Professional Documents
Culture Documents
MR Stipf - Kelompok 2
MR Stipf - Kelompok 2
Skor Nilai :
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunia Nya, Kami dapat menyelesaikan tugas Mini Riset ini guna memenuhi tugas
perkuliahan dalam mata kuliah Studi Terkini Isu Pendidikan Fisika yang berjudul
“Menelusuri Beberapa Sumber Tentang Penerapan Good Governance Di Berbagai Wilayah
di Indonesia” dengan baik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen selaku dosen mata kuliah Studi
Terkini Isu Pendidikan Fisika, yang sudah memberikan bimbingan dan arahan, sehingga
tugas ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami juga menyadari bahwa di dalam Mini Riset ini masih banyak terdapat
kekurangan dalam hal penulisan maupun kata-kata yang belum tepat. Oleh karena itu, Kami
memohon maaf jika ada kesalahan, dan juga mengharapkan kritik serta saran yang
membangun agar kedepannya didapati Mini Riset yang lebih baik lagi.
Akhir kata, Kami ucapkan terima kasih dan semoga Mini Riset ini dapat bermanfaat
serta menambah pengetahuan bagi pembaca maupun penulis sendiri.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Masyarakat sangat tidak puas terhadap kinerja pemerintah yang selama ini dipercaya
upaya untuk menjawab berbagai keluhan masyarakat atas kinerja birokrasi yang telah
berlangsung.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu ditelusuri penerapan good governance
Indonesia.
2. Sebagai pemenuhan tugas Rekayasa Ide mata kuliah Studi Terkini Isu Pendidikan
Fisika.
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Berdasarkan uraian pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa good
governance adalah proses penyelenggaraan pemerintahan Negara yang solid dan
bertanggung jawab, serta efisien dan efektif dengan menjaga kesinergian interaksi yang
konstruktif diantara berbagai sumber daya dalam negara, sektor swasta, dan masyarakat.
2
2.2 Prinsip-Prinsip Dalam Good Governance
Konsep good governance telah terselenggara apabila memenuhi prinsip-prinsip
tertentu. Dalam buku Kewarganegaraan & Masyarakat Madani (2019) karya Heri
Herdiawanto dan kawan-kawan, dijelaskan prinsip-prinsip penyelenggarakan good
governance, yaitu:
3
BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu
metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian
tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
Menurut Whitney (1960: 160) metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan
interpretasi yang tepat.
Dengan data pada Mini Riset ini berupa Beberapa Sumber Tentang Penerapan Good
Governance Di Berbagai Wilayah di Indonesia, hal-hal yang menjadi kendala, dan
penyelesaian masalahnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.
4
BAB IV
PEMBAHASAN
5
Ada tiga faktor rendahnya mutu pendidikan yaitu : 1) kebijakan dan penyelenggaraan
pendidikan nasional menggunakan pendekatan educational production atau input-input
analisis yang tidak consisten; 2) penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara sentralistik;
3) peran serta masyarakat khususnya orang tua siswa dalam penyelnggaraan pendidikan
sangat minim (Usman, 2002)
Sesuai UU No.20 Tahun 2003 dalam pasal 9 dinyatakan bahwa ”Masyarakat berhak
berperan serta dalam perencanaan, palaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program
pendidikan”. Keikut sertaan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk keterlibatan
mereka dalam komite sekolah atau dewan pendidikan daerah. Komite sekolah berhak ikut
serta dalam merumuskan perencanaan pendidikan, kebijakan rektruktutrisasi kurikulum
dalam batas-batas garis besar. Berhak juga mengevaluasi terhadap program dan kebijakan
pengembangan sekolah.
6
m) Tata pendidikan/sekolah yang memiliki komitmen pada lingkungan hidup
(commitment to environmentsl protection)
n) Tata pendidikan/sekolah yang memiliki komitmen pada pasar (commitment to fair
market).
7
dituntut masyarakat di era modern ini adalah transparansi. Salah satu unsur penting dalam
transparansi adalah kemudahan mengakses informasi.
Kemudahan mengakses informasi akan mebuat masyarakat juga mudah untuk mengakses
dasar hukum sebuah kebijakan. Selain kemudahan menyajikan dasar hukum dan
pertimbangan dalam mengambil sebuah kebijakan. Dinas Pendidikan Kota Madiun juga
transparan di sektor program dan kegiatan yang disertai rincian anggaran. Transparansi
anggaran menjadi sangat penting karena merupakan hal yang sangat sensitif dan sering di
curigai atau di pertanyakan oleh banyak pihak apabila tidak transparan.
8
implementasi Undangundang nomor 22 dan 25 tahun 1999, dipropinsi Sumatera
Barat terdapat berbagai permasalahan, antara lain:
a) Masih kelihatan adanya proses of political interaction, yaitu tarik menarik
kepentingan pusat dan daerah.
b) Munculnya penafsiran sempit yang mengganggap semua kewenangan
pemerintah dapat didesentralisasikan seluruhnya ke daerah, sehingga
munculnya euphoria kekuasaan yang berlebihan yang mengarah kepada
regionalism, ketertutupan dan bahkan individualism.
c) Penafsiran pasal 4 (UU 22/99) yang masih sempit, membuat kurang
seimbangnya hubungan Propinsi dan Kabupaten/kota. Sehingga kurang
terjalin work in partnership, kompatibilitas, etika administras dan sistem
manajemen pemerintahan yang terbuka.
d) Masih kurang terjalinnya hubungan yang bersifat kemitraan anatara
legislative dan eksekutif, yaitu suatu hubungan horizontal dan bukan
vertical, dan terabaikannya check and balance dalam penyelenggaraan
pemerintah.
e) Banyak daerah yang menerapkan daerhisme dalam penempatan personil,
terkadang dalam penempatan personil, dan juga dalam penempatan pejabat
eselonering kurang memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
f) Perkembangan situasi ekonomi yang tidak kondusif, sehingga pendapatan
dan daya beli masyarakat rendah.
g) Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat terhadap pembanguan.
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari Mini Riset ini adalah :
5.2 Saran
Selaku penulis Mini Riset ini, kami menyadari masih banyaknya kesalahan baik
dalam penyampaian atau pun pada format penulisan Mini Riset ini. Maka dari itu kami
mengharapkan saran yang bersifat membangun agar kedepannya didapati Mini Riset
yang lebih baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
11