You are on page 1of 9

MODUL AJAR

TEMA 1 : SEJARAH INDONESIA: MANUSIA, RUANG, DAN WAKTU


MATERI 4 : MANUSIA SEBAGAI PENGGERAK, PELAKU DAN SAKSI SEJARAH& SEJARAH
DALAM DIMENSI RUANG DAN WAKTU

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : IPS (Sejarah Indonesia)
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 2022

II. KOMPETENSI AWAL


Sebelum mempelajari materi ini peserta didik diharapkan dapat:
 Menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam sejarah Indonesia

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


 Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
 Mandiri
 Mernalar kritis
 Kreatif
 Bergotong royong

IV. SARANA DAN PRASARANA


 Sarana : Spidol, white board
 Prasarana : Buku teks sejarah kelas X

V. TARGET PESERTA DIDIK


 Peserta didik regular/ tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar
 Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu
gaya misalnya dengan kinestetik. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman
materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.
 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir arah tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).

KOMPONEN INTI
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mampu menjelaskan tentang manusia sebagai penggerak, pelaku dan saksi sejarah
 Mampu menjelaskan tentang sejarah dalam dimensi ruang dan waktu
 Mampu menjelaskan tiga aspek penting dalam ilmu sejarah
 Mampu menjelaskan 4nhal yang dipelajari dalam sejarah dari segi waktu menurut
kuntowijoyo

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


Manfaat bagi peserta didik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah:
 Mampu menjelaskan manusia sebagai penggerak, pelaku, dan saksi sejarah yang berada
dalam dimensi ruang dan waktu

III. PERTANYAAN PEMANTIK


 Bagaimana peristiwa pada masa lalu relevan untuk menjelaskan berbagai peristiwa pada
masa kini?
 Bagaimana kehidupan manusia dan suatu masyarakat terekam dalam lintasan waktu?

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


PERTEMUAN KE-4
Materi: Manusia sebagai Penggerak, Pelaku dan Saksi Sejarah& Sejarah dalam Dimensi
Ruang dan Waktu
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru menjelaskan tentang peran manusia dalam sejarah sebagai penggerak, pelaku dan
saksi sejarah.
 Guru menjelaskan fokus kajian sejarah ketika menganalisis sejarah dalam dimensi waktu
yang harus mencakup 1. Perkembangan; 2.Kesinambungan; 3. Pengulangan; dan 4.
Perubahan.
 Guru menjelaskan petunjuk kerja dan tugas dari Lembar Aktivitas 3 dan 4 kepada peserta
didik. Kemudian memberikan pijakan mengenai kegiatan belajar yang hendak dilakukan
pada pertemuan ini.
Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik:
 Peserta didik mengidentifikasi masalah mengenai manusia dalam sejarah berdasarkan
Lembar Aktivitas 3.
 Peserta didik mengidentifikasi masalah mengenai dimensi waktu dalam sejarah sebagai
sesuatu yang memiliki makna social berdasarkan Lembar Aktivitas 4.
Mengelola Informasi
 Peserta didik mengelola informasi berdasarkan sumber sejarah dan peristiwa bersejarah
berdasarkan Lembar Aktivitas 3 dan 4 untuk mengerjakan tugas.
 Peserta didik memilih dan mengorganisasikan informasi yang diperoleh dengan membaca
dan menganalisis informasi dari Lembar Aktivitas 3 dan 4.
 Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik (kegiatan belajar).
 Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
 Peserta didik menyusun laporan temuan mereka sesuai dengan petunjuk kerja di Lembar
Aktivitas 3 dan 4.
Refleksi Diri dan Aksi
 Peserta didik mempresentasikan laporan dengan menggunakan berbagai media.
 Peserta didik menuliskan refleksi pembelajaran mengenai tauladan yang diperoleh dari
tokoh bangsa yaitu Mohammad Hatta.
 Peserta didik menuliskan refleksi pembelajaran mengenai kaitan antara 1. Perkembangan;
2. Kesinambungan; 3. Pengulangan; dan 4.Perubahan dari sejarah trem di Surabaya.
Pengulangan sejarah terkait dengan kondisi transportasi umum yang terjadi pada masa
lampau dengan kondisi transportasi umum yang terjadi pada masa sekarang. Mengapa
terdapat kemiripan seperti yang terjadi pada masa sekarang?
 Guru memandu kegiatan diskusi atau presentasi peserta didik.
 Guru memberikan feedback/ulasan tentang presentasi peserta didik.
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat atau
pertanyaan.

Kegiatan Penutup (10 MENIT)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa.

V. ASESMEN/PENILAIAN
1. Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa: observasi, penilaian diri, penilaian teman
sebaya.
No Nama Siswa Aspek Penilaian Rerata
. Nilai
Kerjasama Inisiatif Gagasan Keaktifan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan Skor :
 Baik sekali = 4
 Baik = 3
 Cukup = 2
 Kurang = 1
Skor perolehan
Nilai =---------------------------- X 100
Skor maksimal

Lembar Penilaian Diri


Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!
Jawaban
No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah kamu dapat menjelaskan tiga aspek penting dalam


ilmu sejarah
2. Apakah kamu dapat menjelaskan tentang manusia sebagai
penggerak, pelaku dan saksi sejarah
3. Apakah kamu dapat menjelaskan tentang sejarah dalam
dimensi ruang dan waktu
 Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada
bagian yang masih "Tidak".
 Bila semua jawaban "Ya", maka Kamu dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

2. Performa (presentasi, pameran hasil karya, jurnal)


Aspek Penilaian
Penampila Media Penguasaa Sistematika
n yang n materi penyampaia Rerata
No. Nama Siswa digunaka n Nilai
n
4 3 2 1 4 3 1 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan Skor :
Baik sekali = 4
Baik = 3
Cukup = 2
Kurang = 1

3. Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian singkat, benar - salah).
.
VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
Pengayaan adalah memberikan kesempatan bagi peserta didik yang membutuhkan untuk
menguatkan proses belajar baik dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap. Mengacu
dari Mukhtar dan Rusmini (2005) program pengayaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
memperdalam, memperluas, dan mendukung proses penguatan ketercapaian belajar peserta
didik. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam kegiatan pengayaan yaitu:
 Guru memberikan waktu tambahan untuk menyampaikan materi yang dibutuhkan dari
materi yang dirasa sulit oleh peserta didik.
 Guru memberikan dukungan melalui akses terhadap buku, atau pun sumber belajar lain.
Guru dapat bekerja sama dengan multi pihak seperti orang tua/wali, pustakawan, dan
teman sebaya untuk melakukan pengayaan.
 Guru memotivasi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan melalui berbagai
sumber dan media belajar.
Remedial
Prinsip dari remedial adalah memberikan kesempatan peserta didik memperbaiki proses
belajar yang belum tercapai. Mengacu dari Mukhtar dan Rusmini (2005) pembelajaran
remedial adalah proses pembelajaran dalam bentuk kegiatan perbaikan yang terencana,
sehingga diharapkan dapat membantu ketuntasan belajar peserta didik. Remedial terjadi
dikarenakan beberapa faktor yaitu; faktor peserta didik yang terkait dengan kompleksitas
masalah maupun kebutuhan peserta didik (terutama untuk peserta didik berkebutuhan
khusus), faktor penyampaian materi yang belum optimal maupun faktor daya dukung dari
sekolah dan orang tua. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan guru dalam remedial
adalah:
 Adaptif: menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, misalnya guru menggunakan
berbagai media untuk menfasilitasi kebutuhan peserta didik.
 Interaktif: guru melibatkan teman sebaya, orang tua, konselor sekolah untuk mendukung
peserta didik agar mencapai ketercapaian belajar secara optimal.
 Fleksibel: guru meluangkan waktu secara fleksibel untuk mendukung ketercapaian peserta
didik.

VII. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK

Refleksi  Apakah tujuan pembelajaran tercapai?


Guru  Apakah nampak siswa belajar secara aktif?
 Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
 Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apayang
saya rencanakan?
 Hal-hal apa yang sudah berjalan dengan baik?
 Kegiatan pembelajaran akan lebih baik, jika ....
Refleksi  Bagaimana perbedaan sebelum belajar Sejarah dan setelah belajar
Peserta Sejarah ?
Didik  Bagian mana yang menurut kalian sulit dimengerti?
 Apa yang kalian lakukan untuk memperbaiki hasil belajar?
 Kepada siapa kalian meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
 Jika kamu diberikan pilihan bintang 1 sampai 5, berapa bintang yangakan
kamu berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Lembar Aktivitas 3
Petunjuk kerja:
 Tugas dikerjakan secara individual.
 Tulis argumen kalian di buku atau media lain.
 Kalian dapat mencari dari berbagai sumber lain yang terkait untuk mencari informasi lebih
lanjut.

Berdasarkan artikel tersebut, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini!


1. Jelaskan perkembangan trem pada masa pemerintah Belanda hingga masa sekarang!
2. Bagaimanakah kesinambungan trem sebagai moda transportasi pada masa dahulu hingga
sekarang?
3. Adakah peristiwa pengulangan yang terkait dengan berhentinya trem sebagai salah satu moda
transportasi umum apabila kalian hubungkan dengan kejadian pada masa kini terkait dengan
nasib dari moda transportasi umum? Jelaskan sesuai dengan kondisi penggunaan moda
transportasi umum di daerah kalian!

Lembar Aktivitas 4
Petunjuk kerja:
 Berdasarkan artikel di atas, buatlah kronologi tentang sejarah Bank Indonesia terutama pada
periode Pengakuan Kedaulatan RI sampai dengan Nasionalisasi DJB.
 Kronologi dapat berbentuk vertikal atau horisontal.
 Kerjakan tugas secara mandiri (individu).
 Demonstrasikan kronologi (dalam bentuk infografis) di kelas.
 Tulislah sumber artikel di kronologi yang telah kalian buat.

Pertanyaan reflektif:
1. Berdasarkan artikel tersebut, jelaskan perubahan dari pengaruh pengakuan kedaulatan RI
terhadap sistem moneter Indonesia, khususnya uang?
2. Hal apa sajakah yang telah kalian pelajari dari tugas ini? Sebutkan minimal dua hal.

Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
MATERI 10.1

Manusia sebagai Penggerak, Pelaku dan Saksi Sejarah &


Sejarah dalam Dimensi Ruang dan Waktu

A. Manusia sebagai Penggerak, Pelaku dan Saksi Sejarah


Dilihat dari berbagai tokoh penting atau para pahlawan bangsa Indonesia, manusia
dalam kajian ilmu sejarah adalah subjek dan objek, yaitu manusia dengan segenap
gagasan dan tindakannya adalah penggerak sejarah yang membawa perubahan di
masyarakat. Contohnya: Tokoh Ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan
Indonesia. Dalam perspektif ilmu sejarah, beliau merupakan pelaku sejarah, saksi
sejarah, sekaligus penggerak sejarah. Bagaimana cara beliau menggerakkan sejarah?
Bermula dari tahun 1912, persahabatannya dengan Cipto Mangunkusumo dan
Douwes Dekker dimulai sejak belajar di sekolah dokter STOVIA pada zaman Hindia
Belanda, hingga mereka bertiga kemudian dikenal sebagai tiga serangkai. Mereka
mendirikan partai politik Indische Partij dan koran De Expres sebagai media untuk
menyebarkan gagasan mereka yaitu membangkitkan nasionalisme para pribumi dan
menentang kebijakan pemerintah kolonial yang diskriminatif. Salah satu tulisan dan
gagasan Ki Hadjar Dewantara yang menggugah nasionalisme dan menentang
kolonialisme adalah “Seandainya Aku Seorang Belanda” yang dimuat di koran De
Expres sebagai kritik atas pemerintah Hindia Belanda. Akibat gagasannya yang
tertuang lewat tulisan tersebut, Ki Hadjar Dewantara mendapatkan hukuman dengan
diasingkan. Namun, hal itu tidak menciutkan nyalinya untuk berjuang demi bangsa. Ki
Hadjar Dewantara terus berjuang melalui pendidikan dengan mendirikan Taman Siswa
pada tahun 1922. Salah tujuan dari pendidikan Taman Siswa adalah untuk
mencerdaskan bangsa melalui akses dan kesempatan bagi rakyat mendapatkan
pendidikan.
Dalam memahami manusia dalam rentang sejarah, Kartodirjo (2017) memaparkan
bahwa ketika biografi dan individu menjadi unit sejarah, maka individu sebagai
manusia harus dipahami secara utuh mengenai latar belakangnya, lingkungan sosial
budaya, watak dan pandangan hidupnya. Ketika belajar tentang manusia sebagai
penggerak, pelaku dan saksi sejarah, kita dapat mengetahui manusia memiliki
suasana kebatinan dan pemikiran. Belajar dari berbagai biografi termasuk biografi
tentang orang-orang biasa yang berkontribusi bagi sejarah umat manusia. Selain itu
manusia juga dipahami dari ruang atau tempat peristiwa dimana mereka berada.
Ruang atau tempat dimaksud adalah kondisi lingkungan, baik secara sosial, budaya,
geografis, maupun ekonomi. Manusia dalam waktu adalah bagaimana sejarah
manusia dipelajari baik perrkembangan, perubahan, keberlanjutan dan
keberulangannya.

B. Sejarah dalam Dimensi Ruang dan Waktu


Sejarah terbentuk dari tiga unsur. Ketiganya tidak dapat dipisahkan antara satu dengan
yang lain. Ketiga unsur tersebut, yaitu:
1. Manusia
Manusia berperan penting dalam peristiwa sejarah. Manusia adalah unsur utama
yang sangat menentukan suatu peristiwa sejarah. Artinya mempelajari sejarah
berarti kita sedang mempelajari perjalanan hidup manusia, baik secara individual
maupun secara kesatuan dalam masyarakat. Sebagai aktor sejarah, manusia
memiliki kemampuan berpikir yang merupakan cikal bakal munculnya ide kreatif.
Ide kreatif inilah yang merupakan embrio terbentuknya kebudayaan.
2. Ruang
Ruang atau tempat terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis.
Setiap komunitas manusia yang tinggal di suatu tempat akan memiliki pola pikir
dan sistem budaya yang diperoleh dari leluhurnya secara turun temurun. Dengan
demikian, kisah sejarah manusia merupakan proses interaksi dengan kehidupan
sosial, budaya, politik, ekonomi dalam suatu ruang atau tempat tertentu.
3. Waktu
Kehidupan setiap manusia dan makhluk hidup lainnya tidak dapat dilepaskan dari
unsur waktu. Kehidupan di dunia memiliki keterkaitan yang erat antara kehidupan
masa lalu, masa kini dan masa depan. Mempelajari sejarah bukan hanya
mempelajari sesuatu yang berhenti (masa lalu), melainkan sesuatu yang terus
bergerak sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap peristiwa sejarah berada dalam
kurun waktu tertentu dan berkaitan antara masa lalu, masa kini dan masa yang
akan datang.

Konsep hidup dalam ruang (dimensi spasial)

Dalam ilmu sejarah, dimensi ruang atau spasial merujuk pada tempat suatu peristiwa
terjadi. Dimensi ruang menjelaskan tentang kondisi dan situasi suatu peristiwa terjadi.
Dimensi ruang sejarah dapat berdasarkan skala lokal, nasional, maupun global. Lokasi
atau wilayah kalian tinggal, selalu memiliki sejarah lokal. Walaupun terjadi pada tingkat
lokal, peristiwa tersebut seringkali berkaitan dengan berbagai kejadian di tingkat
nasional maupun global. Sebagai contoh, tumbuhnya kesadaran nasionalisme dalam
pergerakan nasionalisme Indonesia pada masa 1908-1945 di suatu daerah
dipengaruhi atau terinspirasi dari berbagai perjuangan melawan kolonialisme dan
imperalisme di dunia.

Ruang (dimensi spasial) adalah suatu tempat dimana terjadinya berbagai peristiwa
alam ataupun peristiwa sosial serta peristiwa sajarah dalam proses perjalanan waktu.
Ruang merupakan konsep yang paling melekat dengan waktu, dimana:
- Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa-peristiwa sejarah dalam
perjalanan waktu
- Penelaah suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak dapat terlepaskan
dari ruang terjadinya suatu peristiwa sejarah
- Jika waktu menitik beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi maka, konsep
ruang menitik beratkan pada aspek tempat dimana peristiwa itu terjadi.

Konsep hidup dalam waktu (dimensi temporal)


Dimensi waktu merujuk pada kapan suatu peristiwa terjadi. Dimensi waktu dapat
berupa detik, jam, hari, minggu, bulan, tahun, bahkan abad pada masa lampau yang
menunjukkan kapan suatu peristiwa terjadi. Waktu juga ditandai oleh peristiwa lain
yang terjadi bersamaan dengan peristiwa itu sendiri. Misalnya, ada orang menandai
waktu kelahirannya dengan peristiwa lain yang bersamaan terjadinya seperti peristiwa
bencana, misalnya gunung meletus. Ringkasnya, ilmu sejarah mengkaji berbagai
peristiwa dan manusia berdasarkan aspek waktu.

Waktu (dimensi temporal) mempunyai dua makna, ialah makna denotatif dan konotatif.
Makna waktu secara denotatif ialah suatu satu-kesatuan, dimana detik, menit, jam,
hari, minggu, bulan, tahun, abad, serta seterusnya. Pada umumnya, berikut konsep
waktu dalam mempelajari sejarah yang ada.
- Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati, tetapi
masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti dan tertutup.
- Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan, sehingga dalam sejarah
masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu
saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat
dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
- Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak dimasa kini dan menjadi acuan
untuk perencanaan masa yang akan datang.

Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah


Proses terjadinya sebuah peristiwa serta perubahannya berlangsung didalam batas
ruang dan waktu. Suatu kejadian bisa diamati berdasarkan dimensi ruang, dimensi
waktu serta dimensi manusia. Berdasarkan dimensi ruang, suatu peristiwa mempunyai
batas-batas tertentu. Berdasarkan dimensi manusia, manusia menjadi objek serta
subjek dari peristiwa tersebut.

Berikut keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam mempelajari sebuah sejarah.
- Konsep ruang dan waktu ialah sebagai unsur penting dimana tidak bisa dipisahkan
dengan kehidupan manusia sebagai subjek atau palaku sejarah.
- Segala bentuk aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan terhadap tempat
dan waktu kejadian.

Dengan demikian dapat disimpulkan:


- Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan
dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai
subyek atau pelaku sejarah.
- Segala aktivitas yang dilakukan manusia pasti berlangsung bersamaan dengan
tempat dan waktu kejadian.
- Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu
karena perjalanan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu
tempat dimana manusia hidup atau beraktivitas.
Berdasarkan Kuntowijoyo (2013), terdapat empat hal yang dipelajari dalam sejarah dari
segi waktu yaitu 1. Perkembangan; 2. Kesinambungan; 3. Pengulangan; dan 4.
Perubahan.
1. Perkembangan.
Masyarakat yang berkembang akan membawa bentuk baru yang lebih relevan
dengan kondisi zaman. Perkembangan ini bertujuan untuk memperbarui segala
sesuatu yang sudah dianggap tidak efektif bagi kelangsungan hidup masyarakat.
Contohnya adalah demokrasi Amerika yang semakin berkembang akibat dari
perkembangan struktur kota yang semakin kompleks.
2. Kesinambungan.
Kecenderungan masyarakat dalam mengadopsi cara-cara lama, menjadi dasar
kesinambungan sejarah dari masa lalu. Meskipun ada beberapa poin yang
berbeda, namun tidak merubah pola dan esensi dari sistem sebelumnya.
Contohnya adalah sistem-sistem partai yang menyerupai sistem kerajaan masa
sebelumnya, dalam lingkup yang hampir sama.
3. Pengulangan.
Peristiwa yang sama terulang kembali di masa berikutnya. Hal ini sering terjadi,
sehingga muncul jargon "Sejarah terulang kembali". Contohnya pada peristiwa
lengsernya presiden Soekarno dan Soeharto yang dilatarbelakangi aksi
demonstrasi dari para mahasiswa.
4. Perubahan.
Peristiwa perubahan terjadi dalam masyarakat secara besar-besaran dalam kurun
waktu yang singkat. Hal ini biasanya terjadi karena adanya pengaruh yang kuat
dari luar.

Kesimpulan : Empat konsep waktu dalam sejarah tersebut diperlukan untuk


mendapatkan pemahaman yang baik terhadap sejarah. Perkembangan,
kesinambungan, pengulangan, dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat menjadi
fokus perhatian dalam mempelajari sejarah.

Lampiran 3
GLOSARIUM
Manusia : Pelaku sejarah
Sejarah : Ilmu yang mempelajari peristiwa pada masa lalu
Ruang : lokasi atau tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah.
Waktu : menjelaskan kapan peristiwa itu terjadi

Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
1 BSE Buku Guru Oktafiana, dkk., S. (2021). Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Kurikulum
danPerbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan PerbukuanKementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPS_BS_Kelas_X_Rev.pdf
2 BSE Buku Siswa Oktafiana, dkk., S. (2021). Ilmu Pengetahuan Sosial. Pusat Kurikulum
danPerbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
http://118.98.166.64/bukuteks/assets/uploads/pdf/IPA-BS-KLS_X_Rev.pdf

You might also like