You are on page 1of 19

LK 2.

2 Penentuan Solusi
Nama Mahasiswa : Viya Yanti Mala
Asal Sekolah : SDS Smart School

Solusi yang
NO Eksplorasi Alternatif Solusi Analisis Alternatif Solusi Analisis Penentuan Solusi
Relevan
1 Kajian Literatur: Berdasarkan hasil analisis Penerapan metode Berdasarkan hasil identifikasi masalah ditemukan bahwa
eksplorasi alternatif solusi, gallery walk peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran di dalam
1. Islam dan Ulfi (2022). solusi yang sesuai atau kelas.
Hasil dari penerapan memungkinkan untuk Siswa pada umumnya jarang atau tidak aktif dalam
metode brainstorming diterapkan di kelas saya adalah diskusi kelas, tidak sering mengajukan pertanyaan atau
dalam meningkatkan sebagai berikut: memberikan tanggapan, tidak terlibat dalam kegiatan
keaktifan siswa adalah 1. Metode brainstorming kelompok atau proyek bersama.
guru berhasil dalam Karena metode ini Selain itu siswa juga tidak membaca materi tambahan
menerapkan metode dirancang untuk atau tidak menyelesaikan tugas rumah dengan baik. tidak
brainstorming sehingga menghasilkan ide secara menunjukkan minat dalam materi pelajaran, tidak
keaktifan siswa dikelas bebas dan tanpa hambatan. mengikuti instruksi dengan baik, dan siswa tidak
bisa terbentuk. Keaktifan Peserta/siswa diajak untuk menunjukkan inisiatif untuk belajar secara mandiri.
siswa yang terjadi pada berpikir kreatif dan
saat proses pembelajaran mengeluarkan ide tanpa Setelah dieksplorasi dan dianalisis (kajian literatur dan
berlangsung ditandai penilaian awal. wawancara) ditemukan bahwa yang menjadi akar
dengan siswa membaca, penyebab masalah adalah metode pembelajaran yang
mendengar, berdiskusi, Kelebihan digunakan guru selama ini adalah kurang mendukung
mencatat, dan siswa keaktifan siswa di dalam kelas.
mampu mengemukakan • Merangsang kreativitas
pendapat. • Siswa untuk Melalui berbagai kajian literatur dan wawancara,
memberikan ide tanpa ditemukan bahwa salah satu metode pembelajaran yang
2. Nugraheni Dewi (2018) hambatan. dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi
Metode Socrates dapat • Meningkatkan permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan metode
meningkatkan siswa keterlibatan siswa gallery walk.
menjadi lebih aktif, dalam proses
antusias, tidak terlalu pembelajaran, terutama Mengapa?
banyak bergantung pada ketika dilakukan dalam Metode gallery walk ini melibatkan siswa secara aktif
guru dan siswa lebih berani bentuk kelompok dalam memeriksa, menganalisis, dan memberikan
dalam mengungkapkan tanggapan terhadap karya atau informasi yang dipajang di
pendapatnya. Kelemahan: sekitar kelas atau ruang pembelajaran. Siswa bergerak
secara fisik dari satu stasiun/galeri ke stasiun/galeri
3. Suyatman (2018) Hasil • Beberapa siswa lainnya untuk memeriksa karya atau informasi. Ini
penelitian menunjukkan mungkin enggan memberikan aspek fisik dalam pembelajaran. siswa
bahwa penggunaan metode berbicara atau berkolaborasi dan berkomunikasi dengan teman sekelas.
diskusi mampu terdominasi oleh siswa Mereka dapat berdiskusi, bertukar ide, dan memberikan
meningkatkan keaktifan yang lebih vokal, tanggapan satu sama lain. Interaksi sosial ini dapat
siswa, yaitu meningkat dari sehingga ide mereka meningkatkan motivasi dan minat siswa, serta membuat
6 siswa atau 25% menjadi mungkin terabaikan. pembelajaran lebih menyenangkan. Metode Gallery Walk
16 siswa atau 66,67% dan • Terkadang, sesi memberikan variasi dalam metode pengajaran.
pada siklus terakhir brainstorming tanpa Terkadang, menghadirkan metode yang berbeda dapat
menjadi 100% atau 24 struktur yang baik membantu menangkap perhatian siswa dan mencegah
siswa. Dapat disimpulkan dapat berantakan dan kebosanan.
bahwa penggunaan metode kehilangan fokus.
diskusi dapat • Sesi brainstorming Berkaitan dengan hal itu, menurut Dengo Fitri (2018),
meningkatkan keaktifan dapat memakan waktu salah satu solusi meningkatkan keaktifan siswa adalah
dan hasil belajar siswa. jika tidak dikendalikan guru mampu memilih dan menerapkan metode
dengan baik pembelajaran yang mampu memotivasi peserta didik
4. Purwanti Heni (2020). (Sutikno, M.S., 2019) untuk lebih aktif dalam belajar dan meningkatkan
Metode demonstrasi dapat kemampuan mereka dalam memahami materi
meningkatkan keaktifan pembelajaran. Dari metode pembelajaran yang ada, salah
pada siswa yang meliputi : 2. Socrates satunya adalah metode gallery walk. Gallery walk
keaktifan visual, keaktifan Karena metode ini dapat merupakan model pembelajaran kelompok yang masing-
lisan, keaktifan memunculkan sebuah masing anggota mendapat kesempatan untuk memberikan
mendengarkan, keaktifan pertanyaan-pertanyaan pada kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta
menulis, keaktifan diri siswa, meningkatkan pemikiran anggota lainnya. Gallery walk merupakan
emosional, keaktifan kemampuan siswa dalam suatu metode diskusi yang membuat peserta didik keluar
motorik dan keaktifan mengajukan pendapat atau dari tempat duduk mereka dan aktif dalam
mental. pernyataan sehingga hasil mengumpulkan konsep kalimat penting, menulis dan
belajar yang diinginkan berbicara di depan umum. Gallery walk juga dapat
tercapai. memotivasi keaktifan peserta didik dalam proses belajar
5. Narwati (2022). Kualitas sebab bila sesuatu yang baru ditemukan berbeda antara
pembelajaran dengan satu dengan yang lainnya maka dapat saling mengkoreksi
metode gallery walk dapat Kelebihan antara sesama peserta didik baik kelompok maupun antar
mendorong siswa belajar peserta didik itu sendiri.
secara aktif, sehingga • Mendorong peserta Selain pendapat tersebut, ada beberapa hasil penelitian
siswa tampak kooperatif, didik untuk merenung, yang menunjukkan bahwa metode Gallery walk ini
aktif menjawab mengajukan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keaktifan
pertanyaan, aktif bertanya pertanyaan, dan siswa dalam pembelajaran (Narwati, 2022; Luzyawati,
dan membangun rasa menyelidiki argumen. dkk., 2020).
percaya diri. • Peserta didik belajar
untuk menyampaikan Metode gallery walk ini memiliki beberapa kelebihan
6. Wulandari dan Masruri ide dan pendapat atau keunggulan. Menurut Maulidatun (2018), siswa
mereka secara jelas dan terbiasa membangun budaya kerjasama memecahkan
(2018). Metode simulasi
efektif. masalah dalam belajar, terjadi sinergi saling
banyak melibatkan siswa • Peserta didik menguatkan pemahaman terhadap tujuan pembelajaran,
untuk beraktivitas dalam memahami dan membiasakan siswa bersikap menghargai dan
menghargai berbagai mengapresiasi hasil belajar kawannya, mengaktifkan fisik
pembelajaran sehingga
sudut pandang. dan mental siswa selama proses belajar.
siswa tidak jenuh dan
mengantuk di kelas. Kelemahan: Selain itu, menurut Sanjaya Wina (2018) kelebihan
Metode ini dapat gallery walk, yaitu siswa terbiasa membangun budaya
meningkatkan keaktifan • Diskusi mendalam kerjasama memecahkan masalah dalam belajar, terjadi
membutuhkan waktu, sinergi saling menguatkan pemahaman terhadap tujuan
siswa dalam kelas, dan dan metode ini pembelajaran, dan membiasakan siswa bersikap
secara tidak langsung dapat mungkin tidak efisien menghargai dan mengapresiasi hasil belajar kawannya.
untuk semua jenis
melatih komunikasi dalam pembelajaran. Dengan demikian, sudah jelas bahwa penerapan metode
berinteraksi dengan orang • Metode ini dapat sulit gallery walk ini dapat dijadikan solusi untuk mengatasi
untuk dinilai karena permasalahan rendahnya keaktifan siswa dalam
lain, meningkatkan pembelajaran di kelas.
tidak selalu
keberanian serta menghasilkan hasil
meningkatkan kepercayaan yang terukur atau Menurut Dengo Fitri (2018), dengan menerapkan metode
produk konkret. gallery walk, akan lebih menghidupkan partisipasi peserta
diri.
• Jika pendidik atau didik dalam proses pembelajaran serta menghasilkan hasil
pemimpin diskusi belajar peserta didik yang tinggi memenuhi standar
terlalu dominan, peserta kriteria ketuntasan minimal yang diharapkan.
didik yang kurang
7. Solikhah Wakhidatun
vokal mungkin merasa
(2018). Hasil penelitian enggan untuk
menunjukkan bahwa berpartisipasi. DAFTAR PUSTAKA
metode eksperimen dapat
Mitha Ariesta, Suhar, A. Fitri Dengo. 2018. Penerapan Metode Gallery Walk
meningkatkan keaktifan (2019) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
siswa. Rata-rata persentase Pada Pembelajaran IPA. TADBIR : Jurnal
aktivitas siswa pada siklus 3. Metode diskusi Manajemen Pendidikan Islam Volume 6, Nomor 1 :
Karena melibatkan Februari 2018.
I yaitu 81,5% dengan interaksi aktif antara
kategori “baik” dapat peserta didik dan Luzyawati Lesy, Idah Hamidah, Lusi Febrianti. 2020.
meningkat menjadi “92,5% seringkali juga dengan Implementasi Metode Gallery Walk Terhadap Minat
pendidik. Dan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Materi Virus.
dengan kategori “baik Jurnal Bio Educatio, Volume 5, Nomor 2, Oktober
sekali” pada siklus II. Kelebihan 2020 hlm. 1-9.
Didukung dengan hasil tes
akhir siswa dengan • Setiap siswa Maulidatun Siti. 2018. Pengaruh Penggunaan Metode
berpartisipasi aktif Gallery Walk Terhadap Hasil Belaar Mata Pelajaran
persentase ketuntasan hasil dalam pembelajaran. IPS Materi Pokok Keragaman Suku Bangsa dan
belajar siswa secara • Memperdalam Budaya di Indonesia Kelas V MI Negeri Kalibuntu
pemahaman siswa Wetan Kendal, Skripsi, 2018, 10-11.
klasikal yaitu 100%. tentang materi. Narwati. 2022. penerapan metode gallery walk berhadiah
• Mengembangkan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada
keterampilan berbicara mata pelajaran ilmu pengerahuan alam (ipa).
8. Wargani (2021). Metode siswa, LOKAKARYA – Journal Research and Education
pembelajaran AIR • Siswa dapat Studies Vol. 1 No. 2 2022.
(auditory, intellectualy, membagikan
repetition) kolaborasi pengalaman mereka, Sanjaya Wina. 2018. Strategi Pembelajaran Berorientasi
Active Debate dapat pandangan hidup, dan Standar Proses Pendidikan. Kencana. Jakarta.
meningkatkan keaktifan pengetahuan mereka
siswa pada mata pelajaran sendiri.
PPKn Kelas XI MAS Insan • Menciptakan
Kesuma Madani lingkungan belajar yang
Namorambe. Peningkatan beragam dan kaya.
tersebut dapat dilihat dari
keaktifan siswa pada setiap Kelemahan:
siklusnya yaitu pada siklus
I 46,11% dan pada siklus II • Diskusi mungkin hanya
85,13%. mencakup sudut
pandang atau
pengalaman dari
Wawancara: beberapa peserta yang
lebih aktif.
1. Kepala Sekolah (Siti
• Guru perlu memastikan
Nurrahmawati, S.Pd.) :
agar diskusi tetap
Metode diskusi antar
terfokus pada tujuan
kelompok memberikan
pembelajaran.
kesempatan kepada setiap
• Kualitas diskusi sangat
siswa untuk berpartisipasi
bergantung pada
secara aktif. Mereka belajar
pertanyaan yang
menyusun argumen,
diajukan.
menyampaikan ide, dan
merespon tanggapan dengan
(Kurniawan Andri, dkk.,
lebih efektif. Siswa dapat 2022)
saling belajar satu sama lain
dalam lingkungan yang 4. Metode Demonstrasi
kolaboratif. Demonstrasi
memungkinkan siswa
untuk secara langsung
melihat dan visualisasi
2. Pakar (Nursyamsi, konsep atau
S.Pd., M.Pd.) : keterampilan yang
Melalui metode diskusi diajarkan.
kelompok, siswa akan aktif
berpendapat. Selain itu Kelebihan
terjadi interaksi dalam
diskusi. Siswa jadi mampu • Memberikan
mengembangkan pengalaman langsung
keterampilan sosial, seperti kepada siswa.
kerjasama dan toleransi • Siswa melihat proses
terhadap berbagai atau hasil dari suatu
pandangan. konsep atau
keterampilan.
3. Guru (Fira Septiani, • Memicu pertanyaan dan
S.Pd.) : diskusi dalam kelas.
Pembelajaran dengan cara
Socrates dapat memfasilitasi Kelemahan:
siswa untuk aktif berbicara,
sehingga meningkatkan rasa • Beberapa siswa
percaya diri dalam kelas. mungkin hanya
Siswa akan terpacu untuk mengamati tanpa benar-
mengmukakan pendapatnya. benar mencerna
informasi atau
mengembangkan
4. Rekan sejawat (Achmad pemahaman yang
Ardiyansyah, S.Pd., mendalam.
M.Pd.) : • Siswa mungkin tidak
Metode eksperimen dapat mendapatkan
membantu meningkatkan kesempatan untuk
keaktifan siswa karena mencoba sendiri atau
menciptakan pengalaman berlatih dengan materi
langsung dan keterlibatan yang ditunjukkan
aktif dalam pembelajaran. selama demonstrasi.
Eksperimen seringkali • Siswa mungkin menjadi
menarik dan memotivasi terlalu bergantung pada
siswa karena melibatkan guru.
kegiatan yang nyata dan
menantang. (Ariyani Rika, 2022)

5. Pengawas (Pusriza,
S.Pd., M.Pd) 5. Metode gallery walk
Metode diskusi kelompok Karena melibatkan
dapat memecah monoton siswa untuk bergerak
metode ceramah tradisional secara aktif dalam
dan memberikan variasi ruangan untuk melihat
dalam proses pembelajaran. dan memberikan
tanggapan terhadap
proyek, karya seni, atau
informasi yang
dipajang di berbagai
stasiun atau "galeri."

Kelebihan

• Siswa harus bergerak


dari satu stasiun ke
stasiun lainnya,
menciptakan partisipasi
fisik dan mengurangi
kecenderungan untuk
duduk secara pasif.
• Siswa dapat
berinteraksi langsung
dengan proyek atau
informasi yang
dipajang.
• Gallery walk sering
melibatkan pertanyaan,
refleksi, atau tugas
tertentu di setiap
stasiun.
• Siswa belajar
memberikan penilaian
atau evaluasi yang
konstruktif terhadap
proyek atau informasi
yang dipajang,
mengembangkan
keterampilan penilaian
mereka.

Kelemahan:

• Gallery walk dapat


memakan waktu,
terutama jika jumlah
stasiun atau proyek
yang dipamerkan
banyak.
• Siswa mungkin tergoda
untuk lebih fokus pada
aspek sosial atau
pergerakan fisik
daripada pada materi
yang dipajang.
• Beberapa siswa
mungkin lebih aktif
atau vokal daripada
yang lain.

(Nining dan Mistina,


2018)

6. Metode Simulasi
Karena terlibat secara
aktif dalam
menjalankan simulasi,
membuat keaktifan
mereka dalam
pembelajaran lebih
tinggi dibandingkan
dengan metode pasif
seperti ceramah.

Kelebihan :

• Simulasi memberikan
pengalaman praktis
yang mendekati situasi
atau konteks nyata.
• Siswa terlibat secara
aktif dalam
menjalankan simulasi.
• Simulasi membantu
siswa untuk memahami
konsep atau prinsip
tertentu melalui
pengalaman langsung
dan praktik.

Kelemahan:

• Proses ini dapat


memakan waktu dan
sumber daya yang
signifikan.
• Tidak semua materi
pembelajaran dapat
diadaptasi dengan baik
ke dalam format
simulasi.
• Beberapa siswa
mungkin tidak memiliki
akses atau kesempatan
untuk mengakses
teknologi yang
diperlukan untuk
menjalankan simulasi.

(Trianto, 2019)
7. Metode Eksperimen
Karena memberikan
pengalaman praktis di
mana siswa dapat
melihat dan merasakan
konsep atau prinsip
tertentu secara
langsung.

Kelebihan :

• Siswa terlibat secara


aktif dalam merancang,
melaksanakan, dan
mengevaluasi
eksperimen.
• Melalui eksperimen,
siswa belajar
mengamati dengan
cermat dan mencatat
hasil secara sistematis.
• Proses ini merangsang
pengembangan
keterampilan berpikir
kritis.

Kelemahan:

• Eksperimen sering
memerlukan waktu
yang signifikan untuk
merancang,
melaksanakan, dan
menganalisis.
• Bahan dan peralatan
yang diperlukan juga
dapat menjadi mahal.
• Beberapa eksperimen
dapat melibatkan risiko
etika atau keamanan.

(Supini Epin, 2021)

8. Metode pembelajaran
AIR (auditory,
intellectualy,
repetition).
Karena Ini memberikan
kesempatan bagi siswa
dengan berbagai
preferensi pembelajaran
untuk terlibat dengan
materi pelajaran.

Kelebihan :

• Siswa diundang untuk


berpikir secara
mendalam tentang
konsep atau informasi
yang dipelajari.
• Siswa memiliki
kesempatan untuk
mereview materi secara
berkala, memastikan
pemahaman yang
mendalam.
• Metode ini
memungkinkan
penyesuaian dengan
kecenderungan
pembelajaran individu,
memungkinkan setiap
siswa untuk
menemukan cara
terbaik mereka untuk
belajar.

Kelemahan:

• Beberapa siswa
mungkin lebih
responsif terhadap
metode pembelajaran
yang lebih bersifat
visual atau kinestetik.
• Beberapa konsep
abstrak mungkin sulit
untuk dijelaskan hanya
melalui metode auditori
atau intelektual,
memerlukan
pendekatan yang lebih
kreatif dan visual.
• Implementasi metode
AIR dapat terbatas oleh
ketersediaan alat dan
sumber daya.

(Riadi Muchlisin, 2020)


LAMPIRAN

DOKUMENTASI WAWANCARA

Gambar 1. Wawancara Dengan Kepala Sekolah (Siti Nurrahmawati, S.Pd.)


Gambar 2. Wawancara Dengan Pakar (Nursyamsi, S.Pd., M.Pd.)
Gambar 3. Wawancara Dengan Guru (Eni Wardani, S.Pd. M. Pd)
Gambar 4. Wawancara Dengan Rekan Sejawat (Achmad Ardiyansyah, S.Pd., M.Pd.)
Gambar 5. Wawancara Dengan Pengawas (Pusriza, S.Pd., M.Pd)

You might also like