, effective, and effective means of resolving disputes and may open broader access to the
Parties to obtain satisfactory and just dispute resolution. The problem in this research is how the application of Supreme
Court Regulation of RI. No. 1 of 2016, in optimizing the peace efforts in divorce disputes in Bengkulu Class IA Religious
Court, and what are the constraints of Mediator in conducting mediation of divorce dispute in Bengkulu Class IA Religious
Court. Problem solving is done through a normative juridical approach. To analyze the implementation of mediation in
Religious Courts Bengkulu Class IA conducted by examining library materials or secondary data related to mediation. While
the method used is descriptive research method analysis of mediation theories and the implementation of mediation in
the Religious Courts by describing the case under investigation, based on the relationship between theory and reality in the
field. Implementation of mediation in Bengkulu Class IA religious court, broadly divided into 4 (four) stages, namely: 1). Case
registration stage, 2). Mediator stipulation stage, 3). Implementation stage of Mediation and 4). The final stage of mediation.
Factors influencing the success of mediation in Bengkulu Class IA Religious Court are aspects of mediator, sociology aspect,
psychology aspect, moral and spiritual aspect and good faith of the parties. While the factors inhibiting the success of
mediation is the strong desire of the parties to divorce, has become a prolonged conflict, psychological or psychological
factors, the sense of willingness to budge.
Keywords: Mediation, Peace, Divorce Dispute, Supreme Court
Abstrak: Mediasi adalah cara penyelesaian sengketa secara damai yang tepat, efektif, dan dapat membuka akses yang lebih
luas kepada Para Pihak untuk memperoleh penyelesaian sengketa yang memuaskan serta berkeadilan. Permasalahan
dalam penelitian ini bagaimana penerapan Peraturan Mahkamah Agung RI. Nomor 1 tahun 2016, dalam mengoptimalkan
upaya damai dalam sengketa perceraian di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA, dan apa kendala-kendala Mediator
dalam melaksanakan mediasi sengketa perceraian di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA. Pemecahan masalah tersebut
dilakukan melalui pendekatan yuridis normatif. Untuk menganalisis pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Bengkulu
Kelas IA dilakukan dengan cara meneliti bahan-bahan pustaka atau data sekunder berkaitan dengan mediasi. Sedangkan
metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis terhadap teori-teori mediasi dan terhadap implementasi
mediasi di Pengadilan Agama dengan cara menggambarkan kasus yang sedang diteliti, berdasarkan hubungan antara teori
dengan kenyataan di lapangan. Pelaksanaan mediasi di Pengadilan agama Bengkulu Kelas IA, secara garis besarnya dibagi
dalam 4 (empat) tahapan, yaitu: 1). Tahap pendaftaran Perkara, 2). Tahap penetapan Mediator, 3). Tahap pelaksanaan
Mediasi dan 4). Tahap akhir mediasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan mediasi di Pengadilan Agama Bengkulu
Kelas IA adalah aspek mediator, aspek sosiologi, aspek psikologi, aspek moral dan kerohanian dan I’tikad baik para pihak.
Sedangkan factor-faktor penghambat keberhasilan mediasi yaitu keinginan kuat para pihak untuk bercerai, sudah jadi konflik
berkepanjangan, faktor psikologi atau kejiwaan, adanya rasa mau untuk mengalah.
Kata kunci: Mediasi, Ishlah, Sengketa Perceraian, Mahkamah Agung
109
110 | QIYAS Vol. 2, No. 2, Oktober 2017
perkawinan. Mediasi adalah cara penyelesaian Mahkamah Agung RI. Nomor 1 Tahun 2016, dalam
sengketa melalui proses perundingan untuk mengoptimalkan upaya damai dalam penyelesaian
memperoleh kesepakatan para pihak dengan sengketa perceraian khususnya di Pengadilan
dibantu oleh mediator,2 terlebih lagi mediasi Agama Bengkulu Kelas IA.
adalah merupakan suatu metode alternatif sebagai
langkah penyelesaian sengketa perkawinan Rumusan Masalah
secara damai, hal ini berpeluang besar tumbuh 1. Bagaimana penerapan Peraturan Mahkamah
dan berkembang di Indonesia yang mayoritas Agung RI. Nomor 1 tahun 2016, dalam meng-
muslim dan didukung oleh adat ketimuran yang optimalkan upaya damai dalam sengketa
sudah membudaya dimasyarakat. perceraian di Pengadilan Agama BengkuluKelas
Tradisi ini akan lebih mengutamakan rasa IA?
kekeluargaan dengan terjalin hubungan silaturahmi 2. Apa kendala-kendala mediator dalam me-
dari pada mencari keuntungan yang bersifat instan, laksanakan mediasi sengketa perceraian di
bahagia sesaat apabila timbul sengketa perkawinan. Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA?
Penyelesaiannya di meja persidangan, mungkin
dapat menjadi keuntungan bagi sekelompok orang
apabila menang, akan tetapi dibalik keuntungan
Tujuan Penelitian
tersebut ada nilai yang hilang dan rusak yaitu nilai 1. Untuk mendeskripsikan penerapan Peraturan
kekeluargaan, walaupun menyelamatkan muka MahkamahAgung RI. Nomor 1 tahun 2016,
(face saving) atau mempertahankan nama baik dalam mengoptimalkan upaya damai dalam
itu adalah hal penting yang kadang lebih utama sengketa perceraian di Pengadilan Agama
dalam proses penyelesaian sengketa di negara Bengkulu Kelas IA.
yangberbudaya Timur.3 2. Untuk mengetahui dan menjelaskan kendala-
Mediator dituntut untuk lebih berperan dalam kendala mediator dalam melaksanakan
usaha mendamaikan para pihak dan dipandang mediasi sengketa perceraian di Pengadilan
suatu perbuatan yang mulia dan adil dalam Agama Bengkulu Kelas IA.
mengakhiri suatu sengketa dengan damai, sebab
damai itu akan menghapus siapa yang menang MetodePenelitian
dan siapa yang kalah dan tetap akan terwujud rasa Penelitian ini mengkaji implementasi mediasi
kekeluargaan dan kerukunan, dengan demikian di Pengadilan Agama Bengkulu sehingga pen-
secara tidak langsung mediator membantu dalam dekatan penelitian ini juga menggunakan
mewujudkan terciptanya tujuan perkawinan yang pendekatan yuridis empiris4. Sedangkan metode
sakinah, mawaddah, warahmah, serta kekal. yang digunakanadalah metode penelitian
Langkah ini tentunya perlu di evaluasi dan deskriptif analisis terhadap teori-teori mediasi dan
dianalisa ketika kenyataannya dilapangan ternyata terhadap implementasi mediasi di Pengadilan
angka perceraian yang terdaftar di kantor Agamadengan cara menggambarkan kasus yang
Pengadilan Agama Bengkulu tergolong tinggi, sedang diteliti, berdasarkan hubungan antara
sementara di sisi lain solusi damaimelalui mediasi teori dengan kenyataan di lapangan.5 Jenis pe-
belum terlihat hasil yangsegnifikan, dengan nelitian deskriptif kualitatif yang termasuk dalam
sendirinya akan terjadipenumpukan perkara di jenis penelitian kualitatif merupakan penelitian
pengadilan, sehinga setiap tahunnya tidak bisa dengan menafsirkan dan menuturkan data yang
dihindari. bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi,
Dari uraiantersebutmenginspirasi penulis sikap serta pandangan yang terjadi di dalam
untuk mengetahui dan menganalisa kendala- masyarakat perbedaan antar fakta, pengaruh
kendala, mengapa mediasi yang dilaksanakan terhadap suatu kondisi, dan lain-lain, yang dikaji
belum menunjukan angka keberhasilan yang dalam suatu keadaan yang utuh.
signifikan sesuai yang diharapkan, dan me-
ngetahui bagaimana penerapan Peraturan
4
Soerjono Soekanto,Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif
Suatu Tinjuan Singkat(Jakarta, Rajawali Press, 1999). Zainuddin Ali,
2
Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2016 Pasal 1 (1) Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), h.23
3 5
Fatahillah A. Syukur, Mediasi Yudisial Di IndonesiaPeluang Anonimaus, Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah Skripsi,
dan Tantangan Dalam Memajukan Sistim Peradilan.(Bandung: Tesis,dan Disertasi UIN SGD Bandung,(Bandung: Tanpa Penerbit,
Mandar Maju 2012), h.4 2009),h.19
NANANG JUANDA: Mediasi Sengketa Perceraian di Pengadilan Agama Bengkulu | 111
ﮦ ﮧﮨﮩﮪﮫﮬﮭﮮ ﮯ
ﮰﮱﯓﯔﯕﯖﯗﯘﯙﯚ
ﯛﯜﯝﯞﯟﯠﯡﯢﯣﯤﯥﯦﯧ
ﯫﯬﯭﯮﯯﯰﯱﯲﯳﯴ
ﯨﯩﯪ ﯸﯹ
ﯵﯶﯷ
Artinya: Talak itu dua kali, (setelah itu suami
dapat) menahan dengan baik atau melepas
dengan baik. Tidak halal bagi kamu mengambil
kembali sesuatu yang telah kamu berikan kepada
mereka, kecuali keduanya (suami isteri) khawatir
tidak mampu mejalankan hukum-hukum Allah.
Jika kamu (wali) khawatir bahwa keduanya tidak
mampu menjalankan hukum-hukum Allah, maka
keduanya tidak berdosa atas bayaran yang (harus)
diberikan (oleh isteri) untuk menebus dirinya.
Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu
melanggarnya.Dan siapa yang melanggar hukum-
hukum Allah, mereka itulah orang-orang yang
zhalim. (Q.S. Al-Baqarah/ 2:229).
Imam Malik berpendapat bahwa isteri berhak
menuntut kepada pengadilan agar menjatuhkan
talak, jika dia mengemukakan pernyataan bahwa
suaminya telah melakukan sesuatu yang mem-
bahayakan dirinya, sehingga dia tidak mampu lagi
untuk mempertahankan hidup berumah tangga
bersama suaminya, seperti suami ringan tangan,
suka memaki dan mengupat, sering melakukan
8
Ibnu Katsir, Tafsir al-Quran al-‘Azhim. (Beirut: dar El-Fikr,
1999), juz II h. 296-2977. Dan jika kamu khawatir ada persengketaan
antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluaga laki-
laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan, jika kedua
erasan dengan berbagai macam cara
isteri tidak mampu lagi menahan 9
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah (Jakarta: Cakrawala Publising ,
deritaan yang dialaminya, atau suami 2009), jilid 4, h.72
10
maksanya melakukan kemungkaran, baik Lawrence M. Friedman, American Law(New York: W.W.
Norton and Company, 1984) hlm. 7-1
m bentuk perbuatan maupun ucapan.9 Jika
yataan yang disampaikan isteri dapat
ktikan di pengadilan dengan keterangan
sung dari isteri atau atas pengakuan suami,
ikatan perkawinan tidak dapat lagi
uskan disebabkan adanya tindakan
menyakitkan oleh suami, dan pengadilan
h kehilangan cara untuk mendamaikan
eka, maka boleh dijatuhkan talak ba’in
ada isterinya.
Middle
ry:
eori sistem hukum Teori sistem hukum
Lawrence M. Friedman digunakan untuk
hat implementasi mediasi. Menurutnya,
m hukum terdiri atas tiga elemen, yaitu
Elemen struktur, substansidan budaya
um.10
Kelembagaan hukum adalah bagian dari
ruktur hukum seperti Mahkamah Agung,
an badan-badan peradilan di bawahnya
ermasuk pengadilan agama beserta
paraturnya. Hakim pengadilan sebagai
ruktur pengadilan memiliki peran yang
enting di dalam meningkatkan
eberhasilan mediasi. Keberhasilan dan
egagalan mediasi ditopang oleh
emampuan dan kecakapan hakim
mediator di dalam menjalankan
erannya.Peraturan Mahkamah Agung
Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur
Mediasi di Pengadilan merupakan salah
atu elemen substansi hukum.OL
Elemen substansi ini dapat memberikan
e- pastian kepada para pihak yang
ersengketa untuk menemukan jalan keluar
ari sengketa yang sedang dihadapi.
eraturan mediasi ini paling tidak berisi
mengenai substantif dan prosedural
mediasi.
Budaya
um
erkait dengan budaya hukum ini, mediasi
i pengadilan agama sesungguhnya
merupakan produk dari sistem hukum
ang cara pemanfaatan dan
enggunaannya sangat tergantung
engan nilai dan keyakinan masyarakat
ebagai pengguna mediasi tersebut. Nilai dan
eyakinan merupakan bagian dari
udaya masyarakat. Jika masyarakat
menilai dan berkeyakinan bahwa
mediasi
NANANG JUANDA: Mediasi Sengketa Perceraian di Pengadilan Agama Bengkulu | 113
dapat berperan sebagai sarana penyelesaian mencapai/memperoleh solusi terbaik bagi mereka.
masalah sengketa yang dihadapi maka tujuan Mediasi juga merupakan salah satu solusi untuk
mediasi akan tercapai sebagai mekanisme mengurangi penumpukan perkara di pengadilan.
penyelesaian sengketa yang cepat dan biaya Penumpukan perkara di Pengadilan sejak
ringan, reputasi para pihak tidak terganggu, lama memang terus menjadi problem yang
dan hubungan baik tetap terjaga. harus ditanggulangi bersama.Banyak kritik yang
di tujukan kepada lembaga Pengadilan sebagai
3. Applied Theory: lembaga yang lamban dan berbelit-belit dalam
Teori equitable and legal remidies untuk menyelesaikan perkara, belum lagi penyelesaian
menganalisis mengapa suatu perkara berhasil perkara yang membutuhkan waktu lama akibat
diselesaikan melalui mediasi atau tidak, dipilih penunggakan perkara yang belum terselesaikan
teori yang dikemukakan oleh Lucy V Kazt.11Yaitu di Pengadilan.
keberhasilan proses penyelesaian sengketa Proses yang cepat, sederhana dan biaya ringan
alternative melalui mediasi dikarenakan adanya telah menjadi impian bagi mereka yang berperkara
“equitable and legal remidies” yang memberikan di Pengadilan. Namum kenyataannya tunggakan
adanya kesederajatan yang sama dan penggantian perkara yang sulit ditanggulangi telah menjadi
kerugian secara hukum yang harus dihormati oleh penyebab utama proses beracara menjadi lebih
para pihak. Para pihak mempunyai keyakinan lama karena harus menjadi “peserta antrian” kasus
bahwa penyelesaian sengketa melalui mediasi untuk diperiksa di Pengadilan. Untuk menyikapi
akan mendapat remedy for damages bagi mereka hal ini, diperlukan solusi alternatif penyelesaian
dengan win-win solution dan bukan win lose sengketa yang efektif dan efisien dengan
solution. Di sini, para pihak “sama-sama menang” mengoptimalkan upaya damai terkait Pasal 130
tidak saja dalam arti ekonomi atau keuangan, HIR atau Pasal 154 Rbg. Berdasarkan kewenangan
melainkan termasuk juga kemenangan moril dan Mahkamah Agung untuk membuat peraturan, maka
reputasi (nama baik dan kepercayaan). sebagai di keluarkanlah Surat Edaran Mahkamah Agung
sarana penyelesaian masalah sengketa yang (SEMA) No. 1 Tahun 2002 tentang Pemberdayaan
dihadapi maka tujuan mediasi akan tercapai Pengadilan Tingkat Pertama Menerapkan Lembaga
sebagai mekanisme penyelesaian sengketa yang Damai. SEMA No. 1 Tahun 2002 adalah buah pikiran
cepat dan biaya ringan, reputasi para pihak tidak dari Hasil Diskusi Komisi II Rakernas Terbatas
terganggu, dan hubungan baik tetap terjaga. MA RI tentang Pelaksanaan Upaya Perdamaian,
Menurut Pasal 130 HIR/154 Rbg tanggal 26 dan
Pembahasan 27 September 2002 di Surabaya.
1) Penerapan Mediasi di Pengadilan Agama Surat Edaran ini dibuat untuk membatasi
Bengkulu Kelas IA perkara yang masuk, khususnya perkara kasasi
a. Prosedur Mediasi baik secara substansif maupun prosedural.
Apabila Pengadilan tingkat pertama mampu
PERMA Nomor 1 Tahun 2016, tentang Prosedur
menyelesaikan perkara dengan damai maka
Mediasi di Pengadilan memiliki kekuatan mengikat
akan berakibat pada turunnya jumlah perkara
dan daya paksa bagi para pihak yang berperkara
pada tingkat kasasi, peninjauan kembali (PK) dan
di pengadilan, karena bila tidak melaksanakan
sebagainya. Namun setelah berjalannya waktu,
mediasi, apabila diajukan upaya hukum maka
SEMA No. 1 Tahun 2002 dinilai belum lengkap,
Pengadilan Tingkat Banding atau Mahkamah
dan belum menerapkan mediasi dalam sistem
Agung dengan putusan sela memerintahkan
peradilan secara memaksa (compulsory), tetapi
Pengadilan Tingkat Pertama untuk melakukan
masih bersifat sukarela (voluntary).
proses mediasi. 12Setiap pemeriksaan perkara
perdata di pengadilan harus diupayakan Untuk itu Mahkamah Agung menganggap
perdamaian, dan mediasi sendiri merupakan perlu dibuat aturan tentang tata cara atau proses
langkah-langkah menuju upaya perdamaian. mendamaikan secara tertib, hingga tanggal 11
Mediasi akan menjadi penghubung para pihak September 2003 lahirlah Peraturan Mahkamah
dalam menyelesaikan masalah yang sulit agar Agung (PERMA) No.02 Tahun 2003 tentang
Prosedur Mediasi di Pengadilan, menggantikan
11
Lucy V. Kazt, “Enforcing an ADR Clause-Are Good Intention All
SEMA No. 01 Tahun 2002 tentang Pemberdayaan
You Have ?,” American Bussiness Law Journal575. (1988) hlm. 588 Pengadilan Tingkat Pertama Menerapkan
12
Lihat Perma Nomor 1 tahun 2016 Pasal 3. Lembaga Damai. Setelah di adakannya evaluasi
114 | QIYAS Vol. 2, No. 2, Oktober 2017
terhadap peraturan ini, ternyata di temukan atas laporan mediator berupa putusan gugatan
beberapa PERMAsalahan yang akan menghambat tidak dapat diterima disertai hukuman pembayaran
mediasi di Pengadilan, di antaranya adalah tidak biaya mediasi dan biaya perkara. Seperti para pihak
memuat legalitas PERMA dan tidak secara tegas hadir berturut-turut dalam proses mediasi atau
mewajibkan setiap Hakim yang memeriksa mengajukan usulan perdamaian dan pihak lain
perkara harus terlebih dahulu menempuh jalur menanggapinya, sehingga iktikad baik ini terukur
mediasi. Namun kenyataannya mediasi belum secara obyektif. Model iktikad baik ini adopsi
tersosialisasikan ditiap-tiap Pengadilan. Ketidak dari yang berlaku di Kanada. Mohammad Noor
efektipan mediasi di Pengadilan tingkat pertama melanjutkan, yang tak kalah penting, majelis hakim
adalah salah satu alasan perlu dilakukannya pemeriksa perkara berkewajiban menjelaskan
penyempurnaan peraturan yang mengatur prosedur mediasi secara jelas kepada para pihak
secara detail proses perdamaian di Pengadilan. saat sidang pertama.Termasuk memberi penjelasan
Akhirnya pada tanggal 31 Juli 2008 diterbitkannya dokumen-dokumen persetujuanbermediasi dengan
Peraturan Mahkamah Agung Nomor01 Tahun iktikadbaik yang harus ditandatangani para pihak.14
2008 tentang prosedur mediasi di Pengadilan. PERMA No. 1 Tahun 2016 juga mengenal ke-
Perjalanan PERMA ini belum begitu lama sepakatan sebagian pihak(partial settlement)
dengan bertambah banyak perkara dan ragam yang terlibat dalam sengketa atau kesepakatan
persoalan ternyata PERMA No 1 Tahun 2008 sebagian objek sengketanya.Berbeda dengan
masih terdapat kelemahan, oleh karenanya PERMA sebelumnya apabila hanya sebagian
Anggota Kelompok Kerja (Pokja) Mediasi MA, pihak yang bersepakat atau tidak hadir mediasi
Mohammad Noor mengungkapkan ada tiga dianggap dead lock (gagal). Tetapi, PERMA yang
faktor yang menyebabkan ketidak berhasilan baru kesepakatan sebagian pihak tetap diakui,
proses mediasi yakni adanya iktikad tidak baik misalnya penggugat hanya sepakat sebagian
para pihak, peran kuasa hukum (advokat), dan para tergugat atau sebagian objek sengketanya.
penjelasan majelis pemeriksa perkara belum Selebihnya, kata dia, substansi PERMA No. 1 Tahun
optimal yang mengakibatkan para pihak kurang 2016 hampir sama dengan PERMA sebelumnya.
paham proses mediasi.Belajar dari kelemahan- Misalnya, prosedur mediasi bersifat wajib ditempuh,
kelemahan itu, PERMA No. 1 Tahun 2016, lebih jika tidak dilakukan putusan batal demi hukum.
menekankan dalam proses keberhasilan mediasi Mediator bisa dari kalangan hakim ataupun
pada peran“itikad baik para pihak”. nonhakim yang bersertifikat, hanya saja pengaturan
Ada beberapa poin penting dalam PERMA No. PERMA terbaru cakupannya lebih luas dari PERMA
1 Tahun 2016 yang berbeda dengan PERMA No. sebelumnyayakni Sengketa yang dikecualikan
1 Tahun 2008.Misalnya, pertama jangka waktu dari kewajiban penyelesaian melalui mediasi
penyelesaianmediasi lebih singkat dari 40 hari sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
menjadi 30 hari terhitung sejak penetapan sengketa yang pemeriksaannya di persidangan
perintah melakukan Mediasi, kedua kewajiban ditentukan tenggang waktu penyelesaiannya
para pihak menghadiri pertemuan mediasi meliputi antara lain: sengketa yang diselesaikan
dengan atau tanpa kuasa hukum, kecuali ada melalui prosedur Pengadilan Niaga, sengketa yang
alasan sah. Hal terpenting adanya itikad baik diselesaikan melalui prosedurPengadilanHubungan
dan akibat hukum (sanksi) para pihak yang tidak Industrial, keberatan atas putusan Komisi Pengawas
beritikad baik dalam proses mediasi. Persaingan Usaha, keberatan atas putusan Badan
Mohammad Noor melanjutkan pengaturan Penyelesaian Sengketa Konsumen, permohonan
iktikad baik ini memang sudah ada dalam PERMA pembatalan putusan arbitrase, keberatan atas
No. 1 Tahun 2008,13 tetapi penjabarannya tidak putusan Komisi Informasi, penyelesaian perselisihan
detil. PERMA No. 1 Tahun 2016 mewajibkan para partai politik, sengketa yang diselesaikan melalui
pihak beritikad baik ketika bermediasi. Jika tidak, tata cara gugatan sederhana, dan sengketa lain
ada akibat hukum bagi yang tidak beritikad baik yang pemeriksaannya di persidangan ditentukan
13 14
Disampaikan oleh Mohammad Noor di sela-sela acara Disampaikan oleh Mohammad Noor di sela-sela acara
konperensi Asia Pacific Mediation Forum ke-7 di Hotel Santosa konperensi Asia Pacific Mediation Forum ke-7 di Hotel Santosa
Villa & Resort, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu pada tanggal Villa & Resort, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu pada tanggal
10 Februari 2016, dan Perma tersebut yang dirilis saat konperensi 10 Februari 2016, dan Perma tersebut yang dirilis saat konperensi
Asia Pacific Mediation Forum ke-7 di Hotel Santosa Villa & Resort, Asia Pacific Mediation Forum ke-7 di Hotel Santosa Villa & Resort,
Mataram, Nusa Tenggara Barat. ini merupakan revisi atau perubahan Mataram, Nusa Tenggara Barat. ini merupakan revisi atau perubahan
Perma No. 1 Tahun 2008 yang penerapannya dinilai belum efektif. Perma No. 1 Tahun 2008 yang penerapannya dinilai belum efektif.
NANANG JUANDA: Mediasi Sengketa Perceraian di Pengadilan Agama Bengkulu | 115
tenggang waktu penyelesaiannya dalam ketentuan (8) Membuat laporan tentang pelaksanaan
peraturan perundang-undangan.15 mediasi secara berkala dan menyampai-
Dalam peraturan ini ditegaskan bahwa setiap kannya kepada Mahkamah Agung melalui
hakim, mediator dan para pihak wajib mengikuti Pengadilan Tinggi.
prosedur penyelesaian sengketa melalui mediasi b. Hakim Pemeriksa Perkara
yang diatur dalam peraturan Mahkamah Agung Tugas dan Kewajiban Hakim Pemeriksa
Nomor 01 Tahun 2016, dan bagi mereka yang PerkaraPada hari sidang yang telah ditentukan
tidak menempuh prosedur mediasi seperti dan dihadiri oleh Para Pihak, Hakim Pemeriksa
yang sudah diatur dalam peraturan ini maka Perkara mewajibkan Para Pihak menempuh
mereka telah melakukan pelanggaran terhadap mediasi.Hakim Pemeriksa Perkara wajib
ketentuan Pasal 130 HIR dan atau Pasal 154 menjelaskan prosedur mediasi kepada Para
Rbg yang mengakibatkan putusan batal demi Pihak.Hal-hal yang wajib dijelaskan, meliputi:
hukum. Setiap Hakim, Mediator, Para Pihak dan/ (1) Pengertian dan manfaat mediasi.
atau kuasa hukum wajib mengikuti prosedur (2) Kewajiban Para Pihak untuk menghadiri
penyelesaian sengketa melalui mediasi. Dalam langsung pertemuan mediasi berikut akibat
proses mediasi masing-masing komponen yang hukum perilaku tidak berittikad baik dalam
terlibat mempunyai tugas dan fungsi untuk proses mediasi.
mensukseskan terlaksananya mediasi. (3) Biaya yang mungkin timbul akibat
Adapun tugas dan kewajiban masing-masing penggunaan mediator non hakim dan
komponen adalah: bukan pegawai pengadilan.
a. Ketua Pengadilan AgamaKewajiban dan tugas (4) Pilihan menindak lanjuti kesepakatan
Ketua Pengadilan bertugas dalam pengelolaan perdamaian menjadi akta perdamaian
mediasi 16adalah: atau pencabutan gugatan.
(1) Menyediakan ruangan, fasilitas dan sarana Adapun Instrumen untuk hakim pemeriksa
penunjang lainnya yang diperlukan dalam perkara adalah sebagai berikut:
proses mediasi. (1) Penjelasan tentang kewajiban mediasi
(2) Menunjuk hakim pengawas mediasi (2) Formulir Pernyataan Para Pihak atas
dan petugas yang bertanggung jawab Penjelasan Mediasi
mengelola administrasi mediasi. (3) Penetapan Perintah Mediasi dan Penunjukan
(3) Menerbitkan surat keputusan pendaftaran Mediator
mediator nonhakim bersertifikat dan (4) Akta Perdamaian
penunjukan mediator hakim serta me- (5) Amar Putusan Akhir Penghukuman Biaya
nempatkannya ke dalam Daftar Mediator. Mediasi kepada Penggugat
(4) Memberdayakan pegawai pengadilan (6) Amar Putusan AkhirPenghukumanBiaya
nonhakim yang telah mempunyai Sertifikat Mediasi kepada Tergugat.
Mediator untuk menjalankan fungsi c. Panitera Muda Gugatan
mediator. Dalam pengelolaan mediasi, Panitera Muda
(5) Memasukkan program mediasi dalam Gugatan bertugas dan berkewajiban17 dalam
rencana kerja tahunan satuan kerja dengan hal:
memperhatikan evaluasi pelaksanaan (1) Memberikan informasi kepada calon
mediasi pada tahun sebelumnya. Penggugat pada saat mendaftarkan gugatan
(6) Mengintegrasikan sistem dan aplikasi mengenai kewajiban Para Pihak menempuh
administrasi mediasi ke dalam Sistem Mediasi sebelum perkaranya diperiksa
Informasi Penelusuran Perkara (SIPP/Case hakim berikut penjelasan pengertian dan
Tracking Sytem/CTS). manfaat penyelesaian sengketa perdata di
(7) Melakukan pemantauan dan evaluasi pengadilan melalui mediasi;
pelaksanaan mediasi secara berkala (2) Memastikan ketertiban dan ketepatan
dengan memperhatikan laporan hakim pengisian register mediasi;
pengawas yang bersangkutan. (3) Menyiapkan dokumen penun jan g
pelaksanaan mediasi.
15
Lihat Perma Nomor 1 Tahun 2016, pasal 4 ayat (2).
16 17
Job description, Tupoksi Hakim dan Ketua Pengadilan Job description, Tupoksi Panitera dan Panitera Pengganti
Agama Bengkulu tahun 2016. Pengadilan Agama Bengkulu tahun 2016
116 | QIYAS Vol. 2, No. 2, Oktober 2017
18 19
Lihat Perma Nomor 1 Tahun 2016, pasal 21 Lihat Perma Nomor 1 Tahun 2016, pasal 14
NANANG JUANDA: Mediasi Sengketa Perceraian di Pengadilan Agama Bengkulu | 117
20 21
Lihat PermaNomor1 Tahun 2016, Pasal 18 ayat (1) Lihat Perma Nomor 1 Tahaun 2016, Pasal 22
118 | QIYAS Vol. 2, No. 2, Oktober 2017
Pemeriksa Perkara disertai rekomendasi pihak yang dalam kedaan tidak kondusif.
pengenaan biaya mediasi dan perhitungan c. Fasilitas pendukung yang kurang, seperti
besarannya dalam laporan ketidakberhasilan proyektor, ketersediaan air minum, dan
atau tidak dapat dilaksanakannya mediasi. penataan ruangan yang dapat menjadikan
(3) Berdasarkan laporan Mediator sebagaimana ruangan mediasi terasa sejuk.
dimaksud pada ayat c. Kepatuhan Masyarakat
(2) Sebelum melanjutkan pemeriksaan, Hakim Mengenai kepatuhan masyarakat, penulis
Pemeriksa Perkara dalam persidangan yang memberikan catatan mengenai perilaku dan
ditetapkan berikutnya wajib mengeluarkan sikap para pihak selama proses mediasi yang
penetapan yang menyatakan tergugat tidak mempengaruhi kepatuhan mereka dalam
beriktikad baik dan menghukum tergugat menjalani proses mediasi, yakni sebagai
untuk membayar biaya mediasi. berikut:
(4) Biaya mediasi sebagaimana dimaksud 1. Sifat ego masing masih kuat, mereka
pada ayat (3) merupakan bagian dari biaya merasa paling benar dan pihak lawan
perkara yang wajib disebutkan dalam amar yang bersalah, sikap mereka yang kurang
putusan akhir. kooperatif selama proses mediasi sehingga
(5) Dalam hal tergugat sebagaimana dimaksud Mediator kesulitan mendalami masalah.22
pada ayat (1) dimenangkan dalam putusan, 2. Para pihak ketika mengadukan perkara
amar putusan menyatakan Biaya mediasi sudah sepakat untuk bercerai dengan
dibebankan kepada tergugat, sedangkan membawa surat pernyataan yang sudah
biaya perkara tetap dibebankan kepada ditandatanganinya dan diketahui oleh tokoh
penggugat sebagai pihak yang kalah. masyarakat/Ketua RT setempat,23Sehingga
(6) Dalam perkara perceraian di lingkungan saat dilakukan mediasi, sangat sulit bahkan
peradilan agama, tergugat sebagaimana gagal untuk didamaikan.
dimaksud pada ayat (1) dihukum 3. Komunikasi para pihak sudah lama
membayar biaya mediasi, sedangkan biaya terputus. Konflik yang telah berlarut-larut
perkara dibebankan kepada penggugat. menyebabkan kedua belah pihak sudah
(7) Pembayaran biaya mediasi oleh tergugat tidak ada iktikad untuk damai.
yang akan diserahkan Kepada penggugat 4. Parapihak adajuga yang kooperatif, namun
melalui kepaniteraan Pengadilan sikap tersebut dilakukan bukan untuk
mengikuti pelaksanaan putusan yang telah damai hanya agar proses mediasi cepat
berkekuatan hukum tetap. selesai hingga dapat dilanjutkankeproses
(8) Dalam hal Para Pihak secara bersama- persidangan selanjutnya mereka mengikuti
sama dinyatakan tidak beriktikad baik oleh mediasi hanya sebagai formalitas.
Mediator, gugatan dinyatakan tidak dapat 5. Adanya dendamkeluargapara pihak
diterima oleh Hakim Pemeriksa Perkara yang sulit untuk didamaikan karena
tanpa penghukuman biaya mediasi. menyangkut harga diri seseorang. Hal
b. Fasilitas dan Sarana ini kerap terjadi ketika orang tua pihak
Ruang mediasi di Pengadilan Agama Bengkulu perempuan menjemput anaknya katrena
hanya ada 1 (satu) ruang yang berukuran sekitar suami dianggap kurang baik pergaulannya
4 meter x 4 meter, di dalamnya hanya ada 1 dan menghina suaminya tersebut.
meja bundar dan 6 kursi. Dalam ruang tersebut
dapat dilakukan 1 (satu) proses mediasi. Tradisi dan Budaya
Ruang mediasi masih kurang ideal bagi proses Banyak hal yang menyebabkan terjadinya
mediasi. Faktor-faktor yang menyebabkan tidak perceraian pada Peradilan Agama di tingkat
idealnya ruang mediasi adalah: pertama.
a. Ruang yang sempit sehingga membuat a. Masalah moral.
tidak nyaman para pihak dan mediator Kondisi seseorang terkadang terpengaruh oleh
sendiri.
b. Tidak tersedianya ruang untuk kaukus, 22
Wawancara dengan Drs. Syamsuddin, SH, Hakim Mediator
padahal proses kaukus adalah sebagai di Pengadilan Agama Bengkulu pada tanggal 23 Februari 2017.
alternatif yang diupayakan oleh mediator 23
Wawancara dengan Drs. Husniadi, SH, Wakil Ketua/
Hakim Mediator di Pengadilan Agama Bengkulu pada tanggal 24
untuk Mencari solusi damai bagi para Februari 2017
NANANG JUANDA: Mediasi Sengketa Perceraian di Pengadilan Agama Bengkulu | 119
yang telah memperoleh akreditasi dari atau ketua majelis Hakim Pemeriksa
Mahkamah Agung. Perkara menunjuk Mediator sebagaimana
(2) Berdasarkan surat keputusan ketua dimaksud pada ayat (3) atau ayat (4),
Pengadilan, Hakim tidak bersertifikat ketua majelis Hakim Pemeriksa Perkara
dapat menjalankan fungsi Mediator dalam menerbitkan penetapan yang memuat
hal tidak ada atau terdapat keterbatasan perintah untuk melakukan Mediasi dan
jumlah Mediator bersertifikat. menunjuk Mediator.
Para pihak dipersilahkan untuk memilih (6) Hakim Pemeriksa Perkara memberitahukan
mediator dengan batasn-batasan tertentu sesuai penetapan sebagaimana dimaksud pada
ketentuan PERMA 1 Tahun 2016. ayat (5) kepada Mediator melalui panitera
Pasal 19: pengganti.
(1) Para Pihak berhak memilih seorang atau (7) Hakim Pemeriksa Perkara wajib menunda
lebih Mediator yang tercatat dalam Daftar proses persidangan untuk memberikan
Mediator di Pengadilan. kesempatan kepada Para Pihak menempuh
(2) Jika dalam proses Mediasi terdapat lebih Mediasi.
dari satu orang Mediator, pembagian tugas Pada pasal-pasal di atas mengenai kualifikasi
Mediator ditentukan dan disepakati oleh mediator di pengadilan, Hakim di Pengadilan
para Mediator. Agama Bengkulu belum semuanya memiliki
(3) Ketentuan lebih lanjut tentang Daftar sertifikat mediator sehingga yang dimasukkan
Mediator sebagaimana dimaksud pada dalam daftar mediator adalah hakim pengadilan
ayat (1) diatur dalam Keputusan Ketua yang telah ditetapkan oleh ketua pengadilan.
Mahkamah Agung. Mengenai pembaruan daftar mediator, Pengadilan
Agama memperbarui dan mengevaluasinya setiap
Pasal 20:
tahun.Seluruh hakim mediator belum memiliki
(1) Setelah memberikan penjelasan me-
sertifikat mediator dikarenakan belum mengikuti
ngenai kewajiban melakukan mediasi
pelatihan yang diselenggarakan Mahkamah Agung
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
RI.27Pelatihan mediator sangat terbatas jumlahnya
17 ayat (7), Hakim Pemeriksa Perkara
karena diselenggarakan Mahkamah Agung
mewajibkan para pihak pada hari itu juga,
RI.secara nasional sehingga pesertanya sangat
atau paling lama 2 (dua) hari berikutnya
terbatas. Idealnya Mahkamah Agung RI.perlu
untuk berunding guna memilih mediator
memberikan pelatihan mediator kepada seluruh
termasuk biaya yang mungkin timbul akibat
hakim di pengadilan agar:
pilihan penggunaan mediator nonhakim
(1) Para hakim mediator bisabekerja maksimal
dan bukan Pegawai Pengadilan.
sewaktu melakukan mediasi. Bila telah
(2) Para Pihak segera menyampaikan Mediator
mendapatkan pelatihan, mereka telah
pilihan mereka kepada Hakim Pemeriksa
memiliki kemampuan sesuai dengan fungsi
Perkara.
dan peran mediator.
(3) Apabila Para Pihak tidak dapat bersepakat
(2) Mediasi berjalan efektif. Mediatoryang
memilih Mediator dalam jangka waktu
terlatihakan mampu mengorganisir proses
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
mediasi dengan baik.
ketua majelis Hakim Pemeriksa Perkara
(3) Menambah keterampilan hakim dalam
segera menunjuk Mediator Hakim atau
melakukan mediasi. Mereka akan memiliki
Pegawai Pengadilan.
teknik-teknik yang terprogram yang sangat
(4) Jika pada Pengadilan yang sama tidak
dituntut oleh seorang mediator, karena tugas
terdapat Hakim bukan pemeriksa perkara
mediator berbeda dengan hakim saat di
dan Pegawai Pengadilan yang bersertifikat,
persidangan, bila di persidangan hakim sangat
ketua majelis Hakim Pemeriksa Perkara
menjaga wibawa pengadilan, sedangkan saat
menunjuk salah satu Hakim Pemeriksa
menjadi mediator harus lebih komunikatif
Perkara untuk menjalankan fungsi
dan tidak kaku, karena berfungsi sebagai
Mediator dengan mengutamakan Hakim
penengah konflik antara para pihak.
yang bersertifikat.
(5) Jika Para Pihak telah memilih Mediator
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 27
Wawancara dengan Ridwan Ronie, SH. Hakim Mediator di
Pengadilan AgamaBengkulu pada tanggal 24 Februari 2017.
NANANG JUANDA: Mediasi Sengketa Perceraian di Pengadilan Agama Bengkulu | 121
32
Wawancara dengan Husniadi, SH Hakim Mediator di
Pengadilan Agama Bengkulu pada tanggal 24 Februari 2017