Professional Documents
Culture Documents
Renewable Energy Power Plant System
Renewable Energy Power Plant System
44223239
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Prov. Ir. Muhammad Anshar, MSi., Ph.D. pada bidang studi Renewable Energy Power
Plant System.
Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak dosen pengajar Prov. Ir. Muhammad
Anshar, MSi., Ph.D., selaku dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan tentang pembangkit listrik tenaga mikrohidro
di aliran sungai.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya dan turut andil dalam penyusunan makalah ini sehingga saya
dapat menyelesaikannya.
Saya menyadari, bahwa makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan dinantikan demikesempurnaan
makalah ini.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................................... v
BAB I ........................................................................................................................................................ 2
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 3
1.4 Manfaat ......................................................................................................................................... 3
BAB II ...................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 5
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)............................................................................ 5
2.1.1 Klasifikasi PLTMH ................................................................................................................... 5
2.2 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Listrik (PLTMH) .............................................................. 6
Bagian – Bagian PLTMH....................................................................................................................... 9
Kelebihan dan Kekurangan PLTMH .................................................................................................... 15
PERHITUNGAN TEKNIS DAN EKONOMIS PLTMH ...................................................................... 17
2.5.1 Perhitungan Teknis ................................................................................................................. 17
2.6. PEMANFAATAN PLTMH .......................................................................................................... 18
BAB III ................................................................................................................................................... 20
PENUTUP............................................................................................................................................... 20
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................................................. 20
3.2 SARAN ......................................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 21
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
2
Dalam hal ini PLTMH air sungai diarahkan ke dalam saluran
pembawa kemudian dialirkan melalui pipa pesat menuju turbin. Selepas dari
turbin, air dikembalikan lagi ke aliran semula, sehingga hal ini tidak banyak
mempengaruhi lingkungan atau mengurangi air untuk keperluan pertanian.
Air akan 2 dialirkan ke dalam turbin melalui blade yang akan memutarkan
poros turbin. Putaran inilah yang akan memutar dan menggerakkan generator
untuk menghasilkan listrik. Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari arus
air yang mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan
dalam bentuk energi mekanis maupun energi listrik.
1.3 Tujuan
1. Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
2. Untuk mengetahui tentang Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
3. Untuk mengetahui prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
4. Untuk mengetahui bagian dari komponen utama Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro
5. Untuk mengetahui keuntungan dan kekurangan dari Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro.
1.4 Manfaat
3
2. Dapat menjadi solusi bagi masyarakat pedesaan yang kesusahan atau
belum tersentuh dengan jaringan listrik PLN yang tentunya dapat
menghemat perekonomian masyarakat.
3. Mengurangi penggunaan beban listrik dari PLN, Serta mengurangi
pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari penggunaan Pembangkit
listrik berbahan bakar Fosil.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Berdasarkan head
Head tinggi : H > 100 m biasanya digunakan turbin pelton
Head menengah : 30 m < H < 100 m biasanya digunakan
turbincross-flow
5
Head rendah : 2 m <H< 30 m biasanya digunakan turbin propeller
2. Berdasarkan kapasitas
PLTA piko : < 500 W
PLTA mikro : 0,5-100 kW
PLTA mini : 100-1000 kW
PLTA kecil : 1-10 mW
PLTA skala penuh : > 10 mW
3. Berdasarkan Jenis Desain
Run-Of The-River Bentuk yang paling sederhana dalam
konteks PLTA mikro dan mini. Desain ini tidak memanfaatkan
bendungan untuk mengarahkan air ke bangunan penyadap,
melainkan mengubah lajur aliran air menuju turbin melalui pipa
atau penstock.
Sistem Penyimpanan Dalam penggunaan sistem ini. Air ini
akan disimpan terlebih dahulu dalam jangka waktu tertentu
(beberapa jam atau dalam beberapa bulan) dan akan digunakan
untuk menghasilkan energi ketika dibutuhkan. (Dalam
pengertiannya air dimasukkan dalam wadah sehingga dalam
kurun waktu tertentu, volume air yang mula-mula sedikit akan
meningkat. Dengan bertambah besarnya volume air yang
tersimpan akan menambah besarnya energi air.
Sistem Pompa Penyimpan Ketika terjadi kebutuhan listrik
yang rendah atau kelebihan kebutuhan listrik secara tiba-tiba,
maka pompa secara otomatis akan mengisi penuh tangki
penyimpanan. Namun, apabila terjadi lonjakan kebutuhan
listrik yang tinggi, maka tangki akan segera dikosongkan
menuju turbin untuk memenuhi kebutuhan produksi yang
mencukupi.
6
memanfaatkan beda ketinggian atau sudut kemiringan dan jumlah debit air per detik
yang ada pada saluran irigasi, sungai, maupun air terjun. Aliran air akan memutar
turbin sehingga akan menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik turbin akan
memutar generator dan generator menghasilkan listrik. Skema prinsip kerja PLTMH
dapat dilihat pada gambar berikut :
7
dibuat dengan konstruksi beton dan berjarak sedekat mungkin ke rumah turbin untuk
menghemat pipa pesat. Pipa pesat berfungsi mengalirkan air sebelum masuk ke turbin.
Dalam pipa ini, energi potensial air di kolam penenang diubah menjadi energi kinetik
yang akan memutar roda turbin. Biasany a terbuat dari pipa baja yang dirol, lalu dilas.
Untuk sambungan antar pipa digunakan flens. Pipa ini harus didukung oleh pondasi
yang mampu menahan beban statis dan dinamisnya. Pondasi dan dudukan ini
diusahakan selurus mungkin, karena itu perlu dirancang sesuai dengan kondisi tanah.
Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing diletakkan dalam
sebuah rumah yang terpisah. Pondasi turbin-generator juga harus dipisahkan dari
pondasi rumahnya. Tujuannya adalah untuk menghindari masalah akibat getaran.
Rumah turbin harus dirancang sedemikian agar memudahkan perawatan dan
pemeriksaan. Setelah keluar dari pipa pesat, air akan memasuki turbin pada bagian
inlet. Di dalamnya terdapat guided vane untuk mengatur pembukaan dan penutupan
turbin serta mengatur jumlah air yang masuk ke runner/blade (komponen utama
turbin). Runner terbuat dari baja dengan kekuatan tarik tinggi yang dilas pada dua
buah piringan sejajar. Aliran air akan memutar runner dan menghasilkan energi
kinetik yang akan memutar poros turbin. Energi yang timbul akibat putaran poros
kemudian ditransmisikan ke generator. Seluruh sistem ini harus balance, turbin harus
dilengkapi casing yang berfungsi mengarahkan air ke runner. Pada bagian bawah
casing terdapat pengunci turbin. Bantalan (bearing) terdapat pada sebelah kiri dan
kanan poros dan berfungsi untuk menyangga poros agar dapat berputar dengan lancar.
Daya poros dari turbin ini harus ditransmisikan ke generator agar dapat
diubah menjadi energi listrik. Generator yang dapat digunakan pada mikrohidro
adalah generator sinkron dan generator induksi. Sistem transmisi daya ini dapat
berupa sistem transmisi langsung (daya poros langsung dihubungkan dengan poros
generator dengan bantuan kopling), atau sistem transmisi daya tidak langsung,
yaitu menggunakan sabuk atau belt untuk memindahkan daya antara dua poros
sejajar. Keuntungan sistem transmisi langsung adalah lebih kompak, mudah dirawat,
dan efisiensinya lebih tinggi. Tetapi sumbu poros harus benar-benar lurus dan putaran
poros generator harus sama dengan kecepatan putar poros turbin. Masalah
ketidaklurusan sumbu dapat diatasi dengan bantuan kopling fleksibel. Gearbox dapat
digunakan untuk mengoreksi rasio kecepatan putaran. Sistem transmisi
tidak langsung memungkinkan adanya variasi dalam penggunaan generator secara
8
lebih luas karena kecepatan putar poros generator tidak perlu sama dengan kecepatan
putar poros turbin. Jenis sabuk yang biasa digunakan untuk PLTMH skala besar
adalah jenis flat belt, sedang V-belt digunakan untuk skala di bawah 20 kW.
Komponen pendukung yang diperlukan pada sistem ini adalah pulley, bantalan dan
kopling. Listrik yang dihasilkan oleh generator dapat langsung ditransmisikan lewat
kabel pada tiang-tiang listrik menuju rumah konsumen.
Untuk menghitung potensi daya yang dimiliki oleh suatu sungai atau sumber
aliran air yang akan dijadikan PLTMH digunakan rumus persamaan berikut :
P = g . Q . Hn . η
Dimana :
P = daya (Watt)
Q = debit aliran (m3/s)
Hn = beda ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi ( 9.8 m/s2)
η = efisiensi keseluruhan
9
dari air. Bak pengendap sangat penting untuk melindungi komponen-komponen
berikutnya dari pasir atau kotoran lain.
10
5. Penstock (Pipa Pesat)
Penstock atau pipa pesat adalah pipa yang menyalurkan air kemudian
dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda air, sehingga
menimbulkan air berkecepatan tinggi untuk memutar turbin.
6. Turbin
Turbin air adalah turbin dengan air sebagai fluida kerja. Air
yang mengalir dari tempat tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah
mengakibatkan air memiliki energi potensial. Dalam proses aliran didalam
pipa, energi potensial tersebut berangsur-angsur berubah menjadi energi
kinetis dan ketika air menabrak turbin energinya berubah menjadi energi
mekanis. Roda turbin dihubungkan dengan generator yang mengubah energi
mekanis (gerak) menjadi energi listrik (Arismunandar, 1 991:64).
11
Tabel 2.1 Spesifikasi Turbin
Jenis Turbin Variasi Head
Kaplan dan Propeller 2 < H < 40
Francis 10 < H < 350
Pelton 50 < H < 1300
Crossflow 3 < H < 250
Turgo 50 < H < 250
12
Gambar 2.8 turbin Pelton Gambar 2.9 Turbin Kaplan
7. Generator
Generator adalah suatu peralatan yang berfungsi mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. Jenis generator yang digunakan pada pembangkit
listrik yaitu:
13
1. Generator sinkron, system eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) dengan
penggunaan dua tumpuan bantalan (two bearing). Generator sinkron merupakan
mesin listrik bolak balik yang engubah energy mekanik menjadi energy listrik
arus bolak balik. Energy mekanik diperoleh dari penggerak mula (prime mover)
yag terkopel dengan rotor generator, sedangkan energy listrik diperoleh
diperoleh dari proses induksi elektromagnetik yang melibatkan kumparan rotor
dan kumparan stator. Mesin listrik AC ini disebut sinkron karena rotor berputar
secara sinkron atau berputar dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan
yang sama dengan kecepatan medan magnet putar.
2. Induction motor sebagai generator (IMAG) sumbu vertical, pada perencanaan
turbin propeller open flume. Generator induksi merupakan salah satujenis
generator AC yang menerapkan prinsip motor induksi untuk menghasilkan
daya. Generator induksi dioperasikan dengan menggerakkan rotornya secara
mekanis lebih cepat daripada kecepatan sinkron sehingga menghasilkan slip
negatif. Motor induksi biasa umumnya dapat digunakan sebagai sebuah
generator tanpa ada modifikasi internal. Generator induksi sangat berguna pada
aplikasi-aplikasi seperti pembangkit listrik mikrohidro, turbin angin, atau untuk
menurunkan aliran gas bertekanan tinggi ke tekanan rendah, karena dapat
memanfaatkan energi denganpengontrolan yang relatif sederhana. Generator
induksi adalah generator yang menggunakan prinsip induksi elektromagnetik
dalam pengoperasiannya. Generator ini dapat bekerja pada putaran rendah serta
tidak tetap kecepatannya, sehingga generator induksi banyak digunakan pada
pembangkit listrik dengan daya yang rendah seperti pada pembangkit listrik
tenaga mikrohidro atau pembangkit listrik tenaga baru.
14
8. Rumah pembangkit/ Power house
Rumah pembangkit adalah rumah tempat semua peralatan mekanik dan
elektrik PLTMH. Peralatan Mekanik seperti Turbin dan Generator berada dalam
Rumah Pembangkit, demikian pula peralatan elektrik seperti kontroler dan panel.
9. Sistem Kontrol
1. Untuk tegangan dan frekuansi
Peralatan sistem kontrol yang terpasang pada PLTMH berfungsiuntuk
mengatur distribusi daya listrik yang dihasilkan. Sistem kontrol yang dapat
digunakan adalah AVR (Automatic Voltage Regulator) dan AGC (Automatic
Generation Control) yang dapat mengatur dan mempertahankan kestabilan
tegangan keluaran dan frekuensi secara otomatis pada level yang diinginkan.
15
dan terbarukan, sehingga tidak menghasilkan emisi yang berbahaya
bagi lingkungan.
2. Pemanfaatan yang multifungsi: Pembangunan PLTMH dapat dilakukan
di lahan yang sudah ada, seperti sungai atau sungai kecil. Oleh karena
itu, PLTMH dapat dimanfaatkan tanpa harus merusak atau mengganggu
lahan yang lainnya. Selain itu, PLTMH dapat dimanfaatkan untuk
pengairanpertanian atau irigasi.
3. Biaya Operasi Rendah: PLTMH membutuhkan biaya operasi yang
rendah karena bahan bakunya yaitu air adalah sumber daya alami yang
tersedia secara gratis dan tidak perlu diimpor.
4. Kapasitas Variatif: PLTMH dapat dioperasikan pada kapasitas yang
berbeda-beda, mulai dari kapasitas kecil hingga besar, sehingga dapat
disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
5. Dapat Dipasang Ditempat Terpencil: PLTMH dapat dipasang di tempat
terpencil yang sulit dijangkau oleh pembangkit listrik konvensional,
sepertipegunungan atau daerah yang terisolasi.
16
PERHITUNGAN TEKNIS DAN EKONOMIS PLTMH
2.5.1 Perhitungan Teknis
Perhitungan teknis potensi daya mikrohidro dapat dihitung dengan persamaan:
P = g . Q . Hn . η
Misalnya dalam sebuah perencanaan PLTMH di suatu desa didapatkan data sebagai
berikut : Debit air yang bisa dialirkan sebesar 500 m3/dtk, dengan ketinggian head
net 20 meter, jika besarnya efisiensi keseluruhan sebesar 0.5, maka daya (P) yang
mampu dihasilkan adalah :
P = g . Q . Hn . η
Daya teoritis PLTMH tersebut di atas, akan berkurang setelah melalui turbin
dan generator, yang diformulasikan sebagai berikut :
Dimana :
eff T : Efisiensi Turbin antara ( 0,8 s/d 0,95)
eff G : Efisiensi Generator ( 0,8 s/d 0,95)
Dimana :
ns = Kecepatan medan putar (rpm)
f = Frekuensi (Hz)
p = Jumlah kutub motor induksi
17
- Kecepatan putar rotor tidak sama dengan kecepatan medan putar, perbedaan
tersebut dinyatakan dengan slip :
Dimana :
s = slip
ns = kecepatan medan putar stator (rpm)
nr = kecepatan putar rotor (rpm)
18
Kalaupun bisa memperoleh listrik mereka harus membayar dengan harga yang
mahal. Kenyataan yang ada saat ini masyarakat pedesaan lebih memilih
menggunakan genset ( generator set ) untuk memenuhi kebutuhan mereka akan
listrik. Padahal sebenarnya disekitar mereka ada sumber daya alam yang potensial
untuk dijadikan sebagai sumber pembangkit listrik yaitu air.
Sumber-sumber air yang melimpah di daerah pedesaan dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energy listrik. Penggunaan air sebagai sumber energi listrik lebih
menguntungkan daripada menggunakan genset. Bayangkan saja, jika setiap
malam genset menghabiskan 3 liter bensin ( Rp. 19.500;) maka dalam sebulan
mereka harus merogoh kocek sekurang-kurangnya Rp. 585.000 itupun listrik
yang diperoleh hanya untuk beberapa jama saja. Belum lagi biaya modal untuk
membeli genset dan biaya perawatannya. Nah dengan menggunakan PLTMH,
kita hanya memerlukan modal untuk investasi awal saja, selanjutnya kita akan
mendapatkan listrik secara gratis selama 24 jam non-stop. Selain itu penggunaan
PLTMH di wilayah pedesaan secara tidak langsung juga akan membuat
masyarakat aktif untuk menjaga hutan, karena jika hutan tidak terjaga maka
sumber air akan mengering sehingga mereka tidak bisa memperoleh listrik.
Pembangunan mikrohidro ditujukan untuk daerah-daerah terpencil yang
belum dilalui oleh jaringan listrik PLN. Masalah yang berkembang saat ini yaitu
ditinjau dari faktor ekonominya. Pemakaian energi listrik oleh masyarakat
pedesaan umumnya hanya berkisar antara 4 - 5 jam perhari atau 14 - 16 % dari
daya yang terpasang. Rendahnya pemakaian energi (faktor beban) tersebut
disebabkan oleh pemakaian yang hanya sebagai lampu penerangan semata.
Nilai ekonomis dari pembangkit listrik tenaga mikrohidro dapat dicapai
dengan suatu rencana yang matang dengan melibatkan peran serta masyarakat
setempat secara aktif mulai sejak awal pembangunan dan terintegrasi dari aparat
dengan warga desanya. Selain itu pembangkit listrik tenaga mikrohidro memiliki
jaringan transmisi dan distribusi sendiri yang pengoperasian dan pengelolaannya
dapat diserahkan langsung kepada pengurus Desa setempat melalui badan
tertentu.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro merupakan salah satu sumber energi
terbarukan yang memiliki potensi begitu besar untuk dikembangkan di Negara
kita karena banyak memiliki begitu banyak sungai dan hutan hujan tropis sebagai
penyedia sumber energi tersebut. PLTMH sendiri memiliki prinsip kerja dengan
memaksimalkan tinggi jatuh air (height) dan debit aliran air. Semakin besar tinggi
jatuh air dan debit aliran air maka semakin besar daya yang d Dengan adanya
PLTMH diharapkan suatu desa mampu menjadi desa yang mandiri akan sumber
listriknya sendiri.
3.2 SARAN
Dengan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di harapkan menjadi solusi
bagi Negara kita untuk memenuhi sebagian atau seluruh masyarakat Indoesia
akan kebutuhan listrik terutama di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh
sumber listrik agar semua masyarakat bila menikmati adanya listrik.
20
DAFTAR PUSTAKA
21
22